ATTENTION
:
Menurut saya pribadi, drama ini tidak
sesuai untuk usia di bawah 19 tahun. Jadi, jika ada yang di bawah 19 tahun,
harap tidak lanjut membaca. Pemirsa di harap bijak. Terimakasih.
Subtitle : thanks to penerjemah (the link you can see in images)
=====
Sinopsis Lakorn : Sapai Import Episode 10 - 3
Images by : Channel 7
Ayah akhirnya mau bicara di dalam
rumah. Dan saat tahu Don adalah anak dari wanita yang membayar lunas hutang
mereka, ayah tambah shock. Dia jadi
merasa bersalah karena semua ini terjadi atas kesalahannya. Dia menyesal sudah
membuat Lisa kesusahan. Don juga menambahi agar ayah tidak khawatir karena dia
akan menjaga Lisa. Walau begitu, ayah masih belum bisa menerima kenyataan bahwa
dia sudah punya menantu.
“Khun Don adalah suaminya Lisa,”
tegas Ibu, membela Don.
“Ketika aku bilang aku belum
melupakan Nat. Karena Nat adalah kenangan indah dalam hidupku.”
--
--
--
Hahahha. Bau. Nafas Don bau.
Jadi, ayah berubah pikiran dan mengizinkan Don untuk sikat gigi dulu.
--
--
--
“Lisa, kau sudah memaafkanku?”
“Masih belum. Tapi, aku tidak
bisa cuek. Walaupun aku marah padamu tapi aku tidak setuju dengan yang ayahku
lakukan.”
Don meraih tangan Lisa dan
menciumnya, “Aku mencintamu. Aku! Cinta! padamu!” tegas Don. Itu adalah
perkataan yang Lisa nantikan.
Eittt! Tidak semudh itu. Ayah
terbangun dan menghentikan ciuman mereka. Walau di hentikan, mereka berdua
masih sempat-sempatnya menatap mesra dan saling memuji satu sama lain, di
hadapan ayah.
Saat itu, tiga orang preman masuk
ke dalam toko dan membuat kekacauan. Apalagi saat melihat Lisa, mereka langsung
merayunya. Ketika di usir, mereka tidak mau pergi dan meminta uang keamanan.
Mereka juga main kekerasan saat Ayah menolak membayar.
Don akhirnya turun tangan. Dengan
ilmu bela dirinya, dia menghajar ketiga pria itu. Sedang bertengkarpun, Don
tetap memasang wajah sok cool di
hadapan Lisa dan terus-terusan memberikan kedipan mata setiap kali berhasil
memukul jatuh ketiga preman tersebut. Hahahah.
Lisa bertepuk tangan heboh dan
memuji Don yang keren. Ayah juga terpesona dan mau tidak mau ikutan tepuk
tangan.
Setelah bantuan Don, ayah jadi di
sidang sama Lisa dan Ibu. Mereka memarahi ayah yang sudah ‘menyiksa’ Don, tapi
pada akhirnya, Don yang menyelematkan ayah. Ayah hanya bisa diam cemberut
dimarahi dua orang wanita itu.
“Baiklah. Aku jahat. Tidak ada
baiknya. Egois dan kolot. Baiklah, jika kalian merasa aku tidak ada baiknya,
lebih baik aku pergi,” ujar Ayah, merajuk.
Lisa mengerti perasaan ayahnya
karena itu dia meminta waktu pada Ibu dan Don agar bisa bicara dengan ayahnya.
Lisa serius bertanya, apa ayah beneran tidak menyukai Don sedikitpun?
Karna ayah masih khawatir dan
berwajah cemberut, Lisa akhirnya memutuskan untuk bercerai dari Don jika itu
bisa membuat ayah bahagia. Ayah malah khawatir kalau Lisa akan terluka. Lisa
mengakui bahwa dia akan merasa terluka, tapi dia lebih tidak ingin melukai
ayahnya. Karena baginya, ayahnya yang telah memberikannya kehidupan, dan satu
lagi, dari dia masih kecil, ayahnya adalah pekerja keras yang tidak pernah
beristirahat demi mendapatkan yang terbaik padanya. Bahkan saat ada masalah
keuangan, ayahnya tetap menyembunyikan itu darinya dan menyekolahkannya hingga
lulus kuliah. Dia mencintai ayahnya dan ingin ayahnya bahagia.
“Ayah akui kalau aku akan bahagia
jika kau percaya padanya. Tapi, ayah akan lebih bahagia jika melihatmu bahagia.”
“Khun Don bener-bener pria baik.
Aku ingin ayah membuka hati untuknya dan ayah pasti akan menyukainya sama
seperti aku,” ujar Lisa.
Ayah mulai membuka pikirannya. Dia
mengajak Don untuk bicara berdua. Dengan serius, dia menanyakan perasaan Don
pada Lisa. Dan apa Don bisa bersumpah tidak akan pernah menyakiti Lisa?
“Stop! Jangan bersumpah. Aku
hanya bertanya saja. Jika sesuatu terjad padamu, putriku bisa jadi janda.”
Don sangat bahagia hingga memeluk
ayah dengan erat. Ayah menyuruhnya untuk tidak terlalu bahagia karena dia akan
mengawasi Don dengan ketat. Don tidak masalah dan berjanji akan membuat Lisa
menjadi wanita yang paling bahagia. Saking senangnya, dia sampai mencium pipi
ayah. Ayah geli dengan yang Don lakukan, tapi juga merasa lucu dengan sifat
Don.
Don begitu bahagia dan langsung
berlari menemui Lisa memberitahukan restu ayahnya. Keduanya, tersenyum bahagia
karna pernikahan mereka sudah di restui. Dan tidak ada yang perlu Lisa
sembunyikan lagi dari ayahnya.
Orn sedang jogging sendirian, tapi wajahnya sangat pucat. Dia sampai harus
bersandar ke pagar karna merasa pusing. Ratda yang kebetulan lewat malah
mengejek Orn yang berwajah pucat seperti hantu. Orn malas meladeni karena dia
tidak berselera bertengkar dengan Ratda.
Melihat sifat Orn yang seperti
itu, Ratda khawatir. Dia ingin membawa Orn ke rumah sakit apalagi mengingat Orn
yang sakit kanker tapi tidak pernah mau menerima pengobatan.
Lisa tersentuh dan bahagia. Dia
beneran sudah tidak marah pada Don. Apalagi, Don bilang kalau di dalam hatinya
sekarang adalah Lisa. Mereka berdua sudah mau ciuman.
“Hoi! Apa kalian tidak lihat
aku?” marah Ayah. “Lisa, pulang sekarang! sekarang!” perintahnya.
Ketiga preman akhirnya lari
ketakutan.
--
“Tidak suka. Aku tidak suka pria
manapun yang dekat denganmu. Kau satu-satunya putriku. Aku takut kalau kau akan
mencintai suamimu dan melupakan ayah.”
“Khun Por, aku bukan anak yang seperti itu. Aku tidak akan melupakan
ayah dan ibu hanya karna aku menikah dan punya keluarga sendiri.”
“Apa maksudnya?”
“Kau mencintainya. Aku tidak
pernah melihatmu punya perasaan seperti ini pada pria manapun. Itu artinya dia
adalah pria baik hingga kau memberikan hatimu kepadanya.”
--
“Aku bersumpah. Aku akan sial
jika aku menyakiti Lisa,” sumpah Don.
“Khun Por, maksudnya… kau merestui pernikahan kami?” tanya Don,
tidak bisa menyembunyikan ekspresi bahagianya.
“Yeah.”
--
“Walau kita tidak aku, tapi kita
tetap saudara. Walaupun aku suka berkata kasar pada P’, tapi aku tetap
khawatir. Jika P’ mati, siapa yang akan bertengkar denganku lagi. P’Orn, ayo ke
rumah sakit,” bujuk Ratda.
Tags:
Sapai Import