Original Network :
Tencent Video iQiyi Youku iQiyi
Zhu Sha mengintip keluar dari sela sel dan berteriak memanggil petugas.
“Apakah ada orang? Lepaskan kami! Apa kata dunia ini. Tidak menyelidiki dengan
baik, sudah menangkap orang,” teriaknya, protes. “Adakah orang?” tanyanya.
Namun sama sekali tidak ada jawaban.
“Zhu Sha. Jangan berisik. Simpanlah tenagamu,” kata Chequ, mengingatkan
dengan baik hati. Dia berada di sel di sebelah Zhu Sha.
Mendengar
saran itu, Zhu Sha sama sekali tidak peduli dan terus saja berteriak.
Xuezhi merasa murung dan bertanya- tanya, apakah Muyuan sudah sampai di
Istana Api Chong. Dan Haitang menenangkan Xuezhi untuk tidak perlu khawatir.
Kemudian seorang penjaga penjara datang dan membuka kan pintu sel untuk mereka.
“Pejabat Pengadilan meminta kalian bergerak ke aula utama,” kata si
penjaga dengan sikap serius.
Tenyata alasan Xuezhi dan yang lainnya di izinkan keluar dari penjara
adalah karena Shangguan Tou membawa Permaisuri Lu untuk membantu. Dan saat si
hakim mengetahui identitas orang yang berada dibelakang Xuezhi, si hakim pun
langsung bersikap sopan kepada mereka.
“Pejabat Pengadilan biasanya memiliki kesibukan sendiri, tidak sengaja
akan kelalaian. Tapi semoga kamu saat melakukan penyelidikan, bisa menyelidiki
terlebih dahulu. Jangan mendengarkan perkataan dan mempercayai begitu saja,”
kata Permaisuri Lu, menegur si hakim.
“Iya, iya, iya. Hamba pasti akan mengingatnya,” jawab si hakim dengan
hormat.
Setelah dilepaskan, Xuezhi merasa senang dan tersenyum manis kepada
Shangguan Tou. Dan Shangguan Tou membalas senyum manis nya.
Direstoran. Sebelum makan, Xuezhi dengan bangga menjelaskan bahwa dia
mempelajari satu hal penting. Terkadang perkataan tidak berguna, malahan bertindak
lebih baik. Dan mendengar itu, Haitang tersenyum senang, sebab Xuezhi semakin
bertambah dewasa.
“Ketua muda istana. Gugu telah hilang,” kata Chequ, datang dan
memberitahu Xuezhi.
“Hilang? Eh… sepertinya aku sudah lama tidak melihat dia,” kata Xuezhi,
teringat. Dan semuanya pun juga baru tersadar bahwa benar Gugu telah
menghilang.
Haitang menebak, apakah mungkin Gugu ditangkap oleh Sekte Cambuk Perak.
Dan Zhu Sha sependapat, karena Sekte Cambuk Perak selalu mengawasi mereka.
“Beritahu Tuan Shangguan,” perintah Xuezhi.
Keesokan harinya, Xuezhi dan para pengawalnya, serta Shangguan Tou.
Mereka pergi ke salah satu cabang Sekte Cambuk Perak yang ada di kota. Namun
sesampainya mereka disana, mereka menemukan bahwa semua anggota Sekte Cambuk
Perak telah meninggal. Dan di tubuh mereka di temukan tanda Sembilan Gaya Dewa
Lotus, sama seperti yang terjadi pada Wang Yinya.
“Apakah perbuatan orang yang sama?” tebak Xuezhi, bertanya.
“Orang ini baru saja mati. Pergi melihat ke dalam,” saran Shangguan Tou.
Didalam bangunan ada terpasang jebakan tali. Jadi pada saat Xuezhi dan Shangguan Tou membuka pintu,
penahan tali yang berada di atas pintu terlepas dan mengaktifkan jebakan di
dalam bangunan. Jebakan pertama adalah anak panah, dan untung nya Shangguan Tou
berhasil menghindar dengan cepat. Jebakan kedua, pada saat anak panah di
tembak, Buku Rahasia Sembilan Gaya Dewas Lotus yang tergantung di atas terlepas
dan terjatuh ke dalam tempat pembakaran.
Sementara Gugu, dia di temukan terikat. Dan tanpa menyadari bahwa Buku Rahasia
akan terbakar, Xuezhi dan yang lainnya menghampiri Gugu untuk membantunya.
“Bagaimana dengan kamu, apa yang terjadi?” tanya Xuezhi, saat dia telah
melepaskan ikatan Gugu.
“Tadi, saat aku selesai makan, aku melihat seorang yang berpakaian hitam
memasuki kamar Kakak. Aku terus mengikutinya. Lalu, aku melihat orang Istana
Api Chong,” kata Gugu, menceritakan kejadian yang terjadi.
Setelah selesai bercerita, Gugu meminta maaf kepada Xuezhi, karena dia
tidak ada melihat wajah orang tersebut. Jika dia melihatnya, dia pasti sudah
akan melukiskan nya untuk Xuezhi. Dan dengan baik hati, Xuezhi mengatakan tidak
apa- apa, asalkan Gugu baik- baik saja.
Chequ bergerak ke sekeliling bangunan, dan disaat Buku Rahasia Sembilan
Gaya Dewa Lotus telah terbakar banyak, barulah dia melihat itu. Dan dia
langsung memanggil serta memberitahu mereka semua.
“Jangan kelamaan di tempat ini,” saran Shangguan Tou, karena dia merasa
ada yang tidak beres.
Namun sialnya, ketika Shangguan Tou, Xuezhi, dan yang lainnya keluar
dari dalam bangunan. Disana sudah ada banyak Sekte dan Aliran lain yang
menunggu mereka. Dan ketika para Sekte dan Aliran tersebut melihat Buku Rahasia
yang telah terbakar di tangan Xuezhi, semuanya merasa tidak senang. Lalu karena
Shangguan Tou ada bersama dengan Xuezhi, semuanya mulai menuduh Shangguan Tou
dan Xuezhi telah mempelajari Sembilan Gaya Dewa Lotus secara diam- diam, lalu
karena ketahuan oleh Wang Yinya, maka Shangguan Tou dan Xuezhi pun membunuh
Wang Yinya beserta dengan para anggota Sekte Cambuk Perak.
“Kalian tidak ada bukti. Jangan sembarangan berkata,” kata Zhu Sha,
tidak terima.
“Gadis iblis! Hari ini akan menjadi hari penyembahan kamu kepada roh
yang mati di bawah pedang ayahmu,” bentak Feng Mo sambil mengulurkan pedang
nya. Dan semua anggota Sekte dan Aliran lain mengikuti nya, mereka mengulurkan
pedang mereka dan mengarah kan nya kepada anggota Istana Api Chong serta
Shangguan Tou.
‘Baiklah. Kalau kalian semua berkata aku telah menguasai Sembilan Gaya
Dewa Lotus. Aku hari ini, akan menunjukkan kepada kalian,” kata Xuezhi,
menggertak semuanya Dan semuanya langsung merasa takut.
Mendengar itu, Shangguan Tou membuka kipasnya dan bersikap seperti ingin
menyerang, kepadahal sebenar nya dia hanya ingin mengertak mereka saja. Dan
gertakan nya berhasil, karena semua orang langsung mundur beberapa langkah.
Melihat itu, Shangguan Tou tersenyum geli. “Ayo! Mengapa tidak mulai?”
tanyanya, menantang mereka. “Aku juga ingin mengamati kekuatan dari Sembilan
Gaya Dewa Lotus ini,” gertak nya. Tapi tidak ada seorang pun yang berani
bergerak maju selangkahpun. “Kalau kalian tidak ada yang memulai, dan kitab
rahasia juga telah dibakar, lalu untuk apa diperebutkan lagi?”
“Tentunya demi moralitas!” jawab Feng Mo dengan suara keras. Tapi dia
tidak berani maju.
Dengan tenang, Shangguan Tou memberitahu mereka bahwa pembunuh yang
sebenarnya tidak ada disini, dan mereka semua telah masuk ke dalam jebakan si
pelaku. Jika mereka beneran memulai perkelahian, maka mereka yang akan terluka.
Dan disaat itulah, si pelaku akan memanfaatkan kesempatan ini. Mendengar itu, semua
orang mulai berpikir dan merasa itu masuk akal, lalu ditambah karena mereka
tidak berani untuk menyerang Shangguan Tou serta Xuezhi, maka mereka pun
menurunkan pedang mereka.
“Mari!” ajak Shangguan Tou. Dan Xuezhi serta para pengawalnya pun pergi
mengikuti nya.
Setelah Shangguan Tou, Xuezhi, dan yang lainnya telah pergi. Sisanya
yang berada dari Sekte dan Aliran lain, yaitu Feng Mo dan Biarawati Ciren,
mereka mulai saling menyalahkan satu sama lain, karena barusan tidak ada
satupun yang berani untuk maju dan memulai perkelahian.
Sementara Pendeta Xing Yi, dari awal sampai akhir dia
hanya diam saja. Ketika yang lain mengangkat pedang mereka, dia ikut mengangkat
pedang nya. Dan ketika yang lain menurunkan pedang mereka, dia juga menurunkan
pedang nya.
Ditepi jalan. Pangeran Lu dan
Permaisuri Lu telah menunggu Shangguan Tou dan Xuezhi didalam kereta. Dan
melihat itu, Shangguan Tou serta Xuezhi pun menghampiri mereka dan menyapa
mereka berdua.
“Gadis iblis ini, dia mendekati Pangeran Lu ?” keluh Biarawati Ciren,
tidak tahu apa- apa.
“Apakah kamu tidak tahu? Shangguan Tou adalah adik dari Selir Lu,” kata
Feng Mo, memberitahu dengan baik hati. Dan mengetahui itu, Biarawati Ciren
merasa terkejut.
Pangeran Lu dan Permaisuri Lu secara to
the point memberitahukan niat nya. Mereka ingin meminta bantuan Shangguan
Tou dan Xuezhi, sebab akhir- akhir ini ada badai hujan dan belum membaik,
banyak bangunan yang runtuh juga, dan rakyat sangat menderita, ada yang menjadi
tunawisma, dan terlantar. Yang lebih penting, bendungan air di kota Xiangzhou.
Karena keadaan sekarang sangat mendesak, mereka tidak sempat lagi untuk meminta
bantuan dari pusat. Jadi mereka sangat membutuhkan orang. Dan mereka menanyai,
apakah Shangguan Tou serta Xuezhi dapat membantu mereka untuk melewati masa
sulit ini untuk menyelamatkan rakyat.
“Kini Pangeran telah membuka mulut, kita pasti akan berusaha sekuat
mungkin,” kata Xuezhi, tergerak oleh kebaikan hati Pangeran Lu untuk rakyat. “Rakyat
Xiangzhou memiliki perlindungan dari Pangeran dan Selir benar sangat beruntung.
Kali ini aku sengaja meminta bantuan dari Tuan Shangguan datang ke Xiangzhou. untuk
meneliti permasalahan Istana Api Chong. Tapi jika dibandingkan dengan
penderitaan rakyat, dan bencana alam, permasalahan ini bukan masalah besar,”
jelas nya. Lalu dia memandang Shangguan Tou sejenak. “Tuan Shangguan. Kamu juga
tidak perlu begitu kecewa. Xuezhi, benar-benar ingin meletakan masalah buku
rahasia dengan tulus, menyelesaikan permasalahan rakyat terlebih dahulu. Membantu
Pangeran dan Selir melewati kesulitan kali ini.”
“Nona Chong berkata masalah buku rahasia Istana Api Chong mesti sangat
penting. Tapi melihat kondisi sekarang ini, jika Nona Chong membantu aku
menyelamatkan rakyat melewati bencana ini, benar gagah dan berani. Tunggu
menyelesaikan masalah banjir, rakyat pun kembali tentram, jika Nona Chong dan
Istana Api Chong masih memerlukan aku, aku juga akan berusaha membalas kebaikan
anda,” balas Pangeran Lu. Dan Xuezhi
memintanya untuk jangan sungkan.
Karena Xuezhi sudah setuju untuk membantu Pangeran Lu, maka Shangguan
Tou pun mengikutinya. Dia menanyai Pangeran Lu, harus mulai darimana mereka
untuk menyelesaikan masalah ini. Dan Pangeran Lu meminta mereka untuk mengikuti
nya.
Xuezhi mengerti. Dan dia memanggil Haitang serta menyuruh nya untuk
bersama yang lain pulang terlebih dahulu membawa Gugu. Dan Haitang serta yang
lainnya mengiyakan. Lalu mereka pun pergi.
“Melihat kondisi ini, ingin melawan Chong Xuezhi di Xiangzhou, takutnya
sudah tidak sempat,” komentar Biarawati Ciren, saat melihat situasi.
“Kenapa, sudah takut?” ejek Feng Mo.
Mendengar ejekan itu, Biarawati Ciren merasa kesal dan menatap ke arah
Pendeta Xing Yi untuk meminta belaan nya. Tapi Pendeta Xing Yi mengabaikan nya
dan pergi duluan.
Pangeran Lu menuntun Shangguan Tou dan Xuezhi ke lokasi bencana. Disana
masih hujan dan rumah- rumah di sekitar tampak seperti akan roboh. Lalu ketika
tiba- tiba terdengar suara teriakan orang meminta tolong, Pangeran Lu bertindak
tanpa berpikir, dia masuk ke dalam salah satu rumah dengan niat untuk menolong
orang yang berteriak tersebut. Tapi pada saat dia masuk, rumah tersebut
langsung seperti akan roboh. Untungnya, Xuezhi berhasil menyelamatkannya tepat
waktu sebelum rumah tersebut roboh.
“Nona Chong. Apakah kamu baik-baik saja?” tanya Shangguan Tou, cemas.
“Aku tidak apa-apa,” jawab Xuezhi, masih syok. Tapi Shangguan Tou merasa
curiga kalau tampaknya tangan Xuezhi agak terluka, pada saat Xuezhi menahan
salah satu kayu yang roboh.
Pangeran Lu kemudian mengucapkan terima kasih kepada Xuezhi. Dan Xuezhi
menjawab tidak masalah.
Di Kediaman Raja Lu. Sebagai ungkapan terima kasih, karena Xuezhi telah
menyelamatkan Pangeran Lu barusan, maka Permaisuri Lu pun memberikan nya
hadiah. Namun Xuezhi menolak, sebab dia merasa hadiah tersebut terlalu mahal
untuk di terima nya. Dan Permaisuri Lu memaksa Xuezhi untuk jangan sungkan. Dan
Xuezhi menolak hadiah tersebut dengan tangan nya, dan pada saat dia melakukan
itu, tangan nya yang terluka terasa sangat sakit sehingga tanpa sadar dia meringis.
“Kamu sudah luka,” kata Shangguan Tou, khawatir. Lalu dia memeriksa luka
di tangan Xuezhi. “Kenapa sudah luka tidak berkata juga?” keluh nya.
“Aku tidak apa-apa,” jawab Xuezhi, sungkan.
Melihat keakraban antara Xuezhi dan Shangguan Tou, Permaisuri Lu
tersenyum penuh arti. “Kita pergi mengambil sedikit obat. Ayo, ayo,” katanya
mengajak Pangeran Lu. Dan Xuezhi merasa agak malu.
Setelah Shangguan Tou memperban tangannya, Xuezhi protes keras. Karena
Shangguan Tou memperban tangan nya terlalu kertebalan dan jelek juga. Tapi
Shangguan Tou mengabaikan protes nya, dan malahan menasehatinya dengan keras.
Sebab Xuezhi sudah terluka, tapi sama sekali tidak ada memberitahu, untungnya
itu bukan luka parah. Kalau parah, itu akan infeksi, dan tangan Xuezhi akan
menjadi lumpuh. Mendengar itu, Xuezhi merasa agak bersalah, namun dia tidak senang
karena Shangguan Tou bersikap begitu heboh, jika orang lain dengar, orang lain
akan menganggap dirinya sebagai gadis lemah.
“Demi membangkit kembali Istana Api Chong, demi tidak dipandang rendah
oleh orang lain, apakah kamu menahan sendiri walau begitu susah? Apakah ini
yang kamu inginkan? Apakah kamu pernah berpikir merasa keluh sesaat demi
sendiri? Apakah ada sesaat merasa dirimu tidak bisa bertahan lagi? Apakah ada
sesaat pernah bersimpati pada diri sendiri? Kalaupun kamu tidak bersimpati pada
diri sendiri, apakah kamu tahu ada orang yang akan bersimpati padamu?” tanya
Shangguan Tou dengan keras untuk menasehati dan menyadarkan Xuezhi.
“Kenapa kamu? bukannya sedikit luka saja, untuk apa begitu heboh?” balas
Xuezhi, tidak mengerti. “Aku sebenarnya berpikir menahan di sini dulu, tunggu
kembali ke penginapan, Liuli mereka akan membantu aku membalutnya,” jelas nya.
“Lagipula, aku baru saja memberikan kamu isyarat, kamu sendiri yang tidak
melihatnya,” keluh nya kemudian.
“Kapan kamu pernah memberi aku isyarat,” balas Shangguan Tou, tidak
tahu. Lalu dia tertawa, karena Xuezhi tampak manis saat mengeluh.
Shangguan Tou kemudian mengajak Xuezhi untuk pergi. Namun sebelum pergi,
Xuezhi merasa stress, karena Permaisuri Lu barusan meninggalkan hadiah untuk
nya. Dan akhirnya dia pun memutuskan untuk mengambil satu saja dari hadiah
perhiasan yang diberikan oleh Permaisuri Lu, yaitu nampan atau alas tempat
perhiasan di letak kan.
“Tanganmu sudah luka, jangan mengambil apapun lagi,” saran Shangguan Tou
sambil tersenyum geli melihat sikap polos Xuezhi. Dan Xuezhi balas tersenyum
padanya.
Didalam kamar. Penatua Yuwen membaca pesan rahasia yang dikirim kan
kepadanya. Buku rahasia telah dibakar.
Mulai saat ini, dunia tidak akan ada Sayap Lotus lagi.
Lalu kemudian tiba- tiba Muyuan datang. Dan Penatua Yuwen pun segera
menyembunyikan pesan rahasia itu dibawah tempat tidur nya.
Muyuan datang untuk melaporkan bahwa pekerjaannya telah selesai. Dan
mendengar itu, Penatua Yuwen memerintahkan Muyuan untuk mengantarkan barang
yang sudah selesai ke Kantor Pengawasan secara langsung, karena barang ini akan
mempengaruhi reputasi Istana Api Chong mereka. Dan Muyuan mengiyakan.
“Kakek. Bagaimana kondisi kesehatan kamu?” tanya Muyuan kemudian, dengan
perhatian.
“Sudah membaik. Tenang saja. Besok masih harus melanjuti perjalanan.
Beristirahat lebih awal,” balas Penatuan Yuwen sambi tersenyum.
“Kalau begitu, Anda juga banyak beristirahat,” balas Muyuan. Lalu diapun
keluar dari kamar.
Keesokan harinya. Shangguan Tou, Xuezhi berserta dengan para pengawal
nya, mereka semua bekerja sama membagikan makanan, minuman, dan obat, untuk
masyarakat setempat.
Sambil membagikan makanan, Xuezhi menceritakan kegudahannya. Setelah
masalah bencana ini selesai, maka dia masih harus menghadapi masalah nya
sendiri. Dan Shangguan Tou langsung membalas bahwa dia akan menemani Xuezhi
menghadapi masalah tersebut.
Tags:
And The Winner Is Love