Sinopsis K-Drama : Mystic Pop-up Bar Episode 08-1
Images by : JTBC
SEMUA KARAKTER, TEMPAT, ORGANISASI, DAN
KEJADIAN DALAM DRAMA INI ADALAH FIKTIF
Cinta dari Romeo dan Juliet terlalu sulit untuk di satukan. Capulet tidak merestui karna Romeo adalah anak dari musuhnya. Montaque tidak merestui karna Juliet lebih tua 10 tahun dari Romeo, dan baginya Juliet tidak pantas untuk Romeo-nya.
Episode 08
Dan semua itu adalah kisah dari
novel online : ‘Rayuan Juliet’ dengan rating 19 ke atas. Itu adalah novel yang
sedang booming dan di baca oleh Gwi. Weol
Ju beneran kesal karna Gwi terlalu asyik membaca novel itu, jadinya tidak fokus
kerja.
Sementara Kang Bae masih dalam
efek akibat ciuman Yeo Rin. Dia masih tersenyum tanpa henti. Senyuman itu
membuat Gwi teringat kalau saat Kang Bae bermimpi berciuman dalam mimpi, ekspresi
dan ciumannya sama seperti itu. Woah, tebakan yang akurat!
Walau Kang Bae terus membantah,
tapi Weol Ju, Gwi dan Yeom (yang datang berkunjung) tidak bisa di bohongi.
Mereka bahkan bisa menebak kalau wanita itu pasti adalah Yeo Rin. Yeom ikut
berbahagia dan iri karena terakhir kalau dia berciuman adalah 500 tahun.
Weol Ju menebak kalau ciuman Kang Bae dan Yeo Rin pasti hanyalah ciuman singkat selama 0.3 detik. Gwi dan Yeom tidak percaya karna Kang Bae sudah dewasa jadi ciumannya pasti yang begitu…
“Bibir kami hanya bertemu,”
jujur Kang Bae.
--
Tidak hanya Kang Bae yang terus
teringat ciuman itu, tapi juga Yeo Rin. Dia beneran bingung bagaimana harus
menghadapi Kang Bae mulai dari sekarang. Eh, Kang Bae malah tetap bersikap
ramah, menyapa dan bahkan mengajaknya makan siang bersama. Yeo Rin yang tidak
nyaman dan akhirnya membuat alasan ini itu untuk menghindari Kang Bae.
--
Yeo Rin menceritakan mengenai
sikap Kang Bae yang tetap menempel padanya walau mereka sudah bersentuhan dan
berciuman, padahal selama ini, semua pria selalu kabur setiap kali sudah
bersentuhan dengannya.
“Ini berarti aku tidak menyukai
Kang-bae, 'kan?” simpulkan Yeo Rin, masih terus menyangkal perasaannya.
“Itu karena kau yang suruh! Katamu,
jika ditakdirkan untuk melajang selamanya, setidaknya aku harus berciuman.”
“Benar juga. Aku berkata
begitu. Jadi, maksudmu kata-kataku menjadi titik saat gairahmu meledak dan
kecelakaan itu terjadi.”
“Benar, itu hanya kecelakaan,”
jawab Yeo Rin, yakin. “Itu jelas hanya kecelakaan,” tegas Yeo Rin, lebih kepada
dirinya sendiri.
--
Kang Bae pulang ke rumah.
Sebelum sampai ke kamar atapnya, ahjumma di
dekat sana memanggilnya dan menawari Kang Bae untuk menyewa kamar kosong yang
ada di gedungnya. Dia menawari Kang Bae karna kamar itu tidak ada yang mau
menempati karna auranya terasa mengerikan. Dan karna itu, dia jadinya nawari
Kang Bae yang dia tahu sewa kamar atap. Daripada Kang Bae menyewa kamar atap,
lebih baik menyewa kamarnya dan dia akan memberkan harga murah. Setengah harga.
Kang Bae tertarik.
Mereka pergi untuk melihat
kamar itu. Luas dan bagus. Tapi, ketika memasuki sebuah kamar, Kang Bae
mendengar suara seorang wanita : “Pergi.
Pergi dari kamarku. Kubilang, segera pergi! Bila kulihat kau di sini lagi, akan
ku bunuh kau!”
Kang Bae merasa aneh karena
ahjumma tidak mendengar suara apapun. Jadi, dia mengira itu suara dari kamar
sebelah. Karna itu, Kang Bae tidak jadi menyewa kamar, apalagi dia merasa
merinding berada di kamar itu.
Pas keluar gedung, dia melihat
ada surat-surat yang berceceran di depan kotak surat. Surat itu di tujukan
untuk kamar 404 atas nama ‘Penyihir Es.’ Itu kamar yang di lihat Kang Bae tadi.
Melihat nama pemilik kamar sebelumnya yang menyeramkan, Kang Bae semakin takut.
--
Romeo
memutuskan untuk pergi dari rumahnya demi Juliet. Dan demi Juliet juga, dia
memutuskan bekerja sebagai kuris jasa pengiriman mistis. Kini, mereka tidak
perlu lagi mencemaskan ayahnya karna dia sudah memutuskan melepaskan semua hal
termasuk kekayaan, keluarga dan kehormatan demi bisa mendapatkan Juliet. Dia
hanya membutuhkan Juliet.
Dan
sayangnya, apa yang di lakukan Romeo, tidak di sukai Juliet. Dalam hati, Juliet
inginnya Romeo tetap berada di keluarga karna dia menginginkan harta Romeo.
“Bukan
ini yang ku inginkan. Apa aku terlalu merayunya? Wanita memang tak seharusnya
memacari pria muda,” sesal Juliet.
--
Juliet
pun pergi menemui Montaque, ayah dari Romeo. Montaque sudah mendengar kabar
kalau Capulet bangkrut karna itu dia memberikan seamplop uang agar Juliet mau
meninggalkan Romeo.
“Kau
pikir aku wanita seperti itu, Pak? Kau benar-benar tidak mengerti perasaanku
yang sebenarnya?” tolak Juliet.
“Benar. Akulah yang bodoh. Aku menutup mataku dari kenyataan dan bersembunyi dalam bayangan seperti pengecut. Aku tak akan menutupi ini lagi. Sebenarnya, yang kucintai bukan Romeo. Montague. Kaulah yang kucintai,” rayu Juliet, memegang tangan Montaque.
Wow!!! Gwi dan Weol Ju
tercengang dengan plot twist yang
terjadi. Weol Ju yang awalnya menghina novel itu, jadi menyukai dan merasa
karakter di dalam novel sangat menarik. Sayangnya, idola mereka berdua berbeda.
Gwi merasa yang keren itu adalah karakter Romeo, tapi Weol Ju lebih menyukai
karakater Juliet.
“Dia sangat pintar dan
rasional. Dia sadar cinta tak bisa menghidupinya, bahkan sejak dia berusia 16
tahun. Aku harusnya seperti dia dulu,” ujar Weol Ju.
Pembicaraan mereka terhenti
karna kedatangan Kang Bae dan Yeom. Yeom datang sembari curhat kalau roh jahat
yang di kejarnya sampai sekarang masih belum tertangkap, jadi dia akan berjaga
di kedai mistis.
--
Kang Bae senyam senyum sendiri
melihat fotonya bersama Yeo Rin saat menari dan menerima hadiah yang sudah di upload ke website perusahaan. Tingkahnya
itu kelihatan sama Jin Dong dan manager Ma. Dan seperti biasa, mereka
menawarkan diri untuk membantu memecahkan masalah percintaan Kang Bae. Mereka
akan mengatur situasi agar Kang Bae bisa bertemu Yeo Rin.
Dan caranya? Adalah dengan
makan malam bersama antara departemen pelayanan pelanggan dengan departemen
security. Alasannya, sebagai perayaan kemenangan mereka dalam lomba tari.
Saat berada di wastafel kamar
mandi, Yeo Rin bicara pada dirinya sendiri, “Apa itu tangan seorang pria? Kenapa
jarinya panjang dan sangat cantik? Aku bayangkan ini karena tak suka. Kalau
suka, sudah kupegang. Sadarlah, Yeo-rin. Kenapa dia terus memandangku seperti
itu? Dia pikir jantungku akan berdebar? Matanya terlihat lucu dan wajahnya
seperti rubah fennec saja. Aku bayangkan ini karena tak suka. Kalau suka, aku
sudah... Ini tak bisa dibiarkan. Aku harus segera menjelaskan padanya.”
Dengan tekad itu, Yeo Rin mulai bertingkah agar Kang Bae ilfeel padanya. Dia sengaja makan daging yang masih belum di panggang dengan matang. Tapi, Kang Bae malah memuji Yeo Rin yang sangat pandai makan. Yeo Rin juga sengaja minum soju dengan gelas bir dan bukannya gelas soju. Kang Bae malah kagum dan memuji Yeo Rin yang hebat dalam minum. Kkkkk.
Makan malam sudah usai. Mereka
masih mau lanjut ke ronde ke dua, yaitu karaoke-an. Yeo Rin mau menghindar,
makanya dia berpura-pura mabuk. Tapi, Jin Dong dan manager Ma malah menyuruh
Kang Bae yang mengantar pulang Yeo Rin.
“Aku sebenarnya tak mabuk. Aku
hanya pura-pura,” akui Yeo Rin dan mulai bicara serius. “Sepertinya lebih baik
kalau aku jelaskan. Aku tak punya perasaan padamu.”
Senyum Kang Bae langsung
lenyap.
“Tindakanku di atap waktu itu pasti
membuatmu salah paham. Maafkan aku. Lomba tari itu membuat perasaanku senang. Aku
sepertinya salah mengira kalau aku menyukaimu.”
“Aku tahu perasaanku sendiri. Aku
berterima kasih atas kebaikanmu kepadaku selama ini. Namun, mungkin kau juga
salah paham. Tak ada hal yang membuat kita bisa saling menyukai.”
“Begitulah awal semua pasangan.
Tak bisakah kita saling mengenal dengan perasaan suka kita?”
“Makin kita dekat dan saling
mengenal, rasa suka itu akan menghilang. Kita pun hanya akan terluka nantinya.”
“Kenapa kau begitu yakin?”
“Aku tahu saja. Aku adalah
orang seperti itu. Jadi, mari berhenti salah paham. Maafkan aku,” akhiri Yeo
Rin dan beranjak pergi. Tampaknya, alasan sebenarnya Yeo Rin menolak mengakui
perasaannya pada Kang Bae adalah karna rasa trauma. Trauma kalau Kang Bae akan
kabur darinya sama seperti pria-pria yang pernah di sukainya dulu.
--
Juliet dan Montaque memanggil Romeo untuk memberitahukan sesuatu. Mereka akan menikah dan Juliet akan menjadi ibu tiri Romeo. Dan untuk membuat Romeo melepaskan Juliet, Montaque memberitahu kalau dia mengidap kanker dan waktunya hanya 3 bulan lagi.
Tidak
hanya Romeo yang di undang datang tapi juga Capulet. Dan berbeda saat dia
menentang hubungan Juliet dan Romeo, Capulet sangat mendukung hubungan Juliet
dan Montaque.
“Pak
Capulet! Kau adalah musuh ayahku. Apa kau akan menyetujui hubungan mereka?”
“Tentu
saja. Mana ada calon menantu seperti Montague? Banyak uang, sekarat, dan
mencintai putriku. Kenapa bisa tak suka?”
Romeo masih tidak menyerah dan berusaha menyadarkan Juliet akan cintanya. Percuma! Juliet bahkan sudah menyebut diri sendiri sebagai ibu Romeo!! Tidakkkk!!
Gwi beneran kaget dengan plot twist novel ‘Rayuan Juliet.’ Dia
tidak bisa menerima alur yang seperti itu. Weol Ju malah sangat menyukai plot twist-nya dan merasa kalau penulis
sangat realistis. Bagi Weol Ju, cinta tulus adalah hal yang paling tak berguna.
Jika seorang pria punya otak, harusnya dia berusaha menyakinkan keluarga dulu
dan mendapatkan posisi baik dulu, baru memperkenalkan prianya. Jika tidak
begitu, pria itu hanyalah anak kecil yang merengek.
“Ya, dia cukup mirip. Dia
bergerak hanya dengan perasaannya tanpa memikirkan orang lain. Akhirnya, dia
menyulitkan semua orang.”
Pembicaraan mereka berakhir
karna pelanggan meminta di bawakan air. Weol Ju juga mengalihkan topik kembali
dengan menyuruh Gwi segera bab terakhir ‘Rayuan Juliet’. Tapi, tidak ada bab
terakhir. Yang ada hanyalah pengumuman turut berduka cita. Dan cerita Rayuan
Juliet di hentikan karna kematian penulis Penyihir Es. Yang artinya, para
penggemar tidak akan pernah bisa membaca akhir kisah ‘Rayuan Juliet.’
Bukan mereka saja yang sedih,
tapi juga Kang Bae. Tapi, hal yang membuat sedih berbeda. Kang Bae sedih karna
cintanya di tolak Yeo Rin. Weol Ju malah merasa sikap Yeo Rin aneh karena kalau
tidak suka, kenapa mencium?
Pelanggan yang ada di kedai,
malah ikutan nimbrung. Dia memberikan pendapat kalau Kang Bae di tolak karna
terlalu lemah.
Kang Bae berusaha mengabaikan
pelanggan itu dan memberitahu mereka alasan Yeo Rin menolaknya adalah karena
katanya Kang Bae hanya salah paham. Gwi tidak terima dengan alasan seperti itu.
Tapi, Kang Bae malah menilai rendah diri sendiri yang hanyalah anak yatim
piatu, di kucilkan saat sekolah, pekerja kontrak dan juga… belum pernah
berpacaran.
Weol Ju tidak suka Kang Bae
menilai rendah diri sendiri. Dia menjelekan Yeo Rin yang sepertinya penuntut. Dia
berharap Yeo Rin terjatuh dan hidungnya patah. Gwi malah jadi berusaha
menenangkan Weol Ju untuk tidak emosi.
“Tak apa. Ini pengalaman
pertamamu, 'kan? Kau takkan merasakan apa pun saat dicampakkan lagi. Sepertinya
kau ditakdirkan melajang seumur hidup sampai mati. Sama seperti aku,” komentar
pelanggan itu lagi.
“Pak! Kenapa kau terus berkata seperti
itu kepadaku? Minumanmu habis, kau tak mau pergi?” teriak Kang Bae pada
pelanggan itu.
“Aku memang akan pergi. Aku padahal
hanya menasihatimu saja,” jawab pelanggan itu dan pergi.
Weol Ju dan Gwi shock. Mereka sampai bertanya memastikan, apakah Kang Bae bisa mendengar dan melihat pelanggan tadi? Kang Bae membenarkan dan bahkan menggerutu kalau pelanggan tadi sangat menyebalkan. Weol Ju memberitahu kalau pelanggan tadi adalah hantu yang mampir untuk makan udon sebelum pergi ke Alam Baka.
Kang Bae awalnya tidak percaya
tapi melihat wajah serius Weol Ju dan Gwi, Kang Bae langsung lari keluar
mengejar pelanggan tadi. Dan benar saja, tangannya tidak bisa menyentuh tubuh
pelanggan tersebut.
Kang Bae kembali ke kedai. Rasa
sedihnya karena di tolak oleh Yeo Rin sudah lenyap dan ganti menjadi rasa takut
karena bisa melihat hantu. Gwi merasa pintu spritual Kang Bae semakin terbuka
karena berulang kali pulang dan pergi dari Dunia Mimpi dan Alam Baka.
“Ini efek samping yang kau
maksud, 'kan Aku bisa melihat hantu, dan orang membeberkan rahasianya saat kami
kontak mata, “Apa aku akan makin parah?” tanya Kang Bae, khawatir.
“Hei, waktunya tinggal sebentar
lagi. Bertahanlah. Bila target 100.000 tercapai, aku akan ke Dunia Mimpi-mu dan
menutup penglihatan spiritualmu. Hal-hal seperti ini tak akan ada lagi, jadi,
jangan khawatir.”
“Benar, 'kan? Hanya kurang
empat kasus lagi, jadi, aku akan baik-baik saja, 'kan?” tanya Kang Bae,
memastikan.
Weol Ju mengangguk sekilas.
--
Yeo Rin pergi ke Pusat Kepuasan
Pelanggan untuk melihat keadaan Kang Bae, tapi Kang Bae tidak ada. Jin Dong yang
melihatnya memberitahu kalau Kang Bae sakit jadi tidak masuk hari ini. Yeo Rin
yang kemarin bilag tidak suka pada Kang Bae, malah bersikap sangat khawatir dan
posesif.
--
Kang Bae tidak sakit, hanya
saja tidak mau ke swalayan dan memilih ke kedai mistis. Di kedai hanya ada Gwi.
Kang Bae curhat pada Gwi kalau dia takut akan melihat hantu lagi. Gwi juga cemas
dan memberikan beberapa nasehat pada Kang Bae.
“Kang-bae. Setelah kupikirkan
kembali, kau jangan sampai terdengar oleh hantu lain. Jangan sampai mereka tahu
kau bisa melihat mereka.”
“Bagaimana caranya?”
“Pertama, jangan bertatapan
dengan mereka. Bila tak sengaja bertatapan, jangan kaget sama sekali. Menatap
ke arah lain seakan kau tak melihat apa pun. Paham?”
Untuk membuat Kang Bae semakin
mengerti, Gwi menyuruh Kang Bae untuk menutup mata dan buka kembali saat
hitungan ketiga. Kang Bae mengikuti perintah Gwi, tapi saat dia membuka mata,
Gwi tidak ada.
Dan yang ada, malah seorang hantu wanita berwajah menyeramkan di bawah meja. Woaaah! Kang Bae menjerit ketakutan hingga terjatuh.
Jreng! Hantu itu hanyalah Gwi
yang merubah penampilannya. Dia kecewa karna Kang Bae gagal. Dia kan sudah
menyuruh Kang Bae untuk berpura-pura tidak melihat hantu. Kang Bae juga maunya
begitu, tapi dia tidak bisa.
Karena itu, Gwi memberikan satu
benda berharganya. Sebuah kacamata hitam. Jadi, kalau di jalan matanya
bertatapan dengan hantu, hantu itu nggak akan sadar kalau Kang Bae melihatnya. Kang
Bae beneran berterimakasih.
Tidak lama, Weol Ju juga pulang dengan membawa sekarung garam. Itu garam untuk Kang Bae. Garam itu berasal dari tanah terpencil yang bebas dari polusi. Mengandung 99,9 persen natrium klorida, bebas dari kotoran apapun. Garam berkualitas sangat tinggi. Jadi, para hantu juga akan kabur jika terkena garam ini. Kang Bae beneran berterimakasih.
“Aku sepertinya mendengar suara
aneh. Saat kemarin melihat apartemen, aku mendengar suara yang menyuruhku pergi
jauh karena itu kamar miliknya.”
“Arwah rumah. Artinya dia ada
di dalam kamar itu,” simpulkan Gwi.
“Tunggu. Siapa tadi namanya?”
“Penyihir Es.”
“Itu nama penulis Rayuan Juliet. Dia belum lama ini
meninggal dan... Apa dia meninggal dan akhirnya menjadi arwah rumah? Kita
mungkin bisa baca... bab terakhir!” semangat Weol Ju dan Gwi.
--
Tidak membuang waktu, mereka pergi ke apartemen yang Kang Bae bicarakan. Ketika mereka tiba, di dalam apartemen ada dukun pria yang sedang melakukan ritual. Dukun itu berhenti di sebuah sudut rumah dan mencoba bicara dengan hantu tersebut.
Oh ya, Kang Bae berbohong pada
ahjumma pemilik apartemen kalau dia membawa paman dan bibinya untuk melihat
kamar. Dan ahjumma jujur memberitahu kalau penyewa kamar sebelumnya meninggal
di kamar ini jadi dia memanggil dukun untuk membersihkan rumah.
Dukun itu dukun palsu. Hantu nya ada di dalam kamar dan seorang wanita. Tapi, dukun itu malah bilang pada ahjumma kalau hantunya adalah pria yang mati bunuh diri. Padahal, hantu wanita itu mati bunuh diri.
“Jelas dia gadis usia 20-an, mati
karena serangan jantung. Apa maksudmu?” beritahu Weol Ju.
“Benar. Pemilik kamar
sebelumnya adalah seorang gadis. Dia mati serangan jantung.”
“Siapa kalian? Beraninya kalian
mengganggu!” teriak dukun, takut kalau ketahuan berbohong.
“Bila boleh aku jelaskan, wanita
ini ibu peri dunia ilmu hitam yang telah berlatih sepuluh tahun baik di Gunung
Gyeryong dan Gunung Jiri, bernama Nona Weol-hwa,” bohong Gwi.
“Aku datang untuk mencari arwah
lajang dengan mengikuti angin musim semi,” sambung Weol Ju, ikutan bohong.
Ahjumma jelas lebih percaya
pada mereka dan memohon bantuan mereka. Sementara dukun itu langsung di usir
dengan kasar karna sudah berusaha menipu!
Tags:
Mystic Pop-up Bar