Sinopsis Lakorn : Girl Next Room – Richy Rich Episode 05 - 1
Images by : GMM Tv
Para anggota dewan the Rich Club
menelpon ayah Krathing untuk mengadukan mengenai Krathing yang mempermalukan
mereka dengan berkata omong kosong. Dan seperti yang sudah di duga, bukannya
membela Krathing, ayah malah mengatai Krathing sebagai anak yang membuat malu
keluarga.
Krathing sudah tahu tujuan
ayahnya memanggil, pasti terkait masalah the Rich Club. Dia udah nggak peduli
dan siap menerima semua amukan dari ayahnya. Dan juga, dia tidak merasa
bersalah karna dia hanya mengatakan kebenarannya. Berbanding terbalik dengan
pemikiran Krathing, ayah merasa Krathing membuat malu nama Karnpibob. Dia tidak
peduli apapun yang Krathing lakukan, tapi jangan merusak nama keluarga mereka.
“Aku minta maaf. Gimana kalau aku
mengirimkan permintaan maafku sekarang juga pada mereka?” ujar Krathing.
Tanpa menunggu persetujuan
ayahnya, Krathing segera membuat album Line : Penyesalan tulus dari seorang pria bernama Krathing. Kemudian, dia
membagikan isi album itu kepada para anggota Dewan the Rich Club. Isinya adalah
foto-foto po***.
Ayah tentu semakin marah karena
Krathing tidak menunjukkan penyesalan. Saking marahnya, ayah melempar hp
Krathing ke lantai dan menyuruhnya untuk menghilang dari hadapannya.
“Untuk menunjukkan penyesalanku,
aku ingin keluar dari keluarga ini mulai dari sekarang. Selamat tinggal, pak!”
ujar Krathing dan langsung pergi.
--
Karena tidak punya tempat untuk
tidur, maka Krathing pergi ke asrama Jam-jam. Untungnya, Sky masih belum tidur
dan lagi main hp di ruang tamu. Jadi, dia melihat kedatangan Krathing dan
mengizinkannya untuk masuk. Dan karna ini adalah asrama wanita, maka Krathing
hanya di izinkan Sky untuk tidur di ruang tamu bersamanya.
Sky juga berkomentar, kalau
Krathing ini aneh. Padahal Krathing berasal dari keluarga yang sangat kaya raya
tapi kenapa malah suka terlihat susah? Krathing hanya diam tanpa menanggapi
apapun. Tingkah aneh Krathing, membuat Sky langsung sadar kalau Krathing pasti
lagi ada masalah. Dan masalah itu pasti adalah masalah cinta.
“Ini sebenarnya bukan patah hati.
Aku hanya menyukai seorang gadis, tapi… aku merasa tidak akan bisa
mendapatkannya.”
“Aku sudah tahu itu. Ini pasti
hal yang mengganggu pikiranmu. Kenapa kau berpikir begitu?”
“Masalahnya, sepupuku juga
menyukai gadis ini.”
“Jadi kenapa? Jangan bilang kau
mundur karna sepupumu? Tapi, kau nggak terlihat seperti orang yang akan
melakukan hal gentle.”
“Aku sebenarnya tidak mau mundur.
Tapi, kelihatannya dia juga punya perasaan pada sepupuku.”
“Setahuku, belum. Tapi, aku rasa
mereka punya perasaan satu sama lain.”
Sky mulai menceramahi Krathing
yang mudah bergaul tapi ketika menghadapi gadis yang di sukai, Krathing malah
ketakutan dan bersikap pengecut. Jika dia jadi Krathing, dia pasti akan menggunakan
keberanian tidak tahu malunya untuk mendekati wanita yang di sukainya.
Krathing merasa kalau ucapan Sky
ada benarnya. Walau Sky terlihat bodoh, tapi ternyata ada pintarnya juga.
--
Pagi-pagi, Duchess sudah mendapat
pesan pemberitahuan dari Bank kalau akunnya sudah tidak di tangguhkan. Tidak
lama, ayahnya mengirim pesan menyurh Duchess untuk tidak bersikap boros lagi.
Walau uang di tabungannya sudah
kembali, Duchess tidak merasa bahagia. Dia sadar kalau semua uang itu tidak
bisa menghapus fakta bahwa dia adalah Danglek Saeyang. Huft.
Danglek juga jadi tidak
bersemangat untuk berdandan. Pas lagi lihat baju, dia baru sadar kalau jaket
Khunkhao masih belum di kembalikan. Dan juga teringat mengenai uang pinjaman
Khunkhao. Jadi, Danglek segera mengirim kembali uang itu ke rekening Khunkhao,
kemudian mengirimkan bukti transfernya pada Khunkhao beserta pesan ucapan
terimakasih. Dia juga meminta maaf karena sudah berbohong.
--
“Tidak bisa. Ini asrama wanita,”
tegas Jamjan.
“Aku tidak akan masuk ke pintu
utama. Percaya padaku. Aku hanya akan tinggal di area ini,” mohon Krathing.
Jamjan tetap menolak walaupun
Krathing sok bertingkah kemayu.
Sebelum Duchess masuk ke dalam
lift, Krathing meminta waktu untuk bicara. Duchess tidak mau memberikan
waktunya.
“Tapi, aku mau bicara. Kau bilang
kalau aku tidak pernah miskin dan aku tidak akan pernah mengerti perasaanmu.
Aku mengerti sekarang. Aku sudah keluar dari keluargaku.”
“Aku meninggalkan keluargaku. Dan
aku tidak membawa apapun bersamaku selain satu set pakaian ini dan sepeda
motorku. Aku sekarang miskin. Aku sudah mengerti sekarang, Duchess.”
“Apa kau bodoh? Untuk apa kau melakukan
itu?” marah Duchess.
“Agar aku bisa lebih memahamimu.
Aku ingin ada di sisi yang sama denganmu.”
“Untuk apa?!” teriaknya.
Krathing tidak bisa menjawab
pertanyaan itu.
“Lihat! Kau tidak bisa
menjawabnya. Kau hanya selalu melakukan omong kosong,” ujarnya ketus dan
langsung masuk ke dalam lift.
--
Krathing jadi galau dan terus
memandangi lift, menanti Duchess turun. Sky juga memarahinya yang harusnya tadi
bilang saja sebenarnya menyukai Duchess. Krathing mau masuk ke dalam asrama.
Tapi, tidak mudah karena ada Jamjan yang berjaga.
And…
Krathing tidak mungkin
mundur gitu aja. Dia terpikir sebuah rencana saat melihat jemuran daster Jamjan.
--
--
Krathing berhasil mencuri daster
Jamjan. Dia menggunakan daster itu dan juga menggulung rambutnya dengan
gulungan kemudian menyelinap masuk.
--
Khunkhao ternyata beneran nggak bisa lihat cewek nangis. Karna saat melihat Duchess menangis di depannya, alis, hidung dan mulut Khunkhao jadi berkedut-kedut.
--
Jamjan akhirnya sadar kalau
Krathing mengenakan bajunya dan mau masuk. View yang mau keluar, bingung
melihat tingkah Krathing dan Jamjan. Dia takut dan mau menutup pintu lagi, tapi
Krathing menahannya dengan kakinya. Sky juga membantu dengan menahan ibunya.
Krathing berhasil masuk, tapi
Jamjan mengejarnya. Sky juga ikutan kejar-kejaran itu.
--
Dan hal itulah yang terlihat oleh
Krathing. Wajahnya berubah sedih. Jamjan juga tiba dan kaget karena beneran ada
laki-laki yang masuk ke dalam asrama.
--
“Aku hanya menenangkannya.”
“Kau menghitungnya? Kau cemburu?”
goda Khunkhao.
“Tidak.”
“Tidak? lalu, yang di depan tenda
waktu itu apaan?” tanya Krathing. Saat itu, Krathing melihat Khunkhao
mendekatkan wajah pada Duchess. Dia tidak melihat sampai akhir dan langsung
pergi.
Khunkhao
mau mencium Duchess, tapi Duchess memenjamkan mata dengan sangat rapat dan
memalingkan wajah. Khunkhao tidak jadi menciumnya dan malah tertawa. Duchess
jelas bingung.
“Aku
rasa kau sebenarnya tidak menyukaiku. Jika kau menyukaiku, kau tidak akan
menutup matamu serapat itu.”
“Apa
maksudnya?” tanya Duchess, tidak mengerti.
“Tanya
dirimu lagi. Di dalam hatimu, apakah aku yang kau sukai? Atau sebenarnya ada
orang lain?” ujar Khunkhao, tersenyum.
End
“Jadi, dia tidak menyukaimu? Tapi
kau menyukainya?”
Wajah Krathing berubah murung
mendengar ucapan itu.
Tags:
Richy Rich