Note : Menurutku pribadi, pembaca di bawah 19
tahun, di harap tidak lanjut membaca. Terimakasih.
Sinopsis Lakorn : Girl Next Room – Security Love Episode 04
Images by : GMM Tv
Happy
birthday to you. Happy birthday to you….
“Terimakasih P’Fai,” ujar Tankhun
dengan suara di ubah cewek dan meniup lilin.
Tankhun ngomel karna Fai sudah
latihan seperti ini sebanyak 7 kali. Lilin bahkan sudah mencair kena ke kue.
Apa masih mau latihan lagi? Lebih baik telepon wanita itu karena sekarang kan
sudah hampir tengah malam.
Fai segan mau menelpon karna
takut kalau View masih kerja. Tankhun jadi penasaran, pekerjaan apa yang sampai
larut malam begini? Fai tidak bisa memberitahu. Tankhun tidak memaksanya untuk
menjawab. Fai juga tidak enak dan menyuruh Tankhun untuk pulang saja kalau mau.
“Sebenarnya, aku tidak buru-buru
mau pulang. Tapi, aku harus bangun pagi untuk kerja besok,” ujar Tankhun.
“Semoga sukses ya. Kalau terjadi sesuatu, telepon aku,” lanjutnya dan beranjak
pergi.
Sebelum Tankhun pergi, Fai
mengucapkan rasa terimakasihnya atas bantuan Tankhun sepanjang hari ini.
Sembari menunggu View, Fai iseng
melihat ig View. Dan terlihatlah
kalau View sedang melakukan siaran langsung untuk pesta ulang tahunnya. Siaran
itu di lakukan oleh Doughnut untuk memamerkan pesta ulang tahun View termasuk
kedekatannya dengan Phanpun dan banyaknya hadiah yang di terima. Wajah Fai
tampak sangat cemburu apalagi di dalam siaran itu, View terus tersenyum.
View sebenarnya merasa tidak
nyaman. Dia terus melihat jam hp-nya. Sudah jam 00.16 dan pesta masih belum
selesai juga. Begitu Doughnut mengakhiri siaran langsung, View langsung minta
izin untuk pulang dengan alasan kalau besok dia ada ujian. Doughnut tidak
mengizinkan. Jika View ada ujian, dia akan menelpon pihak kampus dan meminta
agar ujian untuk View di tunda.
Phanphu juga melarang View pergi
dan memintanya untuk menyanyi satu lagu lagi. Dan View tidak berani menolak
atau memaksa pulang lagi.
Begitu pesta usai, View langsung
naik taksi ke tempat janjiannya dengan Fai. Tempat itu bahkan sudah tutup dan
hanya ada Fai yang masih ada di sana menunggu kedatangan Fai. View beneran
menyesal dan terus meminta maaf.
Fai hanya diam, menyalakan lilin
di atas kue sederhananya. Melihat itu, View tampak terkejut karna Fai beneran
mau merayakan ulang tahunnya. Wajah Fai tidak tampak sumringah dan sedih. Dia
bertanya balik, apakah View beneran ingin merayakan ulang tahunnya dengannya?
“Aku tidak akan di sini kalau aku
tidak mau, P’,” balas View, dengan suara sengit, seperti tersinggung dengan
pertanyaan itu.
“Tapi, aku melihat pesta ulang
tahunmu di siaran langsung. Kau tampak bahagia. Kau nggak kelihatan seperti mau
pergi dari sana.”
“P’Fai. Ini ulang tahunku. Mereka
merayakan pesta untukku. Bukankah aku memang seharusnya di sana? Jika aku tidak
di sana, tidak akan ada yang tinggal untuk berpesta.”
“Aku mengerti. Kau sangat peduli
pada mereka. Mereka adalah orang-orang yang bekerja denganmu. Aku hanya
satpam.”
Ucapan itu membuat View emosi.
Dia tidak suka karna Fai terus seperti ini, merendahkan diri sendiri. Dia tidak
suka karena menurutnya Fai bersikap sarkastik padanya. Fai malah meluruskan
kalau dia tidak sarkastik, tapi dia serius dengan perkataannya.
View semakin marah. Dia mulai
meluapkan perasaannya selama ini. Dia sebenarnya capek karna harus terus
tersenyum di depan semua orang saat di pesta. Dia harus memikirkan perasaan
semuanya. Dan sekarang, apa dia juga harus bertanggung jawab atas perasaan
Fai?!
“Aku minta maaf karena membuatmu
terbeban. Jika kau lelah, kau tidak perlu datang, sebenarnya,” ujar Fai. “Kau
tidak harus pergi dari pesta.”
“Yeah. Jika aku tahu, aku tidak
akan datang kemari,” balas View.
“Aku minta maaf karna sudah
membuatmu kemari.”
“Aku kira kau yang akan paling
mengerti mengenai diriku,” kecewa View.
“Aku minta maaf karna tidak bisa
mengerti mengenaimu. Aku pasti sangat bodoh.”
Walau sedih, Fai menyodorkan kue
ulang tahun yang sudah di siapkannya untuk View. Tapi, View begitu marah untuk
menerimanya. Dengan kasar, dia menampik kue itu dari tangan Fai hingga jatuh ke
lantai. Dan setelah melakukan hal itu, View pergi begitu saja.
--
Seperti biasa, View melakukan
rutinitas jogging. Dan kali ini, Fai
tidak mengikutinya. View berharap kalau Fai akan mengikutinya seperti biasa.
Dia bahkan menghitung sampai 10 agar Fai mengejarnya. Tapi, Fai tidak
melakukannya. Dan itu membuat View semakin marah.
--
Saat di kampus, Fai curhat pada
Tankhun mengenai masalah percintaannya. Fai sebenarnya tidak mau menjadi
masalah bagi kehidupan View, tapi malah jadi begini. Dan saat mereka bertemu
tadi pagi, View tidak bicara sama sekali padanya. Itu membuat Fai yakin kalau
View marah padanya.
Tankhun memberitahu kalau
begitulah wanita. Mereka tidak akan bisa mengerti apa yang mereka inginkan.
Di tengah kegundahan tersebut,
Fai mendapat telepon dari Doughnut, manager View. Dia ingin meminta Fai bekerja
sebagai bodyguard View malam ini di
acara pesta pembukaan klub. Fai menolak dengan sopan, tapi karna Doughnut terus
memohon, akhirnya Fai mau membantu.
Dan karena pekerjaan itu, Fai
meminta izin meminjam motor Tankhun malam ini (untuk ke lokasi acara).
--
View tiba di lokasi acara dengan
penampilan woaah. Dan betapa
terkejutnya dia saat turun dari mobil, sudah ada Fai yang menunggu. View tidak
tahu sama sekali kalau Doughnut menyewa Fai menjadi bodyguard semalam.
Fai melakukan pekerjaannya dengan
serius. Dia membukakan jalan untuk View. Dia juga menjaga View, tapi View tidak
bersikap profesional. Dia terus menampik tangan Fai yang mengenai tangannya.
Ketika mereka berhasil keluar
dari kerumunan para wartawan dan masuk ke tempat pesta, Doughnut langsung
mengomentari wajah View yang kelihatan kesal. Ada apa? View meluapkan amarah
karna Doughnut memperkerjakan Fai.
Fai untung tidak mendengar ucapan
itu karna dia terlalu sibuk menghalangi orang dan wartawan mendekati View.
Kalau Fai dengar ucapan itu, dia tentu akan sedih.
Doughnut menjelaskan kalau dia
tidak bisa bekerja seorang diri membukakan dan menjaga View di tengah
kerumunan. Dan alasan lainnya, dengan mempunyai bodyguard akan membuat View
terlihat seperti artis penting level A. Kemudian, Fai mempunyai badan yang
kekar dan masih muda.
“Tapi, darimana kau bisa tahu
namanya?” tanya Doughnut, curiga.
“Dia kan satpam di asramaku.
Tentu aku kenal.”
Pembicaraan mereka terhenti
karena kedatangan Phanphu. Phanphu berbasa-basi mengucapkan terimakasih karna
mereka sudah mau datang ke acara pembukaan klubnya. Doughnut ikut berbasa-basi
dan kemudian meninggalkan Phanphu berduaan dengan View.
Dari jauh, Fai bisa melihat View
yang duduk bersama Phanphu dan minum alkohol. View menyadari hal itu dan dengan
sengaja, dia bersikap dekat pada Phanphu. View terus minum dan minum hingga
setengah mabuk.
Karna mabuk, View bersikap
semakin berani. Dia mengikuti Phanphu yang ke meja bar untuk memesan minuman.
Fai sangat khawatir padanya sehingga terus mengikuti dan mengawasi dari jauh.
View sangat sadar kalau Fai
memperhatikannya. Dan dia malah semakin sengaja bersikap mesra pada Phanphu.
Dia bahkan mengajak Phanphu berdansa. Dan Fai melihat semua itu dengan
pandangan sedih dan cemburu. Walau di tengah perasaan itu, Fai tetap melakukan
tugasnya, menjaga orang-orang memotret View.
Merasa sudah cukup berdansa
dengan Phanphu, View beranjak kembali ke kursinya tadi. Dia begitu mabuk hingga
jalan saja terjatuh. Melihat itu, Fai berusaha membantunya, tapi View malah
berteriak menyuruh Fai pergi.
“Kenapa kau peduli padaku? Kita
hanya orang asing. Kau brengsek! Kau tidak pernah mau mengerti bahkan ketika
aku mencoba menjelaskan. Aku sangat lelah bekerja. Apa sangat sulit bagimu
untuk mengerti aku?!” marah View dan terus memukuli dada Fai.
Fai hanya bisa meminta maaf dan
meminta agar View mendengarkannya. Dia menyesal karna dia tidak bermaksud agar
View berpikiran seperti itu.
View begitu mabuk untuk
mendengarkan Fai. Dia langsung pergi ke toilet karna merasa mual akibat mabuk.
Dan yang terus di pikirkannya adalah mengenai perkelahian mereka kemarin.
--
Karna begitu mabuk, saat Fai
tidak memperhatikan, View malah sudah mengikuti Phanphu.
Fai lagi di toilet dan
mendengarkan pembicaraan dua orang pria. Mereka membicarakan mengenai Phanphu
yang begitu beruntung karna bisa mendapatkan artis manapun yang di inginkannya.
Mereka jadi penasaran mengenai nasib artis yang sekarang sudah ada di dalam
mobil Phanphu.
Fai bisa menebak kalau artis itu
pasti adalah View. Karna itu, Fai segera berlari keluar gedung, mencari View.
Dia telat selangkah karna begitu keluar, mobil Phanphu sudah pergi. Fai masih
ingat mobil Phanphu karna Phanphu pernah mengantar pulang View ke asrama. Tidak
membuang waktu, Fai segera menaiki sepeda motor (pinjamannya dari Tankhun) dan
ngebut mengejar mobil Phanphu.
Mobil Phanphu juga melaju begitu
kencang. Fai beneran khawatir pada View, karna itu, walau lampu sudah berubah
kuning mau ke merah, Fai nekat menerobos hingga hampir tertabrak.
Mobil Phanphu akhirnya berhenti
karena lampu merah. Fai bukannya berhenti, tapi semakin gas. Di amenabrakan
motor yang di kendarainya, menghantam belakang mobil Phanphu. Tabrakan keras
itu menyadarkan View yang pingsan karna mabuk.
Motor dan tubuh Fai juga
terpelanting karna tabrakan itu. Phanphu segera keluar untuk menelpon ambulans.
View juga keluar dan panik saat melihat Fai terbaring tidak sadarkan diri di
aspal. Dia mau menghampiri Fai, tapi Phanphu menghalangi karena takut kalau
View malah membuat Fai dalam keadaan semakin berbahaya.
View terus menjerit histeris dan
menangis memanggil nama Fai.
--
Tidak lama, ambulans akhirnya
tiba. Doughnut juga tiba di sana. Fai juga akhirnya sadar dan kondisinya
baik-baik saja. Saat melihat View, Fai masih bisa tersenyum. Doughnut
memastikan keadaan Fai dulu, dan setelah yakin Fai baik-baik saja, Doughnut
baru membawa pulang View. Tentu saja, setelah dia meminta izin dan pamit pada
Phanpu.
--
Tankhun shock karna motornya kembali dalam keadaan lecet dan bahkan ada
bagian yang lepas. Dia jelas kesal karna motor itu kan alatnya mencari uang.
Fai meminta maaf dan menjelaskan kalau dia kemarin terpaksa, kalau tidak, dia
tidak akan bisa mencegah hal tersebut.
“Mencegahnya dari apa? Apa hubungannya
dengan motorku?” tanya Tankhun kesal, karena Fai tidak menjelaskan dengan
jelas.
“Wanita itu sangat mabuk dan pria
itu membawanya ke mobilnya. Aku takut kalau pria itu akan mengambil keuntungan
darinya. Dan akan sangat terlambat kalau aku menghentikannya, jadi aku menabrakan
motormu ke mobilnya. Aku beneran minta maaf. Aku akan membayar biaya
perbaikannya.”
“Sudahlah, tidak apa-apa. Aku
bisa menabung untuk memperbaikinya nanti. Tapi, aku sangat penasaran sekarang.
Siapa gadis yang sedang kau dekati itu sebenarnya?”
Fai tidak bisa mengelak lagi. Dia
akhirnya menunjukkan foto View. Awalnya, Tankhun mengira kalau gadis itu mirip
dengan artis terkenal View Wiwa. Tapi, begitu tahu kalau gadis itu beneran
View, Tankhun beneran terkejut. Bukannya apa-apa, hanya saja ini artis lho!!
--
View bangun siang dengan kepala
masih sakit akibat mabuk kemarin yang belum sepenuhnya hilang. Dan begitu
bangun, View segera bersiap.
Dia menemui Jamjan dan meminta
alamat Fai. Saat Jamjan menanyakan alasannya mau tahu alamat Fai, View
berbohong kalau managernya mau menghubungi Fai untuk memberikan pekerjaan. Dan
memintanya untuk meminta alamat dari Jamjan.
--
Begitu mendapatkan alamatnya,
View segera pergi ke rumah susun dimana Fai tinggal. Karena Jamjan tidak ada
nomor rumahnya, terpaksa View menanyakan ke warga sekitar (View makai masker
untuk menutupi wajahnya). Di sana ada Ploysai juga dan View sempat bertanya
padanya, tapi Ploysai berbohong kalau dia tidak tahu.
View tidak nyerah dan nanya ke
seorang ibu lainnya. Saat dia nanya mengenai Faigun, ibu itu juga nggak tahu.
Dan saat dia bilang yang bekerja sebagai satpam, ibu itu juga nggak tahu karena
ada banyak orang yang bekerja sebagai satpam.
“Dia tampan seperti Kao Jirayu,”
ujar View.
“Oh, maksudmu Fai?” akhirnya ibu
itu mengenal siapa yang View cari. “Dia tinggal di sini.”
Ibu itu sudah mau ngasih tahu
nomor kamar Fai, tapi Ploysai langsung teriak melarang. Ploy bahkan
menginterogasi menanyakan alasan View mencari Fai. View menjawab kalau dia
teman dekat Fai.
“Setauku, dia tidak punya teman
dekat wanita,” balas Ploysai.
“Kau tidak kuliah di kampusnya.
Kau tidak tahu.”
“Tahu darimana kau aku tidak
kuliah?” balas Ploysai, menantang.
View menatapnya dan
mengabaikannya dan lanjut bicara dengan ibu itu. Melihat tatapan itu, Ploysai
jadi malu sendiri karna baru sadar kalau dia masih mengenakan seragam
sekolahnya. Pantesan View tahu.
Begitu tahu alamat Fai, View
bergegas ke sana. Ploysai mau menghentikan, tapi ibu itu yang memarahinya.
Ploysai kan bukan pacar Fai, ngapain ikut campur. Dan sebaiknya pulang saja
karna ayahnya sudah mencari tadi.
--
Fai kaget karna View ke rumahnya.
Dia mengundang View masuk. View memeriksa luka Fai dan Fai dengan tersenyum
berkata kalau dia baik-baik saja. View yang sangat khawatir dan lega, jadinya
memeluk Fai dengan erat.
View sampai tidak sadar kalau ada
orang di dalam sana. Fai dengan canggung menyuruh View melepaskan pelukannya
karena temannya ada di dalam. Tonnam sangat senang melihat artis idolanya ada
di depan matanya. Fai sampai harus mendorongnya agar mau keluar rumah dan
memberikan waktu baginya dan View.
Fai juga menjelaskan pada View
kalau Tonnam adalah fans View, makanya dia mengoleksi begitu banyak foto View.
View datang membawa kotak P3K.
Dan dia mulai mengobati luka di tangan Fai dengan lembut. Fai dengan serius,
meminta View agar tidak mengulangi perbuatan kemarin. Jika dia tidak ada, entah
apa yang akan terjadi kemarin. View menyesal dan meminta maaf.
“Tidak ada hubungan apapun antara
kami.”
“Tapi, kelihatannya… dia tertarik
padamu.”
View mengangguk dan mengakui
kalau dia tahu hal itu. Fai terkejut karna View tahu dan malah sengaja
membuatnya salah paham seolah View juga meyukainya. View malah terus berkata
kalau dia tidak punya pilihan, dia tidak bisa melakukan apapun yang di
inginkannya. Bahkan dia harus menutupi perasaannya sebenarnya.
“Kau juga tidak bisa memnbiarkan
orang lain tahu kalau kau keluar besamaku,” timpali Fai.
“Kenapa kau bilang begitu?”
“Beberapa hari ini, aku sudah
memikirkan apakah aku membuat hidupmu sulit atau tidak. Dan aku mengerti ketika
kau bilang kalau aku tidak perlu khawatir mengenaimu yang adalah artis. Itu
hanyalah pekerjaan sama seperti pembantu atau pekerjaan lainnya. Tapi
sejujurnya, tidak mudah melihat itu seperti yang kau katakan. Aku hanya satpam.
Jika aku keluar atau makan dengan pembantu, tidak akan ada yang peduli. Tapi,
seorang satpam dengan artis? Jauh dari kata mungkin. Dan aku tidak bilang ini
karna merasa rendah diri. Tapi, inilah faktanya. Jika ini berlanjut, aku
sejujurnya tidak melihat kalau inin akan berhasil bagi kita berdua.”
“Jadi? Apa kau akan berhenti
melihatku?”
“Aku tidak tahu. Aku biarkan kau
yang memutuskan.”
View juga belum tahu jawabannya.
Dia hanya mengucapkan terimakasih karna sudah menolongnya kemarin. Fai tidak
masalah karna bahkan jika dia harus
terluka lebih parah demi View, itu tidak masalah. Tapi, View yang tidak ingin
melihatnya terluka lagi.
Karna urusannya sudah selesai,
View pamit pulang. Sebelum View pulang, Fai memberikan hadiah jam tangan sport yang sudah lama di belinya dan
baru hari ini bisa di berikannya. View senang tapi tidak enak karna Fai
membuang uang untuknya. Fai berkata kalau itu tidak membuang uang karna untuk
View.
--
Saat View tiba di asrama, sudah
ada Doughnut yang menanti. Dia menanyakan kemana View pergi? View berbohong
kalau dia hanya jalan-jalan sebentar. Doughnut tidak bodoh. Dia membahas
masalah kemarin. Melihat reaksi View saat Fai kecelakaan, membuat Doughnut
yakin kalau ada hubungan istimewa di antara mereka.
Dan inti dari tujuan Doughnut
datang adalah menyuruh View untuk menjauhi Fai karna hubungan mereka hanya akan
memperburuk citra artis View. Jika View tidak mampu melakukannya, maka dia yang
akan melakukannya. View tidak bisa membiarkan Doughnut mengganggu Fai, jadi dia
berkata dia yang akan mengurusnya. Namun, dia minta waktu.
--
Jadwal View hari ini adalah kelas
akting. Dan kebetulan sekali, hari ini, guru akting meminta View untuk
berakting seolah kehilangan seseorang yang di cintainya. Dia menyuruh View
menutup mata dan mulai membayangkan adegan perpisahan.
Dan yang terpikirkan oleh View
adalah Fai. Fai yang selalu membantunya, menghiburnya dan melakukan banyak hal
padanya. Hingga saat Fai mengalami kecelakaan, View takut. Takut kalau Fai akan
pergi selamanya meninggalkannya.
Bayangan itu membuat View mulai
menangis. Akting yang sebenarnya adalah perasaannya yang sebenarnya, mendapat
pujian dari guru aktingnya. Dia memuji akting itu. Dia juga mengingatkan kalau
tadi hanya bayangan dan orang yang di cintainya masih ada di sisinya.
--
Begitu tiba di asrama, View
bercengkerama sesaat dengan Jamjan. Jamjan kepo dan mau update mengenai gossip terbaru.
Apakah View kencan sama pria kaya itu (Phanphu)? View menjawab tidak.
“Kau menjawab seperti artis
saja,” komentar Jamjan, mengenai cara View menjawab pertanyaannya.
“Apa itu membuatku terlihat
buruk?”
“Dari yang aku lihat, aku tidak
merasa itu buruk. Tapi, aku merasa kalau kau terlalu mengkhawtirkan perasaan
orang lain. Yang ingin ku katakan adalah kalau kau tidak perlu peduli dengan
perasaan orang lainnya. Jangan pikirkan apa yang akan orang pikirkan
mengenaimu. Hidup ini singkat, bukan? Kau harus melakukan apa yang membuatmu
bahagia.”
“Benarkah?”
“Ya. Hm, lihat saja diriku.
Suamiku sudah lama meninggal. Tidak lama setelah dia meninggal, ada banyak pria
yang mendekatiku, tahu? Tap, aku terlalu banyak berpikir waktu itu. Aku
khawatir kalau orang-orang akan menggosipi-ku. Aku tidak mau mereka bilang kalau
anakku masih bayi dan aku sudah mendapat suami baru. Aku memikirkan banyak hal
yang harus ku hadapi jika aku mulai dengan orang lain. Pada akhirnya, aku tidak
membuka hatiku untuk siapapun. Dan lihat aku sekarang. Tua. Bahkan kalau aku
mau seseorang, aku tidak bisa menemukannya lagi. Sayang sekali. Tidak mudah
mencari cinta sejati di dalam hidup ini. Jika kau mencintai seseorang, katakan
langsung saja kalau kau cinta,” nasehati Jamjan.
Nasehat itu membuka pikiran View.
Dia sadar kalau orang yang di cintainya adalah Fai.
View mulai bisa tersenyum. Dia
bahkan meminjam sepeda Jamjan. Dan dengan sepeda itu, dia pergi ke tempat
rahasia Fai. Dia berteriak memanggil nama Fai. Fai lagi di dalam air, mencari
ikan dan heran karena View datang, meneriakan namanya.
View tidak menjawab. Tapi,
menarik kepala Fai mendekat padanya dan menciumnya.