Sinopsis C- Drama : Beautiful Reborn Flower Episode 9 part 2



Original Network : Tencent Video iQiyi Youku iQiyi

Hanson menghubungi Qiao Man, dan bertanya dengan tidak senang, kenapa Qiao Man tidak memberitahu nya kalau Qiao Man datang ke china. Mendengar itu, Qiao Man merasa canggung dan tertawa kering, dia beralasan bahwa kebetulan sekali, dia baru saja turun dari pesawat dan baru saja membuka hp untuk menelpon Hanson.
“Apa kamu sudah tahu bahwa Zhu Fan ditangkap polisi?” Tanya Hanson. Dan Qiao Man terkejut. “Ayo kita bertemu,” ajak nya.
“Oke, saya letakkan dulu teleponnya,” balas Qiao Man, mengerti.

Yang Lan masih mengikuti He Jianfeng. Tapi setelah cukup lama mengikuti, akhirnya Yang Lan ketahuan oleh He Jianfeng. Walaupun dia berusaha untuk berbohong dengan berpura- pura kalau ini cuma kebetulan. Tapi He Jianfeng sama sekali tidak percaya, dia yakin kalau A Li lah yang telah menyuruh Yang Lan untuk mengikutinya. Dan dengan tidak senang, dia memperingatkan kalau dia akan melaporkan pembukuan palsu A Li kepada dewan direksi. Dan Yang Lan merasa takut.
“Apakah Lin He Ping tahu semua perbuatan yang dilakukan oleh Xu A Li? Apakah dia tahu ada defisit sebesar puluhan juta pada pembukuan kalian?” tanya He Jianfeng.

“Mungkin dia tidak tahu,” jawab Yang Lan dengan suara kecil.
“Kalau begitu, kamu bantu saya sampaikan kepada Xu A Li, suruh dia menjadi orang yang jujur. Jangan lupa, bahwa Lin He Ping juga adalah pemegang saham di perusahaan kalian. Jika sampai terjadi sesuatu, maka dia juga akan terlibat. Dan juga, jangan ikuti saya terus,” tegas He Jianfeng. Lalu diapun pergi.


Dicafe. Ketika bertemu, Hanson mengeluh kesal pada Qiao Man, sebab Qiao Man tidak menghubungi nya saat Qiao Man pulang ke cina dan saat Qiao Man menemui He Ping untuk membantu Zhu Fan, itupun Qiao Man tidak memberitahu padanya. Mendengar itu, Qiao Man mengiyakan dengan malas. Lalu dia menjelaskan untuk membela dirinya, dia menemui He Ping hanya karena An Kailun meminta bantuan nya.

“Demi kamu, saya ingin menjadi pria yang memiliki karier. Maka dari itu saya mengumpulkan banyak pengalaman, agar kelak saya bisa berinvestasi untuk bisnis sendiri,” kata Hanson.
“Kalau begitu, bisakah kamu memahami saya sedikit saja?” pinta Qiao Man. “An Kailun biasanya juga selalu baik terhadap saya. Tentu saja saya mempunyai alasan yang cukup untuk membantunya mengurus masalah ini,” kata nya, menjelaskan. “Lagi pula, kamu  juga tahu, dia baru menelepon saya setelah Zhu Fan ditangkap ke dalam kantor polisi. Kalau begitu, saya sekarang pergi mencari Lin Heping, ya?” tanyanya, meminta izin.
“Bagaimana kalau saya menolak?” balas Hanson.

Qiao Man mengeluh dan memohon supaya Hanson jangan meributkan masalah ini lagi. Kemudian diapun langsung pamit dan pergi darisana.
Namun sebelum sempat keluar dari café, Qiao Man melihat sebuah brosur pameran seni, dan melihat itu dia merasa tertarik. Jadi diapun memanggil Hanson dan memperlihatkan itu padanya.

“Lalu?” tanya Hanson, tidak mengerti.
“Saya ada cara agar Lin He Ping tidak menggugat Zhu Fan,” jawab Qiao Man dengan percaya diri. Tapi dia tidak mau memberitahu bagaimana caranya kepada Hanson. Dan dia langsung menghubungi He Ping.
Mendengar Qiao Man mengirimkan pesan suara kepada He Ping, Hanson merasa cemburu. Tapi Qiao Man tidak peduli dan pamit pergi begitu saja. Dengan frustasi, Hanson pun hanya bisa membiarkannya.


Ketika Qiao Man datang, He Ping sudah memesankan bermacam- macam kue untuknya. Dan dengan malu, Qiao Man menjelaskan bahwa dia datang bukan untuk makan, tapi untuk membahas tentang masalah Zhu Fan. Dan dengan tegas, He Ping menjelaskan bahwa dia bisa saja tidak menggugat An Group, tapi Zhu Fan harus di hukum atas perbuatannya.
“Saya rasa Zhu Fan… dia hanya khilaf sejenak, makanya bisa melakukan hal seperti ini,” kata Qiao Man dengan pelan. “Lagipula saya tidak sedang membantu dia berbicara, saya hanya berharap kamu bisa memberi dia satu kesempatan lagi,” alasan nya.
“Qiao Man, saya tahu kamu sangat sengsara terjepit di antara kami, tapi saya sudah mengalah, kamu jangan ikut campur lagi dalam masalah ini,” tegas He Ping.


Dengan stress, Qiao Man menjelaskan bahwa dia sudah terlanjur terjebak dalam masalah ini, jadi dia tidak bisa tidak ikut campur. Lalu dia beralasan bahwa dia melakukan semua ini, karena dia berharap setiap orang di sekitarnya baik- baik saja. Dan kemudian dia teringat dengan brosur yang dilihat nya barusan di café, dan dia menunjuk kan itu kepada He Ping.
“Pameran Seni Dunia di Shenzhen? Untuk apa ini?” tanya He Ping, tidak mengerti.
“Menurut saya, perusahaan kalian seharusnya merancang sebuah logo anti pemalsuan. Bagaimana kalau lain kali masih ada lagi orang yang melakukan plagiarisme terhadap karya seni kalian? Gunakan kesempatan di Pameran Seni Shenzhen kali ini, kalian juga bisa mempromosikan produk-produk kalian dengan baik. Maka para klien akan tahu dengan jelas, dan hanya akan membeli produk perusahaan kalian, deh. Benar tidak?” kata Qiao Man, menjelaskan ide nya.
“Benar juga,” gumam He Ping. Lalu dia memuji ide Qiao Man.

Qiao Man merasa bangga karena dipuji. Lalu dia mengeluh kembali tentang betapa lelahnya dia karena menjadi penengah dalam masalah An Kailun serta He Ping. Dan mendengar itu, He Ping yang sedang bermood baik memberikan sebuah penawaran. Dia menawarkan Qiao Man untuk datang bekerja di perusahaan nya dan menjalankan ide ini. Dan Qiao Man menolak, sebab dia baru saja pulang dari luar negeri dan belum pernah bekerja di perusahaan dalam negeri, jadi dia takut gagal dan membuat He Ping menyesal nantinya.

“Qiao Man, kalau kamu terus menolak, saya tidak berani menjamin orang-orang di perusahaan tidak akan menggugat Zhu Fan,” kata He Ping, mengancam.
“Kamu mengancam saya?” balas Qiao Man sambil mengulurkan garpu nya. Dan dengan canggung, He Ping tertawa serta menjelaskan bahwa dia hanya bercanda, tapi dia serius ingin merekrut Qiao Man.
Mendengar itu, Qiao Man diam dan berpikir sesaat, lalu akhirnya diapun setuju untuk bekerja di perusahaan He Ping. Namun dia ingin He Ping berjanji padanya untuk jangan menggugat Zhu Fan, kalau tidak, dia tidak bisa menjelaskan nya kepada An Kailun. Dan He Ping pun setuju, asalkan Zhu Fan bisa berubah. Mendengar jawaban itu, Qiao Man merasa puas.
“Makanlah, ini semua saya pesan untukmu,” kata He Ping sambil tersenyum.
“Enak,” gumam Qiao Man sambil menikmati kue nya.

Direstoran Hotpot. Hanson meminta pisau dan garpu dari pelayan. Mendengar itu, semua orang menatap aneh pada nya, karena biasanya memakan Hotpot itu harusnya menggunakan sumpit.  Dan mendengar setiap orang menggosipinya, Hanson merasa kesal.
“Ajari saya cara menggunakan sumpit,” kata Hanson, menghubungi Qiao Man.

Ketika Qiao Man datang ke kantor Hanson, dia merasa sangat kagum, karena kantor Hanson tampak sangat keren sekali. Dan Hanson merasa bangga dengan dirinya. Qiao Man kemudian memberikan kacang- kacangan kepada Hanson. Itu digunakan supaya Hanson bisa memegang sumpit dengan baik.
“Kamu jepit dan pisahkan kacang merah dan kacang hijau yang ada di dalam botol ini. Terserah bagaimana kamu ingin menjepitnya dengan sumpit,” jelas Qiao Man dengan baik.
“Jangan bercanda, mana mungkin bisa? Lagi pula, untuk apa saya melakukan ini? Saya pulang ke sini untuk menjual minuman anggur, bukan untuk memisahkan kacang-kacangan,” balas Hanson, menolak.

Qiao Man diam dan memandang Hanson dengan tajam. Melihat tatapan itu, Hanson pun merasa sadar diri, dan berjanji bahwa dia akan belajar cara menggunakan sumpit dengan baik. Lalu dia menanyakan, bagaimana hasil obrolan Qiao Man dengan He Ping.
“Untuk masalah Zhu Fan, dia sedang menyelesaikannya,” jawab Qiao Man.
“Baik, kalau begitu kamu harus janji kepada saya, ini adalah kali terakhirnya kamu berhubungan dengan dia,” balas Hanson. Dan Qiao Man merasa itu tidak masuk akal. Lalu dengan tegas, dia menyuruh Hanson untuk jangan ikut camput dan jepit saja kacang- kacang itu.


Hanson kemudian menarik nafas dalam- dalam dan bersiap untuk memisahkan kacang- kacang tersebut. Dan dengan serius, Qiao Man memperhatikan nya serta menyemangati nya. Lalu dia juga mengajarkan kepada Hanson cara memegang sumpit dengan benar. Dan melihat Qiao Man mengajari nya, Hanson merasa senang.
“Baik, saya percaya malam ini saya akan berhasil memisahkan mereka semua,” kata Hanson dengan percaya diri. “Percayalah pada saya,” katanya. Dan lalu akhirnya, dia pun berhasil.
Dengan senang, Qiao Man bertepuk tangan untuk Hanson. “Hebat! Akhirnya kita sudah bisa makan hot-pot,” pujinya. Dan Hanson merasa cukup bangga.

He Jianfeng datang menemui A Li diperusahaan, dia datang karena A Li mengutus Yang Lan untuk mengikutiya setiap hari. Dan A Li menjelaskan bahwa dia melakukan itu karena dia sudah tidak memiliki cara lain lagi, dan dia memohon agar He Jianfeng mau membantunya demi perusahaan. Dan dengan tegas, He Jianfeng menolak.

“Direktur He, anggap saja saya memohon padamu. Jika kali ini kamu tidak membantu saya, maka tidak ada lagi orang lain yang dapat membantu saya. Semua jerih payah saya sebelumnya akan sia-sia, dan saya akan kehilangan segalanya,” pinta A Li, pantang menyerah.
“Direktur Xu, saya ini seorang akuntan, kamu menyuruh saya untuk tanda tangan dan cap di atas pembukuan palsu?” balas He Jianfeng. “Ini telah melanggar etika pekerjaan saya,” tegas nya. 



A Li kehilangan kesabaran. Tanpa berbasa- basi, dia menanyakan, berapa banyak uang yang He Jianfeng inginkan. Dan lalu dia memberikan sebuah kartu kepada He Jianfeng untuk menyogok nya. Dan He Jianfeng menerima kartu tersebut. Dengan senang, A Li tersenyum puas.
“Uang sebanyak ini, saya rasa akan lebih baik Anda menggunakannya, untuk mengisi lubang sebesar puluhan juta yang Anda ciptakan itu,” kata He Jianfeng, memberikan saran baik. “Saya tidak membutuhkannya,” tegas nya sambil menaruh kartu tersebut di atas meja. Lalu diapun pergi.
“Jika kamu membuat saya marah, kamu juga tidak akan baik-baik saja kedepannya,” ancam A Li, marah. Namun He Jianfeng tidak peduli dan terus berjalan pergi.
He Ping datang ke hotel tempat Qiao Man menginap dan mengajak Qiao Man untuk pergi ke tempat yang lebih baik, tempat yang lebih dekat dengan tempat Qiao Man akan bekerja. Dan tanpa bisa protes, Qiao Man pun mengikuti He Ping dan membiarkan He Ping membawa koper nya.

Yang Lan datang ke rumah he Jianfeng. Dan disaat itu, He Jianfeng kebetulan tidak sedang berada dirumah, yang ada hanyalah Qiao Fan.
“Saya teman kerja dia. Ada sebuah dokumen yang sangat penting, dia tadi lupa mengambilnya. Bolehkah saya masuk untuk membantu dia mengambilnya?” kata Yang Lan.
“Baik, silakan masuk,” kata Qiao Fan, mempersilahkan dengan ramah.

Diruangan kerja He Jianfeng. Yang Lan mencari- cari cap milik He Jianfeng, dan secara kebetulan, dengan sangat mudahnya, dia menemukan cap yang di carinya. Dan setelah menemukan cap tersebut, dia beralasan kepada Qiao Fan bahwa dia sedikit haus, jadi dia meminta segelas air. Dan Qiao Fan pun mengiyakan dengan ramah, lalu dia pergi ke dapur untuk mengambilkan nya.

Ketika Qiao Fan pergi, Yang Lan segera menyimpan cap tersebut ke dalam tas nya. Kemudian dia langsung pamit kepada Qiao Fan dan pergi dengan terburu- buru. Dan tanpa curiga, Qiao Fan pun membiarkan nya pergi.

Post a Comment

Previous Post Next Post