Sinopsis Lakorn : Sapai Import Episode 14 - 2


ATTENTION :
Menurut saya pribadi, drama ini tidak sesuai untuk usia di bawah 19 tahun. Jadi, jika ada yang di bawah 19 tahun, harap tidak lanjut membaca. Pemirsa di harap bijak. Terimakasih.
======
Sinopsis Lakorn : Sapai Import Episode 14 - 2
Images by : Channel 7


Pit mau kabur, tapi Sia ternyata ada di dekat sana. Saat melihat Pit, dia segera menanyakan, apakah Don sudah mati?
“Aku tidak tahu,” jawab Pit.



Sia sudah mau marah, tapi di saat yang sama asistennya tiba dengan panik. Dia memberitahu kalau Don melihat wajahnya (sebelumnya, dia memakai masker, tapi Don berhasil melepaskannya). Kemarahan Sia yang tadi mau tertuju pada Pit, bertukar menjadi pada asistennya. Dia menamparnya dengan kuat dan memarahinya idiot! Asisten Sia meminta Sia untuk tidak takut karena jika terjadi sesuatu, dia akan mengakui kalau semua adalah perbuatannya.
“Don mempunyai pesan untukmu,” ujar asistennya dan menyampaikan pesan Don tadi.
“Baguslah. Dengan begitu aku tidak perlu berpura-pura lagi. Dia kira aku takut padanya?!” ujar Sia, menanggapi pesan tersebut.
Pit menjadi penasaran alasan kenapa Sia begitu menginginkan perternakan Praituksa, sampai mau membunuh Don. Mengapa itu begitu penting bagi Sia?
“Saat Don mati, kau akan tahu,” jawab Sia, masih dengan emosi.
--



Lisa menjalani operasi untuk mengeluarkan peluru di perutnya. Sementara Don menanti di luar ruang operasi dengan cemas. Mor dan Rin sudah mendapat kabar mengenai kondisi Lisa dan datang ke rumah sakit. Don meminta pada mereka untuk tidak memberitahukan hal ini pada Orn dulu, dia yang akan memberitahu sendiri.



Mor mulai menanyakan kondisi Lisa dan siapa yang menembaknya? Don menjawab kalau Lisa masih belum keluar dari ruang operasi dan orang yang menyerang adalah Sia Wichai.
--



Sia sudah pulang di rumahnya. Di ruang rahasianya, yang terdapat foto para anggota keluarga Praituksa, Sia mengulangi tekadnya kalau keluarga Praituksa harus mendapat balasan atas apa yang sudah mereka lakukan padanya dan ibunya.
--



Operasi Lisa masih belum selesai. Don menungu dengan cemas dan mulai menangis. Dia takut akan kehilangan Lisa karna dia begitu mencintainya. Dia tidak mau hal sama terulang lagi (sama seperti Nat yang meninggal). Rin berusaha menguatkan abangnya dan berkata kalau semua akan baik-baik saja.



Karna waktu sudah sangat larut, Mor mengajak Rin pulang karna sepertinya Don juga butuh waktu sendiri.
--



Rin ternyata sama takutnya seperti Don. Begitu tiba di perternakan kembali, dia mulai menangis. Dia memeluk Mor dan menangis dalam pelukannya, meluapkan rasa khawatirnya mengenai kondisi Lisa.


Dan di tengah-tengah kekhawatiran itu, Mor sempat-sempatnya menyatakan perasaannya.


“Apa yang terjadi pada Lisa membuatku sadar kalau tidak ada satupun dari kita yang bisa tahu mengenai apa yang akan terjadi esok. Jadi apapun yang ingin kita lakukan atau katakan, kita harus melakukannya dan mengatakannya. Aku ingin bilang padamu kalau waktu aku bilang padamu bahwa aku tidak menyukaimu, aku mau menariknya kembali. Aku… aku menyukaimu, Nong Rin,” akui Mor.

Rin terkejut dan mengira Mor hanyalah bercanda. Karna itu, dia marah.


“Aku tidak bercanda. Aku serius. Aku yakin kalau aku suka padamu. Tapi, aku menolakmu karna aku merasa kalau kau terlalu baik untukku. Aku tidak layak untukmu. Tapi, seiringnya waktu, kau membuatku merasa kalau aku tidak ingin orang lain lagi. Aku tahu kalau ini bukan saat yang tepat untuk mengatakannya sekarang. Tapi, aku tidak mau menunggu lagi. Kau mau menjadi pacarku?” ujarnya serius.


“Aku… aku tidak tahu,” jawab Rin, masih bingung. “P’ tidak perlu mengantarku pulang. Aku pulang sendiri. dah.”
--


Mor ternyata masih belum nyerah dan malah ke rumah Rin untuk menyatakan perasaannya. Rin yang jadi tertekan dengan pernyataan cinta Mor yang mendadak. Dia sampai mengusir Mor dan memintanya untuk tidak menekannya. Mor tidak marah dan malah merasa Rin manis.
--



Operasi akhirnya selesai. Dan Lisa dalam kondisi baik-baik saja. Mendengar hal itu, Don merasa sangat bersyukur.

Setelah di berikan izin menjenguk, Don masuk ke kamar rawat Lisa. Lisa masih belum sadar dari pengaruh obat bius. Walau begitu, Don tetap bicara menyatakan rasa cintanya pada Lisa. Don juga berharap kalau Lisa segera bangun.



Seolah mendengarkan perkataan Don, Lisa mulai sadar. Don mulai menangis, bahagia. 
--



Karna kondisi Lisa sudah stabil, dia di pindahkan ke kamar rawat biasa. Lisa juga menanyakan mengenai Sia. Don memberitahu kalau polisi sekarang sedang mengejar asisten Sia yang menyerang mereka kemarin. Dan jika orang itu tertangkap dan mengaku, maka mereka bisa menangkap Sia Wichai. Tapi, jika dia tetap diam, maka hukum tidak bisa melakukan apapun pada Sia.
“Bahkan jika kita tidak bisa menangkap Sia hari ini, tapi aku yakin kalau karma suatu hari akan membalasnya,” ujar Lisa.
Don tidak sabaran. Dia akan mencari cara untuk membalas dendam pada Sia karna sudah melukai Lisa. Lisa yang khawatir dan meminta Don untuk tidak berhubungan lagi dengan Sia karna Sia begitu berbahaya.
--



Mor mulai terang-terangan menunjukkan perasaannya pada Rin. Pagi-pagi dia sudah ada di rumah dan memasakan sarapan untuk Rin. Apa yang Mor lakukan mulai membuat Rin percaya kalau dia mencintainya.
--



Begitu kembali dari rumah sakit, Don baru menemui Orn dan memberitahu mengenai Lisa yang tertembak. Orn panik dan khawatir. Dan semua perasaan itu berganti menjadi rasa terkejut karna Don memberitahu kalau pelakunya adalah Sia Wichai.
“Kau yakin?” tanya Orn, masih meragu.
“Aku melihatnya dengan kedua mataku sendiri. Penembaknya adalah anak buah Sia Wichai.”
“Tapi itu bukan dia. Anak buahnya bisa saja melakukannya tanpa sepengetahuannya,” bela Orn.
Mae, kau masih memihak padanya?”
“Tidak. Tapi, aku yakin kalau dia bukan orang yang kejam.”
“Dan bagaimana mae bisa tahu? Seberapa baik mae mengenalnya? Mae tahu kalau dia ingin memiliki pertenakan ini hingga mengirim orang membunuhku. Mae dengar itu?!” marah Don.

Ketegangan di antara mereka terusik karna kedatangan Ratda dan Pat. Mereka ingin menanyakan mengenai Pit yang belum pulang dari kemarin dan tidak bisa di hubungi. Apa Don tahu sesuatu?
Wajah Don berubah aneh, membuat Orn tahu kalau ada sesuatu yang di sembunyikannya. Don akhirnya jujur kalau kemarin Pitarn ada bersamanya dengan Lisa.


Post a Comment

Previous Post Next Post