Original Network : Tencent Video iQiyi Youku
iQiyi
Shangguan
Tou membawa Xuezhi untuk bertemu dengan seseorang. Orang tersebut adalah
Penatua Yin Ci, dan didepan rumah nya terdapat para binatang terluka yang di
selamatkan oleh nya. Mengetahui itu, Xuezhi merasa kagum dengan Penatua Yin Ci.
“Penatua Yin
Ci adalah raja obat di lembahku. Sangat terampil dalam medis. Tapi dia
berkarakter aneh. Menurutku, kamu tidak akan menyukainya,” kata Shangguan Tou
dengan yakin.
“Aku tidak
melihatnya, bagaimana kamu tahu aku tidak menyukainya?” balas Xuezhi, bingung.
Raja obat
Lembah Bulan, Yin Ci. Saat Xuezhi bertemu dengannya, dia menanyakan, apakah
binatang diluar diselamatkan oleh Yin Ci. Dan Penatua Yin Ci menjawab tidak,
dia mempersiapkan binatang tersebut sebagai makanan. Mendengar itu, Xuezhi
tidak mengerti, jika Penatua Yin Ci berencana menjadikan binatang tersebut
sebagai makanan, kenapa masih diselamatkan. Dengan tidak senang, Penatua Yin Ci
menanyai, siapa Xuezhi. Dan Shangguan Tou pun memperkenalkan siapa Xuezhi.
“Nong Chong,
apakah kamu tahu di dunia ini ada berapa jenis racun?” tanya Penatua Yin Ci.
“Tidak
tahu.”
“Ribuan
jenis,” jawab Penatua Yin Ci. “Apakah kamu tahu di dunia ini ada berapa jenis
obat penawar?” tanyanya, lagi.
“Tidak tahu
juga,” jawab Xuezhi sambil cemberut.
“Hanya ada
ratusan jenis. Dan di antara ratusan jenis obat penawar, ada 27 jenis obat
diciptakan olehku,” jawab Penatua Yin Ci. “Aku bisa menciptakan 27 jenis obat
penawar, semua berkat jasa mereka,” jelas nya.
Mengetahui
itu, Xuezhi merasa Penatua Yin Ci sangat kejam, karena menukar nyawa para
binatang tersebut untuk membuat obat penawar. Mendengar itu, Penatua Yin Ci
merasa kesal. Dan Shangguan Tou menenangkan nya untuk jangan marah, sebab
Xuezhi baru pertama kali masuk ke dalam dunia persilatan, jadi tidak mengerti
tentang ada pembunuhan binatang. Dengan malu, Xuezhi pun diam.
Shangguan
Tou kemudian memberitahu Penatua Yin Ci, niat kedatangan nya. Dia ingin meminta
Pil Raja Racun untuk di hadiahkan kepada Xuezhi. Dan Penatua Yin Ci menolak,
sebab Pil tersebut hanya ada satu saja.
“Penatua,
aku tahu pil raja racun ini adalah kesayangan bagi Anda. Tapi Anda lihat aku
adalah Ketua dari lembah ini, berikanlah padaku,” bujuk Shangguan Tou, berbisik
pelan.
“Ucapanmu
tidak ada gunanya,” balas Penatua Yin Ci dengan tegas. “Pil raja racun ini
adalah harta lembah, sangat langka di dunia ini. Bagaimana bisa diberikan
sembarangan kepada orang lain?”
“Penatua
raja obat.”
“Aku sudah
bilang padamu, tidak bisa,” kata Penatua Yin Ci sambil menatap tidak senang
kepada Xuezhi. “Lebih baik aku berikan pada burung di luar untuk dimakan, aku
juga tidak mau berikan untuk dia makan,” katanya. Lalu dia mengusir mereka
berdua untuk pergi dari tempat nya.
Dan dengan
kesal, Xuezhi pun langsung pergi darisana. Dan Shangguan Tou segera
mengikutinya, setelah berpamitan kepada Penatua Yin Ci.
“Tuan Muda
Shangguan, yang kamu katakan benar. Aku memang tidak suka raja obat,” kata
Xuezhi sambil cemberut.
“Sebenarnya
Penatua raja obat melakukan hal ini bisa menyelamatkan banyak orang. Binatang
yang terluka itu memang diselamatkan dari binatang buas di hutan pegunungan.
Dia menyembuhkan luka binatang sebenarnya juga demi meningkatkan keahlian
medisnya,” kata Shangguan Tou menjelaskan sambil tertawa kecil. “Mari, ikut
denganku,” ajaknya kemudian.
Shangguan
Tou membawa Xuezhi ke rumahnya. Dan dia mempersilahkan Xuezhi untuk tinggal
sementara di tempat nya. Dengan malu- malu, Xuezhi mengakui kalau ini pertama
kalinya tinggal di rumah pria.
“Nona tidak
perlu menahan diri. Jika sudah lama menetap, tentu saja akan terbiasa,” kata
Shangguan Tou dengan ramah. Lalu dia pamit dan pergi.
Di Istana
Api Chong. Muyuan merenung memikirkan Xuezhi sambil memandangi gelang tangan
Xuezhi. Lalu Liuli dan Zhu Sha datang melapor, mereka tidak berhasil menemukan
apapun. Dan Muyuan tidak menyalahkan mereka, sebab bila Xuezhi tidak mau
ditemukan, maka mereka tidak akan bisa menemukannya.
“Ketua
istana, apakah kamu ada rencana lain?” tanya Liuli.
“Kembali
istirahat lah dulu,” balas Muyuan.
Xuezhi
berkeliling mencari Shangguan Tou, tapi tidak bisa menemukannya. Dia menanyai
seorang murid yang lewat, tapi murid tersebut juga tidak tahu. Jadi Xuezhi pun
pergi ke tempat Penatua Yin Ci.
“Apakah Tuan
Muda Shangguan ada di dalam?” tanya Xuezhi.
“Aku sudah
bilang padamu. Dia tak ada di sini, tak ada di sini. Dia adalah Ketua lembah
bukan tabib. Buat apa dia di tempatku?” balas Penatua Yin Ci, tidak sabaran.
Tapi Xuezhi
tidak percaya dan berniat untuk masuk ke dalam serta mencari Shangguan Tou.
Dengan curiga, Penatua Yin Ci menghentikan Xuezhi, dan menuduh kalau Xuezhi
pasti ingin mencuri Pil Raja Racun nya. Dan Xuezhi langsung menjawab tidak.
“Kamu
mencari Ketua lembah sebenarnya ada urusan apa?” tanya Penatuan Yin Ci.
“Aku...”
kata Xuezhi, ragu. “Pokoknya aku ada urusan. Begini saja. Jika kamu melihatnya,
kamu bilang padanya aku menunggunya di kamarnya,” jelas nya. Lalu dia langsung
pergi darisana.
Setelah
Xuezhi pergi, Penatua Yin Ci masuk ke dalam rumah. Dan ternyata Shangguan Tou
ada didalam rumah nya. Dia menertawai Shangguan Tou yang harus menyembunyikan
dirinya sendiri di mana- mana, karena Xuezhi. Dan Shangguan Tou mengabaikan
ejekan itu.
Shangguan
Tou kemudian menunjukkan kotak Pil Raja Racun yang berhasil ditemukannya. Dan
Penatua Yin Ci ingin merebut nya. Namun Shangguan Tou langsung mengelak, dan
menjelaskan bahwa awalnya ini adalah milik Penatua Lin, jadi tidak salah bila
dia mengambilnya dan memberikan nya kepada Xuezhi.
“Baiklah.
Anggap aku sial,” kata Penatua Yin Ci, sedikit ngambek. Lalu diapun menyuruh
Shangguan Tou untuk pergi.
“Terima
kasih atas obat yang diberikan raja obat. Selamat tinggal,” kata Shangguan Tou
sambil tersenyum. Lalu diapun pergi darisana.
Ketika
Shangguan Tou pergi ke aula. Seorang murid memberitahunya bahwa barusan Xuezhi
datang lagi. Dan Shangguan Tou mengerti, serta dia memerintahkan si murid untuk
memperlakukan Xuezhi dengan baik. Lalu dia menyuruh si murid untuk membelikan
nya beberapa barang.
“Ketua
lembah ingin beli barang apa?” tanya si murid.
“Ada
beberapa barang…” jawab Shangguan Tou, berbisik.
Malam hari.
Xuezhi menemani Ayah Lin memandangi pemandangan, karena dia tidak bisa tidur.
Dan disana, Ayah Lin menunjukkan sesuatu kepada Xuezhi. “Menjadikan air sebagai
cermin. Bulan di bawah, lembah di atas. Ini adalah asal usul nama lembah
bulan,” jelas nya.
Mendengar
itu, Xuezhi mengerti dan hanya diam saja. Dan Ayah Lin tahu kalau Xuezhi pasti
sedang memikirkan sesuatu yang lain. Dan dia menebak kalau Xuezhi pasti sedang
memikirkan seseorang.
“Ayah kedua.
Menurutmu,…” kata Xuezhi dengan ragu. “bagaimana rasanya mencintai seseorang?”
tanyanya, pelan. Dan Ayah Lin tidak bisa menjawab itu. “Dulu, saat aku berada
di Gunung Dewa Yingzhou, melihat Kak Hongxiu dan Kak Zhong Tao, merasa sedikit
iri. Kak Zhong Tao bilang kak Hongxiu adalah satu-satunya wanita yang dicintai
seumur hidupnya. Ayah kedua, seumur hidupmu, apakah ada wanita yang sangat
dicintai?”
“Ada seorang
wanita. Tapi karena kesalahan di dunia ini, aku kehilangan dia,” jawab Ayah
Lin. “Zhi, kamu adalah wanita terbaik di dunia ini. Juga adalah kebanggaan
ayah. Ada beberapa hal yang tak seharusnya aku katakan padamu. Tapi ada
beberapa penyesalan, ayah tak berharap terulang padamu. Jika kamu telah
memastikan seseorang, dan kalian saling mencintai. Kalian seharusnya berani
untuk mengejar dan mempertahankannya. Dunia berubah sepanjang waktu, banyak
perubahan dalam seketika. Mungkin hingga akhirnya hasilnya tak seperti yang
diharapkan. Tapi jika kamu membuka hati dan terus terang, kamu tak akan
menyesal. Yang terpenting adalah kamu secara perlahan-lahan akan mengerti
setelah melalui hubungan perasaan ini, kamu akan berharap diri sendiri menjadi
orang seperti apa,” jelas nya, menasehati.
Mendengar
itu, Xuezhi tidak mengerti apa yang harus dilakukannya. Dan melihat itu, Ayah
Lin tertawa.
Yu Man
melaporkan kepada Penatua Yuwen mengenai tindakan mencuriga yang Liuli serta
Zhu Sha buat. Menurutnya, mereka berdua pasti masih mencari Xuezhi.
“Jangan-jangan
Chong Xuezhi belum mati?” gumam Penatua Yuwen, berpikir. “Apakah kamu melihat
dengan mata sendiri binatang buas menggigit Chong Xuezhi hingga mati?”
tanyanya, memastikan.
“Tidak.”
Mengetahui
itu, Penatua Yuwen merasa khawatir. Dia memerintahkan Yu Man untuk terus
mengawasi Muyuan dan tiga pelindung Istana yang lain. Karena Xuezhi mungkin
masih hidup. Dan Yu Man mengiyakan.
Seorang
murid datang ke kamar Xuezhi untuk mengantarkan barang padanya. Dan itu adalah
pakaian, aksesoris dan make- up. Itu semua di pesan oleh Shangguan Tou untuk
Xuezhi.
Menerima
semua barang tersebut, Xuezhi merasa sangat senang, karena Shangguan Tou
sungguh perhatian padanya.
Setelah
sedikit berdandan cantik, Xuezhi menemui si murid dan menanyai dimana Shangguan
Tou. Dan si murid menjawab tidak tahu.
Dari jauh
Shangguan Tou memperhatikan itu.
“Kamu ingin
bantu Ketua lembah kalian jemur baju ya?” tanya Xuezhi, saat melihat apa yang
si murid bawa.
“Iya.”
“Aku juga
santai. Kamu berikan saja padaku,” kata Xuezhi sambil tersenyum ramah.
“Tidak,
tidak, tidak. Nona Chong adalah tamu terhormat di lembah bulan,” tolak si
murid. Namun Xuezhi memaksa nya dan mengambil pakaian basah tersebut, lalu dia
menyuruh si murid untuk pergi.
Melihat itu,
Shangguan Tou tersenyum geli.
Xuezhi memperhatikan
pakaian Shangguan Tou, dan menyadari kalau ada bagian yang sobek. Jadi setelah
dia mengering kan pakaian itu, dia mengantarkan nya kepada Shangguan Tou dan
memberitahu nya.
“Jika sobek
buang saja. Aku tak pernah memakai pakaian robek,” kata Shangguan Tou.
“Ini terlalu
boros,” keluh Xuezhi.
“Nona Chong,
apakah dulu di Istana Api Chong juga melakukan pekerjaan seperti ini?”
“Tidak juga.
Biasanya ada orang yang merawatku. Aku tak perlu melakukan pekerjaan ini,”
jawab Xuezhi dengan jujur.
“Berdasarkan
identitas Nona Chong, tak seharusnya melakukan pekerjaan seperti ini. Jika
Penatua Lin tahu, akan memarahiku,” tegas Shangguan Tou.
“Kalau
begitu aku kelak tak akan melakukannya,” balas Xuezhi, merasa bersalah.
“Waktunya
tidak awal lagi, kamu kembali istirahatlah,” kata Shangguan Tou, bersikap agak
dingin. Dan dengan kecewa, Xuezhi mengiyakan serta pergi dari sana.
Shangguan
Tou kemudian memperhatikan pakaiannya. Disana ada terdapat bekas jahitan. Dan
dia tersenyum melihat itu.
Tags:
And The Winner Is Love