Original Network : Tencent Video iQiyi Youku iQiyi
Di Penginapan Yuelai. Karena terlalu
sering hujan, atap penginapan pun menjadi bocor. Dengan lelah, Zhu Sha mengeluh
kalau kandang kuda di Istana Api Chong bahkan lebih bagus dari disini. Dan
Liuli menghiburnya untuk bertahan sejenak.
“Sudah hujan selama setengah bulan.
Jika terus seperti ini, rumah akan runtuh,” kata Chequ, memberitahu.
“Ranjangku sudah basah, bagaimana aku
bisa tidur?” keluh Zhu Sha.
“Bertahanlah sejenak.”
Shangguan Tou datang berkunjung ke
kamar Xuezhi. Dan Haitang secara diam- diam mendengarkan percakapan mereka
berdua dari luar kamar.
“Aku menemukan beberapa petunjuk.
Besok adalah perayaan genap satu bulan dari putra Fu Yiya, adik seperguruan
Wang Yinya. Wang Yinya juga akan muncul,” kata Shangguan Tou.
“Benarkah? Jika begitu, kita
menyelinap masuk saja,” balas Xuezhi, bersemangat.
“Tidak perlu begitu repot. Aku sudah
ada persiapan.”
Setelah cukup mendengarkan, Haitang pergi
menjauh untuk mengambilkan minuman.
Shangguan Tou memberikan undangan
pesta yang di dapatkannya kepada Xuezhi. Dan Xuezhi merasa sangat kagum kepada
Shangguan Tou, karena Shangguan Tou bisa melakukan segalanya. Lalu tiba- tiba
air hujan menetes dari atap dan mengenai dahi Xuezhi. Dengan perhatian,
Shangguan Tou ingin menlapkan dahi Xuezhi. Namun Xuezhi merasa canggung dan
menolak bantuan Shangguan Tou.
“Kenapa Haitang masih belum mengantar
airnya kembali?” tanya Xuezhi, karena merasa canggung.
“Tidak perlu tunggu dia. Kebetulan aku
ada bawa air. Dalam perjalanan kemari, aku bertemu mata air gunung tanpa
sengaja. Mata air itu harum dan manis. Jadi aku ambil satu botol. Nona dapat
mencobanya,” kata Shangguan Tou, menawarkan minuman nya.
Shangguan Tou kemudian menuangkan air
nya ke dalam mangkuk untuk Xuezhi. Dan dengan perhatian, Xuezhi mengambilkan
satu mangkuk lain untuk Shangguan Tou. Dan Shangguan Tou tersenyum melihat itu.
Lalu dia memandangi reaksi Xuezhi saat minum.
“Lumayan. Benar-benar adalah mata air
dalam di bawah tanah. Melewati presipitasi bertahun-tahun, air ini lebih cocok
untuk fermentasi arak. Jika dapat dimasukkan ke ruang bawah tanah selama 3
tahun, aroma biji-bijian akan lebih terasa dan lebih kental,” komentar Xuezhi.
“Sepertinya Nona paham terhadap arak.”
Xuezhi dengan bersemangat menceritakan
kisahnya. Sejak kecil dia belajar mencicipi arak dari Ayahnya, karena Ayahnya
suka minum arak. Tapi dia hanya mencicipi saja, bukan kecanduan.
“Tapi jika dengar Nona berkata seperti
itu, berarti ayahmu sangat kuat minum, tidak akan mabuk meskipun minum banyak?”
tanya Shangguan Tou.
“Semua orang di dunia persilatan
merasa seperti itu. Tapi itu karena setelah dia mabuk, dia tidak pernah
berperilaku tidak normal. Selama kamu tidak mendorongnya, kamu tidak akan tahu
dia mabuk,” jelas Xuezhi.
“Bagaimana jika didorong?”
“Dia akan jatuh,” jawab Xuezhi sambil
tertawa. Dan Shangguan Tou pun jadi ikut tertawa dengan nya.
“Nona terlihat cantik saat tertawa,”
puji Shangguan Tou, tiba- tiba. Dan Xuezhi merasa agak malu.
Xuezhi kemudian menanyai, bagaimana
dengan Ayah Shangguan Tou. Dan mendengar itu, Shangguan Tou agak tersedak
dengan minuman nya. Lalu dia menceritakan bahwa dia tidak tahu seperti apa
Ayahnya. Karena keluarga nya agak istimewa.
Aku sudah tahu. Keluarga Shangguan Tou
terhebat tentu tidak seperti keluarga rakyat biasa. Aku merasa ayahmu pasti
sepertimu, adalah orang yang sangat baik,” komentar Xuezhi, memuji.
“Pikiran Nona benar-benar sangat bebas
dan terus-terang.”
“Tuan sendiri yang memikirkan masalah
sehingga menjadi rumit.”
Haitang kemudian kembali dengan
membawa air minum. Dan karena itu, Shangguan Tou pun pamit. Namun sebelum
pergi, dia memberikan air minum yang di milikinya kepada Xuezhi. Dan Xuezshi
menerima nya.
Sesampainya di Istana Api Chong,
Muyuan langsung pergi menuju ke dalam kamar Penatua Yuwen. Dan saat dia melihat
kondisi Penatua Yuwen yang terbaring lemas di tempat tidur, dia merasa sangat
cemas.
“Yuan. Kakek ingin memohon satu hal
padamu. Sekarang buku rahasia tidak diketahui keberadaannya. Setiap aliran
mencurigai kita. Besar kemungkinan mereka akan mengambil kesempatan untuk
mempersulit kita. Sepertinya kakek sudah tidak sanggup untuk bertarung lagi.
Jika mereka benar-benar datang untuk memprovokasi, aku takut Istana Api Chong akan…”
“Kakek, jangan khawatir. Ada aku di
sini. Aku tidak akan membiarkan siapa pun mendekati Istana Api Chong,” kata
Muyuan, menenangkan.
Penatua Yuchi yang berada di dalam
kamar Penatua Yuwen juga. Dia menjelaskan kepada Muyuan bahwa saat ini Istana
Api Chong tidak memiliki pemimpin. Jadi sekarang, Istana Api Chong memerlukan
pemimpin. Dan dia berharap, Muyuan mau menerima tanggung jawab ini. Lalu dia
menyakinkan Muyuan untuk tidak perlu khawatir kepada Xuezhi, sebab ada 4
pengawal yang mengikuti Xuezhi, jadi Xuezhi tidak akan dalam bahaya. Mendengar
itu, Muyuan merasa dilema.
“Pelindung Ketua istana. Kamu tinggal
saja di istana untuk menjaga kakekmu,” bujuk Penatua Yuchi. Lalu dia mengajak
Muyuan untuk ikut dengan nya.
Ketika Penatua Yuchi dan Muyuan telah
keluar dari kamar. Yu Wan datang dan masuk ke dalam kamar untuk menemui Penatua
Yuwen yang berpura- pura sakit di tempat tidur. Dia melaporkan pergerakan
Xuezhi yang pergi ke Xiangzhou.
“Xiangzhou? Untuk apa dia pergi ke
Xiangzhou?” tanya Penatua Yuwen.
“Berdasarkan analisisku, seharusnya
dia berprasangka bahwa Wang Yinya mencuri Sembilan Gaya Dewa Lotus. Jadi dia
pergi untuk mencari Wang Yinya,” jelas Yu Wan.
“Bagus. Biarkanlah dia pergi. Sekarang
Sembilan Gaya Dewa Lotus hilang. Setiap aliran sedang mencarinya. Semakin jauh
dia pergi, maka dia akan semakin mencurigakan,” balas Penatua Yuwen, senang.
Di pesta Kediaman Fu. Xuezhi dan
Shangguan Tou memperhatikan Adik seperguruan Wang Yinya, Fu Yiya. Dan lalu saat
Wang Yinya datang, mereka merasa heran, sebab jelas- jelas Wang Yinya melihat
mereka, namun Wang Yinya sama sekali tidak ada merespon.
“Ada yang bermasalah,” bisik Shangguan
Tou kepada Xuezhi.
Fu Yiya mengajak Wang Yinya untuk
bersulang dan minum bersama. Dan tanpa mengatakan apapun, Wang Yinya meminum
arak yang diberikan padanya. Lalu sesudah itu, dengan ramah, Fu Yiya
mempersilahkan semua tamu untuk menikmati arak dan makanan yang ada. Kemudian
dia membawa Wang Yinya untuk ikut bersamanya. Dan Xuezhi langsung mengikutinya.
“Nona Chong,” panggil Shangguan Tou
dengan masih tetap duduk di tempatnya.
Xuezhi mengikuti Fu Yiya dan Wang
Yinya secara hati- hati. Namun tiba- tiba saja, Fu Yiya dan Wang Yinya
menghilang begitu saja.
Di tempat makan pinggir jalan. Xuezhi
menceritakan kejadian tersebut kepada Shangguan Tou, dia menebak apakah mungkin
Fu Yiya dan Wang Yinya mulai berlatih Buku Rahasia secara sembunyi sekarang.
Dan Shangguan Tou merasa bisa jadi itu benar, sebab Fu Yiya sudah lama pensiun
dari dunia persilatan dan tidak gampang di curigai. Namun ntah mengapa, dia
merasa masalah ini tidak sesederhana itu.
“Apa maksudmu?” tanya Xuezhi, tidak
mengerti.
“Aku harus memikirkannya dengan baik
lagi.”
“Kamu kenapa?” tanya Pangeran Lu
dengan perhatian, saat Permaisuri Lu melihat keluar jendela dengan tatapan
seperti terkejut.
“Tidak apa-apa,” jawab Permaisuri Lu
sambil tersenyum kecil.
Xuezhi yang mudah merasa penasaran,
mulai menanya- nanyai Shangguan Tou. Dan Shangguan Tou pun menjelaskan
semuanya, Permaisuri Lu adalah kakak nya, dan Permaisuri Lu adalah Istri dari
putra kedua raja, yaitu Pangeran Lu.
“Jika begitu, kenapa kamu tidak ikut
pergi lihat?” tanya Xuezhi. Dan Shangguan Tou diam, tidak menjawab. “Tuan,
kamu…”
“Nona Chong tidak tahu. Ada banyak
jenis kerabat kerajaan. Ada yang diangkat tinggi dan sangat dihormati. Ada
juga yang diasingkan dan dipermainkan
seperti mainan. Jika hanya mengandalkan hubungan kerabat kerajaan, Keluarga
Shangguan kami termasuk jenis kedua,” kata Shangguan Tou, menjelaskan.
“Tuan besar Shangguan adalah penasihat
negara, dan memiliki seorang menantu yang sangat berkuasa. Apakah juga akan
diasingkan?” tanya Xuezhi, tidak mengerti.
“Kaisar memiliki banyak anak. Pangeran
kedua itu bukanlah putra dari permaisuri resmi, dan dia juga diasingkan oleh
ibu ratu. Tentu saja tidak ada orang di kerajaan yang akan membantunya bicara.”
Xuezhi merasa seperti mengerti perasaan
Pangeran Lu, sebab menurutnya Pangeran Lu sama seperti dirinya. Meskipun
dirinya adalah salah satu pemimpin dari Istana Api Chong, tapi dia tidak bisa
bertindak sesuka hati. Didalam Istana, dia selalu di awasi oleh para penatua.
Diluar Istana, dia diatur oleh 4 pengawal. Tidak ada kebebasan sama sekali.
“Itu berbeda. Setidaknya Nona Chong
tahu kamu berasal dari mana dan akan pergi ke mana.”
“Tapi, kata-kata Tuan sangat mendalam.
Apa artinya?” tanya Xuezhi, tidak paham.
“Nona Chong benar-benar sangat polos,”
komentar Shangguan Tou sambil tersenyum geli. Lalu dia mengajak Xuezhi untuk
kembali ke penginapan.
Di Penginapan Yuelai. Xuezhi dan
Shangguan Tou kembali melanjutkan diskusi tentang Wang Yinya. Dan dari luar
pintu, seseorang menguping. Merasakan itu, Shangguan Tou memberikan kode supaya
Xuezhi diam.
Ketika Shangguan Tou dan Xuezhi
membuka pintu, ternyata orang yang berada diluar pintu adalah Haitang. Dan
Haitang dengan gugup beralasan bahwa dia datang untuk mengantarkan air panas.
“Haitang. Menurutmu, apakah Wang Yinya
punya saudara kembar?” tanya Xuezhi.
“Aku tidak pernah mendengar hal
tersebut,” jawab Haitang. Lalu diapun pamit dan pergi.
Merasa ada yang aneh dengan sikap
Haitang, maka Shangguan Tou pun mengajak Xuezhi untuk ikut bersama nya ke Kediaman
Fu untuk memeriksa lagi disana. Dan Xuezhi mengiyakan.
Di Kediaman Fu. Fu Yiya menyambut
kedatangan Shangguan Tou dan Xuezhi dengan ramah. Dan dia terus memuji- muji
Shangguan Tou untuk menjilat nya.
“Pendekar Fu, kita katakan secara
terus-terang saja. Kami berdua datang ke sini, sebenarnya adalah demi kasus
pencurian Sembilan Gaya Dewa Lotus,” kata Shangguan Tou dengan sikap serius.
Dan Xuezhi diam sambil memperhatikan reaksi wajah Fu Yiya.
Shangguan Tou menceritakan apa yang
sebenarnya terjadi kepada Fu Yiya. Dan Fu Yiya merespon bahwa dia sudah
mendengar tentang kejadian itu. Namun dia tidak mengerti, apa hubungannya
masalah itu dengan Shangguan Tou dan Xuezhi datang ke tempatnya. Lalu seperti
tersadar, Fu Yiya menanyai, apakah Shangguan Tou merasa curiga padanya.
“Meskipun Pendekar Fu tidak ingin
mendapatkan reputasi, tapi kakak seperguruanmu, Wang Yinya, memang ingin mendapatkan reputasi ini.
Di hari Pertandingan Kesatria, ada orang yang melihat Ketua sekte Wang berjalan di sekitar ruang
penyimpanan buku rahasia. Tindakannya itu sangat mencurigakan,” kata Shangguang
Tou, menjelaskan.
Tags:
And The Winner Is Love