Sinopsis C- Drama : And The Winner Is Love Episode 14 part 2





Original Network : Tencent Video iQiyi Youku iQiyi

Ketika Xuezhi sedang mencuci pakaian di dekat tebing, dia menemukan tulisan yang Ayahnya tinggalkan di batu tebing. Dan tulisan itu terbaca pada saat sinar matahari menyinari nya. Melihat tulisan tersebut, diapun segera mempelajari nya.


Xuezhi mempelajari setiap kata- kata yang ada di tebing tersebut dengan cermat dan tekun. Tidak peduli apakah itu hari cerah atau mendung, dia terus berlatih.


Ditempat lain. Hong Sheng mengajari Sembilan Gaya Dewa Lotus kepada Qingmei. Dan dengan tekun, Qingmei mempelajari nya, hingga akhirnya dia berhasil mempraktek kan teknik tersebut dengan baik.

“Aku pasti akan mempelajari Sembilan Gaya Dewa Lotus. Pasti akan berubah menjadi lebih kuat. Pada saat itu aku akan menjadi tak terkalahkah di dunia. Shangguan Tou, kamu bahkan menantangku juga tidak pantas.,” pikir Qingmei, penuh ambisi dan kebencian.


Shangguan Tou datang Kediaman Penasihat Kerajaan, rumah Ayahnya. Dia berdiri didepan pintu masuk dan merenung dengan perasaan bimbang.

Zhu Sha dan Chequ berlatih bertarung bersama. Dan setiap mereka mengalami peningkatan untuk kemampuan masing- masing.


Di pelatihan tertutup. Xuezhi masih berlatih sendirian dengan giat. Walaupun cuaca sedang turun salju dan dingin, tapi dia tetap tidak berhenti berlatih.



“Liuli. Menurutmu, aku dan Chequ, siapa yang memiliki kemajuan pesat?” tanya Zhu Sha kepada Liuli, saat dia dan Chequ selesai bertarung.
“Menurutku, kungfu Chequ memiliki kemajuan lebih pesat,” jawab Liuli, jujur. Dan Zhu Sha tidak terima. “Chequ masih belum memakai seluruh tenaganya sudah bertarung seri denganmu,” jelas nya.

Mendengar itu, Chequ tersenyum kecil. Dan Zhu Sha yang tidak percaya mengajak Chequ untuk bertarung sekali lagi dengan nya. Tapi Chequ menolak. Dan Liuli menyarankan Zhu Sha untuk bertarung besok saja, sebab sekarang Muyuan menyuruh mereka untuk mengawasi senjata.



“Dia itu, juga tidak tahu apakah belakangan ini ada hal mengganggu, selalu tampak murung,” kata Zhu Sha, membicarakan tentang Muyuan.
“Semenjak Ketua muda istana masuk untuk penutupan diri, Pelindung Ketua istana tak pernah tersenyum,” balas Liuli, setuju.

“Iya. Ketua muda istana melakukan penutupan diri sudah hampir setahun. Tidak tahu apakah dia di dalam baik-baik saja?” kata Zhu Sha, bertanya- tanya.

Muyuan berdiri di depan pintu gua yang menuju ke tempat dimana Xuezhi melakukan pelatihan tertutup. “Zhi, hampir setahun. Apakah kamu baik-baik saja?” tanyanya dalam hati dengan rasa merindu. “Aku sudah melakukan apa yang sudah kujanjikan padamu. Semua orang yang ada di Istana Api Chong baik-baik saja. Sayangnya, aku saat ini tak bisa membantumu. Tapi kamu jangan mengecewakan diri sendiri. Harap saat kamu keluar dari penutupan diri, bisa membuat aku merasa bangga padamu.”


Didalam tempat pelatihan tertutup. Xuezhi masih fokus mempelajari teknik yang di tinggalkan oleh Ayahnya di batu tebing. Dan ketika dia mempraktek kan teknik tersebut, dia berhasil melakukan nya dengan sangat baik. Dan dia merasa puas untuk kemajuan dirinya sendiri.


Didalam hutan. Tiga orang dengan pakaian tertutup yang mencurigakan. Mereka membawa tiga mayat dengan menggunakan gerobak tarik.



Di kuil Luduan. Shi Yan mengumpulkan para pemimpin- pemimpin Aliran dan Sekte lain untuk membahas tentang penyakit yang sedang menyebar. Penyakit itu menyebar dengan cepat, bukan hanya rakyat biasa yang terkena, namun murid dari dunia seni bela diri juga banyak yang tertular. Dan para tabib biasa sudah tidak berdaya.

“Hari ini mengundang semuanya kemari supaya dengan kebijaksanaan dan upaya semua orang, lihat apakah ada cara penanggulangan yang bisa mengatasinya,” kata Shi Yan, memberitahukan niat nya mengumpulkan mereka semua.



Mendengar itu, ada beberapa pemimpin Aliran menanggapinya dengan baik, dan ada beberapa menanggapinya dengan tidak baik, sebab penyakit ganas ini terjadi di Kabupaten Anping, yaitu di bawah kaki Gunung Istana Api Chong. Jadi tidak ada hubungan nya dengan mereka yang tinggal jauh dari sana.

Yang menanggapi dengan tidak baik adalah Biarawati Ciren, Feng Cheng, dan Ketua Perkumpulan Hiu Biru, yaitu Tie Xiao.

Di Istana Api Chong. Setiap orang membahas tentang masalah penyakit tersebut juga. 20 tahun yang lalu, penyakit dingin panas ini hanya muncul di Kabupaten Anping, tapi sekarang tiga kabupaten di sekitar Kabupaten Anping serta tujuh desa muncul penyakit dingin panas ini juga. Dan penularan penyakit ini sangat cepat, jika satu anggota keluarga terserang penyakit, maka sekeluarga akan tertular. Setelah tertular, kadang akan demam dan kadang akan dingin. Setelah berbaring di ranjang, ada kemungkinan mati. Dan karena penyakit ini, banyak masyarakat yang sulit mencari nafkah. Dan masalah yang paling mengkhawatirkan, Kabupaten Anping ada di bawah kaki gunung mereka.


“Jika aku tidak salah ingat, kuli yang membantu kita mengangkut barang sebagian besar berasal dari Kabupaten Anping, kan?” tanya Muyuan, memastikan.
Dan Zhu Sha mengangguk kan kepalanya sebagai tanda benar. “Bagaimana jika kita mencari beberapa pemuda supaya mereka tinggal beberapa saat di kaki gunung. Jika baik-baik saja, baru suruh mereka mengangkut barang,” katanya, menyarankan.
‘Tidak cocok. Sebagian besar pemuda Kabupaten Anping semua telah keluarkan tenaga untuk Istana Api Chong aku. Saat malapetaka epidemi ini, banyak orang telah kehilangan tenaga kerja. Di saat ini, kita seharusnya membantu mereka,” jelas Muyuan dengan tegas. “Begini. Kalian segera siapkan beberapa pangan dan juga sandang. Semakin banyak semakin baik. Bagikan kepada mereka,” perintahnya.

“Baik,” jawab Zhu Sha dan Liuli.


Zhu Sha serta Liuli kemudian membingungkan masalah senjata mereka yang harus diantar kan. Dan Muyuan menjelaskan bahwa dia akan memikirkan caranya.



Feng Cheng sangat tidak ingin membantu Istana Api Chong. Dia berteriak dengan keras bahwa ini adalah hukuman dari langit untuk mereka. Dan dengan tegas, Pendeta Xing Yi menyela serta menasehati Feng Cheng, karena yang terkena penyakit ini adalah kebanyakan para rakyat biasa. Dan alriannya yang berada di sekitar pedesaan juga banyak yang terinfeksi. Mendengar itu, Feng Cheng tidak peduli.


Tapi kemudian, tiba- tiba seorang murid Huashan datang. Dan dia melaporkan kepada Feng Cheng bahwa murid Huashan juga ada yang terinfeksi penyakit. Ini sudah sekitar hampir 4 hari. Mengetahui itu, Feng Cheng sangat terkejut dan langsung pamit pulang kepada semuanya.

Para pemimpin Aliran yang awalnya tidak bersedia untuk membantu mulai merasa panik, karena Huashan sangat jauh dari Istana Api Chong, tapi kenapa masih bisa terkena juga. Dan Shi Yan merasa kalau penyebaran epidemi kali ini tampaknya lebih parah dibandingkan yang mereka pikirkan sebelumnya.


“Master Shi Yan, aku, Shang Qing meskipun alih dalam melatih obat tapi digunakan untuk menjaga pikiran dan kesehatan. Terhadap penyakit yang kali ini datang dengan ganas, sungguh tidak ada petunjuk,” kata Pendeta Xing Yi, merasa cemas.

“Memang sekarang penyakit dingin panas datang dengan ganas. Mungkin bukan kita yang bisa mengendalikannya,” kata Shi Yan.


“Jadi maksud Master adalah...” tanya Biarawati Ciren.

“Untuk mengendalikan epidemi yang begitu besar, hanya kerajaanlah yang harus menanganinya. Aku akan kirim surat kepada Tuan Penasihat Kerajaan. Harap dia bisa membantu,” jelas Shi Yan.


Liuli, Zhu Sha, dan para anggota Istana Api Chong. Mereka membagikan makanan dan sandang kepada masyarakat sekitar yang membutuhkan. Tapi setelah membagikan cukup banyak, Liuli mulai merasa khawatir, karena rakyat Kabupaten Anping begitu banyak, takutnya di angkut 10 kali juga tidak akan cukup.

“Tapi ini semua persediaan Istana Api Chong kita,” kata Zhu Sha, tidak ada cara.


Saat Liuli sedang berpikir dengan melihat ke sekeliling, dia tidak sengaja melihat bahwa di dalam antrian para warga, ada seseorang yang membawa pisau dan sepertinya orang itu adalah bandit. Dan dia langsung memberitahu Zhu Sha.


Si Bandit yang menyadari kalau dirinya telah ketahuan, diapun langsung mengeluarkan pisau nya dan menyerang orang- orang di sekitar bersama dengan para kawanan Bandit nya. Dan Zhu Sha, Liuli, serta para anggota Istana Api Chong, mereka mulai bertarung melawan para bandit tersebut. Dan terjadilah kekacauan besar.

Disaat kekacauan terjadi, beberapa orang secara diam- diam mengambil barang persediaan yang seharus nya di bagikan kepada masyarakat.

Seorang anggota Istana Api Chong pulang dan melapor kepada Muyuan. Mendengar laporan itu, Muyuan serta Chequ langsung menuju ke tempat kejadian.



Namun sebelum Muyuan serta Chequ sempat bertindak, disaat itu Xuezhi datang. Dan dengan mudah dia mengalahkan semua bandit- bandit tersebut, dan membuat mereka semua melarikan diri darisana.


Di Istana Api Chong. Setiap orang menyambut kepulangan Xuezhi dengan senang. Dan dengan jujur, Xuezhi memberitahu semuanya bahwa dia ada berlatih Sayap Lotus, tapi dia hanya berlatih hingga Gaya kelima. Jika dia ingin menerobos nya, maka dia harus berlatih lagi. Karena latihan kungfu ini adalah hal yang membutuhkan waktu lama.
“Tidak boleh terlalu buru-buru,” kata Penatua Yuchi, menasehati.
“Terima kasih atas petunjuk Penatua,” balas Xuezhi.
“Ketua istana, gaya kelima sudah memiliki kemampuan seperti ini. Jika sampai gaya kesembilan, bukankah kekuatan tak terbatas?” tanya Zhu Sha dengan bersemangat.
“Sangat nantikan Ketua istana tunjukkan gaya kesembilan,” tambah Chequ.


“Aku malah berharap Ketua istana selamanya tidak menunjukkan gaya kesembilan,” kata Penatua Yuwen dengan acuh. Lalu diapun sedikit menjauhi Xuezhi.

“Ng… Maksud Penatua Yuwen adalah harap Ketua istana bisa mempertahankan kemampuan agar tak dikirtik aliran lain di dunia persilatan,” kata Muyuan, mencoba menceriakan suasana yang tiba- tiba menjadi canggung.


Xuezhi kemudian teringat tentang kejadian yang terjadi barusan, dan dia ingin tahu apa penyebab nya. Dan Liuli pun menceritakan tentang penyakit yang sudah terjadi selama 2 bulan ini serta tentang penyebab kejadian barusan
“Banyak tempat telah berubah menjadi desa kosong. Di pegunungan penuh dengan kuburan. Istana Api Chong kita dan rakyat di sekitar sangat dekat. Kali ini epidemi merambak, kita tidak boleh tinggal diam,” kata Muyuan, menjelaskan.
“Jika tidak, Istana Api Chong akan ditempati penyakit,” kata Xuezhi, mengerti. “Liuli, kamu memahami medis. Apa kamu bersedia ikut denganku pergi mencari cara mengobati penyakit dingin panas?” tanyanya.

“Aku bersedia,” jawab Liuli. Dan Zhu Sha juga ingin ikut.


“Ketua istana baru keluar dari penutupan diri, kenapa tidak mengutamakan hal istana?” tanya Penatua Yuwen, yang sebelumnya hanya diam.

“Orang bajik memang seharusnya prihatin pada orang di dunia,” kata Muyuan, membela Xuezhi. “Penatua Yuwen juga tidak perlu terlalu khawatir. Istana Api Chong sekarang hanya ada 1 hal penting yaitu mengangkut persenjataan. Aku yang akan mengurusnya,” jelasnya. Kemudian dia dan Chequ pamit untuk pergi mengantarkan senjata.



Xingzhou menerima surat yang di kirimkan oleh Shi Yan. Dan dia merasa bingung harus bagaimana. Sebab sekarang adalah saat nya upacara penyembahan langit, dan dia adalah pengurus upacara penyembahan langit itu. Jadi dia tidak bisa berada di dua tempat sekaligus.
“Bagaimana jika aku yang membantu meringankan beban ayah?” tanya Shangguan Tou, yang baru saja pulang.

Post a Comment

Previous Post Next Post