Sinopsis K- Drama : Train Episode 4 part 3

Original Network : OCN



Do Won A kembali ke dalam ruang rawat Min Kyung. Dan melihatnya, Min Kyung bertanya, bagaimana cara Do Won A mengetahui kalau ini adalah jempit rambut nya.

“Lee Jin Sung memberimu itu, bukan?” kata Do Won A, menjawab.


“Jika aku tidak meneleponnya untuk putus dengannya malam itu, dia pasti sudah tidur pada jam itu. Maka dia tidak akan mendengar bel pintu. Dia tidak akan membuka pintunya. Kalau begitu, menurutmu dia tidak akan mati seperti itu? Atau menurutmu semua ini tidak akan terjadi jika aku tidak putus dengannya untuk menikah?” tanya Min Kyung, tampak sedih dan menyesal.

Mendengar itu, Do Won A teringat pada perkataan nya sendiri kepada Seo Kyung dulu. “Jangan harap aku akan mengasihanimu. Sampai baru-baru ini, aku juga bertanya kepada diriku pertanyaan yang sama berkali-kali. Jadi, aku bukan orang yang bisa bilang bahwa itu bukan salahmu dan kamu harus melupakan semuanya lalu fokus kepada bayinya. Kamu bisa memilih merasa bersalah atau tidak. Terserah kepadamu,” balas nya.


Min Kyung mengerti maksud Do Won A. Lalu dia memberitahu Do Won A bahwa pada malam itu, Jin Sung ada mengatakan sesuatu yang aneh.


Seo Kyung datang ke rumah Jin Sung, dan memeriksa semuanya kembali. Lalu dia menemukan sedikit darah didekat lemari, dan diapun mengambil itu untuk di periksa.


Do Won A datang ke Stasiun Ilsung. Tempat dimana katanya ada saksi yang pernah melihat Do Won B dan Jin Sung bertemu. Dan Do Won A membayangkan situasi pada saat itu.

Jin Sung mengambil poster selembaran gereja yang di bagikan distasiun. Lalu pada saat Do Won B menelpon, dia langsung menjawab nya dengan marah. “Bukan aku. Untuk apa aku melaporkanmu ke Propam? Aku datang untuk mengambil produknya.”

Min Kyung : “Malam itu, dia bilang dia melihat mayat di Stasiun Ilsung.”



Didepan loker penyimpanan, Jin Sung menemukan sebuah koper besar yang menghalangi nya. Jadi diapun berniat untuk menggeser koper tersebut. Dia memasukan poster yang baru saja di terimanya ke dalam koper tersebut, lalu dia membuka koper itu. Dan dia terkejut, saat melihat apa yang ada di dalam  koper itu. Dengan ketakutan dia langsung berlari pergi darisana.

“Ada mayat,” kata Jin Sung, memberitahu orang di dekatnya.


Do Won : “Malam saat Seo Kyung meninggal, aku yang hidup di sini bertemu Lee Jin Sung di Stasiun Ilsung. Lee Jin Sung melihat tas dengan jenazah korban keenam di dalamnya.”

Tepat pada saat Jin Sung berlari, Do Won B tiba- tiba muncul di depannya. Do Won B menarik Jin Sung dengan paksa ke tempat yang agak sepi dan menampar nya. Dan seorang saksi melihat itu.




Do Won : “Aku yang lain sebenarnya mengincar tas itu. Lalu dia naik kereta berharap bisa mendapatkan tasnya. Seo Kyung dan Lee Jin Sung keduanya mati karena melihat mayat yang ada di dalam tas. Kalau begitu, itu dia. Pelakunya di sini.”

Seseorang dengan kaki terseret- seret kemudian datang dan membawa koper besar tersebut. Do Won B berniat untuk mengejar nya, tapi sayangnya, dia terlambat.

Kereta melaju melewati jalur yang aneh.

Di dunia sebenarnya. Do Won B terbangun dari koma nya.


Di dunia lain. Do Won A menunggu Seo Kyung di depan kantor polisi. Dan ketika Seo Kyung datang, dia mengambil laporan Analisis Darah yang Seo Kyung bawa.
“Darah itu berasal dari rumah Lee Jin Sung. Kupikir itu mungkin milik pelaku, tapi ternyata aku salah,” jelas Seo Kyung. Dan Do Won A merasa senang, sebab ini membuktikan bahwa dirinya memang tidak bersalah.

“Inspektur Han. Aku akan menangkap orang ini sendiri. Aku akan menangkapnya apa pun yang terjadi,” janji Do Won A, bertekad. Dan Seo Kyung merebut laporan itu.



Seo Kyung menanyai, bagaimana Do Won A bisa tahu bahwa Ji Sung dan Min Kyung berpacaran. Dan Do Won A menanyai, apakah Seo Kyung percaya bahwa ada dunia lain yang seperti dunia mereka sekarang. Dan Seo Kyung tidak percaya, namun ada satu hal yang di yakinin, tidak peduli dimanapun mereka berdua bertemu, hubungan mereka tidak akan baik. Mendengar itu, Do Won A tersenyum geli.



“Namaku Seo Do Won. Mari mulai dari sana.”
“Tidak. Ini tidak mungkin awal kita,” balas Seo Kyung dengan ketus. “Kasus Pembunuhan Mukyeong yang terjadi 12 tahun lalu. Kamu putra pembunuh, dan aku putri korban. Itulah awal kita.  Inspektur Senior Seo Do Won, putra Seo Jae Chul.”

Mendengar itu, Do Won merasa sedih.


Setelah Seo Kyung berbicara dengan atasan untuk membahas kasus Jin Sung, dia kembali ke dalam ruang kantornya. Dan Min Kyung sudah ada disana menunggu nya.



Min Kyung memberikan flashdisk yang ada padanya kepada Seo Kyung. “Jin Sung memintaku menjaganya agar tetap aman. Pak Seo memintaku memberikan ini kepadamu,” jelasnya. Lalu dia pamit.




“Nona Park. Jika kamu ingin merahasiakannya, bawalah sampai mati. Jangan membicarakanmu dan Lee Jin Sung,” kata Seo Kyung, mengingatkan dengan baik.
“Aku terkejut. Aku tidak menduga kamu akan mengatakan itu,” balas Min Kyung.
“Tidak ada apa pun di dunia ini yang tepat untuk semua orang. Hanya ada standar yang benar dan salah. Kamu harus hidup, bagaimanapun caranya,” jelas Seo Kyung.

Mendengar itu, Min Kyung menyentuh perutnya dan merenung.


Flashdisk tersebut berisikan data buku besar milik Jin Sung. Disana ada tertulis nama- nama politikus dan pengusaha. Dan melihat itu, para polisi akhirnya percaya bahwa apa yang Do Won A katakan adalah benar dan Do Won A mungkin tidak bersalah.

Seo Kyung menghubungi seseorang. “Hai. Bisa bantu aku? Tolong selidiki pemindahannya … … Ke Kantor Polisi Mukyeong.”


Pada saat Do Won A sedang tertidur, seseorang datang. Orang tersebut berjalan dengan kaki yang agak pincang, dan dia berjalan mendekati rumah Do Won.


Do Won A terbangun, karena dia tidak bisa tidur dengan nyenyak. Dan pada saat itu, dia melihat bayangan seseorang masuk ke dalam rumahnya.


Dengan waspada, Do Won A berdiri di dekat pintu dan menunggu sampai orang itu masuk ke dalam kamar nya. Dan pada saat orang itu masuk, dia langsung menyerang nya.
“Siapa kamu?” tanya Do Won A sambil menahan orang itu di tempat tidur.

“Do Won,” panggil Orang itu. Dan Do Won A melepaskannya dengan ekspresi terkejut di wajahnya.




“Ini bukan mimpi atau halusinasi. Tapi semuanya agak berbeda dari sebelum nya. Orang hidup sudah mati. Orang mati masih hidup.”
Orang tersebut adalah Ayah Do Won.

Post a Comment

Previous Post Next Post