Sinopsis K- Drama : Train Episode 4 part 2


Original Network : OCN


Seo Kyung berbaring di dalam ruangan TKP untuk merasakan bagaimana rasanya menjadi korban. Sebab dulu Ayahnya juga mati di bunuh. Lalu setelah cukup merasakan itu, Seo Kyung berdiri dan menyalakan lampu. Lalu dia melihat- lihat sekeliling rumah.

Tepat disaat itu, Jung Min datang. Dan Seo Kyung pun memperkenalkan dirinya. “Aku Han Seo Kyung dari Kantor Polisi Ilsung,” katanya sambil memberikan kartu nama nya.

“Maaf. Aku tidak punya kartu nama. Aku Lee Jung Min dari Forensik,” balas Jung Min dengan sikap ramah. 


Mendengar nama Jung Min, Seo Kyung mengingat bahwa Jung Min ada berbicara dengan Inspektur Senior Seo Do Won, di hari kematian Lee Jin Sung. Dengan gugup, Jung Min membalas bahwa itu hal yang biasa, dia sering bertemu dengan sekitar 10 orang detektif setiap hari nya, dan berbicara dengan mereka ditelpon sekitar 20 kali sehari.


“Kalian bukan sekadar rekan, bukan?” tanya Seo Kyung dengan curiga.

“Benar,” jawab Jung Min, mengakui. “Aku tidak mengatakan itu, tapi Do Won dan aku berteman. Kami tumbuh di lingkungan yang sama. Jika kami berteman, apa masalahnya berbicara lewat telepon?”


“Kalian berteman,” kata Seo Kyung dengan sedikit sinis. “Sekarang kamu mantan pacarnya. Kudengar kalian putus beberapa tahun lalu saat Pak Seo terlibat dalam berbagai korupsi. Tidak ada catatan kalian saling menelepon baru-baru ini. Itu artinya kamu melakukan apa pun untuk saling menghindar di kantor. Tapi kepada hari kematian Lee Jin Sung, dia menelepon mantan pacarnya. Menurutmu apa yang terjadi dalam pikiran Pak Seo hari itu?” tanya nya, curiga. Dan Jung Min mengabaikannya. “Kamu sudah bekerja dan membersihkan TKP, jadi, kenapa kamu kembali ke sini?” tanyanya terus.

Mendengar itu, Jung Min akhirnya merasa kesal. “Alih-alih menyelidiki Do Won, kamu sudah memeriksa petunjuk lain? Musuh Lee Jin Sung? Keuangannya?” tanyanya.



Dengan yakin, Seo Kyung menjelaskan bahwa Jin Sung tidak memiliki musuh atau masalah keuangan. Dan keluarga Jin Sung ada di kanada. Serta Jin Sung juga tidak memiliki pacar. Mendengar itu, Jung Min tersenyum mengejek Seo Kyung. Sebab dia ada menemukan sehelai rambut di tempat tidur Lee Jin Sung, dan itu dari wanita yang tidak di kenal. Jadi dia menyarankan Seo Kyung, daripada menyelidiki masa lalu nya dengan Do Won, lebih baik Seo Kyung kembali memeriksa rumah Jin Sung.

Mengetahui itu, Seo Kyung merasa terkejut dan kesal. Dan sambil masih tersenyum mengejek, Jung Min menunjukkan jepit rambut wanita yang di temukan nya barusan.

Do Won A duduk di depan gedung polisi untuk menunggu Jung Min. Dan ketika akhirnya Jung Min datang, dia tersenyum dan memanggil nya. “Maukah kamu mengatakan kita masih berteman?” tanyanya.

“Dasar gila!” bentak Jung Min. Dan mendengar itu, Do Won A tertawa senang.


Do Won A lalu mendekati Jung Min dan secara langsung dia meminta Jung Min untuk mau membantunya, sebab sekarang hanya Jung Min yang bisa membantu nya.


Dikantor. Do Won A membayangkan bagaimana Do Won B membunuh Jin Sung pada malam itu, seperti yang Seo Kyung tuduhkan. Kemudian Jung Min datang dengan membawakan segelas air untuk nya.
“Jelaskan apa yang terjadi," kata Jung Min.

“Entahlah. Jika aku melanggar hukum lebih sering daripada makan, dan cukup hina untuk mengonsumsi narkoba, bisakah aku membunuh seseorang juga? Aku?” balas Do Won A, bertanya.



Dengan tegas, Jung Min membentak Do Won untuk sadar. Karena dia yakin bahwa bukan Do Won lah yang telah membunuh Jin Sung. Sebab itulah yang Do Won pernah katakan padanya dulu. “Kamu lebih baik mati daripada membunuh seseorang.  Kamu sangat menderita atas kejadian yang menimpa ayahmu. Pikirkan bagaimana kamu bisa sampai sejauh ini,” jelas nya.
“Apa maksudmu? Apa yang kukatakan?” tanya Do Won A.

“Kamu meneleponku pada hari Lee Jin Sung tewas.”



Pada malam dimana Jin Sung dibunuh. Do Won B bersembunyi di dalam kamar mandi pria dan memakai narkoba. Lalu dia menelpon Jung Min. “Lee Jung Min. Kamu mengenalku. Aku tidak membunuhnya. Bukan aku,” katanya. Lalu dia pingsan.

“Apa maksudnya? Di mana kamu?” tanya Jung Min, khawatir.


Mendengar cerita itu, Do Won A merasa sedikit lega. Lalu Jung Min menunjukkan jepit rambut yang di temukan nya di rumah Jin Sung, dan dia menanyai, apakah Do Won tahu ini milik siapa. Setahunya Jin Sung memiliki seorang wanita, tapi dia tidak bisa menemukan apapun tentang wanita itu, dan bahkan wanita itu tidak ada datang ke acara pemakaman Jin Sung. Dan menurutnya ini aneh.

“Park Min Kyung,” gumam Do Won A, mengenali jepit rambut tersebut.


Seo Kyung memeriksa riwayat telpon Jin Sung. “Ini telepon umum? Di ambang kematian Lee Jin Sung. Ini nomor terakhir yang menelepon,” gumam nya, saat menemukan sesuatu.



Do Won A datang ke rumah Min Kyung. Dan dia terkejut saat melihat penampilan Min Kyung yang tampak sangat berbeda daripada Min Kyung yang pernah di lihat nya.

“Jadi, kamu dari kepolisian? Ada apa ini?” tanya Min Kyung.



Do Won A memperlihatkan foto Jin Sung dan jepit rambut yang di temukan di TKP kepada Min Kyung. Lalu dia bertanya, apakah Min Kyung mengenalinya. Dan Min Kyung menjawab tidak.

Kemudian suami Min Kyung pulang, dan karena itu, Do Won A pun pamit dan pergi.

“Park Min Kyung dan Lee Jin Sung tidak bertemu di dunia ini?” gumam Do Won A, heran. Lalu dia tiba- tiba, menemukan sesuatu yang menarik di dalam mobil Min Kyung.



Seo Kyung memeriksa kamera CCTV jalanan yang berada di sekitar telpon umum. Dan disana terlihat Mobil Min Kyung berhenti. Lalu Min Kyung keluar dari mobil dan masuk ke dalam telpon umum.

“Detektif Lee, bisa tolong periksa nomor polisinya?” pinta Seo Kyung menghubungi rekannya. “10S 0846.”

“Apa kata polisi? Apa ada insiden di lingkungan kita?” tanya Suami Min Kyung, ingin tahu.

“Aku tidak tahu apa yang terjadi secara detail. Kurasa bukan hal serius,” jawab Min Kyung dengan raut wajah gugup. Lalu dia tidak sengaja melukai jarinya pada saat memotong sayur.


“Ada apa? Coba kulihat,” kata si Suami dengan perhatian. “Kamu baik-baik saja? Tunggu di sini. Aku akan pergi ke apotek,” katanya.

“Tidak,” tolak Min Kyung dengan cepat. “Aku bisa pergi. Mencari udara segar terdengar bagus setelah semua aroma makanan ini,” jelasnya, beralasan. Lalu diapun pergi.


Saat Min Kyung baru masuk ke dalam mobil, Do Won A datang dan ikut masuk ke dalam mobil nya. “Kukira percakapan kita belum berakhir. Kamu yakin kamu mengandung bayi suamimu?” tanya Do Won A.

“Apa makud mu? Apa polisi berhak menuduh orang?” balas Min Kyung, marah. “Kubilang aku tidak mengenalnya. Aku tidak mengenalnya!” teriak nya histeris.



Do Won A melepaskan flashdisk yang terpasang di dekat kaca mobil Min Kyung. “Bagaimana dengan ini? Kamu tidak tahu apa isinya?” tanyanya. Dan Min Kyung menolak untuk menjawab. “Kurasa aku tahu. Buku besar penjualan narkoba Lee Jin Sung. Bahkan di dunia ini, hanya kamu yang bisa dia percayai.”

Mendengar itu, Min Kyung merasa sangat gugup dan takut.


Kemudian Seo Kyung datang. Dan Do Won A segera keluar dari mobil serta memberitahunya tentang Mi Kyung. Dan Seo Kyung pun membuka pintu mobil Min Kyung serta langsung bertanya tentang Jin Sung sambil menunjukkan foto bukti di telpon umum.


“Waktu panggilanmu dengannya sangat dekat dengan waktu kematian. Apa yang kamu bicarakan dengan Lee Jin Sung?” tanya Seo Kyung.

“Suamiku tidak tahu apa-apa. Bisakah kamu merahasiakannya darinya dan menutup kasus ini? Kumohon,” pinta Min Kyung, panik. Lalu dia mulai menangis, dan tiba- tiba perutnya terasa sangat sakit sekali.


Dirumah sakit. Do Won A memberitahu Min Kyung bahwa barusan dia sudah menelpon suami Min Kyung, tapi dia tidak memberitahunya soal hubungan Min Kyung dengan Jin Sung. Dia hanya memberitahu bahwa Min Kyung berada di rumah sakit. Jadi sekarang suami Min Kyung pasti sudah dalam perjalanan. Mengetahui itu, Min Kyung merasa lega.

“Ini bayi suamiku,” kata Min Kyung sambil menyentuh perut sendiri. “Itu sebabnya aku ingin mengakhiri segalanya dengan Jin Sung.”


Ditelpon umum. Min Kyung mengajak Jin Sung untuk putus. Dan dengan putus asa, Jin Sung memohon supaya Min Kyung mempertimbang kan nya lagi, karena dia tidak mau putus.


“Mari kita putus,” tegas Min Kyung.
“Tidak. Aku tidak bisa membiarkanmu pergi seperti ini. Aku akan menemui suamimu. Aku akan memberitahunya tentang perselingkuhan kita,” ancam Jin Sung.

“Jin Sung,” keluh Min Kyung.


Tepat disaat itu, seseorang datang. Jadi Jin Sung menyuruh Min Kyung untuk menunggu nya sebentar dan jangan di tutup telpon nya.

“Halo?” panggil Min Kyung, saat dia mendengar ada sesuatu yang aneh. “Jin Sung! Jin Sung!” panggil nya.


“Kamu yakin? Kamu dengar mereka menabrak dinding?” tanya Seo Kyung, memastikan. Dan Min Kyung mengganguk, membenarkan.

Ketika Seo Kyung berjalan pergi, Do Won A mengikutinya dan memanggil nya. Dengan curiga, Seo Kyung menuduh bahwa Do Won A pasti ingin mengancam saksi, karena pada malam kejadian, Do Won A ada mendengar suara Min Kyung di telpon Jin Sung.


“Aku ingin membuktikannya kepadamu,” kata Do Won A, menjelaskan. “Karena aku tidak suka caramu menatapku.”

“Sayang sekali,” balas Seo Kyung dengan sinis. “Kurasa aku menemukan cara untuk mengurungmu. Kamu cukup teliti untuk menukar senjata dan membuang jejak kakimu. Tapi ada satu hal yang kamu lewatkan. Ingat ini. Jika sesuatu terjadi kepada Nona Park, aku akan menganggapmu sebagai pelakunya.”

Kereta melaju melewati jalur yang aneh.


Di dunia sebenarnya. Do Won B berada dalam keadaan koma di rumah sakit.

Post a Comment

Previous Post Next Post