Original
Network : Tencent Video iQiyi Youku iQiyi
=Rahasia Lili Merah=
Setelah Nan Sheng selesai menulis, He Ping menyimpan surat nya
tersebut di bawah kaca meja. Dia sengaja meletak kan nya disana, supaya Nan
Sheng bisa ingat setiap saat dan tidak kabur lagi. Kemudian, He Ping mengajak
Nan Sheng untuk ikut dengan nya ke suatu tempat, sebagai hadiah karena Nan
Sheng sudah menulis surat perjanjian.
“Kemana?” tanya Nan Sheng, penasaran.
He Ping membawa Nan Sheng ke tempat rahasia nya. Dan tempat itu
sangat indah sekali. He Ping menjelaskan bahwa setiap kali dia merasa sedih,
dia akan ke sini untuk melamun. Dan ketika dia merasakan angin di sini, segala
rasa khawatirnya menghilang.
“Bagaimana kamu bisa menemukantempat seperti ini?” tanya Nan
Sheng, ingin tahu.
“Tidak ada yang tahu tempat ini,saya sendirilah yang menemukannya,”
jawab He Ping. “Kamu tahu?Ini adalah pertama kalinyasaya membawa orang lain ke
sini, orang lain tidak ada yang tahu,” jelasnya.
He Ping kemudian menyuruh Nan Sheng untuk menutup mata dan
merentangkan tangan seperti nya. Karena saat melakukan ini, dia selalu merasa
seperti sedang terbang di atas langit, dan lalu segala perasaan buruk nya akan
menghilang. Ini namanya memeluk alam. Dan dia ingin Nan Sheng merasa kan nya
juga.
“Kamu sudah menutup mata?” tanya He Ping. Dan Nan Sheng pun
melakukannya. “Perasaan seperti ini,rasanya seperti sedang berada di atas
awan,semua masalah juga akan ikutterbang bersama angin.”
“Sepertinya saya memang mendengarkan sesuatu,” balas Nan Sheng,
menikmati angin.
He Ping kemudian membuka matanya dan menatap wajah Nan Sheng
yang masih menutup mata.”Nan Sheng, kamu dengar baik-baik.Sepertinya saya bisa
mendengarada pesan yang datang dari ayah Nan Sheng.Ayah Nan Sheng bilang,dia
ingin memberi tahu Nan Sheng,"Nan
Sheng,walau Ayah sekarang sudahtidak ada di dunia ini lagi,tapi hati Ayah
selalu menemanimu di sini.Kamu harus kuat,dan juga,kamu harus mendengarkan
kata-kata kakak He Ping.Harus pintar,dan harus tahu untuk menjaga diri
sendiri.",” katanya dengan lembut.
Mendengar itu, Nan Sheng membuka matanya dan menatap He Ping. “Ayah, saya akan mendengarkan kata-kata
kakak He Ping. Kehangatan dia seperti sinar mentariyang selalu menyinari
saya,dan melindungi saya dari angin dan hujan,” janji Nan Sheng di dalam
hatinya.
Dengan perhatian, He Ping mengelus kepala Nan Sheng dan tersenyum
lembut padanya. “Nan Sheng, adik kecil
saya yang baik, kemunculan kamu membuat saya merasa diri sendiri telah memiliki
tanggung jawab. Saya akan terus menjagamu, dan melihatmu tumbuh dewasa.”
“Kenapa
harus tumbuh dewasa?Asalkan kita tidak berpisah,saya tidak ingin tumbuh
dewasa.”
Suatu hari, terjadi sesuatu yang buruk dengan Bibi Lan. Jadi Nan
Sheng pun segera pulang ke rumah dan memanggil nya. Dan He Ping langsung
mengikutinya ke pabrik.
Dipabrik. Bibi Lan protes kepada Zhao Deyu, karena Zhao Deyu tidak
memberikan bonus padanya, kepadahal dia sudah serius bekerja keras, walaupun
dia hanyalah seorang tukang sapu. Dan Zhao Deyu menjelaskan bahwa bila dia
memberikan bonus kepada Bibi Lan, itu malah akan membangkitkan amarah orang-
orang. Jadi dia tidak bisa melakukannya. Mendengar alasan itu, Bibi Lan merasa
sangat marah. Tapi Zhao Deyu tidak peduli.
“Kamu mengintimidasi sayakarena saya seorang janda, iya kan?Hari
ini saya akan menyelesaikannya denganmu.Kembalikan bonus saya!” teriak Bibi Lan
sambil mengcekram kerah kemeja Zhao Deyu dengan marah.
“Saya beri tahu kamu ya,saya melihatmu seorang wanita,segera
lepaskan saya!”
Tepat disaat itu, He Ping dan Nan Sheng datang. Mereka segera
melerai Bibi Lan dengan Zhao Deyu. Dan Bibi Lan pun langsung mengadukan segala
perbuatan Zhao Deyu kepada He Ping. Saat itu, Zhao Deyu ingin menikahkan
keponakan nya yang cacat dengan Nan Sheng, tapi dia menolak, sejak saat itu,
setiap hari Zhao Deyu terus saja mencari-cari kesalahan nya, dan menindas nya.
“Ibu, tidak apa-apa,” kata He Ping, menenangkan. Lalu dia
menanyakan, apakah itu benar kepada Zhao Deyu. Dan Zhao Deyu menyangkal nya.
“Katakan yang sebenarnya!”
“Kamu ini mirip dengan ibumu ya.Ibumu juga suka turuntangan
untuk memukul. Bagaimana?Kamu juga mau memukul saya?” komentar Zhao Deyu dengan
sinis.
Mendengar itu, He Ping merasa emosi dan ingin memukul Zhao Deyu.
Tapi Nan Sheng dan Bibi Lan segera menghentikan nya, sebab bila He Ping
memukul, maka mereka akan menjadi pihak yang salah. Dengan kesal, He Ping pun
melepaskan Zhao Deyu. Lalu dia memperingatkan Zhao Deyu untuk jangan menindas
Ibunya lagi. Setelah mengatakan itu, He Ping pun membawa Bibi Lan dan Nan Sheng
untuk pergi darisana.
Nan Sheng
: “Hidup di rumah ini,membuat saya merasa hangat,namun juga sering sekali saya
merasa gelisah.He Ping semakin mirip dengan pria dewasa,tapi juga semakin
sering berbuat kasar.Hal ini membuat saya sedikit khawatir.Mungkin dulu dia
juga begitu,hanya saja saya tidak tahu.”
Mengingat kenangan tersebut, He Ping merasa rindu.
Yang Lan melaporkan hasil pengintaian He Jianfeng kepada A Li.
Dan mendengarkan laporan itu, A Li memerintah kan Yang Lan untuk terus
mengawasi. Meski hanya sebuah cap di atas buku kas, itu sudah cukup baginya.
Karena Tim audit yang diutus oleh dewan direksisudah hampir mengetahui masalah
kas mereka. Dan Yang Lan mengerti.
Yang Lan kemudian memberikan nota pengeluaran perusahaan bulan ini kepada A Li untuk di tanda tangani. Dan ketika melihat nota tersebut, A Li merasa heran, karena pengeluaran nya sangat banyak. “Tiket pesawat dari Barcelona ke sini,terlebih lagi ini kelas bisnis.Siapa itu Qiao Man?Sepertinya bukanorang perusahaan kita kan?” tanyanya.
“Dia memang bukan karyawan perusahaan kita,dia adalah agen
properti di Barcelona,” jawab Yang Lan. “Dia adalah teman Pak Lin,Setumpuk
invoice ini,semuanya diberikan oleh Pak Lin.Dia meminta saya
membantunyamembereskan nota pengeluaran,lalu semuanya diberikan kepada saya,”
jelasnya.
“Selain tiket pesawat initidak dapat saya terima,yang lainnya boleh dilaporkansesuai dengan regulasi perusahaan seperti biasanya,” balas A Li dengan tegas.
Yang Lan dengan ragu melaporkan tentang hubungan He Ping dengan
Qiao Man yang tampaknya tidak biasa, dan takut nya akan mempengaruhi hubungan
He Ping dengan A Li. Selain dari tiket pesawat, He Ping juga membayarkan biaya
menginap dihotel bintang lima untuk Qiao Man. Mengetahui itu, A Li terkejut.
“Apa-apaan ini?” tanya A Li.
Ketika Qiao Man baru saja siap, tiba- tiba Anthony menelponnya dan membuatnya kesal. Karena Anthony terus menagih uang perceraian darinya hampir setiap hari.
“Baik, saya tidak akan mendesakmu lagi, saya beri kamu waktu 1
bulan, kalau uang ini masih belum saya terima, maka kita akan berjumpa di
pengadilan,” kata Anthony, mengancam.
Lalu setelah selesai bertelponan Qiao Man langsung membuang hp
nya ke sofa.
Zhuo Yang datang menemui Xiaozhi dan meminta maaf serta memintanya untuk balikan kembali. Namun Xiaozhi sama sekali tidak mau memaafkannya. Sebab dia sudah bekerja keras dengan bersusah payah di negara asing ini, hingga akhirnya dia bisa membeli sebuah rumah, tapi Zhuo Yang malah bersenang- senang dengan wanita lain.
“Saya bersumpah, saya bersumpah lain kali…”
“Tolong jangan pernah lagi kamu mengucapkan sumpah, dan jangan
pernah meminta maaf kepada saya lagi,” bentak Xiaozhi, menyela. Dan Zhuo Yang
langsung diam.
Xiaozhi menjelaskan bahwa dia sangat berterima kasih kepada Yang Lan, sebab dia jadi bisa melihat sifat asli Zhuo Yang dengan jelas. Dan Zhuo Yang memohon supaya Xiaozhi mau memberikan satu kesempatan saja padanya lagi, karena bagaimanapun mereka sudah menjalin hubungan sejak lama. Tapi Xiaozhi tetap tidak mau memaafkan nya.
Xiaozhi kemudian masuk ke dalam rumah dan membuang semua barang-
barang pemberian Zhuo Yang dari luar jendela sambil menangis marah. “Dulu ini
semua berharga bagi saya, tapi sekarang, semua ini hanya sampah untuk saya.
Sekarang, semua barang ini, hanya akan membuat saya merasa jijik,” teriaknya.
“Zhuo Yang, kita sudah berakhir,” tegas Xiaozhi. Lalu dia
semakin menangis.
A Li menemui He Ping dan mengeluh. Karena He Ping tiba- tiba saja menarik gugatan terhadap An Group. Dan He Ping pun menjelaskan, pemalsuan ini di lakukan oleh Zhu Fan sendirian, sehingga menurut nya kurang cocok bila harus melibatkan seluruh An Group. Dan A Li tidak peduli, sebab kejadian ini telah membuat mereka mengalami banyak kerugian dan Dewan Direksi tidak akan melepaskan mereka begitu saja.
“Saya tahu. Makanya sekarang ini saya sedang memikirkan cara
mengatasinya, lagi pula, An Kailun setuju untuk mengganti rugi,” jelas He Ping.
“Jika ganti rugi memang berguna,
dari awal
dewan direksi tidak akan marah-marah pada kita. Kita seharusnya menggunakan
kesempatan kali ini, untuk bertemu di pengadilan dengan Yipin (An) Group.
Meningkatkan citra perusahaan dan juga kredibilitas produk kita,” balas A Li,
tegas.
He Ping berusaha untuk membujuk A Li supaya jangan menggugat An Group. Dengan alasan, saat di Barcelona, An Kailun pernah membantu mereka dengan mengundang banyak orang- orang terkenal ke pameran. Mendengar itu, A Li mengingatkan He Ping bahwa He Ping adalah salah satu anggota Lipingge, jadi He Ping harus bertanggung jawab.
“Saya tahu. Kalau begitu, menurut kamu, jika kita menggugat
Yipin Group, apakah kita pasti akan menang?” tanya He Ping. “Saya ulangi sekali
lagi, ini adalah perbuatan pribadi Zhu Fan, tidak perlu melibatkan seluruh
Yipin Group,” tegas nya.
“Kemarin kamu masih bersumpah akan menggugat mereka. Lalu hari ini kamu menyesalinya. Hal apa yang membuat Pak Lin yang selama ini begitu tegas, berubah menjadi ragu-ragu seperti ini?” balas A Li, merasa geli.
“Saya tidak ragu-ragu,” sangkal He Ping. “Pokoknya saya tidak
akan menggugat mereka. Saya sudah membuat keputusan,” tegasnya, tidak mau
dibantah.
“Baik, kamu boleh keras kepala dengan saya, tapi saya ingin
tahu, bagaimana caranya kamu menjelaskan ini semua kepada dewan direksi,” balas
A Li. Lalu diapun pergi.
Dikantor. Hanson tidak sengaja mendengar para karyawan bergosip mengenai Zhu Fan. Jadi dengan penasaran, dia pun menemui mereka dan bertanya, apa yang terjadi. Dan para karyawan memberitahu bahwa barusan Zhu Fan dibawa pergi oleh pihak kepolisian, karena kasus memalsukan karya orang lain. Mengetahui itu, Hanson tidak terlalu terkejut.
Hanson kemudian langsung menghubungi An Kailun dan memberitahukan tentang Zhu Fan. Mendengar itu, An Kailun yang sedang bersama dengan Istrinya langsung menjauh sedikit darinya.
“Mengapa bisa begitu? Saya sudah meminta tolong kepada Qiao Man
untuk pergi mencari Lin Heping. Tapi ternyata dia tidak menghormati saya sama
sekali,” keluh An Kailun.
“Mengapa kamu menyuruh Qiao Man untuk melakukan hal seperti ini?” tanya Hanson, kesal, saat tahu. “Dan kenapa tidak memberi tahu saya terlebih dahulu?” protesnya.
“Kenapa tidak boleh menyuruh Qiao Man? Qiao Man dan Lin He Ping
telah berteman sebelumnya di Barcelona,” balas An Kailun, tidak merasa ada yang
salah.
“Saya menghormati kamu sebagai abang saya, tapi, biar saya
ulangi sekali lagi, kelak tidak peduli apa pun masalahnya, jika ingin
melibatkan Qiao Man, kamu harus menanyakannya dulu kepada saya,” balas Hanson,
tegas.
Qiao Man masih membantu Ben untuk mengetik naskah nya. Namun menurutnya, cerita Ben sama sekali tidak menarik, malahan buku harian yang ditulisnya saat masih berada di Barcelona lebih menarik. Mendengar itu, Ben ingin melihat nya. Dan Qiao Man bersedia untuk memperlihatkan buku hariannya, tapi dia ingin pulang lebih cepat dari seharusnya. Dan Ben tidak setuju.
“Mana ada lagi kreditur seperti saya,” keluh Qiao Man, kesal.
Tags:
Beautiful Reborn Flower