ATTENTION
:
Menurut saya pribadi, drama ini tidak
sesuai untuk usia di bawah 19 tahun. Jadi, jika ada yang di bawah 19 tahun,
harap tidak lanjut membaca. Pemirsa di harap bijak. Terimakasih.
=====
Sinopsis Lakorn : Sapai Import Episode 14 - 1
Images by : Channel 7
Lisa menduga kalau orang yang
menyerangnya adalah Ratree, tapi dia meminta agar Don tidak memberitahu yang
lain dulu. Dia ingin membuktikan dugaannya besok dengan cara melihat apakah di
punggung telapak tangan Ratree ada bekas cakarannya tadi, saat berusaha melawan
si penyerang. Jika ada, berarti memang Ratree pelakunya.
Don beneran khawatir. Kalau
memang Ratree pelakunya, dia bisa sedikit lega. Tapi, kalau bukan, akan sangat
berbahaya. Itu karna dia tadi sudah membuat marah Sia hingga Sia mengancam akan
melukai orang yang paling di cintainya. Dan orang itu adalah Lisa.
Lisa menenangkan Don kalau Sia
hanyalah mengancam kosong saja. Dan jika Don menunjukkan ketakutannya, Sia akan
tahu kelemahannya. Saat ini, semuanya harus tetap kuat jadi bisa melindungi dan
menjaga perternakan ini.
Ucapan Lisa itu membuat Don
semakin bangga karna bisa menjadikan Lisa sebagai istrinya. Dia bersyukur karna
pilihan ibunya untuk menjadi pasangan hidupnya tidak salah.
--
Dengan berbagai masalah yang
sudah terjadi, Don ingin tidur dengan Lisa hari ini. Namun, pas nunggu Lisa,
dia malah ketiduran. Untungnya, Lisa membangunkannya dan memberitahu kalau dia
sudah menyiapkan sesuatu spesial untuk Don. Don menjadi bersemangat.
Tapi, rasa semangatnya lenyap
seketika karna hal spesial yang di siapkan Lisa ternyata hanyalah semangkuk
mie. Lisa memberitahu kalau dia ingin menyiapkan makanan untuk Don, tapi dia
hanya bisa masak mie. Mendengar itu, Don jadi bahagia.
Dan karna Lisa juga lapar, mereka
malah jadi makan semangkuk mie berdua. Bahkan di saat makan mie saja, mereka
bisa mesra-mesraan.
--
Di tengah malam, Pit diam-diam
keluar rumah dan pergi menemui asisten Sia. Dia mendapatkan perintah untuk
membawa Don besok ke hutan yang ada di belakang perternkaan. Seorang diri.
Pit curiga dan menanyakan apa
yang mereka rencanakan? Asisten Sia tidak mau memberitahu dan hanya berkata
kalau ini adalah perintah dari Sia. Dengan tegas, Pit menolak melakukan
perintah yang di berikan jika tidak di beritahu tujuannya untuk apa!
“Sepupumu itu yang memancing! Dan
sekarang saatnya untuk mengakhiri semuanya!!”
Pit tanpa di duga marah. Dia
bahkan mencengkeram kerah baju asisten Sia, “Katakan padanya untuk tidak
mengganggu keluargaku! Aku punya cara sendiri untuk menangkap Don. Jika Sia
tidak mendengarkanku, maka dia tidak akan mendapatkan apapun!!”
“Kau mencoba mengkhianati Sia?
Apa kau lupa apa yang akan terjadi? Jika kau tidak mau mati, maka bertingkahlah
seperti anjing penurut, jadi hidupmu bisa lebih panjang,” ancam asisten Sia
balik, sebelum pergi.
Dan ancaman itu, sudah tidak
membuat Pit merasa takut lagi.
--
Begitu Ratree datang ke restoran
untuk bekerja, Lisa langsung memeriksa punggung telapak tangannya. Tidak ada
bekas cakaran sama sekali. Tentu saja ini di luar dari perkiraan Lisa sama
sekali. Dan tanpa di sadarinya, Ratree sekilas tersenyum licik.
Walau tidak ada bekas sama
sekali, Lisa tetap yakin kalau Ratree adalah orang yang menyerangnya. Dan dia
bertekad akan membuktikan hal tersebut.
Dari dalam, Ratree mendengar
semua pembicaraan Lisa dan Rin. Dia yakin kalau Lisa tidak akan pernah bisa
menangkapnya. Kenapa?
Memang
benar ada bekas cakaran di pergelangan tangan Ratree. Dan sebelum berangkat
kerja, dia memakai concelar untuk menutupi bekas cakaran tersebut.
End
--
Sia bertingkah nekat dengan
datang ke rumah Pit, mencari Pit. Ratda yang tidak tahu betapa jahatnya Sia,
menyambutnya dengan penuh kemarahan. Sia beneran bermuka dua, dia bertingkah
sangat baik di hadapa Ratda, membuat Ratda menyukai keramahannya tersebut.
Sia juga memberitahu Ratda kalau
Pit bekerja untuknya selama ini. Karna itu, Ratda menanyakan Pit, kenapa tidak
pernah memberitahunya? Pit berkata kalau dia hanya bekerja sebentar saja. Sia
menimpali bahwa itulah alasannya datang sekarang, untuk meminta Pit kembali
bekerja padanay. Dia memuji Pit yang sangat hebat dan sayang sekali jika tidak
bekerja padanya.
Karna topik pembicaraan mengenai
pekerjaan, maka Ratda undur diri dan mempersilahkan mereka untuk berbincang
berdua.
Begitu Ratda pergi, Pit langsung
marah pada Sia karna datang ke rumahnya. Sia membalas dengan sengit kalau
tujuannya datang untuk membuat Pit sadar kalau dia tidak bisa lepas darinya!
Dan Pit tidak punya hak untuk negosiasi apapun padanya. Tugas Pit hanyalah
melakukan apapun yang di perintahkannya. Untuk membuktikan keseriusan
perkataanya, dia sampai menekan gelas kaca hingga pecah. Dan dengan tangannya
yang terluka, dia memegang pipi Pit, memperingatinya kalau lain kali, darah Pit
lah yang akan habis.
Suara pecahan gelas terdengar
oleh Ratda hingga dia menghampiri mereka. Sia bersikap tenang dan berbohong
kalau dia tidak sengaja memecahkan gelas dan meminta maaf atas hal itu. Dan
setelah itu, dia pamit pulang.
Ratda tidak menyadari kalau darah
Sia ada di wajah Pit karna Pit segera menghapusnya dengan tissue. Akan tetapi,
Ratda menyadari ada yang tidak beres dari raut wajah Pit.
--
Lisa sangat ingin membuktikan
kalau Ratree adalah pelaku yang menyerangnya kemarin. Dan dia dengan sengaja
menekan pergelangan tangan Ratree yang terluka dan di tutupi menggunakan
concealer. Sangat sakit, tapi Ratree berusaha keras menahannya.
Dan memang Lisa melakukan itu
untuk membuktikan kalau Ratree menggunakan concealer. Dia menunjukkan jempolnya
yang terkena concealer.
“Aku tahu kalau kau yang menyerangku
kemarin malam. Dan kau mendapatkan luka itu karna aku mencakarmu, jadi kau
harus menutupinya dengan concealer .
Aku benar kan?”
Walau sudah ketahuan, Ratree
tetap bersikap tebal muka dengan berpura-pura tidak mengerti apa yang Lisa
bicarakan. Dia bahkan menyuruh Lisa tidak mengganggunya bekerja.
“Tidak masalah jika kau tidak mau
mengaku. Kau bisa terus menahan semuanya dan berpura-pura bertingkah seperti
orang baik. Karna aku akan selalu mengawasimu bagaimanapun,” tekankan Lisa.
--
Ratree ternyata tidak bisa menahan
semuanya lagi. Dan di saat Lisa sedang membuang sampah sendirian, Ratree
menyerangnya. Eh, belum juga di pukul, Lisa udah menjerit keras, sama seperti
yang biasa Ratree lakukan.
“Oyyy, kau gila ya?” marah
Ratree.
“Aku hanya berteriak sepertimu.
Jika terjadi hal yang tidak bisa kau tangani, kau selalu berteriak. Apa
tenggorokan mu tidak sakit?” ejek Lisa.
Ratree semakin marah dan mau
menampar Lisa. Bukannya tertampar, Ratree malah terjatuh ke tumpukan sampah.
Sadar kalau dia kalah, dia mulai berteriak, kemudian melemparkan sampah. Dan
terakhir, menggigit tangan Lisa. Lisa tidak tinggal diam dan membalas
menggigitnya.
Suara teriakan Ratree menarik
perhatian Waen, Paula dan Gigi yang ada di dekat sana. Mereka mau melerai
pertengkaran mereka, tapi tidak berani. Jadinya, mereka hanya bisa pergi
meminta bantuan pada yang lain. Dan orang yang ada di dekat sana adalah Mor.
Lisa dan Ratree masih terus
bertengkar dan jambak-jambakan, pertengkaran khas wanita. Mor segera melerai
mereka, tapi malah dia yang habis kena pukul. Don juga tiba karna mendengar
pertengkaran mereka, dan akhirnya mereka berhasil di lerai.
Ratree tetap membela diri di
hadapan Don kalau dia tidak bersalah. Dia menuduh Lisa yang bekerja sama dengan
Rin untuk membuatnya marah karna mereka tahu kalau dia tidak bisa mengontrol
diri ketika marah.
“Berhenti menggunakan kondisimu
sebagai alasan!! Kau bersalah! Bersalah atas segalanya!!” teriak Don.
Ratree mengeluarkan jurus
andalannya, berteriak seperti orang gila. Dia bahkan mengambil kayu yang ada di
tanah dan mengayunkannya ke segala arah, tidak peduli kalau kayu itu mengenai
siapapun. Don segera menahan kayu itu, merebutnya dan melemparnya. Don sudah
sangat marah menyuruh Ratree untuk berhenti atau dia akan menelpon polisi untuk
menangkap Ratree!
Ratree ketakutan dan dengan
marah, pergi dari sana.
--
Don sangat khawatir pada Lisa,
karna itu dia meminta Lisa untuk tidak bekerja hari ini. lisa menolak karna
hari ini restoran sangat ramai dan dia harus membantu. Bukan hanya Don yang
khawatir, tapi juga semuanya. Rin, Paula dan Gigi berkata akan membantu di
restoran, jadi Lisa tidak perlu bekerja hari ini.
Di saat itu, Pit datang dan
meminta waktu Don untuk bicara berdua.
--
Pit memberitahu Don kalau dia
melihat bawahan Sia di belakang perternakan. Dia merasa takut kalau ada bahaya,
jadi dia memberitahu Don. Lisa ternyata mengikuti mereka dan saat tahu mereka
mau pergi memeriksa, dia juga mau ikutan.
Ini di luar dari rencana Pit,
tapi mau tidak mau, dia membawa Lisa juga.
--
Pit membawa mereka ke belakang
perternakan yang adalah hutan dan lahan kosong. Karna takut akan ada bahaya,
Don sudah menyiapkan tiga buah pistol untuk dirinya, Pit dan Lisa. dan dengan
senjata di masing-masing tangan, mereka mulai berpencar.
“Pit, berhati-hatilah,” ujar Don,
tulus.
Tampaknya, Pit sedikit tersentuh.
Saat Pit sudah berpisah, asisten
Sia mucul bersama anggotanya, menghampiri Pit. Dia memberikan pistol dan
menunjukkan video seseorang yang sekarang sedang merekam Ratda. Perintah dari
mereka adalah : Pit harus memilih antara nyawa Ratda atau Don. Pit harus
membunuh Doh, jika tidak, Ratda yang akan di bunuh.
Hm… akhirnya terjadilah
kejar-kejaran antara Lisa dan Don dengan anak buah Sia serta Pit.
Hingga, seseorang berhasil
menembak perut Lisa yang sedang seorang diri. Pit melihat itu dari balik
pepohonan. Ternyata, Pit masihlah orang baik. Dia tidak membiarkan orang itu
untuk membunuh Lisa, hingga dia menembak orang itu berulang kali hingga
meninggal. Setelah itu, Pit merasa ketakutan dan kabur dari sana.
Don tiba saat itu dan mendapati
Lisa yang terbaring di tanah dengan perut terluka. Don sangat marah. Walau
begitu, saat asisten Sia sudah kehabisan peluru dan terpojok, Don tidak
membunuhya.
“Aku akan membiarkanmu pergi. Kembali
dan beritahu bos-mu kalau aku tidak akan membiarkannya lepas!! Orang seperti ku
tidak akan melukai orang duluan. Tapi, jika seseorang berani mengangguku, aku
tidak akan membiarkannya lepas. Aku akan membunuhnya!!” teriak Don, penuh
amarah. “Pergi!”
Asisten Sia begitu ketakutan dan
langsung lari tunggang langgang. Don juga langsung membawa Lisa bergegas ke
rumah sakit.