Original Network : OCN
Polisi
menuntun Sung Wook ke "Ruang Merekam Pernyataan". Tapi sebelum mereka
sampai di sana, Sung Wook berhenti berjalan. “Hujan… Hujan …” gumamnya seperti
ketakutan.
Kemudian
tepat disaat itu, Seo Kyung muncul. Dia memberitahu si polisi bahwa dia ingin
berbicara sebentar dengan Sung Wook. Setelah mengatakan itu, dia langsung menarik
Sung Wook ke dalam satu ruangan terdekat dan mengunci pintunya.
Seo
Kyung menarik kerah baju Sung Wook dan memojokkan nya ke dinding. “Ayah Do Won
tidak mungkin membunuh ayahku. Jika dia pembunuhnya, mustahil bagi para korban
yang ditemukan di Stasiun Mukyeong memakai perhiasan ibuku karena ayah Do Won
sudah meninggal. Ibumu berbohong tentang semuanya, bukan?” tanyanya denga
tegas. “Itu kamu, bukan? Kamu pelakunya, bukan? Katakan,” paksa nya sampai
berteriak.
“Keretanya
datang. Kereta. Tut tut tut,” kata Sung Wook seperti orang bodoh.
Mendengar
itu, Seo Kyung merasa kecewa, sebab sepertinya bukan Sung Wook juga pelaku nya.
Lalu tiba- tiba Sung Wook mengatakan ‘hujan’ , ‘Stasiun Mukyeong’ , ‘Kereta
datang’ , ‘Mayat’ . Itu katanya sambil menatap ke luar jendela. Lalu dia
menatap Seo Kyung dengan mata terbuka lebar.
“Orang
itu naik kereta,” kata Sung Wook.
Polisi
mengendor pintu ruangan, dan meminta Seo Kyung untuk membuka pintunya. Dan
tepat disaat itu, Mi Sook lewat. Dan Seo Kyung pun keluar dari ruangan sambil
membawa Sung Wook keluar juga. Dan si polisi langsung membawa Sung Wook
bersamanya.
Tanpa
berbasa- basi untuk menyapa, Seo Kyung langsung mengatakan kepada Mi Sook bahwa
bukan Ayah Do Won yang membunuh Ayahnya. Orang yang membunuh Ayahnya sama dengan
orang yang membuang mayat di Stasiun Mukyeong. Namun dia akan memberitahu lebih
jelas setelah dia yakin. Setelah mengatakan itu, Seo Kyung pun langsung pergi.
Dan Mi Sook merasa bingung.
Jung
Min memeriksa sidik jari pada cangkir kopi yang ditemukan di supermarket. Lalu
dia merasa sangat terkejut, karena ada sesuatu yang mustahil. Mendengar itu,
Rekan B dan Jin Woo yang sedang makan segera mendekatinya untuk melihat apa
yang aneh.
Do
Won terus terpikirkan tentang Seo Kyung. Jadi diapun menelponnya.
Seseorang
datang ke kantor polisi tempat Do Won berada. Dan Do Won sangat terkejut ketika
dia melihat nya.
Jung
Min menunjukkan hasil sidik jari pada cangkir kopi, itu adalah sidik jari Lee
Ji Young, korban kelima. Dan melihat itu, Rekan B serta Jin Woo merasa sangat
terkejut juga, karena seharus nya itu tidak mungkin.
“Benar
sekali. Bagaimana sidik jari orang mati ditemukan di cangkir yang dibuang dua
hari lalu?” jelas Jung Min.
Orang
yang datang ke kantor polisi adalah Lee Ji Young, orang yang harusnya menjadi
korban kelima. Melihat dia, Do Won merasa sangat terkejut.
Seo
Kyung datang ke Stasiun Mukyeong. Dan saat dia melihat pemberitahuan disana
bahwa Stasiun Mukyeong sudah di tutup setelah 3 Mei 2015, Seo Kyung merasa
sangat geli. “Kereta? Itu omong
kosong,” gumamnya.
Tapi
kemudian Seo Kyung teringat pada tiket kereta yang ditemukannya. Di tiket
tersebut tertulis jelas "Dari Seoul ke Mukyeong, 14 Februari 2020".
Dan dia masih menyimpan tiket tersebut dengan nya. Dan dia pun merasa sangat
heran.
Jam
di dinding bergerak. Dan stasiun mulai beraktifitas. Mendengar suara itu, Seo
Kyung merasa bingung, ada apa. Dan tepat disaat itu, sebuah kereta melintas
tepat di depan matanya. Tapi kereta tersebut sangat cepat, sehingga tiket di
tangannya pun terhembus oleh angin dan terbang.
Ji
Young memperlihatkan KTP nya untuk membuktikkan kalau dia adalah benar Ji
Young. Dan melihat itu, Do Won semakin heran, apa yang sebenarnya terjadi.
Apalagi saat dia melihat bekas luka dileher Ji Young sama persis seperti bekas
luka di leher jasad korban kelima.
“Perawat
memberitahuku ada beberapa detektif di sana. Omong-omong, kenapa mereka bilang
aku sudah mati?” tanya Ji Young dengan bingung.
Ketika
kereta berhenti, Seo Kyung merasa bingung. “Tidak mungkin,” gumam nya. Lalu dia
mendekati pintu masuk kereta tersebut dan coba untuk menyentuh nya. Hasilnya
dia beneran bisa menyentuh kereta tersebut. Lalu diapun mengingat perkataan
Sung Wook saat di kantor polisi tadi padanya.
“Stasiun ini adalah perhentian terakhir di
jalur ini, Stasiun Mukyeong. Kereta akan berhenti sesaat sebelum memasuki
Stasiun Mukyeong. Mereka yang ingin turun, tolong tunggu sampai keretanya
berhenti di stasiun.”
Itulah
pengumuman dari dalam kereta. Dan seorang pria dengan sebuah koper yang besar
dia melewati satu persatu gerbong kereta yang kosong. Lalu dia membuka pintu
kereta dan melemparkan koper besar itu keluar.
Seo
Kyung melihat hal tersebut dan mendekati koper besar itu. Namun sebelum dia
sempat membuka koper itu. Dari belakang seseorang menodong kan pistol padanya.
Seorang
polisi yang berjaga di luar Stasiun Mukyeong. Dia terkejut pada saat mendengar
suara tembakan itu.
Diruang
introgasi. Do Won memperlihatkan foto korban kepada Ji Young. Dan melihat foto
itu, Ji Young merasa sangat terkejut, karena korban sangat mirip dengannya.
Rekan
B menelpon Do Won dan melaporkan tentang hasil sidik jari yang aneh. Mereka
sudah memeriksa berkali- kali, tapi
sidik jari itu benar- benar milik Ji Young. Dan itu tidak mungkin bahwa DNA
korban bisa sama dengan Ji Young, bahkan walaupun mereka adalah kembar identik.
Mendengar
itu, Do Won merasa bingung dan menatap ke arah Ji Young yang berada di dalam
ruangan. Lalu tiba- tiba telpon kantor berbunyi.
Do
Won sampai di Stasiun Mukyeong.
Si
polisi yang berjaga di stasiun menjelaskan bahwa benar- benar tidak ada orang
yang masuk ke dalam stasiun, tapi ntah bagaimana ada koper besar muncul. Ah,
dia ingat, hanya ada satu orang yang datang, yaitu seorang Jaksa wanita.
Mendengar itu, Do Won segera memeriksa ke sekitar dan mencoba untuk menghubungi
Seo Kyung.
Mayat
yang berada di dalam koper itu, tampak nya seperti Nenek Ji Young.
Di
dunia lain. Kereta sampai di Stasiun Mukyeong, dan para penumpang keluar dari
dalam kereta. Salah satunya orang yang memegang pistol.
Do
Won terkejut pada saat dia menemukan jejak darah di sekitar rel kereta. Dan
ketika dia mengikuti jejak darah itu, dia menemukan Seo Kyung, dan dia sangat
terkejut. Seo Kyung sudah meninggal dengan bekas tembakan dikepala nya. Dan dia
diduduk kan di dekat tiang.
“Seo
Kyung. Seo... Seo Kyung,” panggil Do Won dengan suara gemetar seperti ingin
menangis. “Seo Kyung. Seo Kyung,” panggilnya terus sambil memeluk Seo Kyung dan
menangis histeris. Tapi walaupun dia bersikap begitu, Seo Kyung telah
meninggal.
Di
dunia lain. Orang yang memegang pistol itu, dia adalah Do
Won dari dunia lain.
Tags:
Train