Sinopsis Lakorn : Girl Next Room – Richy Rich Episode 04 - 1
Images by : GMM Tv
Krathing dan Khunkhao bekerja
sama untuk membangun tenda mereka. Punn yang ikut dengan mereka, mengajak
mereka untuk menjelajahi hutan tersebut, tapi Khunkhao menolak karena dia ingin
membantu membangunkan tenda Duchess dkk. Krathing juga menolak dengan alasan
ingin istirahat. Jadinya, Punn pergi sendirian.
Duchess dkk mencoba membangun tenda, tapi mereka tidak bisa sama sekali. Karena nggak bisa, Khaimook menyarankan Duchess untuk meminta bantuan Khunkhao. Duchess seperti biasanya sok jaim dan segan mau minta tolong. Phaprae yang sudah bosan dengan tingkah Duchess, langsung berteriak meminta tolong Krathing untuk membangunkan tenda mereka. Phaprae bahkan sok bicara dengan nada sok imut.
Khunkhao yang berdiri dan
bersedia membantu. Krathing juga jadinya ikut membantu Khunkhao membangun tenda
Duchess dkk.
Sementara Duchess dkk duduk beristirahat. Duchess terus saja menatap ke arah Khunkhao sambil makan snack cokelat. Khunkhao melihat ke arah mereka dan tertawa. Khaimok malah ge-er merasa tawa Khunkhao adalah untuknya. Phaprae yang menyadarkan kalau Khunkhao bukan melihat ke Khaimook tapi ke Duchess yang duduk di sebelah Khaimook.
Jedeerr!! Khaimook dan Phaprae terkejut saat Duchess melihat ke arah mereka sambil tersenyum lebar. Kenapa? karena di gigi Duchess ada cokelat nyangkut. Pantasan saja Khunkhao tertawa melihat ke arah mereka. Duchess beneran malu dan berusaha keras menghilangkan cokelat yang nyangkut di giginya dengan lidah.
“Kau bilang apa?”
Krathing hanya diam, tidak menjawab pertanyaan Khunkhao. Tapi, dari wajahnya, Krathing tampak tidak menyukai hal tersebut. Dia terus saja melihat ke arah Duchess yang sedang bercengkerama dengan Khaimook dan Phaprae.
The Richy Angels pergi ke
daerah tempat tinggal Duchess dulu. Kebetulan mereka melewati jalan yang ada
genangan airnya. Fahsai tidak tahu dan jalan seperti biasa, tapi cipratan
genangan air itu mengenai kaki Honey. Honey mulai mengomeli Fahsai dan tidak
mau mendengarkan permintaan maaf Fahsai, hanya menyuruhnya untuk segera
memberikan tissue. Dan sialnya, Fahsai dengan Kratae tidak bawa tissue. Honey
semakin kesal.
Dan dari arah belakang mereka, tampak sosok pria brewokan yang menatap tajam ke arah mereka. Ketiganya sontak berteriak ketakutan dan mundur ke tepi. Lebih sialnya lagi, hak sepatu Honey malah patah di saat seperti itu. Honey berteriak panik apalagi pria itu semakin mendekat padanya. Tanpa sopan santun sama sekali, dia memerintahkan Fahsai untuk melepaskan sepatunya dan memberikannya padanya. Fahsai tentu tidak mau.
Honey tidak mau menerima
penolakan. Tanpa persetujuan Fahsai, dia jongkok dan melepas sepatu Fahsai
kemudian memakainya di kakinya. Dan langsung kabur dengan Kratae, meninggalkan
Fahsai dengan sebelah sepatunya yang rusak.
Padahal ya, pria itu orang baik
yang hanya ingin menawarkan tissue. Dan juga, dia tidak tertarik dengan The
Richy Angels karena dia itu banci.
“Apa dia mengikutimu?” tanya
Honey, takut.
Ekspresi Fahsai berubah kesal.
Sepertinya, dia mengira Honey mengkhawatirkannya, tapi ternyata tidak. “Aku
keluar dari gang itu sendirian. Dia tidak mengikutiku.”
Honey mengalihkan topik dengan
mengajak semuanya untuk bergegas mengumpulkan bukti kemudian pulang. Fahsai
hendak memberitahu sesuatu, tapi Honey mengabaikannya dan mengajak Kratae ikut
dengannya. Fahsai tampak kesal karena di abaikan.
--
Bodohnya mereka, bukannya
bertanya pada warga yang normal, malah nanyak kepada dua orang pria yang lagi
mabuk-mabukan. Tentu saja, pria mabuk itu menggoda mereka yang tampak kaya dan
cantik. Dan saat the Richy Angels menanyakan mengenai keluarga Duchess, mereka
tidak mau memberitahu kecuali mereka meminum segelas arak.
Honey menolak tapi karna pria
itu bilang sepertinya tahu keluarga Duchess, dia akhirnya bersedia minum. Yang
minum bukan hanya dia sendiri, tapi juga Kratae dan Fahsai. Ketiganya tampak
jijik harus meminum minuman itu. Dan dengan memaksakan diri, Honey dengan
Fahsai berhasil meneguk arak itu. Hanya Kratae yang masih belum bisa
meminumnya. Honey malah memaksa dan memohon padanya untuk minum. Bodohnya,
Kratae menurutinya.
Kratae ternyata tidak kuat minum alkohol. Baru minum 1 gelas kecil saja, dia sudah mabuk dan malah menari-nari. Masih kurang sial sepertinya, dua orang wanita para pria itu, muncul dan menuduh mereka bertiga yang berusaha menggoda cowok mereka. Walau Honey membantah dan menjelaskan, kedua wanita itu tidak mau percaya.
Sebaliknya, dua wanita itu
malah mengajak mereka battle menari. Kratae yang mabuk malah menerima tantangan
tersebut. Dan battle tarian, hampir berakhir rusuh kalau Honey dan Fahsai tidak
langsung menyeret Kratae pergi dari sana.
--
Crazy! Ternyata, Duchess membawa peralatan dan
lilin untuk dinner. Walau Khaimook
dan Phaprae menyindirinya secara sarcastic,
Duchess juga tidak merasa. Duchess beneran hanya terfokus pada Khunkhao.
Pas Krathing lewat membawa box ice, Duchess
malah menanyakan dimana Khunkhao?
“Kenapa? Dia mungkin lagi di kamar mandi melakukan ‘urusan’nya. Jangan berpikir untuk mengintip ya,” jawab Krathing dengan ketus.
Duchess kesal dan memarahi Krathing yang dari tadi mereka bertemu, sengaja memancing emosinya. Saking kesalnya, Duchess hendak memukuli Krathing. Tapi, pas Khunkhao muncul, Duchess langsung berubah sikap dan bersikap manis. Sangat berbeda 180 derajat dari sikapnya pada Krathing.
Khunkhao juga mulai melakukan rencananya mendekati Duchess. Dia memberikan setangkai bunga dan berkata kalau dia mendapatkan bunga itu di hutan. Karena cantik, dia memetiknya untuk Duchess. Duchess tersenyum senang dan hendak mengambil bunga tersebut. Tapi, Khunkhao kemudian mengeluarkan sebuket bunga yang sudah di siapkannya. Ini yang untuk Duchess. Duchess beneran senang.
Mereka tidak sadar kalau
Krathing cemburu melihatnya. Karena itu, Krathing memilih pergi untuk mandi.
Punn juga baru kembali dengan
membawa sebotol minuman misterius. Dia menyuruh Khaimook, Duchess dan Khunkhao
untuk mencoba minuman yang di dapatkannya dari penduduk desa sekitar. Itu bukan
alkohol tapi minuman herbal. Penduduk desa bilang kalau minuman itu bisa
membuat orang yang meminumnya menjadi energik dan berani. Coba saja!
Mendengar itu, Khaimook tanpa ragu meminumnya. Rasanya manis. Punn juga minum dan menawarkan ke Khunkhao, tapi Khunkhao menolak. Sementara itu, Khaimook berbisik menyuruh Duchess meminumnya juga, karna mana tahu, dengan begitu, Duchess akan mendapatkan keberanian untuk menyatakan cinta pada Khunkhao.
--
Phaprae sudah tiba di depan toilet umum. Dia ingin mengintip Krathing. Eittt! Tapi, sisi baik dan sisi jahatnya mendadak muncul. Nama sisi baiknya adalah Primprae. Sementara nama sisi jahat adalah Praeploen. Kedua sisi di dalam dirinya itu memberikan pendapat yang bertolak belakang. Yang akhirnya, membuat Phaprae galau mau ngintip atau nggak.
Karna terlalu galau, pas dia
akhirnya mau ngintip, Krathing malah sudah selesai mandi. Tidak hanya itu,
Krathing mengira Phaprae ke toilet karna kena diare. Phaprae takut ketahuan
kalau sebenarnya mau ngintip, akhirnya membenarkan dan akting kena diare.
--
Honey sudah pulang ke rumahnya
bersama Fahsai dan Kratae yang tidak sadarkan diri. Honey terus mengomel karna
tidak mendapatkan hasil apapun.
“Boleh aku bilang sesuatu?”
tanya Fahsai
“Ya bilang saja. Dari pagi kau
sudah ngomong nggak jelas,” teriak Honey kesal.
“Kita bisa menggunakan artikel
wawancara ayah Duchess ini. Di artikel ini, ayah Duchess kan membicarakan
kehidupan susahnya dulu. Mereka tinggal di daerah kumuh dan bertahan hidup
dengan berjualan susu kedelai. Kita bisa menunjukkan artikle ini pada dewan the
Rich Club untuk membuktikan kalau Duchess bukan datang dari keluarga
terpandang. Bukankah menurutmu ini sudah cukup sebagai bukti?”
Eh, bukannya berterimakasih,
Honey malah memarahi dan menyalahi Fahsai karna nggak bilang dari awal. Fahsai
dengan kesal mengingatkan kalau dia sudah mencoba bilang daritadi, tapi Honey
tidak mau mendengarkannya.
Setelah itu, Honey baru mau
membaca isi artikel tersebut. Dia tersenyum puas karna sudah mendapatkan cara
untuk menggagalkan Duchess masuk ke the Rich Club.
--
Sementara, Khunkhao mencuci
piring bersama Duchess. Sambil mencuci, Khunkhao mengajak Duchess berbincang.
Menanyakan apa dia udah pernah camping? Dengan nada sok manis, Duchess menjawab
tidak pernah karna orangtua nya tidak suka kalau dia melakukan hal yang
membuatnya tidak nyaman.
Pas lagi nyuci, tangan Duchess
tanpa sengaja bersentuhan dengan tangan Khunkhao. Duchess langsung tersenyum
lebar. Tapi kesenangannya terganggu karna Krathing muncul dan melemparkan
piring ke bak cucian, membuat air terciprat ke Duchess. Tidak hanya itu,
Krathing malah meminta Khunkhao mencarikan makanan untuknya karena dia belum
sempat makan malam, tapi mereka malah sudah membereskan makanan.
Duchess beneran terganggu. Dan tambah kesal saat Krathing menyebutnya ‘minion.’ Dia sudah mau marah pada Krathing, tapi entah kenapa, di matanya, malam ini, Krathing terlihat bersinar dan tampan.
Punn, Khaimook dan Phaprae
masih bermain api. Mereka menyalakan api ke obor dan meniupnya. Api menyala
besar dan mengenai sarang lebah yang ada di pohon. Dan akhirnya, mereka di
serang lebah. Semua berlarian panik sambil berteriak kalau ada lebah.
Tags:
Richy Rich