Sinopsis Lakorn : Girl Next Room – Richy Rich Episode 03 - 2


Sinopsis Lakorn : Girl Next Room – Richy Rich Episode 03 - 2
Images by : GMM Tv
==Richy Rich==
Duchess sudah kembali ke asrama. Dia lega karna taktiknya pura-pura pingsan tadi bisa berhasil, tapi itu hanya bisa di gunakan sekali. Dan selanjutnya, dia harus gimana? Apalagi The Rich Club mengirim pesan kalau Duchess hanya punya waktu 7 hari untuk menunjukan records finansialnya. Dalam 7 hari, dia hanya bisa mengumpulkan 1000 baht dan itu sama saja tidak berarti.
Karena tidak punya uang, Duchess jadi tidak makan. Pas meriksa kulkas, yang ada malah cuma krim-krim kosmetik. Udah putus asa karena lapar, Duchess malah mencoba memakan krim itu. Dan akhirnya, muntah-muntah. Untung tak mati keracunan.

Duchess tidak menyerah dan mulai membongkar semua tas dan bajunya, mengumpulkan koin-koin, mana tahu ada. Dan… ada!!! Lumayan, setelah di kumpulkan dapat 4,50 baht. Tapi, enggak cukup untuk beli makan.

Dengan putus asa dan kelaparan, Duchess pergi ke tempat cuci. Dia benar-benar putus asa karena itu, dia mau membongkar baju-baju penghuni yang ada di mesin cuci, mana tahu bisa ketemu uang koin. Tapi, setelah di bongkar, tidak ada uang di dalam kantong. Masih belum nyerah, Duchess malah nyungsep ke dalam mesin cuci dan akhirnya nyangkut.

Untungnya, Krathing lewat dan melihat ada orang nyungsep ke dalam mesin cuci. Dan betapa terkejutnya saat yang nyungsep ternyata adalah Duchess. Kenapa? Duchess dalam keadaan setengah sadar, berujar kalau dia lapar. 


Dan dia malah berkhayal kalau lengan Krathing adalah ikan bakar. Dan dalam keadaan setengah sadar, dia malah menggigiti Krathing.
--

Wkwkwkw, akhirnya, Duchess numpang makan sama Jamjan dan Sky. Dia makannya nggak kira-kira. Macam orang kelaparan dan takut kalau makanannya di rebut. Sky sampai berkomentar kalau Duchess seperti orang yang belum makan berhari-hari.
Duchess masih mempertahankan harga diri, beralasan kalau dia belum pernah makan ikan panggang sebelumnya. Karna biasanya, dia hanya makan Otoro.
“Aku akan membagi ikanku dengan P’, tapi jangan lupa untuk berbagi Otoro denganku nanti ya,” minta Sky.

Jamjan juga senang melihat Duchess yang makan lahap padahal yang terhidang hanya makanan sederhana. Duchess beralasan kalau dia ingin merubah menu makan karena ayahnya menyuruhnya untuk hidup merakya. Jadi, jika suatu hari dia kehabisan uang, dia sudah terbiasa. Btw, bisa nggak dia minta tambah 1 atau 2 ikan bakar lagi sebagai latihan hidup merakyat?
Dan dengan senang hati, Jamjan bersedia. Dia akan memintanya pada Faigun.
Tinggallah Krathing dan Duchess berdua. Duchess terus makan dan tidak selesai-selesai. Waktu Krathing ngajak pergi beli snack, Duchess menolak karna dia masih mau nunggu ikan bakarnya. Karena bagai cara baik tidak mau ikut, Krathing akhirnya memanggilnya dengan nama : Danglek.
Duchess dengan setengah hati mau ikut dengan Krathing. Tapi, dia malah tidak mau naik ke motor Krathing. Krathing ternyata hanya beralasan. Tujuannya membawa Duchess keluar untuk tahu apa yang terjadi hingga Duchess kelihatan berbeda. Duchess sampai mencari koin di mesin cuci.

“Bukan koin. Aku mencari cincin berlianku,” bohong Duchess.
“Beneran? Dan kau juga terlihat seperti orang yang sudah kelaparan selama seminggu.”
“Aku hanya sedang berpuasa aja. Dan aku juga melakukan diet. Makanya aku kelihatan seperti kelaparan. Mengerti? Dan aku tidak mau Tante Jamjan merasa buruk dengan makanannya. Aku kan gadis kaya yang tidak pemilih soal makanan.”
“Kau kehabisan uangkan?” tebak Krathing.


Duchess ketawa canggung, tapi tetap membantah hal tersebut. Tapi, Krathing tahu kalau Duchess berbohong. Karna, setiap kali berbohong, mata Duchess pasti akan bergerak kiri-kanan, dan akan menjilat bibir kemudian keringatan. Jujur saja!
“Itu.. aku… ya udah, jangan bilang sama siapapun kalau aku tidak punya uang sekarang. Karena berusaha menambah followers IG, aku menghabiskan terlalu banyak uang, jadi ayahku membekukan semua akunku. Dan yang ku punya sekarang hanya 4,50 baht,” jujur Duchess.
Krathing sudah menebak itu. Dan dia mengeluarkan kantong berisi uang dari jok motornya. Dia memberikannya pada Duchess. Duchess panik mengira kalau Krathing mencuri.
“Itu semua uangmu,” beritahu Krathing.
“Uangku?”
“Ya. Ini uang yang kau berikan ketika meminta pertolonganku, termasuk uang yang ku peras darimu sedari awal. Aku tidak mengambilnya sepeserpun. Dan ku kembalikan sekarang.”
Woaaah! Ini seperti oasis. Dan di mata Duchess, Krathing semakin bersinar dan tampak seperti malaikat.
Duchess begitu bahagia hingga memeluk Krathing dengan erat dan memujinya sebagai malaikat. Dia juga menyesal karena sudah salah paham mengira Krathing sebagai orang jahat.
“Jika saja aku belum memberikan hatiku pada P’Khunkhao, aku sudah pasti jatuh cinta padamu.”
Krathing terlihat tidak nyaman mendengar ucapan itu.
--
Di rumah Kratae,
Richy Angels berkumpul untuk membicarakan Duchess yang masuk the Rich Club. Honey tidak bisa terima dan bertanya, apa Kratae tidak bisa meminta tolong abangnya untuk membantu? Kratae tidak mau abangnya ikut campur. Dan juga, Duchess belum menjadi anggota resmi karena masih harus menunjukkan records finansialnya.
Mumpung membicarakan itu, mereka merasa aneh karena Duchess tadi tiba-tiba pingsan. Seolah menyembunyikan sesuatu. Karena itu, Honey memerintahkan Fahsai mengetik nama Duchess di internet, mana tahu ada sesuatu.
Dan ketemu! Ada artikel mengenai wawancara ayah Duchess dan foto lingkungan tempat tinggal keluarga Duchess dulu. Bukannya membaca isi berita, mereka hanya melihat judul dan berspekulasi kalau dulu Duchess tinggal di tempat kumuh (hmmm. Ini nggak benar. Kalau ada artikel, baca dulu isinya. Sekarang ini, banyak artikel yang cuma click-bait. Antara judul dan isi, tidak sama)
--

Esok hari,
Duchess dkk berkumpul di taman kampus. Duchess masih galau masalah uang. Walaupun Krathing sudah memberikannya uang, tapi jumlahnya hanya 300.000 baht dan menurut Duchess itu masih belum cukup. Dia butuh jutaan baht. Tapi darimana dia bisa mendapatkannya? Setelah kembali dari camping, dia sudah harus menunjukkan records finansialnya.
Khaimook malah menyarankan untuk melakukan pemalsuan karna dia melihat banyak orang penting di negara ini yang melakukannya. Untung ada Pharprae yang bisa berpikir rasional. Dia memarahi Khaimook yang sama saja seperti hendak membuat Duchess masuk penjara lagi. Jika bukan karena Krathing, Duchess tidak akan bersama mereka sekarang.
Mumpung tersebut nama Krathing, Khaimook langsung memuji Krathing yang baik karna sudah membebaskan Duchess dan bahkan memberikan uang. Pharprae berpendapat demikian. Mereka menduga kalau Duchess dan Krathing pacaran. Duchess langsung membantah.

Lagi asyik ngobrol, muncullah Khunkhao menyapa mereka. Eh, tanpa ragu, mereka malah memberitahu masalah Duchess mengenai uang dan juga the Rich Club. Khaimook dan Pharprae malah melakukan telepati dengan wajah, memberi tanda agar Duchess meminta bantuan Khunkhao. Dan dengan telepati juga, Duchess menolak.
Tapi, pas Khunkhao udah mau pergi, Duchess malah ngejar dan langsung bilang mau pinjam uang. Dia jamin tidak akan memakain uang Khunkhao. Dia hanya ingin menunjukkan uang itu kepada the Rich Club agar bisa di terima. Kalau mau, dia bersedia membuat surat perjanjian dan akan mengembalikan semua uang setelah di tunjukkan pada the Rich Club. Sumpah!

Eng-ing-eng. Tanpa di duga, Khunkhao mau meminjamkan 10juta baht. Wow! Dia bahkan mau langsung transfer sekarang juga karena uang bukanlah masalah untuknya. Benar-benar aneh. Tapi, Duchess tidak curiga dan malah semakin bersemangat.
--
Duchess dkk ke mall untuk berbelanja peralatan camping. Duchess benar-benar senang karna Khunkhao beneran mentransfer uang 10juta baht padanya. Khaimook dan Pharprae senang sih, tapi juga kesal. Ngapain Duchess mengajak mereka ikutan camping, padahal itu bukan aktivitas kelas yang mereka ambil.
Duchess sok malu bilang kalau Khunkhao tidak tertarik padanya. Phaprae tidak berpendapat demikian karena Khunkhao mau meminjamkan uang 10juta baht, yang artinya, dia tertarik pada Duchess. Khaimook setuju. Duchess makin senang.

Tapi, kesenangannya pudar karna dari tenda panjangan yang ada di mall, keluarlah Krathing. Malah Duchess yang panik mengira Krathing mau mencuri tenda. Krathing ternyata mendengar pembicaraan mereka sedari tadi dan memarahi Duchess karena begitu ingin masuk ke klub bodoh itu hingga meminjam uang 10 juta baht dari Khunkhao.

Duchess tidak terima the Rich Club di sebut klub bodoh karna dia sampai rela pindah kampus demi bisa masuk ke klub itu. Dengan masuk ke sana, dia bisa membuktikan diri sebagai gadis kaya raya yang terkenal dan orang akan menghormatinya.

Krathing menghinanya yang bertindak aneh. Duchess kesal dan memukuli Krathng. Membuat mereka jadi jatuh ke dalam tenda. Duchess sempa terpesona sesaat, tapi Krathing malah berujar kalau Khunkhao tidak pernah tertarik pada Duchess. Percayalah padanya. Mereka jadi berkelahi di dalam tenda.
Eh, di luar tenda, Khaimook dan Pharprae malah berpikiran aneh karena tenda goyang-goyang.
Duchess beneran kesal dan akhirnya pergi.
--


Esok hari,
Semua sudah berkumpul tapi Duchess dkk belum tiba. Krathing beneran kesal karena takut mereka tidak bisa tiba tepat waktu. Umur panjang, yang di bicarakan muncul dengan membawa koper orange dan berpakaian serba orange dari atas sampai bawah. Khaimook dan Pharprae yang adalah teman Duchess saja, berharap tidak mengenal Duchess karna sikapnya memalukan.

Eh, entah kenapa, Phaprae malah terpesona dengan Krathing yang menurutnya tampan dan jantan. Dia mulai bersikap seolah wanita lemah dan meminta bantuan Krathing untuk meletakkan tasnya ke bagasi. Dengan senang hati, Krathing membantu tapi malah melempar koper Duchess keluar dari bagasi. Khunkhao yang ada di sana malah bersikap baik dan meletakkan koper ke dalam van saja.

Khunkhao dan Duchess masuk duluan. Mereka duduk bersebelahan. Krathing yang masuk terakhir, malah sengaja duduk di sebelah mereka. Alasannya dia dan Khunkhao adalah sahabat yang tidak terpisahkan. Dia tidak mau pindah sama sekali.

Dan bukan hanya itu, Krathing sengaja duduk dengan menghimpit Duchess dan menyuruh supir untuk berangkat.
--
Richy Angels pergi ke tempat tinggal Duchess dulu yang ada di artikel kemarin. Mereka akan mencari tahu masa lalu Duchess. Mereka yakin kalau Duchess hanya berpura-pura kaya.
--

Krathing dan Khunkhao begitu tiba langsung membangun tenda, sementara Duchess dkk duduk santai. Khunkhao merasa senang bisa camping dengan gadis karena seperti udara segar. Krathing tidak berpendapat demikian. Baginya, mereka hanya jadi beban.
“Krathing. Aku rasa, aku akan mendekati Duchess,” ujar Khunkhao, tiba-tiba.
Krathing terkejut. Tapi, raut wajahnya juga tampak khawatir.




Post a Comment

Previous Post Next Post