Sinopsis K-Drama : Mystic Pop-up Bar Episode 07-1


Sinopsis K-Drama : Mystic Pop-up Bar Episode 07-1
Images by : JTBC
SEMUA KARAKTER, TEMPAT, ORGANISASI, DAN KEJADIAN DALAM DRAMA INI ADALAH FIKTIF


Malam hari,
Kang Bae berlari ke kedai mistis, tapi tempat dimana biasa kedai berdiri, sudah kosong melompong. Kang Bae berteriak frustasi memanggil nama Weol Ju dan Gwi yang sudah tidak ada lagi.
Mystic Pop-up Bar
Episode 07

Weol Ju dan Gwi ada di Alam Baka menemui Yeomraedaewang. Weol Ju berusaha meminta ampunan Yeomraedaewang dengan mengakui kesalahannya, tapi bukankah setiap orang yang bekerja bisa membuat kesalahan kecil? Yeomraedaewang memandang Weol Ju dengan marah. Menurutnya, karena dia sudah sering membantu Weol Ju, tampaknya Weol Ju jadi menganggap enteng hukum surga.

Yeomraedaewang mengeluarkan keputusan mengenai anak yang sudah di berikan kepada Su Gyeong tidak akan di tarik kembali, namun tidak akan di hitung dalam target Weol Ju. Weol Ju sudah mau protes, tapi Gwi langsung mengambil alih dengan menyetujui keputusan tersebut, bagaimanapun mereka melakukannya dengan kecurangan. Dan sebagai hukuman untuk Weol Ju dan Gwi, mereka harus melakukan pelayanan selama 120jam di Alam Baka. Sampai hukuman selesai, kedai mistis akan di sita.
Weol Ju tidak bisa menerima keputusan itu karena mengingat tenggat waktunya yang semakin dekat. Dia lebih memilih hukuman cambuk 100 kali atau beberapa hari di Neraka Minyak, karna akan lebih singkat dan efektif.
Woargh! Yeomraedaewang semakin marah karena Weol Ju selalu saja menawar segalanya padanya, emang Weol Ju mengira dia penjual?! Gwi langsung menengahi dengan meminta maaf dan menyatakan kalau mereka bersedia menjalani hukuman tersebut.
--


Dan di mulailah Pelayanan Masyarakat Weol Ju dan Gwi.
Mereka melakukan kerja di kantor Pemeringkat Reinkarnasi. Tugas Weol Ju adalah mencatat hasil keputusan reinkarnasi para hakim terhadap manusia yang sudah meninggal. Sementara tugas Gwi adalah sebagai penjaga untuk ‘menenangkan’ para manusia yang melawan dan protes terhadap putusan.
Manusia pertama yang di adili adalah Byun Tae Sik. Selama masa hidupnya, Tae Sik sudah memberi banyak racun ke banyak orang selama beberapa tahun. Tae Sik tidak terima di bilang memberi racun karna menurutnya, dia hanya menjual beberapa barang yang sudah kadaluwarsa saja. Hakim merincikan kalau Tae Suk juga memberi lilin pada buah agar terlihat berkilau dan saat membuat roti, Tae Sik menambahkan pewarna pakaian agar warna roti terlihat menarik. Itu semua adalah racun! Dan karna itu, level reinkarnasi Tae Sik adalah level C.
Apa itu level C? Dalam reinkarnasi ada 3 level. Level A itu manusia, B itu hewan dan C itu serangga.
Tae Sik tidak terima akan di jadikan serangga! Dia mulai berteriak dan memukul meja. Gwi langsung turun tangan untuk menenangkannya sementara Weol Ju memberikan pendapat agar Tae Sik di hukum memakan kotoran seumur hidup agar sadar dengan kesalahannya. Karna itu, hakim memutuskan Byun Tae Sik akan bereinkarnasi menjadi kumbang kotoran.

Yang kedua di adili adalah 7 orang petugas pemadam kebakaran. Mereka berenam sudah berbuat banyak kebaikan semasa hidup dan bahkan meninggal ketika masuk ke dalam Pusat Perbelanjaan yang kebakaran demi menyelamatkan manusia. Total orang yang berhasil mereka selamatkan adalah 300 orang. Dan tanpa ragu, hakim memberikan reinkarnasi Level A kepada mereka dan mengizinkan mereka memnbuat permohonan untuk hidup selanjutnya.

Ke-7 orang itu berterimakasih atas keputusan para hakim, akan tetapi, mereka hanya berharap bisa reinkarnasi kembali menjadi angin sejuk agar bisa membuat yang berkeringat merasa sejuk. Weol Ju menilai kalau menjadi angin sejuk tidaklah cukup karena mereka sudah berbuat banyak hal baik. Gwi menyarankan mereka untuk menjadi badai saja. Jadi, mereka bisa bereinkarnasi sebagai boyband beranggotakan 7 orang dengan nama Baramseonyeondan (BLS)!! Woaw, terdengar bagus dan mereka akan bereinkarnasi menjadi BLS.
Setelah menerima keputusan hakim, Weol Ju membawa Tae Sik dan ke-7 orang itu ke suatu ruangan bernama “Pancuran Lupa.” Tae Sik merasa takut untuk masuk ke sana. Weol Ju dengan tatapan dingin, menyuruhnya untuk tidak usah takut karna dalam beberapa detik, Tae Sik akan melupakan sepenuhnya semua hal termasuk yang di takutkan sekarang.
Tae Sik akhirnya masuk ke dalam Pancuran Lupa. Asap keluar dan menyelimuti tubuhnya selama beberapa detik. Setelah asap menghilang, Tae Sik kembali keluar dan dia sudah tidak ingat apapun mengenai dirinya bahkan kehidupan sebelum kematiannya.
--
Weol Ju dan Gwi melanjutkan tugas dengan mencuci piring. Melakukan itu, Gwi jadi merindukan Kang Bae karna dia selalu mencuci piring bersama Kang Bae di kedai. Apa Kang Bae sekarang baik-baik saja? Weol Ju berpendapat kalau Kang Bae pasi sedang sibuk dengan lomba tarinya sekarang ini dan tidak mungkin ingat dengan mereka. Dan juga, mereka sudah di sini selama 3 hari, jadi sudah 72 jam. Rasanya terlalu lama menunggu hingga 120 jam. Weol Ju berharap kalau mereka bisa segera kembali ke Dunia Nyata. Gwi setuju karena waktu mereka tidak banyak.
“Ini bukan masalahmu. Sekalipun target 100.000 gagal terpenuhi, kau bisa kembali ke Kepolisian Alam Baka. Aku akan langsung ke neraka.”
“Jangan begitu. Kau tak boleh lupa bahwa kau sudah membantu 99.995 orang sejauh ini. Bukankah itu bisa memberikan kelonggaran untukmu nanti? Maksudku, kau bisa memohon untuk reinkarnasi Level C nanti,” hibur Gwi.
“Jujur, aku merasa iri dengan mereka yang bereinkarnasi. Mereka bisa memulai hidup baru dan lupakan kehidupan lalu. Dengan rasa sakit dari kehidupan lalu, aku hidup selama 500 tahun. Jika bisa, aku mau masuk Pancuran Lupa dan melupakan semuanya,” curhat Weol Ju.
“Apa kehidupanmu sesulit itu sampai kau ingin melupakan segalanya?” tanya Gwi, terdengar sedih.
“Benar. Aku ingin melupakan segalanya. Itu karena aku tak bahagia.”
“Begitu rupanya. Segalanya?” ujar Gwi, tampak sedih. “Apa tak ada kenangan manis sedikit pun dari kehidupan sebelumnya?”
“Tidak ada sedikit pun,” jawab Weol Ju, menggebu. “Tunggu, tidak juga. Ada ibuku. Bila aku tak punya kenangan tentangnya, aku tak akan bisa bertahan. Aku sangat bahagia bisa menjadi anaknya. Apa ibuku juga senang? Sepertinya dia mengalami banyak kesulitan karena aku menjadi anaknya.”
“Tidak. Aku yakin tidak seperti itu. Aku yakin ibumu pasti sangat bahagia memilikimu menjadi anaknya.”
“Bagaimana kau tahu?”
“Anggap saja aku tahu,” jawab Gwi, misterius.
“Sudah 500 tahun ibuku tak melihatku. Entah dia ingat wajahku atau tidak.”
“Kau tak pernah tahu. Mungkin saja ibumu kini berada di sisimu dan terus mendampingimu.”
Tapi, bagi Weol Ju, jawaban Gwi hanyalah omong kosong. Dia memilih melanjutkan pekerjaanya, membersihkan perpustakaan.
--

Perpustakaan Alam Baka,
Perpustakaan yang di bersihkan oleh Weol Ju adalah perpustakaan yang mengarsip data mengenai reinkarnasi para manusia. Usai membersihkan, Weol Ju menghabiskan waktu dengan membaca catatan reinkarnasi para orang terkenal. Ada Putri Pyeong Gang yang dulu pernah membuat On Dal yang bodoh menjadi jenderal dan kini sudah menjadi pengajar sukses di Daechi-dong. Ada juga U-Reong yang sangat pintar memasak dan kini reinkarnasi menjadi pemilik restoran di Cheondam-dong. Mereka yang bereinkarnasi itu, rata-rata masih melakukan seperti apa keahlian mereka.
Dan tiba-tiba saja, Weol Ju teringat mengenai ucapan Gwi bahwa mungkin ibunya sudah reinkarnasi dan berada di sisinya dan terus mendampinginya. Karna ucapan itu, Weol Ju jadi ingin mencari catatan reinkanarsi mengenai ibunya. Tapi, terlalu banyak arsipan reinkarnasi bermarga Kim.
Dan saat Weol Ju mau mencari catatan reinkarnasi ibunya, dia malah tanpa sengaja, menemukan buku Catatan Reinkarnasi Keluarga Kerajaan Joseon. Sedikit ragu, Weol Ju mengambil buku it dan mencari nama Putra Mahkota : Jeongan Yi Hon.
Ada nama Putra Mahkota Yi Hon di dalam daftar isi dan kini Weol Ju hanya perlu membuka halaman tersebut.



Sebelum membukanya, Weol Ju teringat semua kenangan manis dan indahnya bersama sang Putra Mahkota semasa hidup.
Sepertinya, takdir belum berpihak pada mereka, karna belum sempat Weol Ju melihat isinya, Gwi sudah datang memberitahu kalau Yeomraedaewang mencari mereka. Jadinya, Weol Ju tidak jadi melihat catatan tersebut.
--
Kang Bae berwajah muram dan saat di tanya sama Jin Dong, dia berkata kalau lagi mencemaskan seseorang. Jin Dong jadinya salah paham, mengira Kang Bae membicarakan mengenai Yeo Rin. Padahal, apa yang Kang Bae sangat berbeda dengan yang di tebak Jin Dong.
Umur panjang, baru di sebut namanya, Yeo Rin sudah muncul dan mengajak Kang Bae bicara berdua.
--

Yeo Rin menanyakan alasan Kang Bae tidak datang latihan kemarin dan tidak menjawab teleponnya juga? Kang Bae meminta maaf dan menjelaskan kalau dia kemarin ke suatu tempat untuk mengecek sesuatu. Yeo Rin menuntut alasan yang jelas.
“Maaf. Beberapa hari ini aku merasa tak nyaman,” ujar Kang Bae, menyesal.
“Baik. Maaf. Aku baca pesanmu, tapi tertidur sebelum sempat membalasnya. Aku berpikir untuk membalas pesanmu setelah bangun,” ujar Yeo Rin, mengira Kang Bae marah dan merajuk karna dia tidak membalas pesan Kang Bae.
Kang Bae saja sudah lupa masalah itu karena lebih mengkhawatirkan Weol Ju dan Gwi. Dan dia baru teringat lagi karena Yeo Rin membahasnya. “Benar juga. Kemarin kau sempat hanya membaca pesanku.”
“Aku tak sengaja melakukannya, tapi...”
“Aku benar-benar lupa,” lanjut Kang Bae.
“Apa?” kaget Yeo Rin, karena sudah salah paham. “Kalau begitu, kenapa...”
“Begini. Aku tak bisa latihan karena urusanku dengan CIA hari ini. Maaf, aku pergi dulu,” ujar Kang Bae dan langsung kabur.
--

Kang Bae kembali pergi ke tempat kedai mistis biasa buka, tapi masih tetap kosong melompong padahal sudah 3 hari. Kang Bae semakin cemas, khawatir dan takut kalau Weol Ju dan Gwi tidak akan pernah kembali.

Kang Bae mengingat semua kebersamaannya dengan mereka. Sejak bertemu Weol Ju dan Gwi, hidupnya menjadi lebih berarti, berwarna dan bermakna.
Kang Bae merindukan dan mencemaskan mereka hingga tidak bisa fokus dalam lomba tari. Dia hanya bisa berharap kalau Weol Ju dan Gwi akan datang dalam mimpinya, agar dia tahu kalau mereka berdua baik-baik saja.
--
Yeo Rin menceritakan sikap aneh Kang Bae pada teman sekamarnya. Dan teman sekamar Yeo Rin malah menyimpulkan Kang Bae yang sedang bermain tarik ulur. Dia memuji Kang Bae yang profesional hingga mempunyai metode untuk membuat Yeo Rin tertarik. Sepanjang pembicaraannya, teman Yeo Rin menyakinkan Yeo Rin kalau Kang Bae menyukai Yeo Rin.

Dan tampaknya, Yeo Rin termakan semua ucapan temannya itu kalau Kang Bae menyukainya. Temannya bahkan menyarankan Yeo Rin untuk mencium Kang Bae karena Yeo Rin kan belum pernah pacaran.
--

Yeomraedaewang bersikap aneh. Dia memanggil Weol Ju dan Gwi ke ruangannya dan menghidangkan kue dan teh juga. Alasannya karna dia tahu mereka pasti lelah bekerja. Eit, Weol Ju tidak sebodoh itu. Dia bisa mencium aroma ancaman dan persuasi untuk tutup mulut. Apa yang Yeomraedaewang ingikan dari mereka?

Yeomraedaewang akhirnya ngaku kalau dia butuh bantuan. Dia melakukan sedikit kesalahan. Wohoho, situasi berbalik dan Weol Ju bisa bersikap sombong sekarang ini. Jadi, masalahnya….

Flashback
Yeomraedaewang pergi ke Neraka Avici dan Neraka Kuali Minyak untuk memantau situasi. Dan dalam perjalanan kembali ke ruangannya, dia mendapat pesan dari Kaisar Giok yang memarahinya karna masih belum bisa menangkap roh jahat yang kabur. Yeomraedaewang beneran ketakutan dan membalas cepat pesannya kalau dia akan segera mengatasinya. Kaisar Giok masih marah dan mengancam akan memberhentikan Yeomraedaewang. Yeomraedaewang membalas dengan sopan kalau dia akan bekerja keras.

Pesan dari Kaisar Giok membuat Yeomraedaewang beneran kesal. Karena itu, saat Samsin mengirim pesan padanya, Yeomraedaewang jadi mau curhat. Tapi, pas lagi asyik ngetik pesan, seorang pekerja tidak sengaja menabraknya dan membuat ponselnya terjatuh.

Setelah dia memungut kembali ponselnya, Yeomraedaewang lanjut mengirim pesan pada Samsin yang berisi : ‘Kaisar Giok sialan.’ Aiyooo, pesan itu salah di kirim. Bukannya ke Samsin malah ke Kaisar Giok.
Yeomraedaewang jelas panik karna pesan itu bisa membuatnya di pecat. Panik, Yeomraedaewang langsung ngetik pesan minta maaf, belum juga di kirim, ponselnya sudah mati karna habis baterai. Semakin paniklah dia. Yeomraedaewang langsung berlari mencari stop kontak terdekat.
Ketemu! Di sebuah meja yang orangnya sedang nggak ada. Karna panik, Yeomraedaewang mencabut asal kabel yang tertancap dan menggantinya dengan charger ponselnya.


Kabel yang Yeomraedaewang cabut adalah kabel untuk alat ‘Pancuran Lupa.’ Dan ada arwah yang sudah masuk ke sana. Karena kabel di cabut, Pancuran Lupa jadi tidak berfungsi. Arwah pria itu, Jang Bok Su, bingung dan keluar, mengira sudah selesai. Petugas yang harusnya mengawasinya juga baru kembali dari toilet. Dia nanya pula ke Bok Su, apa udah selesai? Dan Bok Su yang bingung, menjawab : ‘Sudah.’
End
“Jadi, dia akhirnya pergi kembali ke Dunia Nyata tanpa dihapus ingatannya. Lalu, tiba-tiba dia menghilang. Apakah kalian bisa mencoba untuk mencari roh itu?” pinta Yeomraedaewang.
“Kalau begitu, kau bisa minta pertolongan resmi ke kepolisian...” saran Gwi.
“Sstt! Apa kau gila? Aku sudah sangat disorot karena roh jahat itu. Bila kasus ini ketahuan, habislah aku. Aku berharap supaya kasus ini dapat diselesaikan diam-diam.”
“Apa syaratnya?” tanya Weol Ju, tenang. “Kau pura-pura tak tahu. Kau memanggilku yang berbisnis selama 500 tahun tanpa syarat? Tunggu sebentar. Apa bisnis kita juga dihentikan karena masalah ini?”
“Astaga. Apa benar seperti itu?” tambahi Gwi.
“Tidak. Aku tak seperti itu. Itu benar-benar bukan maksudku, tapi akhirnya semua terjadi bersamaan.”
“Untuk menutupi kesalahan, eksekutif tinggi menyalahgunakan kekuasaan dan sengaja memanggil karyawan Alam Baka. Aku tak bisa membiarkan ini. Aku akan laporkan ini segera kepada Kaisar Giok!” ancam Weol Ju.
“Tunggu! Mari kita bicarakan ini sambil duduk,” mohon Yeomraedaewang. “Sudah. Ayo bicara. Baiklah. Aku akan membuka lagi Kedainya. Layanan masyarakat? Tak perlu.”
“Kau punya nomor Kaisar Giok, 'kan? Berikan ponselmu,” ujar Weol Ju pada Gwi, mengancam Yeomraedaewang.
“Tunggu. Ini akan kuhitung menjadi satu kasus. Sepakat?”
“Baik, sepakat. Lalu, perpanjangan tenggatnya sepuluh hari.”
Dan Yeomraedaewang setuju. Dengan begitu, Weol Ju mau membantunya.
Dan siapa itu Jang Bok Su?
Jang Bok Su adalah orang yang sangat suka berjudi. Tujuan hidupnya adalah mendapat jackpot tanpa kerja keras. Dan untuk sumber uang judinya, dia mengambil uang keluarga dan temannya.

Suatu hari, Bok Su pergi ke kedai buah temannya meminjam uang. Dan para rentenir mendadak muncul di sana. Bok Su merasa di khianati dan segera kabur. Yang akhirnya, membuatnya tertabrak mobil. Dia meninggal karena kecelakaan.


Dan karna kelakuan semasa hidupnya sangat brengsek, para hakim jadi ragu mau memberikan reinkarnasi level B atau C? Bok Su masih tidak menyesal dan beralasan kalau dia berniat mengembalikan semua uang jika dia bisa menang sekali saja! Karna dia masih belum sadar, para hakim mulai berdiskusi. Mereka memutuskan kalau Bok Su yang semasa hidup telah merugikan orang lain hingga melukai hati banyak orang sedalam-dalamya, maka di berikan hukuman untuk memberi kebahagiaan bagi orang lain di kehidupan selanjutnya. Bok Su akan reinkarnasi level B : menjadi ayam.
--

Dan di sinilah Bok Su sekarang. Berada di kandang ayam sebuah rumah mewah. Di dalam kandang itu, ada sebuah telur yang belum menetas. Yup, Bok Su akan reinkarnasi dengan terlahir sebagai ayam melalui telur itu. Bok Su tidak bisa menerima dan ketakutan akan di goreng!

Setelah galau dan mau nerima nasib, tiba-tiba saja seorang pria tua masuk ke dalam kandang untuk mengambil telur. Eh, belum juga ngambil telur, pria itu malah terpeleset dan pingsan. Bok Su jadi terpikir sesuatu, lebih baik dia berada di dalam tubuh pria tua daripada jadi ayam goreng. Karena itu, Bok Su merasuki tubuh pria itu.
Jackpot! Pria tua itu bukan orang sembarangan melainkan orang kaya. Seorang Presdir!
--
Kang Bae kembali ke tempat kedai mistis. Dan betapa bahagianya dia saat melihat kedai sudah ada kembali! Dengan bersemangat, Kang Bae berlari memasuki kedai.
Sayangnya, itu bukan kedai mistis melainkan kedai biasa. Kang Bae jadi sedih lagi.
Kesedihan itu tidak berlangsung lama karna di depan kedai itu ada Weol Ju dan Gwi yang menggerutu karna tempat jualan mereka sudah di ambil orang lain. Kang Bae sangat bahagia bisa bertemu mereka lagi sampai menangis.
“Kang-bae, kau yang tampak kurang baik,” komentar Gwi.
“Aku semalaman khawatir hingga tak tidur karena takut tak bisa bertemu kalian.”
“Ternyata kau sampai tak bisa tidur karena kami.”
“Kau harusnya makan yang baik. Tak ada yang bisa dibanggakan selain tubuhmu. Lihat betapa tirus pipimu. Bagaimana ini? Aku harus merebuskan daging. Memang tak ada yang berjalan dengan baik tanpa aku. Sungguh melelahkan,” omel Weol Ju.
“Kalian sungguh kembali, 'kan? Tak akan ditangkap lagi?”
“Kami harus bergerak lebih dulu untuk tahu apa kami akan sungguh kembali.”
“Apa itu? Katakan saja. Semua kulakukan,” semangat Kang Bae.
--
Dan karna itu, mereka membawa Kang Bae dalam misi mereka. Mereka pergi ke rumah dimana Bok Su harusnya lahir sebagai telur di sana. Dan untuk itu, mereka harus mencoba menyelinap ke dalam rumah tersebut untuk mencari tahu.

Kebetulannya, Presdir keluar dari rumah. Kang Bae ternyata mengenali Presdir yang adalah pimpinan swalayan Kapeul. Dan karna itu juga, Gwi akan menyamar menjadi Presidr. Tapi belum di lakukan, Kang Bae punya ide lain. Mereka bisa menyelinap menjadi pengantar paket makanan.
Dan rencana itu berhasil. Mereka berhasil masuk ke dalam rumah dan segera pergi ke kandang. Gwi beneran keren, selain bahasa manusia dan bahasa Inggris, dia ternyata juga bisa bahasa Ayam. Hahahaha. Kang Bae sampai takut sendiri melihat Gwi yang mencoba bicara dengan Ayam dan Ayam-nya nggak mau cerita karna sedang dalam kondisi tidak baik.
Tidak hanya itu, Gwi menyuruh Kang Bae menyentuh ayam tersebut. Kang Bae takut dan juga ragu kekuatannya bisa berfungsi pada ayam. Tapi karna Gwi menyuruhnya mencoba, Kang Bae memberanikan diri menyentuh ayam tersebut.

Tring! Kekuatan Kang Bae berfungsi pada ayam juga. Dan ayam itu mau curhat pada Gwi. Mereka bicara cukup akrab. Wkwkwk.
--
Dari para ayam, Gwi mendapat informasi kalau arwah Bok Su merasuki tubuh Presdir. Ayam jantan rumah itu bahkan mengatakan melihat dengan matanya sendiri.
“Kalau begitu, apa yang terjadi? Pimpinan meninggal?” tanya Kang Bae.
“Tidak, dia hanya dirasuki saja. Pemilik roh sebenarnya terkunci di alam bawah sadar.”
“Biasanya aku bisa keluarkan roh dengan beberapa pukulan saja. Namun, apa dia mau keluar?” ragu Gwi.
“Untuk saat ini, kita dekati Pimpinan saat sedang sendiri,” saran Weol Ju.
Dan di mulailah misi mengikuti Presdir.



Post a Comment

Previous Post Next Post