Sinopsis K-Drama : Mystic Pop-up Bar Episode 09-2


Sinopsis K-Drama : Mystic Pop-up Bar Episode 09-2
Images by : JTBC
SEMUA KARAKTER, TEMPAT, ORGANISASI, DAN KEJADIAN DALAM DRAMA INI ADALAH FIKTIF
Jun U sedang bermain seorang diri di taman, ketika Sang Cheol tiba-tiba muncul di hadapannya. Dia berusaha membujuk Jun U untuk ikut dengannya, tapi Jun U menolak karena dia lebih memilih pulang dan bermain dengan Ibunya.

 Mendengar itu, Sang Cheol jadi emosi. Dia mengangkat tubuh Jun U dan bergumam kalau Jun U tidak ada, dia bisa mendapatkan Hyeon Ok. Dan kemudian, dia menjatuhkan tubuh Jun U ke tanah. Jun U terjatuh dan kepalanya terantuk keras ke pinggiran selonjoran. Jun U pingsan!

Sang Cheol jadi panik. Dia tidak menyangka hal itu sama sekali.


 Di dunia nyata, tubuh Sang Cheol bergetar kuat. Kang Bae panik dan berteriak menyuruh Weol Ju dan Gwi untuk segera keluar.

Gwi mendengar teriakan itu di tambah lagi Dunia Mimpi seperti terkena gempa karena getaran tubuh Sang Cheol. Dia mengajak Weol Ju untuk segera keluar karna Sang Cheol tidak akan bertahan lagi. Weol Ju belum mau keluar karna masih ingin melihat apa yang terjadi pada Jun U.

Sang Cheol menggendong tubuh Jun U yang tidak sadarkan diri ke dalam mobilnya. Dan kemudian mengemudi ke depan sebuah panti asuhan. Dia meninggalkan Jun U yang terluka dan tidak sadarkan diri, di depan pintu panti dan kemudian kabur.



Dunia Mimpi Sang Cheol perlahan mulai hancur. Gwi memaksa Weol Ju untuk segera pergi karena ini sudah tidak bisa di tunda lagi. Weol Ju masih belum mau pergi karena ingin melihat dulu nama di papan panti. Gwi berusaha menariknya pergi.
Yang terlihat dari papan hanya dua huruf : “Du-Ri”. Dan kemudian, Weol Ju di bawa keluar paksa oleh Gwi.

Mereka berhasil keluar tepat waktu di nafas terakhir Sang Cheol. Kang Bae sangat lega karena mereka berdua selamat.

“Manusia ini menelantarkan Jun-u yang terluka dan tak sadar di depan panti asuhan,” beritahu Weol Ju pada Kang Bae.
“Astaga. Bagaimana dia bisa melakukan itu?”

“Aku tak tahu siapa yang mengambil nyawanya, tapi aku akan melakukannya sendiri jika dia belum mati,” ujar Weol Ju, penuh amarah.
“Tapi kita tahu nama panti asuhannya. Jun-u bisa ditemukan setelah telepon mereka,” tenangkan Gwi.

“Syukurlah. Namun, bukankah orang seperti ini harusnya membayar kesalahannya dulu?”
“Tuhan tahu semua tindakannya. Dosa yang tak ditebus di dunia ini akan dia tebus dengan menyakitkan di neraka,” jawab Weol Ju.
--



Swalayan Kapeul,
Di ruang ganti, Kang Bae di ganggu oleh hantu wanita. Walau sudah berpura-pura tidak melihat, hantu itu tetap tahu Kang Bae bisa melihatnya. Untung di saat itu, Yeom datang dan memunashkan hantu tersebut sebelum hantu itu sempat menyerang Kang Bae.


Mereka akhirnya bicara berdua. Anehnya, Yeom membahas kekuatan Kang Bae dan berharap kekuatan itu bisa segera di sembuhkan. Dia sok sedih, mampu mengerti kesedihan dan kesusahan Kang Bae dengan kekuatannya itu. Mendapat perhatian dari Yeom, Kang Bae merasa tidak canggung untuk bercerita.
“Setiap orang memiliki sisi jahat. Keegoisan dan kejelekan yang tak bisa ditunjukkan kepada orang lain. Mereka coba untuk menyembunyikan sisi jahat mereka, tapi kau terus saja mengeluarkannya. Tentu saja mereka takut padamu,” ujar Yeom.


“Jadi, kami saling takut. Namun, aku kini banyak berubah pikiran karena Nona Weol-ju dan Guibanjang. Aku melihat banyak orang yang tulus merindukan dan mencemaskan orang lain. Lalu setelah masalah mereka selesai, mereka terlihat bahagia dan berterima kasih. Aku bisa lihat mereka tulus.”
“Semua karena Weol-ju dan Guibanjang?” tawa Yeom dengan sinis, “Bagaimana kalau mereka sedang memanfaatkan dan menipumu?”
“Weol-ju dan Guibanjang? Itu tak mungkin terjadi.”

“Sentuhanmu tak bekerja pada mereka sehingga kau tak tahu perasaan mereka. Bagaimana bisa percaya?”
“Aku hanya... percaya pada mereka,” jawab Kang Bae, tersenyum yakin.
“Aku sudah bilang, 'kan? Setiap orang punya sisi jahat,” ujar Yeom dan menyuruh Kang Bae untuk berpikir.

Ucapan itu, membuat Kang Bae mulai meragu pada kebaikan Weol Ju dan Gwi.
--

 Weol Ju mendapat telepon dari panti asuhan, tempat dimana Jun U di tinggalkan Sang Cheol. Mereka memberi kabar kalau Jun U sekarang ada di Amerika Serikat dan akan kembali ke Korea hari ini. Mendengar kabar itu, Weol Ju dan Gwi merasa bahagia.


 Walau bahagia, rasa cemas mengenai Kang Bae tidak bisa mereka hilangkan. Gwi meminta Weol Ju agar mereka jujur pada Kang Bae saat nanti Kang Bae datang dan menyuruh Kang Bae untuk berhenti bekerja. Weol Ju meminta Gwi untuk bersabar karena setelah masalah Jun U selesai, dia akan kembali menemui Samsin.
“Dia bilang tak bisa memberitahumu,” ujar Gwi, pesimis. “Kalau memang kita berhasil mengetahui informasi reinkarnasi sinabar, bagaimana dengan cinta tulus itu? Siapa pun orangnya, kita tak ada waktu untuk menjodohkan mereka. Bila terus mengulur waktu, kau sama saja dengan menipu Kang-bae. “

 Dan di saat itu, Kang Bae ada di depan kedai. Dia mendengar pembicaraan terakhir mereka dan menjadi salah paham.
“Aku akan mengurusnya. Jadi, jangan beri tahu apa pun soal ini,” pinta Weol Ju.

“Masalahnya bukan tentang menyembunyikan ini. Bila kita tak bisa menyembuhkannya, dia harus berhenti bekerja di sini,” tegas Gwi.


 Mendengar itu, Kang Bae langsung masuk. Dia benar-benar salah paham. Kang Bae mengira mereka sudah menipunya dari awal dengan bilang bisa menyembuhkannya. Dia marah karna sudah di tipu dan merasa mereka hanya memanfaatkannya!
 Kekecewaan Kang Bae menjadi pukulan bagi Weol Ju dan Gwi. Terutama Weol Ju.

 Yang lebih aneh, Yeom ada di sekitar kedai mistis. Dan saat melihat Kang Bae berlari keluar dari kedai, Yeom tersenyum senang.
--

 Weol Ju dan Gwi terdiam dalam hening. Keduanya merasa marah pada diri sendiri karna telah mengecewakan Kang Bae.
--


 Yeo Rin seperti biasa, pagi-pagi sudah pergi memeriksa ke Pusat Pelayanan Pelanggan untuk melihat Kang Bae. Dan seperti biasa pula, dia terpergok sama Jin Dong. Jin Dong langsung memberitahu kalau Kang Bae tidak datang dan izin sakit lagi.

Yeo Rin cemas dan bertanya penyakit Kang Bae. Jin Dong malah berkata kalau karna seseorang, Kang Bae jadi patah hati sehingga sistem imunnya menjadi lemah karna stress. Yeo Rin kesal dan memarahi Jin Dong yang teman sekerja tapi tidak tahu apapun.
--


 Kang Bae sedang memancing sendirian di pinggir danau untuk menenangkan pikirannya. Dan Gwi ternyata berhasil menemukannya. Dengan tulus, Gwi meminta maaf pada Kang Bae. Kang Bae sudah tampak putus asa dan merasa keinginannya untuk hidup seperti manusia biasa hanyalah ambisi besar yang tidak mungkin tercapai. Dan juga, dia sudah terbiasa untuk di manfaatkan dan di buang seperti ini.
 Flashback
Saat TK, Kang Bae tanpa sengaja mendengar gosip para guru yang tidak mau menjadi gurunya dan ingin dia pindah ke kelas lain. Mereka merasa takut berada di dekat Kang Bae, karena entah kenapa mereka jadi sering salah bicara. Dan mereka mulai menyebut Kang Bae sebagai anak yang di kutuk.
--


 Suatu hari, Kang Bae akhirnya di adopsi oleh sepasang suami istri muda. Semua tampak baik-baik saja dan kedua orang tuanya tampak menyanyanginya.


 Hingga, si ibu mengelus kepala Kang Bae. Tring! Tanpa bisa di cegah, ibu mulai memberitahu perasaan terpendamnya. Dia mengadopsi Kang Bae agar suaminya lebih sering di rumah dan tidak berkeliaran seperti pria lajang.


Suaminya bingung dengan ucapan istrinya dan menutup telinga Kang Bae. Tring! Sama seperti istrinya, dia mulai memberitahu perasaan terpendamnya. Dia tidak ingin mengadopsi Kang Bae dan membesarkan anak yang bukan darah dagingnya. Terlebih lagi, dia menikah dengan istrinya karna mengincar hartanya.
 Karena itu, mereka berdua mulai bertengkar hebat dan tidak jadi mengadopsi Kang Bae.
End

“Anak yang Dikutuk.Itu namaku dulu. Siapa yang mau merawat anak mengerikan dan tak menyenangkan? Semua orang datang dan utarakan perasaannya, lalu membenciku. Aku juga manusia yang ingin bersandar saat lelah dan menceritakan masalahku. Kenapa aku tak bisa begitu? Kenapa?” tanya Kang Bae, sedih.

 “Akan kudengarkan. Kami bisa mendengarmu.”
“Benar. Kalian berdua adalah satu-satunya yang kupercaya dan tempat mengobrol. Aku bahkan berpikir, ini rasanya punya keluarga. Meski penglihatan spiritualku tak bisa ditutup, kukira akan bahagia jika bisa bersama denganmu dan Nona Weol-ju,” ujarnya dan tatapan wajah Kang Bae tampak terluka.

“Kang-bae. Untuk masalahmu, bagaimanapun, kami akan mencari cara. Jadi, sampai saat itu...”

“ Tidak. Tak akan kulakukan. Aku tak mau percaya hanya untuk kecewa dan terluka. Silakan pergi. Aku mohon jangan mencariku lagi,” pintanya.
--

Weol Ju pergi ke kediaman Samsin dengan membawa tongkat baseball. Jika Samsin tidak mau memberitahunya sinabar bereinkarnasi menjadi siapa, dia akan menghancurkan semua kapsul mimpi yang ada.

 Weol Ju benar-benar serius dengan permintaannya. Bahkan saat Samsin memohon, dia juga tidak mau mendengarkan. Weol Ju juga tidak takut untuk masuk ke neraka karena dulu dia juga gantung diri!

 Samsin akhrinya mau memberitahu, tapi… dengan sebuah syarat!
--

Weol Ju sudah kembali ke kedai mistis dan memberitahu Gwi kalau Samsin sudah berubah pikiran. Gwi curiga karena tidak mungkin Samsin tiba-tiba berubah pikiran begitu saja.
“Dia pasti kasihan dengan Kang Bae,” jawab Weol Ju, tampak berbohong. “Dia akan segera menghubungi ku lagi, jadi tunggu saja.”

Weol Ju kemudian pamit ke rumah sakit. Wajahnya tampak sedih, memberitahu Gwi kalau Jun U ternyata sakit parah dan langsung di rawat di rumah sakit begitu tiba. Walau begitu, hari ini adalah pertama kalinya Hyeon Ok akan bertemu putranya kembali.
--

 Weol Ju membawa Hyeon Ok ke rumah sakit, tempat Jun U di rawat. Melihat Jun U untuk pertama kalinya setelah 15 tahun dan apalagi dalam kondisi Jun U terbaring di ranjang rumah sakit, membuat hati Hyeon Ok menjadi sangat sakit.



“Jun-u, ini ibu. Jun-u, ibu... Maaf ibu terlambat menemukanmu. Maaf karena ibu kehilanganmu. Maaf... karena memberikanmu tubuh yang lemah. Ibu... Ibu minta maaf atas segalanya. Mulai kini, ibu akan selalu di sampingmu. Ibu... Ibu akan selalu ada di sisimu. Maaf. Putraku, terima kasih dan maaf. Maaf. Jun-u, maafkan ibu. Semua karena ibu. Maafkan ibu, Sayang,” tangis Hyeon Ok, menatap wajah Jun U.

 Weol Ju yang melihat hal itu, ikut menangis.
 Karena tugasnya sudah selesai, maka Weol Ju pergi dari sana. Tapi, sebelum pergi, Weol Ju bergumam, “Aku iri. Setidaknya kau bisa melihat wajah putramu. Aku... bahkan tak pernah lihat wajah anakku.”
 Saat itu, dia mendapat telepon dari Samsin yang memberitahu identitas reinkarnasi sinabar. Dan kabar itu, sukses membuat Weol Ju berseru kaget.
--

 Samsin tanpa di duga pergi menemui Kang Bae di Dunia Nyata. Kang Bae cukup kaget dengan kedatangan Samsin. Tujuannya datang utnuk membicarakan mengenai Weol Ju. Mendengar itu, Kang Bae langsung menegaskan kalau dia tidak mau membicarakan apapun mengenai Weol Ju lagi. Samsin membalas dengan tegas juga kalau Kang Bae tidak perlu bicara apapun dan cukup dengarkan saja ceritanya.
“Weol-ju tak cukup egois untuk memanfaatkan seseorang hanya agar tak masuk neraka. Tak seperti kelihatannya, dia hangat dan loyal. Lebih tepatnya, dia terbiasa mengorbankan dirinya.”
"Mengorbankan"?
“Benar. Alasan dia melakukan ini selama 500 tahun adalah untuk menyelamatkan roh anaknya.”
"Anaknya"? Bibi Weol-ju punya anak?”


 “Benar. Anak yang dia bahkan tak dia ketahui. Lima ratus tahun yang lalu, Weol-ju mengalami ketidakadilan dan akhirnya gantungdiri di Pohon Keramat. Namun, dia tak tahu bahwa dia membunuh dua nyawa lain sekaligus. Yang satu adalah Pohon Keramat. Yang lain adalah anak yang dikandungnya. Karena nasib buruk, kesedihan Pohon Keramat masuk ke jiwa janin itu. Karena ini, anak itu ditakdirkan hidup dalam kemalangan selama beribu-ribu tahun hingga dendam Pohon Keramat terbayar.”
Flashback
Dulu, saat Weol Ju bunuh diri, Pohon Keramat terbakar dan percikan-percikan api dendam Pohon Keramat, masuk ke dalam tubuh Weol Ju (lebih tepatnya ke dalam  tubuh anak Weol Ju yang ada di dalam kandungan Weol Ju).
Weol Ju tidak tahu akan hal itu. Dia tidak pernah tahu kalau dirinya hamil. Hingga…

 Yeomraedaewang memanggilnya dan memberikan hukumannya. Gulungan kertas merah yang di berikannya ke Weol Ju adalah gulungan berisi hukuman yang harus di jalani oleh anak Weol Ju. Hal itulah yang akhirnya membuat Weol Ju bersedia menerima hukumannya.
 “Anak itu tak bersalah. Dia hanya bayi malang yang bahkan belum sempat lahir ke Dunia Nyata, tapi sudah kuhabisi nyawanya. Kenapa kau begitu kejam pada bayi yang bernasib begini karena bertemu ibu yang buruk?”
“Seperti katamu, itu hanya karma. Bagaimana? Aku bisa membuatmu tercabik-cabik, dan hilang selamanya sesuai keinginanmu.”
“Tidak. Jangan lakukan itu, Yeomradaewang. Kau bilang 100.000 orang? Akan kulakukan. Aku... akan terima hukuman itu.”
End

 “Untuk menyelamatkan jiwa anaknya, Weol-ju menggantikan Pohon Keramat dan membantu menyelesaikan masalah 100.000 orang,” akhiri Samsin, cerita mengenai masa lalu Weol Ju.
Kang Bae yang sudah tahu semua itu, sekarang bisa mengerti alasan Weol Ju begitu ingin mencapai target. Dia merasa menyesal sudah marah setelah tahu semua masalah itu. Samsin memberitahu juga kalau masalah anak Weol Ju ini, hanya dia ceritakan pada Kang Bae. Bahkan Gwi dan Yeom saja tidak tahu hal itu.
 Samsin memberitahu Kang Bae karena ini pertama kalinya dia melihat Weol Ju begitu peduli pada manusia yaitu Kang Bae. Untuk membuat Kang Bae percaya, Samsin menunjukkan ‘Kontrak Pemindahan Dosa’ yang sudah di tandatangani oleh Weol Ju.
 Flashback
Memberitahu informasi mengenai reinkarnasi sinabar adalah dosa berat dan melawan Hukum Alam Baka. Samsin bersedia memberitahukan informasi itu pada Weol Ju, tapi dengan syarat kalau Weol Ju harus bersedia bertanggung jawab karna dia sudah membocorkan rahasia. Bentuk tanggung jawab yang akan Weol Ju terima adalah : dia akan kehilangan kesempatan untuk reinkarnasi dan harus ke Neraka Kepunahan.
Dan agar Weol Ju tidak ingkar, dia harus menandatangani ‘Kontrak Pemindahan Dosa.’
 “Untunglah masih ada cara untuk membantu,” ujar Weol Ju penuh kelegaan.
 “Apa kau yakin? Kau akan dapat kesempatan reinkarnasi bila target 100.000-mu tercapai. Kau mau menyia-nyiakan kesempatan itu?”
 “Aku tak pernah ingin reinkarnasi. Lalu... Ini bukan sia-sia karena aku bisa menepati janjiku pada Kang-bae.”
Samsin yang merasa frustasi. Tapi mau apapun yang ingin di katakan Samsin untuk membujuknya dan mengurungkan niatnya, Weol Ju tetap pada pendiriannya. Dia meneken kontrak tersebut tanpa ragu sedikitpun.
Isi dari kontrak itu adalah (di paragraf terakhir) : Aku, Weol Ju, akan menyerahkan kesempatan reinkarnasi setelah membereskan dendam 100.000 orang dan berjanji akan langsung ke Neraka Kepunahan.
End

Kang Bae tidak menyangka kalau Weol Ju sampai rela mengorbankan jiwa demi menepati janji padanya. Samsin datang untuk menceritakan semua itu agar Kang Bae bisa berdamai dengan Weol Ju. Dia tidak mau Kang Bae terus salah paham pada Weol Ju.
Kang Bae mulai menangis dan memohon agar kontrak itu di batalkan. Dia tidak masalah untuk hidup selamanya dengan kemampuannya asalkan Weol Ju tidak ke Neraka Kepunahan. Samsin tidak bisa membantu sama sekali karena kontrak itu sudah tidak bisa di ubah lagi. Di tambah, Weol Ju sudah mendapatkan informasi mengenai sinabar (yang ini di rahasiakan dari Kang Bae).
--

Gwi bertemu dengan Yeom di minimarket. Dia menceritakan mengenai Sang Cheol yang berhasil mereka temui sebelum meninggal. Jika mereka telah 5 menit saja, Sang Cheol pasti sudah meninggal dan mereka akan gagal mempertemukan ibu dan anak itu.
Anehnya, Yeo, tidak tampak bahagia.
“Soal Joo Sang-cheol. Sepertinya dia tidak dibunuh oleh manusia. Sepertinya dia dibunuh arwah jahat yang kabur itu,” beritahu Gwi, mengenai kecurigaannya. “Aku perlu mencari tahu?”
“Tidak. Jangan cemaskan itu,” hentikan Yeom. “Kini yang terpenting adalah Weol-ju. Bila tak mencapai 100.000 orang, dia akan langsung dibawa ke Neraka Kepunahan.”
“Benar. Jika dia coba menghalangi kami?”
“Kenapa berpikir begitu? Ini kebetulan. Aku akan cari tahu soal kematian Joo Sang-cheol, jadi, kau pergi saja.”
“Baik. Kupercayakan padamu,” ujar Gwi dan beranjak pergi.

Tapi, dia berbalik lagi dan bertanya heran kenapa Yeom tidak makan ramen? Yeom malah nanya balik, apa dia harus makan ramen? Gwi tertawa tanpa curiga dan memberitahu kalau ini pertama kalinya dia melihat Yeom tidak makan ramen di minimarket. Dengan canggung, Yeom beralasan kalau dia sudah makan sebelumnya makanya dia tidak makan lagi.
Dan begitu Gwi pergi, Yeom meremas botol air di tangannya dengan penuh amarah.
--

Kang Bae datang ke kedai. Kedatangannya membuat Weol Ju sedikit terkejut. Kang Bae dengan jujur membeiritahu kalau Samsin sudah datang ke tempatnya dan memberitahu semuanya. Karena itu, Kang Bae memohon agar Weol Ju tidak melakukan itu demi menolongnya. Dia tidak apa-apa hidup dengan kemampuan itu seumur hidupnya.
“Aku sudah hidup selama 500 tahun, jadi, aku tak perlu ada di sini lagi.”
“Bila benci dunia, pergilah ke surga. Kenapa meneken kontrak seperti itu?” teriak Kang Bae, marah.
 "Surga"? Aku? Temperamen seperti ini?”
“Bagaimanapun, kau tak boleh ke neraka. Mari cari cara lain. Akan kulakukan apa pun untuk membantu.”
“Yang bisa kau lakukan adalah membantuku menyelesaikan target 100.000 orang, menyembuhkanmu, dan membantuku agar aku bisa pergi dengan penuh percaya diri. Mohon bantuannya, Han Kang-bae.”
Kang Bae merasa tersentuh sekali. Tapi juga sedih saat teringat tujuan Weol Ju mencapai target 100.000 orang adalah demi menyelamatkan jiwa anaknya. Kang Bae merasa sedih karena kasihan pada Weol Ju yang ternyata menderita di balik sifat sok galaknya.

 Weol Ju juga meminta bantuan dari Kang bae agar menyembunyikan masalah kontrak itu dari Yeom dan Gwi. Itu karna dia tidak punya waktu untuk berdebat mengenai masalah itu nantinya. Kang Bae menyanggupi.
Karena kesalahpahaman sudah selesai, Kang Bae kembali bekerja di kedai mistis dan menanyakan kerjaan yang harus di lakukannya. Weol Ju menyuruhnya untuk pergi membeli telur. Dan di saat yang tepat, Gwi juga baru tiba. Dia sangat senang karna Kang Bae mau kembali dan memaafkan mereka.
--
Gwi menemani Kang Bae pergi membeli telur. Gwi sangat senang karna semuanya berakhir dengan baik, termasuk Hyeon Ok yang berhasil bertemu Jun U. Membahas mengenai Jun U, Kang Bae nanya, mengenai keadaan Jun U yang dia dengar sakit? Gwi membenarkan dan karna itulah Hyeon Ok melakukan tes untuk tranplantasi ginjal.
“Putranya hampir mati, tapi dia akhirnya bisa melihatnya setelah menunggu 15 tahun. Bukankah ini semacam takdir Tuhan?” ujar Gwi, lega.
 "Takdir Tuhan". Apa aku juga bisa bertemu ibuku? Aku tak ingin berpikir aku dibuang oleh orang tuaku. Siapa tahu? Mungkin saja orang tuaku saat ini sedang mencariku. Bila membenci mereka tanpa alasan, aku merasa bersalah.”
Gwi menepuk pundak Kang Bae untuk menyemangati.

 Sementara itu, seseorang berjalan di belakang mereka berdua. Matanya berbinar sedih dan senang saat melihat punggung mereka dan berujar, “Aku akhirnya bertemu denganmu, Yang Mulia!!” panggilnya

 Kang Bae dan Gwi otomatis berbalik melihat wanita itu. Wajah wanita itu sangat mirip seperti Ibunda Ratu.


Post a Comment

Previous Post Next Post