Sinopsis K-Drama : Mystic Pop-up Bar Episode 10-2


Sinopsis K-Drama : Mystic Pop-up Bar Episode 10-2
Images by : JTBC
SEMUA KARAKTER, TEMPAT, ORGANISASI, DAN KEJADIAN DALAM DRAMA INI ADALAH FIKTIF


Alam Baka,
Gwi pergi ke kediaman Samsin. Dia mengacak-acak semua isi rumah untuk mencari kontrak antara Samsin dengan Weol Ju. Samsin sampai berteriak frustasi karena baik Weol Ju maupun Gwi selalu mengganggunya. Apa dia terlihat sebagai orang gampangan yang bisa dia ganggu? Sudah berulang kali dia bilang kalau kontrak itu sudah tidak ada di tangannya lagi. Kontrak itu sudah di setujui oleh Yeomradaewang!
Gwi menolak percaya dan terus membongkar.
“Hon! Yi Hon!!” teriak Samsin. Dia tahu identitas sebenarnya Gwi.
“Tak bisa kubiarkan dia pergi tanpa mengatakan yang sebenarnya, tanpa melakukan apa pun, lagi,” ujar Gwi, sedih. Sangat sedih dan menangis.
“Maafkan aku,” sesal Samsin.
“Kau bukan orang asing bagi kami. Mengapa melakukan ini? Kau mengenal Weol-ju, 'kan?”
“Benar. Aku tentu tahu perasaan terdalam yang dia miliki.”
“Lalu, mengapa kau begini? Kau harusnya hentikan dia. Walau Weol-ju membuat onar, kau harus berusaha sekeras mungkin untuk menghentikannya!” teriak Gwi, frustasi.
“Menurutmu aku menginginkan ini terjadi? Ini karena aku kenal Weol-ju. Ini karena aku sangat mengenalnya. Hentikan. Yang kau lakukan... sudah cukup,” mohon Samsin.
“Tidak. Bila Weol-ju tak selamat, aku sama seperti diam saja,” tegas Gwi sebelum pergi.
Samsin beneran merasa sedih melihat takdir hubungan Weol Ju dan Yi Hon yang begitu tragis. Dia tidak tahu apa yang harus di lakukannya untuk mereka berdua.
--

Sejak hari itu, Yeo Rin selalu terlihat murung. Kang Bae menyadari hal itu dan berusaha keras menghiburnya. Dia juga mengajak Yeo Rin untuk makan cake bersama di toko kue yang ada di depan swalayan. Dan Yeo Rin menerima ajakannya tersebut.
--

Dua slice of cake di hidangkan. Yeo Rin mencoba salah satunya dan tersenyum tipis memuji rasanya enak. Kang Bae merasa lega mendengarnya. Sambil berbincang, Kang Bae menasehati Yeo Rin agar tetap makan karna mereka kan bekerja seharian, jadi butuh tenaga.

Yeo Rin membahas masalah kemarin dan merasa bodoh karna diam saja. Kang Bae tidak merasa demikian karna yang salah adalah pria tersebut. Entah kenapa, Yeo Rin akhirnya mau sedikit menceritakan mengenai dirinya pada Kang Bae. Mungkin, dia sudah mulai mau mengakui perasaannya.
Yeo Rin bercerita kalau dulu, dia di juluki  : ‘Perisak kencan.’ Itu karna tiap pria yang di sukainya akan kabur saat dia menyatakan cinta. Dia juga tidak tahu alasannya. Para pria itu hanya bilang kalau dia menyeramkan. Wajah mereka menjadi pucat seperti melihat hantu di depannya. Dan karena alasan itu juga dia jadi tidak mau pacaran. Dia tidak ingin lagi menerima rasa benci dari orang yang di sayanginya. Itu juga alasannya menolak Kang Bae.
Mendengar cerita Yeo Rin, Kang Bae akhirnya menceritakan kisahnya. Saat di panti asuhan, dia mempunyai julukan : ‘Anak yang di kutuk.’  Itu karna setiap orang yang ada di dekatnya akan mengalami hal yang tidak menyenangkan. Karna itu juga, selama ini dia hidup dengan menghindari orang di sekitarnya, seperti kelomang atau kura-kura.
“Namun, aku kini tak ingin menghindari perasaan yang ada di dalam hatiku. Hal pertama yang membuatku berani untuk hal ini adalah kau, Yeo-rin.”
“Aku? Namun, kau pernah berkata bahwa kau tak merasakan apa pun saat menyentuhku.”
“Maksudku adalah... aku lega bahwa tak terjadi hal buruk saat aku menyentuhmu,” jelas Kang Bae, setengah berbohong mengenai kemampuannya. “Tak masuk akal bila tak merasakan apa pun saat bersamamu. Hanya duduk di depanmu seperti ini membuatku sangat gugup dan bahagia.”
“Kalau begitu, aku juga akan memberanikan diri. Aku menyukaimu, Kang-bae,” akui Yeo Rin. “Aku akan menyukaimu. Aku boleh menyukaimu, 'kan?”
Kang Bae terkejut dan bahagia. Akhirnya, kedua insan itu berani menyatakan perasaan masing-masing.
--
Berita membahagiakan itu, Kang Bae ceritakan pada Weol Ju begitu datang bekerja.Weol Ju sama bahagianya dengan Kang bae dan karena itu, dia mengizinkan Kang Bae untuk tidak bekerja hari ini dan pergi kencan dengan Yeo Rin. Kang Bae tentu tidak menolak kesempatan langka itu.
Baru juga Kang Bae pergi, Weol Ju sudah kedatangan pelanggan. Shin Ji Hye. Walau kedatangannya tidak di sambut dengan baik oleh Weol Ju, Ji Hye tetap tidak mau pergi dan bicara dengan akrab dengan Weol Ju. Dia bahkan meminta Weol Ju menemaninya minum dan mendengarkan ceritanya.
“Ada seorang pria. Kami saling mencintai, bahkan berjanji akan menikah. Namun, orang tuanya tak setuju,” Ji Hye mulai bercerita, walau Weol Ju tidak mengizinkan.
“Cerita yang sering kudengar. Mengapa mereka tak setuju?” tanggapi Weol Ju, tampaknya dia mulai tertarik.
“Alasan? Semua menjadi alasan bila mereka tak setuju. Tak mau menantu penata busana, tak mau menantu dengan wajah seperti ini, tak mau menantu yang rendah diri karena tak bisa mendidik anak. Sampai akhirnya, mereka menentang karena pekerjaan orang tuaku.”
“Lalu? Mengganti orang tua?” komentar Weol Ju kesal. Mungkin karena kisa itu mirip seperti kisah masa lalunya. “Seberapa hebatnya mereka sampai harus seperti itu?”
“Walau begitu, pria yang kucintai menggenggam tanganku, dan memintaku percaya padanya. Dia berkata ingin melindungiku. Aku percaya hal itu dan mencoba bertahan, tapi... Tiba-tiba dia mengumumkan akan menikah dengan wanita lain. Setelah itu, aku tak bisa menghubunginya lagi. Mengapa dia seperti itu padaku? Aku masih penasaran. Apa aku berbuat kesalahan?”
“Kau tak berbuat kesalahan apa pun. Setelah mengkhianatimu, dia tak berani menghadapimu dan menghilang,” komentar Weol Ju, penuh emosi.
“Namun, kita tak tahu pasti. Kita belum mendengar penjelasannya langsung.”
“Jadi, kau penasaran dengan alasan pria itu? Karena aku kesal mendengarnya, aku mentraktirmu alkohol. Ya?” tawari Weol Ju.
Dia menuangkan ssangapju untuk Ji Hye minum. Dengan begitu, Weol Ju bisa masuk ke dalam Dunia Mimpi-nya dan menuntaskan dendam Ji Hye. Dan dengan begitu pula, 1 kasus berhasil di selesaikan dan semakin dekat juga 100.000 kasus tercapai.

Weol Ju sudah masuk ke Dunia Mimpi Ji Hye. Awalnya, dia berada di dalam perumahan mewah. Tapi, begitu pintu rumah di buka, lokasinya berpindah menjadi kediaman kerajaan. Tempat yang tidak akan pernah di lupakan oleh Weol Ju.

Hal pertama yang di lihatnya adalah saat Ibunda Ratu (Ji Hye) memberi peringatan pada Weol Ju muda agar tidak pernah muncul lagi di hadapannya.
“Wanita itu, sungguh reinkarnasi Ratu,” ujar Weol Ju, melihat adegan di depan matanya.
--
Adegan beralih ke saat Ibunda Ratu memberi perintah pada dayangnya untuk menyiapkan semua acara pernikahan Putra Mahkota yang tinggal 5 hari lagi dengan baik. Ibunda Ratu sangat bahagia karna akan mendapatkan menantu dari keluarga Kim Jin, yang tidak hanya cantik tapi juga pintar. Bukankah ini keberuntungan bagi negera kita? Dia ingin segera melihat negara ini di pimpin Putra Mahkota dan istrinya.
--
Adegan selanjutnya adalah saat Kim Jin di pakaikan pakaian pernikahan kerajaan. Ji Hye ada di hadapannya dan memujinya terlihat tampan. Dia senang karna Putra Mahkota mendengarkan permintaannya.
“Kau ternyata hidup bahagia, setelah aku meninggal. Kalau begitu, mengapa kau seperti itu padaku?!” marah Weol Ju, melihat Putra Mahkota yang beneran menikah (yang artinya, mengkhianatinya).
Weol Ju yang sangat marah, hendak menghampiri Putra Mahkota dan menanyakan alasannya. Tapi, sebelum dia sempat melakukannya, Gwi muncul dan segera menariknya keluar.
Begitu keluar, Weol Ju langsung menyiramkan air untuk membangunkan Ji Hye. Tatapannya penuh amarah. Dia menanyakan alasan Ji Hye datang? Apa ada yang ingin Ji Hye rebut darinya lagi? Setelah menginjak-injaknya dan membunuh ibunya, apa Ji Hye datang untuk menonton penderitaannya? Menertertawakan hidupnya?
 Saking marahnya, Weol Ju sampai mencengkeram erat kerah baju Ji Hye.
“Walau itu kenangan semata, tapi aku memang bersalah. Ada satu hal yang kau tak ketahui. Aku hanya tunjukkan kebenaran...”
“Cukup!” teriak Gwi, menarik Weol Ju menjauh dari Ji Hye dan juga menghentikan Ji Hye memberitahu kebenarannya.  “Shin Ji-hye, tolong pergi.”
“Jangan. Beri tahu aku. Apa kebenarannya?”
“Sebenarnya, 500 tahun yang lalu, Putra Mahkota...”
“Pergi!” teriak Gwi, penuh amarah.
Ji Hye mengerti kalau Gwi beneran tidak ingin dia mengatakan sebenarnya dan karna itu dia pergi. Gwi tidak membiarkannya begitu saja, melainkan menariknya untuk bicara. Sementara, Weol Ju, menangis tersedu-sedu.
--

Gwi marah dengan apa yang hampir Ji Hye lakukan tadi. Ji Hye tidak mau Gwi salah paham dan menjelaskan kaau dia dengar dari Kim Jin kalau Weol Ju bisa melihat kenangan lewat mimpi seseorang. Jadi, dia hanya ingin menunjukkan kebenarannya. Demi mereka semua.
Gwi memandangnya kecewa, “Kau ternyata... masih sama saja.”
“Bila kalian berdua bersatu lagi, dendam lamaku yang terpendam ini akan terselesaikan,” ujar Ji Hye, tidak mau di salahkan. “Weol-ju juga akan lebih dekat dengan 100.000 kasus. Ini baik untuk semua orang. Benar, bukan?”
“Bila Weol-ju menolongmu sekarang, dia akan pergi ke neraka. Aku mohon dengarkan kata-kataku. Kau bukan ratu atau ibuku lagi. Karena itu, jangan ikut campur dengan masalah kami lagi dan hidup saja sebagai Shin Ji-hye. Aku mohon padamu,” teriaknya tapi dengan nada sangat memohon.
Gwi tidak menunggu jawaban Ji Hye dan langsung pergi. Meninggalkan Ji Hye yang merasa kebingungan.
--
Weol Ju berada di dalam kedai yang gelap seorang diri. Entah apa yang di pikirkannya, tidak ada yang tahu.
--

Gwi pergi menemui Yeomraedaewang walaupun di halangi oleh para petugas keamanan. Yeomraedaewang memberi tanda pada para petugas untuk membiarkan Gwi.
“Maafkan aku. Aku masuk tiba-tiba seperti ini karena terburu-buru. Apa kau ingat ketika aku dipindahkan ke Kedai Mistis setahun lalu?” bahas Gwi.
“Saat aku bertanya imbalan yang kau inginkan setelah menjadi detektif dengan tingkat penangkapan tertinggi selama 500 tahun, kau minta untuk dikirim ke kedai itu agar bisa bersama Weol-ju, 'kan?”
“Ya, dan kau yang memberitahuku Weol-ju mungkin dikirim ke neraka karena terlalu lama memecahkan 100.000 kasus. Bukankah kau mengirimku ke sana karena kau mencemaskan Weol-ju? Namun, mengapa kau begini? Apa dosa Weol-ju begitu buruk hingga layak dikirim ke neraka setelah dihukum selama 500 tahun?” teriak Gwi, penuh amarah, merasa tidak adil.
“Pengungkapan rahasia adalah dosa besar. Seseorang harus bertanggung jawab. Itu adalah hukum Alam Baka. Kau juga tahu benar akan hal itu. Weol-ju sendiri yang setuju dengan hukuman ini. Aku tak bisa hentikan dia,” balas Yeomraedaewang dengan tegas.
“Tak bisa hentikan dia? Kalau begitu, aku percaya kau juga tak bisa menghentikanku. Aku akan mengambil alih tanggung jawab itu dari Weol-ju.”
“Apa? Kau sudah menebus semua dosamu saat berada di Kepolisian Alam Baka. Dengan bekerja sukarela di Kedai Mistis, kau sudah lakukan semua yang bisa...”
“Dosa yang kutebus adalah dosa membunuh teman masa kecilku dan diriku sendiri. Dosaku meninggalkan Weol-ju meninggal sendirian belum bisa aku tebus,” balas Gwi.
Yeomraedaewang menghela nafas panjang. Merasa lelah dan stress karna pada akhirnya, semua ini adalah tentang Weol Ju lagi.
Gwi tidak mempedulikan helaan nafas itu. Dia berlutut satu kaki di hadapan Yeomraedaewang, “Kumohon… izinkan aku ke neraka menggantikannya.”
--

Won Hyung (dalam tubuh Yeom) lagi-lagi datang ke kedai Mistis. Sambil makan, dia sok membahas mengenai Ji Hye pada Weol Ju. Tanpa curiga, Weol Ju cerita kalau Ji Hye kemarin datang lagi dan memikatnya ke Dunia Mimpi-nya dan menunjukkan kalau dia adalah Ratu.
Yeom sok kaget dan mau tahu apa Weol Ju melihat hal lain? Weol Ju membahas tidak karena Gwi datang saat itu dan membawanya keluar. Ji Hye juga bilang ingin menunjukkan kebenarannya. Hal itu mengganggu pikirannya dan karena itu dia akan menemui Ji Hye lagi, nanti.

Yeom mendukung ide tersebut dan bahkan menyuruh Weol Ju untuk pergi sekarang juga sebelum Gwi datang. Umur panjang,baru juga di bicarakan, Gwi sudah kembali dengan wajah berbinar bahagia. Saking senangnya, Gwi memeluk Yeom yang ada di dekatnya sembari memberitahu kalau kontrak Weol Ju sudah di batalkan. Saking terkejutnya, Yeom mendorong Gwi.
Gwi kaget karena Yeom mendorongnya. Yeom beralasan kalau dia terlalu senang sampai tidak sengaja mendorong. Tapi, apa maksud Gwi? Weol Ju juga penasaran.

Dengan bersemangat Gwi menjelaskan kalau dia mengancam Yeomraedaewang untuk membatalkan kontrak Weol Ju. Dia kan dulunya bekerja sebagai detektif, dan ada sesuatu yang jatuh ke tangannya selama bekerja. Jadi, saat bekerja dia mengetahui rahasia kotor para petinggi tanpa niat mau tahu, Dan karena insting detektifnya, dia mengumpulkan semua rahasia itu ke dalam berkas dan menggunakannya hari ini untuk bernegosiasi.
Weol Ju beneran senang dengan kabar itu. Hanya Yeom yang merasa tidak senang. Dan karna masalah kontrak sudah selesai, mereka harus bergegas menyelesaikan 100.000 kasus.
--
Won Hyung dengan cemas segera bergegas menuju tempat Ji Hye.
--
Weol Ju sudah bersiap mau pergi menemui Ji Hye.Tahu kalau Weol Ju mau menemui Ji Hye, Gwi langsung berbohong kalau Ji Hye sedang melakukan perjalanan bisnis ke Paris. Ji Hye yang menelpon dan memberitahunya untuk menyampaikan permintaa maaf.
“Ada yang tak pas. Dia tahu aku tak menyukainya. Kenapa dia menunjukkan kehidupan sebelumnya? Kapan dia kembali?”
“Hentikan. Target kita sekarang lebih penting. Kau hampir berakhir di neraka. Tolong jangan berulah. Lebih baik kau pergi belanja. Semua bahan penting kita seperti garam, bawang putih, daun bawang... Semua sudah habis. Beri tahu Kang-bae juga kau batal ke neraka. Dia pasti cemas.”
Dan untungnya, Weol Ju mendengarkannya.
--
Ji Hye ada di butiknya dan merasa ada yang aneh. Kim Jin bilang kalau Weol Ju harus melakukan misi menuntaskan 100.000 dendam. Tapi, saat dia mau membantu, Gwi malah marah dan bilang kalau Weol Ju bisa ke nerakan jika dia membantu sekarang.
Keduanya pernyataan itu sangat bertolak belakang. Yi Hon tidak mungkin membohonginya, kalau begitu Kim Jin yang berbohong? Tapi untuk apa? Dia harus segera menemui Yi Hon sekarang juga.

Baru juga mau pergi menemui Gwi, Yeom atau yang di kenal Ji Hye dengan nama Kim Jin, sudah muncul di hadapannya. Aura Kim Jin berbeda dari pada kemarin dan itu membuatnya takut.
“Karena Putra Mahkota terus berulah, rencanaku harus berubah. Aku datang untuk bilang kau takkan bisa meluruskan kesalahpahaman mereka. Aku... akan menghilangkan kau sekarang.”
“Apa maksudmu? Siapa kau sebenarnya?” tanya Ji Hye, ketakutan.

“Dengan wajah ini, semua orang mengungkapkan pendapat mereka. Semua hal menjadi mudah,” tawa Won Hyung. Dia menunjukkan wujud aslinya. “Ini kali pertama ayahku membantuku.”
“Won-hyung, bagaimana kau...”
“Aku cukup menikmati waktuku di neraka hingga aku kemari untuk membawa putramu dan Weol-ju. Tidakkah kau senang?”
“Setelah sekian lama, kau masih mahir menipu dan menyiksa orang.”
“Aku tak menyangka bisa mendengar pujian itu darimu, Yang Mulia. Kalau begitu, selamat tinggal,” ujarnya, terdengar mengerikan.

Dia menggunakan kekuatan jahatnya untuk membunuh Ji Hye.
--

Weol Ju datang ke swalayan Kapeul dan tanpa sengaja melihat Kang Bae yang sedang merayu Yeo Rin.
Apa ini hanya pekerjaan bagimu? Namun, aku jatuh cinta padamu. Kau sebenarnya sama dengan troli ini.”
“Aku sama dengan troli ini?”
“Aku ingin membawamu ke mana pun dan memberimu semua hal indah di dunia, tapi aku tak bisa membawamu pulang. Kapan pun melihatmu, aku kagum sekaligus putus asa.
“Jangan menggodaku seperti itu,” malu Yeo Rin.

Semua ucapan Kang Bae (yang ku cetak miring) sangat mirip dengan yang pernah di katakan Putra Mahkota pada Weol Ju dulu. Karena itu, Weol Ju langsung menanyakan darimana Kang Bae mendengarkan semua perkataan itu? Dan Kang Bae memberitahu kalau semua adalah ajaran Gwi.
Tanpa mendengar ucapan Kang Bae lagi, Weol Ju segera kembali ke kedai mistis.
--



Dalam perjalanan kembali, Weol Ju mengingat semua ucapan Gwi yang kadang terdengar aneh dan sedih. Juga tatapannya padanya yang kadang terasa berbeda. Dan juga kemarahannya saat dia menandatangani kontrak itu.
Weol Ju yang awalnya berjalan, mulai berlari menuju Kedai Mistis.
--

Di kedai, Gwi sedang berusaha menelpon Ji Hye, tapi tidak di angkat juga.
Tidak lama, Weol Ju kembali dengan tangan kosong. Dia menatap Gwi begitu dalam, membuat Gwi khawatir sesuat telah terjadi.
“Siapa... kau sebenarnya?”
“Apa maksudmu?”

“Siapa kau sebenarnya?” teriak Weol Ju, dengan mata berkaca-kaca.



Post a Comment

Previous Post Next Post