Original Network : OCN
Seo Kyung
berbaring di dalam ruangan TKP untuk merasakan bagaimana rasanya menjadi
korban. Sebab dulu Ayahnya juga mati di bunuh. Lalu setelah cukup merasakan
itu, Seo Kyung berdiri dan menyalakan lampu. Lalu dia melihat- lihat sekeliling
rumah.
Tepat disaat
itu, Jung Min datang. Dan Seo Kyung pun memperkenalkan dirinya. “Aku Han Seo
Kyung dari Kantor Polisi Ilsung,” katanya sambil memberikan kartu nama nya.
“Maaf. Aku
tidak punya kartu nama. Aku Lee Jung Min dari Forensik,” balas Jung Min dengan
sikap ramah.
Mendengar
nama Jung Min, Seo Kyung mengingat bahwa Jung Min ada berbicara dengan
Inspektur Senior Seo Do Won, di hari kematian Lee Jin Sung. Dengan gugup, Jung
Min membalas bahwa itu hal yang biasa, dia sering bertemu dengan sekitar 10
orang detektif setiap hari nya, dan berbicara dengan mereka ditelpon sekitar 20
kali sehari.
“Kalian
bukan sekadar rekan, bukan?” tanya Seo Kyung dengan curiga.
“Benar,”
jawab Jung Min, mengakui. “Aku tidak mengatakan itu, tapi Do Won dan aku
berteman. Kami tumbuh di lingkungan yang sama. Jika kami berteman, apa
masalahnya berbicara lewat telepon?”
“Kalian
berteman,” kata Seo Kyung dengan sedikit sinis. “Sekarang kamu mantan pacarnya.
Kudengar kalian putus beberapa tahun lalu saat Pak Seo terlibat dalam berbagai
korupsi. Tidak ada catatan kalian saling menelepon baru-baru ini. Itu artinya
kamu melakukan apa pun untuk saling menghindar di kantor. Tapi kepada hari
kematian Lee Jin Sung, dia menelepon mantan pacarnya. Menurutmu apa yang
terjadi dalam pikiran Pak Seo hari itu?” tanya nya, curiga. Dan Jung Min
mengabaikannya. “Kamu sudah bekerja dan membersihkan TKP, jadi, kenapa kamu
kembali ke sini?” tanyanya terus.
Mendengar
itu, Jung Min akhirnya merasa kesal. “Alih-alih menyelidiki Do Won, kamu sudah
memeriksa petunjuk lain? Musuh Lee Jin Sung? Keuangannya?” tanyanya.
Dengan
yakin, Seo Kyung menjelaskan bahwa Jin Sung tidak memiliki musuh atau masalah
keuangan. Dan keluarga Jin Sung ada di kanada. Serta Jin Sung juga tidak
memiliki pacar. Mendengar itu, Jung Min tersenyum mengejek Seo Kyung. Sebab dia
ada menemukan sehelai rambut di tempat tidur Lee Jin Sung, dan itu dari wanita
yang tidak di kenal. Jadi dia menyarankan Seo Kyung, daripada menyelidiki masa
lalu nya dengan Do Won, lebih baik Seo Kyung kembali memeriksa rumah Jin Sung.
Mengetahui
itu, Seo Kyung merasa terkejut dan kesal. Dan sambil masih tersenyum mengejek,
Jung Min menunjukkan jepit rambut wanita yang di temukan nya barusan.
Do Won A
duduk di depan gedung polisi untuk menunggu Jung Min. Dan ketika akhirnya Jung
Min datang, dia tersenyum dan memanggil nya. “Maukah kamu mengatakan kita masih
berteman?” tanyanya.
“Dasar
gila!” bentak Jung Min. Dan mendengar itu, Do Won A tertawa senang.
Do Won A
lalu mendekati Jung Min dan secara langsung dia meminta Jung Min untuk mau
membantunya, sebab sekarang hanya Jung Min yang bisa membantu nya.
Dikantor. Do
Won A membayangkan bagaimana Do Won B membunuh Jin Sung pada malam itu, seperti
yang Seo Kyung tuduhkan. Kemudian Jung Min datang dengan membawakan segelas air
untuk nya.
“Jelaskan
apa yang terjadi," kata Jung Min.
“Entahlah.
Jika aku melanggar hukum lebih sering daripada makan, dan cukup hina untuk
mengonsumsi narkoba, bisakah aku membunuh seseorang juga? Aku?” balas Do Won A,
bertanya.
Dengan
tegas, Jung Min membentak Do Won untuk sadar. Karena dia yakin bahwa bukan Do
Won lah yang telah membunuh Jin Sung. Sebab itulah yang Do Won pernah katakan
padanya dulu. “Kamu lebih baik mati daripada membunuh seseorang. Kamu sangat menderita atas kejadian yang
menimpa ayahmu. Pikirkan bagaimana kamu bisa sampai sejauh ini,” jelas nya.
“Apa
maksudmu? Apa yang kukatakan?” tanya Do Won A.
“Kamu
meneleponku pada hari Lee Jin Sung tewas.”
Pada malam dimana Jin Sung dibunuh. Do Won B
bersembunyi di dalam kamar mandi pria dan memakai narkoba. Lalu dia menelpon
Jung Min. “Lee Jung Min. Kamu mengenalku. Aku tidak membunuhnya. Bukan aku,”
katanya. Lalu dia pingsan.
“Apa maksudnya? Di mana kamu?” tanya Jung
Min, khawatir.
Mendengar
cerita itu, Do Won A merasa sedikit lega. Lalu Jung Min menunjukkan jepit
rambut yang di temukan nya di rumah Jin Sung, dan dia menanyai, apakah Do Won
tahu ini milik siapa. Setahunya Jin Sung memiliki seorang wanita, tapi dia
tidak bisa menemukan apapun tentang wanita itu, dan bahkan wanita itu tidak ada
datang ke acara pemakaman Jin Sung. Dan menurutnya ini aneh.
“Park Min
Kyung,” gumam Do Won A, mengenali jepit rambut tersebut.
Seo Kyung
memeriksa riwayat telpon Jin Sung. “Ini telepon umum? Di ambang kematian Lee
Jin Sung. Ini nomor terakhir yang menelepon,” gumam nya, saat menemukan
sesuatu.
Do Won A
datang ke rumah Min Kyung. Dan dia terkejut saat melihat penampilan Min Kyung
yang tampak sangat berbeda daripada Min Kyung yang pernah di lihat nya.
“Jadi, kamu
dari kepolisian? Ada apa ini?” tanya Min Kyung.
Do Won A
memperlihatkan foto Jin Sung dan jepit rambut yang di temukan di TKP kepada Min
Kyung. Lalu dia bertanya, apakah Min Kyung mengenalinya. Dan Min Kyung menjawab
tidak.
Kemudian
suami Min Kyung pulang, dan karena itu, Do Won A pun pamit dan pergi.
“Park Min
Kyung dan Lee Jin Sung tidak bertemu di dunia ini?” gumam Do Won A, heran. Lalu
dia tiba- tiba, menemukan sesuatu yang menarik di dalam mobil Min Kyung.
Seo Kyung
memeriksa kamera CCTV jalanan yang berada di sekitar telpon umum. Dan disana
terlihat Mobil Min Kyung berhenti. Lalu Min Kyung keluar dari mobil dan masuk
ke dalam telpon umum.
“Detektif
Lee, bisa tolong periksa nomor polisinya?” pinta Seo Kyung menghubungi
rekannya. “10S 0846.”
“Apa kata
polisi? Apa ada insiden di lingkungan kita?” tanya Suami Min Kyung, ingin tahu.
“Aku tidak
tahu apa yang terjadi secara detail. Kurasa bukan hal serius,” jawab Min Kyung
dengan raut wajah gugup. Lalu dia tidak sengaja melukai jarinya pada saat
memotong sayur.
“Ada apa? Coba
kulihat,” kata si Suami dengan perhatian. “Kamu baik-baik saja? Tunggu di sini.
Aku akan pergi ke apotek,” katanya.
“Tidak,”
tolak Min Kyung dengan cepat. “Aku bisa pergi. Mencari udara segar terdengar
bagus setelah semua aroma makanan ini,” jelasnya, beralasan. Lalu diapun pergi.
Saat Min
Kyung baru masuk ke dalam mobil, Do Won A datang dan ikut masuk ke dalam mobil
nya. “Kukira percakapan kita belum berakhir. Kamu yakin kamu mengandung bayi
suamimu?” tanya Do Won A.
“Apa makud
mu? Apa polisi berhak menuduh orang?” balas Min Kyung, marah. “Kubilang aku
tidak mengenalnya. Aku tidak mengenalnya!” teriak nya histeris.
Do Won A
melepaskan flashdisk yang terpasang di dekat kaca mobil Min Kyung. “Bagaimana
dengan ini? Kamu tidak tahu apa isinya?” tanyanya. Dan Min Kyung menolak untuk
menjawab. “Kurasa aku tahu. Buku besar penjualan narkoba Lee Jin Sung. Bahkan
di dunia ini, hanya kamu yang bisa dia percayai.”
Mendengar
itu, Min Kyung merasa sangat gugup dan takut.
Kemudian Seo
Kyung datang. Dan Do Won A segera keluar dari mobil serta memberitahunya
tentang Mi Kyung. Dan Seo Kyung pun membuka pintu mobil Min Kyung serta
langsung bertanya tentang Jin Sung sambil menunjukkan foto bukti di telpon
umum.
“Waktu
panggilanmu dengannya sangat dekat dengan waktu kematian. Apa yang kamu bicarakan dengan Lee Jin Sung?”
tanya Seo Kyung.
“Suamiku
tidak tahu apa-apa. Bisakah kamu merahasiakannya darinya dan menutup kasus ini?
Kumohon,” pinta Min Kyung, panik. Lalu dia mulai menangis, dan tiba- tiba
perutnya terasa sangat sakit sekali.
Dirumah
sakit. Do Won A memberitahu Min Kyung bahwa barusan dia sudah menelpon suami
Min Kyung, tapi dia tidak memberitahunya soal hubungan Min Kyung dengan Jin
Sung. Dia hanya memberitahu bahwa Min Kyung berada di rumah sakit. Jadi
sekarang suami Min Kyung pasti sudah dalam perjalanan. Mengetahui itu, Min
Kyung merasa lega.
“Ini bayi
suamiku,” kata Min Kyung sambil menyentuh perut sendiri. “Itu sebabnya aku
ingin mengakhiri segalanya dengan Jin Sung.”
Ditelpon
umum. Min Kyung mengajak Jin Sung untuk putus. Dan dengan putus asa, Jin Sung
memohon supaya Min Kyung mempertimbang kan nya lagi, karena dia tidak mau
putus.
“Mari kita
putus,” tegas Min Kyung.
“Tidak. Aku
tidak bisa membiarkanmu pergi seperti ini. Aku akan menemui suamimu. Aku akan
memberitahunya tentang perselingkuhan kita,” ancam Jin Sung.
“Jin Sung,”
keluh Min Kyung.
Tepat disaat
itu, seseorang datang. Jadi Jin Sung menyuruh Min Kyung untuk menunggu nya
sebentar dan jangan di tutup telpon nya.
“Halo?”
panggil Min Kyung, saat dia mendengar ada sesuatu yang aneh. “Jin Sung! Jin
Sung!” panggil nya.
“Kamu yakin?
Kamu dengar mereka menabrak dinding?” tanya Seo Kyung, memastikan. Dan Min
Kyung mengganguk, membenarkan.
Ketika Seo
Kyung berjalan pergi, Do Won A mengikutinya dan memanggil nya. Dengan curiga,
Seo Kyung menuduh bahwa Do Won A pasti ingin mengancam saksi, karena pada malam
kejadian, Do Won A ada mendengar suara Min Kyung di telpon Jin Sung.
“Aku ingin
membuktikannya kepadamu,” kata Do Won A, menjelaskan. “Karena aku tidak suka
caramu menatapku.”
“Sayang
sekali,” balas Seo Kyung dengan sinis. “Kurasa aku menemukan cara untuk
mengurungmu. Kamu cukup teliti untuk menukar senjata dan membuang jejak kakimu.
Tapi ada satu hal yang kamu lewatkan. Ingat ini. Jika sesuatu terjadi kepada
Nona Park, aku akan menganggapmu sebagai pelakunya.”
Kereta
melaju melewati jalur yang aneh.
Di dunia
sebenarnya. Do Won B berada dalam keadaan koma di rumah sakit.
Tags:
Train