Sinopsis K- Drama : Train Episode 4 part 1


Original Network : OCN
“Drama ini fiksi. Nama, tempat, organisasi, insiden, entitas, dan pekerjaan tidak terkait kehidupan nyata”


"Dunia Paralel" Beberapa ilmuwan meyakini bahwa alam semesta meluas, jadi ada dunia yang identik dengan dunia kita. Mereka percaya bahwa jalurnya menghubungkan semua dunia.

“Seo Kyung,” panggil Do Won A, terkejut.

Dua orang polisi yang barusan berusaha untuk menangkap Do Won B di dalam kereta, mereka datang untuk menangkap Do Won A. Tapi Do Won A mengabaikan mereka berdua dan berjalan ke arah Seo Kyung yang berada di hadapannya.



Do Won A menjatuhkan pistol yang di pegang nya tepat di depan Seo Kyung. Lalu dia mengangkat tangannya dan menyentuh wajah Seo Kyung untuk memastikan bahwa ini nyata. Dan Seo Kyung merasa heran.


Train Episiode 4

Do Won A mengikuti para polisi untuk pergi ke kantor polisi. Dan sepanjang perjalanan, dia memperhatikan tempat- tempat yang di lewati nya. “Ini jelas bukan mimpi atau halusinasi. Tanggal dan kota yang sama. Tapi semuanya agak berbeda dari sebelumnya. Stasiun Mukyeong. Gereja. Orang hidup sudah mati (Jin Sung). Orang mati masih hidup (Pastor Park Young Tae dan Seo Kyung).”


"Kantor Polisi Ilsung"
Diruang Introgasi. Do Won A terus menatap Seo Kyung. Lalu dengan ragu, dia bertanya, apakah Seo Kyung tidak mengenal nya. Dan Seo Kyung balas bertanya, adakah orang di Korea yang tidak mengenal Do Won seorang Inspektur Senior. Mendengar itu, Do Won A merasa bingung.
“Bandar narkoba Lee Jin Sung tewas. Motif, keadaan, bukti fisik, semuanya mengarah padamu, Inspektur Senior,” jelas Seo Kyung.

“Aku membunuh Lee Jin Sung?” pikir Do Won A, bertanya pada dirinya sendiri.


“Kamu sedang diperiksa sebelum Lee Jin Sung tewas. Karena mengonsumsi narkoba. Lee Jin Sung adalah pemasokmu. Kalian bertemu tiga tahun lalu saat kamu berada di Unit Investigasi Narkoba. Imbalan karena memberimu narkoba, kamu selalu melepaskannya,” kata Seo Kyung, melanjutkan penjelasan nya.

“Jadi, karena Lee Jin Sung melaporkanku ke Propam, maksudmu aku membunuhnya?” tanya Do Won A, memastikan. Dan Seo Kyung membenarkan.



Sehari sebelum Jin Sung di bunuh, seorang saksi melihat Do Won dan Jin Sung bertemu di Stasiun Ilsung. Dan mereka berdua tampak bertengkar. Jadi Seo Kyung menduga bahwa pada malam hari, Do Won pasti datang ke rumah Jin Sung untuk membungkam Jin Sung sebelum investigasi. Dan menurut laporan balistik, senjata pembunuhnya adalah pistol 38 kaliber. Dan itu adalah pistol yang Do Won miliki beberapa saat lalu. Juga mereka mendeteksi sidik jari Do Won di pintu rumah Jin Sung.

“Dan…” kata Seo Kyung sambil menunjukkan sebuah rekaman CCTV pada malam kejadian.


“Ada aku. Di dunia ini, ada diriku yang lain,” pikir Do Won A, terkejut.

“Rekaman ini direkam di depan rumah Lee Jin Sung setelah dia dibunuh. Kamu mengakui semua tuduhanmu, bukan?” tanya Seo Kyung dengan tegas.


Mendengar itu, Do Won A diam dan berpikir. Lalu dengan serius, dia menjawab, “Itu bukan aku. Pria yang kamu temui di depanmu tidak membunuh Lee Jin Sung.”


Seo Kyung sama sekali tidak percaya. Dan Do Won A berusaha untuk membela diri, dia menjelaskan bahwa dia tidak pernah memakai narkoba, jadi dia tidak memiliki motif untuk membunuh Jin Sung. Jika Seo Kyung tidak percaya, maka dia mempersilahkan Seo Kyung untuk memeriksa tubuhnya, karena dia benar- benar tidak pernah memakai narkoba.
“Baiklah. Mari bicara lagi setelah hasilnya keluar,” kata Seo Kyung, setuju.

“Satu hal lagi. Ini tentang bukti yang kamu sebutkan tadi. Aku tidak tahu pembunuh Lee Jin Sung dengan pistol itu. Tapi aku bisa bersumpah bahwa itu bukan pistolku. Kamu bisa membandingkan peluru di tubuh Lee Jin Sung dengan pistolku. Kamu akan lihat bahwa aku benar,” jelas Do Won A dengan tegas.



Tes narkoba di lakukan. Dan ketika hasilnya keluar, hasilnya mengejutkan setiap orang, karena Do Won terbukti negatif menggunakan narkoba. Serta pistol yang di gunakan di TKP adalah benar bukan milik Do Won. Mendapatkan hasil itu, setiap orang sulit untuk percaya.


“Sial. Ini membuatku gila. Lalu, kenapa dia menghilang sampai kita memasukkan dia ke DPO?” tanya Polisi Satu, merasa stress.
“Temanku bekerja di Kantor Polisi Mukyeong bersamanya. Dia sering terkurung di suatu tempat dan menghilang berhari-hari,” jawab Polisi Dua. “Mereka bilang semua masuk akal setelah mendengar dia pencandu,” jelas nya.

“Sial.”


Di dalam penjara. Do Won A bermimpi buruk dalam tidurnya. Dia memimpikan tentang Seo Kyung yang telah meninggal. Dan tentang perkataan Mi Sook yang seolah mengatai dirinya telah gila. Lalu tentang kereta yang dilihat nya. Kemudian dia tersentak dari tidur nya dan terbangun dengan berkeringat begitu banyak. “Apa itu mimpi?” gumam nya, bertanya.


Tepat disaat itu, Seo Kyung datang dan membuka pintu penjara nya.
Seo Kyung menarik kerah baju Do Won dengan kasar. “Katamu Lee Jin Sung adalah informanmu. Aku mencari komputernya, rumahnya, dan mobilnya. Tapi kami tidak menemukan buku besar yang kamu bicarakan.”

“Itu...” kata Do Won A, sulit untuk menjelaskan.



“Ada dua kemungkinan,” sela Seo Kyung. “Pelaku yang membunuh Lee Jin Sung mengambil berkas itu. Atau semuanya bohong sejak awal. Entah bagaimana kamu bisa lolos tes itu. Tapi jangan lengah dahulu. Aku masih percaya bahwa kamu harus dipenjara,” tegas nya dengan geram.

Seo Kyung kemudian melepaskan borgol di tangan Do Won A. Dan selagi Seo Kyung melakukan itu, Do Won A menanyai, apakah Seo Kyung sangat membenci nya. Dan Seo Kyung membenarkan. Lalu dia mengingatkan bahwa sekarang Do Won A masih merupakan tersangka utama, jadi Do Won A tidak boleh ke luar kota seperti sebelum nya.


“Aku tidak akan pernah meninggalkan tempat ini,” janji Do Won A dengan serius. “Bahkan jika aku dijebak sebagai pembunuh, mencurigai diriku menggila setiap momen di sini, dan tidak tahu dunia macam apa yang akan kuhadapi di luar, aku akan melakukan apa pun untuk tetap di sini. Inspektur Han.”



Do Won A berjalan- jalan di pinggir jalan. Lalu dia memeriksa hpnya, tapi tidak ada sinyal. “Aku tidak peduli di mana aku. Tidak masalah meski aku bermimpi atau menjadi gila. Seo Kyung ada di sini. Aku harus mencari tahu siapa aku di dunia ini,” pikirnya, bertekad.


Seo Kyung masih merasa curiga kepada Do Won. Jadi dia berniat untuk menyelidiki kasus Jin Sung lebih mendalam lagi. Dan dia memerintahkan Polisi Satu dan Polisi Dua untuk membawakan file saksi mata dalam kasus Jin Sung kepadanya.

“Kenapa wanita itu sangat terobsesi dengan Inspektur Senior Seo?” tanya Polisi Satu, heran.

Didalam kamar mandi. Setelah mencuci wajahnya, Seo Kyung memandang dirinya sendiri didepan cermin. “Dia jelas menyebutkan namaku,” gumam nya dengan yakin.


Do Won A datang ke rumah tempat tinggal Do Won B yang lokasi nya sama persis dengan lokasi tempat tinggal nya. Tapi tempat itu sangat berantakan.




Do Won A masuk ke dalam rumah dan menyalakan lampu. Lalu dia membersihkan rumah tersebut. “Kita berbeda,” pikirnya. Lalu tiba- tiba lampu rumah berkedip- kedip, seperti mau mati. Dan saat Do Won A membuka penutup lampu, dia menemukan sebuah kotak kecil yang berisikan banyak jarum suntik didalamnya. Melihat itu, dia mengingat penjelasan Seo Kyung pada saat introgasi.

“Apa diriku yang lain benar-benar membunuh Lee Jin Sung? Ke mana dia pergi?” pikir Do Won A.
Do Won A kemudian memperhatikan skema kepolisian yang tertempel di dinding kamar. "Direktur Divisi Detektif Oh Mi Sook". "Tim Kejahatan Serius 3, Ketua Tim, Seo Do Won"

“Pekerjaan kami sama, dan kami bekerja di tempat yang sama. Tapi kenapa kami menjalani kehidupan yang berbeda?” pikir Do Won A, heran. Lalu dia bersiap- siap untuk berangkat bekerja. “Aku harus memeriksa sekelilingnya.”




Do Won A datang ke kantor kepolisian. Dia memeriksa ruangan nya bekerja. Lalu dia datang ke kantin untuk makan siang. Melihat itu, setiap orang menggosipi nya. Mereka tidak mau makan siang bersama dengan nya, sebab Do Won B juga selalu makan siang sendirian saja.  Dan mendengar itu, Do Won A hanya diam saja serta mengabai kan itu.


Tiga orang yang menggosipi Do Won A di kantin barusan, mereka berkumpul untuk minum kopi bersama di halaman. Mereka mengatai Do Won sebagai sampah, sebab Do Won pernah membiarkan seseorang lolos dengan imbalan uang. Dan mereka bertanya- tanya, bagaimana bisa Do Won dibebaskan sekarang.
Do Won A yang berada tidak jauh dari sana, dia mendengar kan semua pembicaraan itu.  “Dia memakai narkoba dan korupsi?” gumam nya. Lalu dia berpikir, pantas saja Seo Kyung membencinya.


“Bagaimana bisa putra pembunuh menjadi polisi yang baik?” kata penggosip satu.
“Apa maksudmu? Siapa yang pembunuh?” tanya penggosip dua, yang tidak tahu apa- apa. Dia merupakan anggota tim Do Won.

“Sepuluh tahun lalu, seseorang dibunuh di kota ini. Pelakunya ternyata ayah Pak Seo. Jujur saja. Kematian yang mengerikan. Dia tidak hanya mencekik korban sampai mati, tapi dia bahkan memukul tengkoraknya. Ayahnya orang yang jahat. Dia tidak mungkin lebih baik daripada ayahnya,” jelas penggosip satu, dengan sikap jijik kepada Do Won.


Tepat disaat Do Won A masih fokus mendengarkan pembicaraan itu, Detektif Woo lewat. Dan melihat nya, diapun memanggil nya. Namun Detektif Woo mengabaikannya dan hanya sekedar memberikan hormat singkat saja dengan mengganguk kan kepala nya.


Do Won A duduk di meja kerja nya. Dan lalu disana, dia menemukan sebuah file yang menarik, dan diapun membaca file tersebut. "Pembunuhan Kebersihan Mukyeong".

“Pembunuhan yang terjadi 12 tahun lalu juga terjadi di dunia ini,” pikir Do Won A sambil membaca file tersebut dengan lebih rinci. “Tapi di dunia ini, kasus itu tidak ditutupi. Pelaku sebenarnya tidak pernah tertangkap. Jadi, ayahku difitnah untuk itu.”


Detektif Woo datang dan memberikan surat pengunduran dirinya kepada Do Won A. “Aku tidak diizinkan pindah tim atau dipindah ke posisi baru. Seperti yang kamu tahu, itu karena Joon Young dan aku satu-satunya yang tersisa di tim,” jelas nya dengan sinis.
“Jadi, kamu lebih baik berhenti bekerja daripada bekerja untuk pria sepertiku?” tanya Do Won A.

“Tolong terima pengunduran diriku,” pinta Detektif Woo. Lalu diapun berniat untuk pergi.


Do Won A menghentikan Detektif Woo dengan menanyai, apakah karena dia anak seorang pembunuh. Dan Detektif Woo menjawab bahwa itu tidak penting baginya, sebab tidak ada anak yang bisa memilih orang tuanya. Tapi Do Won bisa memilih cara untuk menjalani hidup saat ini, namun ternyata Do Won malah membuat kejahatan.


Mendengar itu, Do Won A mengambil surat pengunduran diri Detektif Woo dan merobek nya. “Jika menurutmu seseorang tidak pantas menjadi detektif, aku yakin kamu benar. Aku percaya opinimu 100 persen. Bahkan jika kamu berpikir begitu tentangku. Tapi bisakah kamu memberiku waktu?” pinta nya dengan bersungguh- sungguh. “Jika ternyata aku melewati batas Jika aku benar-benar membunuh Lee Jin Sung Kalau begitu, aku akan berhenti sebelum kamu. Jika aku benar-benar membunuh seseorang, Aku tidak berhak menahan orang. Lagi pula, aku polisi,” jelas nya.



Do Won kemudian menanyai tentang Jung Min. Dan Detektif Woo pun memberitahunya.

Post a Comment

Previous Post Next Post