Sinopsis C- Drama : And The Winner Is Love Episode 12 part 2





Original Network : Tencent Video iQiyi Youku iQiyi
Ketika Muyuan dan yang lainnya pulang, dengan bersemangat Gugu bangun dan menanyai mereka, bagaimana hari ini. Tapi mereka tidak mau membahas nya. Dan Muyuan lalu menanyai Gugu, dimana Xuezhi serta Shangguan Tou. Mendengar itu, Gugu merasa bingung, sebab dia mengira mereka berdua akan kembali bersama dengan Muyuan.
“Tuan Muda Shangguan ini akan membawa Ketua muda istana ke mana?” tanya Zhu Sha, mengeluh.
“Jangan buru-buru. Aku sekarang pergi mencarinya,” jawab Muyuan. Lalu diapun pergi.



Shangguan Tou mengendong Xuezhi pulang ke penginapan. Dan tepat disaat dia sampai didepan penginapan, Muyuan keluar. Dan dia pun langsung menjelaskan bahwa dia telah mengobati Xuezhi, sehingga Xuezhi tidak berada di dalam bahaya lagi. Mendengar itu, Muyuan merasa cukup lega, lalu dia mengambil Xuezhi dari gendongan Shangguan Tou.
“Pelindung Ketua istana, dia dulu mengalami luka yang sangat berat. Meski sekarang sudah tidak dalam bahaya, tapi dalam waktu singkat mungkin akan sedikit pernapasan tidak stabil. Harap Pelindung Ketua istana menjaganya dengan baik,” kata Shangguan Tou, memberitahu dengan baik hati.

“Aku sebagai Pelindung Ketua istana, menjaga Ketua muda istana, aku tidak akan melalaikan tanggung jawabku,” jawab Muyuan, berjanji. Lalu diapun berniat untuk segera membawa Xuezhi ke dalam.



Tapi sebelum Muyuan masuk ke dalam penginapan, Shangguan Tou menghentikannya. “Nona Chong kuserahkan padamu,” katanya dengan berat.
“Selamat tinggal,” kata Muyuan, mengerti.

“Nona Chong, apakah dia adalah bintang pelindung yang kamu bilang?” tanya Shangguan Tou, sedih.


Didalam kamar. Muyuan mempersilahkan semuanya untuk pergi dan beristirahat, karena sekarang Xuezhi sudah tidak berada dalam bahaya lagi. Dan dia akan menjaga Xuezhi. Mendengar itu, semuanya pun langsung pergi ke kamar masing- masing.

Gugu yang kurang peka, dia tidak mau pergi dulu, karena dia belum selesai menggambar. Tapi dengan paksa, Chequ menarik nya untuk segera pergi bersama.


Dijalan. Ketika Fengzi melihat Shangguan Tou, dia langsung memanggil dan menghentikannya sambil tersenyum manis kepadanya. Dia menanyai, bagaimana kabar Shangguan Tou. Dan malas berbasa- basi, Shangguan Tou langsung bertanya untuk apa Fengzi mengenang masa lalu dengan nya.
“Apakah kamu masih menyalahkanku?” tanya Fengzi dengan tatapan bersalah. “Aku tahu. Kejadian waktu itu, semua adalah kesalahanku. Tapi aku... Aku juga tidak sengaja,” jelas nya.

“Aku tidak berniat mengungkit masalah waktu dulu. Nona Lin juga tak perlu menjelaskannya lagi,” balas Shangguan Tou dengan sikap sopan.



“Baik, baik, baik. Kalau begitu kita jangan bicarakan hal masa lalu. Kamu juga jangan salahkan aku lagi. Bisakah?” pinta Fengzi sambil tersenyum memohon. Dan Shangguan Tou hanya diam saja.

Karena Shangguan Tou hanya diam saja, maka Fengzi pun langsung memegang tangannya. Dengan sikap akrab, dia memanggil Shangguan Tou dengan panggilan ‘kak’. Dia mengajak Shangguan Tou untuk ikut kembali ke Balai Gunung Pedang Roh bersamanya, seperti saat mereka masih kecil dulu. Tapi Shangguan Tou menepis tangan Fengzi yang memegang nya, dan dengan tegas dia mengatakan bahwa dia bukan anak belasan tahun lagi serta dia telah meninggalkan tempat itu, jadi dia tidak akan kembali lagi.


“Tapi hati Fengzi masih seperti dulu,” kata Fengzi dengan manis.
“Hatiku juga seperti dulu. Terhadap Nona Lin, hatiku tidak akan tersentuh,” balas Shangguan Tou dengan tegas. “Kamu pergilah,” usir nya.

Mendengar itu, Fengzi merasa sedih dan mengambek. “Aku tidak percaya. Pokoknya aku tidak akan menyerah,” katanya. Lalu diapun pergi darisana.


Ketika Fengzi pergi, Wuming datang dan menggodai Shangguan Tou. Sebab menurutnya Shangguan Tou sangat pandai menyakiti hati seorang gadis dan menyenangkan hati seorang gadis. Lalu dia memeriksa kondisi tubuh Shangguan Tou yang tampak pucat dan dia terkejut setelah memeriksa nya.
“Tuan Muda, tenaga dalammu kenapa...”
“Sudah tidak butuh lagi,” kata Shangguan Tou, tidak peduli.

“Kamu sudah memberikannya kepada Nona Chong? Kenapa?” tanya Wuming, heran.

“Tenaga dalam ini memang Penatua Lin yang memberikannya padaku. Sekarang aku berikan kepada Nona Chong, juga berarti menyelesaikan tugas yang dipercayakan Penatua Lin padaku untuk melindunginya. Lagi pula, bukankah aku masih ada kamu?” balas Shangguan Tou dengan sikap tenang. “Tenaga dalam ini juga tidak ada gunanya, buat apa disia-siakan?”
“Tuan Muda memang murah hati. Tapi kamu sendiri tak menyisahkan sedikitpun,” protes Wuming.

“Jangan katakan lagi. Kemasi barang. Siap-siap berangkat menuju ke Emei.”


Gugu berlari masuk ke dalam kamar sambil membawa hasil lukisannya. Dengan bersemangat, dia berteriak memanggil Muyuan. Dan Muyuan langsung memberikan nya tanda supaya diam, karena Xuezhi sedang tidur. Lalu dia melihat lukisan Gugu dan memuji nya.
“Apa ini?” tanya Muyuan.

“Tentu saja lukisan keluarga,” jawab Gugu. “Kamu lihat. Ini adalah kak Chequ. Ini adalah kamu. Ini adalah kak Zhu Sha. Ini adalah kak Liuli. Ini adalah kak Xuezhi. Ini adalah aku,” jelas nya.

Mendengar itu, Muyuan tertawa senang. Tapi ketika Gugu menyebutkan nama Shangguan Tou, dia langsung terdiam, dan menanyai, kenapa didalam lukisan keluarga ada  Shangguan Tou, bahkan Gugu melukis nya disamping lukisan Xuezhi. Dan Gugu menjawab dengan jujur, pada saat Muyuan tidak ada, Shangguan Tou dan Xuezhi selalu bersama.



Xuezhi memimpikan Ayahnya. Dia mengingat perkataan terakhir Ayahnya, sebelum Ayahnya kerasukan. “Zhi, ingat perkataan ayah saat di Istana Api Chong padamu. Lindungi diri sendiri dengan baik. Ayah takutnya...”


“Ayah,” teriak Xuezhi. Dia tersentak dan terbangun. Mendengar itu, Muyuan dan Gugu langsung berlari menghampiri nya. Dan melihat mereka, dengan bingung, Xuezhi menanyai, kenapa dirinya bisa ada disini.
“Tuan Muda Shangguan yang mengantarmu kembali,” kata Muyuan, menjawab.
“Kalau begitu... Kalau begitu di mana dia?” tanya Xuezhi, ragu.

“Sudah pergi,” jawab Muyuan. Mendengar itu, Xuezhi merasa kecewa.


Shuangshuan membantu Feng Cheng yang terluka. Sambil membantu dia membahas tentang Istana Api Chong, menurut nya walaupun ini bukanlah kesalahan Istana Api Chong, tapi karena Istana Api Chong tidak bisa menjaga Sembilan Gaya Dewa Lotus dengan baik, maka ini juga merupakan kesalahan Istana Api Chong. Dan dengan tidak berdaya, Feng Cheng juga merasa sependapat, tapi dia tidak bisa melakukan apapun, sebab Istana Api Chong memiliki bisnis dengan kerajaan, yaitu untuk membuat senjata. Dan berbagai aliran dunia seni bela diri, ada juga yang membeli dari Istana Api Chong.


“Sekarang Sembilan Gaya Dewa Lotus dan Kitab Hati Lotus telah hancur, apakah kita lebih sulit untuk menyerang Istana Api Chong?” tanya Shuangshuang.

“Tidak masalah. Yang penting Hong Sheng itu masih hidup, kita masih ada kesempatan,” jelas Feng Cheng. “Tangkap dia. Paksa dia tuliskan Sembilan Gaya Dewa Lotus.”



Xuezhi dan yang lainnya berkumpul bersama dan mengobrol. Zhu Sha merasa kalau pengorbanan mereka terlalu besar demi menyelesaikan kesalahpahaman, karena mereka kehilangan dua buku rahasia. Namun Xuezhi merasa tidak masalah, malah menurut nya ini lebih baik, dan ini juga bisa di anggap, dia menebus kesalahan Ayahnya.
“Tapi sebelum pergi, Penatua berpesan supaya kita melindungi buku rahasia dengan baik. Akhirnya malah...” kata Liuli dengan cemas.
“Aku yang membakar Kitab Hati. Jika Penatua bertanya, aku akan menanggungnya sendiri,” tegas Xuezhi.

“Ketua muda istana, aku tidak bermaksud seperti itu,” kata Liuli, merasa tidak enak.


Xuezhi kemudian membahas tentang kekhawatirannya, walaupun masalah ini telah selesai, tapi mereka masih belum menemukan pengkhianat di Istana Api Chong. Dan Muyuan menenangkan Xuezhi untuk jangan khawatir, karena setelah kembali ke Istana Api Chong, dia sendiri yang akan menyelidiki nya.

Keesokan harinya. Zhu Sha langsung ingin membunuh Hong Sheng untuk menghukumnya. Tapi Xuezhi menghentikan nya. Dia meminta kepastian dari Shi Yan, apakah Kuil Luduan tidak akan ikut campur, bila mereka menghukum Hong Sheng. Dan Shi Yan mengiyakan.



“Baiklah.  Kami bawa dia kembali ke Istana Api Chong dan mengurung dia selamanya,” kata Xuezhi, memutuskan. Dan semua nya merasa terkejut. “Aku tidak berharap ada orang yang mati lagi karena Sembilan Gaya Dewa Lotus,” jelas nya. “Lagi pula mati sangat mudah, lebih sulit hidup dalam penyesalan.”

“Amitabha. Kamu memiliki kebajikan kehidupan, adalah keberuntungan Istana Api Chong, juga adalah keberuntungan seni bela diriku,” puji Shi Yan, berterima kasih.

Qingmei datang ke penginapan untuk mencari Xuezhi dan Muyuan. Tapi sayangnya, ketika dia datang, Xuezhi dan Muyuan sudah keburu pergi sejak pagi.


Dipertengahan jalan. Didalam hutan. Muyuan tiba- tiba merasakan sesuatu, jadi diapun berhenti dan melihat ke sekeliling. Yang lain pun ikut memandang ke sekeliling. Dan ketika mereka melihat banyak burung- burung tiba- tiba terbang di udara, mereka semua langsung bersiap. Dan tepat disaat itu, banyak panah yang datang ke arah mereka.


Hong Sheng yang berada dalam keadaan terikat, dia tidak bisa melakukan apapun untuk melindungi dirinya. Dan karena itu diapun menerima banyak anak panah di tubuhnya. Gugu yang tidak bisa melakukan seni bela diri, dia juga terkena anak panah. Dan melihat itu, Xuezhi langsung menghampiri nya dengan panik.

“Gugu. Gugu. Gugu,” panggil Xuezhi.


Dengan lemah, Gugu bergerak, dia mengeluarkan lukisannya yang di simpan didalam pakaian, dan dia memberikan itu kepada Xuezhi. “Bisakah bawa aku pulang?” tanyanya.

“Kakak bawa kamu pulang,,” jawab Xuezhi. Lalu Gugu memuntahkan darah dan meninggal.

Dengan sedih, Xuezhi menangis dan tidak memperhatikan keadaan disekitar. Pas disaat itu, sebuah anak panah melesat ke arah Xuezhi, dan demi melindungi Xuezhi, Zhu Sha mengobarkan dirinya sendiri, sehingga dialah yang terkena tembakan.


Melihat itu, Muyuan tidak tahan lagi, dan dia segera terbang menuju ke arah para pelaku yang menembak kan anak panah kepada mereka. Dan melihat kedatangan nya, para pelaku tersebut langsung melarikan diri darisana.


Muyuan mengejar para pelaku tersebut dan membunuh mereka semua, kecuali Yu Man. Dan ketika dia berhasil menghancurkan topeng wajah Yu Man, dia sangat terkejut melihat wajah nya.

Muyuan kemudian teringat tentang perkataan kakek nya. “Kenapa kamu tak mengerti jerih payah kakek, kamu baru mau menjadi Ketua istana ini? Chong Xuezhi adalah gadis yang tidak mampu. Dia tidak bisa mengendalikan Istana Api Chong, lebih tidak tahu bahaya di dunia persilatan,” kata Penatua Yuwen.


“Pergi!” kata Muyuan, membiarkan Yu Man pergi. Dan Yu Man pun segera pergi.


Liuli menjelaskan bahwa anak panah barusan memiliki racun, untungnya Chequ segera mengunci titik akupuntur Zhu Sha, jadi untuk sementara waktu, Zhu Sha tidak berada dalam bahaya. Dan dia memiliki obat penawar, tapi itu hanya bisa menjamin keselamatan Zhu Sha untuk sementara. Jadi untuk segera menyelamatkan Zhu Sha, mereka harus segera kembali ke Istana Api Chong.

“Chequ, bawa Gugu,” perintah Xuezhi. Dan Chequ mengiyakan.


Tepat disaat itu, Muyuan kembali. Dia berbohong bahwa dia tidak berhasil mengejar para pelaku. Lalu dia menanyai, bagaimana keadaan Zhu Sha. Dan Liuli menjelaskan dengan sebenarnya.

Wuming menanyai, apakah Shangguan Tou sedang mengkhawatirkan Xuezhi. Dan Shangguan Tou menjawab tidak, sebab Xuezhi sudah memiliki orang yang mengkhawatirkannya. Dia hanya tidak tahu apa yang menanti nya. Dan Wuming juga tidak tahu apa yang menanti mereka, tapi apapun yang terjadi, dia berjanji akan melindungi Shangguan Tou dengan baik. Dan Shangguan Tou mengiyakan.



Ketika Qingmei dalam perjalanan untuk menyusul Xuezhi dan Muyuan, dia menemukan Hong Sheng. Awalnya dia mengira Hong Sheng telah meninggal, jadi dia berniat untuk meninggalkan nya. Tapi tiba- tiba Hong Sheng bersuara.

“Selamatkan aku. Selamatkan aku,” kata Hong Sheng, pelan.


Penatua Yuwen sangat terkejut dan marah, saat dia mengetahui kalau ternyata Xuezhi masih hidup dan Xuezhi juga telah membakar Kitab Hati Lotus. Dan Yu Man kemudian menceritakan tentang Muyuan yang sudah mengetahui identitas nya.
“Mereka sekarang ada di mana?” tanya Penatua Yuwen.
“Mereka sekarang seharusnya di perjalanan kembali ke Istana Api Chong,” jawab Yu Man.
“Kamu cepat cari tempat persembunyian. Tidak ada perintahku, jangan kembali.”
“Tapi bagaimana dengan Ketua Muyuan?” tanya Yu Man, khawatir.

“Soal Ketua istana, aku ada cara. Pergi,” perintah Penatua Yuwen. Dan Yu Man pun segera pergi.


Sesampainya di Istana Api Chong. Muyuan langsung mengumumkan kepada semua orang di Istana Api Chong bahwa dia akan mengembalikan posisi Ketua Istana kepada Xuezhi. Dan Penatua Yuwen langsung protes.



“Sejak Istana Api Chong aku dibentuk, diwariskan lebih dari seratus tahun baru ada posisi di dunia persilatan sekarang. Kita semua tahu. Posisi Ketua Istana Api Chong seharusnya dijabat orang yang memiliki kebijakan dan bakat dalam sastra dan militer. Bagaimana bisa dikuasai oleh gadis yang tak bijak dan tak berkemampuan?” kata Penatua Yuwen, bertanya kepada semua nya.

“Penatua,” sela Muyuan dengan keras.



Penatua Yuwen menasehati Muyuan untuk jangan membawa perasaan dalam hal ini. Karena posisi Ketua Istana berkaitan dengan kelangsungan hidup Istana Api Chong. Bila Muyuan terikat oleh peraaan masa kecil, maka ini kekanak- kanakan. Dan mendengar itu, Xuezhi merasa sedih.
“Yang dikatakan Penatua Yuwen benar. Aku memang tak bijak dan tak berkemampuan. Tidak pantas menjadi Ketua istana ini,” kata Xuezhi, tidak percaya diri.

“Ketua muda istana, jangan bicara sembarangan,” kata Muyuan dengan pelan, mengingatkan Xuezhi.



“Ketua istana sekarang, Yuwen Muyuan memiliki kebijakan dan bakat, sangat dihormati para murid. Ini adalah keberuntungan Istana Api Chong aku. Bagaimana menurut kalian?” tanya Penatua Yuwen kepada semua orang di Istana Api Chong.
“Harap Ketua Muyuan tetap menjabat,” teriak seorang anggota Istana Api Chong. Dan lalu semua orang mengikutinya.
Mendengar itu, Xuezhi semakin bertambah sedih dan tidak percaya kepada dirinya sendiri.


“Tutup mulut kalian semua,” bentak Muyuan, marah. “Aku katakan sekali lagi. Istana Api Chong hanya ada seorang ketua istana, dia adalah Chong Xuezhi,” tegas nya. “Dia demi mengembalikan reputasi Istana Api Chong yang ada di dunia persilatan, demi membuat kalian bisa mengangkat kepala di hadapan aliran lain, dia hampir kehilangan nyawanya. Dan juga, Istana Api Chong memang bermarga Chong. Yang kalian makan, pakai, gunakan, semua milik keluarga Chong. Kalian tanyakan diri sendiri, apakah pantas untuk meragukannya? Mulai sekarang, siapapun yang menyuruhku menjadi Ketua istana, maka langsung keluar dari Istana Api Chong ini,” ancam nya kepada semua.
“Yuwen Muyuan,” bentak Penatua Yuwen, sangat marah. “Istana Api Chong cepat lambat akan hancur di tanganmu,” katanya. Lalu diapun pergi.

Mendengar itu, Xuezhi semakin bertambah sedih dan sedih. Melihat itu, dengan lembut, Muyuan memintanya untuk jangan khawatir, karena ada dia disini.


Setelah pertemuan selesai, Muyuan menemui Penatua Yuwen, dan menanyai apakah Penatua Yuwen yang telah mengutus Yu Man. Dan Penatua Yuwen berpura- pura tidak tahu. Namun Muyuan sama sekali tidak percaya, karena tanpa perintah dari Penatua Yuwen, maka mana mungkin Yu Man berani. Dan mendengar itu, Penatua Yuwen hanya diam saja.

“Anda ingin aku menjadi Ketua istana. Tapi meskipun demikian, Anda juga tidak perlu membunuh Ketua muda istana. Zhi juga kamu lihat dari kecil hingga dewasa. Bagaimana Anda bisa sekejam ini?” tanya Muyuan dengan sikap sedikit melunak kepada Penatua Yuwen.


“Kejam? Yang kejam bukan aku. Yang kejam adalah ayahnya Chong Xuezhi, Chong Ye. Apakah kamu tahu Chong Xuezhi yang ingin kamu lindungi, siapakah dia?” balas Penatua Yuwen.

“Aku tentu saja tahu. Adalah Ketua muda Istana Api Chong sekarang. Adalah Ketua Istana Api Chong kelak, Kakek,” jawab Muyuan dengan yakin. Mendengar itu, Penatua Yuwen tertawa geli. Dan Muyuan merasan heran, ada apa.
“Aku tertawa kamu bodoh. Aku tertawa kamu polos. Kamu bahkan sepenuh hati ingin melindungi putri orang yang membunuh ayahmu,” kata Penatua Yuwen, memberitahu.
“Apa yang Anda katakan?” tanya Muyuan, terkejut.



“Apakah kamu tahu kenapa Chong Ye menyuruhku menjadi Penatua ini, menyuruh kamu menjadi Pelindung Ketua istana di atas banyak orang? Karena dia ingin menutupi rasa bersalah di hatinya.”
“Rasa bersalah apa?” tanya Muyuan, masih tidak bisa terlalu percaya.
“Rasa bersalah telah membunuh ayahmu,” jawab Penatua Yuwen, tegas.

‘Aku tidak percaya,” gumam Muyuan.


“Chong Ye dan ayahmu memiliki hubungan hidup. Waktu itu Chong Ye demi berlatih Sembilan Gaya Dewa Lotus dan kerasukan iblis. Kamu kira Chong Ye mengangkatmu sebagai anak kandung adalah kebaikan terhadap keluarga Yuwen kita?” tanya Penatua Yuwen, menceritakan kejadian di masa lalu. “Bukan!” teriaknya. “Dia berhutang satu nyawa keluarga Yuwen kita. Kamu bahkan memperlakukan musuh sebagai ayah. Dan sepenuh hati ingin melindungi putri orang yang membunuh ayahmu. Apakah kamu tak bersalah kepada ayahmu yang ada di surga?”
Mengetahui semua itu, Muyuan terpaku diam, karena dia sangat terkejut.

Post a Comment

Previous Post Next Post