Sinopsis K-Drama : Mystic Pop-up Bar Episode 07-2


Sinopsis K-Drama : Mystic Pop-up Bar Episode 07-2
Images by : JTBC
SEMUA KARAKTER, TEMPAT, ORGANISASI, DAN KEJADIAN DALAM DRAMA INI ADALAH FIKTIF

Bok Su yang berada di tubuh Presdir, mulai merasakan beratnya menjadi seorang Pimpinan. Sedari tadi, dia sudah pergi ke swalayan untuk meninjau kemudian masih harus melihat dokumen dalam Bahasa Inggris yang tidak bisa di mengertinya. Dia bahkan sudah mengeluh di dalam hati kalau menjadi Pimpinan itu melelahkan. Aish.
Saat itu, kebetulan Bok Su melewati TKP tempatnya mengalami kecelakaan dan meninggal. Melihat TKP itu, membuat Bok Su teringat dengan teman yang sudah melaporkannya ke rentenir hingga dia harus kabur dan mengalami kecelakaan.
Flashback
Bok Su menemui temannya yang mempunyai kedai buah. Dia memohon di pinjami uang agar bisa membayar hutang pada Cheol Gu, rentenir yang mengejar-ngejarnya. Jika dia tidak membayarnya juga hari ini, dia bisa mati.
Temannya tidak mau meminjamkan. Dia juga kesal karena Bok Su terus menerus berjudi dan tidak pernah berhenti. Apa Bok Su mau hidup seperti ini selamanya?! Temannya itu walau marah akhirnya mau memberikan uang tabungannya.

Tapi, sebelum dia melakukan niatnya, dia mendapat sebuah telepon. Bok Su merasakan firasat buruk. Dan benar saja, di depan toko sudah ada Cheol Gu bersama anak buahnya. Refleks, Bok Su berteriak menyebut temannya itu pengkhianat dan langsung kabur dari sana. Tapi ketika dia menyeberang jalan, sebuah mobil yang sedang melintas, menabraknya. Dan itulah saat dia meninggal.
End
Teringat akan hal itu, membuat Bok Su teringat akan dendamnya. Karena itu, dia menyuruh supir untuk menepi di depan toko buah yang ada di ujung jalan.
--

Bok Su di dalam tubuh Presdir, berdiri di ujung jalan melihat toko temannya di hancurkan oleh anak buah Cheol Gu. Dia puas melihat temannya itu terduduk di lantai memohon. Sementara Cheol Gu ada di sebelahnya dan memberikan hormat yang sangat sopan karena Presidr memakai jasanya dan memberi imbalan besar.
Apa yang di lakukan oleh Bok Su terlihat oleh Weol Ju dan Gwi. Tentu saja, mereka tidak menyukai apa yang di lakukannya.
--
Malam hari,
Weol Ju, Gwi dan Kang Bae makan malam bersama di sebuah restoran. Kang Bae sudah mendengar apa yang di lakukan Bok Su dalam tubuh Presdir, dan itu membuatnya kesal karena Presdir adalah orang baik, tapi karna di rasuki oleh orang seperti Bok Su, Presdir bisa-bisa jadi penjahat. Kang Bae juga yakin kalau Presdir pasti sebenarnya ingin sadar dan mendapatkan tubuhnya kembali.
“Bila rohnya tak kuat, dia takkan bisa melawan roh yang merasuki. Kita hentikan sebelum lepas kendali. Kita harus membuatnya minum ssanggapju,” jelas Weol Ju.
“Kita buka kedai di depan rumahnya?”
“Kedai kita masih belum ada. Izin kita masih ditarik hingga masalah ini beres,” beritahu Gwi. “Kau harus pergi, 'kan?”
“Benar. Aku ada latihan terakhir untuk lomba tari besok.”
--
Di aula swalayan,
Semua pekerja yang mengikuti lomba tari pasangan, berkumpul untuk melakukan gladi resik di panggung. Semua tampak antusias. Tidak lama, Presdir datang untuk membawakan makanan dan minuman bagi semua yang sedang latihan. Dan semua menyambut kedatangannya dengan antusias.
Dan ternyata, setiap acara yang di lakukan Presdir, pemenang tidak hanya akan mendapatkan hadiah uang tapi juga akan di kabulkan 1 permintaannya oleh presdir. Tahun lalu, pemenang meminta pesta ayam goreng dan dua tahun yang lalu, pemenang meminta wisata orang tua karyawan. Jadi, daripada hadiah uang, para kontestan lebih menanti hadiah dari Presdir. Bok Su yang ada di tubuh Presdir, tidak mengerti apapun dan mengiyakan saja.
--
Weol Ju dan Gwi mengunjungi Kang Bae. Tidak lupa, Kang Bae memberitahu mengenai kedatangan Presdir tadi. Dan karena itu juga, dia jadi punya rencana. Dia hanya perlu menjadi juara pertama besok, kemudian dia akan meminta Presdir untuk minum dengannya dan membawanya ke rumah. Bukankah itu ide yang bagus?
Weol Ju dan Gwi membenarkan. Mereka langsung menyuruh Kang Bae untuk lanjut latihan. Dan setelah Kang Bae pergi, mereka mulai berdiskusi mengenai Kang Bae yang entah bisa menang atau nggak. Gwi ragu dengan itu, tapi Weol Ju dengan santai menjawab kalau mereka hanya harus membuat Kang Bae menang besok!
--
Kang Bae berlatih hingga larut. Yeo Rin yang melihatnya latihan begitu keras jadi khawatir dan mengira kalau Kang Bae berusaha sekeras itu demi dirinya. Dan sedetik kemudian, Yeo Rin memaki dirinya sendiri dalam hati karna sudah ke-pede-an.
“Aku harus juara pertama. Ini semua untuk orang spesialku,” beritahu Kang Bae.
Yeo Rin semakin salah paham mengira Kang Bae sedang membicarakan dirinya. Tapi, bagaimana jika bukan? Aish, apa Kang Bae sedang bermain tarik ulur? Benar-benar membingungkan.

Kang Bae tidak sadar dengan kebingungan Yeo Rin pada sikapnya, mengajanya untuk latihan bersama sekali lagi. Dan selama latihan, Yeo Rin hanya terfokus pada bibir Kang Bae. Dia terus mengingat ucapan temannya agar mencium Kang Bae.
--
Yeom sedang istirahat di pinggir sungai Han bersama anak buahnya. Karna kedai mistis dilarang beroperasi, jadinya Yeom hanya bisa makan ramen instan di pinggir sungai. Anak buahnya membahas mengenai roh jahat yang kabur dan belum tertangkap itu. Apa Yeom sudah melihat profilnya? Yeom belum lihat karna terlalu sibuk mengurusi hal lain.
“Jangan anggap enteng dia. Dia menghilang begitu saja. Para petugas kasus ini kesulitan menemukannya,” cerita anak buahnya. “Ini dia,” sembari menunjukkan tablet berisi profil roh jahat tersebut.


Mata Yeom membelalak saat melihat foto dan identitas roh jahat itu. Namanya adalah : KIM WON-HYUNG, WAFAT: 30 NOVEMBER 1520.
--
Esok hari, hari pertandingan tarian pasangan,
Gwi dan Weol Ju mulai melakukan operasi menjadikan Kang Bae menjadi juara? Apa yang mereka lakukan?
Gwi memasukan obat pencahar ke dalam minuman energi. Kemudian, dia merubah dirinya menjadi ahjussi pasangan dari Ny. Kim. Dengan riang, dia memberikan minuman itu pada Ny. Kim, tapi bukannya meminum langsung minuman itu, Ny. Kim malah mengajak ahjussi untuk latihan menari sekali lagi. Dan mau tidak mau, ahjussi menurutinya.
--
 Sementara Weol Ju, menyamar menjadi CS dan masuk ke ruang baju para kontestan. Dia memotong tali celana seorang kontestan. Mengoleskan lilin ke tapak sepatu kontestan lain. Menuang minyak ikan ke baju kontestan lainnya juga.
--
Ahjussi sudah sangat kelelahan latihan menari dengan Ny. Kim. Dan saking lelahnya, dia sampai meminum minuman energi yang berisi obat pencahar. Aigooo! Udah minum, Gwi baru tersadar kalau obat itu kan untuk Ny. Kim.
--

Perlombaan di mulai,
Pasangan pertama tampil dengan menarikan tarian modern. Semua tampak lancar, tapi, celana si pria tiba-tiba melorot. Weol Ju yang berada di bangku penonton jelas senang.
Pasangan kedua yang tampil, terpeleset di atas panggung karna alas sepatunya licin (di olesi lilin).
Pasangan ketiga melakukan tarian dansa, tapi si wanita tidak bisa mendekat pada si pria, karna baju si pria bau.
Weol Ju tertawa senang karena semua hal yang di lakukannya, berjalan lancar. Eh, tapi kemana Gwi?
--
Gwi ada di WC. Dia terkena diare parah dan tidak bisa beranjak sedikit pun dari sana.
--
Dan karna Gwi gagal, maka Ny. Kim dan pasangannya bisa melakukan tarian dengan sangat lancar. Weol Ju jelas kesal dan mulai mencari Gwi yang gagal melakukan tugas.
Yeo Rin yang ada di belakang panggung, merasa cemas melihat Ny. Kim yang menari dengan begitu hebat. Dia sampai terpikir mau menyerah.
“Hidup itu peperangan mental. Kita tak bisa raih apa pun bila takut. Kita tunjukkan yang kita persiapkan sebaik mungkin. Semangat,” yakinkan Kang Bae.
Hal itu membuat Yeo Rin kembali bersemangat. Dan tambah terpesona dengan Kang Bae.

Saatnya giliran mereka tampil. Dan tidak seperti yang Yeo Rin khawatirkan, mereka mampu tampil dengan sangat baik. Para penonton juga bersorak, menyukai penampilan mereka.
--
Gwi menghela nafas, mengira diarenya sudah berhenti. Tapi, baru juga jalan sampai wastafel, perutnya kembali sakit.
--
Saatnya pengumuman pemenang. Dan pemenangnya adalah….
Kang Yeo Rin dan Han Kang Bae!!! Yuhuuuu!!! Keduanya bersorak girang dan berpelukan dengan erat.

Mereka menerima hadiah sebesar 2juta won dan sebuket bunga. Dan setelah hadiah itu, mereka bisa meminta sesuatu pada Presdir. Yeo Rin yang adalah karyawan kontrak, meminta menjadi karyawan tetap. Sementara Kang Bae, seperti rencana awal, meminta Presdir untuk minum bersamanya di rumahnya. Dan kedua permohonan tersebut dengan mudah di kabulkan Bok Su yang ada di tubuh Presdir.
Dan setelah semuanya selesai, Gwi baru bisa keluar dari toilet. Wkwkw.
--

Weol Ju dan Gwi ada di rumah Kang Bae juga, menyamar sebagai bibi dan paman Kang Bae. Mereka menyiapkan bossam untuk di nikmati Presdir. Bok Su mencobanya dan memuji Weol Ju yang sangat pandai memasak hingga dagingnya terasa meleleh di mulutnya.
Tidak lupa, mereka memberi minuman ssangapju.
“Namun, mengapa anak muda sepertimu tinggal di tempat seperti ini? Kau harus bermimpi besar,” tanya Bok Su, tidak langsung meminum ssangapju-nya. “Saat seusiamu, aku tidak hidup seperti ini. Hidup itu hanya sekali. Bagaimana bisa tinggal di tempat lebih baik bila terus bekerja di swalayan? Jangan bekerja terlalu keras. Langsung saja. Kau harus bermimpi menghasilkan banyak uang.”
Menghasilkan banyak uang? Aku sebenarnya sangat tertarik dengan hal itu. Bagaimana caranya supaya terwujud?” tanya Kang Bae, malah antusias.
“Omong kosong,” potong Weol Ju. “Bahkan untuk bossam yang kalian makan sekarang, kau harus pilih daging berlemak pas dan hilangkan baunya, lalu rebus dagingnya sambil terus memeriksa daging dan menyesuaikan apinya. Kita harus sungguh memperhatikan tiap langkah. Tanpa kerja keras, kau tak bisa memakan bossam ini. Langsung saja? Omong kosong apa itu. Jika mengejar uang mudah, kau akan terlibat masalah. Bukan begitu, Pak?”
Ucapan Weol Ju membuat Bok Su tersindir karena semasa hidupnya, dia memang hanya mengejar uang secara instan. Dan daripada canggung, Bok Su akhirnya meminum ssangapju-nya.  

Bok Su masuk ke dalam Dunia Mimpi. Dia kembali ke saat-saat dia mengalami kecelakaan. Tapi, bukannya meninggal, Bok Su malah melihat ada banyak uang 50.000 won di jalan. Dan tanpa ragu, Bok Su segera berjalan, memungut semua uang itu, tanpa curiga sama sekali. Semua uang itu, membuatnya sampai ke sebuah gedung rentenir Cheol Gu.

Dan dia jadinya mendengar pembicaraan Cheol Gu bersama anak buahnya yang menertertawakan dirinya yang kabur begitu melihat wajahnya seolah melihat malaikat maut. Dan ternyata, mereka tadi hanya kebetulan lewat di sana karena mau menagih hutang dan tidak menyangka akan bertemu Bok Su. Juga, pemilik kedai buah itu sangat hebat dan baik, mau membayarkan begitu saja semua hutang Bok Su. Setiap bulan, teman Bok Su itu selalu membayar bunga hutang Bok Su tanpa terlambat dan meminta agar mereka tidak mengganggu Bok Su.

Bok Su yang tahu semua kebenaran itu, jadi merasa bersalah dan bergegas menemui temannya. Tapi, dia malah melihat pertemuan temannya dengan seorang wanita.
“Ini karena Bok-su lagi? Ini sudah berulang kali. Mengapa kau seperti ini?” marah pacar teman Bok Su, Gyeong A.
“Kau tahu alasanku, 'kan? Bok-su...”
“Ya, aku tahu,” potongnya. “Sepuluh tahun yang lalu, Bok-su membayar operasi Ibu dengan uang deposit rumahnya. Namun, ini sudah keterlaluan. Lihat bagaimana kau hidup kini. Uang yang kau kumpulkan untuk kuliah, uang hasil jual truk untuk bisnis, dan kini uang tabungan untuk pernikahan kita? Sampai kapan kau mau seperti ini? Baiklah, aku yang akan mengakhirinya. Hiduplah selamanya untuk membereskan masalah Bok-su,” putus Gyeong A, dan pergi meninggalkan pacarnya.

Bok Su benar-benar merasa bersalah karena tidak menyangka, temannya sudah berkorban banyak padanya. Weol Ju juga akhirnya muncul dan menegaskan kalau Bok Su sudah menghancurkan hidup temannya tersebut. Bok Su menyesal dan ingin minta maaf termasuk karna sudah menghancurkan kedai buahnya.
Dan Bok Su terpikir sesuatu. Dia tahu kalau semuanya ini hanyalah mimpi, jadi dia hanya harus bangun dan kemudian, dia bisa kembali dalam tubuh Presdir dan membalas budi.
“Kau masih belum sadar juga. Itu bukan uangmu. Itu uang Pimpinan. Apa temanmu akan senang bila kau menolongnya dengan uang orang lain? Itu hanya akan memperburuk keadaan.”
“Lalu, aku harus bagaimana?”
“Kau masih bertanya? Lakukan saja yang bisa kau lakukan. Naik dan terima hukumanmu sekarang. Walau kali ini kau akan menerima C dan bukan B, pihak surga pasti akan menolong temanmu dengan cara mereka sendiri. Bukankah dia hidup dengan baik?”
“Apa kau yakin? Kalau begitu, aku kembali. Aku akan kembali,” setuju Bok Su.
Dan sebelum pergi, Bok Su harus meninggalkan semuanya, termasuk uang yang di pungutnya. Bok Su mengerti dan membuang semua uang yang di pungutnya ke dalam tong sampah. Dia sudah ikhlas melepas semuanya.
--


Esok hari,
Kang Bae berbincang dengan Yeo Rin di taman atap supermarket. Mereka saling memuji satu sama lain hingga mereka bisa menang. Dan selama Kang Bae bicara, Yeo Rin hanya terfokus pada bibir Kang Bae, hingga dia tidak mendengar apapun yang Kang Bae ucapkan.
“Aku… benar-benar menyukainya. Walau ini terdengar aneh, rasanya seperti mimpi bagiku bisa melakukan sesuatu bersama orang lain. Terima kasih,” ujar Kang Bae tulus dan tersenyum.
Senyuman itu membuat Yeo Rin tidak tahan lagi hingga dia tanpa sadar maju dan mencium bibir Kang Bae. Pas udah tersadar, dia langsung kabur. Sementara Kang Bae? Shock!
--
Malam hari,
Seorang Polisi Alam Baka berhasil mengejar Kim Won Hyung. Dengan pedangnya, dia berusaha menyerang Won Hyung dan menangkapnya. Tapi, dia bukan tandingan Won Hyung yang kuat walau dengan tangan kosong.
“Bagaimana bisa roh jahat sekuat ini?”
“Apa kau pikir aku mengelilingi negeri karena kabur? Aku sibuk memakan semua energi roh jahat di tanah Joseon. Itu sebabnya aku butuh waktu lama,” ujar Won Hyung dan menyerap energi si Polisi Alam Baka tersebut, hingga habis. “Ini belum cukup. Tunggu aku sebentar lagi. Giliranmu akan segera tiba.”

Won Hyung tertawa begitu menyeramkan.
--
Treng..treng..treng.
Sudah 99996 orang. Kini hanya tersisa 4 orang lagi yang harus di bantu.
Kedai Mistis juga kembali beroperasi. Dan selama bekerja, Kang Bae hanya terus tersenyum. Dari wajahnya saja, Gwi dan Weo Ju bisa tahu sesuatu terjadi antara Kang Bae dan Yeo Rin. Kang Bae bereaksi berlebihan dan membantah.
Untungnya, topik tidak di perpanjang karna Gwi membahas topik lain. Dia memberitahu kalau para rentenir itu sudah di laporkannya pada polisi dan sekarang mereka di tahan. Pemilik kedai buah juga sudah mendapat uangnya kembali dan kembali berpacaran dengan kekasihnya.
“Bila nanti kau naik ke atas dan disidang untuk reinkarnasi, aku yakin kau akan dapat Level A untuk kehidupan selanjutnya,” ujar Gwi.
“Apa dosa yang kulakukan di kehidupan sebelumnya hingga harus menderita saat ini?” tanya Kang Bae tiba-tiba. “Apa aku membunuh orang?”
“Membunuh dapat Level C. Kau akan jadi serangga,” beritahu Gwi.
“Mungkin itu lebih baik,” ujar Kang Bae.
“Hei. Bila lahir menjadi serangga, kau takkan bertemu aku, juga Guibanjang. Kita tak bisa minum bersama seperti ini. Kau suka itu?” marah Weol Ju.
“Tentu saja tidak. Bila tak ada Nona Weol-ju dan Guibanjang... Astaga, aku pasti mati bosan. Kalian tak tahu betapa aku kesepian saat kalian tak ada.”
Hubungan mereka bertiga menjadi lebih dekat. Tapi semua akan segera berakhir jika target 100.000 orang yang harus di capai Weol Ju tercapai. Dan pada akhirnya, mereka akan berpisah. Membayangkan hal itu, memnbuat Kang Bae jadi sedih.
“Hei, ketika target terpenuhi, penyakitmu akan sembuh total.  Jadi, kau harusnya bersama pacarmu. Untuk apa bekerja? Kau layak menikmati hidupmu lebih dari orang lain. Mengerti?” hibur Weol Ju.
“Benar. Saat itu, kau sama sekali tak akan berusaha mengingat hidupmu sebelumnya,” tambahkan Gwi.
“Namun, bila kau mengurusi itu nanti, tolong cari tahu untukku,” pinta Kang Bae, ingin tahu kehidupan sebelumnya.
“Itu dilarang. Lagi pula, itu sama sekali tak membantumu. Kau lihat Jang Bok-su, 'kan?” tegas Gwi.
“Dilahirkan kembali dengan memori kehidupan sebelumnya adalah yang terburuk. Kau menjalani hidup yang sudah pernah kau jalani. Kau tak mungkin hidup normal. Menurutku, Pancuran Lupa adalah layanan terbaik yang disediakan Alam Baka untuk manusia,” ujar Weol Ju.
--
Yeom tiba di atap tempat pertarungan Won Hyung tadi. Ketika dia sampai, sudah tidak ada apapun, hanya ada sebilah pedang milik Polisi Alam Baka yang energinya di serap Won Hyung.
“Kau pasti banyak menderita  selama 500 tahun terakhir. Amarah, juga dendammu. Aku akan membantu mengakhiri rasa sakitmu. Datanglah kepadaku, Won-hyung,” gumam Yeom, tapi matanya terlihat berkaca-kaca.
--
Weol Ju cs dalam suasana hati baik, tapi malah kedatangan Yeom. Yeom menyapa dengan cara alay, merindukan kedai mistis. Dan tentu saja, Weol Ju tidak begitu menyukai kedatangannya. Tapi, saat Yeom bilang akan mentraktir mereka, Weol Ju dkk jadi senang.
Mereka pergi bertiga sambil berangkulan tangan dan Yeom memperhatikan dari belakang. Tatapan di wajahnya terlihat aneh.





Post a Comment

Previous Post Next Post