Sinopsis C-Drama : Forget You, Remember Love Episode 18 - 1


Sinopsis C-Drama : Forget You, Remember Love Episode 18 - 1
Images by : Tencent TV

Zhao Qun datang ke apartemen Minghan untuk melaporkan hasil pertemuannya dengan dir. Lin dan dir. Qiu. Mereka berdua sangat emosi saat tahu Junhao tidak mau melepaskan mereka. Pengacara juga sedang mencari cara untuk meringankan hukuman mereka, tapi mereka tetap akan masuk penjara.
“Ini hasil dari kebodohan mereka. Tidak hanya kehilangan kebebasan, masih menjual saham dengan harga rendah kepada Shan Junhao,” komentar Minghan.
Zhao Qun menambahkan bahwa kedua direktur itu mengancam jika Junhao tidak membebaskan mereka, maka mereka juga tidak akan sungkan-sungkan lagi. Minghan tidak peduli karena dua orang yang masuk penjara, tidak akan bisa melakukan apapun pada Junhao.
“Maksud mereka, Xu Ziqian bisa menjadi satu-satunya cara untuk menghancurkan Shan Junhao,” ujar Zhao Qun. “Waktu itu ayahnya Xu Yifeng sebenarnya tidak lulus mengalihkan seluruh sahamnya, tapi di paksa oleh Shan Yaolong. Mereka bilang, Direktur Utama Xu dan Shan Yaolong selalu tidak sependapat dalam pengelolaan perusahaan. Direktur Utama Xu karena terlalu percaya dengan teman, gagal dalam investasi dan mengakibatkan kerugian yang besar bagi Senwell dan hampir mengalami kebangkrutan. Karena Shan Yaolong mendapatkan sejumlah dana yang bisa menolong perushaaan, dia mengajukan syarat, yaitu : Xu Yifeng harus mundur dari Senwell.”
“Bagaimana bisa dir. Qiu dan dir. Lin mengetahui kejadian ini? Waktu itu, saat perubahan kepemilikan saham, mereka tidak berada di Senwell,” heran Minghan.
Zhao Qun menjelaskan bahwa selama di tahan, kedua direktur tersebut, menaruh dendam pada Junhao dan terus menyuruh orang mencari informasi yang bisa menjatuhkan Junhao. Dan itulah informasi yang mereka dapatkan. Mendengar itu, Minghan tampak tertarik.
--

Ny. Shan memanggil Ziqian ke rumah untuk memberitakan kabar gembira mengenai Junhao dan Yunyi yang memutuskan untuk segera menikah. Walau itu adalah kabar gembira, Ziqian tidak bisa sepenuhnya merasa gembira karena dia mempunyai cinta sepihak dengan Yunyi.
Umur panjang, pasangan yang di bicarakan pulang. Ny. Shan segera memberitahu kalau dia memanggil Ziqian untuk membahas keputusan mereka yang ingin segera menikah. Ziqian tampaknya sedih membahas hal tersebut sehingga dia mengalihkan topik dengan menanyakan hasil kepergian mereka ke Guanmei.
“Aku sudah memberitahu agar mereka pindah secepatnya,” jawab Junhao.
“Sebenarnya, aku merasa lebih baik Guanmei…,” ujar Ziqian.
Tapi belum Ziqian menyelesaikan ucapannya, Ny. Shan sudah memotong dan meminta agar tidak membahas masalah pekerjaan di rumah. Dia ingin agar mereka membahas persiapan acara pernikahan Junhao dan Yunyi. Walau merasa patah hati, Ziqian tetap mengucapkan selamat pada mereka berdua.
--
Ziqian akhirnya kembali ke apartemennya. Dia tidak mempunyai teman yang bisa di ajak bercerita dan hanya bisa bermain dengan Daisy, untuk memperbaiki mood-nya.
--
Junhao juga sudah berganti baju dan bersiap tidur. Tapi, dia merasa tidak tenang. Hatinya seolah masih memikirkan masalah di Guanmei tadi.
--

Taichu belum pulang tapi menemani Qianyu. Mereka membahas mengenai masalah Penginapan Guanmei. Dan Qianyu akhirnya memberanikan diri untuk bertanya alasan Taichu tidak pernah memberitahukan alasan sebenarnya ke Guanmei. Taichu menjelaskan bahwa dari segi pekerjaan, posisinya adalah sebagai pengamat karena itu, dia ingin tahu watak setiap orang. Jika dia memberitahu identitasnya sedari awal, orang pasti akan memperlakukannya secara berbeda. Hanya saja, dia menyesal karena sekarang sudah terlambat dan dia tidak bisa membantu apapun.
Walau semua sudah terlambat untuk menyelamatkan Penginapan Guanmei, tapi Qianyu tetap berterimakasih atas semua bantuan Taichu pada Guanmei.
--
Satu minggu kemudian,
di Penginapan Guanmei,

Dawei datang dengan membawa pengacara Senwell untuk menutup Penginapan Guanmei. Dengan sopan, mereka menyuruh para pekerja untuk segera membereskan barang mereka dan pergi. Huft, para staff tidak mau mengerti dan malah mengusir balik mereka.
tn. Tang yang mendengar keributan, keluar dari kamarnya. Dia sudah tahu kalau percuma saja mereka melawan karna Senwell melakukan semuanya berdasarkan hukum. Jadi, dia menyuruh semuanya untuk berkemas dan meninggalkan Penginapan Guanmei. Mulai hari ini, Penginapan resmi di tutup.
Sudah seperti itu, A Sheng baru bicara dengan sopan pada Dawei memohon agar bicara pada Junhao untuk tiadk mengusir mereka. Dawei hanyalah pegawai biasa dan tidak berani membantah perintah dari bos-nya.
Taichu yang menginap di Penginapan, melihat pengusiran tersebut dan segera menelpon Qianyu.
--
tn. Tang ada di dalam kamarnya dan sudah membereskan semua barang-nya. Dia sudah siap dan rela untuk meninggalkan Penginapan Guanmei yang sudah di turunkan selama 3 generasi. Penyesalan terbesarnya hanyalah Penginapan Guanmei harus berakhir di tangannya.

Dan akhirnya, Penginapan Guanmei resmi di segel oleh Senwell. Semua staff mulai menangis, menyadari kondisi mereka yang kehilangan pekerjaan. Eh, tapi mereka malah sempat-sempatnya membawa sendok, handuk dan barang-barang kecil milik Penginapan. Dan sialnya, malah ketahuan sama Pengacara Senwell, jadi semua barang itu di ambil kembali karena merupakan milik Penginapan dan artinya milik dari Senwell. Dawei sedikit tidak tega dan meminta agar pengacara membiarkan saja barang-barang kecil itu di bawa. Peraturan tetap peraturan, dan tidak ada toleransi dari pengacara sama sekali.

Karena semua penyegelan dan masalah sudah di selesaikan, pengacara dan staff-nya mohon pamit pada Dawei untuk pergi duluan. Karena para staff masih terus menangis, Dawei jadi tidak tega. Dia meminta mereka untuk tidak bersedih dan juga, dia hanya karyawan yang menjalankan perintah.
Qianyu juga akhirnya tiba saat Penginapan sudah di segel. Tidak ada lagi yang bisa mereka lakukan. Taichu tahu suasana hati semuanya sedang buruk, jadi dia menyuruh mereka untuk pulang dan dia akan membantu memikirkan cara untuk mendapatkan Penginapan Guanmei kembali. Fengqiao tidak mau pulang dan menyuruhnya yang lain untuk pulang duluan karena dia masih mau melihat-lihat.
Di antara semuanya, yang paling bersedih adalah tn. Tang. Qianyu tidak tega melihatnya dan mengajak tn. Tang untuk ikut ke rumahnya. Taichu mengikuti mereka. Liyin juga pulang. Tersisa Fengqian, A Sheng dan koki yang belum mau pergi juga. Mereka mengusir Dawei untuk pergi.

Dawei berpura-pura pergi, tapi sebenarnya dia berbalik lagi karena melihat tingkah mencurigakan Fengqiao dkk. Dan benar saja, ketiga staff itu, diam-diam ke belakang Penginapan. Tadi, mereka sempat membuka jendela belakang, dan segera mau menyelinap masuk untuk mengambil barang-barang Penginapan.

Sial! Aksi mereka tersebut ketahuan oleh Dawei. Ketiganya mulai ketakutan. Tapi, entah nasib berpihak pada mereka atau bagaimana, Dawei malah tersandung dan pingsan.
--
Malam hari,
Semua staff berkumpul untuk makan malam di rumah Qianyu. Semuanya tampak murung karena kehilangan pekerjaan dan tidak tahu harus melakukan apa sekarang. Semuanya tidak punya rencana apapun untuk ke depannya. Qianyu yang kasihan pada tn. Tang, menyuruh tn. Tang untuk mulai sekarang tinggal di rumah mereka saja. Dan tidak seperti biasanya, Jinzhi kini menerima tn. Tang di rumahnya.
Lagi asyik bersedih, Qianyu baru tersadar kalau Taichu masih belum bergabung untuk makan malam. Jinzhi langsung berteriak memanggil namanya. Taichu langsung keluar dengan wajah sumringah. Kenapa? Karena dari tadi siang, Taichu sudah mencari cara untuk mendapatkan kembali Penginapan Guanmei. Dan dia sudah mendapat hal yang bisa di gunakan untuk bernegosiasi dengan Junhao.
“Aku melihat dokumen Guanmei dengan seksama. Dan aku menemukan pertumbuhan laba akhir-akhir ini mencapai 300 %. Dengan pertumbuhan sepesat ini, jika kita melakukan sedikit penyesuaian pengelolaan, Penginapan Guanmei akan membaik dengan cepat,” jelas Taichu.
“Tapi, Penginapan Guanmei sudah di tutup. Apakah masih bisa beroperasi?” tanya tn. Tang.
“Kita bisa menggunakan data ini untuk bernegosiasi dengan Shan Junhao. Dilihat dari kondisi sekarang ini, pengalihan nilai saham sebelumnya, tidak masuk akal. Tapi, sebelum pergi bernegosiasi, kita harus melakukan persiapan yang matang. Selain menyempurnakan laporan, kalian juga harus menjadi pengelola hotel yang profesional,” jelas Taichu, mendetail.
Semua menjadi bersemangat kembali melihat adanya sedikit harapan. Karna itu, mereka meminta bantuan Taichu untuk mengajarkan mereka agar bisa menjadi pengelola hotel yang profesiaonl dalam waktu singkat agar bisa bernegosiasi dengan Junhao. Tidak hanya itu, Taichu bahkan bersedia memberikan modal awal untuk Penginapan Guanmei sebesar 5 juta yuan, untuk merubah Penginapan Guanmei menjadi lebih baik.
Di saat Taichu sibuk menjelaskan apa saja yang harus mereka lakukan dan pelajari, Fengqiao diam-diam memberikan semangkuk sup pada A Sheng dan menyuruhnya pergi. Semua masih terfokus pada Taichu, hingga A Sheng bisa pergi diam-diam dari sana.
--


di Penginapan Guanmei,
Penginapan dalam keadaan gelap gulita. Dan Dawei ada di dalam sana dalam keadaan terikat di kursi dan mulut di lakban. Walau berteriak minta tolong juga tidak bisa keluar suara sama sekali. Dalam keadaan menyeramkan itu,  A Sheng tiba dengan raut wajah kaku sambil membawa semangkuk sup.

Lakban di mulut Dawei akhirnya di lepaskan. Dawei sempat berteriak kesakitan saat lakban di lepas. A Sheng langsung meminta maaf. Dawei tampak kesal dan menanyakan tujuan A Sheng dkk menyandera-nya seperti ini? Dan juga, Dawei meminta lampu di buka karena dia takut gelap. Tanpa membantah, A Sheng membuka lampu.
Setelah lampu menyala, A Sheng mulai bicara dengan Dawei. Dia tidak bisa melepaskan Dawei karena takut Dawei akan mengadu pada Shan Junhao. Dan juga, mereka tidak melakukan apapun karna tadi Dawei yang jatuh sendiri dan pingsan. Daripada marah, A Sheng menyuruh Dawei untuk makan sup dulu dan dia yang akan menyuapi. Dawei menolak karena takut kalau sup sudah di racuni.
Dawei melakukan negosiasi. Jika A Sheng melepasnya, dia akan melupakan kejadian hari ini dan tidak akan mengatakannya pada siapapun. Sebenarnya, dia juga kasihan pada mereka.

A Sheng tetap tidak bisa melepaskan Dawei karna dia tidak punya wewenang untuk memutuskan. Dan karna Dawei masih tetap tidak mau di suapi sup olehnya, A Sheng jadi kesal dan memilih menghabiskan sup itu sendiri. Rasanya sangat enak. Dawei sampai ngiler.
Baru selesai minum sup, A Sheng malah mimisan. Dan begitu berdiri, dia langsung pingsan.
“Aku benar. Benar-benar beracun,” gumam Dawei melihat A Sheng yang pingsan.
Di saat yang tepat, ponsel Dawei yang di letak A Sheng di atas meja berbunyi. Telepon dari Junhao. Karena dalam keadaan terikat, Dawei kesulitan bergerak. Dawei mencoba menjawab panggilan dengan menggunakan lidah, tapi belum di lakukan panggilan telepon sudah mati.
--

Junhao heran karna Dawei tidak bisa di hubungi dan belum juga kembali ke kantor padahal harusnya Dawei sudah kembali dari Desa Guanmei. Yunyi yang ada bersama Junhao memberitahu kabar dari Pengacara Song yang bilang Dawei masih tinggal di Desa Nelayan Guanmei untuk menenangkan orang-orang Penginapan Guanmei dan mungkin karna itu jadi lama kembali.
“Menenangkan? Ternyata Dawei punya rasa empati,” komentar Junhao, tidak menyangka.
Dan karna itu, Junhao jadi tidak khawatir lagi dan tidak menelpon Dawei lagi.
--

Dawei tidak tahu hal itu dan mengira kalau Junhao akan segera menelpon lagi. Jadi, Dawei menjulurkan lidah bersiap untuk mengangkat telepon jika ponsel kembali berdering. Tapi sudah di tunggu pun, ponselnya tidak berbunyi sama sekali. Akhirnya, Dawei mulai berteriak meminta tolong.
Krik.krik.krik.
Dawei capek teriak karena tidak ada respon sama sekali. Dan pas pula, Fengqiao dan koki tiba. Mereka panik melihat A Sheng yang berbaring tidak sadarkan diri dan malah menuduh Dawei yang sudah melakukan sesuatu.
“Apa maksudnya aku melakukan apa padanya? Harusnya aku yang tanya, mengapa kalian meracuniku?”
“Meracuni? Kau terlalu banyak berpikir,” komentar Fengqiao, ketus. “Kami miskin sampai bangkrut, mana ada uang beli racun.”
“Kalau begitu, mengapa saat dia meminum sup yang di berikan padaku, dia mimisan lalu meninggal?” 
Raut wajah Fengqiao langsung berubah. Pas pula A Sheng akhirnya sadar. Fengqiao langsung memarahinya karna sudah meminum sup ayam ginseng penyu. Dia kan sudah bilang agar sup itu di berikan pada Dawei? A Sheng curhat kalau Dawei tidak mau meminum dan karena kesal, dia meminumnya sendiri. Fengqiao langsung menyebutnya rakus.

Kembali ke Dawei. Fengqiao bicara dengan nada sok garang dan memarahi Dawei yang ganteng dan putih, tapi kenapa malah bergaul dengan orang seperti Junhao?! Dawei membela Junhao sebagai orang baik. Dan pas sekali, ponsel Dawei berdering. Hahahaha. Tanpa ragu, Fengqiao mematikannya.
Fengqiao kemudian memutuskan untuk mengirim pesan pada Junhao menggunakan ponsel Dawei. Isi pesannya : ‘GM Shan yang tercinta. Badanku tidak sehat, ingin istirahat beberapa hari.’
Dawei berkomentar kalau apa yang Fengqiao lakukan percuma. Dia adalah asisten GM, jadi harus siaga 24 jam dan tidak punya hari istirahat. Dan benar saja, Junhao membalas pesan Dawei : Tidak boleh.
Fengqiao malah emosi karna Junhao begitu kejam tidak mau memberikan hari istirahat untuk Dawei. A Sheng juga kasihan dan menyuruh Dawei untuk menganggap penyaderaan ini sebagai liburan saja. Eh, Dawei malah setuju karna sudah lama dia tidak libur.


Post a Comment

Previous Post Next Post