Original Network : OCN
Do Won A
kembali ke dalam ruang rawat Min Kyung. Dan melihatnya, Min Kyung bertanya,
bagaimana cara Do Won A mengetahui kalau ini adalah jempit rambut nya.
“Lee Jin
Sung memberimu itu, bukan?” kata Do Won A, menjawab.
“Jika aku
tidak meneleponnya untuk putus dengannya malam itu, dia pasti sudah tidur pada
jam itu. Maka dia tidak akan mendengar bel pintu. Dia tidak akan membuka
pintunya. Kalau begitu, menurutmu dia tidak akan mati seperti itu? Atau
menurutmu semua ini tidak akan terjadi jika aku tidak putus dengannya untuk
menikah?” tanya Min Kyung, tampak sedih dan menyesal.
Mendengar
itu, Do Won A teringat pada perkataan nya sendiri kepada Seo Kyung dulu.
“Jangan harap aku akan mengasihanimu. Sampai baru-baru ini, aku juga bertanya
kepada diriku pertanyaan yang sama berkali-kali. Jadi, aku bukan orang yang
bisa bilang bahwa itu bukan salahmu dan kamu harus melupakan semuanya lalu
fokus kepada bayinya. Kamu bisa memilih merasa bersalah atau tidak. Terserah
kepadamu,” balas nya.
Min Kyung
mengerti maksud Do Won A. Lalu dia memberitahu Do Won A bahwa pada malam itu,
Jin Sung ada mengatakan sesuatu yang aneh.
Seo Kyung
datang ke rumah Jin Sung, dan memeriksa semuanya kembali. Lalu dia menemukan
sedikit darah didekat lemari, dan diapun mengambil itu untuk di periksa.
Do Won A
datang ke Stasiun Ilsung. Tempat dimana katanya ada saksi yang pernah melihat
Do Won B dan Jin Sung bertemu. Dan Do Won A membayangkan situasi pada saat itu.
Jin Sung
mengambil poster selembaran gereja yang di bagikan distasiun. Lalu pada saat Do
Won B menelpon, dia langsung menjawab nya dengan marah. “Bukan aku. Untuk apa
aku melaporkanmu ke Propam? Aku datang untuk mengambil produknya.”
Min Kyung : “Malam itu, dia bilang dia
melihat mayat di Stasiun Ilsung.”
Didepan
loker penyimpanan, Jin Sung menemukan sebuah koper besar yang menghalangi nya.
Jadi diapun berniat untuk menggeser koper tersebut. Dia memasukan poster yang
baru saja di terimanya ke dalam koper tersebut, lalu dia membuka koper itu. Dan
dia terkejut, saat melihat apa yang ada di dalam koper itu. Dengan ketakutan dia langsung
berlari pergi darisana.
“Ada mayat,”
kata Jin Sung, memberitahu orang di dekatnya.
Do Won : “Malam saat Seo Kyung meninggal, aku
yang hidup di sini bertemu Lee Jin Sung di Stasiun Ilsung. Lee Jin Sung melihat
tas dengan jenazah korban keenam di dalamnya.”
Tepat pada
saat Jin Sung berlari, Do Won B tiba- tiba muncul di depannya. Do Won B menarik
Jin Sung dengan paksa ke tempat yang agak sepi dan menampar nya. Dan seorang
saksi melihat itu.
Do Won : “Aku yang lain sebenarnya mengincar
tas itu. Lalu dia naik kereta berharap bisa mendapatkan tasnya. Seo Kyung dan
Lee Jin Sung keduanya mati karena melihat mayat yang ada di dalam tas. Kalau
begitu, itu dia. Pelakunya di sini.”
Seseorang
dengan kaki terseret- seret kemudian datang dan membawa koper besar tersebut.
Do Won B berniat untuk mengejar nya, tapi sayangnya, dia terlambat.
Kereta
melaju melewati jalur yang aneh.
Di dunia
sebenarnya. Do Won B terbangun dari koma nya.
Di dunia
lain. Do Won A menunggu Seo Kyung di depan kantor polisi. Dan ketika Seo Kyung
datang, dia mengambil laporan Analisis Darah yang Seo Kyung bawa.
“Darah itu
berasal dari rumah Lee Jin Sung. Kupikir itu mungkin milik pelaku, tapi
ternyata aku salah,” jelas Seo Kyung. Dan Do Won A merasa senang, sebab ini
membuktikan bahwa dirinya memang tidak bersalah.
“Inspektur
Han. Aku akan menangkap orang ini sendiri. Aku akan menangkapnya apa pun yang
terjadi,” janji Do Won A, bertekad. Dan Seo Kyung merebut laporan itu.
Seo Kyung
menanyai, bagaimana Do Won A bisa tahu bahwa Ji Sung dan Min Kyung berpacaran.
Dan Do Won A menanyai, apakah Seo Kyung percaya bahwa ada dunia lain yang
seperti dunia mereka sekarang. Dan Seo Kyung tidak percaya, namun ada satu hal
yang di yakinin, tidak peduli dimanapun mereka berdua bertemu, hubungan mereka
tidak akan baik. Mendengar itu, Do Won A tersenyum geli.
“Namaku Seo
Do Won. Mari mulai dari sana.”
“Tidak. Ini
tidak mungkin awal kita,” balas Seo Kyung dengan ketus. “Kasus Pembunuhan
Mukyeong yang terjadi 12 tahun lalu. Kamu putra pembunuh, dan aku putri korban.
Itulah awal kita. Inspektur Senior Seo
Do Won, putra Seo Jae Chul.”
Mendengar
itu, Do Won merasa sedih.
Setelah Seo
Kyung berbicara dengan atasan untuk membahas kasus Jin Sung, dia kembali ke
dalam ruang kantornya. Dan Min Kyung sudah ada disana menunggu nya.
Min Kyung
memberikan flashdisk yang ada padanya kepada Seo Kyung. “Jin Sung memintaku
menjaganya agar tetap aman. Pak Seo memintaku memberikan ini kepadamu,”
jelasnya. Lalu dia pamit.
“Nona Park.
Jika kamu ingin merahasiakannya, bawalah sampai mati. Jangan membicarakanmu dan
Lee Jin Sung,” kata Seo Kyung, mengingatkan dengan baik.
“Aku
terkejut. Aku tidak menduga kamu akan mengatakan itu,” balas Min Kyung.
“Tidak ada
apa pun di dunia ini yang tepat untuk semua orang. Hanya ada standar yang benar
dan salah. Kamu harus hidup, bagaimanapun caranya,” jelas Seo Kyung.
Mendengar
itu, Min Kyung menyentuh perutnya dan merenung.
Flashdisk
tersebut berisikan data buku besar milik Jin Sung. Disana ada tertulis nama-
nama politikus dan pengusaha. Dan melihat itu, para polisi akhirnya percaya
bahwa apa yang Do Won A katakan adalah benar dan Do Won A mungkin tidak
bersalah.
Seo Kyung
menghubungi seseorang. “Hai. Bisa bantu aku? Tolong selidiki pemindahannya … …
Ke Kantor Polisi Mukyeong.”
Pada saat Do
Won A sedang tertidur, seseorang datang. Orang tersebut berjalan dengan kaki
yang agak pincang, dan dia berjalan mendekati rumah Do Won.
Do Won A
terbangun, karena dia tidak bisa tidur dengan nyenyak. Dan pada saat itu, dia
melihat bayangan seseorang masuk ke dalam rumahnya.
Dengan
waspada, Do Won A berdiri di dekat pintu dan menunggu sampai orang itu masuk ke
dalam kamar nya. Dan pada saat orang itu masuk, dia langsung menyerang nya.
“Siapa
kamu?” tanya Do Won A sambil menahan orang itu di tempat tidur.
“Do Won,”
panggil Orang itu. Dan Do Won A melepaskannya dengan ekspresi terkejut di
wajahnya.
“Ini bukan mimpi atau halusinasi. Tapi
semuanya agak berbeda dari sebelum nya. Orang hidup sudah mati. Orang mati
masih hidup.”
Orang
tersebut adalah Ayah Do Won.
Tags:
Train