Sinopsis C- Drama : And The Winner Is Love Episode 10 part 1



Original Network : Tencent Video iQiyi Youku iQiyi
Xuezhi datang ke rumah Penatua Yin Ci, tapi tidak ada siapapun disana. Jadi diapun duduk dan membaca buku- buku pengobatan yang ada disana dan mempelajari nya.

Setelah selesai membaca, Xuezhi mengambil beberapa bahan obat dan mencoba untuk membuat obat.



Dihalaman. Shangguan Tou berlatih seni bela diri.

Saat Xuezhi sudah selesai membuat obat yang di inginkannya, dia membawa obat itu ke tempat Shangguan Tou. Namun sesampainya disana, dia melihat Shangguan Tou sedang sibuk berlatih, jadi diapun bersembunyi dan memperhatikan Shangguan Tou dari jauh.



Kemudian ketika seorang murid Lembah Bulan berjalan lewat sambil membawakan segelas minuman untuk Shangguan Tou. Xuezhi menghentikannya dan menukar minuman tersebut dengan obat buatannya.

“Ini adalah teh meningkatkan stamina. Jika dia bertanya, kamu bilang ini aku rebus dengan sepenuh hati untuknya,” kata Xuezhi, menjelaskan. “Cepat pergi, cepat pergi,” perintahnya.


Si murid membawakan minuman tersebut kepada Shangguan Tou yang telah selesai berlatih. Dan ketika Shangguan Tou mencoba nya, dia langsung memuntahkannya. Melihat itu, Xuezhi segera pergi darisana secara diam- diam.
“Apa ini?” tanya Shangguan Tou.
“Ini adalah... Pemberian Nona Chong kepada Anda,” jawab si murid sambil melirik ke belakang.

“Simpan baik-baik. Bawa pergi,” perintah Shangguan Tou, tanpa mau meminumnya.

Penatua Lin datang menemui Shangguan Tou, dan Shangguan Tou heran kenapa Penatua Lin datang menemuinya, bukan Xuezhi. Dan Penatua Lin menanyai, kenapa Shangguan Tou tidak mau meminum teh yang Xuezhi buatkan, apakah teh nya tidak enak. Dan Shangguan Tou menjelaskasn bahwa teh yang dibuat oleh Xuezhi, aromanya unik.
“Banyak orang di dunia, orang yang bisa minum teh buatan Zhi aku, takutnya tidak banyak,” kata Penatua Lin.
“Teh yang direbus Nona Chong aku tak pantas menerimanya,” balas Shangguan Tou.
“Apakah tehnya asam, manis, pahit, pedas atau posisinya tinggi atau rendah?”

“Teh tidak ada bedanya. Dipaksa minum tak ada rasanya.”


Penatua Lin memberitahu alasannya berani untuk mempercayakan Shangguan Tou melindungi Xuezhi. Pertama, karena dia melihat Shangguan Tou bisa di percaya dan bertanggung jawab. Kedua, karena dia adalah Ayah yang pengecut, tidak berani untuk masuk ke dunia persilatan lagi. Dan Shangguan Tou mengerti, karena itulah dia telah mengutus Wuming untuk menyelidiki masalah Istana Api Chong. Namun yang Penatua Lin maksud bukanlah itu.
“Aku berbeda dengan Penatua. Penatua memahami semua dunia persilatan, ingin keluar sudah bisa keluar, ingin bersembunyi sudah bisa bersembunyi. Tapi aku berbeda. Diriku memiliki beban keluarga. Menjadi budak ketenaran dan kekayaan dari hari ke hari. Jalan di depan belum dipastikan. Jadi teh ini, tak ada rasa setelah diminum,” kata Shangguan Tou, menjelaskan.
“Segelas teh timbul begitu banyak perasaan, karena direbus oleh Zhi?” tanya Penatua Lin.

“Betul. Perhatian dari Nona Chong, aku tidak bisa meminumnya.”


Penatua Lin mengerti perasaan Shangguan Tou, dan dia tidak akan memaksa kan perasaan Shangguan Tou. Lalu dia menceritakan tentang Chong Ye, Chong Ye terkenal sebagai orang yang terobsesi pada seni bela diri, karena terobsesi sehingga bisa mendapatkan jurus baru. Dan Xuezhi, sejak kecil dia sama seperti Ayahnya. Karena itu, Penatua Lin berharap supaya Xuezhi bisa baik- baik saja.

“Aku tahu apa yang harus kulakukan,” kata Shangguan Tou, menenangkan.


Xuezhi penasaran, apakah teh yang dibuat nya memang tidak enak. Jadi sekalinya dia kembali ke kamar, dia pun langsung mencobai teh nya sendiri. Dan ternyata rasa nya memang kurang enak.


Shangguan Tou berdiri di depan kamar Xuezhi sambil memegang kotak Pil Raja Racun. Dia merasa ragu, apakah dia harus masuk ke dalam atau tidak.



Tepat disaat Shangguan Tou masih merasa ragu, Xuezhi keluar dari dalam kamar. Dengan ramah, dia tersenyum dan mempersilahkan Shangguan Tou untuk masuk ke dalam. Dan Shangguan Tou menolak. Namun Xuezhi tidak mau mendengarkan penolakan nya. Jadi Shangguan Tou pun mengikuti nya masuk ke dalam kamar.



Didalam kamar. Shangguan Tou memberikan Pil Raja Racun yang dibawanya kepada Xuezhi. Pil tersebut bisa membuat Xuezhi kebal pada ratusan racun. Sehingga kejadian yang terjadi kepada Qingmei pada saat pertandingan kesatria, tidak akan terjadi kepada Xuezhi. Sebab dunia persilatan sangat berbahaya dan Xuezhi memegang banyak tanggung jawab. Dan mengetahui betapa berharga nya Pil tersebut, Xuezhi merasa tidak enak dan menolak.

“Aku pernah berjanji akan melindungi keselamatan Nona. Jadi, makanlah pil raja racun ini. Tubuhmu tidak akan takut pada racun. Dengan demikian, bisa membuatku lebih tenang. Dan juga, ini juga harapan ayah keduamu,” jelas Shangguan Tou dengan sikap serius.


“Tuan Muda Shangguan, sebelum ayah keduaku mengutusmu melindungiku, apa ada bicara hal lain tentang diriku padamu?” tanya Xuezhi, ingin tahu.
“Dia pernah mengatakan nama lengkapmu, dan juga mengatakan tanggal lahirmu.”
“Pantas saja kamu tahu aku shio kelinci. Apakah masih ada hal lain?” tanya Xuezhi, penuh harap.
“Tidak ada,” jawab Shangguan Tou, tegas.
“Apakah tidak ada memesankanmu hal khusus lainnya?”
“Tidak ada. Aku tak pernah tertanya tentang Nona Chong. Juga tidak akan menanyakan hal pribadi Penatua. Aku berjanji pada Penatua akan melindungimu. Itu karena Penatua pernah menyelamatkan nyawaku.”

Mendengar kalau Ayah Lin pernah menyelamatkan Shangguan Tou, Xuezhi jadi teringat sesuatu dan merasa penasaran. Shangguan Tou adalah anak dari pembimbing kerajaan sekarang, tapi kenapa Shangguan Tou malah menjadi Ketua Lembah Bulan. Dan Shangguan Tou tidak mau memberitahu. Dan Xuezhi tidak masalah, sebab dia bisa menanyakan nya kepada Ayah Lin nanti. Dan Shangguan Tou tersenyum geli.


“Baik. Aku katakan,” kata Shangguan Tou. “5 tahun yang lalu, aku mengalami serangan rahasia, dikejar dan ingin dibunuh,” katanya, sambil mengingat kejadian dulu.

5 tahun lalu. Ketika Shangguaan Tou diserang oleh banyak orang didalam hutan, Penatua Lin datang tepat disaat itu dan menyelamatkan nya.

“Kamu keracunan,” kata Penatua Lin, terkejut, saat dia memeriksa nadi Shangguan Tou.  Lalu diapun memberikan pil obat kepada Shangguan Tou dan memaksa nya untuk menelan itu.
“Apa yang kamu berikan padaku?” tanya Shangguan Tou dengan lemah.

“Ini adalah pil raja obat. Selain bisa menyembuhkan racun pada tubuhmu, kelak kamu akan kebal terhadap racun,” jelas Penatua Lin. Dan Shangguan Tou berterima kasih padanya.



Xuezhi semakin merasa ingin tahu. Kenapa orang- orang tersebut ingin membunuh Shangguan Tou, apakah orang- orang tersebut adalah musuh dari Ayah Shangguan Tou. Dan mendengar itu, Shangguan Tou hanya diam saja, tidak menjawab. Dan mengerti akan hal itu, Xuezhi pun tidak bertanya lagi.
“Kemudian aku dan Penatua tak sengaja melewati tempat ini. Merasa pemandangan di sini sangat indah. Jadi memutuskan untuk mengasingkan diri di sini, sehingga ada lembah bulan sekarang ini,” kata Shangguan Tou, menlanjut kan ceritanya.
“Kamu bisa bertemu dengan ayah keduaku, juga termasuk beruntung.”

“Tapi kemudian setelah lukaku membaik, Penatua memutuskan untuk pergi dari sini.”



Ketika Shangguan Tou sudah sembuh, dia mengajak Penatua Lin untuk tetap tinggal bersamanya di Lembah Bulan dan mengasingkan diri dari dunia serta menikmati pemandangan yang menyenangkan. Sebab dia ingin membalas budi kepada Penatua Lin.
“Anak yang tahu untuk membalas budi,” puji Penatua Lin. “Ulurkan tanganmu. Ini adalah benih yang baik untuk latihan kungfu. Beritahu aku, siapa yang begitu kejam menghancurkan kungfumu?” tanyanya, setelah memeriksa tubuh Shangguan Tou. Mendengar pertanyaan itu, Shangguan Tou hanya diam dan tidak menjawab. “Aku lihat kamu adalah benih yang baik untuk melatih kungfu. Begini saja. Kungfu setengah hidupku ini, aku berikan semuanya padamu. Anggap saja hadiah pertemuan pertama.”

“Penatua, Anda ini… “ kata Shangguan Tou, terkejut.



Mendengar cerita itu, Xuezhi berkomentar bahwa dia percaya kalau Ayah Lin pasti sangat mempercayai Shangguan Tou, makanya Ayah Lin bersedia untuk memberikan setengah hidup nya kepada Shangguan Tou. Dan Shangguan Tou membalas bahwa Xuezhi juga sama, Penatua Lin sangat mempercayai Xuezhi.
“Jadi, terimalah. Ini memang disimpan untukmu,” kata Shangguan Tou sambil memberikan Pil Raja Racun kepada Xuezhi Dan Xuezhi tetap menolak, sebab itu sangat berharga. “Apa yang harus kulakukan supaya Nona Chong bersedia menerimanya?” tanya nya sambil tersenyum geli.
“Bagaimana jika kamu bertanding denganku? Jika kamu menang, aku akan terima,” usul Xuezhi.

“Bak. Kalau begitu aku terima dengan penuh hormat.”



Xuezhi dan Shangguan Tou bertanding panco jari menggunakan tenaga dalam. Dan dengan sangat mudah, Shangguan Tou memenangkan pertandingan itu. Dan dia pun menikmati janji nya sebagai pria sejati, yaitu memberikan Pil Raja Racun kepada Xuezhi. Dan Xuezhi menolak, lagi, sebab dia adalah wanita, jadi dia tidak peduli dengan janji itu.

“Pil raja racun ini aku habiskan banyak tenaga baru berhasil memintanya dari Penatua Yin Ci. Nona Chong, dengarkan kata-kataku. Makanlah pil raja racun ini,” pinta Shangguan Tou, memaksa. Dan Xuezhi pun memakan pil tersebut.

Setelah memakan pil tersebut, Xuezhi tiba- tiba memuntahkan darah. Dan Shangguan Tou sangat terkejut.


Penatua Yin Ci memeriksa kondisi Xuezhi dan kemudian dia menjelaskan kepada semuanya, Xuezhi memuntahkan darah bukan karena Pil Raja Racun, melainkan karena Xuezhi ada luka dalam, jadi ketika Xuezhi mengerahkan kekuatan tenaga dalamnya, itu melukai nya. Jadi dia menyarankan Xuezhi untuk beristirahat.
“Saudara Yin, apakah luka ini akan meninggalkan akar penyakit?” tanya Penatua Lin, khawatir.
“Apakah kamu sedang mempermalukanku? Kamu ini sedang meremehkan keahlian medisku atau meremehkan tulang Nona?” balas Penatuan Yin Chi, sedikit bercanda. “Tenang saja. Aku tambahkan beberapa obat Nona beberapa hari sudah bisa sembuh,” jelas nya.

“Sudah merepotkan saudara Yin,” kata Penatua Lin, berterima kasih. 


Penatua Yin Ci kemudian menyiapkan beberapa obat- obatan untuk Xuezhi, dan memberikan itu kepada Xuezhi. Obat Yuezhuo, sehari satu bungkus, di minum saat tengah malam. Pil bunga locust, setiap hari diminum saat malam hari. Dan obat- obat itu harus di minum tepat waktu. Mendengar itu, Xuezhi agak pusing, sebab ada terlalu banyak obat, dan menurutnya itu agak merepotkan.
“Ada obat yang bersifat positif harus diminum pagi hari. Ada obat yang bersifat negatif harus diminum malah hari. Obat berbeda, khasiat tentu saja berbeda,” jelas Penatua Yin Ci sambil terus membungkuskan obat untuk Xuezhi.
“Penatua, sengaja mempersulitku, kah?” tanya Xuezhi, curiga.


Shangguan Tou menenangkan Xuezhi untuk tidak perlu cemas, sebab Penatua Yin Ci adalah tabib hebat yang tersembunyi di dunia, dan dia akan mengingatkan Xuezhi untuk minum obat. Lalu dengan serius, Penatua Yin Ci memberitahu Xuezhi bahwa dia pasti tidak akan memperlakukan Xuezhi sama seperti dia memperlakukan binatang, dia akan menyembuhkan Xuezhi. Mendengar itu, Xuezhi langsung tersenyum lega.
“Putriku, kamu merawat lukamu di sini dengan baik,” kata Penatua Lin dengan lembut kepada Xuezhi. “Tou, harus merepotkanmu merawat Zhi.”

“Ini tentu saja,” balas Shangguan Tou.


Ketika Penatua Yin Ci merebuskan obat untuk Xuezhi, Shangguan Tou memperhatikannya. Dan ketika dia menghirup aroma obat tersebut sangat pahit, dia menanyakan, apakah ada cara supaya obat tersebut tidak terlalu pahit saat diminum. Dan Penatua Yin Ci pun memberikan beberapa kelopak bunga kepada Shangguan Tou. Taruh kelopak tersebut ke dalam obat, maka aromanya tidak akan pahit dan tidak ada efek samping juga. Namun perasaan mungkin bisa mendapatkan efek samping. Dan mendengar itu, Shangguan Tou hanya tertawa saja.


“Aku mau naik gunung petik herbal,” kata Penatua Yin Ci, pergi meninggalkan Shangguan Tou.

“Terima kasih Penatua.”



Setelah obat selesai dibuat, Shangguan Tou mengantarkannya kepada Xuezhi. Dan Xuezhi heran, kenapa bisa ada banyak kelopak bunga di dalamnya.
“Wangi bunga bisa menghilangkan rasa pahit. Dengan demikian saat diminum tidak akan begitu pahit,” jelas Shangguan Tou.
“Jika tahu dari awal, aku akan taruh bunga di dalam teh yang kurebus untukmu,” gumam Xuezhi, pelan.

“Nona Chong, aku tak layak begitu diperhatikanmu,” kata Shangguan Tou, tegas.


“Layak. Meskipun kali ini aku tak melakukannya dengan baik. Tapi kelak aku akan melakukannya semakin baik,” balas Xuezhi, bersemangat. “Tuan Muda Shangguan, apakah kamu pernah… kamu pernah seperti ini melindungi seorang wanita?” tanyanya, malu- malu.
“Belum pernah.”
“Kalau begitu… apakah kamu pernah… kamu pernah seperti ini merawat seorang wanita?” tanya Xuezhi, lagi.
“Belum pernah juga.”

“Dulu saat aku di Gunung Dewa Yingzhou mendengar beberapa rumor tentang dirimu. Mereka bilang kamu cabul tiada batasan. Membuat banyak wanita sangat sedih dan sakit hati. Masih banyak riwayat cinta,” kata Xuezhi dengan ragu.
“Apakah kamu percaya?” balas Shangguan Tou, bertanya. “Nona Chong di dunia persilatan bukankah juga dirumorkan sebagai wanita iblis ajaran sesat? Tapi yang berbeda adalah rumor tentang diriku, aku sengaja suruh orang menyebarkannya,” jelas nya.



Xuezhi tidak mengerti, kenapa Shangguan Tou sengaja menyebarkan rumor seperti itu. Dan Shangguan Tou membalas bahwa Xuezhi tidak perlu tahu, karena ada beberapa hal yang berkaitan dengan keluarganya. Dengan penasaran, Xuezhi jadi ingin tahu tentang keluarga Shangguan Tou. Namun Shangguan Tou tidak mau menceritakannya.
“Nona Chong, aku sebenarnya orang seperti apa, bagimu apakah sungguh begitu penting?” tanya Shangguan Tou.
“Tentu saja penting. Meskipunaku dan Tuan Muda Shangguan saling mengenal tak lama, tapi kita juga pernah bersama-sama mengalami banyak hal yang tidak dialami orang lain,” jawab Xuezhi.
“Perkataanmu lumayan bagus. Tapi, kita tetap adalah dua orang dari dunia yang berbeda. Mungkin aku yang sebenarnya berbeda dengan yang kamu bayangkan,” jelas Shangguan Tou dengan serius. Lalu diapun pamit dan pergi.

1 Comments

Previous Post Next Post