Sinopsis K- Drama : Train Episode 1 part 3



Original Network : OCN


Do Won bertanya- tanya kepada polisi yang menemukan Sung Wook di sekitar rel kereta. Dan dia heran mendengar, kalau ternyata disana Sung Wook hanya menguburkan mayat kucing.


Ibu Sung Wook menyembunyikan sesuatu dilubang di dinding. Lalu dia menutupnya.

Kemudian disaat itu, Ibu melihat Sung Wook seperti ingin keluar. Jadi diapun segera menghentikan nya. “Kamu akan ke sana lagi? Stasiun Mukyeong?” tanyanya.

Do Won datang ke tempat Jung Min dan memintanya untuk membandingkan sidik jari di tas dengan sidik jari orang ini. Kemudian dia melihat pakaian korban yang sedang diperiksa oleh Jung Min. “Apa itu pakaian korban?”


“Ya. Tapi aku menemukan hal aneh,” jawab Jung Min. “Perusahaan ini bangkrut delapan tahun lalu. Lalu perusahaan lain mengakuisisi perusahaan ini. Nama mereknya berubah sepenuhnya delapan tahun lalu.”
“Lalu kenapa?” tanya Do Won, tidak mengerti.

“Ini diproduksi tahun lalu,” jelas Jung Min sambil memperlihatkan tahun dilabel pakaian itu. “Perusahaan yang mengambil alih tidak memproduksi ini sama sekali. Bukankah itu aneh?”


Do Won memperhatikan label tersebut dengan serius. "Tanggal produksi, Maret 2019".


Di kantor. Seo Kyung masih memikirkan, apakah ini adalah pembunuh yang sama. Lalu ketika sudah waktunya pulang, diapun pulang.


Jung Min memeriksa data Sung Wook, dan bertanya, apakah ini orangnya. Dan Do Won mengiyakan serta dia meminta hasil cepat.

“Kalian pasti berpikir kami langsung dapat hasil hanya dengan masukkan sidik jari ke mesin. Kamu tidak tahu itu hanya pekerjaan tangan yang melatih mata,” keluh Jung Min, kesal.


Seorang rekan Jung Min menghampiri Jung Min dan meminta foto TKP Stasiun Mukyeong. Dan Jung Min pun memperlihatkan foto- foto yang ada padanya. Lalu disaat itu, Do Won teringat sesuatu dan ikut melihat- lihat foto tersebut.


“Bahaya. Cermin. Lampu lalu lintas,” gumam Do Won saat melihat tulisan tanda- tanda lalu lintas yang ada di foto. “Hubungi aku begitu kamu dapat hasil dari sidik jari itu,” katanya. Lalu dia langsung berlari pergi.

“Hei. Do Won!” teriak Jung Min, bingung. 

Malam hari. Jung Min memperlihatkan hasil perbandingan sidik jari yang diminta oleh Do Won siang tadi kepada Seo Kyung.

“Apa Lee Sung Wook tersangkanya?” tanya Seo Kyung, terkejut.



“Ya. Kenapa? Kamu juga mengenalnya?” tanya Jung Min.

Tanpa menjawab, Seo Kyung segera menghubungi Do Won. Tapi nomor Do Won sedang tidak aktif. “Kamu tahu Do Won pergi ke mana?” tanyanya.


Do Won memeriksa sekitar rel kereta dan mencari tanda- tanda sesuai difoto. “Bahaya. Cermin. Lampu lalu lintas. Lampu lalu lintas,” gumamnya, ketika berhasil menemukan mereka. “Di mana rambu berhenti?” tanyanya, bingung.



Jung Min menghubungi Do Won dan memberitahukan bahwa hasil sidik jari cocok. Dan mendengar itu, Do Won mengerti. Lalu Do Won tiba- tiba berhasil menemukan rambu Berhenti. “Nanti kutelepon lagi. Terima kasih,” katanya. Lalu dia mematikan telpon.


Do Won menghubungi rekannya. Dia menyuruh nya mencari tahu tentang Bukgyungru. Dia yakin disanalah lokasi korban kelima.
“Geledah setiap tempat bernama Bukgyungru entah itu restoran Tionghoa atau paviliun di taman. Lakukan sekarang,” perintan Do Won.

“Baik, Pak. Aku mengerti,” jawab Rekan B.


Seo Kyung datang tepat disaat itu. “Apa maksudmu ada korban kelima?” tanyanya.


Keluar dari Stasiun Mukyeong, Seo Kyung menghentikan Do Won yang ingin pergi dan bertanya, apakah benar Sung Wook adalah tersangka dalam kasus ini. Dan Do Won menjawab bahwa mereka menemukan sidik jarinya di tas yang berisi korban, dan Sung Wook juga mengetahui lokasi semua korban di kubur. Jadi mereka harus menangkap nya dulu.


“Itu artinya dia pelakunya. Lee Sung Wook juga membunuh ayahku. Dia sangat dekat, tapi aku tidak tahu. Aku bahkan tidak menduga itu dia,” kata Seo Kyung. “Kamu juga ingat, bukan? Sung Wook dan ibunya mengambil tunjangan kematian ayahku. Jika Lee Sung Wook pelakunya, semuanya masuk akal,” jelasnya, bertanya.

Mendengar itu, Do Won merasa gugup. “Lee Sung Wook tidak ada hubungannya dengan kematian ayahmu. Ini kasus yang sangat berbeda.”


Seo Kyung tidak percaya, dia yakin Sung Wook adalah pembunuh Ayahnya. Dan Do Won pun menjelaskan bahwa Sung Wook yang sekarang berbeda dengan Sung Wook 12 tahun yang lalu, sebab kepala Sung Wook pernah terluka karena kecelakaan. Tapi sekarang mereka harus menangkap nya dan mencari tahu dimana Bukgyungru.


“Do Won,” panggil Seo Kyung. Dan Do Won pun mendekatinya. Lalu dia ikut melihat ke arah yang sama dengan Seo Kyung.
 Di dinding stasiun ada tertempel stiker bertuliskan. Bukgyungru. Melihat itu. Do Won merasa terkejut.

Ketika Ibu terbangun, dia terkejut, karena menyadari kalau Sung Wook telah pergi dari samping nya. Lalu tiba- tiba seseorang mengendor pintu.


Rekan B dan Rekan A datang ke rumah Sung Wook, dan menanyai dimana Sung Wook.







Di dekat rel kereta. Sung Wook berdiri di depan sebuah lubang yang terbuka dengan gemetar.


Saat Do Won berjalan di sekitar rel kereta, tiba- tiba saja dia merasa telinganya berdenging. Ada suara kereta dan orang berjalan. Lalu dari belakang, Sung Wook memukul kepala nya dengan sekop.


Sung Wook memakan permen nya dengan tenang sambil memperhatikan Do Won yang pingsan dihadapan nya.



Seo Kyung menemukan sebuah jalan kecil. Dan didekat sana ada sebuah bangunan yang dipintu nya terdapat stiker. "Bukgyungru".


Seo Kyung masuk ke dalam bangunan tersebut, dan dia membuka salah satu tong plastik yang ada disana. Didalam tong plastik itu ada sebuah tas besar. Dan didalam tas itu dia menemukan mayat utuh seorang wanita.


Sung Wook berjalan masuk ke jalan kecil yang barusan Seo Kyung masuki. Sebab dia melihat pagar bangunan yang awalnya tertutup, sekarang terbuka.


Seo Kyung menghubungi Do Won. Tapi karena Do Won sedang terluka, maka diapun tidak bisa mengangkatnya.


Jam di dalam stasiun yang awalnya mati, tiba- tiba saja, jam itu mulai bergerak. Dan lampu lalu lintas di rel kereta yang awalnya juga mati, tiba- tiba saja mulai beraktifitas.


Seo Kyung heran mendengar suara itu. Lalu dia menemukan sebuah tiket kusam di dekat kakinya, dan diapun memungut serta melihat nya. "Dari Seoul ke Mukyeong, 14 Februari 2020"


Sung Wook masuk ke dalam bangunan. Dan Seo Kyung langsung bersikap waspada.



Do Won sedikit tersadar. Dia membuka matanya dan menatap ke depan. Dan dia terkejut saat melihat sebuah kereta tiba- tiba saja melaju sangat cepat ke arah nya.

Post a Comment

Previous Post Next Post