Sinopsis K- Drama : Flower Of Evil episode 1 part 3







Sinopsis K- Drama : Flower Of Evil episode 1 part 3
Original Network : tvN
Pagi hari. Saat terbangun, Ibu In Seo mengambil botol obat multivitamin nya. Dan dia terkejut, saat melihat ada seekor kecoak di dalam botol obat nya. Lalu dia pun langsung melemparkan botol obat tersebut.

Tepat disaat itu, Ji Won dan Detektif Im datang.

Ibu In Seo menceritakan bahwa dia selalu meminum vitamin setiap hari, tapi dia tidak tahu bagaimana bisa ada kecoak di dalam  botol nya. Mendengar itu, Ji Won merasa heran, karena tidak mungkin kecoak bisa masuk ke dalam botol, bila tidak ada orang yang sengaja memasukkan nya ke sana.
“Tapi kenapa kalian kemari?” tanya Ibu In Seo, heran.

Mendengar itu, Detektif Im teringat akan tujuan kedatangan nya. Dia menunjukkan foto anak di dalam lift dan menanyai, apakah Ibu In Seo mengenal anak tersebut. Dan Ibu In Seo mengenal anak itu.

“Dia tinggal di lantai 12. Dia tinggal di unit 1201. Namanya adalah …” kata Ibu In Seo sambil mencoba mengingat- ingat siapa nama anak tersebut. “Ah. Namanya Ji Hoon. Yoon Ji Hoon.”


Ibu In Seo lalu menanyai, bagaimana keadaan suaminya. Dan Ji Won menjawab bahwa Sang Jin baik- baik saja. Selagi mengobrol, Ji Won memperhatikan kancing baju Ibu In Seo yang tidak terkancing dengan rapi, kemudian dia menanyai, apakah Ibu In Seo sudah makan. Tapi Ibu In Seo tidak menjawab, melainkan dia menjelaskan bahwa In Seo dan Ayahnya sangat dekat, mereka berdua bahkan pergi mendaki bersama.


Tepat disaat itu, ponsel Ji Won berbunyi. Dan ketika dia membukanya, ternyata itu adalah pesan dari Detektif Im. “Kim Sang Jin berselingkuh. Beri tahu istrinya dan minta pernyataannya.”



“Apa ada masalah?” tanya Ibu In Seo, penasaran. Saat dia melihat raut wajah Ji Won dan Detektif Im yang tampak aneh ketika menatap nya.
“Tidak ada apa-apa,” jawab Ji Won, berbohong.

“Aku tidak bisa hidup tanpa In Seo dan suamiku. Tolong pastikan tidak ada yang menimpa mereka,” pinta Ibu In Seo. “Tolong bantu aku,” mohon nya. Dan Ji Won tersenyum menjawab nya.


Dirumah. Hee Sung bekerja membuat kerajinan logam dengan serius.


Moo Jin kemudian datang. “Anda bisa memperbaiki barang perak, bukan?” tanya nya. “Seseorang merekomendasikan tempat ini. Apakah pemiliknya, Pak Baek Hee Sung, ada?”

Mendengar itu, Hee Sung berhenti bekerja dan menyapa Moo Jin dengan senyum. “Anda bilang siapa yang merekomendasikan kami?” tanya nya dengan ramah.


Tapi senyum Hee Sung menghilang, saat dia melihat siapa yang datang. Dan Moo Jin juga sama. Moo Jin tampak seperti terkejut. Dan sebelum Moo Jin sempat mengatakan apapun, Hee Sung menyuruh nya untuk pergi, karena dia akan tutup toko lebih awal hari ini.


“Do Hyun Su,” panggil Moo Jin. Dan Hee Sung berhenti berjalan. “Do Hyun Su, bukan? Kamu tidak ingat aku? Kim Moo Jin,” kata nya sambil memperhatikan Hee Sung dengan sesakma. Dan Hee Sung pun berbalik menatap ke arah nya. “Rupanya memang kamu.”


“Lalu?” tanya Hee Sung dengan sikap dingin. “Apa yang akan kamu lakukan?”

“Aku tidak bilang akan melakukan apa pun. Aku hanya terkejut,” jelas Moo Jin dengan sedikit tergagap. “Aku datang untuk menemui Pak Baek Hee Sung. Suami Detektif Cha Ji Won,” jelas nya. “Apa dia pergi?”
“Kamu mengenalnya?” balas Hee Sung. “Apa kamu dan Detektif Cha Ji Won saling mengenal?” tanyanya.
“Ya... Kurang lebih begitu,” jawab Moo Jin, heran.



“Mau teh?” tanya Hee Sung sambil tersenyum ramah. “Aku punya teh yang enak.”

Didalam mobil. Detektif Im menanyai, apakah Ji Won tidak mau memberitahu tentang perselingkuhan Sang Ji, karena Ji Won kasihan kepada Ibu In Seo. Dan Ji Won beralasan bahwa dia tidak memberitahu Ibu In Seo, karena dia meragukan kebenaran dari Detektif Choi dan informasi berselingkuhan itu tidak ada hubungan nya dengan kasus ini.

Pas disaat itu, Detektif Choi mengirimkan pesan. “Kim Sang Jin baru-baru ini bertanya pada seorang rekan mengenai perceraian dan tunjangan anak. Dia tampak sangat tertekan mengenai tunjangan anak. Kamu masih membuang-buang waktu?”
“Kim Sang Jin dan putranya rutin mendaki. Selama tujuh tahun. Mereka sangat dekat.” Balas Ji Won.

“Jenis psikopat mana yang paling memusingkan?” tanya Detektif Choi. “Yang sabar.” Jawab nya.

Moo Jin duduk dengan gugup, saat Hee Sung menuangkan teh untuk nya. Dia mengatakan bahwa dia hampir tidak mengenali Hee Sung, dan dia mengenali Hee Sung karena mereka tumbuh besar di daerah yang sama, namun Hee Sung telah banyak berubah. Mendengar itu, Hee Sung hanya diam saja sambil meminum teh nya dengan tenang.


“Hari ini panas sekali, bukan? Aku berkeringat,” komentar Moo Jin.
“Sungguh? Aku baik-baik saja,” balas Hee Sung. “Suhu tubuhmu naik karena kamu menahan apa yang ingin kamu katakan. Silahkan. Ajukan pertanyaan yang terlintas di kepalamu saat kamu melihatku,” jelas nya.

Dengan gugup, Moo Jin menjawab bahwa tidak ada yang ingin di tanyakannya. Lalu dia meminum tehnya sedikit dan pamit. Dan Hee Sung, menanyai, apakah Moo Jin tidak ingin tahu, karena Moo Jin pasti sangat penasaran. Mendengar itu, Moo Jin terhenti.


“Tanyai aku,” kata Hee Sung, serius.



Moo Jin pun kemudian duduk kembali di tempat nya. Dan Hee Sung menuangkan teh untuk nya lagi. “Entah apakah kamu tahu atau tidak, tapi 18 tahun lalu… “ kata Moo Jin dengan kesulitan. “Jadi, pada hari kamu menghilang dari kota, terjadi pembunuhan. Mandor desa tewas.”
“Lalu?” tanya Hee Sung dengan tenang sambil meminum tehnya.

“Apa kamu terlibat dalam kejadian itu?”


Detektif Im dan Ji Won datang ke rumah Ji Hoon. Disana Ji Hoon menceritakan flash back kejadian yang terjadi kemarin.


Flash back. Ji Hoon mengejar anjingnya, Ttori, yang kabur ke tangga darurat. Dan disana mereka bertemu dengan In Seo. Karena Ttori pernah mengigit In Seo, maka In Seo pun menjadi takut kepada Ttori. Dan disaat itu, In Seo tidak sengaja terjatuh ke bawah tangga serta terluka. Flash back end.

Ketika Ji Hoon telah selesai bercerita, Ibu menanyai, kenapa Ji Hoon tidak memberitahu nya. Dan sambil menunduk kan kepalanya, Ji Hoon menjelaskan bahwa dia takut. Ibu In Seo pernah bilang, bila Ttori mengigit In Seo lagi, maka dia akan membunuh nya. Jadi karena itu, Ji Hoon tidak berani berbicara.

“Ibunya In Seo sangat keras dan teliti. Kurasa itu sebabnya putraku takut,” jelas Ibu Ji Hoon, melindungi putranya yang merasa bersalah.

Detektif Choi yang berada di ruang pengamat. Dia merasa terkejut saat mengetahui bahwa ternyata pelaku nya adalah anjing.


Didalam mobil. Ji Won dengan senang mengatakan bahwa itu hal yang bagus. Dan dengan heran, Detektif Choi, menanyai, jadi kenapa In Seo berbohong. Dan Ji Won menjawab bahwa menurut pernyataan orang sekitar, itu karena In Seo stress soal diet nya, jadi mereka harus mengalihkan kasus ini ke Divisi Wanita dan Kenakalan Remaja.

“Firasatku sangat kuat,” keluh Detektif Choi, kecewa.

“Ada pepatah yang kusukai. Mau mendengarnya?” tanya Ji Won dengan bangga. “Menyelidiki kasus berdasarkan teori yang salah  adalah definisi …”

“membuang-buang waktu seseorang,” kata Ji Won dan Detektif Im secara bersamaan sambil tertawa. Dan Detektif Choi langsung mematikan telponnya.


Detektif Choi masuk ke dalam ruang introgasi dan mempersilahkan Sang Jin untuk pergi. Dan Sang Jin tampak lega, lalu dia menunduk kan kepalanya, dan tatapan nya berubah dingin.


“Semua orang berpikir aku yang membunuhnya. Kamu, warga kota, dan polisi,” kata Hee Sung, menjawab pertanyaan Moo Jin.

“Kenapa senjata pembunuh ditemukan di ranselmu?” tanya Moo Jin, heran. “Kenapa mereka masih mengejarmu? Jika tidak bersalah, serahkan dirimu ke polisi untuk diselidiki dan bersihkan namamu.”


Mendengar itu, Hee Sung tersenyum kecil, “Bagaimana kamu tahu mereka masih mengejarku? Kamu memeriksanya?”

“Begini... Aku mendengarnya di suatu tempat. Karena aku wartawan…” jawab Moo Jin dengan gugup. Lalu dia berdiri dari tempat nya dan pamit.


Hee Sung menghentikan Moo Jin dengan menanyai, apakah Moo Jin akan melaporkan nya. Dan dengan gugup, Moo Jin menjawab tidak. Lalu diapun pamit dan ingin segera pergi. Tapi Hee Sung menghentikan nya lagi dengan menanyai, apakah Moo Jin sudah menikah. Dan Moo Jin menjawab tidak. Lalu dia pamit lagi dan berniat untuk benar- benar pergi. Tapi kata- kata Hee Sung menghentikan nya lagi.

“Kamu wartawan untuk koran mingguan, bukan? Kalau begitu, jam kerjamu pasti fleksibel,” kata Hee Sung sambil tersenyum.


Ji Won menemani Detektif Im ke apotek untuk membeli obat. Dan disaat Detektif Im sedang berbicara dengan apoteker, dia melihat- lihat obat yang ada di panjangan. Lalu dia melihat sebuah multivitamin dan merasa aneh. Sebab warna pil obat yang ada di dalam botol obat milik Ibu In Seo adalah berwarna putih. Tapi warna pil obat yang ada di dalam botol ini berwarna kuning.

Ji Won kemudian teringat tentang perselingkuhan Sang Jin. Dan sikap aneh Ibu In Seo. Mengingat semua itu, Ji Won mendengus tidak menyangka.



Sang Jin datang ke rumah sakit, dan menanyai dengan sikap dingin, apakah In Seo bisa keluar. Dan In Seo diam, tidak menjawab. Dengan heran, Ibu In Seo menanyai ada apa, karena dia juga masih ingin tetap disini. Dan Sang Jin mengatakan bahwa dia memohon. Dan Ibu In Seo pun mengerti.

Tepat disaat itu, Detektif Im dan Ji Won datang.


“Masih ada yang perlu diselidiki?” tanya Sang Jin, heran.

Ji Won tidak menjawab, dia menyalakan rekaman audio di ponselnya. “Pelakunya kamu, bukan? Orang yang memasukkan kecoak ke botol vitamin,” tanya nya dengan lembut kepada In Seo. “Kamu ingin mencegah ibumu meminumnya. Aku tahu kamu punya alasan untuk berbohong. In Seo, kita harus membiarkan ibumu memilihnya sendiri,” jelasnya sambil memegang tangan In Seo untuk memberikan nya keberanian.


“Ibu... “ panggil In Seo. “Tolong tunggu di luar,” pintanya.


Setelah Sang Jin dan Ibu telah keluar bersama dengan Detektif Im. In Seo memberitahu Ji Won bahwa dia tidak ingin Ibunya mendengar. Ayahnya adalah orang yang baik, setidak nya untuk dirinya.



Flash back. Ketika In Seo sedang memanjat gunung bersama Sang Jin, Eun Seok datang dan bergabung dengan mereka.
Saat Sang Jin dan Eun Seok sedang sibuk berfoto berdua, In Seo bersembunyi dan melihat dari jauh. Lalu dia melihat, Eun Seok memberikan sebotol obat multivitamin kepada Sang Jin.
“Ini tidak terlalu berbahaya, bukan?” tanya Sang Jin.
“Ini menghambat kemampuan stimulus saraf untuk sementara. Begitu berhenti meminumnya, dia akan baik-baik saja,” jawab Eun Seok.

“Dia orang yang berbeda sekarang. Dia lambat, bebal, dan tidak fokus. Dahulu... “ kata Sang Jin, bercerita.


Ibu In Seo menemukan bekas lipstik hasil perselingkuhan Sang Ji, dengan curiga dia menanyai apa ini. Dan dengan gugup, Sang Jin berbohong bahwa itu adalah bekas cat. Dan Ibu In Seo langsung percaya padanya.


“Kenapa sulit sekali bercerai?” tanya Sang Jin.
“Kamu berselingkuh...” kata Eun Seok dengan keras. Lalu dia teringat akan In Seo dan memelankan suaranya. “Kamu pikir akan mudah mempertahankan asetmu dan mendapatkan hak asuh atas putramu?”
“Hentikan,” balas Sang Jin sambil bersikap mesra dengan Eun Seok.

Flash back end
In Seo mengakui bahwa dia ingin memberitahu Ibunya, tapi dia tidak bisa. Lalu dia berpikir, bila Ayahnya bersikap jahat padanya, maka Ibu nya tidak akan terlalu sedih. Dan dia meminta maaf.
Mendengar itu, Ji Won dengan lembut menghapus air mata In Seo.

Post a Comment

Previous Post Next Post