Sinopsis C- Drama : And The Winner Is Love Episode 12 part 1





Original Network : Tencent Video iQiyi Youku iQiyi
“Apakah aku di hati Tuan Muda, sungguh adalah orang yang begitu mengganggu?” tanya Xuezhi, sedih.

“Nona tentu saja bukan,” jawab Shangguan Tou langsung.


“Dulu mungkin iya, sekarang tidak lagi,” kata Xuezhi, sadar diri. Lalu dengan sedih, dia pun berbalik membelakangi Shangguan Tou.

“Jika demikian, Penatua Lin juga bisa tenang.” Kata Shangguan Tou didalam hatinya sambil terus menatap punggung Xuezhi. Kemudian setelah sesaat, dia menutup matanya.


Hong Sheng dihadapkan kepada para pemimpin Aliran, karena dia adalah pencuri Buku Rahasia. Tapi banyak Aliran yang tidak bisa percaya, mereka menduga kalau Hong Sheng hanyalah kambing hitam saja.


Namun dengan tegas Hong Sheng menjelaskan bahwa benar dialah yang telah mencuri Sembilan Gaya Dewa Lotus. Dulu dia pernah bergabung dengan Istana Api Chong dan menjadi murid di sana, itu juga semua adalah demi Sembilan Gaya Dewa Lotus ini, namun 5 tahun lalu Istana Api Chong dan berbagai aliran malah menandatangani perjanjian. Jadi diapun meninggalkan Istana Api chong dan datang ke Kuil Luduan, dengan rencana menantikan Sembilan Gaya Dewa Lotus di bawa keluar.
Seperti rencana nya, tepat ketika dia melihat Sembilan Gaya Dewa Lotus di letakkan di Kuil Luduan. Dia segera mencuri nya dan menukar nya dengan Buku palsu.
“Biksu pembunyi lonceng yang hebat. Mengasingkan diri selama 5 tahun, melakukan penipuan, mencelakai Balai Gunung Pedang Roh, aku dipermalukan di depan berbagai aliran dunia seni bela diri,” kata Qingmei, marah.





Hong Sheng kemudian mengakui kejahatannya yang lain. Pada malam dia mencuri Buku Rahasia, Wang Yinya kebetulan datang. Dan dia takut Wang Yinya melihat nya. Jadi diapun membunuh Wang Yinya untuk menutup mulut nya. Dan dia sengaja mengambil Lencana dan Cambuk Perak milik Wang Yinya untuk menfitnah Istana Api Chong. Tapi setelah itu, dia masih tidak tenang juga. Oleh karena itu, dia memikirkan sebuah rencana baru, yaitu untuk membuat Xuezhi datang kepadanya dan lalu membakar Buku Rahasia tersebut. Supaya setiap orang di dunia persilatan akan mengira kalau Xuezhi ingin menghancurkan bukti, dan tidak akan ada lagi orang yang bisa mencurigai nya. Jadi di dunia persilatan hanya ada dirinya sendiri yang menguasai Sembilan Gaya Dewa Lotus.


“Para Ketua aliran, fitnah terhadap Istana Api Chong aku seharusnya sudah bisa dibersihkan, kan?” tanya Muyuan kepada semuanya. Dan mereka menanyai, apa yang akan dilakukan kepada Hong Sheng.

“Bagaimana jika seperti waktu itu, serahkan orang ini untuk diatasi Balai Gunung Pedang Roh?” tanya Shuangshuang, menyarankan.


“Orang ini dulu adalah murid Istana Api Chong aku, kemudian mencukur rambut menjadi biksu. Dan masuk ke Kuil Luduan. Jadi mengenai bagaimana mengatasinya, juga adalah urusan di antara Istana Api Chong aku dan Kuil Luduan,” kata Muyuan, tidak setuju dengan saran Shuangshuang. Dan Shi Yan setuju, tapi yang lain tidak setuju.


Aliran lain tidak setuju, karena mereka takut Muyuan membawa Hong Sheng kembali ke Istana Api Chong untuk menyalin kembali Sembilan Gaya Dewa Lotus. Tepat disaat itu, Xuezhi datang. “Tidak perlu merepotkan semuanya,” tegasnya.

Melihat kedatangannya, Fengzi merasa senang. Tapi yang lain merasa terkejut.


Xuezhi tersenyum kepada semuanya, dan mengatakan bahwa dia telah mengecewakan semuanya, karena dia belum mati. Dan dengan sinis, Feng Cheng menuduh Istana Api Chong telah menipu semua orang.

“Kedatanganku hari ini adalah untuk menyelesaikan masalah Sayap Lotus,” kata Xuezhi, mengabaikan Feng Cheng. Dia mengangkat Kitab Hati Lotus tinggi- tinggi di hadapan semuanya. Lalu dia melemparkan Kitab itu ke dalam api untuk membakarnya. Itu dilakukannya supaya Aliran Lain tidak perlu cemas terhadap Istana Api Chong lagi.




Tapi tindakan Xuezhi tersebut membuat setiap Aliran lain tidak senang. Karena mereka sebenarnya menginginkan Kitab itu. Sedangkan Shi Yan, dia bersikap netral.
“Meskipun Sayap Lotus telah dihancurkan, tapi soal kamu pura-pura mati, ada rencana jahat apa sebenarnya?” tanya Feng Cheng, mencurigai Xuezhi. “Hari ini tidak dibicarakan dengan jelas, jangan harap ingin pergi dari ini.”

“Istana Api Chong kami tidak pernah bicara soal kebenaran dengan orang licik,” balas Xuezhi. “Kak Muyuan, ayo kita pergi,” ajak nya. Lalu diapun berbalik untuk pergi.


Namun sebelum Xuezhi sempat melangkah keluar, Feng Cheng langsung menyerang nya dari belakang. Dia membuat Xuezhi terlempar keluar dari dalam Kuil Luduan. Lalu dia ingin menyerang nya lagi. Untungnya, tepat disaat itu, Shangguan Tou datang, dan dia melindungi Xuezhi.

Muyuan, Zhu Sha, dan Chequ, mereka langsung mendekati Xuezhi dan membantunya untuk berdiri. Serta mereka bersiap untuk melindungi nya.


Feng Cheng mengingatkan Shangguan Tou untuk jangan ikut campur. Tapi Shangguan Tou tetap mau ikut campur. Dan dengan kesal, Feng Cheng bertanya, apakah Shangguan Tou ingin bermusuhan dengan seluruh moral dunia persilatan.

“Apakah Ketua Feng bisa katakan padaku apa yang disebut sebagai moral dunia persilatan? Apakah adalah kalian berbagai aliran besar memaksa seorang wanita dan tidak ingin melepaskannya?” tanya Shangguan Tou dengan tajam.


Fengzi merasa khawatir, dan meminta Qingmei untuk membantu Shangguan Tou dan Istana Api Chong. Jadi Qingmei pun melangkah maju. “Semuanya. Mengenai perjanjian di Bulan Maret sebelumnya, akulah yang memimpinnya. Jika pertarungan hari ini diteruskan lagi, pasti akan ada yang terluka. Aku menyarankan bagaimana jika ganti cara lain?” tanyanya, menyarankan.

“Cara apa?” tanya Feng Cheng.


Qingmei menjelaskan caranya, dia akan menantang Shangguan Tou. Jika dia menang, Shangguan Tou tidak boleh ikut campur dalam masalah ini. Jika dia kalah, kedua belah pihak harus saling mengalah, dan masalah ini cukup sampai disini saja. Dan Feng Cheng tidak setuju.
“Situasi sekarang ini, tidak menguntungkan bagi berbagai aliran. Bagaimana jika diselesaikan dengan sebuah pertandingan, bukankah lebih baik?” tanya Qingmei dengan tegas.

“Baik. Aku setuju,” kata Shangguan Tou.


Xuezhi yang sedari tadi hanya diam saja, dia tiba- tiba memuntahkan darah. Dan Muyuan merasa khawatir padanya, tapi dia tidak bisa membawa Xuezhi pergi, karena setiap aliran tidak membiarkan mereka pergi. Jadi diapun mempercayakan Xuezhi kepada Shangguan Tou.


Shangguan Tou mengerti, dan dia langsung terbang sampai membawa Xuezhi untuk pergi darisana. Yu Man yang bersembunyi tidak terlalu jauh darisana, dia terkejut melihat hal tersebut.


Muyuan menantang setiap Aliran yang ingin membalas dendam. Dan Feng Cheng pun langsung menarik keluar pedang nya. Melihat itu, Shi Yan langsung berteriak dan menghentikannya. Dia meminta Feng Cheng untuk bersikap toleransi dan mengampuni, sebab fitnahan pada Istana Api Chong sudah di jelaskan semuanya. Jadi semuanya cukup sampai disini saja. Namun Feng Cheng tidak mau mendengarkan, karena dia mau membalaskan dendam pribadi nya kepada Istana Api Chong, jadi ini tidak ada hubungannya dengan Shi Yan.


“Di sini adalah Kuil Luduan. Siapa yang berani bertarung di Kuil Luduan aku berarti bermusuhan dengan Kuil Luduan aku,” kata Shi Yan dengan tegas. “Istana Api Chong, hari ini siapapun juga tidak boleh menyentuhnya.”

Yu Man secara diam- diam pergi darisana.

Shuangshuang menengahi situasi, dia menyarankan Feng Cheng agar pergi mengobati luka terlebih dahulu. Pendeta Yin Chi ikut menyarankan Feng Cheng agar pulang saja terlebih dahulu. Dan Biarawati Ciren, dia berbisik kepada Feng Cheng untuk mengalah saja terlebih dahulu, karena hari ini mereka orang banyak menindas sedikit orang, bila ini diketahui masyarakat, maka mereka akan menjadi bahan tertawaan di dunia persilatan.
“Ayah, ayo kita pergi saja,” ajak Putra Feng Che.

“Amitabha,” kata Shi Yan, lega.


Setelah semuanya pergi dan suasana menjadi tenang kembali, Muyuan mengucapkan terima kasih kepada Shi Yan. Serta dia meminta bantuan Shi Yan untuk sementara waktu menahan Hong Sheng di Kuil Luduan, sebab sekarang Xuezhi sedang terluka. Dan Shi Yan mengiyakan.


Shangguan Tou menggoyang- goyangkan tubuh Xuezhi dan memanggil- manggilnya untuk menyandarkannya. Namun karena Xuezhi tidak sadar juga, dia pun berniat untuk membuka pakaian Xuezhi begitu saja, karena dia ingin mengobati luka Xuezhi. Tapi tepat disaat itu, Xuezhi terbangun, dan dia menahan tangan Shangguan Tou.

“Aku yang telah menyusahkan kamu. Harap kamu antar aku pulang,” kata Xuezhi dengan lemas.


“Bodoh. Dulu saat Penatua Lin mempercayakanku untuk lindungi kamu, aku sudah menyangka akan ada kejadian hari ini,” kata Shangguan Tou.
“Kalau begitu kenapa kamu masih ingin...”

“Sudah berjanji berarti sudah berjanji. Aku tidak akan menyesal. Tapi kamu juga jangan bersikeras. Biarkan aku membantumu menyembuhkan lukamu.”
Shangguan Tou kemudian menyentuh Xuezhi dan ingin mengobatinya. Tapi Xuezhi langsung menepis tangannya dan menghindari bertatapan mata dengannya. Dia tahu Shangguan Tou melindungi nya, karena Ayah kedua nya, dan sekarang menurutnya, Shangguan Tou sudah menepati janji tersebut, jadi Shangguan Tou tidak perlu melindungi nya lagi.


“Bagaimana kamu menghadapi masalah masa depan? Kamu begitu tidak berpengalaman tentang masalah di dunia, bahaya dunia persilatan yang kamu lewati sangat sedikit. Bagaimana kamu melindungi diri sendiri?” tanya Shangguan Tou, sangat cemas untuk Xuezhi.
“Tidak ada kaitannya denganmu,” jawab Xuezhi sambil menatap keras kepala pada Shangguan Tou.
Mendengar itu, Shangguan Tou merasa sedih. “Jika kamu kalah, apakah kamu akan puas?”
“Aku tidak akan kalah. Aku ada kak Muyuan, ada Chequ, Liuli, Zhu Sha. Aku masih ada seluruh Istana Api Chong,” balas Xuezhi sambil menghindari mata Shangguan Tou lagi. “Tuan Muda Shangguan, terima kasih atas segala yang kamu lakukan padaku. Tapi ini adalah takdirku. Aku harap aku bisa hadapi sendiri. Juga harap kamu bisa lebih awal menemukan takdir milik dirimu sendiri.”
“Kamu yakin ini adalah pilihanmu?” tanya Shangguan Tou, memastikan. “Bagaimana denganku?”

“Aku ada bintang pelindungku. Tapi bintang pelindung itu bukan kamu,” jawab Xuezhi. Lalu dia jatuh pingsan.


Mendengar itu, Shangguan Tou merasa sangat sedih dan kecewa. Dan saat Xuezhi jatuh pingsan di dalam pelukannya, dia menangis dalam diam sambil memeluk erat Xuezhi.



Shangguan Tou mengingat kembali semua kenangan bahagianya bersama dengan Xuezhi. Kenangannya saat pertama kali bertemu dengan Xuezhi. Kenangannya saat menyelamatkan Xuezhi. Kenangannya saat bersenang- senang dengan Xuezhi. Mengingat semua itu, dia memegang erat tangan Xuezhi yang tidak sadarkan diri di dalam pelukan nya.

Post a Comment

Previous Post Next Post