Sinopsis K-Drama : Mystic Pop-up Bar Episode 06-2


Sinopsis K-Drama : Mystic Pop-up Bar Episode 06-2
Images by : JTBC
SEMUA KARAKTER, TEMPAT, ORGANISASI, DAN KEJADIAN DALAM DRAMA INI ADALAH FIKTIF


Dan akhirnya, mereka pergi ke bioskop. Kang Bae memilih untuk nonton film laga : “Legenda dalam Pengasingan” karna mungkin Yeo Rin suka film seperti itu. Dan ternyata, Yeo Rin tidak menyukai film seperti itu. Dia malah ingin menonton film komedi romantis : “Pasangan Asam Urat.”
Dan mari kita menikmati film “Pasangan Asam Urat.”


Di suatu hari yang cerah, kedua pemeran utama, tanpa sengaja bertemu. Pertemuan pertama mereka cukup mengesankan. Kenapa? Saat mereka berselisih jalan, bahu mereka tanpa sengaja saling menyenggol. Dan keduanya langsung berteriak kesakitan sembari meminta maaf.
“Maafkan aku. Aku asam urat,” ujar mereka berdua bersamaan.

Dan begitulah, keduanya saling mengenal dan jatuh cinta. Keduanya, sama-sama sakit asam urat.
--

Setelah pertemuan pertama tersebut, mereka mulai berkencan. Di saat sang pria dengan malu-malu, berusaha memegang pundak sang wanita, sang wanita sudah berteriak kesakitan. Bahunya tidak bisa di pegang karna asam uratnya terasa sangat sakit.
--

Di kencan selanjutnya, sang wanita mencoba memegang lengan sang pria. Tapi, sang pria langsung menjerit kesakitan. Lengannya tidak bisa di pegang karna asam uratnya.
--

Di kencan selanjutnya, kedua pasangan ini akhirnya akan berciuman. Bibir sudah saling mendekat dan nafas si pria mengenai wajah si wanita. Sang wanita langsung menjerit kesakitan. Dan ciuman itu pun batal.
“Bagaimana ini? Bahkan napasku menyakitimu,” ujar sang pria, sedih. “Angin saja menyakiti kita jika  asam urat. Apa kita... bisa terus saling mencintai?”
“Padahal kita saling mencintai. Apa kita tak bisa mendekat?” tanya sang wanita.
Di adegan tersebut, semua penonton tertawa karena lucu melihat akting dan ekspresi serta jalan cerita film ‘Pasangan Asam Urat’. Tapi, Kang Bae dan Yeo Rin malah menangis terisak-isak.
Lebih baik kita berpisah. Aku tak bisa lagi melihatmu kesakitan karena aku,” ujar sang pria.
“Sampai akhir pun, kita tak bisa berpelukan, 'kan?”
Dan itulah bagaiamana kedu orang itu berpisah dan film berakhir.
Dengan ending seperti itu, Kang Bae dan Yeo Rin semakin terisak-isak.
--
Mereka menunggu bus bersama di halte sambil membahas film tadi. Kang Bae complain karena katanya film komedi romantis, tapi dia tidak merasa ada yang lucu. Dan ini pertama kalinya menonton film sesedih ini dan endingnya pun tragis.
“Sepertinya aku mengerti perasaan mereka saat berpisah,” ujar Yeo Rin.
“Walau mereka tahu rasa sakit pasangannya, mereka tak bisa melakukan apa-apa. Itu sesuatu yang menyiksa.”
“Ternyata jatuh cinta pada seseorang itu sulit.”
“Mencintai adalah hal yang paling sulit untuk dilakukan.”
Mereka berdua seolah bisa saling memahami. Dan Yeo Rin tampak sedikit canggung jadinya.
--
Yeo Rin sudah pulang ke rumahnya dan bercerita pada teman serumahnya mengenai dia yang menonton bersama. Dan itu semakin membuat teman Yeo Rin yakin kalau Kang Bae menyukai Yeo Rin.

Pas pula ada notifikasi pesan masuk dari Kang Bae. Yeo Rin tampaknya mau melihat isi pesan, tapi karena ada temannya, dia berkata kalau pesan itu tidak penting. Temannya semakin menggoda. Apalagi Yeo Rin terus berkata tidak punya perasaan pada Kang Bae dan juga Kang Bae mau menjadi pasangannya karena merasa nyaman.
“Tak merasakan apa pun?” tanya temannya, memastikan. “Luar biasa. Coba untuk lebih dekat dengan pria itu. Kau tak ingat pengalamanmu? Ketika kau mulai menyatakan cinta kepada pria
di dekatmu, mereka langsung panik dan lari darimu.”
Flashback
Saat SMA, Yeo Rin memberikan surat cinta pada seorang pria. Awalnya semua tampak baik-baik saja. Tapi, saat tangan pria itu menyentuh tangan Yeo Rin, ekspresinya berubah menjadi ketakutan dan kabur.
Pria kedua menerima cokelat dari Yeo Rin. Semua juga tampak baik-baik saja. Tapi, saat dia menyentuh rambut Yeo Rin, ekspresinya berubah ketakutan dan langsung kabur.
End
“Ada pria yang pulang lewat jalan lain karena tak ingin bertemu denganmu. Kalau tak salah Min-su? Dia bahkan sampai pindah sekolah. Karena kau membuat pria takut dengan mengajak mereka kencan, kau disebut "Perisak Kencan".”
Flashback
Semua pria yang Yeo Rin sukai, selalu kabur setelah menyentuhnya sedikit.
Saat kuliah, Yeo Rin kembali mencoba mendekati seorang pria. Dia membaringkan kepalanya ke pundak pria tersebut dan pria itu menjadi ketakutan. Saking takutnya, dia mengusir Yeo Rin dan memperingatinya untuk tidak pernah muncul di hadapannya lagi.
“Tunggu dulu! Coba beri tahu alasanmu menolakku. Apa alasannya?”
“Aku hanya takut padamu. Setiap kau menyentuhku, aku merasa ketakutan. Entahlah, aku sangat takut padamu!”
End
“Anehnya, semua pria yang kusuka selalu saja lari ketika mereka bersentuhan denganku. Mereka melihatku seperti monster. Cukup sudah perlakuan itu. Aku tak ingin terluka lagi.”
“Maka, dengarkan aku! Ketika semua berusaha lari darimu, pria ini tak merasakan apa pun. Bukankah ini kemajuan besar? Bukankah ini hal paling romantis dalam hidupmu? Ini jelas takdir.”
“Lupakan saja tentang itu. Aku tak tertarik lagi pada hubungan percintaan dan cinta. Aku hanya ingin berolahraga,” sangkal Yeo Rin.
--

Kang Bae tidak bisa fokus kerja karna pesannya tidak kunjung di baca Yeo Rin. Dia kerja sambil melihat ke hp-nya terus. Padahal dia mengira hari ini berjalan lancar, tapi kenapa Yeo Rin tidak membaca pesannya? Dan yang di tunggu kesampaian, Yeo Rin membaca pesannya tapi tidak membalas sama sekali. Gwi dan Weol Ju malah mengejeknya.
--


Su Gyeong dan In Ho janjian ketemu sama teman mereka yang punya anak. In Ho bersikap sangat ramah pada anak-anak dan itu membuat Su Gyeong menjadi sedih karna belum bisa memberikan anak pada In Ho.
Saat dalam perjalanan pulang, di mobil, In Ho mendapat telepon dari ibunya. In Ho memasang loudspeaker jadi Su Gyeong juga bisa mendengar. Dan ibunya menyuruh In Ho menjaga Su Gyeong dan mencoba lagi program punya anak. In Ho takut Su Gyeong jadi kepikiran, jadi, dia segera mengakhiri percakapan.
Malam hari,
In Ho memijat kaki Su Gyeong sambil mengingat masa lalu saat pacaran. Tapi, Su Gyeong tidak dalam mood yang baik. Dia mulai membahas lagi mengenai dirinya yang belum hamil.
“Siang tadi, saat kau bicara dengan anak-anak itu, aku merasa bersalah. Karena aku, kau tak bisa menjadi ayah. Jika aku tak ada...”
“Omong kosong macam apa itu?” teriak In Ho, marah.
“Aku merasa bersalah pada orang tuamu hingga tak bisa menghadapi mereka.”
“Mengapa kau bersalah? Apa tak punya anak adalah kesalahan? Tanpa anak, hidup kita tak berarti? Kalau begitu, apa rasa cintaku untukmu tidak ada artinya sama sekali?”
“Aku masih tak bisa menyerah! Aku sangat menderita sampai ingin mengakhiri pernikahan kita. Bila hidup sendiri,  aku tak perlu pusing memikirkan hal ini!” teriak Su Gyeong, frustasi dan langsung pergi keluar rumah.
Su Gyeong berjalan-jalan di sekitar rumah untuk menenangkan perasaannya. Dan dia teringat dengan Kedai Mistis.
--

Weol Ju menghindangkan dakgangjeong untuk Su Gyeong. Melihat makanan itu, Su Gyeon jadi sedih. Itu adalah makanan kesukaannya dengan suaminya, tapi sudah lama dia tidak memakannya karena program hamil. Dia menjaga pola makannya dan bahkan ganti sampo hingga pasta gigi ke produk dengan bahan baku aman. Tapi, semua percuma.
“Karena kesal, aku terus melukai perasaan suamiku. Sebenarnya, aku baru bertengkar dengannya.”
“Bu, lebih baik kau makan ini sebelum dingin,” hibur Kang Bae, menyodorkan dakgangjeong.
“Tunggu sebentar. Mengapa kalian seperti amatir? Tidakkah kalian tahu bahwa dakgangjeong lebih enak bila dimakan saat dingin?  Sirop yang mendingin akan membuat tepung mengeras. Dengan itu, ayam akan lebih renyah, juga manis. Hidup juga seperti itu. Apa pun yang membuatmu menderita saat ini, semua pasti akan mereda dan lewat dari kehidupan kita. Bila bertahan sampai saat itu, kita yang lemah pun akan menjadi lebih kuat daripada sekarang. Bagaimana bila kau melepaskannya hingga semua mereda?” nasehat Weol Ju.

Nasehat itu membuka sedikit pikiran Su Gyeong. “Kau benar. Hingga semua mereda. Astaga. Aku keluar rumah tanpa memberi tahu suamiku. Aku telepon dia dulu.”
“Tak usah. Lebih baik kau bawa ini pulang dan makan bersama suamimu. Ini pas dimakan saat di rumah nanti,” ujar Weol Ju dan juga memberikan sebotol anggur. Yang isinya adalah ssangapju.
--

Su Gyeong pulang dengan membawa anggur dan makanan dari kedai Mistis. Dia menikmatinya bersama dengan suaminya. Su Gyeong meminta maaf karena sudah emosi tadi. Hubungan mereka berdua mulai membaik.
--

Weol Ju memberitahu niatnya kalau dia akan mencuri kapsul mimpi. Gwi marah karena Weol Ju beneran mau buat jahat. Dan juga, dia adalah mantan kepala detektif Kepolisian Alam Baka dan Weol Ju malah mau mengajaknya buat jahat?
“Kau tak usah ikut bila tak mau. Aku bisa mencuri itu sendiri.”
“Apa alasanmu?” hentikan Gwi. “Apa sebenarnya alasanmu sampai membantu dia seperti ini? Katakan. Apa?”
“Aku pernah mencintai seorang pria,” cerita Weol Ju. “Aku hanya ingin menikah dengannya, punya anak dengannya, dan menikmati kebahagiaan biasa dengannya, tapi tak bisa. Pria itu bukanlah pria biasa. Aku juga. Walau aku akhirnya mati tanpa mewujudkan itu, aku mengerti perasaan Su-gyeong. Aku mengerti perasaan ingin melahirkan dan membesarkan anak yang mirip dengan orang yang kau cintai. Aku memahami rasa putus asanya, dan betapa berharga harapannya. Karena itu, aku mau melakukannya.”
“Aku tak tahu itu,” gumam Gwi, tampak sedih.
“Aku mengerti. Aku bersikap emosional dan irasional. Aku tak minta kau memahamiku. Bagaimanapun, yang memahamiku di Dunia Nyata dan Alam Baka hanyalah ibuku. Aku hanya minta jangan hentikan aku.”
“Ayo pergi,” ajak Gwi, bersedia membantu. “Orang yang memahamimu... sekarang ada dua.”
Dan tentu saja, Gwi mengajak Kang Bae untuk ikut serta. Kang Bae yang baru kembali dari mengantar Su Gyeong pulang, tak mengerti. Dan seperti biasa, mereka hanya menyuruhnya untuk ikut.
--

Mereka menyelinap memasuki rumah Samsin. Untungnya, Samsin tidur dengan sangat lelap dan tidak sadar sama sekali ada orang yang memasuki rumah. Walaupun ponsel Gwi sempat berbunyi, dia tetap tidak terbangun.
Mereka pergi ke ruang kapsul mimpi. Tujuan mereka mendapatkan satu saja kapsul mimpi untuk Su Gyeong. Kang Bae di perintahkan untuk mengawasi Samsin sementara Gwi dan Weol Ju akan berusaha mendapatkan kapsul mimpi dari mesin capit.
Kemampuan keduanya memang tidak mumpuni. Mereka terus menerus gagal. Kang Bae juga udah kembali dengan panik karena mengira Samsin akan terbangun sebentar lagi. Weol Ju menyuruh Kang Bae mencoba memainkan mesin capitnya, tapi Kang Bae sama sekali belum pernah memainkannya.

Weol Ju beneran kesal dan menendang mesin capit itu. Alarm keamanan otomatis berbunyi dan 3 kapsul mimpi jadi terdorong jatuh ke dalam lubang mesin. Tanpa membuang waktu, mereka mengambil ketiga kapsul mimpi dan langsung kabur. Tanpa mereka sadari, kartu nama kedai mistis, terjatuh di lantai rumah Samsin.
--
Weol Ju dkk menunggu Su Gyeong masuk ke dalam alam mimpi.
Sementara itu, Samsin sudah terbangun dan kaget karna alarm berbunyi. Dia awalnya mengira mesin rusak, tapi malah menemukan kartu nama mistis. Jadinya, dia sadar kalau Weol Ju sudah datang mencuri kapsul mimpinya.

Su Gyeong akhirnya masuk ke dalam alam mimpi. Weol Ju langsung menyuruh Gwi melempar kapsul mimpi ke air dan keluarlah bunga teratai. Kini, Su Gyeong hanya harus mengambil bunga teratai tersebut untuk hamil. Tapi, mau bagaimanapun Su Gyeong berusaha mengambilnya, selalu saja gagal.
Akhirnya, Weol Ju menyuruh Kang Bae melempar kapsul kedua. Pas di lempar, mereka berpindah ke kebun binatang. Dan yang harus di lakukan, harimau di kebun binatang harus melompat ke Su Gyeong. Tapi, harimau malah hanya diam saja.
“Aku dengar dari penjaga. Mimpi sebelum lahir tentang macan sepertinya sangat populer. Hodori, macan itu, baru saja menyerang 17 orang kemarin malam. Ia sedang kelelahan,” lapor Gwi.
“Pantas saja ia sama sekali tak bergerak. Sial. Waktunya benar-benar tak pas,” kesal Weol Ju.
Dan dari jauh, terlihat Samsin yang berlari ke arah mereka. Panik, Weol Ju memberikan kapsul terakhir pada Gwi untuk di lempar.

Dan mereka pun berpindah ke rumah tradisional. Su Gyeong mengenakan pakaian pengantin tradisional, memberi hormat kepada Gwi dan Weol Ju. Dan untuk tidak membuang waktu, Weol Ju segera melempar buah persik besar ke Su Gyeong untuk di tangkap.
Pyaat! Tertangkap! Buah persiknya tertangkap! Oleh Samsin.


Samsin langsung pergi, tapi Weol Ju dkk  langsung mengejar. Terjadilah kejar-kejaran di antara mereka di halaman yang luas. Samsin beneran kesal apalagi Weol Ju malah mejambak rambutnya. Buah persik terlepas dari tangan dan di tangkap oleh Gwi. Gwi kemudian mengoper buah persik ke Kang Bae dan oper-operan terjadi.
Samsin beneran kesal.

Dan akhirnya, operan terakhir yang di lakukan Kang Bae, berhasil di tangkap oleh Su Gyeong. Weol Ju cs sontak bersorak girang! Berhasil! Berhasil di tangkap!!!
--
Su Gyeong dan In Ho tertawa bahagia karena akhirnya Su Gyeong hamil. Kebahagiaan itu tidak lepas dari wajah mereka.
Weol Ju dkk sangat bangga sudah bisa membantu mereka. Mereka berharap anak itu akan tumbuh hebat apalagi setelah perjuangan Su Gyeong untuk menangkan buah persik.






Setiap orang punya luka yang sakit bila disentuh sedikit saja. Kita ingin menunjukkan luka yang ingin kita tutupi ketika melihat orang yang memiliki luka sama dengan kita. "Aku tahu. Aku juga merasakan sakit itu. Jadi, kau bisa menangis di depanku." Saat kita menunjukkan diri kita yang sesungguhnya, dan mereka melakukan hal yang sama, kita mulai saling mengenal sedikit demi sedikit.
Narasi Kang Bae.
Kebahagiaan itu tidak berlangsung lama karna saat mereka tiba di kedai, terlihat kalau orang-orang mulai membongkar kedai mistis. Kenapa? Yeom yang memerintahkan.
“Ini perintah Yeomradaewang. Karena melawan peraturan surga mencuri kapsul mimpi, memberi anak pada seorang wanita, menurut Pasal 3 UU Pemeliharaan Kehidupan dan Pencurian Khusus, Kedai Mistis yang dikelola oleh Weol-ju akan dicabut izin usahanya tanpa batas waktu.”



Post a Comment

Previous Post Next Post