ATTENTION
:
Menurut saya pribadi, drama ini tidak
sesuai untuk usia di bawah 19 tahun. Jadi, jika ada yang di bawah 19 tahun,
harap tidak lanjut membaca. Pemirsa di harap bijak. Terimakasih.
=====
Sinopsis Lakorn : Sapai Import Episode 14 - 3
Images by : Channel 7
“Ya! Aku pengecut. Aku takut akan
segalanya sekarang. Aku tidak seharusnya bekerja denganmu dari awal.”
“Jangan menyalahkanku! Jika kau
lebih pintar dari ini, maka masalah ini sudah selesai dari lama,” balas Sia.
“Kau harus pulang ke rumah, mau atau tidak.”
“Tidak! Aku tidak mau! Dan aku
tidak akan melakukan perintahmu lagi,” teriak Pit.
--
--
“Dimana dia sekarang?”
“Kenapa kau mau tahu?”
“Tidak perlu bertanya balik.
Jawab saja pertanyaanku. Dimana dia sekarang!”
“Jika kau tidak menjawab
pertanyaanku, aku tidak akan memberitahu. Kenapa kau mau bertemu sama si tua
itu (Nenek)?”
--
“Kenapa? Kau akan menyuruh
pekerjamu untuk menyeretku keluar seperti dulu? Aku tidak lemah seperti dulu
lagi. Kau tidak bisa melakukan hal itu padaku lagi.”
“Apa yang kau bicarakan, aku
tidak mengerti. Jika kau tidak mau keluar, aku akan menelpon polisi!” ujar
Nenek dan mengeluarkan ponselnya.
Sia malah merebut ponsel itu dan
membantingnya ke lantai hingga hancur. Nenek sadar kalau Sia begitu berbahaya,
jadi dia berlari ke dalam rumah dan menggunakan telepon untuk menelpon polisi.
Sia mengejarnya dan merebut gagang telepon dari tangan Nenek.
“Aku ingin apa yang menjadi
milikku. Perternakan dan rumah ini!” teriak Sia. “Ini harusnya menjadi milik
ibuku dan aku. Bukan kau!”
“Dan siapa kau? Bagaimana bisa
aku tahu siapa aku!”
Dan orang itu adalah Nenek.
35
tahun yang lalu,
Waen
datang melapor pada Nenek yang sedang menyiram tanaman kalau ada seorang anak
laki-laki yang datang dan meminta bertemu dengan Khun Suthep. Anak itu bilang
kalau dia adalah anak Khun Suthep. Mendengar itu, raut wajah Nenek berubah
muram.
--
“Khun
Thun memerintahkan kalau anak ini tidak boleh menginjakkan kakinya di sini
lagi. Usir dia,” perintah Waen.
End
Nenek sangat ketakutan hingga
tidak tahu harus berkata apa. Di saat itu, Waen kembali dan berteriak mengusir
Sia. Sia yang sudah menyampaikan pesan dan ancamannya, pergi begitu saja.
Nenek mulai menanyai Waen, apa
dia masih ingat anak lelaki dulu, yang datang menjadi Suthep dan dia suruh
untuk di usir? Waen masih ingat jelas dan dia sangat terkejut saat tahu kalau
anak itu adalah pria yang tadi.
Ratree yang sudah tahu masalah
Sia dengan Nenek, jadi banyak omong. Dia mulai mengerti kenapa Sia begitu
menginginkan perternakan ini. Tapi, kalau begitu, berarti Orn adalah kakak Sia
dan Sia adalah paman Don. Woah, Sia begitu kejam hingga mau membunuh keponakan
sendiri.
Suthep memohon Nenek untuk tidak pergi. Dia
mengakui kesalahannya. Tapi, semuanya sudah terjadi. Dan jika Thip (nama wanita
itu) hamil, dia akan bertanggung jawab atas anak itu.
Hati
Nenek tentu merasa hancur. Dia mengambil keputusan kalau dia akan menerima anak
Thip dan Suthep jika seandainya Thip hamil, tapi Thip harus pergi dari perternakan.
Orn menjenguk Lisa dan
mengungkapkan rasa bersalahnya karna sudah begitu mempercayai Sia yang ternyata
adalah orang jahat. Lisa berkata kalau dia tidak marah sama sekali pada Orn.
Don juga tidak marah karna bagaimanapun Orn adalah ibunya.
Lisa kemudian mengemukakan rasa
herannya karna Sia begitu ingin mendapatkan perternakan Praituksa, padahal Sia
mempunyai banyak uang dan bisa membeli tempat yang lain. Rin setuju dengan Lisa
dan merasa kalau Sia mungkin ada hubungan dengan perternakan mereka di masa
lalu.
Mor memberi perintah kepada semua
pekerja untuk segera melapor padanya atau Don jika melihat orang mencurigakan
di sekitar perternakan. Dia juga menunjukkan foto Sia dan menengaskan kalau orang
di dalam foto ini, tidak boleh di izinkan masuk ke dalam perternakan.
Waen sangat terkejut melihat foto
Sia dan segera berlari ke kediaman Nenek. Dia memberitahu dugaannya kalau Sia
adalah dalang atas kejadian Lisa yang tertembak dan Pitarn yang di pukuli babak
belur. Nenek sangat cemas dan memerintahkan Waen untuk menelpon pengacaranya.
Dia memerintahkan pengacaranya untuk menyelidiki seseorang dan jangan sampai
ada yang tahu.
Lisa bersama dengan Don. Dan
lagi-lagi dia membahas mengenai dugaannya kalau Sia memiliki hubungan masa lalu
dengan perternakan mereka, karna jika tidak, tidak mungkin Sia begitu ingin
mendapatkan perternakan ini. Dari sudut pandang pebisnis, apa yang Sia lakukan
malah merupakan hal merugikan.
Mor ternyata menyadari tingkah
aneh Waen, dan menginterogasinya, apa ada hal yang di sembunyikannya. Waen
ternyata orang yang bisa menjaga rahasia sehingga dia tetap menutup rapat
mulutnya dan menyembunyikan hal yang di ketahuinya.
Sia pergi mengunjungi ibunya di
rumah panti jompo. Ibunya, Thip, terbaring di ranjang dan menderita stroke sehingga mulutnya menjadi miring
dan kesulitan bicara. Sia terus bicara memamerkan apa yang sudah di lakukannya
pada Praituksa dan yakin kalau dia akan segera bisa merebut perternakan itu
untuk membalas dendam mereka.
Paula dan Ko terus menanyai Rin
mengenai alasan kenapa Mor menyuruh mereka agar tidak mengizinkan Sia masuk ke
dalam perternakan. Mereka kepo mau tahu. Dan Rin menolak menjawab pertanyaan
tersebut walaupun mereka sudah memohon.
Ratree tiba-tiba menghampiri
mereka. Dengan nada sok baik, dia mulai mengutarakan kekhawatirannya mengenai
Lisa yang sedang sakit dan tidak bekerja. Dan karna itu, untuk sementara, dia
mengajukan diri menjadi manager restoran menggantikan Lisa.
Ratree malah menolak dan menyuruh
Rin untuk kembali ke posisinya dulu dan dia yang akan menjadi manager. Ratree
bahkan mengancam dengan mencengkeram erat tangan Rin. Benar-benar tidak tahu
malu.
Karna Ratree berusaha
menyerangnya, maka Paula dan Ko ikut membantu. Tapi, tanpa bantuan mereka pun,
Rin bisa mengatasi mereka. Rin bahkan memberitahu kalau tidak ada satupun orang
di sini yang percaya lagi kepada Ratree. Mereka juga sadar kalau Ratree
mempunyai rencana jahat dan karna itu mereka akan menjadi tahu apa rencana itu.
Ratree malah mau menampar Rin.
Mor yang datang segera berteriak menyuruh Ratree berhenti. Ratree masih terus
berusaha menyalahkan Rin di depan Mor. Dan Mor tentu tidak percaya padanya dan
lebih memihak pada Rin.
Walau bertingkah kuat di hadapan
Ratree, sebenarnya, Rin merasa takut juga. Dan yang menyadari hal itu adalah
Mor. Karna itu, dia menenangkannya dan berkata akan selalu ada melindungi Rin.
“Aku mengira ibunya dan dia
menghilang. Tapi, dia menunggu hingga waktu kembali dan balas dendam pada
kita,” beritahu Nenek.
Waen sangat khawatir mengenai hal
buruk yang terjadi. Karena itu, dia meminta Nenek untuk memberitahu masalah ini
pada Don. Nenek malah menolak dan berkata kalau ini adalah masalahnya dengan
Sia, jadi dia yang akan menyelesaikannya. Dia tidak ingin Don terlibat dengan
masalah yang dibuat olehnya dan Khun Suthep (alm. Kakek) di masa lalu.
--
“Diam kau! Hanya karna aku
percaya padamu bukan berarti kau bisa mengatakan apapun yang kau inginkan. Aku
bisa membuangmu kapapun aku mau,” peringati Sia. “Terus perhatikan nenek tua
itu. Dia sekarang sudah tahu siapa aku. Dia akan mencari cara untuk
menyelematkan perternakan,” perintahnya.
--
Beberapa
puluh tahun silam, Nenek memergoki Suthep
yang tidur bersama seorang wanita. Suthep berselingkuh darinya. Dan di tengah
pertengkaran Nenek dan Suthep, wanita yang adalah ibunya Sia tersebut, tertawa
sinis seolah rencananya berhasil.
End
--
“Masa lalu apaan? Dia hanya ingin
menang karna aku tidak menjual perternakan padanya. Orang seperti Sia Wichai
bisa melakukan apapun. Dia orang jahat,” komentar Don.
Orn juga merasa khawatir karna
merasa Sia bukan orang yang akan menyerah begitu saja. Jika dia kembali, apa
yang harus mereka lakukan?
--
--
Dan akhirnya, Don jadi kepikiran
juga.
--
--
Thip terus menggelengkan kepala
dan menangis. Sia tidak mengerti apa yang di katakannya dan menyimpulkan kalau
ibunya merasa bahagia.
--
“Tidak bisa. Aku asistennya
P’Lisa. Jadi, aku yang akan menggantikannya,” tegas Rin.
Rin mengibaskan tangannya dan
dengan tegas menyuruh Ratree untuk tahu statusnya. Dan Ratree tidak puya hak
untuk mengaturnya! Ratree tidak terima dengan cara bicara Rin dan mulai marah.
Tapi, Rin juga tidak takut dengannya.
“Dan ingat ini. Jika kau menyakiti
keluargaku lagi, kau tidak akan bisa pergi dari perternakan ini dengan aman!”
peringati Rin.
Sadar kalau kalah jumlah dan
kekuatan, Ratree memutuskan pergi dari restoran.
Tags:
Sapai Import