Sinopsis Lakorn : Girl Next Room – Security Love Episode 03 - 2


Note : Menurutku pribadi, pembaca di bawah 19 tahun, di harap tidak lanjut membaca. Terimakasih.
Sinopsis Lakorn : Girl Next Room – Security Love Episode 03 - 2
Images by : GMM Tv
==Security Love==
Iklan Rosy Lipstick yang di lakukan View mulai di tayangkan dan membuatnya semakin terkenal. Tonnam, teman Fai (akhirnya, tahu juga namanya), mulai membayangkan jorok, sheingga di tendang sama Fai. Dia memarahi habis-habisan karna bepikiran begitu kotor. Tonnam bingung karna Fai sangat marah padahal biasanya tidak peduli dengan apapun yang dia ucapkan.
--


Fai pergi kerja dengan kesal. Tapi, pas udah sampai, dia baru sadar kalau topi satpamnya tertinggal. Jadi, dia menelpon Tonnam dan meminta tolong untuk mengantarkan topinya ke asrama Jamjan. Tonnam melihat topi Fai yang ada di atas meja dan bilang akan mengantarkannya.
--



Tapi, yang pada akhirya mengantarkan adalah Ploysai. Tonnam meminta tolong padanya untuk mengantarkan topi itu. Fai bisa tahu kalau Tonnam pasti sibuk main game. Dia jadi nggak enak karna merepotkan Ploysai.


Karna mereka sudah dekat, Fai mengelus kepala Ploysai. Hal itu terlihat oleh View yang baru saja keluar asrama. Tampaknya, dia cemburu.



Setelah Ploysai pergi, View segera menghampiri Fai dan menanyakan mengenai Ploysai. Siapa dia?
“Ah, dia tetanggaku. Ayahnya membuka toko kelontong.”
“Kau dekat dengannya?”
“Kami sudah kenal lama.”
“Berapa lama? Lebih lama daripadaku?”
“Ya, sekitar 3 tahun.”


View beneran cemburu dan bersikap ketus. Dia bahkan dengan dingin berkata tidak bisa makan dengan Fai. Fai dengan baik berkata kalau View bisa mengirim SMS, tidak perlu turun. View malah menanggapi ketus kalau dia tidak akan bicara tatap muka dengan Fai lagi.
“Aku ada acara talkshow. Pastikan kau melihatnya,” ujar View dan langsung pergi.
--



Acara talkshow di mulai. Dan Fai beneran menontonnya secara streaming. Pertanyaan mulai di ajukan satu persatu. Dan salah satunya mengenai kehidupan percintaan View, apa statusnya?


“Aku single. Beneran single,” jawab View. “Aku suka pria yang jelas. Pria yang jujur dan tidak perayu. Aku tidak suka playboy. Jika aku tahu kalau dia selingkuh dariku, maka itu akhirnya.”



Usai View menjelaskan tipe pria idamannya, MC mulai memanggil Phanphu ke panggung. View terkejut apalagi Phanphu memberikan sebuket bunga padanya. MC memberitahu View kalau Phanpu langsung menghubunginya begitu tahu kalau View akan mengikuti acara ini.


Phanphu terang-terangan memuji View dan membuatnya terdengar ambigu. Dia bahkan mengajak View dinner. Dan tentu saja, itu bisa menggiring opini publik.


Melihat acara itu, membuat Fai semakin minder.
--



Dan benar saja bukan, esok harinya, teman sekampus View membicarakan mengenai acara kemarin. Mereka membahas mengenai Phanphu yang terang-terangan mendekati View. View membantah kalau itu hanya basa basi.


Hm, tapi buktinya, Phanphu sampai datang ke kampus menjemput View. Dia bahkan sudah menanyakan jadwal View dari Doughnut dan katanya View bebas hari ini, jadi dia ingin ngajak dinner.

 


View dengan sopan meminta izin untuk menanyakan ulang jadwalnya dengan Doughnut. Dia sedikit menjawab untuk menelpon Doughnut. Sudah bisa di tebak, Doughnut menyuruh View pergi dengan Phanphu. Dia bahkan menyuruh View untuk memilih tempat duduk saat di restoran, dimana orang-orang bisa melihat jelas dan memotretnya. Jika ada yang melihat dan memotret, mereka bisa membuat kehebohan agar  View semakin terkenal dengan judul artikel “View Wiwa sedang kencan dengan pria tampan kaya.” View tampak keberatan, tapi Doughnut tidak peduli dengan penolakannya.


Dan mau tidak mau, View memaksakan senyum dan pergi dengan Phanphu.
--


Fai masih tampak murung. Saat Tankhun datang dan membawakannya makanan, dia tetap tidak bersemangat.
--



Phanphu membawa View makan di restoran mewah. Dia membahas mengenai film View, dimana View terlihat cantik dan sexy. View hanya tersenyum tipis menanggapi.
--



Fai akhirnya menceritakan permasalahan cintanya. Dan sekarang, dia ingin mendengarka pendapat Tankhun.
“Apa kau sudah menyatakan perasaanmu padanya?”
“Masih belum.”
“Itulah masalahnya. Kau harusnya nyatakan langsung. Itulah kenapa dia tidak yakin hubungan kalian.”
“Aku rasa, sudah kelihatan jelas kalau aku menyukainya.”
“Tapi, kau tidak mengatakannya. Wanita itu lebih suka mendengarkan pernyataan. Dalam kasus ini, tindakan tidak cukup kuat di bandingkan kata-kata,” nasehat Tankhun.


Eh, Fai malah membalas kalau Tankhun pun tidak mengatakan perasaannya pada Sundae (ini sebelum Tankhun berbaikan dengan Sundae). Tankhun beralasan kalau kasusnya berbeda dan sekarang yang di bahas adalah mengenai Fai. Jangan upah topik.
Tankhun menyarankan agar Fai mencari moment yang tepat untuk menyatakan perasaan. Mungkin bisa di hari ulang tahun nya atau sejenisnya. Kasih hadiah dan nyatakan cinta.
“Tapi, aku tidak tahu kapan ulang tahunnya.”
“Izinkan aku untuk memanggilmu ‘bodoh.’ Jika kau merasa tersinggung, silahkan balas. Ada banyak cara untuk mencari tahu tanggal ulang tahunnya. Kau bisa bertanya padanya tanpa dia sadar apa yang akan kau lakukan! Dasar bodoh!” kesal Tankhun.
--



Phanpu memberitahu View kalau dia mengadakan pesta pembukaan untuk club barunya mingu depan. Dan dia ingin View datang. View tidak berani menerima dan membuat alasan harus bertanya pada P’Doughnut nya. Phanphu tidak menyerah dan malah bilang akan menanyakan sendiri pada Doughnut.
--



Phanpu yang mengantar pulang View, dan tampak Fai cemburu. Walau begitu, Fai tetap profesional dalam melakukan pekerjaannya. Dia mengizinkan Phanpu masuk ke dalam lapangan asrama setelah dia menunjukkan KTP-nya.



View tidak langsung turun dari mobil. Dia berbasa basi sejenak, mengucapkan terimakasih dan berjanji akan mentraktir kembali lain kali. Phanpu kemudian akting sakit perut sehingga View menawarkan untuk memberikan obat. Dia menyuruh Phanpu untuk menunggu sementara dia masuk dulu mengambil obat. Phanpu menolak dan ingin masuk, dengan alasan biar View tidak bolak balik.
“Tapi, pria tidak di izinkan masuk ke dalam gedung. Ini asrama wanita,” beritahu View.


Phanpu baru tahu. Sakit perutnya langsung hilang. Ekspresinya tampak kecewa. Dia kemudian nanya, gimana kalau ayah View datang berkunjung nanti? View menjelaskan kalau begitu, ayahnya harus meninggalkan KTP di pos satpam dan harus pergi sebelum jam 5 sore.
“Kau harus memikirkan untuk tinggal di condo saja,” ujar Phanpu.
“Aku sudah memikirkannya tapi belum ada mencari.”
“Biar ku bantu. Aku mengenal banyak orang di bidang real estate. Ada banyak tempat yang bagus dan nyaman. Beberapa bahkan letaknya tidak jauh dari tempatku. Aku bisa menjagamu dengan lebih baik,” ujar Phanpu, membujuk.


Fai yang mengawasi daritadi, merasa tidak nyaman dan memutuskan untuk menelpon View. View segera mengangkatnya dan berbohong kalau yang menelpon adalah P’Doughnut, baru dia bisa alasan keluar dari dalam mobil Phanpu secara sopan.
Setelah mobil Phanpu pergi, Fai langsung menghampirinya dan bertanya kenapa View tidak langsung keluar dari mobil?



“Kami ciuman,” bohong View.
“Apa? Kau bercanda kan?”
“Tidak.”
“Kenapa?”
“Kau terkejut?” tanya View, balik. “Aku hanya bercanda,” tawanya.



Fai kesal karna View bercanda seperti itu. Dia hampir saja serangan jantung. View tampak senang melihat reaksinya. Tapi, dia juga sengaja bilang, “Ku kira kau hanya peduli dengan gadis bertopi itu (Ploysai).”
View sudah mau ke dalam, tapi Fai langsung ngajak View untuk makan hot pot bersama. Apa View masih mau? Jumat ini adalah ulang tahun View, jadi dia ingin mengajaknya makan.
“Aku kira kau nggak akan nanya.”
“Apa kau kosong hari itu? Aku akan ambil cuti.”
“Tidak kosong. Tapi, pekerjaanku harusnya selesai jam 10 malam. Aku bisa makan tengah malam,” setuju View.
Fai sangat senang mendengarnya. Dia akan menunggu View, Jumat ini, jam 10 malam.
--
Hari Jumat,
Fai sudah sangat bersemangat memikirkan dinner-nya dengan View malam ini.
--


Sementara View sedang sibuk pemotretan dengan dua orang model pria.
--



Tankhun menemani Fai untuk pergi ke resto-resto, mencari tempat yang bisa menyewakan ‘all-you-can-eat-buffet’ dalam waktu yang cukup lama. Dia mau tempat spesial untuk di hias sekitar jam 10 malam – 3 pagi, untuk 2 orang.
Tankhun bahkan membantu Fai untuk menawar harga. Harganya sangat mahal, tapi karena Tankhun bilang Fai mau menyatakan cinta, pemilik tempat akhirnya mau menurunkan harga.



Begitu tempat di dapat, Tankhun segera membantu Fai untuk menghias tempat. Sambil menghias, Tankhun nanya, apa Fai udah ada beli kue? Eh, Fai ternyata nggak kepikiran sama sekali beli kue.
--



Pemotretan View berlangsung sampai malam. View sudah lelah tapi Doughnut masih terus menyuruhnya berpose.
--



Fai akhirnya membeli sebuah kue sederhana. Tankhun protes karna kue Fai atasnya kosong, tidak ada hiasan sama sekali. Akhirnya, dengan bantuan Tankhun, Fai bisa menemukan tempat jualan yang mengizinkan untuk memakai sedikit barang jualannya untuk menghias kue Fai.
--



Akhirnya pemotretan View selesai juga.
Dan lampu tiba-tiba padam. Phanpu muncul sambil membawa kue besar dan orang-orang menyanyikan lagu ‘Happy Birthday.’ View tidak menyangka dan berterimakasih. Phanpu memberitahu kalau dia juga sudah menyewa tempat Karaoke di Thonglor. Mari merayakannya bersama.


View mau menolak karna sudah ada janji, tapi dia tidak bisa mengatakannya. Apalagi Doughnut segera menyuruhnya bertukar baju.
--


Fai sudah menyiapkan semuanya untuk View. Dia menunggu View datang dengan antusias, seorang diri.


Kue sederhana juga sudah ada di atas meja.


Post a Comment

Previous Post Next Post