Sinopsis Lakorn : Sapai Import Episode 13 - 1


ATTENTION :
Menurut saya pribadi, drama ini tidak sesuai untuk usia di bawah 19 tahun. Jadi, jika ada yang di bawah 19 tahun, harap tidak lanjut membaca. Pemirsa di harap bijak. Terimakasih.
=====
Sinopsis Lakorn : Sapai Import Episode 13 - 1
Images by : Channel 7

Restoran yang Lisa kelola mendapatkan banyak pengunjung. Ini pertama kalinya setelah sekian tahun, mereka mendapatkan banyak sekali pengunjung.



Mor juga sudah mulai memperhatikan Rin dengan pandangan berbeda, tidak seperti seorang kakak pada adik. Lisa menyadari hal itu dan muai menjalankan taktiknya. Dia bilang pada Mor kalau dia akan mencarikan pacar untuk Rin. Dengan tegas, Mor melarang dengan alasan kalau Rin masih anak-anak.
“Dua puluh tahun itu bukan anak-anak lagi. Beberapa bahkan sudah punya anak di umur segitu,” balas Lisa.



Mor jadi terdiam. Dia mengalihkan pandangan dan lanjut memperhatikan Rin. Saat melihat seorang pria yang tampaknya mendekati Rin, Mor tidak bisa menyembunyikan wajah cemburunya. Dia bahkan mengikuti Rin dan pria tersebut.



Don yang diam-diam memperhatikan, menghampiri Lisa dan nanya, apa itu adalah pria yang Lisa bayar? Lisa kaget dan memberi isyarat agar Don diam. Tapi, bagaimana Don bisa tahu? Don menjawab kalau dia bisa tahu hanya dengan sekali lihat. Dia memuji Lisa dan rencananya yang cemerlang.
--



Pria itu masih mengikuti Rin dan meminta Rin membawanya ke perternakan. Dia dengar, mereka bisa memberi makan hewan sendir. Rin dengan senang hati, membantu. Mor masih terus mengikuti dan memperhatikan. Saat melihat Rin befoto dengan pria itu, Mor semakin cemburu.




Dia segera menghampiri mereka. Melarang berfoto dan menyuruh pria itu melepaskan pegangan tangannya di bahu Rin. Pria itu malah semakin memanasi dengan memuja muji Rin yang cantik dan manis. Rin juga balas memujinya. Mereka berdua malah berbicara sangat dekat dan akrab di depan Mor.
Saat pria itu mau minta ID Line Rin, Mor langsung melarang.
“Siapa sih kau?” tanya pria itu dengan nada kesal.



“Aku pacar Rin!” jawab Mor, langsung dan menarik Rin pergi. Rin sampai kaget mendengar jawaban tersebut.
--




Nenek berpakaian nyentrik hari ini. Dia mengenakan topi, masker hitam, baju kaos hitam, jaket kulit hitam dan celana jeans. Waen saja sampai mengira Nenek adalah pencuri. Begitu nenek melepas masker-nya, Waen baru mengenalinya. Tapi, untuk apa nenek berpakaian begitu?
“Aku harus mengecheck restoran,” jawab Nenek.


“Tapi untuk apa sampai berpakaian begitu?” tanya Waen lagi, “Ahhh. Aku tahu. Anda pasti takut kehilangan muka (malu karna sudah salah menilai Lisa selama ini). Ayolah, itu bukan hal besar. Khun Lisa melakukan hal hebat jadi dia pantas mendapatkan pujian.”

Mendengar ucapan Waen, Nenek jadi kesal. Untuk menunjukkan kekesalannya, dia nanya, apa Waen pernah memikirkan akan melakukan apa jika kehilangan pekerjaan? Dengan santainya, Waen malah jawab kalau dia akan membesarkan cucunya. Eh, sedetik kemudian, Waen baru sadar maksud pertanyaan Nenek dan langsung meminta jangan dipecat.
“Kalau begitu, diamlah,” ujar Nenek dan beranjak pergi.
--



Nenek pergi dengan penyamarannya untuk mengawasi Lisa. Dia dapat melihat Lisa yang bekerja keras dan ramah kepada para tamu, bahkan ikut turun tangan melayani. Saat seorang pekerja tanpa sengaja menjatuhkan gelas, Lisa tidak marah dan menenangkannya sembari membereskan pecahan kaca di lantai.


Lisa juga sangat gesit dalam bekerja dan pandai. Seorang pelanggan memesan menu dengan banyak sekali permintaan ini dan itu, tapi Lisa bisa mencatatnya dengan sempurna dan bahkan menawarkan menu lain yang menarik. Nenek memperhatikan semua itu dan memuji kemampuan Lisa dalam menjaja makanan.



Dan penyamarannya ketahuan oleh Don. Nenek panik dan memakai masker, tapi Don sudah terlanjur melihatnya. Lagian, dia kan cucu Nenek, jadi dia pasti bisa mengenai Nenek walau menyamar begitu. Untuk apa Nenek kemari?
“Aku ingin tahu apakah istrimu sehebat yang di sombongkannya,” jawab Nenek.
“Dan hasilnya?”
“Itu… aku belum memutuskan,” jawabnya malu. “Tapi, dari yang ku perhatikan, dia okay.”

Don tersenyum lebar, menyadari kalau Nenek mulai membuka hati untuk Lisa. Dan saat melihat Lisa membawa begitu banyak piring, Nenek menyuruh Don untuk menasehati Lisa agar tidak membawa begitu. Gimana kalau piringnya jatuh dan malah merusak reputasi restoran mereka?
“Jangan khawatir. Lisa dulu pernah kerja sebagai pelayan waktu di London. Jadi, ini mudah baginya,” jawab Don.
--



Pit membawa orang berpakaian serba hitam ke perternakan. Mereka adalah orang jahat. Saat ada security yang datang menegur agar tidak berada di wilayah itu, karena bukan area untuk turis, para pria itu, malah memukuli security tersebut hingga pingsan.
--



Mor terus membawa Rin berjalan jauh dari tempat tadi. Rin tidak tahan lagi dan nanya alasan Mor bersikap begini. Bukankah Mor bilang tidak suka padanya? Kenapa malah menghalanginya dekat dengan pria lain?
“Aku tidak suka pria itu. Aku bisa tahu kalau dia itu playboy. Dia tampan, jadi bagaimana mungkin dia belum punya pacar? Aku tidak peduli tapi setiap pria yang ingin mendekatimu harus melewati pemeriksaanku dulu. Aku mau kau bertemu pria terbaik.”
“P’ bisa berhenti seperti P’Don? Aku sudah dewasa sekarang! Aku bisa tahu mana yang baik dan tidak.”
“Tapi kau naif dan mudah percaya. Aku tidak peduli tapi kau harus menuruti apa kataku. Dan jangan melawan. Mengerti?”
Rin masih kesal. Dia menanyakan alasan Mor kenapa tadi bilang kalau dia pacarnya? Mor terdiam, kesulitan menjawab pertanyaan tersebut. Dan karna tidak bisa jawab, Mor malah kabur.

Rin tidak semudah itu membiarkannya dan terus mengikutinya, menuntut penjelasan. Dan saat itulah, mereka melihat sebuah mobil van hitam yang melaju begitu kencang. Apalagi, jalan yang di lalui bukanlah jalan untuk para turis. Mereka berdua merasa ada yang aneh.
--



Security yang di pukul pingsan itu, akhirnya sadar. Dan hal pertama yang di lakukannya adalah menelpon Don.
Karna itu, Don langsung pamit pergi sama Nenek. Dia menemui Lisa dan memberitahu kalau mereka harus memindahkan para pengunjung dari restoran. Belum juga menjelaskan apapun, Lisa sudah mendapat telepon dari Rin. Rin menelpon untuk memberitahu mengenai mobil van itu.


Dan itu juga alasan Don meminta Lisa memindahkan pengunjung. Itu karna, mereka tidak tahu siapa orang-orang itu dan apa yang mereka inginkan.
--


Mor dan Rin menggunakan mobil mengejar mobil van itu. Mor menggunakan jalan pintas agar bisa menyusul van tadi.
--


Lisa segera memanggil Paula dan Ko, memerintahkan untuk menyiapkan mobil karna mereka akan memindahkan pelanggan ke lokasi lainnya.
“Kenapa?” tanya mereka berdua.
“Jangan tanya. Kita pindahkan semua pengunjung ke tempat baru. Beritahu pekerja lainnya untuk segera menyiapkan sekitar 10 meja dan bawa mobil segera kemari.”
Don juga menelpon Orn, meminta bantuannya untuk segera ke restoran. Membantu untuk mengurus para pelanggan. Dan Mor serta Rin sedang mengikuti van tersebut. Dia juga sudah menelpon polis.
“Aku merasa sesuatu akan terjadi. Dan sesuatu itu bukanlah hal bagus.”


Lisa kemudian membuat pengumuman untuk para pengunjung. Dia meminta maaf karna mengganggu. Tapi, mereka mempunyai akomodasi spesial hari ini karna ada banyak sekali pelanggan. Mereka membuka tempat spot baru dengan pemandangan indah yang belum pernah di buka untuk siapapun sebelumnya. Jadi, para pengunjung silahkan pindah ke tempat yang sudah di tentukan dengan kendaraan yang sudah mereka siapkan. Dan untuk makanannya, jangan khawatir, karna para pelayan akan mengantarkannya untuk mereka.


Nenek yang ada di dalam resto, jadi heran, apa yang terjadi?
--



Mobil Mor dan Rin berhasil menghalangi van itu dengan memarkirkan mobil secara melintang di tengah jalan. Para pria keluar dari mobil dan sudah mau marah, tapi ternyat tidak ada siapapun di dalam mobil. Terpaksa, semuanya keluar dan mendorong mobil secara bersama-sama ke tepi jalan.
Mor ternyata bersembunyi di sekitar sana. Dia mencari celah di saat perhatian semua orang yang ada di mobil teralih, dia segera meletakkan paku yang sudah di siapkannya di bawah roda van.



Jadinya, begitu mobil yang menghalangi berhasil di pindahkan dan mereka mau lanjut pergi, ban mobil malah bocor. Para pria berpakaian serba hitam itu jelas marah dan kesal. Tapi, begitu melihat ada paku yang menancap, mereka sadar kalau ada yang berusaha menghalangi mereka.
Mor dan Rin masih ada di dekat sana, bersembunyi. Mereka berharap kalau tindakan mengulur waktu mereka, cukup bagi Lisa dan Don untuk memindahkan semua pengunjung.
--



Semua pelanggan di resto sudah berhasil di pindahkan. Don memberitahu Lisa kalau Orn sudah ke spot resto yang baru dan akan menangani para pelanggan di sana. Jadi, jangan khawatir. Orn juga menyuruh mereka untuk berhati-hati. Don juga memberitahu kalau polisi akan tiba dalam setengah jam.
Nenek yang sedari tadi sembunyi, akhirnya menghampiri mereka, ingin tahu apa yang terjadi. Lisa kaget melihat nenek apalagi nenek berpakaian berbeda. Nenek jujur kalau dia datang untuk mengawasi Lisa, tapi malah ada kejadian begini. Apa yang terjadi?
--


Para pria tadi berhasil mengganti ban dengan ban serep. Mereka segera bergegas ke restoran.
--
 Don dan Lisa khawatir karna Nenek mau ikut menjaga restoran dengan mereka.
“Aku sudah pernah menghadapi situasi seperti ini sebelumnya. Dulu, ada lebih banyak pencuri daripada nyamuk. Namun, aku dan kakekmu bisa mengatasi mereka semua! Hal seperti ini bukanlah masalah,” sombong nenek.
Lisa begitu kagum dan memuji Nenek yang begitu hebat.


Tapi, baru juga sombong, para pria itu sudah tiba dan mengacau. Nenek dan Lisa, refleks sembunyi di belakang Don. Para pria itu terang-terangan bilang kalau mereka hendak mengacau. Mereka mulai membanting meja kursi dan memecahkan vas bunga.
Don tentu tidak membiarkan dan mulai menghajar mereka. Tidak hanya Don, tapi Lisa juga ikut membantu. Nenek beneran bangga dan memuji Lisa yang adalah cucu menantunya (ciee. Sudah mulai mengakui Lisa nihhh yeee).


Ternyata salah seorang pria membawa senjata pistol. Dia mulai menyerang dengan menembak pistol. Untung Nenek, Lisa dan Don sempat lari ke dalam restoran untuk sembunyi.
--


Tanpa mereka ketahui, Orn bersama pekerja perternakan membawa senjata bersiap ke restoran untuk menyingkirkan para pengacau. Orn bahkan membawa senapan laras panjang.
--



Para pria itu menerobos masuk ke dalam restoran. Yah, akhirnya terjadilah perang tembak menembak. Kenapa? karena ternyata, di dalam restoran, ada sebuah tempat rahasia, dimana Nenek menyimpan senapannya.


Sadar kalau akan segera kalah, pria itu akhirnya kabur. Don malah tidak membiarkannya dan mengejar. Pas kali, Mor tiba dengan mobilnya sembari memberikan pistol milik Don. Don memeriksa pistolnya dan mulai mengejar pria tersebut. Lisa ikutan.




Para pria itu kesulitan untuk kabur karna di tengah jalan, sudah ada Orn dan para anggotanya yang menghalangi. Orn bahkan mengarahkan moncong senapan ke arah mobil. Mau mundur, di belakang juga sudah ada Don dengan pistol.
Akhirnya, pria yang ada pistol keluar duluan sambil mengangkat tangan dan meletakkan pistol ke tanah. Aksinya di ikuti semua anggotanya. Mereka menyerah daripada mati.
--
Orn, Rin dan Nenek menunggu di rumah Orn. Mereka menanti Don dan Lisa kembali dari kantor polisi setelah menyerahkan para penjahat itu. Mereka ingin tahu, siapa yang menyuruh mereka?
Don kesulitan menjawab. Dan Nenek memaksanya untuk menjawab.
“Orang yang menyewa mereka untuk menghancurkan restoran kita adalah … Pitarn,” beritahu Don.
--


 Pitarn mengamuk di rumah karna orang suruhannya malah tertangkap. Amukannya terhenti karna Nenek sudah datang menemuinya. Wajahnya tampak sangat amat marah. Di dapan pagar rumah, Don dan Lisa menunggu karna Nenek melarang mereka untuk ikut masuk.

Ratda yang baru saja pulang, heran karna Lisa dan Don berdiri di depan rumah. Kenapa tidak masuk?


“Apapun yang ingin Nenek lakukan, lakukan saja,” ujar Pit, pasrah. “Aku tidak mempunyai alasan. Aku mengakui kalau aku memerintahkan orang-orang itu untuk menghancurkan restoran.”
Nenek sangat marah dan hendak menampar Pit. Tapi… dia tidak sanggup. Pada akhirnya, nenek tidak menampar dan menangis. Dia merasa percuma menampar Pit dan hanya akan membuat tangannya sakit. Dia merasa kalau Pit sudah tidak bisa di obati lagi (maksudnya, di ubah). Dia sangat kecewa. Kenapa Pit melakukan hal seperti ini?
Pit malah tidak merasa bersalah. Dia malah balik menekankan dan menyakiti hati nenek dengan mengatakan kalau dia adalah Pitarn, cucu yang tidak pernah di anggap. Di mata Nenek, dia tidak pernah melakukan hal baik. Dan jika dia menjadi sedikit jahat, apa salahnya?!


“Siapa kau? Kau bukanlah orang yang pernah ku kenal! Anak manis yang baik dan tahu simpati itu, kemana dia pergi? Aku ingin cucuku yang lama kembali. Kembalikan dia padaku,” tangis Nenek.


“Anak yang mana? Pitarn yang lama sudah pergi!!! Dia tidak akan kembali! Itu karna semua orang menyakitinya dan merubahnya menjadi Pitarn yang sekarang!! Semuanya! Bahkan ibuku sendiri! Mulai dari sekarang, aku tidak akan pernah melakukan sesuatu untuk orang lain lagi, kecuali diriku sendiri.”

Ucapan itu sangat menyakiti hati Nenek. Ratda yang baru masuk dan mendengar semuanya, pada akhirnya, menampar Pit. Dia kecewa dan marah.
“Jika aku tidak mendapatkan perternakan, maka tidak seorangpun akan mendapatkannya,” tegas Pit.

Ratda memeluknya, “Ini salahku. Ini salahku karna mengajarimu begini. Tolong berhenti, Pit. Tolong jangan melakukan hal yang lebih buruk dari ini. Aku mohon. Dan mulai dari sekarang, apapun yang kau inginkan, akan ku dapatkan untukmu. Tolong berhenti berpikir begini,” tangis Ratda.
“Karna mae yang sudah membuatku menjadi seperti ini, maka mae harus menerimanya. Tunggu dan lihat saja, aku tidak akan berhenti di sini. Ini hanyalah awal. Dan mulai dari sekarang, kau harus bersiap, Don,” uajrnya dan pergi dari rumah.
Nenek begitu terpukul melihat Pit yang menjadi seperti ini, hingga dia jatuh pingsan.

Don berusaha mengejar Pit, tapi Pit tidak mau tinggal. Dia merasa kalau tempat ini bukan lagi rumahnya. Dia sendirian. Don berusaha menenangkan dan membujuk Pit dan bahwa semuanya bersedia memaafkannya. Tapi, Pit tidak mau mendengarkan dan hanya menganggap Don bermulut manis dan munafik.
“Mari kita mulai semuanya dari awal,” pinta Don.
“Tidak. Jika aku harus memulai dari awal, aku lebih baik memulainya tanpa kau di dalam hidupku!” balas Pit dan langsung pergi.
Don masih mau mengejarnya, tapi Lisa memanggil dan memberitahu kalau Nenek pingsan.



Post a Comment

Previous Post Next Post