Sinopsis C- Drama : And The Winner Is Love Episode 4 part 2






Original Network : Tencent Video iQiyi Youku iQiyi
Di Penginapan Yuelai. Karena terlalu sering hujan, atap penginapan pun menjadi bocor. Dengan lelah, Zhu Sha mengeluh kalau kandang kuda di Istana Api Chong bahkan lebih bagus dari disini. Dan Liuli menghiburnya untuk bertahan sejenak.
“Sudah hujan selama setengah bulan. Jika terus seperti ini, rumah akan runtuh,” kata Chequ, memberitahu.
“Ranjangku sudah basah, bagaimana aku bisa tidur?” keluh Zhu Sha.
“Bertahanlah sejenak.”


Shangguan Tou datang berkunjung ke kamar Xuezhi. Dan Haitang secara diam- diam mendengarkan percakapan mereka berdua dari luar kamar.
“Aku menemukan beberapa petunjuk. Besok adalah perayaan genap satu bulan dari putra Fu Yiya, adik seperguruan Wang Yinya. Wang Yinya juga akan muncul,” kata Shangguan Tou.
“Benarkah? Jika begitu, kita menyelinap masuk saja,” balas Xuezhi, bersemangat.
“Tidak perlu begitu repot. Aku sudah ada persiapan.”

Setelah cukup mendengarkan, Haitang pergi menjauh untuk mengambilkan minuman.



Shangguan Tou memberikan undangan pesta yang di dapatkannya kepada Xuezhi. Dan Xuezhi merasa sangat kagum kepada Shangguan Tou, karena Shangguan Tou bisa melakukan segalanya. Lalu tiba- tiba air hujan menetes dari atap dan mengenai dahi Xuezhi. Dengan perhatian, Shangguan Tou ingin menlapkan dahi Xuezhi. Namun Xuezhi merasa canggung dan menolak bantuan Shangguan Tou.
“Kenapa Haitang masih belum mengantar airnya kembali?” tanya Xuezhi, karena merasa canggung.

“Tidak perlu tunggu dia. Kebetulan aku ada bawa air. Dalam perjalanan kemari, aku bertemu mata air gunung tanpa sengaja. Mata air itu harum dan manis. Jadi aku ambil satu botol. Nona dapat mencobanya,” kata Shangguan Tou, menawarkan minuman nya.



Shangguan Tou kemudian menuangkan air nya ke dalam mangkuk untuk Xuezhi. Dan dengan perhatian, Xuezhi mengambilkan satu mangkuk lain untuk Shangguan Tou. Dan Shangguan Tou tersenyum melihat itu. Lalu dia memandangi reaksi Xuezhi saat minum.
“Lumayan. Benar-benar adalah mata air dalam di bawah tanah. Melewati presipitasi bertahun-tahun, air ini lebih cocok untuk fermentasi arak. Jika dapat dimasukkan ke ruang bawah tanah selama 3 tahun, aroma biji-bijian akan lebih terasa dan lebih kental,” komentar Xuezhi.

“Sepertinya Nona paham terhadap arak.”


Xuezhi dengan bersemangat menceritakan kisahnya. Sejak kecil dia belajar mencicipi arak dari Ayahnya, karena Ayahnya suka minum arak. Tapi dia hanya mencicipi saja, bukan kecanduan.
“Tapi jika dengar Nona berkata seperti itu, berarti ayahmu sangat kuat minum, tidak akan mabuk meskipun minum banyak?” tanya Shangguan Tou.
“Semua orang di dunia persilatan merasa seperti itu. Tapi itu karena setelah dia mabuk, dia tidak pernah berperilaku tidak normal. Selama kamu tidak mendorongnya, kamu tidak akan tahu dia mabuk,” jelas Xuezhi.
“Bagaimana jika didorong?”
“Dia akan jatuh,” jawab Xuezhi sambil tertawa. Dan Shangguan Tou pun jadi ikut tertawa dengan nya.

“Nona terlihat cantik saat tertawa,” puji Shangguan Tou, tiba- tiba. Dan Xuezhi merasa agak malu.


Xuezhi kemudian menanyai, bagaimana dengan Ayah Shangguan Tou. Dan mendengar itu, Shangguan Tou agak tersedak dengan minuman nya. Lalu dia menceritakan bahwa dia tidak tahu seperti apa Ayahnya. Karena keluarga nya agak istimewa.
Aku sudah tahu. Keluarga Shangguan Tou terhebat tentu tidak seperti keluarga rakyat biasa. Aku merasa ayahmu pasti sepertimu, adalah orang yang sangat baik,” komentar Xuezhi, memuji.
“Pikiran Nona benar-benar sangat bebas dan terus-terang.”

“Tuan sendiri yang memikirkan masalah sehingga menjadi rumit.”


Haitang kemudian kembali dengan membawa air minum. Dan karena itu, Shangguan Tou pun pamit. Namun sebelum pergi, dia memberikan air minum yang di milikinya kepada Xuezhi. Dan Xuezshi menerima nya.



Sesampainya di Istana Api Chong, Muyuan langsung pergi menuju ke dalam kamar Penatua Yuwen. Dan saat dia melihat kondisi Penatua Yuwen yang terbaring lemas di tempat tidur, dia merasa sangat cemas.
“Yuan. Kakek ingin memohon satu hal padamu. Sekarang buku rahasia tidak diketahui keberadaannya. Setiap aliran mencurigai kita. Besar kemungkinan mereka akan mengambil kesempatan untuk mempersulit kita. Sepertinya kakek sudah tidak sanggup untuk bertarung lagi. Jika mereka benar-benar datang untuk memprovokasi, aku takut Istana Api Chong akan…”

“Kakek, jangan khawatir. Ada aku di sini. Aku tidak akan membiarkan siapa pun mendekati Istana Api Chong,” kata Muyuan, menenangkan.


Penatua Yuchi yang berada di dalam kamar Penatua Yuwen juga. Dia menjelaskan kepada Muyuan bahwa saat ini Istana Api Chong tidak memiliki pemimpin. Jadi sekarang, Istana Api Chong memerlukan pemimpin. Dan dia berharap, Muyuan mau menerima tanggung jawab ini. Lalu dia menyakinkan Muyuan untuk tidak perlu khawatir kepada Xuezhi, sebab ada 4 pengawal yang mengikuti Xuezhi, jadi Xuezhi tidak akan dalam bahaya. Mendengar itu, Muyuan merasa dilema.

“Pelindung Ketua istana. Kamu tinggal saja di istana untuk menjaga kakekmu,” bujuk Penatua Yuchi. Lalu dia mengajak Muyuan untuk ikut dengan nya.


Ketika Penatua Yuchi dan Muyuan telah keluar dari kamar. Yu Wan datang dan masuk ke dalam kamar untuk menemui Penatua Yuwen yang berpura- pura sakit di tempat tidur. Dia melaporkan pergerakan Xuezhi yang pergi ke Xiangzhou.



“Xiangzhou? Untuk apa dia pergi ke Xiangzhou?” tanya Penatua Yuwen.
“Berdasarkan analisisku, seharusnya dia berprasangka bahwa Wang Yinya mencuri Sembilan Gaya Dewa Lotus. Jadi dia pergi untuk mencari Wang Yinya,” jelas Yu Wan.

“Bagus. Biarkanlah dia pergi. Sekarang Sembilan Gaya Dewa Lotus hilang. Setiap aliran sedang mencarinya. Semakin jauh dia pergi, maka dia akan semakin mencurigakan,” balas Penatua Yuwen, senang.


Di pesta Kediaman Fu. Xuezhi dan Shangguan Tou memperhatikan Adik seperguruan Wang Yinya, Fu Yiya. Dan lalu saat Wang Yinya datang, mereka merasa heran, sebab jelas- jelas Wang Yinya melihat mereka, namun Wang Yinya sama sekali tidak ada merespon.

“Ada yang bermasalah,” bisik Shangguan Tou kepada Xuezhi.



Fu Yiya mengajak Wang Yinya untuk bersulang dan minum bersama. Dan tanpa mengatakan apapun, Wang Yinya meminum arak yang diberikan padanya. Lalu sesudah itu, dengan ramah, Fu Yiya mempersilahkan semua tamu untuk menikmati arak dan makanan yang ada. Kemudian dia membawa Wang Yinya untuk ikut bersamanya. Dan Xuezhi langsung mengikutinya.

“Nona Chong,” panggil Shangguan Tou dengan masih tetap duduk di tempatnya.


Xuezhi mengikuti Fu Yiya dan Wang Yinya secara hati- hati. Namun tiba- tiba saja, Fu Yiya dan Wang Yinya menghilang begitu saja.



Di tempat makan pinggir jalan. Xuezhi menceritakan kejadian tersebut kepada Shangguan Tou, dia menebak apakah mungkin Fu Yiya dan Wang Yinya mulai berlatih Buku Rahasia secara sembunyi sekarang. Dan Shangguan Tou merasa bisa jadi itu benar, sebab Fu Yiya sudah lama pensiun dari dunia persilatan dan tidak gampang di curigai. Namun ntah mengapa, dia merasa masalah ini tidak sesederhana itu.
“Apa maksudmu?” tanya Xuezhi, tidak mengerti.

“Aku harus memikirkannya dengan baik lagi.”


Tepat disaat itu, kereta Pangeran Lu dan Permaisuri Lu lewat. Dan ketika kereta itu lewat, Shangguan Tou sengaja menutupi wajah nya menggunakan kipas. Dan Xuezhi merasa heran.





“Kamu kenapa?” tanya Pangeran Lu dengan perhatian, saat Permaisuri Lu melihat keluar jendela dengan tatapan seperti terkejut.

“Tidak apa-apa,” jawab Permaisuri Lu sambil tersenyum kecil.


Xuezhi yang mudah merasa penasaran, mulai menanya- nanyai Shangguan Tou. Dan Shangguan Tou pun menjelaskan semuanya, Permaisuri Lu adalah kakak nya, dan Permaisuri Lu adalah Istri dari putra kedua raja, yaitu Pangeran Lu.
“Jika begitu, kenapa kamu tidak ikut pergi lihat?” tanya Xuezhi. Dan Shangguan Tou diam, tidak menjawab. “Tuan, kamu…”

“Nona Chong tidak tahu. Ada banyak jenis kerabat kerajaan. Ada yang diangkat tinggi dan sangat dihormati. Ada juga  yang diasingkan dan dipermainkan seperti mainan. Jika hanya mengandalkan hubungan kerabat kerajaan, Keluarga Shangguan kami termasuk jenis kedua,” kata Shangguan Tou, menjelaskan.


“Tuan besar Shangguan adalah penasihat negara, dan memiliki seorang menantu yang sangat berkuasa. Apakah juga akan diasingkan?” tanya Xuezhi, tidak mengerti.

“Kaisar memiliki banyak anak. Pangeran kedua itu bukanlah putra dari permaisuri resmi, dan dia juga diasingkan oleh ibu ratu. Tentu saja tidak ada orang di kerajaan yang akan membantunya bicara.”


Xuezhi merasa seperti mengerti perasaan Pangeran Lu, sebab menurutnya Pangeran Lu sama seperti dirinya. Meskipun dirinya adalah salah satu pemimpin dari Istana Api Chong, tapi dia tidak bisa bertindak sesuka hati. Didalam Istana, dia selalu di awasi oleh para penatua. Diluar Istana, dia diatur oleh 4 pengawal. Tidak ada kebebasan sama sekali.
“Itu berbeda. Setidaknya Nona Chong tahu kamu berasal dari mana dan akan pergi ke mana.”
“Tapi, kata-kata Tuan sangat mendalam. Apa artinya?” tanya Xuezhi, tidak paham.

“Nona Chong benar-benar sangat polos,” komentar Shangguan Tou sambil tersenyum geli. Lalu dia mengajak Xuezhi untuk kembali ke penginapan.



Di Penginapan Yuelai. Xuezhi dan Shangguan Tou kembali melanjutkan diskusi tentang Wang Yinya. Dan dari luar pintu, seseorang menguping. Merasakan itu, Shangguan Tou memberikan kode supaya Xuezhi diam.




Ketika Shangguan Tou dan Xuezhi membuka pintu, ternyata orang yang berada diluar pintu adalah Haitang. Dan Haitang dengan gugup beralasan bahwa dia datang untuk mengantarkan air panas.
“Haitang. Menurutmu, apakah Wang Yinya punya saudara kembar?” tanya Xuezhi.
“Aku tidak pernah mendengar hal tersebut,” jawab Haitang. Lalu diapun pamit dan pergi.

Merasa ada yang aneh dengan sikap Haitang, maka Shangguan Tou pun mengajak Xuezhi untuk ikut bersama nya ke Kediaman Fu untuk memeriksa lagi disana. Dan Xuezhi mengiyakan.



Di Kediaman Fu. Fu Yiya menyambut kedatangan Shangguan Tou dan Xuezhi dengan ramah. Dan dia terus memuji- muji Shangguan Tou untuk menjilat nya.

“Pendekar Fu, kita katakan secara terus-terang saja. Kami berdua datang ke sini, sebenarnya adalah demi kasus pencurian Sembilan Gaya Dewa Lotus,” kata Shangguan Tou dengan sikap serius. Dan Xuezhi diam sambil memperhatikan reaksi wajah Fu Yiya.


Shangguan Tou menceritakan apa yang sebenarnya terjadi kepada Fu Yiya. Dan Fu Yiya merespon bahwa dia sudah mendengar tentang kejadian itu. Namun dia tidak mengerti, apa hubungannya masalah itu dengan Shangguan Tou dan Xuezhi datang ke tempatnya. Lalu seperti tersadar, Fu Yiya menanyai, apakah Shangguan Tou merasa curiga padanya.
“Meskipun Pendekar Fu tidak ingin mendapatkan reputasi, tapi kakak seperguruanmu, Wang Yinya, memang ingin mendapatkan reputasi ini. Di hari Pertandingan Kesatria, ada orang yang melihat Ketua sekte Wang berjalan di sekitar ruang penyimpanan buku rahasia. Tindakannya itu sangat mencurigakan,” kata Shangguang Tou, menjelaskan.

Post a Comment

Previous Post Next Post