ATTENTION
:
Menurut saya pribadi, drama ini tidak
sesuai untuk usia di bawah 19 tahun. Jadi, jika ada yang di bawah 19 tahun,
harap tidak lanjut membaca. Pemirsa di harap bijak. Terimakasih.
=====
Sinopsis Lakorn : Sapai Import Episode 12 - 1
Images by : Channel 7
“Apa maksudmu?” tanya Pit.
“Sebentar lagi kalian akan tahu. Tunggu saja kedatangan Khun Mae dan Khun Don yang akan segera tiba lalu membongkar --- ups. Aku bermaksud akan menjelaskannya pada kalian.”
Ratree ketakutan sendiri. Padahal tidak ada yang mengatakan apapun padanya, tapi dia malah berteriak kalau dia tidak tahu apapun. Dia bahkan menyebut Lisa yang hanya beromong kosong dan jangan di percayai. Bukti konkret dari ketakutannya adalah dia mengajak Nenek untuk pulang saja dan jangan dengarkan apapun yang Lisa katakan. Semua hanya omong kosong.
“Omong kosong? Atau kau takut?”
ejek Lisa.
“Kenapa aku harus takut?!” balas
Ratree, berteriak.
“Jika kau tidak takut, makan
tunggu dan dengarkan saja.”
Di saat yang tepat, Don dan Orn tiba. Ratree semakin panik dan semakin membujuk nenek untuk pulang. Orn menyuruhnya untuk tidak terburu-buru karna dia punya cerita untuk di ceritakan mengenai kebohongan Ratree.
Setelah
Ratree menemui Lisa hari itu, Lisa segera menelpon Don. Dia memberitahu
mengenai Ratree yang menemuinya dan mencoba membuatnya agar bercerai dari Don.
--
Dan
ada juga bagian yang ketika di dengarkan, itu bukan suara Orn, walaupun hampir
mirip.
“Kau
benar. Kau brilian! Kau pantas menjadi istri dari Don Praituksa!” puji Don.
“Biar ku berikan hadiah.”
Hadiah
yang mau di berikan adalah ciuman. Tapi, di tolak mentah-mentah sama Lisa karna
ini saatnya untuk serius. Don ingin pergi menemui Ratree. Lisa melarang karena
Ratree pasti tidak akan mengaku. Jadi, mereka harus mencari cara untuk
membongkar kebusukan Ratree.
“Khun
Don segera temui Khun Mae dan beritahu masalah ini. Karena kita akan
memulai akting dramatis agar semua orang percaya. Kita harus membuat orang
yakin bahwa aku akan menceraikanmu.”
“Dan
bagaimana dengan Rin?”
“Rin tidak boleh tahu hal ini. Hanya kau, Khun Mae dan aku yang akan tahu hal ini. Dengan begitu, semua akan tampak lebih nyata dan menyakinkan.”
End
Setelah Orn menjelaskan yang
terjadi, Lisa menambahkan bahwa Don lah yang menyuruhnya tinggal smenetara di
sini untuk menipu Ratree kalau dia sudah pergi. Dan sewaktu dia ada di sini,
ada beberapa orang yang ternyata diam-diam menerobos masuk, jadi dia dan Khun
Don harus berpura-pura menjadi hantu.
Don
dengan sengaja memakai baju putih dan topi koboi, untuk membuat semuanya yakin
kalau dia adalah hantu Khun Suthep. Agar tidak ada yang berani masuk lagi.
End
Semua menghela nafas lega saat tahu tidak ada hantu di sini. Ratree berusaha mengalihkan topik dengan memarahi mereka yang sudah heboh padahal dia sudah bilang tidak ada hantu. Untung Orn segera mengalihkan topik kalau masalahnya bukan mengenai hantu, tapi mengenai Ratree.
Ratree mulai memohon dan membujuk Nenek untuk tidak mendengarkan ucapan Orn karna Orn adalah penipu berbisa. Dia menuduh Orn sengaja menjebaknya karna ingin dia menjauh dari Don.
“Nenek, itu bukan suaraku,” ujar
Ratree panik, padahal belum ada yang mengatakan apapun. “Khun Lisa memalsukan
suaraku,” tangis Ratree.
“Memalsukan suara? Seperti kau
yang memalsukan suara Khun Mae?”
balas Lisa.
Paula segera berkomentar kalau itu bukan suara Orn karna suara Orn lebih rendah, sementara suara di rekaman cukup nyaring. Ko berkomentar kalau suaranya terlihat seperti suara wanita muda juga.
“Apa kalian semua tuli?! Kau bisa
dengar kalau itu suaranya!!” teriak Ratree, menggila. “Akui saja. Kau sengaja
memanfaatkan wanita ini (Lisa),” ujarnya menatap Orn dengan tajam. “Nenek, dia
bahkan berbohong kalau dia sakit kanker. Tolong percaya padaku,” tangis Ratree.
Ratda yang geram. Dia menyuruh
Ratree untuk berhenti berbohong padahal semua juga sudah terungkap! Ratree
terus berteriak kalau dia tidak berbohong melainkan Orn yang sudah berbohong.
Dia bahkan menunjuk-nunjuk Orn dan menyuruhnya berhenti bersikap sok baik.
“Nenek, nenek percaya padaku
kan?” ujar Ratree, tersenyum.
“Nenek… kenapa aku harus
berhenti?”
“Berhenti mengarang cerita dan
menuduh orang lain. Mae Orn tidak bersalah dalam masalah ini. Kaulah yang
bersalah!” tegas Nenek, menatapnya marah dan kecewa.
“Dan orang lain itu adalah
putriku! Kau kira aku tidak bisa mengenali suara putriku sendiri?! Akui
kesalahanmu. Minta maaf pada Mae Orn dan Lisa. Aku akan menganggap masalah ini
tidak pernah terjadi. Dan kita akan hidup seperti biasanya.”
Nenek panik dan terus meminta maaf, menyuruh Ratree untuk tenang. Bukannya tenang, Ratree semakin menggila. Dia melihat pecahan vas bunga di lantai. Dia mulai menuduh semua orang tidak mencintainya, jadi untuk apa dia hidup? Dia mau mengiris tangannya. Don, Pit dan Pat bergerak cepat segera menahannya dan merebut pecahan vas bunga itu.
Ratree masih sambil berteriak
berlari keluar. Nenek panik dan memohon agar seseorang mengejar Ratree. Nenek
takut Ratree akan melukai diri sendiri karna kondisi mental Ratree tidak
normal.
Lisa dan Don lah yang berlari
mengejar Ratree. Sementara semua panik karena Nenek pingsan.
Ratree ternyata ada di dekat sana
dan memperhatikan mereka sedari tadi. Dan begitu Lisa sendirian, dia segera
mengemudikan mobilnya mengarah ke Lisa. Otaknya masih cukup berfungsi karna dia
tidak menabrak Lisa. Lisa cukup pintar untuk langsung menelpon Don dan shareloc.
Hm, baru sedetik, Ratree berubah
pikiran dan mau menabrak Lisa. Lisa langsung menghindar. Ratree turun dari
mobil dan mulai memukuli serta mencekik Lisa. Astaga. Wanita lemah seperti dia
bukanlah lawan Lisa. Selama ini, Lisa hanya bersikap baik, tapi Ratree sudah
kelewatan.
Dasar orang sinting! Ratree malah
mengambil senjata yang ada di bagasi dan menyerang Lisa. Untung Don datang di
saat yang tepat. Merebut senjata itu dan melemparnya jauh. Dia memperingati
Ratree kalau dia akan melaporkannya ke polisi agar di tangkap. Dan tidak akan
ada satupun keluarganya yang akan menolong! Jadi, pergi sekarang juga!!!
Don tidak takut dengan peringatannya. Ratree sadar kalau tidak ada yang memihaknya lagi juga langsung kabur.
Nenek sudah kembali ke
kediamannya. Ratda dan Orn bekerja sama untuk merawatnya. Walau sakit, Nenek
masih mengkhawatirkan Ratree. Ratda sudah berubah, dia keluar dan memberikan
waktu bagi Nenek dan Orn bicara berdua. Orn menenangkan Nenek kalau Don dan
Lisa pasti akan menemukan Ratree.
“Aku tidak senang karna Ratree
memfitnahmu. Tapi, aku ingin memaafkannya karna aku tahu kalau dia sakit. Aku
tidak ingin kau benci atau marah pada Ratree. Aku percaya kalau dia bahkan
tidak sadar dengan yang di lakukannya,” jelas Nenek.
Don sudah kembali. Karena Ratda
yang pertama di temuinya, dia memberitahu mengenai Ratree yang mencoba menabrak
Lisa. Nenek dan Orn mendengar suara terkejut Ratda juga ikutan kaget. Don
menyakinkan Nenek kalau Ratree sekarang ini tidak bisa mengontrol dirinya
sendiri. Dan karna itu, dia merasa terlalu bahaya bagi Ratree tinggal bersama
mereka, jadi dia mengusirnya.
Ratda setuju dengan apa yang Don lakukan. Nenek mengerti hal itu, tapi dia masih memikirkan janjinya pada nenek Ratree untuk menjaganya. Orn dan Ratda mengingatkan kalau Nenek sudah menjaga Ratree begitu lama, tapi Ratree tetap tidak mau berubah. Pit dan Pat setuju.
Don, Orn dan Lisa pulang bersama.
Udah itu, Don baru tersadar kalau Rin sedari tadi tidak ada. Jadi, Orn menyuruh
Don untuk segera menelpon Rin.
Mor dan Rin tersesat. Mereka
mengikuti GPS tapi malah nyasar ke tepian danau. Sadar kalau sudah salah jalan
dan mau kembali ke jalan utama, ban mobil mereka malah terjebak dalam lumpur.
Mau tidak mau, Mor keluar mobil. Dia yang akan mendorong mobil sementara Rin
yang memegang kemudi setir.
Rin begitu fokus melihat ke
kemudi, sampai tidak sadar kalau air lumpur bercipratan ke Mor. Saat Mor minta
berhenti, Rin tidak dengar dan malah mengira Mor menyuruhnya semakin menginjak
gas. Akhirnya, tubuh Mor semakin basah oleh lumpur.
Don panik karna dia menelpon ke
tempat kursus Rin, dan orang sana bilang kalau Rin tidak ada kelas hari ini.
Jadi, kemana Rin pergi? Orn jadi khawatir kalau terjadi sesuatu.
Don baru teringat kalau Rin ada bilang mau pergi dengan Mor, jadi dia langsung menelpon Mor. Masalahnya, nomor Mor juga tidak bisa di jangkau. Setelah berpikir beberapa saat, mereka mulai terpikir kalau Rin mungkin meminta Mor membawanya ke rumah Lisa. Rin beneran percaya kalau Lisa pergi.
Rin menunggu sendirian di dalam
mobil. Pas nampak orang naik sepeda dan tampak seperti mabuk, Rin jadi
ketakutan. Dia tambah ketakutan saat orang itu tiba-tiba melihat ke dalam
jendela mobil. Saking takutnya, Rin malah lari keluar mobil dan tanpa sadar
menjatuhkan ponselnya.
Mor yang sedang mencari bantuan
ke permukiman terdekat akhirnya mendapat sinyal. Baru juga dapat sinyal, dia
sudah mendapat telepon dari Don yang bertanya apakah Mor dan Rin pergi ke rumah
Lisa?
Rin terus lari ketakutan. Pas
udah jauh, dia baru sadar kalau ponselnya tidak ada. Sementara orang itu, juga
mengejar Rin, untuk mengembalikan hp-nya. Tapi, Rin tidak mendengarkan dan
terus lari.
Mor kembali dengan bantuan dari orang desa. Tapi, pas kembali, Rin tidak ada di dalam mobil. Dia jadi panik dan mulai berlari mencari Rin.
Karna khawatir pada Nenek, Orn
dan Ratda datang dengan mengenakan piyama ke kediaman Nenek. Mereka berdua
ingin menginap. Nenek geli dengan sikap mereka, tapi juga senang karna keduanya
akur.
Baru juga akur sesaat, keduanya udah bertengkar lagi saat mau menentukan nonton lakorn yang mana. Nenek yang jadi kesal dan menyuruh mereka pulang saja dan jangan mengganggunya.
Rin lega karena semua ternyata
hanya settingan Don dan Lisa saja. Karna mobil Mor juga sudah bisa di keluarkan
dari lumpur, jadi Don menyuruh Mor mengantar pulang Rin, sementara dia pulang
bersama Lisa.
Don tidak takut dengan peringatannya. Ratree sadar kalau tidak ada yang memihaknya lagi juga langsung kabur.
--
“Aku akan memaafkan Ratree. Karna
dalam hal ini, aku juga sama seperti Ratree. Aku melakukan sesuatu tanpa
berpikir. Aku berbohong pada mae kalau
aku sakit kanker. Aku ingin Don dan Lisa menikah tanpa mempedulikan perasaanmu
dan tidak mempertimbangkan betapa lukanya perasaan mae. Aku mohon ampunanmu, Khun
Mae,” mohon Orn.
--
“Nenek. Aku melakukan ini semua
demi keselamatan semuanya. Ratree sudah akan membunuh Lisa tadi kalau aku tidak
tiba tepat waktu,” jelas Don.
Ratda setuju dengan apa yang Don lakukan. Nenek mengerti hal itu, tapi dia masih memikirkan janjinya pada nenek Ratree untuk menjaganya. Orn dan Ratda mengingatkan kalau Nenek sudah menjaga Ratree begitu lama, tapi Ratree tetap tidak mau berubah. Pit dan Pat setuju.
--
--
--
Don sudah mencoba menelpon nomor
Rin, tapi nomornya berada di luar jangkauan. Orn mengira kalau Rin lagi ada
kursus masak, jadi dia menyuruh Don dan Lisa untuk tidak khawatir.
--
Mor menyuruh Rin untuk menunggu
di dalam mobil dan jangan membukakan pintu untuk siapapun. Dia akan pergi
mencari bantuan. Rin mengerti.
--
Don baru teringat kalau Rin ada bilang mau pergi dengan Mor, jadi dia langsung menelpon Mor. Masalahnya, nomor Mor juga tidak bisa di jangkau. Setelah berpikir beberapa saat, mereka mulai terpikir kalau Rin mungkin meminta Mor membawanya ke rumah Lisa. Rin beneran percaya kalau Lisa pergi.
--
--
“Bagaimana kau bisa tahu?”
“Aku nggak bodoh. Dan apa Rin
bersamamu sekarang?”
Mor menjelaskan kondisinya bahwa
mobilnya tersangkut di lumpur. Don pun segera bergegas ke sana.
--
--
Mor kembali dengan bantuan dari orang desa. Tapi, pas kembali, Rin tidak ada di dalam mobil. Dia jadi panik dan mulai berlari mencari Rin.
Dia mencoba menelpon ponsel Rin,
tapi yang mengangkat orang lain.
--
Rin masih saja lari. Dia baru
berhenti pas kakinya terpeleset dan terkilir. Untungnya juga, Mor udah tiba dan
menolongnya. Rin sangat ketakutan dan memeluk Mor sambil menangis. Dia
memberitahu kalau ada orang yang mengejarnya.
“Tenang. Orang itu hanya ingin
menanyakan apa ada masalah dengan mobil kita. Tapi, kau malah lari dan
menjatuhkan ponselmu. Jadi, dia memberikannya kembali padaku. Ini,” jelas Mor.
Rin baru sadar kalau dia sudah
berlebihan. Mor malah tertawa. Rin jadi malu dan menangis. Mor kembali
menenangkannya.
--
Baru juga akur sesaat, keduanya udah bertengkar lagi saat mau menentukan nonton lakorn yang mana. Nenek yang jadi kesal dan menyuruh mereka pulang saja dan jangan mengganggunya.
--
“Mor. Kau bisa mengantarkan Rin
pulang? Antarkan dia dengan selamat, dan jangan hilang seperti tadi lagi. Atau
aku tidak akan memberikannya padamu lagi,” ujar Don, membuat Rin tersipu malu.
Tags:
Sapai Import