Sinopsis K-Drama : Mystic Pop-up
Bar Episode 09-1
Images by : JTBC
SEMUA KARAKTER, TEMPAT,
ORGANISASI, DAN KEJADIAN DALAM DRAMA INI ADALAH FIKTIF
Yeom membawa Won Hyung ke sebuah gedung kosong. Dia meminta Won Hyung untuk berhenti melakukan apa yang ingin di lakukannya, jika tidak semua hukuman yang sudah di jalani Won Hyung selama ini akan jadi sia-sia. Selama 500 tahun, Won Hyung bertahan dari siksa neraka dan sebentar lagi hukuman itu akan selesai.
“Apa yang sedang kau
pikirkan?” teriak Yeom, penuh amarah.
“Putra Mahkota telah menghilangkan nyawaku. Dia membunuhku
bersamaan dengan ambisi untuk pekerjaan lebih besar. Maka, adil jika aku datang
untuk menghentikan ambisi itu. Ambisi untuk kembali ke sisi gadis itu meski
setelah wafat. Bila misi Weol-ju gagal dan dilempar ke Neraka Kepunahan, Putra
Mahkota pasti akan kembali hancur dan menangis darah karena itu.”
“Kau sudah menimbulkan
banyak penderitaan pada mereka,” ingati Yeom, tampak sedih.
“Sebanyak apa pun penderitaan
mereka,” teriak Won Hyung, “apa sebanding dengan di neraka selama 500 tahun? Ini
baru permulaan. Mereka akan terima apa yang kudapat. Semuanya,” tekadnya,
tampak penuh dendam.
“Kau masih saja... membuatku
kecewa.”
Tanpa ba-bi-bu, Yeom
menggunakan kekuatannya untuk menyerang Won Hyung, membuat Won Hyung jatuh
berlutut dan tidak mampu berdiri. Yeom memperingatinya untuk tidak melawan
karna apapun yang di lakukan, Won Hyung tidak akan bisa menandingi kekuatannya.
Won Hyung mulai
menangis, “Kau selalu memihak Putra Mahkota, Ayah. Bahkan pada saat aku
meregang nyawa. Kenapa Ayah tak pernah sekali pun memihakku? Apa Ayah pernah
melihatku sebagai putramu? Walau aku membuat onar, apa kau tak mengerti
perasaanku yang ingin disayang olehmu? Apa Ayah sungguh tak mengerti?”
Tangisan dan ucapan
pilu Won Hyung, membuat Yeom menjadi ragu. Dia menghentikan serangannya pada
Won Hyung. Sambil menangis, Won Hyung memegang tangan Yeom. Yeom juga menangis.
Mystic Pop-up Bar
Episode 09
Kondisi Kang Bae sudah
lebih baik hari ini. Dia siap berangkat kerja dengan memakai kacamata hitam
pemberian Gwi dan membawa sekantong kecil garam pemberian Weol Ju. Tapi, dia
tiba-tiba teringat dengan Yeo Rin. Dengan memakai kacamata itu, dia tidak akan
bertatapan mata dengan hantu, tapi dia jadi tidak bisa melihat wajah Yeo Rin
dengan jelas.
--
Dan karena itu, Kang
Bae tidak mengenakan kacamatanya. Baru
juga masuk kantor, manager Ma dan Jin Dong sudah menggodanya yang tidak masuk
kerja kemarin karena patah hati. Walau begitu, mereka merasa aneh karena kalau
semua tidak berjalan lancar, kenapa Yeo Rin sangat khawatir karna Kang Bae
tidak masuk? Yeo Rin sampai bolak balik di sini.
Manager Ma dan Jin
Dong masih belum menyerah membantu Kang Bae agar bisa dekat dengan Yeo Rin,
karena itu mereka menyusun rencana.
--
Kang Bae pergi ke basement parkir karna Manager Ma
tiba-tiba saja menyuruhnya membereskan troli. Walau heran, Kang Bae tetap
menuruti perintah Manager Ma. Tapi, pas mau balik ke dalam gedung, dia malah
melihat hantu nenek yang sedang duduk di sebuah troli, di samping sebuah mobil.
Langkah Kang Bae
langsung terhenti. Dia teringat nasehat Gwi agar dia tidak bertatapan dengan
hantu. Jika bertatapan, jangan bereaksi kaget tapi segera menoleh ke arah lain
seolah tidak melihat apapun! Kang Bae berusaha mengikuti nasehat tersebut, dia
segera mengeluarkan kacamata dari dalam sakunya.
Dan begitu di pakai,
hantu nenek sudah tidak ada di tempat tadi. Kang Bae bukannya langsung pergi,
malah menoleh ke sekeliling, mencari sosok hantu nenek. Sssttt, hantu itu
tiba-tiba muncul di hadapan Kang Bae. Dia menge-test apakah Kang Bae melihatnya atau tidak. Kang Bae begitu
ketakutan hingga tidak bisa bereaksi apapun.
“Kenapa kau di sini?”
terdengar sebuah suara.
Dan itu langsung
membuat Kang Bae ketakutan setengah mati hingga menjerit keras dan jongkok
sembari menutup telinga. Yang bertanya adalah Yeo Rin. Yeo Rin tentu heran
dengan sikap aneh Kang Bae, dan kenapa Kang Bae mengenakan kacamata?
“Ini? Kacamata ini ku
pakai karena silau…,” alasan Kang Bae, yang tidak masuk akal karna mereka kan
di basement, “Kenapa kau di sini?”
alihkan Kang Bae.
Yeo Rin tersenyum
tipis melihat sikap canggung Kang Bae. Dia juga menjawab pertanyaan Kang Bae
kalau dia di sini untuk mengumpulkan troli sampai patroli. Kang Bae langsung
mau membantu, dan membuat tangan mereka tanpa sengaja bersentuhan. Kedua insan
itu langsung sama-sama canggung.
“Maafkan aku,” ujar
Kang Bae cepat dan langsung menjauh.
“Jangan begitu
padaku,” balas Yeo Rin. “Kau tak perlu berhati-hati begitu. Kenapa kau selalu
minta maaf? Aku yang harusnya lakukan itu. Aku yang bersalah padamu.”
“Apa? Memangnya apa
kesalahanmu?”
“Waktu itu aku
menciummu...”
“Ternyata itu. Itu
adalah ciuman pertamaku, jadi, aku sedih saat kau harus minta maaf,” beritahu
Kang Bae.
“Itu juga kali
pertamaku. Itu adalah ciuman pertamaku, dan aku melakukannya dengan main-main. Jadi,
kuharap kau tak menganggap serius urusan ini,” beritahu Yeo Rin, malu.
“Kau juga? Kita ciuman
pertama masing-masing...” ujar Kang Bae dengan ekspresi senang.
“Lupakan!” potong Yeo
Rin sebelum Kang Bae mengatakan apapun. “Mari kita bekerja saja. Kau tak
bereskan troli itu?” alihkannya.
Mereka berdua jadinya
bekerja sama merapikan troli. Dan Kang Bae tampak jauh lebih bersemangat
daripada tadi.
--
Weol Ju membawa Gwi ke
sebuah resto. Itu karna Weol Ju mendengar di area sana ada dukun hebat, jadi
Weol Ju mau minta di ramal. Gwi tidak habis pikir dengan Weol Ju yang padahal
berteman dengan Samsin dan juga bisa langsung bicara dengan Yeomradaewang,
kenapa malah mencari peramal? Weol Ju beralasan kalau dia hanya mau tahu
kesuksesan misinya dan apa yang perlu di waspadainya demi mencapai target
100.000 orang. Dengan santai, Gwi
menjawab kalau yang perlu Weol Ju waspadai hanyalah alkohol.
Udah nunggu dengan
antusias, dukun yang di bicarakan ternyata adalah dukun penipu yang waktu itu
mereka nampak di kamar ‘Penyihir Es’.
Dukun itu sekarang
sedang menipu seorang wanita muda. Wanita itu hendak mencari tahu alasan kenapa
dia belum juga menikah. Dan dukun itu berbohong kalau ada roh pria lajang yang
menempel erat yang membuat wanita itu tidak bisa pacaran. Tenang saja, masalah
ini bisa di selesaikan dengan jimat seharga 50.000 won.
“Roh pria lajang?
Omong kosong,” ujar Weol Ju, menghampiri mereka. “Nenekmu baru saja meninggal, 'kan?”
“Benar.”
“Nenekmu ada di
sampingmu dan berkata berhenti bertanya alasanmu tak bisa menemukan pria dan
pergilah berkencan buta atau ke tempat pria sering berkumpul. Cepat sadarlah.”
Wanita itu terkejut
karna yang Weol Ju katakan memang adalah apa yang sering neneknya katakan
padanya. Karena itu, dia jadi lebih percaya pada Weol Ju dan segera pergi dari
sana, batal membeli jimat. Dukun jelas marah pada Weol Ju (dia mengenal Weol Ju
dengan nama Weol Hwa – episode 08) karna sudah mengganggu usahanya.
“Itu karena kau
menipu! Bila kau asal bicara kepada orang, kau bisa merusak hidup orang
tersebut selama-lamanya. Mengerti?” omel
Weol Ju.
“Nona Weol-hwa, kita
harus segera pergi,” tarik Gwi, sebelum Weol Ju membuat keonaran.
“Aku mengatakan ini
sebagai nasihat untuk junior sepertimu!” teriak Weol Ju, walau di tarik Gwi.
--
Weol Ju dan Gwi
akhirnya kembali ke kedai mistis untuk menyiapkan bahan makanan. Dan Weol Ju
masih tidak menyerah mau di ramal. Dia mengajak Gwi untuk lain kali mencoba
ramalan tarot di Hongdae. Gwi beneran bingung dengan sikap aneh Weol Ju yang
tiba-tiba mau di ramal.
Dan alasannya karena
Weol Ju beberapa hari ini bermimpi aneh. Dimana di dalam mimpinya, setiap kali
dia pergi kemanapun, semua pintu pasti tertutup. Gwi lebih heran dan nanya
lagi, apa Weol Ju tidak bisa mengatur mimpi sendiri? Weol Ju membalas dengan
sindiri kalau penata rambut juga tidak bisa memotong rambut sendiri.
Lagi asyik berbincang,
dukun penipu tadi tiba-tiba datang ke kedai. Dia meminta tolong Weol Ju untuk
membantunya. Jadi, dulunya dukun itu adalah salah satu dukun terkenal. Tapi,
tiba-tiba dia kehilangan kemampuannya dan tidak bisa melihat arwah apapun lagi.
Dan itu bisa membuatnya kehilangan pekerjaan dan mati kelaparan. Jadi, dia
memohon Weol Ju untuk membantunya agar dia bisa bekerja dengan jujur kembali
tanpa menipu orang lain!
Weol Ju jelas mau
membantu, karena ini bisa di hitung sebagai 1 kasus. Apalagi untuk membuat
dukun itu mendapat kembali kemampuan spritual-nya, hanyalah dengan masuk ke
alam mimpi dan membuka pintu spiritual dukun yang tiba-tiba tertutup. Open the door!
Weol Ju mengajak Gwi ikut bersamanya untuk membuka pintu
spiritual dukun itu yang berada di alam mimpi. Gwi baru pertama kali ke sana
dan baru pertama kali juga melihat pintu itu. Weol Ju menyombong kalau
pekerjaan ini mudah, hanya perlu membuka pintu. Dan juga, jika Kang Bae mau
sembuh, mereka hanya tinggal ke tempat ini dan menutup pintunya.
Cekrek! Cekrek! Pintu tidak mau terbuka sama sekali. Terkunci
mat. Walau sekuat apapun mereka berusaha membukanya, tetap tidak bisa. Weol Ju
merasa ada yang aneh dan mulai memperhatikan seksama sekitar pintu.
Auw, ada stiker bertuliskan : ‘Pintu di tutup permanen.’
--
Alam Baka,
Weol Ju dan Gwi segera pergi ke kantor administrasi Alam Baka,
menanyakan alasan kenapa pintu di tutup permanen. Petugas di sana menjelaskan
kalau terjadi insiden yang tidak di inginkan, sehingga di lakukan revisi hukum.
“Untuk kali pertama dalam 1.000 tahun, Kaisar Giok putuskan
mengirim biksu kuat ke Dunia Nyata untuk menyelamatkan manusia. Namun tahun
lalu, tiba-tiba seseorang menutup Pintu Penglihatan Spiritual-nya,” cerita
petugas itu.
Cerita itu membuat Weol Ju teringat dengan sebuah kasus yang
pernah di selesaikannya.
Flashback
Seorang ibu muda
mampir ke kedai Mistis dan curhat mengenai putranya yang baru berusia 6 tahun
tapi sudah mau menjadi biksu. Ibu itu tentu sedih dengan keinginan tersebut.
Dan untuk membantunya, Weol Ju membiarkannya meminum ssangapju.
End
Gwi tidak tahu kalau itu perbuatan Weol Ju, berkomentar kalau orang yang berani menutup pintu tersebut sangat konyol.
“Dia tak menutup biasa, tapi menutupnya secara permanen,” lanjut
petugas.
Weol Ju pergi ke Pintu
Spiritual anak ibu tersebut. Dia menutup pintu itu, kemudian menge-las-nya,
untuk memastikan agar pintu itu tidak pernah terbuka lagi. Dan usai melakukan
itu, Weol Ju sangat bahagia karna satu kasus berhasil di selesaikan.
End
Gwi kaget dan berkomentar kalau orang yang melakukannya pasti sudah sangat gila. Weol Ju sampai cegukan karna dia adalah orang gila yang melakukan hal konyol itu.
Petugas menjelaskan kalau biksu itu bisa menyelamatkan banyak
jiwa jika saja pintunya tidak di las.
“Lalu, bagaimana bila manusia ingin membuka pintu penglihatan
spiritualnya kembali?” tanya Weol Ju, masih mencari cara.
“Kalian tak bisa membukanya. Kalian juga tak bisa menutupnya. Tanpa campur tangan Tuhan atau hukum alam yang ada, tak ada yang bisa membuka dan menutup pintu itu. Itu isi hukum yang direvisi.”
Weol Ju tampak cemas dan panik. Dia memohon dengan sangat agar
mereka di beri satu kesempatan untuk membuka/ menutup pintu. Petugas tidak bisa
membantu sama sekali karna Hukum Alam Baka tidak bisa di langgar. Gwi juga
menyuruh Weol Ju untuk menyerah dan pulang saja.
Weol Ju berbisik kalau dia meminta itu karna memikirkan Kang
Bae. Gwi baru tersadar kalau hukum terbaru, akan membuat mereka tidak bisa
menutup Pintu Spiritual Kang Bae. Dan karna itu, mereka berdua, memohon dengan
sangat agar di berikan kesempatan sekali saja!!!
Gwi dan Weol Ju
kembali ke Dunia Nyata dengan wajah sedih. Mereka gagal memohon. Di hadapan
mereka juga ada Yeom. Saking kesalnya, Gwi memarahi WeolJu karena sudah mengelas
pintu itu. Weol Ju tidak mau di salahi karna dia kan hanya membantu ibu
tersebut. Dan juga, ngapain sih pakai revisi hukum seperti itu! Mereka berdua
jadi berdebat.
Gwi menanyakan
pendapat Yeom, apa tidak ada cara lain? Dan anehnya, bukannya menjawab
pertanyaan Gwi, Yeom malah meminta untuk melihat isi kontrak mereka dengan Kang
Bae.
Tanpa curiga, mereka menunjukkan kontrak itu. Dia tampak kaget karna Kang Bae punya kemampuan membuat orang bercerita hanya dengan sentuhan. Gwi tidak curiga dan menjelaskan lengkap kalau alasan mereka merekrut Kang Bae agar bisa memenuhi target Weol Ju. Jadi, bisa di bilang Kang Bae adalah striker di team mereka.
Yeom tidak mengerti istilah striker dan setelah di jelaskan sama Gwi, dia baru bisa menyimpulkan kalau Kang Bae adalah tokoh penting bagi kesuksesan Weol Ju mencapai target.
“Kau bilang begitu seperti tak tahu dia sangat cakap,” komentar Weol Ju, merasa aneh tapi tidak curiga.” Apa kau tak bisa gunakan koneksimu untuk ini? Bukankah kau punya kekuasaan hebat di Alam Baka?” tanya Weol Ju dengan suara manis.
“Itu harapanku, tapi
aku tak punya koneksi.”
--
Weol Ju menemui Samsin untuk mendapat bantuannya. Sebagai sogokan,
dia membawakan kopi Jeo-seung. Samsin sudah mendengar cerita Weol Ju, dan mulai
menyimpulkan.
“Manusia yang bisa keluar dan masuk Dunia Mimpi, juga melihat
hantu? Itu berarti dia diliputi energi yin. Bila dia dipasangkan dengan orang
yang penuh energi yang, energinya akan netral. Tambah, kurang, sama dengan nol.
Energi rohnya akan menjadi seimbang dan normal.”
“Penuh energi yang? Maksudmu, orang yang terlahir begitu?” tanya Weol Ju, antusias. “Atau mereka yang lahir di bagian Selatan?”
“Itu tak akan banyak membantu masalahmu. Maksudku, orang dengan jiwa yang dipenuhi energi yang. Setidaknya dia reinkarnasi sinabar.”
“Sinabar?”
Semasa hidup, Weol Ju
pernah di bawa ibunya untuk berdoa di depan sebuah batu yang ada di dalam gua.
Ibunya memberitahu kalau batu di hadapan mereka adalah ‘sinabar’. Weol Ju baru
pertama kali melihat batu itu dan memuji batu itu yang sangat indah.
Ibu menunjukkan sedikit serpihan dari sinabar pada Weol Ju dan menjelaskan bahwa batu itu bisa mengusir hantu. Jika seseorang di ikuti arwah gentayangan, hanya dengan cukup membawa batu itu tanpa jimat apapun, sudah cukup. Karena batu itu mengandung energi yang yang kuat sehingga roh-roh tak akan tahan berada di dekatnya. Sinabar juga bisa menjauhkan roh jahat, mengusir hama dan obat manjur untuk segala penyakit.
“Batu juga punya roh
di dalamnya. Roh batu sebesar ini sama saja dengan roh manusia. Walau manusia
bisa pulih perlahan dari penyakit yang ringan, tapi bila tangan kalian
dipotong? Objek spiritual tak bisa bertahan jika langsung diambil banyak. Kita
harus hati-hati dan hanya menggunakannya saat perlu,” jelas Ibu.
End
Dan objek spiritual dalam sinabar, sudah reinkarnasi menjadi manusia. Samsin bahkan keceplosan memberitahu kalau sinabar reinkarnasi menjadi wanita. Weol Ju langsung berusaha menjodohkan Kang Bae dengan reinkarnasi sinabar itu, karna itu dia ingin tahu mengenai reinkarnasi sinabar.
“Lalu?”
“Ciuman cinta sejati. Cinta sejati.”
“Ciuman cinta sejati? Jadi, Kang-bae seperti putri negeri
dongeng yang dikutuk?”
“Ini masalah yang benar-benar rumit. Ini artinya mereka harus
saling menyukai. Berapa umur sinabar sekarang? Tinggal di mana? Siapa namanya?”
“Tunggu sebentar. Saat ini dia berumur...,” Samsin mulai
menghitung, “Astaga, aku hampir memberi tahu semua kepadamu,” ujar Samsin,
tersadar. “Tidak bisa. Reinkarnasi objek spiritual takkan pernah bisa
dibeberkan.”
Weol Ju tidak mau menyerah begitu saja. Dia berusaha menyuap Samsin dengan memberikan kupon gratis untuk kopi Jeo-seung. Mau di suap gimanapun, Samsin tetap tidak mau memberitahu. Dia tidak akan tertipu dengan Weol Ju lagi. jika sampai tertipu, akan dia ubah namanya menjadi Jipsin!
Weol Ju tidak mau menyerah dan berusaha membujuk Samsin. Mau di bujuk gimanapun, Samsin tetap tidak mau memberitahu. Dia juga langsung menyeret Weol Ju keluar dari rumahnya.
--
Kang Bae dalam perjalanan ke kedai mistis. Di dekat kedai, ada seorang ahjumma yang sedang membagikan selebaran informasi anak hilang. Di selebaran tersebut di tulis kalau anak itu sudah hilang selama 15 tahun. Kang Bae jadi sedih, karna itu hampir seperti dirinya yang di buang ke panti asuhan. Karna merasa kasihan dan empati, Kang Bae menawarkan diri membantu ahjumma membagikan selebaran.
--
Usai membagikan selebaran, Kang Bae membawa ahjumma ke kedai mistis. Dia memberitahu ahjumma kalau Gwi dan Weol Ju bisa membantu mencari orang hilang. Di dalam kedai juga ada Yeom.
Anak yang hilang itu
bernama : Park Jun U. Hilang saat usia 7 tahun. Tahun ini sudah berusia 22
tahun.
Gwi langsung memotret
foto Jun U di selebaran dan mengirimkannya ke Kepolisian Alam Baka.
Saat
Jun U berusia 5 tahun, suaminya meninggal dunia karna penyakit kanker ginjal.
Walau takut membesarkan Jun U seorang diri, ahjumma tidak menyerah karna
teringat akan Jun Un. Karena dia adalah ibu Jun U.
--
Ahjumma (namanya : Hyeon Ok) kerja di sebuah rumah makan. Ada satu orang pria, pengantar makanan, Sang Cheol, yang berusaha mendekati Hyeon Ok. Dia memberikan uang dan mengajaknya keluar. Hyeon Ok selalu menolak dengan tegas pendekatannya dan berkata kalau dia lebih memilih menghabiskan waktu dengan putranya, Jun U. Sang Cheol tampak emosi dan marah.
Hyeon Ok tidak peduli dan semakin menegaskan kalau Sang Cheol hanyalah teman SD-nya. Dia tidak pernah menyukainya. Dan juga, dia sekarang ini sibuk memikirkan cara membesarkan Jun U, jadi janggan membuang waktunya.
--
Ketika
Hyeon Ok pulang ke rumah, rumah dalam keadaan kosong. Jun U belum pulang dan
makanan di atas meja juga belum tersentuh. Hyeon Ok sangat panik dan berlari
keluar mencari Jun U.
End
Hyeon Ok sedikit
terhibur dengan perkataan Weol Ju.
“Pertama, aku akan
menemui Joo Sang-cheol untuk mencari petunjuk,” beritahu Gwi.
“Di sini. Dia di dekat
sini,” tunjukkan Gwi, alamatnya.
Begitu melihat alamat
itu, Yeom segera menyuruh Gwi masuk untuk mengantar pulang Hyeon Ok.
--
Kang Bae menganggukan
kepala dengan semangat.
--
Yeom ternyata pergi
menemui Sang Cheol dan menghajarnya habis-habisan. Sang Cheol begitu ketakutan
dan mengira kalau Yeom adalah orang kiriman Hyeon Ok. Dan ternyata Sang Cheol
telah meninggalkan Jun U di panti asuhan. Dia memohon agar di ampuni dan
berjanji akan memberitahu tempat panti asuhan tersebut.
Dan kita tidak di
perlihatkan apapun kecuali suara teriakan Sang Cheol.
“Ini bahaya. Kau bisa
tak keluar bila dia mati. Kita akan terperangkap di Dunia Mimpi selamanya,”
halangi Gwi.
“Weol-ju!” tahan Gwi.
“Baiklah. Hati-hati
ya.”
Tanpa membuang waktu,
Weol Ju segera menuangkan ssangapju ke
mulut Sang Cheol.
Tags:
Mystic Pop-up Bar