Pangeran Lu dan Permaisuri Lu datang berkunjung untuk melihat keadaan.
Dan dengan hormat, Xuezhi pun melaporkan apa yang sudah di lakukan untuk
masyarakat. Dan Pangeran Lu berterima kasih kepada Xuezhi.
Mendengar
itu, Shangguan Tou tersenyum senang untuk Xuezhi
Setelah pekerjaan selesai, Shangguan Tou membantu mengoleskan obat di
tangan Xuezhi. Dan Xuezhi merasa senang, karena Shangguan Tou sangat peduli
padanya. Namun saat dia bertanya, dan Shanggua Tou tampak biasa saja padanya.
Dia pun merasa kecewa dan menarik tangan nya dari Shangguan Tou. Lalu dia mulai
mengeluh.
Awalnya mendengar keluhan Xuezhi, Shangguan Tou hanya tertawa geli saja.
Tapi pada saat dia menarik tangan Xuezhi untuk lanjut mengobatinya, dan Xuezhi
meringis kesakitan. Dia langsung merasa khawatir, dan dengan perhatian
meniupkan tangan Xuezhi. Melihat itu, Xuezhi tersenyum senang.
Di Kantor Pengawasan. Muyuan mengantarkan panah pesanan yang sudah di
selesaikannya. Dan karena panah hasil buatan Istana Api Chong sangat bagus,
maka pihak Kantor Pengawasan merasa puas dan memberikan banyak hadiah kepada
mereka. Dan Muyuan berterima kasih banyak.
“Lapor kepada Ketua Istana. Kereta sudah dipersiapkan. Kita bisa
berangkat kapan saja,” kata seorang anggota Istana Api Chong, menghampiri
Muyuan.
“Tadi kamu memanggil aku apa?” tanya Muyuan, tidak senang.
“Ke...Ketua Istana.”
“Siapa yang meminta kamu memanggil seperti itu?” tanya Muyuan, kesal.
“Tidak ada.”
“Tidak melapor setelah mengetahui, melampaui kedudukan diri, apakah kamu
tahu termasuk kesalahan apa?” tanya Muyuan dengan serius. Dan seorang anggota
Istana Api Chong yang lain segera berlutut dihadapan nya dengan hormat dan
menjelaskan.
“Semua orang di Istana Api Chong tahu, sekarang Ketua Istana akan
segera...”
“Jangan memanggil aku Ketua Istana,” bentak Muyuan, marah.
“Pelindung Ketua istana. Semua orang telah mengetahui. Sayap Lotus
dicipta keluarga Chong dan keluarga Yuwen. Kini baru membangun Istana Api
Chong. Menduduki kepala jabatan dunia persilatan setelah membangun ratusan
tahun. Pemberian kedua keluarga ini, tidak ada bandingnya bagi Istana Api
Chong. Tapi kini keluarga Chong tidak berdaya menjabat kedudukan ini. Menurut
kami, seharusnya keluarga Yuwen yang menerusi warisan ini,” jelas si anggota
lain ini.
“Benar, Pelindung Ketua istana,” tambah anggota satu lagi.
Mendengar itu, Muyuan memegang kerah seorang anggota dan menarik nya
untuk berdiri. “Perkataan hari ini, aku anggap tidak pernah mendengarkan. Kalau
kemudian hari membiarkan aku mendengarkan perkataan seperti ini lagi, kalian
berdua keluar dari Istana Api Chong,” tegas nya.
“Iya, iya,” jawab mereka berdua dengan ketakutan.
Malam hari. Xuezhi dan Shangguan Tou mengobrol di depan teras
penginapan. Shangguan Tou mengatakan bahwa dia sebenarnya merasa sayang, karena
Sembilan Gaya Dewa Lotus yang di ciptakan oleh Ayah Xuezhi sudah di bakar
habis. Dan dia yakin Xuezhi pasti merasa kecewa.
Mendengar itu, Xuezhi hanya diam saja. Dia mengingat kenangan nya dulu
bersama Ayahnya.
Chong Ye memberikan sebuah hadiah gelang kepada Xuezhi. “Ayah berjanji
padamu. Tidak peduli di mana aku berada, kalau kamu melihat rantai ini, bagaikan
Ayah senantiasa ada di sampingmu, melindungi kamu dengan diam-diam,” katanya.
Lalu dia memakaikan gelang itu di tangan Xuezhi.
“Zhi juga berjanji pada Ayah. Tidak peduli di mana Ayah berada, Zhi
harus melindungi Istana Api Chong demi Ayah,” balas Xuezhi, berjanji.
Mengingat kenangan tersebut, Xuezhi memberitahu Shangguan Tou bahwa
sebenarnya saat kecil, Ayahnya memintanya untuk mengingat jurus Sayap Lotus di
dalam hati. Dan karena itu adalah barang peninggalan Ayahnya, maka dia tidak
akan pernah melupakan nya.
Mengetahui itu, Shangguan Tou merasa lega untuk Xuezhi. Setidaknya itu
berarti, Xuezhi tidak kehilangan apapun. Malahan orang yang menginginkan Gaya
Dewa Lotus yang merasa putus asa.
“Emangnya ada apa? Mereka tidak mendapatkan buku rahasia, akan
mempersuit Istana Api Chong juga. Pada
mulanya aku hanya ingin membela Ayah aku dan menghapus kejelekan Istana Api
Chong saja. Tidak menyangka, sekarang aku salah dituduh sama seperti Ayah aku,”
kata Xuezhi, dengan sedih.
“Nona Chong. Jika ingin mengubah pemikiran orang lain, bukanlah hal yang
gampang,” hibur Shangguan Tou.
Dengan jujur, Xuezhi kemudian mengakui bahwa sebenarnya dia sangat kagum
kepada Shangguan Tou. Sebab sejak Ayahnya meninggal, dia telah menduduki kepimpinan
Istana Api Chong. Dan sebelum dia bertemu dengan Shangguan Tou, dia sama sekali
tidak tahu bahwa ternyata ada satu jalan yang bernama mundur.
“Kamu bukan aku. Tidak tahu kesulitan aku. menghindar bukanlah jalan
satu-satunya. Menghindar tidak akan menyelesaikan permasalahan apapun,” kata
Shangguan Tou, membenarkan.
“Kalau begitu Tuan, kamu sedang menghindar apa?” tanya Xuezhi,
penasaran.
“Aku juga idak tahu sedang menghindar apa. Tapi kemungkinan besar akan
segera ketahuan.”
“Jangan-jangan, merupakan hal bagus juga.”
“Hal baik tidak semestinya terjadi pada saat akhir. Tapi, aku sudah
memutuskan untuk menghadapi.”
“Kalau begitu kamu cepat pergi. Kini tugas kamu melindungi aku sudah
berakhir,” kata Xuezhi. “aku sebenarnya berencana kembali ke Istana Chonghuo
besok. Aku ingin beritahu para Penatua dan Kakak Muyuan, hal yang terjadi
akhir-akhir ini,” jelas nya, memberitahu.
“Kalau begitu perlindungan terhadap kamu
dalam perjalanan ini juga termasuk tugasku,” balas Shangguan Tou. Dan Xuezhi
merasa itu tidak perlu, sebab ada empat pengawal yang akan melindungi nya,
serta Shangguan Tou tidak bisa selamanya melindungi nya. Dan dia tidak ingin
menjadi ketergantungan.
Mendengar
itu, Shangguan Tou tersenyum lembut menatap Xuezhi.
Didalam
kamar. Shangguan Tou membuka kembali surat yang pernah diterimanya, dan dia
membaca itu sambil berpikir serius. Tou,
jika ingin tahu identitas kamu, segera datang ke Emei, Biarawati senior Baiyun.
“Beritahu ke
bawah untuk bersiap-siap. Besok berangkat ke Emei,” perintah Shangguan Tou.
“Baik,”
jawab Wuming.
Setelah
menerima surat dari Shangguan Tou yang memberitahu kan kepergiannya, Xuezhi
segera menaiki kuda untuk mengejar nya. Sebab dia masih berhutang satu janji
kepada Shangguan Tou. Tapi sayang nya, dia tidak berhasil menemukan Shangguan
Tou.
Dari jauh,
Shangguan Tou memperhatikan Xuezhi sambil tersenyum. Dia mengingat perkataan
Xuezhi semalam. Dia tidak bisa selamanya melindungi Xuezhi.
“Tuan,”
panggil Wuming.
“Ayo. Pergi
ke Emei,” perintah Shangguan Tou.
Petugas
kerajaan datang melapor kepada Putra Mahkota mengenai hasil pekerjaan Pangeran
Lu di Xiangzhou. Dan melihat hasil pekerjaan Pangeran Lu yang berhasil mengatur
segalanya dengan baik menggunakan kekuatan sendiri, dia merasa bangga padanya. Namun
dia juga merasa khawatir padanya, karena dia tahu kalau Pangeran Lu memiliki
kesehatan yang lemah.
“Hamba, baru-baru
ini mendengar isu-isu yang berkaitan dengan bencana dua belas perairan
Yinzhang,” kata si petugas. “Masalah bantuan bencana kali ini, Pangeran Lu menerima
bantuan dari orang dunia persilatan. Sepertinya ada niat persekongkolan,”
lapornya.
“Omong
kosong,” bentak Putra Mahkota, marah. “Lokasi Xiangzhou berjauhan. mayoritas
penduduk sedikit. Bantuan bencana kali ini pasti memiliki banyak kesulitan. Adik menerima bantuan dari orang dunia
persilatan mesti bukan kemauan sendiri,
tapi masuk akal. Lagipula dia menyukai
kebebasan sejak kecil. mengagumi kedua Paman yang bebas leluasa di dunia
persilatan. Pemikiran dia tidak akan berada di Istana ini,” jelas nya. “Dia
sebenarnya masih seorang anak saja. Sebaliknya mengenai kesehatan dia adalah
kekhawatiran kami. Dia juga sering merasa khawatir dengan hal ini. Tidak
merasakan kehangatan dari Ayahanda. semakin berjauhan dengan para kerabat. Tapi,
kesulitan Ayahanda dia bagaimana bisa tahu?”
Dalam
perjalanan pulang ke Istana Api Chong, Xuezhi masih terus kepikiran tentang
Shangguan Tou, sebab Shangguan Tou tidak berpamitan secara langsung.
“Kamu sedang
memikirkan apa?” tanya Zhu Sha, menghampiri Xuezhi.
“Masalah
yang terjadi dalam perjalanan ini, setiap hal dikumpulkan aku merasa sedikit
aneh,” jawab Xuezhi. “Sepertinya ada yang menguasai jejak langkah kita. Aku
berpikir-pikir, hanya ada satu kemungkinan saja. Di antara orang Istana Api
Chong ada pengkhianat.”
Mendengar
itu, Zhu Sha merasa cemas untuk Xuezhi. Dan dia menanyai, apa yang akan Xuezhi
lakukan, bila Xuezhi menemukan si pengkhianat. Dan Xuezhi menjawab bahwa dia
akan bertanya, kenapa si pengkhianat mengkhianati Istana Api Chong.
Mendengar pembicaraan
tersebut, Haitang bersikap aneh. Dan dengan heran, Liuli menanyai nya. Dan
Haitang beralasan bahwa air nya sudah habis, jadi diapun pergi untuk mengambil
air. Dengan curiga, Liuli memperhatikan kepergian Haitang.
Ketika
Haitang mengisi air di dalam sungai. Seseorang datang menghampirinya dari
belakang.
Chequ
memperlihatkan peta yang ada padanya dan menjelaskan kepada semuanya jalan mana
yang bagus diambil untuk pulang ke Istana Api Chong. Tapi kemudian Haitang
menyela dan menyarankan sebuah jalan pintas yang kata nya bisa membuat mereka
sampai di Istana Api Chong lebih cepat.
“Aku pernah
ke sana juga. Tapi kenapa aku tidak mengingat ada jalan bukit di sana?” tanya
Liuli, heran.
“Mungkin
kamu tidak berjalan hingga pedalaman, sehingga tidak tahu,” jawab Haitang. “Ketua
muda istana. Tapi bagi kita tidak sulit,” katanya, menyakinkan Xuezhi.
“Kalau
begitu kita dengar perkataan Haitang saja,” jawab Xuezhi, setuju.
Saat pulang,
Muyuan menemui Penatua Yuwen, dan menanyai, apakah Penatua Yuwen yang mengatur
setiap anggota Istana Api Chong untuk memanggilnya sebagai Ketua Istana. Dan
Penatua Yuwen berpura- pura tidak tahu serta marah juga.
“Aku sudah
memarahi mereka. Kalau bukan kamu yang mengaturnya...” kata Muyuan dengan lega.
“Kalau begitu aku pergi dulu,” pamitnya.
“Yuan. Apakah
kamu pernah bertanya alasannya?” tanya Penatuan Yuwen.
“Mereka
berkata, Istana Api Chong ada kedudukan seperti ini di dunia persilatan, semuanya
berkat bantuan dari keluarga Yuwen. Keluarga Chong sekarang ini, sudah tidak
mampu menjabat, sehingga...” jawab Muyuan dengan jujur.
“Sehingga walaupun
mereka memanggil Chong Xuezhi sebagai Ketua muda istana, tapi sebenarnya di
dalam hati mereka meyakini kamu sebagai pemimpin dari Istana Api Chong,” sela
Penatua Yuwen, melanjutkan.
Muyuan sangat
tidak setuju dengan perkataan itu, baginya Istana Api Chong tidak mesti terbagi
menjadi dua kelompok. Dan dulu setelah Ayahnya meninggal, Chong Ye lah yang telah mengadopsinya sebagai
anak angkat. Jadi dia sudah menganggap Chong Ye sebagai keluarga nya. Dan dia
ingin membalas budi kepada Chong Ye.
Penatua
Yuwen membenarkan perkataan Muyuan, karena itulah Istana Api diberi nama Chong
bukan Yuwen. Namun untuk pemimpin, menurutnya antara Chong dan Yuwen tidak ada
perbedaannya.
"Ada
perbedaannya. Sudah dinyatakan, Ayah angkat akan memberikan jabatan Ketua
Istana ini kepada Xuezhi. Kalau hari ini, Muyuan
menjabat sebagai Ketua Istana, aku ingin bertanya pada Kakek, bagaimana aku
harus menghadapi almarhum Ayah angkat,” tegas Muyuan.
“Yuan.
Apakah kamu pernah berpikir, Ketua Istana
Chong Ye mengadopsi kamu sebagai anak
angkatnya, ini terbukti dia meyakini kamu juga bisa menjabat kedudukan dia,” balas Penatua Yuwen
berusaha untuk menyakinkan Muyuan menerima jabatan ini.
Namun Muyuan
tetap pada pendirian dan kesetiaan nya. Dia tidak ingin mengambil alih jabatan
Ketua Istana milik Xuezhi. Tapi Penatua Yuwen berpikiran lain, didalam hatinya,
dia bertekad untuk membantu Muyuan menduduki jabatan sebagai Ketua Istana.
Xuezhi dan
para pengawalnya menaiki kuda utuk kembali ke Istana Api Chong.
Penatua
Yuwen berdoa di altar Almahum Ayah Muyuan sambil mengingat kejadian dulu.
Kejadian dimana Chong Ye membunuh Ayah Muyuan, pada saat Chong Ye menjadi gila
karena praktek Sayap Lotus.
Di dekat
tebing. Xuezhi dan para pengawal nya di serang oleh segerombolan orang- orang
berpakaian hitam. Dan selagi melawan mereka, Xuezhi menyuruh Liuli untuk
membawa Gugu pergi dan kabur duluan darisini. Lalu dia bertarung membantu Zhu
Sha dan Chequ.
Namun karena
keadaan tidak menguntungkan, Zhu Sha pun menyuruh Haitang untuk membawa Xuezhi
kabur terlebih dahulu, karena Haitang lebih mengenal jalan. Dan Haitang pun
membawa Xuezhi kabur.
Haitang
membawa Xuezhi kabur ke ujung tebing. Dan beberapa orang berpakaian hitam
mengejar mereka. Mereka menyerang Xuezhi, dan Haitang tidak membantu Xuezhi
sama sekali.
“Teknik
pedang gelombang air. Kamu adalah orang dari Istana Api Chong,” kata Xuezhi,
mengenali orang- orang berpakaian hitam tersebut. Tapi dia sudah terlambat,
karena pada saat dia tahu, orang berpakaian hitam langsung menendang nya jatuh
ke tebing.
Haitang yang
awalnya tidak membantu Xuezhi sama sekali, ketika dia melihat Xuezhi di tendang
jatuh ke tebing, dia langsung berlari dan menangkap tangan Xuezhi.
Melihat itu,
orang berpakaian hitam sengaja menendang batu kecil kepada Haitang. Dan karena
itu, Haitang pun tidak sengaja melepaskan tangan Xuezhi, sehingga Xuezhi pun
terjatuh ke bawah tebing. Dan kantong pewangi yang ada di pinggang nya juga
jatuh bersamaan dengan Xuezhi ke bawah tebing.
“Ketua muda
Istana … “ teriak Haitang, terkejut.
Tags:
And The Winner Is Love