Original Network : Tencent Video iQiyi Youku
iQiyi
Xuezhi
datang ke rumah Penatua Yin Ci, tapi tidak ada siapapun disana. Jadi diapun
duduk dan membaca buku- buku pengobatan yang ada disana dan mempelajari nya.
Setelah
selesai membaca, Xuezhi mengambil beberapa bahan obat dan mencoba untuk membuat
obat.
Dihalaman.
Shangguan Tou berlatih seni bela diri.
Saat Xuezhi
sudah selesai membuat obat yang di inginkannya, dia membawa obat itu ke tempat
Shangguan Tou. Namun sesampainya disana, dia melihat Shangguan Tou sedang sibuk
berlatih, jadi diapun bersembunyi dan memperhatikan Shangguan Tou dari jauh.
Kemudian
ketika seorang murid Lembah Bulan berjalan lewat sambil membawakan segelas
minuman untuk Shangguan Tou. Xuezhi menghentikannya dan menukar minuman
tersebut dengan obat buatannya.
“Ini adalah
teh meningkatkan stamina. Jika dia bertanya, kamu bilang ini aku rebus dengan
sepenuh hati untuknya,” kata Xuezhi, menjelaskan. “Cepat pergi, cepat pergi,”
perintahnya.
Si murid
membawakan minuman tersebut kepada Shangguan Tou yang telah selesai berlatih.
Dan ketika Shangguan Tou mencoba nya, dia langsung memuntahkannya. Melihat itu,
Xuezhi segera pergi darisana secara diam- diam.
“Apa ini?”
tanya Shangguan Tou.
“Ini
adalah... Pemberian Nona Chong kepada Anda,” jawab si murid sambil melirik ke
belakang.
“Simpan
baik-baik. Bawa pergi,” perintah Shangguan Tou, tanpa mau meminumnya.
Penatua Lin datang menemui Shangguan Tou, dan Shangguan Tou heran kenapa Penatua Lin datang menemuinya, bukan Xuezhi. Dan Penatua Lin menanyai, kenapa Shangguan Tou tidak mau meminum teh yang Xuezhi buatkan, apakah teh nya tidak enak. Dan Shangguan Tou menjelaskasn bahwa teh yang dibuat oleh Xuezhi, aromanya unik.
“Banyak orang di dunia, orang yang bisa minum teh buatan Zhi aku, takutnya tidak banyak,” kata Penatua Lin.
“Teh yang direbus Nona Chong aku tak pantas menerimanya,” balas Shangguan Tou.
“Apakah tehnya asam, manis, pahit, pedas atau posisinya tinggi atau rendah?”
“Teh tidak ada bedanya. Dipaksa minum tak ada rasanya.”
Penatua Lin
memberitahu alasannya berani untuk mempercayakan Shangguan Tou melindungi
Xuezhi. Pertama, karena dia melihat Shangguan Tou bisa di percaya dan
bertanggung jawab. Kedua, karena dia adalah Ayah yang pengecut, tidak berani
untuk masuk ke dunia persilatan lagi. Dan Shangguan Tou mengerti, karena itulah
dia telah mengutus Wuming untuk menyelidiki masalah Istana Api Chong. Namun
yang Penatua Lin maksud bukanlah itu.
“Aku berbeda
dengan Penatua. Penatua memahami semua dunia persilatan, ingin keluar sudah
bisa keluar, ingin bersembunyi sudah bisa bersembunyi. Tapi aku berbeda. Diriku
memiliki beban keluarga. Menjadi budak ketenaran dan kekayaan dari hari ke
hari. Jalan di depan belum dipastikan. Jadi teh ini, tak ada rasa setelah
diminum,” kata Shangguan Tou, menjelaskan.
“Segelas teh
timbul begitu banyak perasaan, karena direbus oleh Zhi?” tanya Penatua Lin.
“Betul.
Perhatian dari Nona Chong, aku tidak bisa meminumnya.”
Penatua Lin
mengerti perasaan Shangguan Tou, dan dia tidak akan memaksa kan perasaan
Shangguan Tou. Lalu dia menceritakan tentang Chong Ye, Chong Ye terkenal
sebagai orang yang terobsesi pada seni bela diri, karena terobsesi sehingga
bisa mendapatkan jurus baru. Dan Xuezhi, sejak kecil dia sama seperti Ayahnya.
Karena itu, Penatua Lin berharap supaya Xuezhi bisa baik- baik saja.
“Aku tahu
apa yang harus kulakukan,” kata Shangguan Tou, menenangkan.
Xuezhi
penasaran, apakah teh yang dibuat nya memang tidak enak. Jadi sekalinya dia
kembali ke kamar, dia pun langsung mencobai teh nya sendiri. Dan ternyata rasa
nya memang kurang enak.
Shangguan
Tou berdiri di depan kamar Xuezhi sambil memegang kotak Pil Raja Racun. Dia
merasa ragu, apakah dia harus masuk ke dalam atau tidak.
Tepat disaat
Shangguan Tou masih merasa ragu, Xuezhi keluar dari dalam kamar. Dengan ramah,
dia tersenyum dan mempersilahkan Shangguan Tou untuk masuk ke dalam. Dan
Shangguan Tou menolak. Namun Xuezhi tidak mau mendengarkan penolakan nya. Jadi
Shangguan Tou pun mengikuti nya masuk ke dalam kamar.
Didalam
kamar. Shangguan Tou memberikan Pil Raja Racun yang dibawanya kepada Xuezhi.
Pil tersebut bisa membuat Xuezhi kebal pada ratusan racun. Sehingga kejadian
yang terjadi kepada Qingmei pada saat pertandingan kesatria, tidak akan terjadi
kepada Xuezhi. Sebab dunia persilatan sangat berbahaya dan Xuezhi memegang
banyak tanggung jawab. Dan mengetahui betapa berharga nya Pil tersebut, Xuezhi
merasa tidak enak dan menolak.
“Aku pernah
berjanji akan melindungi keselamatan Nona. Jadi, makanlah pil raja racun ini.
Tubuhmu tidak akan takut pada racun. Dengan demikian, bisa membuatku lebih
tenang. Dan juga, ini juga harapan ayah keduamu,” jelas Shangguan Tou dengan
sikap serius.
“Tuan Muda
Shangguan, sebelum ayah keduaku mengutusmu melindungiku, apa ada bicara hal
lain tentang diriku padamu?” tanya Xuezhi, ingin tahu.
“Dia pernah
mengatakan nama lengkapmu, dan juga mengatakan tanggal lahirmu.”
“Pantas saja
kamu tahu aku shio kelinci. Apakah masih ada hal lain?” tanya Xuezhi, penuh
harap.
“Tidak ada,”
jawab Shangguan Tou, tegas.
“Apakah
tidak ada memesankanmu hal khusus lainnya?”
“Tidak ada.
Aku tak pernah tertanya tentang Nona Chong. Juga tidak akan menanyakan hal
pribadi Penatua. Aku berjanji pada Penatua akan melindungimu. Itu karena
Penatua pernah menyelamatkan nyawaku.”
Mendengar
kalau Ayah Lin pernah menyelamatkan Shangguan Tou, Xuezhi jadi teringat sesuatu
dan merasa penasaran. Shangguan Tou adalah anak dari pembimbing kerajaan
sekarang, tapi kenapa Shangguan Tou malah menjadi Ketua Lembah Bulan. Dan
Shangguan Tou tidak mau memberitahu. Dan Xuezhi tidak masalah, sebab dia bisa
menanyakan nya kepada Ayah Lin nanti. Dan Shangguan Tou tersenyum geli.
“Baik. Aku
katakan,” kata Shangguan Tou. “5 tahun yang lalu, aku mengalami serangan
rahasia, dikejar dan ingin dibunuh,” katanya, sambil mengingat kejadian dulu.
5 tahun
lalu. Ketika Shangguaan Tou diserang oleh banyak orang didalam hutan, Penatua
Lin datang tepat disaat itu dan menyelamatkan nya.
“Kamu
keracunan,” kata Penatua Lin, terkejut, saat dia memeriksa nadi Shangguan
Tou. Lalu diapun memberikan pil obat
kepada Shangguan Tou dan memaksa nya untuk menelan itu.
“Apa yang
kamu berikan padaku?” tanya Shangguan Tou dengan lemah.
“Ini adalah
pil raja obat. Selain bisa menyembuhkan racun pada tubuhmu, kelak kamu akan
kebal terhadap racun,” jelas Penatua Lin. Dan Shangguan Tou berterima kasih
padanya.
Xuezhi
semakin merasa ingin tahu. Kenapa orang- orang tersebut ingin membunuh
Shangguan Tou, apakah orang- orang tersebut adalah musuh dari Ayah Shangguan
Tou. Dan mendengar itu, Shangguan Tou hanya diam saja, tidak menjawab. Dan
mengerti akan hal itu, Xuezhi pun tidak bertanya lagi.
“Kemudian
aku dan Penatua tak sengaja melewati tempat ini. Merasa pemandangan di sini
sangat indah. Jadi memutuskan untuk mengasingkan diri di sini, sehingga ada
lembah bulan sekarang ini,” kata Shangguan Tou, menlanjut kan ceritanya.
“Kamu bisa
bertemu dengan ayah keduaku, juga termasuk beruntung.”
“Tapi
kemudian setelah lukaku membaik, Penatua memutuskan untuk pergi dari sini.”
Ketika
Shangguan Tou sudah sembuh, dia mengajak Penatua Lin untuk tetap tinggal
bersamanya di Lembah Bulan dan mengasingkan diri dari dunia serta menikmati
pemandangan yang menyenangkan. Sebab dia ingin membalas budi kepada Penatua
Lin.
“Anak yang
tahu untuk membalas budi,” puji Penatua Lin. “Ulurkan tanganmu. Ini adalah
benih yang baik untuk latihan kungfu. Beritahu aku, siapa yang begitu kejam
menghancurkan kungfumu?” tanyanya, setelah memeriksa tubuh Shangguan Tou.
Mendengar pertanyaan itu, Shangguan Tou hanya diam dan tidak menjawab. “Aku
lihat kamu adalah benih yang baik untuk melatih kungfu. Begini saja. Kungfu
setengah hidupku ini, aku berikan semuanya padamu. Anggap saja hadiah pertemuan
pertama.”
“Penatua,
Anda ini… “ kata Shangguan Tou, terkejut.
Mendengar
cerita itu, Xuezhi berkomentar bahwa dia percaya kalau Ayah Lin pasti sangat
mempercayai Shangguan Tou, makanya Ayah Lin bersedia untuk memberikan setengah
hidup nya kepada Shangguan Tou. Dan Shangguan Tou membalas bahwa Xuezhi juga
sama, Penatua Lin sangat mempercayai Xuezhi.
“Jadi,
terimalah. Ini memang disimpan untukmu,” kata Shangguan Tou sambil memberikan
Pil Raja Racun kepada Xuezhi Dan Xuezhi tetap menolak, sebab itu sangat
berharga. “Apa yang harus kulakukan supaya Nona Chong bersedia menerimanya?”
tanya nya sambil tersenyum geli.
“Bagaimana
jika kamu bertanding denganku? Jika kamu menang, aku akan terima,” usul Xuezhi.
“Bak. Kalau
begitu aku terima dengan penuh hormat.”
Xuezhi dan
Shangguan Tou bertanding panco jari menggunakan tenaga dalam. Dan dengan sangat
mudah, Shangguan Tou memenangkan pertandingan itu. Dan dia pun menikmati janji
nya sebagai pria sejati, yaitu memberikan Pil Raja Racun kepada Xuezhi. Dan
Xuezhi menolak, lagi, sebab dia adalah wanita, jadi dia tidak peduli dengan
janji itu.
“Pil raja
racun ini aku habiskan banyak tenaga baru berhasil memintanya dari Penatua Yin
Ci. Nona Chong, dengarkan kata-kataku. Makanlah pil raja racun ini,” pinta
Shangguan Tou, memaksa. Dan Xuezhi pun memakan pil tersebut.
Setelah
memakan pil tersebut, Xuezhi tiba- tiba memuntahkan darah. Dan Shangguan Tou sangat
terkejut.
Penatua Yin
Ci memeriksa kondisi Xuezhi dan kemudian dia menjelaskan kepada semuanya,
Xuezhi memuntahkan darah bukan karena Pil Raja Racun, melainkan karena Xuezhi
ada luka dalam, jadi ketika Xuezhi mengerahkan kekuatan tenaga dalamnya, itu
melukai nya. Jadi dia menyarankan Xuezhi untuk beristirahat.
“Saudara
Yin, apakah luka ini akan meninggalkan akar penyakit?” tanya Penatua Lin,
khawatir.
“Apakah kamu
sedang mempermalukanku? Kamu ini sedang meremehkan keahlian medisku atau
meremehkan tulang Nona?” balas Penatuan Yin Chi, sedikit bercanda. “Tenang
saja. Aku tambahkan beberapa obat Nona beberapa hari sudah bisa sembuh,” jelas
nya.
“Sudah
merepotkan saudara Yin,” kata Penatua Lin, berterima kasih.
Penatua Yin
Ci kemudian menyiapkan beberapa obat- obatan untuk Xuezhi, dan memberikan itu
kepada Xuezhi. Obat Yuezhuo, sehari satu bungkus, di minum saat tengah malam.
Pil bunga locust, setiap hari diminum saat malam hari. Dan obat- obat itu harus
di minum tepat waktu. Mendengar itu, Xuezhi agak pusing, sebab ada terlalu
banyak obat, dan menurutnya itu agak merepotkan.
“Ada obat
yang bersifat positif harus diminum pagi hari. Ada obat yang bersifat negatif
harus diminum malah hari. Obat berbeda, khasiat tentu saja berbeda,” jelas
Penatua Yin Ci sambil terus membungkuskan obat untuk Xuezhi.
“Penatua,
sengaja mempersulitku, kah?” tanya Xuezhi, curiga.
Shangguan
Tou menenangkan Xuezhi untuk tidak perlu cemas, sebab Penatua Yin Ci adalah
tabib hebat yang tersembunyi di dunia, dan dia akan mengingatkan Xuezhi untuk
minum obat. Lalu dengan serius, Penatua Yin Ci memberitahu Xuezhi bahwa dia
pasti tidak akan memperlakukan Xuezhi sama seperti dia memperlakukan binatang,
dia akan menyembuhkan Xuezhi. Mendengar itu, Xuezhi langsung tersenyum lega.
“Putriku,
kamu merawat lukamu di sini dengan baik,” kata Penatua Lin dengan lembut kepada
Xuezhi. “Tou, harus merepotkanmu merawat Zhi.”
“Ini tentu
saja,” balas Shangguan Tou.
Ketika
Penatua Yin Ci merebuskan obat untuk Xuezhi, Shangguan Tou memperhatikannya.
Dan ketika dia menghirup aroma obat tersebut sangat pahit, dia menanyakan,
apakah ada cara supaya obat tersebut tidak terlalu pahit saat diminum. Dan
Penatua Yin Ci pun memberikan beberapa kelopak bunga kepada Shangguan Tou.
Taruh kelopak tersebut ke dalam obat, maka aromanya tidak akan pahit dan tidak
ada efek samping juga. Namun perasaan mungkin bisa mendapatkan efek samping.
Dan mendengar itu, Shangguan Tou hanya tertawa saja.
“Aku mau
naik gunung petik herbal,” kata Penatua Yin Ci, pergi meninggalkan Shangguan
Tou.
“Terima
kasih Penatua.”
Setelah obat
selesai dibuat, Shangguan Tou mengantarkannya kepada Xuezhi. Dan Xuezhi heran,
kenapa bisa ada banyak kelopak bunga di dalamnya.
“Wangi bunga
bisa menghilangkan rasa pahit. Dengan demikian saat diminum tidak akan begitu
pahit,” jelas Shangguan Tou.
“Jika tahu
dari awal, aku akan taruh bunga di dalam teh yang kurebus untukmu,” gumam
Xuezhi, pelan.
“Nona Chong,
aku tak layak begitu diperhatikanmu,” kata Shangguan Tou, tegas.
“Layak.
Meskipun kali ini aku tak melakukannya dengan baik. Tapi kelak aku akan
melakukannya semakin baik,” balas Xuezhi, bersemangat. “Tuan Muda Shangguan,
apakah kamu pernah… kamu pernah seperti ini melindungi seorang wanita?”
tanyanya, malu- malu.
“Belum
pernah.”
“Kalau
begitu… apakah kamu pernah… kamu pernah seperti ini merawat seorang wanita?”
tanya Xuezhi, lagi.
“Belum
pernah juga.”
“Dulu saat
aku di Gunung Dewa Yingzhou mendengar beberapa rumor tentang dirimu. Mereka
bilang kamu cabul tiada batasan. Membuat banyak wanita sangat sedih dan sakit
hati. Masih banyak riwayat cinta,” kata Xuezhi dengan ragu.
“Apakah kamu
percaya?” balas Shangguan Tou, bertanya. “Nona Chong di dunia persilatan
bukankah juga dirumorkan sebagai wanita iblis ajaran sesat? Tapi yang berbeda
adalah rumor tentang diriku, aku sengaja suruh orang menyebarkannya,” jelas
nya.
Xuezhi tidak
mengerti, kenapa Shangguan Tou sengaja menyebarkan rumor seperti itu. Dan
Shangguan Tou membalas bahwa Xuezhi tidak perlu tahu, karena ada beberapa hal
yang berkaitan dengan keluarganya. Dengan penasaran, Xuezhi jadi ingin tahu
tentang keluarga Shangguan Tou. Namun Shangguan Tou tidak mau menceritakannya.
“Nona Chong,
aku sebenarnya orang seperti apa, bagimu apakah sungguh begitu penting?” tanya
Shangguan Tou.
“Tentu saja
penting. Meskipunaku dan Tuan Muda Shangguan saling mengenal tak lama, tapi
kita juga pernah bersama-sama mengalami banyak hal yang tidak dialami orang
lain,” jawab Xuezhi.
“Perkataanmu
lumayan bagus. Tapi, kita tetap adalah dua orang dari dunia yang berbeda.
Mungkin aku yang sebenarnya berbeda dengan yang kamu bayangkan,” jelas
Shangguan Tou dengan serius. Lalu diapun pamit dan pergi.
Tags:
And The Winner Is Love
ууу
ReplyDelete