Sinopsis Lakorn : Girl Next Room – Security Love Episode 01 - 1


 Sinopsis Lakorn : Girl Next Room – Security Love Episode 01 - 1
Images by : GMM Tv
==Security Love==

 Sky sedang menonton iklan sunscreen yang di iklankan oleh View. Dia menontonnya berulang kali dan membayangkan diri sebagai orang yang memakaikan sunscreen ke punggung View. Jamjan sampai heran melihatnya yang terus menerus melihat iklan itu tanpa bosan. Apa dia nggak bisa menonton yang lain? Sky menjawab kalau dia itu mencintai View.

Pucuk di cinta, ulam pun tiba. View yang di sukainya, seperti sebuah keajaiban, muncul di hadapannya dan hendak menyewa kamar di asrama Jamjan. Tanpa ragu, Sky memberitahu kalau ada kamar kosong. Jamjan langsung menegur Sky karena mereka harus meng-interview dulu para penyewa.



View mengerti dan langsung duduk, siap untuk di interview. Karna cuaca panas, Vie mengikat rambutnya. Dan itu membuat Sky semakin terpesona. Di matanya, View terlihat bercahaya dan begitu indah. Jamjan nggak sadar kalau Sky terpesona dengan View dan memerintahkannya untuk mengambilkan minum.



Jamjan memulai interview-nya dengan menanyakan alasan View memilih menyewa kamar di tempatnya. View menjawab kalau tempat ini yang paling dekat dengan kampus. Jamjan memberitahu kalau asrama kampus kan lebih dekat, kenapa harus di sini?
“Disana terlalu banyak peraturan. Mereka bahkan ada batas jam malam. Pekerjaan ku terkadang membuatku harus pulang larut. Jadi, aku tidak bisa mengikuti peraturan begitu.”


“Ow, emang apa pekerjaanmu?” tanya Jamjan, tidak mengenali View.


View tampak bingung menjawab pertanyaang Jamjan. Untungnya, Sky datang sambil memberikan air dengan tangan bergetar. Perhatian Jamjan jadi teralih pada Sky. Dia memarahi Sky yang suka main game, makanya tangannya jadi bergetar gitu kan.



Jamjan kemudian menanyakan pertanyaan lain, apa View punya pacar? View jelas heran, apa hubungannya hal itu dengan menyewa kamar? Jamjan menjelaskan kalau ini adalah asrama wanita dan terkadang ada kasus dimana pemilik asrama mengizinkan pria menginap. Dia tidak mau hal itu terjadi. Karena dia tidak suka dengan konsep mahasiswi perempuan tinggal bersama partners.



Sky malah ikutan nanya, apa View sedang pacaran? Pas sekali, seorang pria berumur dan berkumis masuk dan duduk dengan santai di samping View. Jamjan dan Sky kaget mengira pria itu adalah pacar View. Mereka tidak nyangka aja, orang secantik View, pacarnya begitu.


Eh, si pria langsung menunjukkan sifat kemayu. Dia memperkenalkan dirinya, bernama Doughnut dan dia tidak tertarik dengan wanita. Baginya, View sudah seperti putrinya.
“Aku tidak punya pacar,” beritahu View.


Sky sangat lega mendengarnya. Jamjan juga tidak punya pertanyaan lagi, jadi dia menerima View sebagai penyewa. Tapi, syaratnya, View harus membayar uang sewa 3 bulan di awal dan tanda tangan kontrak sewa menyewa. Dan View mendapat kamar nomor 108.



Saat View tanda tangan kontrak, Sky malah terfokus kepada badan View. Hm, View memang berpenampilan sedikit terbuka.
Karna administasi sewa menyewa sudah beres, Doughnut menyuruh View menunggu sebentar sementara dia pergi mengambilkan barang View turun dari mobil.


Setelah Dounghnut pergi, Sky baru berani tanya kalau dia adalah View Wiwa? View tersenyum dan tampak senang karna Sky mengenalinya. Dia bahkan meminta izin untuk berfoto karna mau pamer sama temannya. Jamjan malah bingung, View adalah artis? Sky mengingatkan Jamjan kalau View adalah artis di iklan sunscreen yang barusan di lihatnya itu lho.




Jamjan baru tahu. Sky begitu semangat mau foto sama View dan meminta Jamjan yang memotret. Sky duduk di samping View. Posisi mereka sangat dekat. Da** View juga mengenai lengan tangan Sky, dan itu membuat Sky jadi hmmm tahulah. Mana Jamjan juga hitung 1.2.3 –nya kelamaan, jadinya Sky keburu nggak tahan dan kabur sebelum sempat berfoto.
--

  
Di dalam kamar, Doughnut mengomentari pilihan View yang menyewa kamar di asrama Jamjan padahal dia bisa mencarikan kamar yang jauh lebih bersih dan lebih nyaman daripada ini. View juga maunya begitu, tapi uang simpanannya tidak tersisa banyak dan tidak akan cukup untuk menyewa tempat yang lebih woah. Dan juga, menurutnya, tempat ini sudah bagus, tenang dan dekat dengan kampus-nya.


“Dengarkan aku. Ketika film mu nanti tayang dan meledak di pasaran, kau akan menjadi sangat terkenal. Kau akan mendapat lebih banyak tawaran dan endorse. Kau tidak perlu khawatir lagi mengenai uang,” ujar Doughnut.
“Kita bicarakan lagi itu setelah hal itu terjadi,” komentar View, pesimis.



Doughnut menyuruh View untuk tidak terlalu overthinking. Menurutnya, View itu wanita sexy dan semua orang akan tertarik begitu melihat View. Lihat saja Sky yang tidak bisa melepaskan pandangannya dari View tadi. Dan juga, View harus lebih berhati-hati dalam bersikap. Seperti tadi, saat tanda tangan, harusnya, View menutup bagian depan tubuhnya dengan tangan.
View hanya tertawa mendengar ucapan Doughnut.



Doughnut masih belum selesai menasehati View. Dia menyuruh View kalau sudah terkenal nantinya, jangan sembarangan mengizinkan orang berfoto bersama. View harus lebih memilih mau foto dengan siapa. Dengan begitu,  View akan terlihat jauh lebih bernilai. Dan juga, berikan tanda tangan hanya kepada orang yang akan membayar (mungkin, seperti jumpa fans). Kalau ketemu di jalan orang yang mau foto, View bisa menolak dengan sopan dan beralasan kalau punya kontrak dengan agency. Lalu, pura-pura sibuk bicara di telepon atau apapun lah.  
“Baiklah,” jawab View setelah mendengarkan semua ucapan Doughnut.
“Kau harus mempelajari semua itu. Kau sudah mau terkenal. Aku rasa masih banyak hal yang harus kau pelajari.”
“Ya, aku mengerti.”
--


Di tempat cuci mobil,
Seorang pria tinggi dan tampan, Faigun, mengerjakan pekerjaannya dengan senang. dia mencuci sebuah mobil mewah dengan begitu bersemangat seperti sedang konser rock saja.


Begitu selesai, Fai memberikan kunci mobil kepada pemiliknya kembali dan menagih pembayaran sebesar 950 baht. Pemilik mobil yang masihlah seorang pria muda, membayar dengan uang besar dan menyuruh Fai untuk tidak usah mengembalikan kembaliannya.




Fai menyerahkan uang itu kepada boss dan memberitahu kalau customer bilang tidak usah kembalian. Boss baik karena dia memberikan kembaliannya pada Fai, itu rezeki Fai.


Baru juga pergi, si pria udah kembali dan menyuruh mereka untuk melihat kondisi mobilnya.



Jadi, ada bekas hitam di bagian mobil pria itu. Walau sudah di sikat dengan kain sekuat apapun, nodanya tidak bisa hilang. Jadi, bisa di simpulkan kalau itu bukan noda tapi goresan. Pria itu marah karena waktu dia datang, mobilnya masih mulus. Fai membantah karna dari awal datang, sudah ada goresan seperti itu. Mau bagaimanapun yang Fai katakan, pria itu tidak mau mendengarkan.



Pria itu protes pada boss karena pelayanannya tidak bagus. Dia mengungkit saat terakhir kali datang mencuci mobil, karyawan boss mengatur ulang tempat duduk mobil dan kaca spion depan sesuka hati. Dia jadi harus mengatur ulang semuanya. Boss hanya bisa meminta maaf. Tapi, pria itu tidak mau dan menuntut tanggung jawab lebih.
--

Pada akhirnya, boss meminta maaf pada Fai karna dia harus memecatnya. Jika dia tidak melakukan itu, pria tadi bisa mengadukannya kepada pemilik tempat cuci mobil ini. Fai dengan berat hati menerima keputusan tersebut.
“Tapi, Anda tahu kan bukan aku yang melakukanya (menggores mobil)?”


“Aku tahu. Tapi, aku tidak tahu bagaimana cara menolongmu. Orang sepertinya tidak pernah menyalahkan diri sendiri dan akan mencari orang lain untuk di salahkan. Kau baik-baik saja kan?”


Fai tidak masalah karna yang penting baginya bukan dia yang melakukan kesalahan dan bos juga tahu hal itu. Bos merasa tidak enak dan mau memberikan uang Fai, tapi Fai menolak karena dia sudah menerima uang kembalian yang Bos berikan tadi.
--



Dalam perjalanan pulang usai di pecat, Fai mampir belanja di sebuah kedai dekat tempat tinggalnya. Putri dari pemilik kedai tampak akrab dengannya. Saat tahu kalau Fai di pecat padahal bukan kesalahan Fai, dia sangat marah sampai mau melabrak ke tempat kerja Fai. Fai menyuruhnya untuk tidak khawatir karna dia bisa mencari pekerjaan baru.



Fai membeli dua bungkus mie instan, sekaleng sarden dan satu buah sabun. Pas mau bayar, ternyata uangnya nggak cukup. Karna itu, Fai batal membeli sarden dan sabun. Putri pemilik kedai merasa kasihan dan menyuruh Fai untuk tidak usah membayar dan bahkan memberikan sekaleng sarden lagi dan beberapa butir telur. Fai merasa tidak enak karna takut kalau pemilik kedai akan marah. Tapi, Fai di paksa menerima semua itu. (Entah karna dia memang baik pada Fai, atau dia menyukai Fai?)



Fai berterimakasih atas pemberiannya dan berjanji akan membayarnya jika sudah punya uang.
--



Fai tinggal di rumah susun. Dia sekamar dengan seorang pria gendut. Temannya heran karna Fai pulang cepat hari ini dan juga tadi dia menelpon Fai karna mau minta tolong di belikan kartu top-up game, tapi Fai tidak mengangkat telepon. Fai juga tidak menelpon balik atau mengirim SMS.
“Pulsaku habis. Dan aku tidak punya uang untuk mengisinya,” jawab Fai sambil memasak mie instan.
Temannya menyindir Fai yang terdengar sangat memprihatinkan. Fai mengakui karna dia baru saja di pecat. Temannya jadi kaget, tapi Fai juga tidak mau membahasnya lagi.



Teman Fai tampaknya suka bermain game dan juga menyukai View. Terlihat di layar monitornya, dia melihat video View memakai baju cosplay kucing warna biru sambil memegang tongkat sihir untuk mempromosikan film : ‘Girl Next Room.’
Fai heran melihat View yang memakai pakaian seperti itu. Apa perlu berpenampilan sampai begitu.
--



Pagi-pagi sekali, Doughnut sudah menelpon View untuk membangunkannya dan menyuruhnya pergi jogging. Walau masih mengantuk, View menuruti perintah Doughnut.
--



Fai pergi ke pasar untuk menjemput pesanan sayur Tankhun di sebuah kedai. Dia memberitahu penjual kalau ayah Tankhun sedang sakit, jadi Tankhun meminto tolong padanya mengambil pesanan sayur. Tampaknya, Fai sudah sering membantu Tankhun mengambil pesanan sayur karna penjual juga tampaknya sudah mengenali Fai.
Pas sayur di naikkan ke sepeda Fai, terlihat kalau ban sepeda Fai kempes. Penjual memberitahukan hal itu pada Fai.
Walaupun kempes, Fai tetap memaksa pulang dengan naik sepedanya itu.
--



View melakukan jogging cukup jauh. Dia lari sampai ke bawah jembatan dan dekat pasar. Sialnya, dia malah bertabrakan dengan Fai yang kehilangan keseimbangan karna sepedanya goyah.



Fai langsung meminta maaf, tapi View memarahinya karna menyentuhnya dan langsung pergi. (jadi, kan View tadi mau minum, karna tabrakan dengan Fai, airnya tumpah ke baju. Fai mau mengelap air yang tumpah di baju View dengan bajunya, dan View tentu mengira Fai orang gila, makanya marah).


Post a Comment

Previous Post Next Post