Note : Menurutku pribadi, pembaca di bawah 19
tahun, di harap tidak lanjut membaca. Terimakasih.
Sinopsis Lakorn : Girl Next Room – Security Love Episode 04
Images by : GMM Tv
“Terimakasih P’Fai,” ujar Tankhun
dengan suara di ubah cewek dan meniup lilin.
Tankhun ngomel karna Fai sudah
latihan seperti ini sebanyak 7 kali. Lilin bahkan sudah mencair kena ke kue.
Apa masih mau latihan lagi? Lebih baik telepon wanita itu karena sekarang kan
sudah hampir tengah malam.
Sebelum Tankhun pergi, Fai
mengucapkan rasa terimakasihnya atas bantuan Tankhun sepanjang hari ini.
Phanphu juga melarang View pergi
dan memintanya untuk menyanyi satu lagu lagi. Dan View tidak berani menolak
atau memaksa pulang lagi.
“Aku tidak akan di sini kalau aku
tidak mau, P’,” balas View, dengan suara sengit, seperti tersinggung dengan
pertanyaan itu.
“Tapi, aku melihat pesta ulang
tahunmu di siaran langsung. Kau tampak bahagia. Kau nggak kelihatan seperti mau
pergi dari sana.”
“P’Fai. Ini ulang tahunku. Mereka
merayakan pesta untukku. Bukankah aku memang seharusnya di sana? Jika aku tidak
di sana, tidak akan ada yang tinggal untuk berpesta.”
“Aku mengerti. Kau sangat peduli
pada mereka. Mereka adalah orang-orang yang bekerja denganmu. Aku hanya
satpam.”
View semakin marah. Dia mulai
meluapkan perasaannya selama ini. Dia sebenarnya capek karna harus terus
tersenyum di depan semua orang saat di pesta. Dia harus memikirkan perasaan
semuanya. Dan sekarang, apa dia juga harus bertanggung jawab atas perasaan
Fai?!
“Aku minta maaf karena membuatmu
terbeban. Jika kau lelah, kau tidak perlu datang, sebenarnya,” ujar Fai. “Kau
tidak harus pergi dari pesta.”
“Aku minta maaf karna sudah
membuatmu kemari.”
“Aku kira kau yang akan paling
mengerti mengenai diriku,” kecewa View.
“Aku minta maaf karna tidak bisa
mengerti mengenaimu. Aku pasti sangat bodoh.”
--
Seperti biasa, View melakukan
rutinitas jogging. Dan kali ini, Fai
tidak mengikutinya. View berharap kalau Fai akan mengikutinya seperti biasa.
Dia bahkan menghitung sampai 10 agar Fai mengejarnya. Tapi, Fai tidak
melakukannya. Dan itu membuat View semakin marah.
--
Tankhun memberitahu kalau
begitulah wanita. Mereka tidak akan bisa mengerti apa yang mereka inginkan.
Dan karena pekerjaan itu, Fai
meminta izin meminjam motor Tankhun malam ini (untuk ke lokasi acara).
--
Fai untung tidak mendengar ucapan
itu karna dia terlalu sibuk menghalangi orang dan wartawan mendekati View.
Kalau Fai dengar ucapan itu, dia tentu akan sedih.
“Tapi, darimana kau bisa tahu
namanya?” tanya Doughnut, curiga.
“Dia kan satpam di asramaku.
Tentu aku kenal.”
Pembicaraan mereka terhenti
karena kedatangan Phanphu. Phanphu berbasa-basi mengucapkan terimakasih karna
mereka sudah mau datang ke acara pembukaan klubnya. Doughnut ikut berbasa-basi
dan kemudian meninggalkan Phanphu berduaan dengan View.
Karna mabuk, View bersikap
semakin berani. Dia mengikuti Phanphu yang ke meja bar untuk memesan minuman.
Fai sangat khawatir padanya sehingga terus mengikuti dan mengawasi dari jauh.
“Kenapa kau peduli padaku? Kita
hanya orang asing. Kau brengsek! Kau tidak pernah mau mengerti bahkan ketika
aku mencoba menjelaskan. Aku sangat lelah bekerja. Apa sangat sulit bagimu
untuk mengerti aku?!” marah View dan terus memukuli dada Fai.
--
Fai bisa menebak kalau artis itu
pasti adalah View. Karna itu, Fai segera berlari keluar gedung, mencari View.
Dia telat selangkah karna begitu keluar, mobil Phanphu sudah pergi. Fai masih
ingat mobil Phanphu karna Phanphu pernah mengantar pulang View ke asrama. Tidak
membuang waktu, Fai segera menaiki sepeda motor (pinjamannya dari Tankhun) dan
ngebut mengejar mobil Phanphu.
View terus menjerit histeris dan
menangis memanggil nama Fai.
--
--
Tankhun shock karna motornya kembali dalam keadaan lecet dan bahkan ada
bagian yang lepas. Dia jelas kesal karna motor itu kan alatnya mencari uang.
Fai meminta maaf dan menjelaskan kalau dia kemarin terpaksa, kalau tidak, dia
tidak akan bisa mencegah hal tersebut.
“Mencegahnya dari apa? Apa hubungannya
dengan motorku?” tanya Tankhun kesal, karena Fai tidak menjelaskan dengan
jelas.
“Wanita itu sangat mabuk dan pria
itu membawanya ke mobilnya. Aku takut kalau pria itu akan mengambil keuntungan
darinya. Dan akan sangat terlambat kalau aku menghentikannya, jadi aku menabrakan
motormu ke mobilnya. Aku beneran minta maaf. Aku akan membayar biaya
perbaikannya.”
“Sudahlah, tidak apa-apa. Aku
bisa menabung untuk memperbaikinya nanti. Tapi, aku sangat penasaran sekarang.
Siapa gadis yang sedang kau dekati itu sebenarnya?”
--
View bangun siang dengan kepala
masih sakit akibat mabuk kemarin yang belum sepenuhnya hilang. Dan begitu
bangun, View segera bersiap.
--
“Dia tampan seperti Kao Jirayu,”
ujar View.
“Kau tidak kuliah di kampusnya.
Kau tidak tahu.”
“Tahu darimana kau aku tidak
kuliah?” balas Ploysai, menantang.
View menatapnya dan
mengabaikannya dan lanjut bicara dengan ibu itu. Melihat tatapan itu, Ploysai
jadi malu sendiri karna baru sadar kalau dia masih mengenakan seragam
sekolahnya. Pantesan View tahu.
Begitu tahu alamat Fai, View
bergegas ke sana. Ploysai mau menghentikan, tapi ibu itu yang memarahinya.
Ploysai kan bukan pacar Fai, ngapain ikut campur. Dan sebaiknya pulang saja
karna ayahnya sudah mencari tadi.
--
Fai juga menjelaskan pada View
kalau Tonnam adalah fans View, makanya dia mengoleksi begitu banyak foto View.
“Tidak ada hubungan apapun antara
kami.”
“Tapi, kelihatannya… dia tertarik
padamu.”
“Kau juga tidak bisa memnbiarkan
orang lain tahu kalau kau keluar besamaku,” timpali Fai.
“Kenapa kau bilang begitu?”
“Jadi? Apa kau akan berhenti
melihatku?”
--
--
--
“Apa itu membuatku terlihat
buruk?”
“Benarkah?”
Tags:
Security Love