Sinopsis Lakorn : Girl Next Room – Richy Rich Episode 04 - 2


Sinopsis Lakorn : Girl Next Room – Richy Rich Episode 04 - 2
Images by : GMM Tv
==Richy Rich==

Khaimook, Phaprae dan Punn bersembunyi bersama di dalam tenda. Dan tiba-tiba saja, di mata Punn, Phaprae tampak sangat cantik dan menawan.
“Sangat cantik,” ujarnya, menatap Phaprae. “Kau terlihat menawan malam ini.”
Phaprae kesenangan dengan pujian tersebut. Tapi, kemudian menjadi ketakutan karna Punn berniat menciumnya.
Brukk! Khaimook meninju Punn dan dengan suara maskulin memperingati Punn untuk menjauhi Phaprae. Atau, dia akan meninju Punn sekarang juga. Setelah itu, dia menarik Phaprae keluar tenda dan pindah ke tenda lainnya.
Phaprae beneran masih merasa aneh dengan sikap Punn. Tapi, tidak hanya Punn yang aneh, Khaimook pun demikian. Di mata Khaimook, Phaprae terlihat sangat cantik. Phaprae masih tidak sadar dan malah membahas Khaimook yang tadi terlihat jantan dan sempat membuatnya terkejut.
“Kau terlihat menawan malam ini,” ujar Khaimook, sama seperti Punn. Dia bahkan mengecup tangan Phaprae.
Phaprae ketakutan. Khaimook tidak sadar karna di matanya, Phaprae tampak berbeda. Dan sama seperti Punn, Khaimook pun ingin mencium Phaprae. Untung tendangan Phaprae cukup kuat untuk membuat Khaimook pingsan.
--
“Kau tahu kalau malam ini kau terlihat sangat keren?” ujar Duchess, merangkul Krathing. “Jika bukan karenamu, malam ini akan terasa sangat berat.”
Sikap aneh Duchess membuat Krathing beneran bingung sampai terdiam.

Dan tiba-tiba saja, Duchess mencium bibir Krathing! Krathing terkejut untuk sesaat hingga tidak bisa beraksi.
Setelah mendapatkan kesadarannya kembali, Krathing segera melepas ciuman Duchess dan menanyakan keadaannya, apa baik-baik saja? Kenapa bersikap aneh? Duchess malah menjawab kalau Krathing sangat kereeen! Dan langsung tertidur.
Krathing kaget, bingung tapi di sisi lain, senang dan bahagia. Dengan perlahan, Krathing membaringkan Duchess dan menyelimutinya. Dia bahkan membelai lembut rambut Duchess.
“Apa semuanya baik-baik saja?” Khunkhao mendadak muncul di depan tenda.
Krathing gugup dan menjawab semua baik-baik saja. Khunkhao menanyakan keadaan Duchess dan Krathing menjawab kalau Duchess tertidur. Mereka kemudian keluar tenda untuk bicara.
Krathing bilang kalau dia baik-baik saja, tapi bibirnya mendadak bengkak karna tersengat lebah tadi. Karena bibirnya bengkak, ucapan Krathing menjadi tidak jelas dan Khunkhao kesulitan mengerti. Tapi, pas Krathing memakinya, Khunkhao malah bisa mengerti. hahahahaha.
“Jujur padaku. Apa yang kau lakukan dengan Duchess tadi?”
“Tidak ada! Dia hanya tidur!” jawab Krathing, walau tidak jelas apa yang di katakannya karna bibirnya yang bengkak. “Percaya padaku.”
--
Pagi hari,
Bibir Krathing sudah tidak bengkak lagi. Krathing sedang sikat gigi, tapi tidak fokus karena teringat terus dengan ciuman Duchess kemarin malam.
Duchess tiba-tiba muncul di sebelahnya dan ikutan sikat gigi. Namun, dia bersikap sangat biasa seolah tidak terjadi apapun kemarin malam. Malah dia heran melihat Krathing yang seperti menghindarinya.
“Kau tidur nyenyak?” tanya Krathing sambil sikat gigi.
“Sangat nyenyak hingga aku tidak ingat apapun,” jawab Duchess, sambil sikat gigi juga.
“Beneran? Tidak sama sekali?”
“Ya.”
“Jadi kau tidak ingat kemarin kita lari tunggang langgang dari lebah?”
“Lebah? Lebah apaan?”
“Kau beneran nggak ingat apapun?!” kaget Krathing dan jadi sedih.
Duchess tidak ingat sama sekali dan nanya pula ke Khunkhao mengenai lebah. Apa mereka di kejar lebah kemarin? Khunkhao juga kaget karna Duchess tidak inagt kejadian kemarin. Ah, mungkin minuman herbal itu sangat kuat.

Krathing baru tahu mengenai minuman herbal dan mau tahu itu minuman apa? Khunkhao menjelaskan kalau Punn kemarin malam dapat sebotol minuman herbal dari penduduk dan katanya punya efek kuat.
“Kau minum itu juga?” tanya Krathing pada Duchess.
“Ya.”
Krathing beneran kesal karna artinya ciuman kemarin tidak ada arti apapun.
--
Duchess berkumpul bersama Khaimook dan Phaprae. Khaimook udah bersikap normal lagi. Duchess kemudian curhat kalau dia tidak ingat apapun. Yang teringat hanya ada seseorang yang menariknya ke dalam tenda. Khaimook dan Phaprae menggodanya dan menyuruhnya mengingat siapa orang yang sudah menyelamatkannya dari lebah?


Duchess mencoba mengingat. Dan saat dia melihat ke arah Krathing, dia jadi teringat semuanya. Dia ingat kalau Krathing yang menolongnya termasuk, dia yang mencium Krathing dan menyebutnya sangat keren!
“Sial! Ini beneran atau hanya mimpi?” tanya Duchess dalam hati, kaget.
--
Khunkhao dkk melanjutkan kegiatan dengan bermain katapel. Duchess seperti biasanya mendekati Khunkhao dan memintanya mengajarkan cara memakai katapel.

Dan saat istirahat, Khunkhao mengajak Duchess bicara. Dari jauh, Krathing memperhatikan mereka.
“Bisa aku bertanya sesuatu? Apa … yang kau rasakan mengenaiku?” tanya Khunkhao.
“Itu… aku …”
Pembicaraan mereka tidak terdengar oleh Krathing, jadinya dia berusaha mendekat.
“Aku suka… aku suka pada P’Khunkhao,” ujar Duchess.
Ucapannya terdengar oleh Krathing. Wajah Krathing langsung berubah muram.
Khunkhao juga langsung memeluk Duchess dengan erat.
“Kau benar-benar menyukaiku?”
“Ya,” jawab Duchess, yakin, tapi tidak berani menatap mata Khunkhao.

Khunkhao mendekatkan badannya, hendak mencium Duchess. Entah mereka berciuman atau tidak, kita tidak di perlihatkan karena Krathing langsung berbalik pergi.
--
Anehnya, walau Duchess berhasil menyatakan perasaan pada Khunkhao, dia tidak terlihat bahagia. Malah, sebaliknya, dia merasa sedih saat Krathing tidak menggodanya seperti biasa. Khunkhao melihat wajah Duchess yang muram dan mengira karena Duchess memikirkan laporan keuangan untuk the Rich Club. Duchess berbohong kalau dia memang mengkhawatirkan itu.
“Jangan di pikirkan. Kau tidak perlu mengkhawatirkan apapun. Kau punya cukup uang untuk kau tunjukkan dan kau pasti akan di terima. Semangat!” ujar Khunkhao.
Wajah Duchess tidak bisa tersenyum. Krathing juga bersikap aneh, dia memilih untuk duduk di kursi paling belakang bersama dengan Punn.

Duchess melihat kantong yang ada di dalam tasnya. Itu adalah kantong berisi uang yang Krathing berikan padanya waktu itu. Uang yang Krathing peras darinya tapi tidak di gunakan sama sekali dan malah di kembalikan padanya.
--
Hari H,
Duchess menemui anggota dewan the Rich Club untuk menunjukkan financial report-nya. Kali ini, dia tidak di temani oleh Khaimook dan Phaprae dan juga tidak ada the Rich Angels. Dan juga, ada seperti infotaiment yang akan meliput pelantikan Duchee menjadi anggota terbaru the Rich Club.
Duchess mampu mempresentasikan keuangannya dengan baik. Karena itu, ketua dari The Rich Club, Puth Jirathiwut, secara resmi mengumumkan kalau Darin Apimaha-ngoenthong (Duchess) resmi menjadi anggota baru the Rich Club!!
Yeaayy! Duchess bersorak girang.
“Tunggu sebentar!” teriak Honey yang muncul dengan di dampingi Fahsai dan Kratae. “Nona Danglek tidak layak menjadi anggota grup ini.”
Honey menyalakan proyektor dan terlihatlah foto masa kecil Duchess.
“Ini adalah Nona Danglek. Dan ini foto keluarganya. Nama aslinya adalah Danglek Saeyang. Dengarkan aku dengan seksama. Keluarganya adalah orang miskin dan berhutang. Tidak ada hal terpandang mengenai keluarnya. Tapi, suatu hari, keluarganya menang lotere. Mereka menjual gerobak tua mereka dan membuat pabrik yang di namakan : Soy Go Si. Jadi, untuk menghapus masa lalunya, Nona Danglek Saeyang mengganti namanya menjadi Nona Darin Apimaha-ngoenthong. Lihat? Dia bukan dari keluarga kaya. Dia tidak pantas. Apa kalian mau merekrut orang sepertinya menjadi anggota klub prestisius ini?!” beberkan Honey.
Dan dalam sekejap, semua sikap pada Dewan berubah. Mereka merendahkan Duchess. Dan semua berteriak menyuruhnya untuk keluar sekarang juga! Duchess begitu terkejut hingga tidak bisa bergerak.
“BERHENTI!” teriak Krathing yang mendadak muncul. “Hentikan tingkah menjijikan kalian semua. Apa kalian masih menyebut diri kalian sebagai orang terpandang? Menyedihkan. Cuih! Kau terlahir kaya? Omong kosong!! Dan klub ini beneran sangat bodoh! Aku tidak mengerti kenapa orang-orang mati-matian ingin masuk ke sini. Aku lebih baik tidak punya uang daripada bergaul dengan kalian!”
Selama Krathing mengemukakan pendapatnya, Kratae memandangnya dengan kesal.

Krathing juga langsung menarik Duchess keluar. Diluar, Krathing berusaha menyadarkan Duchess, tapi Duchess terus berkata kalau itu adalah impiannya untuk masuk ke dalam klub itu. Dengan begitu, dia baru bisa di anggap. Semua sudah sangat dekat. Dia sudah hampir menjadi anggota di sana. Tidak seharusnya Honey menghancurkan segalanya.
“Tunggu. Hanya kau yang tahu latar belakangku.”
“Jadi, kau menuduhku sebagai dalangnya? Untuk apa aku melakukan itu?!”
“Karena kau tidak mau aku masuk dalam klub tersebut!”
“YA! Itu benar kalau aku tidak mau kau menjadi anggotanya. Tapi, aku tidak pernah ingin melihat kau di hina oleh orang-orang itu,” suara Krathing mengeras. “Dengar. Tidak semua orang kaya itu baik. Ingat itu!”
Pembicaraan mereka belum selesai, tapi Kratae sudah muncul sambil marah pada Krathing. Dia protes karena dia tidak pernah peduli pada cara Krathing hidup, tapi sekarang, Krathing sudah keterlaluan. Apa yang Krathing barusan lakukan telah menodai nama keluarga mereka : Karnpibob.
“Lihat yang sudah mereka lakukan! Mereka tidak seharusnya melakukan hal seperti itu pada siapapun,” ujar Krathing.
“Aku akan memberitahu ini pada Ayah. Kau pasti akan terkena masalah!” ancam Kratae dan beranjak masuk kembali ke the Rich Club.
“Adukan saja! Ceritakan dengan detail, Jangan kelewatan satu apapun,” teriak Krathing tidak takut.
Dan itu membuat Duchess semakin marah saat tahu kalau Krathing adalah abang dari Kratae. Dia marah karna Krathing tidak pernah memberitahu itu padanya.
“Kau tidak pernah bertanya.”
 “Jadi kau bisa dengan mudah membuatku masuk dalam klub itu, tapi kau malah tidak melakukannya.”
“Dan aku tidak mau melakukannya. Aku tidak mau kau masuk dalam klub ini. Biar ku kasih tahu, aku tidak pernah bangga dengan nama belakangku, Karnpibob.”
“Tapi kau tahu betapa aku ingin memiliki itu.”
“Jadi?”
“Jadi apa? Jadi kau bisa tanpa usaha apapun membuatku masuk ke dalam sana!”
Krathing emosi beneran (termasuk aku) karena Duchess begitu gila ingin masuk ke dalam the Rich Club.
“Karena kau tidak pernah miskin! Kau tidak tahu betapa sulitnya untuk sampai di posisi ku sekarang ini. Apa yang harus ku lakukan agar orang lain menerimaku sebagai someone. Aku menggunakan uangku. Aku bukan siapapun. Tidak ada yang peduli dengan keberadaanku. Apapun yang ku lakukan salah!” tangis Duchess.

Flashback
Saat masih kecil dan miskin, Danglek pernah hadir di pesta ulang tahun temannya. Tapi, karena dia miskin, temannya dan keluarga temannya, mengucilkan dia dan memandanginya seolah dia bukanlah siapapun.
End
Dan kenangan itu, membuat Duchess meneteskan air matanya.
“Kau bukan ‘nobody’.  Meskipun kau tidak punya uang, kau masih bisa menjadi ‘someone’ untuk yang lain,” ujar Krathing, tulus.
“Kau tidak akan pernah mengerti!” teriak Duchess. “Kau adalah cucu dari gedung ini. Kau bisa mengatakan apapun. Minggir!!”
“Kau mau kemana?” tanya Krathing, tapi Duchess tidak mau menjawab. “Duchess!”
“Kau benar. Tidak semua orang kaya itu baik,” ujarnya tajam sebelum pergi meninggalkan Krathing.
Ucapan yang menusuk Krathing.



-- Kasihan sama Krathing! Dia berjuang untuk hidupnya walaupun dia kaya. Dia mengajarkan les dan melakukan segalanya untuk mendapatkan uang. Bahkan ayahnya saja benci padanya. Duchess yang tidak tahu apapun, malah berkata seperti itu. Dan juga, Duchess yang dari awal sudah menganggap Krathing sebagai orang miskin, tanpa tahu yang sebenarnya hanya karena melihat cara hidup Krathing. Sementara Krathing, tidak pernah mengatakan apapun mengenai kehidupan Duchess dahulu. Kalimat : “Tidak semua orang kaya itu baik” bisa di berikan pada Duchess juga.--






1 Comments

  1. Ini endingnya ya mbk gau mash ada lanjtnnya....tetap semangat...

    ReplyDelete
Previous Post Next Post