ATTENTION
:
Menurut saya pribadi, drama ini tidak
sesuai untuk usia di bawah 19 tahun. Jadi, jika ada yang di bawah 19 tahun,
harap tidak lanjut membaca. Pemirsa di harap bijak. Terimakasih.
=====
Sinopsis Lakorn : Sapai Import Episode 13 - 3
Images by : Channel 7
Sia menemui para warga dan
bermulut manis pada mereka. Dia juga membahas mengenai rumah mereka yang
kebakaran. Warga tentu heran, darimana dia bisa tahu? Asisten Sia menjawab
cepat kalau Sia dan Don adalah teman dekat, dan Don yang memberitahu Sia.
“Aku kemari untuk membantu
kalian. Aku tahu kalau kalian melakukan pinjaman untuk menanam padi. Tapi,
karena kejadian ini, kalian tidak punya uang untuk membayar pinjaman kan? Aku ingin
kalian menjual property kalian
padaku. Tanah kalian juga sekarang sudah tidak berguna. Kalian tidak harus
memutuskannya sekarang. Silahkan pikirkan dengan baik-baik dan aku akan
menunggu jawaban kalian,” ujar Sia, sok baik.
--
Ratree di dalam kamarnya
mengingat perintah Sia padanya. Sia ingin dia menjadi mulut dan telinganya
untuk mengawasi semua yang terjadi di perternakan. Itu karna Sia sudah tidak
mempercayai Pitarn lagi. Walau tidak percaya, dia tetap bersikap baik karna hanya
Pit seorang yang bisa membantunya mendapatkan perternakan. Dan begitulah, kerja
sama keduanya terjalin.
--
Setelah menemui para warga, Sia
pergi menemui Orn. Kedatangannya terlihat oleh Don dan Pitarn. Dan di tanggapi
dengan sinis oleh Don. Dan sama seperti sebelumnya, Orn masih terus memihak
Sia.
Don bahkan menuduh Sia yang
membakar rumah warga. Orn yang marah mendengar Don menuduh Sia tanpa bukti. Sia
sok baik tidak marah tapi memperingati agar lain kali Don tidak menuduhnya
tanpa bukti atau dia akan menuntut. Pitarn juga membela Don di hadapan Sia.
Sia akhirnya memilih untuk pergi
agar perdebatan tidak menjadi panjang.
Setelah Sia pergi, Orn memarahi
Don yang memperlakukan Sia seperti kriminal. Don menegaskan pada ibunya kalau
Sia memang kriminal. Dia akan membuktikan hal itu dan membuat Sia masuk
penjara. Pit pun mendukung Don dan menyuruh Orn agar tidak terlalu mempercayai
Sia. Orang seperti Sia bisa melakukan apapun untuk mendapatkan yang di
inginkannya. Dia bisa tahu karena dia pernah bekerja untuk Sia walaupun tidak
terlalu lama.
--
Nenek meminta Ratree untuk
membantu Lisa di restoran. Lisa juga ada di sana. Tampak kalau Ratree tidak
suka mendengar hal itu, tapi dia berusaha keras menyembunyikan rasa tidak
sukanya. Sementara Lisa, menerima Ratree yang mau bekerja menjadi bawahannya.
--
Ratree terus memasang wajah
tersenyum seolah sudah berubah. Dia bahkan berjanji pada Lisa akan membantu
Lisa karna dia sudah tahu hal yang harus di lakukannya. Mudah.
“Tapi kau tidak akan kembali ke
posisi kerjamu yang dulu karna sudah ada aku yang menempatinya.”
“Tidak masalah. Aku bisa menjadi
asistenmu.”
“Oh, posisi itu juga sudah di
tempati. Oleh Rin,” beritahu Lisa.
“Dan kau ingin aku melakukan
apa?”
“Biar ku pikirkan. Sekarang ini
yang tersedia…,” ujar Lisa dan memanggil Ko untuk membawa seragam pelayan. “Kau
bisa memakai seragam ini.”
Melihat seragam itu, Ratree sudah
mau berteriak. Tapi, dia tiba-tiba teringat dan bersikap baik, menerima
keputusan Lisa.
Saat Ratree pergi bertukar
seragam, Rin, Paula dan Ko langsung menanyai Lisa, kenapa Ratree tiba-tiba
kemari dan mau kerja?
Ternyata,
Nenek sudah memanggil Lisa sebelum memberitahu Ratree untuk bekerja pada Lisa.
Nenek ternyata merasa curiga karna Ratree tidak mungkin berubah dalam waktu
semalam. Lisa setuju.
“Aku
ingin tahu apakah Ratree memang sudah berubah atau tidak seperti yang di
katakannya. Dapatkah kau membantuku untuk membuktikannya?”
“Baiklah.
Itu bukan masalah. Aku jamin kalau Nenek sudah menyuruh orang yang tepat untuk
melakukan ini,” jawab Lisa, tersenyum.
End
Woah, Rin memuji nenek yang
sangat brilian. Paula juga memuji Nenek sebagai panutannya. Tapi, apa Lisa
merasa kalau Ratree memang sudah berubah?
“Auh, hanya sekali melihat dan
aku bisa tahu kalau sifatnya itu palsu. Aku sudah bertemu banyak orang seperti
Ratree sebelumnya. Dia penuh kepura-puraan dan menyimpan dendam. Dia tidak akan
pernah bertobat. Orang sepertinya hanya akan menyalahkan orang lain. Mereka
tidak pernah menyadari kenyataan. Aku mau membuat Ratree menunjukkan dirinya sebenarnya,
jadi kita bisa tahu tujuannya kembali,” jelas Lisa.
Rin, Paula dan Ko beneran bangga
dengan rencana Lisa.
--
Pit dan Don menemui para warga,
menjelaskan masalah yang terjadi. Termasuk Sia yang menyuruh Pit untuk membeli
property warga. Akan tetapi, dia juga tidak menyangka Sia akan sampai membakar
rumah warga untuk mengusir mereka.
Para warga tentu marah. Apalagi
mengingat Sia yang tadi menemui mereka dan sok menjadi orang baik yang ingin
menolong. Pria jahat! Mereka merasa kalau hal ini harus di laporkan ke polisi.
Don juga maunya begitu, tapi bukti yang mereka miliki masih belum cukup untuk
menuntutnya. Walau begitu, Don sudah menemukan solusi bagi semuanya.
--
Sia dalam perjalanan pulang dan
mendapat kabar kalau para warga tidak akan menjual tanahnya. Sia begitu marah
dan memerintahkan sekretarisnya untuk memutar balik mobil ke perternakan.
--
Paula lagi mengepel lantai
restoran, dan Ratree tiba-tiba menawarkan diri untuk membantu mengepel. Semua
kaget. Paula bahkan sampai mengira Ratree di rasuki. Tapi, Lisa tetap yakin
kalau Ratree hanya berpura-pura.
Ketika ada pengunjung yang tanpa
sengaja menjatuhkan gelas, Ratree tidak marah dan bahkan membereskannya. Bahkan
saat ada anak-anak yang berlarian dan membuat air terciprat ke wajah Ratree,
Ratree tetap tidak marah. Walau di dalam hatinya, dia sangat marah, tapi dia
memaksakan diri untuk tetap tersenyum ramah.
Hm, Lisa jadi ragu. Apa beneran
Ratree sudah berubah?
--
Ratree ternyata meluapkan
amarahnya dengan berteriak keras di dalam kamar mandi. Setelah itu, dia keluar
dengan wajah tersenyum, seolah tidak terjadi apapun.
--
Pit khawatir karna jika Sia tahu
apa yang Don lakukan, dia pasti akan sangat marah. Don tidak takut dan malah
itu tujuannya, agar Sia tahu sudah bermain dengan orang yang salah.
Baru juga di bicarakan, Sia sudah
muncul di hadapannya dengan marah. Dia memarahi Don karena sudah ikut campur.
Saking marahnya, Sia hendak memukul Don. Untuk sekretarisnya dan Pit melerai.
Pit meminta Sia untuk pergi atau
dia akan menelpon polisi. Sia tidak takut sama sekali. Pit mengingatkan kalau
Sia yang datang membuat kekacauan dan menyerang Don duluan, jadi mudah bagi
mereka untuk menuntutnya. Sekretaris Sia berbisik pada Sia, membenarkan dan
karna itu sebaiknya mereka pergi.
“Ingat ini. Kau mencuri apa yang
seharusnya menjadi milikku. Suatu hari, aku akan mengambil apa yang paling kau
cintai darimu! Ingatlah itu!!” ancam Sia, sebelum pergi.
Pit khawatir, tapi Don terus
berkata dia tidak takut. Pit menyuruh Don untuk berhati-hati. Apalagi Pit takut
kalau Sia akan melakukan sesuatu pada Lisa.
--
Restoran sudah tutup, tapi Lisa
masih bekerja. Dia hendak menghitung laba hari ini terlebih dahulu, sebelum
pulang. Rin mau menemani Lisa, tapi Mor malah datang menjemputnya. Jadi, Lisa
menyuruh mereka berdua pergi karna dia juga bisa sendiri.
--
Mor ternyata sudah menyiapkan
makan malam romantis untuk Rin. Dia memasak semuanya sendiri dan mengatur meja
sendiri juga. Rin tentu saja senang. Mor tampaknya mulai menunjukan rasa
sukanya pada Rin.
--
Lisa masih berada di restoran.
Dan saat itu, seseorang berpakaian serba hitam, masuk ke dalam restoran dan
mematikan sirkuit listrik.
Lampu mati total. Lisa tetap
tenang. Dia menyalakan senter ponsel dan pergi ke box listrik untuk memeriksa.
Pas dia mau memperbaikinya, seseorang tiba-tiba saja mencekiknya dari belakang.
Lisa berusaha keras melawan. Dia menggunakan tubuhnya untuk menghantam dan
sikunya untuk memukul orang yang ada di belakangnya. Berhasil!
Lisa berhasil lepas dari cekikan
orang tersebut. Tapi, orang itu memakai masker hitam dan jaket yang menutupi
rambutnya. Sadar kalau sudah terpojok, orang itu mulai menyerang dengan
melempar-lemparkan piring ke arah Lisa. Lisa langsung lari dengan kencang
keluar restoran.
Di depan, dia bertemu dengan Don
yang baru saja datang. Begitu tahu ada yang mau menyerang Lisa, Don langsung
masuk untuk memeriksa. Tapi, orang itu sudah berhasil kabur.
Dan pelakunya adalah … Ratree!
--
Don menanyai Lisa, apa dia tidak
melihat wajah orangnya? Lisa menjawab kalau tadi terlalu gelap dan juga orang
itu memakai masker.
Don jadi khawatir apalagi
mengingat ancaman Sia tadi siang. Dia curiga kalau Sia adalah dalangnya. Lisa
memberitahu kalau orang yang menyerangnya tadi, tampaknya adalah wanita. Dan
jika dia boleh mencurigai seseorang, orang itu adalah … Khun Ratree.