ATTENTION
:
Menurut saya pribadi, drama ini tidak
sesuai untuk usia di bawah 19 tahun. Jadi, jika ada yang di bawah 19 tahun,
harap tidak lanjut membaca. Pemirsa di harap bijak. Terimakasih.
Subtitle : thanks to penerjemah (the link you can see in images)
=====
Sinopsis Lakorn : Sapai Import Episode 11 - 1
Images by : Channel 7
Karena tadi menyatakan cinta di
tempat yang tidak romantis, di dalam toko, maka kali ini, Don membawa Lisa ke
jembatan di tengah empang yang di kelilingi pohon pisang. Hmmm. Menurut Don itu
tempat yang cukup romantis baginya untuk menyatakan ulang perasaannya.
“Khun Lisa, aku, Don Praituksa, mau bilang kalu akan jadi
satu-satunya wanita di hidup dan hatiku mulai dari menit ini. Mungkin, pohon
dan langit dapat menjadi saksi untuk cintaku padamu.”
Pernyataan cinta Don itu malah
membuat Lisa tertawa ngakak. Darimana Don dapat kata-kata itu? Novel? Sangat
menggelikan.
“Aku tidak tahu. Karna aku akan
melakukan apa yang ku katakan.”
--
Dokter bingung mendengar ucapan
Ratda karna Orn sama sekali tidak ada penyakit kanker. Nenek mengira dokter tidak
tahu dan memberitahu kalau Orn terkena kanker dan sudah masuk stadium 4. Dokter
beneran tidak tahu karena di catatan kesehatan Orn di rumah sakit ini, tidak
tertera hal tersebut.
Ratda dan Nenek jelas kaget.
--
--
--
Ratda jujur bahwa ketika Orn
pingsan tadi, dia sangat takut kalau terjadi sesuau pada Orn. Walaupun mereka
selalu bertengkar sejak kecil, tapi sejujurnya, dia sangat menyanyangi Orn.
Mendengar kejujuran Ratda membuat Pat merasa senang.
“Aku tahu kalau aku bukan orang
baik. Tapi, aku tidak seburuk itu untuk menyakiti keluargaku sendiri,” ujar
Ratda.
“Aku paling mencintai Mae,” ujar Pat bahagia dan mencium pipi
Ratda.
Pembicaraan mereka beralih pada
Pit. Pit sekarang sering kali pergi dan pulang malam. Hal itu, membuat Ratda
jadi bertanya-tanya, apa yang sedang Pit lakukan?
--
Dia mulai bermulut manis dan
membujuk mereka untuk menjualnya pada mereka. Dan dia berjanji akan membelinya
dengan harga cukup tinggi agar mereka bisa hidup nyaman selama hidup mereka
dengan uang tersebut.
--
--
Rin dan Mor mencarinya dengan
panik.
Karena Orn terus bersikeras mau
pulang, Ratda jadi berteriak pada perawat yang ada di dekat sana untuk membawa
Orn ke kamar karena Orn mau kabur. Orn tetap keras kepala dan tetap mau kabur.
Akhirnya, dia jatuh pingsan. Dan untungnya, Mor ada di dekat sana dan menangkap
tubuhnya sebelum terjatuh ke lantai.
--
Semua terkejut dan masih antara
percaya dan tidak percaya. Rin akhirnya jujur juga dan memberitahu kalau hanya
dia yang tahu kebohongan ibunya sedari awal.
“Aku bohong kepada semuanya kalau
aku hampir mati. Karena aku ingin memaksa Don untuk menikahi Lisa. Karena aku…
takut kalau Pit akan mendapatkan perternakan. Khun Mae, aku minta maaf.
Aku adalah putri yang jahat karna sudah membuatmu kecewa dan sedih,” tangis
Orn, meminta maaf.
“Aku tidak menginginkan warisan,”
ujar Orn.
Orn menangis menatap Lisa dan
Don, memohon agar mereka tidak marah padanya. Don dan Lisa tidak bisa
menyembunyikan raut kekecewaan di wajah mereka. Rasanya, seperti mereka berdua
sudah di manfaatkan oleh Orn.
--
Nenek membutuhkan waktu sendiri
untuk menenangkan dirinya, jadi dia meminta Ratda dan Pat untuk pulang duluan.
“Aku tidak berselera. Ini semua
adalah salahku karena tidak mendidik putriku dengan benar. Itulah kenapa dia
menjadi tamak dan egois. Semua salahku,” ujar Nenek, tanpa sangat kecewa pada
dirinya sendiri.
--
Ucapan aneh Pat, membuat Pit
khawatir. Apa sesuatu terjadi?
--
“Tapi dia adalah keluargaku.
Bagaimana aku bisa berpura-pura tidak peduli padanya? Aku tidak bisa
melakukannya. Ketika aku tahu P’Orn sakit, aku memutuskan memaafkan semuanya.
Dan lihat, apa yang dia lakukan. Bagaimana bisa dia seperti ini?”
“Sudahlah, mae.”
--
Tidak lama, Don dan Lisa turun
bersama. Don meminta waktu ibunya untuk bicara berdua. Sebelum Don pergi bicara
dengan Orn, Lisa menasehatinya untuk tidak bicara terlalu kasar. Rin juga
menghampiri Lisa dan memintanya untuk tidak marah lagi pada Orn. Orn seperti
itu karna sangat menyukai Lisa dan takut kalau Lisa tidak mau menikahi Don,
makanya seperti itu. Lisa mengerti dan tidak marah lagi.
--
“Lisa tidak akan marah pada mae. Karena Lisa mendapatkan suami yang
baik dan sempurna sepertiku,” narsis Don. “Itu sama saja seperti dia
memenangkan lotre.”
Restoran mana? Restoran Praituksa
yang ada di dalam wilayah perternakan.
--
Orn akhirnya mau makan. Tapi,
sebelum makan, dia baru teringat kalau obat yang harus di minumnya tertinggal
di rumah. Jadi, dia beranjak pulang untuk mengambil obat. Rin mau menemani,
tapi Orn menghalangi.
--
Ratree bersikap kurang ajar pada
Orn. Padahal, dia mau mendapatkan Don, tapi bukannya bersikap hormat dan baik
pada Orn yang adalah ibu Don, dia malah menghina Orn yang sudah berbohong
mengenai penyakitnya. Dia mendengar semua itu dari Nenek. Saking menghinanya,
dia menyebut Orn yang bisa memenangkan Oscar untuk kemampuan aktingnya.
“Apa yang kau inginkan?” tanya
Orn.
“Kita semua tahu berapa harga
perternakan ini. Siapa yang tidak mau?” balas Ratree, sinis.
“Aku tidak pernah
menginginkannya.”
“Tidak. Aku mencintai Lisa. Aku
beneran menyukainya dan ingin dia menjadi ibu dari cucuku.”
Hhmmm,
apa yang akan Ratree lakukan dengan rekaman itu?
Tags:
Sapai Import