ATTENTION
:
Menurut saya pribadi, drama ini tidak
sesuai untuk usia di bawah 19 tahun. Jadi, jika ada yang di bawah 19 tahun,
harap tidak lanjut membaca. Pemirsa di harap bijak. Terimakasih.
======
Sinopsis Lakorn : Sapai Import Episode 13 - 2
Images by : Channel 7
Nenek sudah di bawa kembali ke
kediamannya dan dokter keluarga juga sudah di panggil. Setelah memeriksa
kondisi Nenek, dokter memberitahu pihak keluarga kalau Nenek sudah ada penyakit
darah tinggi dan stress membuat tekanan darahnya menjadi tinggi. Tapi, tidak
perlu terlalu khawatir.
Tidak lama setelah dokter pergi,
Nenek akhirnya sadar. Semua beneran khawatir pada kondisinya. Begitu sadar,
yang pertama di cari Nenek adalah Pit. Tahu kalau masalah sudah semakin
sensitif, Orn menyuruh anak-anaknya dan menantunya untuk menunggu di luar.
Jadi, yang ada di dalam kamar hanyalah Nenek dan Ratda.
Ratda menangis penuh penyesalah
padan Nenek. Dia tidak menyangka kalau putranya akan membuat masalah besar
seperti ini. Dia memohon agar Nenek tidak menyalahkan Pit karna yang salah
adalah dirinya. Dia ibu yang gagal dalam mendidik anak. Dia sangat menyesal.
“Orang tua selalu berkata kalau
seorang anak seperti pakaian putih. Dan apapun warna yang kita tambahkan,
mereka akan menjadi warna itu. Jika kita menambahkan warna hitam, dia akan
tumbuh menjadi seseorang tanpa kebaikan dan tidak punya rasa simpati pada orang
lain. Tugas seorang ibu sangatlah hebat dan tidak ada waktu istirahat. Bahkan
jika kau membawanya ke pulau terpencil, tapi kau tetap tidak akan merasa
tenang. Karna kau tidak tahu, apakah hal yang bagus atau buruk ada di
sekitarnya. Kau harus bertahan dan tidak kehilangan harapan. Aku percaya kalau
Pit akan kembali menjadi Pitarn kita yang manis,” nasehati Nenek. “Kau mungkin
salah Ratda karna mengajari hal yang salah. Tapi, itu bukan sepenuhnya
kesalahanmu. Jangan menyalahkan diri sendiri. Dan jangan pernah berpikir kalau
kau sendirian. Kau punya Pat, aku, Mae Orn dan para keponakanmu yang akan
selalu membantumu.”
Ratda masih terus menangis. Tapi,
dia sangat berterimakasih karna Nenek, tidak marah dan membencinya dan Pit.
Nenek mengatakan kalau dia tidak pernah membenci mereka dan dia juga yakin kalau
Pit akan segera kembali pada mereka. Ratda menangis semakin keras.
--
Pat baru saja pulang dan
mendengar kabar mengenai apa yang Pit lakukan. Dan juga mengenai nenek yang
pingsan. Pat sangat khawatir. Dan begitu melihat Ratda yang keluar dari kamar
Nenek, mereka berdua langsung berpelukan sambil menangis.
Dan sama seperti yang Nenek
katakan, Orn dan yang lain tidak menyalahkannya atas apa yang sudah Pit
lakukan, sebaliknya, mereka menguatkan Ratda untuk tidak menyerah. Ratda tidak
menyangka kalau Orn tidak membenci Pit.
“Dia adalah keponakanku.
Bagaimana mungkin aku membencinya,” ujar Orn.
Ratda sadar kalau selama ini dia
dan Pit sudah berbuat jahat, terutama pada Don. Orn tidak marah akan hal itu,
karna bagaimanapun mereka adalah saudara. Dan bagaimana bisa dia membenci
adiknya sendiri.
Akhirnya, kedua saudara itu
kembali berbaikan, di tengah permasalahan yang sedang terjadi. Di balik hal
buruk, selalu ada hal baik.
Don juga berkata akan berusaha
mencari Pit dan membawanya kembali. Ratda mengucapkan rasa terimakasihnya yang
teramat besar pada mereka berdua.
--
Begitu hanya berdua, Lisa
langsung menanyai Don, mau kemana dia mencari Pit? Don menjawab kalau Pit hanya
mempunyai sedikit teman dan dia mengenal beberapa teman Pit. Dia akan mencoba
menghubungi mereka dan meminta mereka memberitahunya jika Pit mengontak.
--
Dan benar saja, Pit pergi minum
di rumah temannya. Walau temannya memintanya untuk berhenti minum, Pit tetap
minum untuk melepas stress. Dan karna stress-nya itu, ketika Sia menelponnya,
Pit mengangkatnya dan bicara dengan nada begitu berani. Dia bahkan berani
memutuskan hubungan kerja sama mereka.
“Kau ingat, kau menyuruhku
menggunakan otakku untuk menghentikan Lisa sukses dalam menangani restoran. Tapi,
aku malah hancur. Lucu. Orang yang pada akhirnya terjatuh dan mati adalah aku!
Dan mulai dari sekarang, jika kau menginginkan perternakan, cari caramu
sendiri,” jawabnya, begitu berani dan mematikan telepon.
Ucapannya memancing emosi Sia.
Dia segera memerintahkan sekretarisnya untuk mencari dimana Pit berada
sekarang.
Teman Pit juga menghubungi Don
dan Don langsung datang menjemput Pit, memaksanya untuk pulang. Walau Don sudah
memberitahu kalau Nenek sakit, Pit tetap menolak pulang. Dan di tengah
pertengkaran mereka, orang suruhan Sian tiba-tiba muncul dan membawa Pit paksa.
Pit begitu mabuk untuk dapat melawan, jadi Don yang menghajar para pria
tersebut.
Masalahnya, salah satu di antara
mereka membawa pistol. Untungnya, Lisa sedari tadi ternyata menunggu di dalam
mobil, jadi, saat melihat situasi yang diluar prediksi, Lisa keluar dan memukul
kepala orang yang membawa pistol dari belakang dengan menggunakan papan besi
(yang entah dia dapatkan darimana).
Dengan begitu, mereka selamat
dari para pria itu. Walau begitu, Pit tetap tidak mau pulang dengan mereka. Don
dan Lisa terus mengikutinya. Don bahkan menanyakan siapa orang-orang itu? Pit
juga tidak tahu. Don malah menyindir Pit yang selalu bergaul dengan para
preman. Ucapannya itu membuat Pit emosi karna Don selalu saja menganggapnya
sebagai pembuat masalah.
Karna emosinya itu, walau Don
memberitahu Ratda menangis dan Nenek juga sakit, Pit tetap tidak mau ikut
pulang. Kebetulan sekali, sebuah taksi lewat, jadi Pit pergi dengan taksi. Dia
mengancam jika Don masih mengikutinya, dia akan kabur dan Don tidak akan pernah
menemukannya lagi.
Setelah Pit pergi, Don melihat
sekretaris Sia mengikuti taksi Pit. Sekretaris Sia menghentikan taksi itu dan
memberitahu kalau Sia mencarinya.
--
Pit akhirnya pergi ke kediaman
Sia. Begitu tiba, dia langsung meluapkan amarahnya karna Sia mengirim
orang-orangnya untuk memaksanya kemari. Pit menjelaskan kalau perbuatan
jahatnya sudah tertangkap basah dan dia tidak bisa kembali ke perternakan lagi.
Dan karna itu juga, dia tidak bisa membantu Sia lagi.
“Tidak bisa!!” teriak Sia.
Dalam sekejap, sekretaris Sia
langsung menghantamkan kepala Pit ke meja dan mengarahkan pistolnya.
“Jangan lupa, satu-satunya cara
kau untuk keluar dari perjanjian kita adalah kalau kau menjadi mayat,”
peringati Sia.
Pit ketakutan. Dia menyerah tapi
sekarang dia juga tidak tahu harus bagaimana karna dia sudah keluar dari
perternakan. Sia menjawab kalau dia sudah menyiapkan cara bagi Pitarn untuk
kembali.
“Dan ingatlah ini! Mulai dari
sekarang, kau harus melakukan apapun yang ku perintahkan! Kau tidak akan
melawan,” tekankan Sia.
Pit terlalu takut untuk merespon
hal itu.
--
Don dan Lisa kembali dengan kabar
buruk bagi Ratda. Mereka berhasil menemukan Pit, tapi Pit tidak mau kembali. Ratda
begitu terpukul. Orn berusaha menenangkan untuk memberikan waktu bagi Pit
merenungkan semuanya dan memutuskan jalan yang akan di ambilnya.
--
Akhirnya, Sia membawa Pit menemui
Ratree. Ratree menyambutnya dengan senyuman penuh kemenangan, tapi tidak dengan
Pit. Dia terkejut, bagaimana bisa Sia dan Ratree mengenal?
“Kami bertemu secara tidak
sengaja. Dan sekarang, kau dan Khun Ratree berada di posisi yang sama. Aku akan
membantu kalian berdua untuk membalas dendam pada orang-orang yang ada di sana.
Mereka akan membayar apa yang sudah mereka lakukan pada kalian. Dan sekarang,
kita berada di dalam perahu yang sama. Dan perahu ini tidak akan pernah
tenggelam. Kita akan mencapai tujuan kita,” ujar Sia, bermulut manis.
Setelah Sia keluar meninggalkan
mereka berdua, Ratree mulai mengomentari sikap Pit. Dia bisa tahu kalau Pit
ragu untuk melakukan rencana Sia.
“Aku bisa tahu. Dari luar, kau
kelihatan kuat, tapi sebenarnya kau terlalu lembut dan bersimpati. Aku ingin
kau mengingat semua hal yang sudah terjadi di masa lalu. Nenekmu, tantemu, dan
Don, ingat semua yang sudah mereka lakukan padamu. Mereka menginjak kebaikanmu.
Mereka tidak pernah menganggap keluargamu. Tapi Sia dan aku, mengerti dirimu.
Kita harus bekerja sama dan membalas dendam pada mereka yang sudah menyakitimu.
Jadi, mereka akan menderita. Inilah waktumu untuk bersikap kejam. Atau kau akan
kehilangan semuanya, selamanya,” ujar Ratree, begitu berbisa.
Pit menepis tangan Ratree yang
memegang wajahnya. Entah apa yang Pit pikirkan karna dia pergi begitu saja dari
kamar Ratree.
--
Karena masalah yang di alaminya,
Ratda menjadi tidak berselera makan. Orn dan semuanya memperlakukannya dengan
baik dan bahkan membuatkan bubur agar sarapan. Karna Ratda sementara tinggal di
rumah mereka, Don mengatakan kalau di rumah ini ada aturan bahwa semua harus
menghabiskan makanan yang ada di piring.
Pat juga berusaha membujuk Ratda
untuk makan. Karna perhatian yang di berikan semua orang padanya, Ratda jadi
bisa sedikit tertawa dan akhirnya mau makan sedikit.
Setidaknya, di balik masalah yang
Pit lakukan, ada hikmah karna kedua keluarga itu bisa lebih dekat daripada
sebelumnya.
--
Seorang warga sekitar datang
menemui Don untuk memberitahu kalau rumah dan perternakan yang di milikinya
mengalami kebakaran agar dia mau pergi dari sana. Kecurigaannya timbul karna
sebelum kejadian, ada seseorang yang mencoba membeli property-nya, begitu juga dengan warga lain. Tapi, mereka menolak
menjual. Dan tiba-tiba saja terjadi kebakaran, jadi dia merasa semuanya terlalu
berlebihan kalau di sebut kebetulan.
Mor yang ada di sana dan
mendengarkan, menanyakan, siapakah orang yang berusaha membeli property-nya?
“Khun Pitarn,” jawabnya.
Jawaban yang membuat Don
terkejut.
Karna merasa kasihan dan
prihatin, Don memberikan bantuan sedikit dana. Warga tersebut sangat
berterimakasih atas bantuan tersebut.
Setelah warga pergi, Mor mulai
membahas mengenai Pitarn. Don juga tidak tahu apakah Pit beneran yang
melakukannya atau tidak, tapi sekarang Pit berubah sangat jauh. Dia sudah tidak
tahu bisa sejauh mana Pit melakukan semuanya lagi.
Lagi membahas Pit, Rin datang
dengan heboh, memberitahu kalau Pit sudah kembali.
--
Pit pergi ke kediaman Nenek,
berlutut dan meminta maaf. Dia bahkan menangis.
“Aku minta maaf karna tidak
berpikir dan membuat masalah bagi semuanya. Tapi, sekarang aku tahu, bahwa
keluarga adalah hal terpenting di dalam hidupku. Bukan harta, maupun uang atau
apapun. Tolong, maafkan aku,” mohon Pit.
Nenek begitu bahagia karna Pit
sudah kembali dan bahkan menyesali semua perbuatannya. Dia sudah memaafkan
semuanya. Jadi mulai semua dari awal, dan lupakan hal yang dulu. Jangan pernah mengulanginya
lagi.
“Masih ada satu orang lagi yang
harus kau minta maaf,” ujar Nenek.
Dan orang yang di maksud adalah
Ratda. Umur panjang, Ratda datang di saat namanya di sebut karna dia juga sudah
mendengar mengenai kepulangan Pit. Begitu melihat Ratda, Pit berlutut memohon
maaf. Ratda menangis dan menyuruhnya tidak perlu berlutut. Dia bahkan menyuruh
Pit berhenti menangis dan menanyakan apakah dia lapar? Sudah makan? Mau makan
apa?
Pat yang ikut bersama Ratda, ikut
menangis.
Setelah itu, Pit memberitahu
Nenek kalau dia juga membawa seseorang. Dan orang yang di bawa oleh Pit pulang
bersamanya adalah Ratree.
Waen yang baru kembali ke rumah
sampai menjerit kaget melihat Ratree. Dia tidak menyangka akan melihat Ratree
lagi. Apalagi, Nenek bilang kalau Ratree akan tinggal dengannya sama seperti
sebelumnya. Waen makin terkejut. Walau sebenarnya Waen tidak setuju, tapi dia
tidak punya hak menentang keinginan majikannya.
Ratree masih seperti dulu,
bermulut manis pada Nenek. Dan Nenek juga masih seperti dulu, menyanyangi
Ratree dan tidak menaruh curiga apapun.
--
Berita kepulangan Ratree di
sebarkan Waen pada rekan-rekannya. Dia memberitahu kalau Ratree masih cantik
seperti dulu, namun sekarang tingkahnya seperti seorang nang’ek saja. Panom saja ragu kalau Ratree akan berubah. Dia sampai
bilang kalau Ratree beneran bertobat kali ini, dia akan berdoa dan berbuat
amal.
Dan berita mengenai kepulangan Pitarn,
di sebarkan oleh Ko. Sebelumnya, belum ada yang tahu kalau Pitarn pulang.
--
Pitarn berubah. Dia bahkan
memotongkan ayam dan meletakkannya di piring Pat. Pat terkejut tapi juga senang
dengan perubahan abangnya itu. Keluarga mereka tampak jauh lebih harmonis
daripada sebelumnya. Pit bahkan meminta maaf karna sudah jahat selama ini pada
Pat. Pat tidak marah dan malah tertawa bahagia.
Pit kemudian bilang pada Ratda
kalau setelah makan, dia akan menemui Don untuk meminta maaf.
--
Pit pergi menemui Don dan Lisa di
restoran. Mereka berdua menatap Pit penuh kecurigaan.
Kemarin,
Pit sudah bilang pada Sia kalau Don dan Lisa pasti tidak akan percaya bahwa dia
berubah baik hanya dalam semalam. Saat itu, Sia menyuruhnya untuk berakting
menyakinkan dan memprihatinkan, dengan begitu mereka tidak akan mencurigai Pit.
“Aku
tidak bisa janji,” ujar Pit.
“Aku
tidak menerima kegagalan. Kau harus melakukan yang terbaik dan berhasil!
Ingatlah apa yang sudah mereka lakukan padamu. Jangan melunak. Jika kau tidak
bisa menangani hal ini, bagaimana kau bisa menangani pekerjaan besar? Kau harus
membuat mereka membungkuk padamu. Jadi kau bisa menginjak merkea dan membalas
apa yang sudah mereka lakukan padamu. Kau harus membuat mereka percaya padamu.
Buat mereka berpikir kalau kau ada di pihak mereka dan musuhku. Kau harus
menemukan kelemahan mereka. Dan setelah itu, tidak sulit untuk menjatuhkan Don,
orang yang sudah mencuri segalanya darimu!”
End
Karna itu, Pit mulai bersikap
pasrah jika Don dan Lisa tidak memaafkannya. Dia sudah menduga hal itu. Biarkan
waktu yang membuktikan kalau dia sudah berubah.
“Aku dan Lisa belum mengatakan
apapun. Kau yang membuat asumsi sendiri. Orang yang mau bertobat, pantas
mendapatkan pengampunan,” ujar Don, bersedia memaafkan Pit. Begitu juga dengan
Lisa.
Pit begitu senang dan mulai
menawarkan diri untuk bekerja pada Don di perternakan. Dia bersedia bekerja apapun
untuk membantu Don. Dia ingin memulai semuanya dari awal. Don kemudian berkata
agar Pit tidak berpikir dia adalah pemilik tunggal perternakan. Ini adalah
perternakan milik keluarga mereka. Jadi, Pit mempunyai hak untuk berpendapat
ataupun ingin bekerja sebagai apa, tinggal katakan padanya.
Don kemudian meminta Lisa keluar
untuk memberikan waktunya bicara berdua dengan Pit.
Begitu Lisa keluar, Don mulai
menanyakan alasan Pit mau pulang ke rumah? Kemarin malah, saat dia memohon, Pit
tidak mau sama sekali.
“Setelah aku masuk ke dalam
taksi, Sia Wichai mengirim orangnya menculikku. Dan mengancam akan membunuhku
jika aku tidak membantunya.”
“Mengenai apa?”
“Agar aku membeli property dari
warga sekitar. Tapi, warga tidak mau menjualnya. Aku tidak tahu harus bagaimana.
Dan aku meminta untuk memutuskan kerja sama kami, tapi dia tidak
mengizinkannya.”
“Dan apa kau tahu kalau seseorang
membakar rumah dan perternakan warga?” tanya Don.
“Kapan?”
“Pagi ini.”
Pit beneran kaget. Dia langsung
menduga kalau itu perbuatan Sia. Don hanya ingin memastikan satu hal, kalau Pit
tidak berhubungan dengan Sia lagi kan? Pit membenarkan dan memastikan tidak
akan menghubngi Sia lagi.
Don masih penasaran akan satu
hal, kenapa Sia mau membeli property di sekitar perternakan? Pit hanya diam dan
memasang ekspresi tidak tahu.