Sinopsis C- Drama : And The Winner Is Love Episode 6 part 1




 
Original Network : Tencent Video iQiyi Youku iQiyi
Zhu Sha mengintip keluar dari sela sel dan berteriak memanggil petugas. “Apakah ada orang? Lepaskan kami! Apa kata dunia ini. Tidak menyelidiki dengan baik, sudah menangkap orang,” teriaknya, protes. “Adakah orang?” tanyanya. Namun sama sekali tidak ada jawaban.
“Zhu Sha. Jangan berisik. Simpanlah tenagamu,” kata Chequ, mengingatkan dengan baik hati. Dia berada di sel di sebelah Zhu Sha.
Mendengar saran itu, Zhu Sha sama sekali tidak peduli dan terus saja berteriak.




Xuezhi merasa murung dan bertanya- tanya, apakah Muyuan sudah sampai di Istana Api Chong. Dan Haitang menenangkan Xuezhi untuk tidak perlu khawatir. Kemudian seorang penjaga penjara datang dan membuka kan pintu sel untuk mereka.

“Pejabat Pengadilan meminta kalian bergerak ke aula utama,” kata si penjaga dengan sikap serius.



Tenyata alasan Xuezhi dan yang lainnya di izinkan keluar dari penjara adalah karena Shangguan Tou membawa Permaisuri Lu untuk membantu. Dan saat si hakim mengetahui identitas orang yang berada dibelakang Xuezhi, si hakim pun langsung bersikap sopan kepada mereka.
“Pejabat Pengadilan biasanya memiliki kesibukan sendiri, tidak sengaja akan kelalaian. Tapi semoga kamu saat melakukan penyelidikan, bisa menyelidiki terlebih dahulu. Jangan mendengarkan perkataan dan mempercayai begitu saja,” kata Permaisuri Lu, menegur si hakim.

“Iya, iya, iya. Hamba pasti akan mengingatnya,” jawab si hakim dengan hormat.


Setelah dilepaskan, Xuezhi merasa senang dan tersenyum manis kepada Shangguan Tou. Dan Shangguan Tou membalas senyum manis nya.



Direstoran. Sebelum makan, Xuezhi dengan bangga menjelaskan bahwa dia mempelajari satu hal penting. Terkadang perkataan tidak berguna, malahan bertindak lebih baik. Dan mendengar itu, Haitang tersenyum senang, sebab Xuezhi semakin bertambah dewasa.
“Ketua muda istana. Gugu telah hilang,” kata Chequ, datang dan memberitahu Xuezhi.

“Hilang? Eh… sepertinya aku sudah lama tidak melihat dia,” kata Xuezhi, teringat. Dan semuanya pun juga baru tersadar bahwa benar Gugu telah menghilang.
Haitang menebak, apakah mungkin Gugu ditangkap oleh Sekte Cambuk Perak. Dan Zhu Sha sependapat, karena Sekte Cambuk Perak selalu mengawasi mereka.
“Beritahu Tuan Shangguan,” perintah Xuezhi.



Keesokan harinya, Xuezhi dan para pengawalnya, serta Shangguan Tou. Mereka pergi ke salah satu cabang Sekte Cambuk Perak yang ada di kota. Namun sesampainya mereka disana, mereka menemukan bahwa semua anggota Sekte Cambuk Perak telah meninggal. Dan di tubuh mereka di temukan tanda Sembilan Gaya Dewa Lotus, sama seperti yang terjadi pada Wang Yinya.
“Apakah perbuatan orang yang sama?” tebak Xuezhi, bertanya.

“Orang ini baru saja mati. Pergi melihat ke dalam,” saran Shangguan Tou.



Didalam bangunan ada terpasang jebakan tali. Jadi pada saat  Xuezhi dan Shangguan Tou membuka pintu, penahan tali yang berada di atas pintu terlepas dan mengaktifkan jebakan di dalam bangunan. Jebakan pertama adalah anak panah, dan untung nya Shangguan Tou berhasil menghindar dengan cepat. Jebakan kedua, pada saat anak panah di tembak, Buku Rahasia Sembilan Gaya Dewas Lotus yang tergantung di atas terlepas dan terjatuh ke dalam tempat pembakaran.



Sementara Gugu, dia di temukan terikat. Dan tanpa menyadari bahwa Buku Rahasia akan terbakar, Xuezhi dan yang lainnya menghampiri Gugu untuk membantunya.
“Bagaimana dengan kamu, apa yang terjadi?” tanya Xuezhi, saat dia telah melepaskan ikatan Gugu.

“Tadi, saat aku selesai makan, aku melihat seorang yang berpakaian hitam memasuki kamar Kakak. Aku terus mengikutinya. Lalu, aku melihat orang Istana Api Chong,” kata Gugu, menceritakan kejadian yang terjadi.
Setelah selesai bercerita, Gugu meminta maaf kepada Xuezhi, karena dia tidak ada melihat wajah orang tersebut. Jika dia melihatnya, dia pasti sudah akan melukiskan nya untuk Xuezhi. Dan dengan baik hati, Xuezhi mengatakan tidak apa- apa, asalkan Gugu baik- baik saja.



Chequ bergerak ke sekeliling bangunan, dan disaat Buku Rahasia Sembilan Gaya Dewa Lotus telah terbakar banyak, barulah dia melihat itu. Dan dia langsung memanggil serta memberitahu mereka semua.

“Jangan kelamaan di tempat ini,” saran Shangguan Tou, karena dia merasa ada yang tidak beres.



Namun sialnya, ketika Shangguan Tou, Xuezhi, dan yang lainnya keluar dari dalam bangunan. Disana sudah ada banyak Sekte dan Aliran lain yang menunggu mereka. Dan ketika para Sekte dan Aliran tersebut melihat Buku Rahasia yang telah terbakar di tangan Xuezhi, semuanya merasa tidak senang. Lalu karena Shangguan Tou ada bersama dengan Xuezhi, semuanya mulai menuduh Shangguan Tou dan Xuezhi telah mempelajari Sembilan Gaya Dewa Lotus secara diam- diam, lalu karena ketahuan oleh Wang Yinya, maka Shangguan Tou dan Xuezhi pun membunuh Wang Yinya beserta dengan para anggota Sekte Cambuk Perak.

“Kalian tidak ada bukti. Jangan sembarangan berkata,” kata Zhu Sha, tidak terima.

“Gadis iblis! Hari ini akan menjadi hari penyembahan kamu kepada roh yang mati di bawah pedang ayahmu,” bentak Feng Mo sambil mengulurkan pedang nya. Dan semua anggota Sekte dan Aliran lain mengikuti nya, mereka mengulurkan pedang mereka dan mengarah kan nya kepada anggota Istana Api Chong serta Shangguan Tou.

‘Baiklah. Kalau kalian semua berkata aku telah menguasai Sembilan Gaya Dewa Lotus. Aku hari ini, akan menunjukkan kepada kalian,” kata Xuezhi, menggertak semuanya Dan semuanya langsung merasa takut.



Mendengar itu, Shangguan Tou membuka kipasnya dan bersikap seperti ingin menyerang, kepadahal sebenar nya dia hanya ingin mengertak mereka saja. Dan gertakan nya berhasil, karena semua orang langsung mundur beberapa langkah. Melihat itu, Shangguan Tou tersenyum geli. “Ayo! Mengapa tidak mulai?” tanyanya, menantang mereka. “Aku juga ingin mengamati kekuatan dari Sembilan Gaya Dewa Lotus ini,” gertak nya. Tapi tidak ada seorang pun yang berani bergerak maju selangkahpun. “Kalau kalian tidak ada yang memulai, dan kitab rahasia juga telah dibakar, lalu untuk apa diperebutkan lagi?”

“Tentunya demi moralitas!” jawab Feng Mo dengan suara keras. Tapi dia tidak berani maju.




Dengan tenang, Shangguan Tou memberitahu mereka bahwa pembunuh yang sebenarnya tidak ada disini, dan mereka semua telah masuk ke dalam jebakan si pelaku. Jika mereka beneran memulai perkelahian, maka mereka yang akan terluka. Dan disaat itulah, si pelaku akan memanfaatkan kesempatan ini. Mendengar itu, semua orang mulai berpikir dan merasa itu masuk akal, lalu ditambah karena mereka tidak berani untuk menyerang Shangguan Tou serta Xuezhi, maka mereka pun menurunkan pedang mereka.

“Mari!” ajak Shangguan Tou. Dan Xuezhi serta para pengawalnya pun pergi mengikuti nya.



Setelah Shangguan Tou, Xuezhi, dan yang lainnya telah pergi. Sisanya yang berada dari Sekte dan Aliran lain, yaitu Feng Mo dan Biarawati Ciren, mereka mulai saling menyalahkan satu sama lain, karena barusan tidak ada satupun yang berani untuk maju dan memulai perkelahian.

Sementara Pendeta Xing Yi, dari awal sampai akhir dia hanya diam saja. Ketika yang lain mengangkat pedang mereka, dia ikut mengangkat pedang nya. Dan ketika yang lain menurunkan pedang mereka, dia juga menurunkan pedang nya.


Ditepi jalan. Pangeran Lu dan Permaisuri Lu telah menunggu Shangguan Tou dan Xuezhi didalam kereta. Dan melihat itu, Shangguan Tou serta Xuezhi pun menghampiri mereka dan menyapa mereka berdua.

“Gadis iblis ini, dia mendekati Pangeran Lu ?” keluh Biarawati Ciren, tidak tahu apa- apa.

“Apakah kamu tidak tahu? Shangguan Tou adalah adik dari Selir Lu,” kata Feng Mo, memberitahu dengan baik hati. Dan mengetahui itu, Biarawati Ciren merasa terkejut.

Pangeran Lu dan Permaisuri Lu secara to the point memberitahukan niat nya. Mereka ingin meminta bantuan Shangguan Tou dan Xuezhi, sebab akhir- akhir ini ada badai hujan dan belum membaik, banyak bangunan yang runtuh juga, dan rakyat sangat menderita, ada yang menjadi tunawisma, dan terlantar. Yang lebih penting, bendungan air di kota Xiangzhou. Karena keadaan sekarang sangat mendesak, mereka tidak sempat lagi untuk meminta bantuan dari pusat. Jadi mereka sangat membutuhkan orang. Dan mereka menanyai, apakah Shangguan Tou serta Xuezhi dapat membantu mereka untuk melewati masa sulit ini untuk menyelamatkan rakyat.

“Kini Pangeran telah membuka mulut, kita pasti akan berusaha sekuat mungkin,” kata Xuezhi, tergerak oleh kebaikan hati Pangeran Lu untuk rakyat. “Rakyat Xiangzhou memiliki perlindungan dari Pangeran dan Selir benar sangat beruntung. Kali ini aku sengaja meminta bantuan dari Tuan Shangguan datang ke Xiangzhou. untuk meneliti permasalahan Istana Api Chong. Tapi jika dibandingkan dengan penderitaan rakyat, dan bencana alam, permasalahan ini bukan masalah besar,” jelas nya. Lalu dia memandang Shangguan Tou sejenak. “Tuan Shangguan. Kamu juga tidak perlu begitu kecewa. Xuezhi, benar-benar ingin meletakan masalah buku rahasia dengan tulus, menyelesaikan permasalahan rakyat terlebih dahulu. Membantu Pangeran dan Selir melewati kesulitan kali ini.”
“Nona Chong berkata masalah buku rahasia Istana Api Chong mesti sangat penting. Tapi melihat kondisi sekarang ini, jika Nona Chong membantu aku menyelamatkan rakyat melewati bencana ini, benar gagah dan berani. Tunggu menyelesaikan masalah banjir, rakyat pun kembali tentram, jika Nona Chong dan Istana Api Chong masih memerlukan aku, aku juga akan berusaha membalas kebaikan anda,” balas  Pangeran Lu. Dan Xuezhi memintanya untuk jangan sungkan.

Karena Xuezhi sudah setuju untuk membantu Pangeran Lu, maka Shangguan Tou pun mengikutinya. Dia menanyai Pangeran Lu, harus mulai darimana mereka untuk menyelesaikan masalah ini. Dan Pangeran Lu meminta mereka untuk mengikuti nya.


Xuezhi mengerti. Dan dia memanggil Haitang serta menyuruh nya untuk bersama yang lain pulang terlebih dahulu membawa Gugu. Dan Haitang serta yang lainnya mengiyakan. Lalu mereka pun pergi.


“Melihat kondisi ini, ingin melawan Chong Xuezhi di Xiangzhou, takutnya sudah tidak sempat,” komentar Biarawati Ciren, saat melihat situasi.
“Kenapa, sudah takut?” ejek Feng Mo.

Mendengar ejekan itu, Biarawati Ciren merasa kesal dan menatap ke arah Pendeta Xing Yi untuk meminta belaan nya. Tapi Pendeta Xing Yi mengabaikan nya dan pergi duluan.




Pangeran Lu menuntun Shangguan Tou dan Xuezhi ke lokasi bencana. Disana masih hujan dan rumah- rumah di sekitar tampak seperti akan roboh. Lalu ketika tiba- tiba terdengar suara teriakan orang meminta tolong, Pangeran Lu bertindak tanpa berpikir, dia masuk ke dalam salah satu rumah dengan niat untuk menolong orang yang berteriak tersebut. Tapi pada saat dia masuk, rumah tersebut langsung seperti akan roboh. Untungnya, Xuezhi berhasil menyelamatkannya tepat waktu sebelum rumah tersebut roboh.




“Nona Chong. Apakah kamu baik-baik saja?” tanya Shangguan Tou, cemas.
“Aku tidak apa-apa,” jawab Xuezhi, masih syok. Tapi Shangguan Tou merasa curiga kalau tampaknya tangan Xuezhi agak terluka, pada saat Xuezhi menahan salah satu kayu yang roboh.

Pangeran Lu kemudian mengucapkan terima kasih kepada Xuezhi. Dan Xuezhi menjawab tidak masalah.



Di Kediaman Raja Lu. Sebagai ungkapan terima kasih, karena Xuezhi telah menyelamatkan Pangeran Lu barusan, maka Permaisuri Lu pun memberikan nya hadiah. Namun Xuezhi menolak, sebab dia merasa hadiah tersebut terlalu mahal untuk di terima nya. Dan Permaisuri Lu memaksa Xuezhi untuk jangan sungkan. Dan Xuezhi menolak hadiah tersebut dengan tangan nya, dan pada saat dia melakukan itu, tangan nya yang terluka terasa sangat sakit sehingga tanpa sadar dia  meringis.


“Kamu sudah luka,” kata Shangguan Tou, khawatir. Lalu dia memeriksa luka di tangan Xuezhi. “Kenapa sudah luka tidak berkata juga?” keluh nya.
“Aku tidak apa-apa,” jawab Xuezhi, sungkan.

Melihat keakraban antara Xuezhi dan Shangguan Tou, Permaisuri Lu tersenyum penuh arti. “Kita pergi mengambil sedikit obat. Ayo, ayo,” katanya mengajak Pangeran Lu. Dan Xuezhi merasa agak malu.



Setelah Shangguan Tou memperban tangannya, Xuezhi protes keras. Karena Shangguan Tou memperban tangan nya terlalu kertebalan dan jelek juga. Tapi Shangguan Tou mengabaikan protes nya, dan malahan menasehatinya dengan keras. Sebab Xuezhi sudah terluka, tapi sama sekali tidak ada memberitahu, untungnya itu bukan luka parah. Kalau parah, itu akan infeksi, dan tangan Xuezhi akan menjadi lumpuh. Mendengar itu, Xuezhi merasa agak bersalah, namun dia tidak senang karena Shangguan Tou bersikap begitu heboh, jika orang lain dengar, orang lain akan menganggap dirinya sebagai gadis lemah.

“Demi membangkit kembali Istana Api Chong, demi tidak dipandang rendah oleh orang lain, apakah kamu menahan sendiri walau begitu susah? Apakah ini yang kamu inginkan? Apakah kamu pernah berpikir merasa keluh sesaat demi sendiri? Apakah ada sesaat merasa dirimu tidak bisa bertahan lagi? Apakah ada sesaat pernah bersimpati pada diri sendiri? Kalaupun kamu tidak bersimpati pada diri sendiri, apakah kamu tahu ada orang yang akan bersimpati padamu?” tanya Shangguan Tou dengan keras untuk menasehati dan menyadarkan Xuezhi.


“Kenapa kamu? bukannya sedikit luka saja, untuk apa begitu heboh?” balas Xuezhi, tidak mengerti. “Aku sebenarnya berpikir menahan di sini dulu, tunggu kembali ke penginapan, Liuli mereka akan membantu aku membalutnya,” jelas nya. “Lagipula, aku baru saja memberikan kamu isyarat, kamu sendiri yang tidak melihatnya,” keluh nya kemudian.

“Kapan kamu pernah memberi aku isyarat,” balas Shangguan Tou, tidak tahu. Lalu dia tertawa, karena Xuezhi tampak manis saat mengeluh.



Shangguan Tou kemudian mengajak Xuezhi untuk pergi. Namun sebelum pergi, Xuezhi merasa stress, karena Permaisuri Lu barusan meninggalkan hadiah untuk nya. Dan akhirnya dia pun memutuskan untuk mengambil satu saja dari hadiah perhiasan yang diberikan oleh Permaisuri Lu, yaitu nampan atau alas tempat perhiasan di letak kan.

“Tanganmu sudah luka, jangan mengambil apapun lagi,” saran Shangguan Tou sambil tersenyum geli melihat sikap polos Xuezhi. Dan Xuezhi balas tersenyum padanya.
Didalam kamar. Penatua Yuwen membaca pesan rahasia yang dikirim kan kepadanya. Buku rahasia telah dibakar. Mulai saat ini, dunia tidak akan ada Sayap Lotus lagi.

Lalu kemudian tiba- tiba Muyuan datang. Dan Penatua Yuwen pun segera menyembunyikan pesan rahasia itu dibawah tempat tidur nya.

Muyuan datang untuk melaporkan bahwa pekerjaannya telah selesai. Dan mendengar itu, Penatua Yuwen memerintahkan Muyuan untuk mengantarkan barang yang sudah selesai ke Kantor Pengawasan secara langsung, karena barang ini akan mempengaruhi reputasi Istana Api Chong mereka. Dan Muyuan mengiyakan.


“Kakek. Bagaimana kondisi kesehatan kamu?” tanya Muyuan kemudian, dengan perhatian.
“Sudah membaik. Tenang saja. Besok masih harus melanjuti perjalanan. Beristirahat lebih awal,” balas Penatuan Yuwen sambi tersenyum.

“Kalau begitu, Anda juga banyak beristirahat,” balas Muyuan. Lalu diapun keluar dari kamar.



Keesokan harinya. Shangguan Tou, Xuezhi berserta dengan para pengawal nya, mereka semua bekerja sama membagikan makanan, minuman, dan obat, untuk masyarakat setempat.
Sambil membagikan makanan, Xuezhi menceritakan kegudahannya. Setelah masalah bencana ini selesai, maka dia masih harus menghadapi masalah nya sendiri. Dan Shangguan Tou langsung membalas bahwa dia akan menemani Xuezhi menghadapi masalah tersebut.

Post a Comment

Previous Post Next Post