Sinopsis C- Drama : And The Winner Is Love Episode 9 part 2





Original Network : Tencent Video iQiyi Youku iQiyi
Shangguan Tou membawa Xuezhi untuk bertemu dengan seseorang. Orang tersebut adalah Penatua Yin Ci, dan didepan rumah nya terdapat para binatang terluka yang di selamatkan oleh nya. Mengetahui itu, Xuezhi merasa kagum dengan Penatua Yin Ci.
“Penatua Yin Ci adalah raja obat di lembahku. Sangat terampil dalam medis. Tapi dia berkarakter aneh. Menurutku, kamu tidak akan menyukainya,” kata Shangguan Tou dengan yakin.
“Aku tidak melihatnya, bagaimana kamu tahu aku tidak menyukainya?” balas Xuezhi, bingung.


Raja obat Lembah Bulan, Yin Ci. Saat Xuezhi bertemu dengannya, dia menanyakan, apakah binatang diluar diselamatkan oleh Yin Ci. Dan Penatua Yin Ci menjawab tidak, dia mempersiapkan binatang tersebut sebagai makanan. Mendengar itu, Xuezhi tidak mengerti, jika Penatua Yin Ci berencana menjadikan binatang tersebut sebagai makanan, kenapa masih diselamatkan. Dengan tidak senang, Penatua Yin Ci menanyai, siapa Xuezhi. Dan Shangguan Tou pun memperkenalkan siapa Xuezhi.


“Nong Chong, apakah kamu tahu di dunia ini ada berapa jenis racun?” tanya Penatua Yin Ci.
“Tidak tahu.”
“Ribuan jenis,” jawab Penatua Yin Ci. “Apakah kamu tahu di dunia ini ada berapa jenis obat penawar?” tanyanya, lagi.
“Tidak tahu juga,” jawab Xuezhi sambil cemberut.

“Hanya ada ratusan jenis. Dan di antara ratusan jenis obat penawar, ada 27 jenis obat diciptakan olehku,” jawab Penatua Yin Ci. “Aku bisa menciptakan 27 jenis obat penawar, semua berkat jasa mereka,” jelas nya.

Mengetahui itu, Xuezhi merasa Penatua Yin Ci sangat kejam, karena menukar nyawa para binatang tersebut untuk membuat obat penawar. Mendengar itu, Penatua Yin Ci merasa kesal. Dan Shangguan Tou menenangkan nya untuk jangan marah, sebab Xuezhi baru pertama kali masuk ke dalam dunia persilatan, jadi tidak mengerti tentang ada pembunuhan binatang. Dengan malu, Xuezhi pun diam.

Shangguan Tou kemudian memberitahu Penatua Yin Ci, niat kedatangan nya. Dia ingin meminta Pil Raja Racun untuk di hadiahkan kepada Xuezhi. Dan Penatua Yin Ci menolak, sebab Pil tersebut hanya ada satu saja.
“Penatua, aku tahu pil raja racun ini adalah kesayangan bagi Anda. Tapi Anda lihat aku adalah Ketua dari lembah ini, berikanlah padaku,” bujuk Shangguan Tou, berbisik pelan.
“Ucapanmu tidak ada gunanya,” balas Penatua Yin Ci dengan tegas. “Pil raja racun ini adalah harta lembah, sangat langka di dunia ini. Bagaimana bisa diberikan sembarangan kepada orang lain?”

“Penatua raja obat.”


“Aku sudah bilang padamu, tidak bisa,” kata Penatua Yin Ci sambil menatap tidak senang kepada Xuezhi. “Lebih baik aku berikan pada burung di luar untuk dimakan, aku juga tidak mau berikan untuk dia makan,” katanya. Lalu dia mengusir mereka berdua untuk pergi dari tempat nya.

Dan dengan kesal, Xuezhi pun langsung pergi darisana. Dan Shangguan Tou segera mengikutinya, setelah berpamitan kepada Penatua Yin Ci.



“Tuan Muda Shangguan, yang kamu katakan benar. Aku memang tidak suka raja obat,” kata Xuezhi sambil cemberut.

“Sebenarnya Penatua raja obat melakukan hal ini bisa menyelamatkan banyak orang. Binatang yang terluka itu memang diselamatkan dari binatang buas di hutan pegunungan. Dia menyembuhkan luka binatang sebenarnya juga demi meningkatkan keahlian medisnya,” kata Shangguan Tou menjelaskan sambil tertawa kecil. “Mari, ikut denganku,” ajaknya kemudian.



Shangguan Tou membawa Xuezhi ke rumahnya. Dan dia mempersilahkan Xuezhi untuk tinggal sementara di tempat nya. Dengan malu- malu, Xuezhi mengakui kalau ini pertama kalinya tinggal di rumah pria.

“Nona tidak perlu menahan diri. Jika sudah lama menetap, tentu saja akan terbiasa,” kata Shangguan Tou dengan ramah. Lalu dia pamit dan pergi.



Di Istana Api Chong. Muyuan merenung memikirkan Xuezhi sambil memandangi gelang tangan Xuezhi. Lalu Liuli dan Zhu Sha datang melapor, mereka tidak berhasil menemukan apapun. Dan Muyuan tidak menyalahkan mereka, sebab bila Xuezhi tidak mau ditemukan, maka mereka tidak akan bisa menemukannya.
“Ketua istana, apakah kamu ada rencana lain?” tanya Liuli.

“Kembali istirahat lah dulu,” balas Muyuan.


Xuezhi berkeliling mencari Shangguan Tou, tapi tidak bisa menemukannya. Dia menanyai seorang murid yang lewat, tapi murid tersebut juga tidak tahu. Jadi Xuezhi pun pergi ke tempat Penatua Yin Ci.
“Apakah Tuan Muda Shangguan ada di dalam?” tanya Xuezhi.

“Aku sudah bilang padamu. Dia tak ada di sini, tak ada di sini. Dia adalah Ketua lembah bukan tabib. Buat apa dia di tempatku?” balas Penatua Yin Ci, tidak sabaran.


Tapi Xuezhi tidak percaya dan berniat untuk masuk ke dalam serta mencari Shangguan Tou. Dengan curiga, Penatua Yin Ci menghentikan Xuezhi, dan menuduh kalau Xuezhi pasti ingin mencuri Pil Raja Racun nya. Dan Xuezhi langsung menjawab tidak.
“Kamu mencari Ketua lembah sebenarnya ada urusan apa?” tanya Penatuan Yin Ci.

“Aku...” kata Xuezhi, ragu. “Pokoknya aku ada urusan. Begini saja. Jika kamu melihatnya, kamu bilang padanya aku menunggunya di kamarnya,” jelas nya. Lalu dia langsung pergi darisana.

Setelah Xuezhi pergi, Penatua Yin Ci masuk ke dalam rumah. Dan ternyata Shangguan Tou ada didalam rumah nya. Dia menertawai Shangguan Tou yang harus menyembunyikan dirinya sendiri di mana- mana, karena Xuezhi. Dan Shangguan Tou mengabaikan ejekan itu.


Shangguan Tou kemudian menunjukkan kotak Pil Raja Racun yang berhasil ditemukannya. Dan Penatua Yin Ci ingin merebut nya. Namun Shangguan Tou langsung mengelak, dan menjelaskan bahwa awalnya ini adalah milik Penatua Lin, jadi tidak salah bila dia mengambilnya dan memberikan nya kepada Xuezhi.
“Baiklah. Anggap aku sial,” kata Penatua Yin Ci, sedikit ngambek. Lalu diapun menyuruh Shangguan Tou untuk pergi.

“Terima kasih atas obat yang diberikan raja obat. Selamat tinggal,” kata Shangguan Tou sambil tersenyum. Lalu diapun pergi darisana.


Ketika Shangguan Tou pergi ke aula. Seorang murid memberitahunya bahwa barusan Xuezhi datang lagi. Dan Shangguan Tou mengerti, serta dia memerintahkan si murid untuk memperlakukan Xuezhi dengan baik. Lalu dia menyuruh si murid untuk membelikan nya beberapa barang.
“Ketua lembah ingin beli barang apa?” tanya si murid.

“Ada beberapa barang…” jawab Shangguan Tou, berbisik.


Malam hari. Xuezhi menemani Ayah Lin memandangi pemandangan, karena dia tidak bisa tidur. Dan disana, Ayah Lin menunjukkan sesuatu kepada Xuezhi. “Menjadikan air sebagai cermin. Bulan di bawah, lembah di atas. Ini adalah asal usul nama lembah bulan,” jelas nya.


Mendengar itu, Xuezhi mengerti dan hanya diam saja. Dan Ayah Lin tahu kalau Xuezhi pasti sedang memikirkan sesuatu yang lain. Dan dia menebak kalau Xuezhi pasti sedang memikirkan seseorang.

“Ayah kedua. Menurutmu,…” kata Xuezhi dengan ragu. “bagaimana rasanya mencintai seseorang?” tanyanya, pelan. Dan Ayah Lin tidak bisa menjawab itu. “Dulu, saat aku berada di Gunung Dewa Yingzhou, melihat Kak Hongxiu dan Kak Zhong Tao, merasa sedikit iri. Kak Zhong Tao bilang kak Hongxiu adalah satu-satunya wanita yang dicintai seumur hidupnya. Ayah kedua, seumur hidupmu, apakah ada wanita yang sangat dicintai?”


“Ada seorang wanita. Tapi karena kesalahan di dunia ini, aku kehilangan dia,” jawab Ayah Lin. “Zhi, kamu adalah wanita terbaik di dunia ini. Juga adalah kebanggaan ayah. Ada beberapa hal yang tak seharusnya aku katakan padamu. Tapi ada beberapa penyesalan, ayah tak berharap terulang padamu. Jika kamu telah memastikan seseorang, dan kalian saling mencintai. Kalian seharusnya berani untuk mengejar dan mempertahankannya. Dunia berubah sepanjang waktu, banyak perubahan dalam seketika. Mungkin hingga akhirnya hasilnya tak seperti yang diharapkan. Tapi jika kamu membuka hati dan terus terang, kamu tak akan menyesal. Yang terpenting adalah kamu secara perlahan-lahan akan mengerti setelah melalui hubungan perasaan ini, kamu akan berharap diri sendiri menjadi orang seperti apa,” jelas nya, menasehati.

Mendengar itu, Xuezhi tidak mengerti apa yang harus dilakukannya. Dan melihat itu, Ayah Lin tertawa. 


Yu Man melaporkan kepada Penatua Yuwen mengenai tindakan mencuriga yang Liuli serta Zhu Sha buat. Menurutnya, mereka berdua pasti masih mencari Xuezhi.
“Jangan-jangan Chong Xuezhi belum mati?” gumam Penatua Yuwen, berpikir. “Apakah kamu melihat dengan mata sendiri binatang buas menggigit Chong Xuezhi hingga mati?” tanyanya, memastikan.
“Tidak.”

Mengetahui itu, Penatua Yuwen merasa khawatir. Dia memerintahkan Yu Man untuk terus mengawasi Muyuan dan tiga pelindung Istana yang lain. Karena Xuezhi mungkin masih hidup. Dan Yu Man mengiyakan.


Seorang murid datang ke kamar Xuezhi untuk mengantarkan barang padanya. Dan itu adalah pakaian, aksesoris dan make- up. Itu semua di pesan oleh Shangguan Tou untuk Xuezhi.

Menerima semua barang tersebut, Xuezhi merasa sangat senang, karena Shangguan Tou sungguh perhatian padanya.


Setelah sedikit berdandan cantik, Xuezhi menemui si murid dan menanyai dimana Shangguan Tou. Dan si murid menjawab tidak tahu.


Dari jauh Shangguan Tou memperhatikan itu.


“Kamu ingin bantu Ketua lembah kalian jemur baju ya?” tanya Xuezhi, saat melihat apa yang si murid bawa.
“Iya.”
“Aku juga santai. Kamu berikan saja padaku,” kata Xuezhi sambil tersenyum ramah.

“Tidak, tidak, tidak. Nona Chong adalah tamu terhormat di lembah bulan,” tolak si murid. Namun Xuezhi memaksa nya dan mengambil pakaian basah tersebut, lalu dia menyuruh si murid untuk pergi.

Melihat itu, Shangguan Tou tersenyum geli.


Xuezhi memperhatikan pakaian Shangguan Tou, dan menyadari kalau ada bagian yang sobek. Jadi setelah dia mengering kan pakaian itu, dia mengantarkan nya kepada Shangguan Tou dan memberitahu nya.
“Jika sobek buang saja. Aku tak pernah memakai pakaian robek,” kata Shangguan Tou.

“Ini terlalu boros,” keluh Xuezhi.


“Nona Chong, apakah dulu di Istana Api Chong juga melakukan pekerjaan seperti ini?”
“Tidak juga. Biasanya ada orang yang merawatku. Aku tak perlu melakukan pekerjaan ini,” jawab Xuezhi dengan jujur.
“Berdasarkan identitas Nona Chong, tak seharusnya melakukan pekerjaan seperti ini. Jika Penatua Lin tahu, akan memarahiku,” tegas Shangguan Tou.
“Kalau begitu aku kelak tak akan melakukannya,” balas Xuezhi, merasa bersalah.

“Waktunya tidak awal lagi, kamu kembali istirahatlah,” kata Shangguan Tou, bersikap agak dingin. Dan dengan kecewa, Xuezhi mengiyakan serta pergi dari sana.




Shangguan Tou kemudian memperhatikan pakaiannya. Disana ada terdapat bekas jahitan. Dan dia tersenyum melihat itu.

Post a Comment

Previous Post Next Post