Sinopsis Lakorn : Sapai Import Episode 15 - 1


ATTENTION :
Menurut saya pribadi, drama ini tidak sesuai untuk usia di bawah 19 tahun. Jadi, jika ada yang di bawah 19 tahun, harap tidak lanjut membaca. Pemirsa di harap bijak. Terimakasih.
=====
Sinopsis Lakorn : Sapai Import Episode 15 - 1
Images by : Channel 7

Karna perhatian dan ketulusan yang Mor tunjukkan padanya, Rin akhirnya yakin kalau Mor beneran menyukainya. Dia menerima cinta Mor. Dan dengan begitu, mereka resmi menjadi sepasang kekasih.
--



Don menjaga Lisa di rumah sakit. Dia juga memijat kaki Lisa. Lisa beneran senang dengan perhatian yang Don berikan. Usai memberikan pijatan, mereka mulai bermesra-mesraan.
--


Malam hari,
Ratree bersikap mencurigakan. Dia diam-diam menelpon Sia dan melapor kalau sekarang polisi berjaga di sekitar perternakan. Semua orang yang tinggal di perternakan juga bersikap sangat waspada. Jadinya, akan sangat sulit bagi Sia untuk mencoba melakukan sesuatu di sini. Sia tidak peduli karna dia percaya mengenai kekuatan uang yang dapat membeli apapun.

Apa yang Ratree lakukan itu, terlihat oleh Orn. Dia segera merebut ponsel Ratree dan menanyakan siapa orang yang Ratree hubungi? Dan kenapa Ratree harus melapor mengenai hal yang terjadi di perternakan kepada orang itu?

Ratree berusaha bersikap tenang dan berbohong kalau dia menelpon temannya. Orn tidak percaya sama sekali dengan ucapannya. Jika hanya berbincang dengan teman, kenapa dia mendengar Ratree memberitahu mengenai pergerakan mereka? Dia yakin kalau Ratree bicara dengan Sia Wichai!


Ratree mulai panik. Dia meminta ponselnya di kembalikan. Orn mau mengembalikan, tapi setelah dia menghubungi nomor telepon terakhir yang Ratree telepon. Nomor telepon Sia.

Sia lumayan pintar karna dia memilih untuk tidak menjawab telepon tersebut. Kenapa? karna dia sempat mendengar suara Orn saat merebut ponsel Ratree.
“Kenapa temanmu tidak mengangkat teleponnya?” interogasi Orn.
“Bagaimana aku bisa tahu? Mungkin dia sedang sibuk sekarang.”


 Orn tidak percaya dengan ucapan itu dan terus menekan Ratree untuk memberitahu apa rencananya dengan Sia Wichai? Ratree terus menyangkal kalau dia berhubungan dengan Sia. Dia juga merebut ponselnya dari tangan Orn dan beranjak pergi. Orn tidak membiarkannya pergi semudah itu. Dia menahan tubuh Ratree dan berteriak agar Ratree memberitahu rencana Sia!
Ratree terus bersikeras kalau dia tidak mempunyai hubungan apapun dengan Sia. Dia juga mengibaskan tangan Orn yang menahannya.
“Aku akan menemukan apa yang kalian rencanakan,” tekad Orn.
--



Pit tidak bisa tenang. Dia mulai mengingat ucapan Nenek waktu itu yang begitu kecewa karna dirinya begitu berubah. Nenek bahkan memohon agar dia kembali menjadi Pit yang lama. Pit juga ingat tangisan Ratda yang meminta maaf karna sudah mengajari hal yang salah dan memohon agar Pit berhenti berbuat jahat. Dia juga ingat saat Don begitu menyanyanginya sebagai saudara dan mengajaknya untuk memulai semuanya dari awal.


Mengingat semua hal itu, Pit mulai menangis. Hati kecilnya mulai tergerak. Tapi… sulit baginya untuk kembali karna ancaman Sia yang akan membunuhnya dan membunuh Ibunya.



Semua hal itu membuat Pit mulai frutasi. Dia menyesal sudah terlibat begitu jauh. Jeritan frustasi Pit terdengar oleh Ratda. Ratda sangat khawatir apalagi Pit menangis begitu putus asa. Ada apa? Apa yang terjadi?
Pit memeluk Ratda, “Mae, maafkan aku,” tangisnya.

“Tidak apa-apa, anakku. Mae akan selalu memaafkanmu. Tidak peduli seberapa buruk hal yang sudah kau lakukan. Karna kau adalah anakku. You’re the apple of my eye,” ujar Ratda.

“Jika aku tidak melakukannya, dia akan membunuh mae dan Pat,” ujar Pit, mulai menceritakan ancaman yang di terimanya.



Ratda bisa menebak kalau orang yang Pit bicarakan adalah Sia Wichai. Dia menyuruh Pit untuk tidak takut karna masih ada dirinya, Pat dan keluarga mereka. Mereka bisa saling bahu membahu untuk menolong. Akan tetapi, hal pertama yang harus Pit lakukan adalah mengakui semuanya pada Don.
Nasehat dari Ratda, bisa membuat Pit sedikit tenang.
--


Esok hari,
Lisa sudah sangat bosan hanya bisa berbaring di rumah sakit. Tapi, dia masih belum boleh pulang dan terlalu banyak bergerak karna takut luka bekas operasinya akan infeksi. Karna itu, Lisa hanya bisa membuat permohonan. Dia mau makan ice cream.  Dan dengan senang hati, Don membelikannya sebuah ice cream cokelat.
Saat Lisa sedang makan, Don meminta untuk mencoba ice cream itu juga. Dan yang di lakukannya adalah mencium Lisa.

Moment romantis itu terhenti karna kedatangan Pit.
--


Pit sudah menceritakan semuanya, mengenai perbuatannya dan juga perintah Sia. Lisa sudah sangat khawatir kalau Don akan marah dan memukuli Pit, karna itu, dia langsung berusaha menenangkan Don. Dia meminta Don tidak marah karna Pit sudah mengumpulkan banyak keberanian untuk datang menemui mereka dan meminta maaf. Itu artinya, Pit sekarang siap untuk melawan Sia Wichai. Dan yang harus mereka lakukan adalah membantu satu sama lain.


Don jujur kalau dirinya yang dulu pasti sudah akan menghajar Pit. Tapi, sekarang tidak. Itu karna Pit sudah melalui banyak hal.
“Pit. Kau mengirim orang untuk menyerang restoran waktu itu karna perintah dari Sia Wichai kan? Dan kau kembali untuk membuat semua orang percaya kalau kau sudah bertobat juga adalah perintah Sia Wichai kan? Termasuk menipuku dan membawaku ke hutan agar orang-orangnya bisa membunuhku dan membuat Khun Lisa tertembak. Tapi, orang yang menyelematkan Lisa dan menembak anak buah Sia Wichai adalah kau. Kau melakukannya atas kemauanmu sendiri, benar kan? Maka, aku akan menganggap, pertolonganmu pada Lisa adalah penebusan atas semua yang sudah kau lakukan,” ujar Don.

“Jadi itu artinya… kau memaafkanku?” tanya Pit, memastikan.
“Ya.”
Pit kehilangan kata-katanya. Tidak menyangka kalau Don akan memaafkannya semudah itu padahal dia sudah membuat banyak masalah. Dan hal itu membuatnya merasa sangat buruk! Dia melakukan semuanya tanpa memikirkan keluarga. Dia merasa sangat jahat dan juga malu pada dirinya sendiri.
Don memegang pundak Pit dan menyuruhnya untuk berhenti minta maaf.

“Kau hanya harus tahu, tidak ada keluarga yang sempurna. Meskipun kita bertengkar dan berdebat, kita masihlah keluarga. Keluarga yang saling menyanyangi,” ujar Don.
Pit sangat terharu hingga menangis. Dia terus meminta maaf dan juga berterimakasih. Don memeluknya dan menyuruhnya berhenti menangis seperti bayi. Padahal, dirinya juga menangis. Lisa pun ikut menangis.
Perlahan, keluarga yang terpecah itu mulai bersatu dengan segala masalah yang menyerang.
--

Nenek mendapat telepon dari seseorang, mungkin dari pengacaranya yang memberitahu hasil penyelidikannya. Telepon itu membuat Nenek tampak tegang. Waen sampai khawatir kalau itu adalah hal buruk. Nenek juga tidak memberitahukan apapun karna dia akan melihatnya terlebih dahulu baru memberitahu Waen. Dia memberi perintah agar Waen memanggil Panom untuk segera menyiapkan mobil.
--

Orn masih memikirkan tingkah mencurigakan Ratree kemarin. Dia ingin tahu siapa yang Ratree telepon kemarin. Dan Orn ternyata sudah menghafal nomor telepon tersebut. Dengan ponselnya, dia mengangkat telepon itu.


Sia yang mendapat telepon dari nomor tidak di kenal, dengan tenang mengangkat telepon tersebut.
“Siapa kau?” tanya Orn. “Sia Wichai kan?” desaknya.
Telepon langsung terputus bersamaan dengan Rin yang datang.


Orn memberitahu Rin mengenai kecurigaannya kalau Ratree berkomplot dengan Sia Wichai. Rin masih ragu, apa iya? Orn yakin karna dia sudah memikirkannya sepanjang malam. Tiba-tiba saja Ratree kembali dan bertingkah seperti sudah bertobat. Dan setelah itu, Sia Wichai mulai berkeliaran di sekitar mereka. Dia yakin kalau ini semua adalah rencana mereka.

“Jika P’Ratree beneran berkerja sama dengan Sia Wichai, maka ini berbahaya bagi Nenek,” ujar Rin khawatir.
Orn baru tersadar akan hal itu. Dia dengan panik langsung pergi ke kediaman Nenek.


Saking buru-burunya, Orn lupa membawa ponselnya. Jadi ketika Don menelpon, tidak ada yang mengangkat. Untungnya, Rin membawa ponselnya jadi Don bisa menghubungi Orn melalui Rin.
Don memberitahu informasi dari Pit mengenai Ratree yang berkomplot dengan Sia Wichai. Orn kaget karna dugaannya ternyata benar.
--


Orn dan Rin mulai berteriak mencari Nenek. Tapi tidak ada jawaban dan tidak ada orang sama sekali. Ratree juga tidak ada. Mereka berdua semakin panik, takut terjadi sesuatu.

Tidak lama, Waen tiba. Begitu melihat Orn dan Rin, Waen panik dan langsung lari, mencoba menghindari mereka. Orn berhasil menahannya. Waen sudah takut duluan dan tanpa di tanya sudah bilang kalau dia tidak tahu apapun dan tidak akan mengatakan apapun.

“Aku masih belum tanya apapun. Bagaimana kau bisa tahu kalau aku mau bertanya?” interogasi Orn. “Jika kau tidak memberitahuku dan sesuatu terjadi pada ibuku, aku akan memecatmu. Jadi, kau mau cerita atau tidak?!”
Waen semakin ketakutan, tidak tahu harus gimana.
--


Nenek ternyata mendapatkan informasi mengenai Thip. Dia pergi ke alamat yang di dapatkannya dan benar, di sana ada Thip yang hanya bisa terbaring di atas tempat tidur karna stroke yang di alaminya.

Di panti jompo itu ternyata ada mata-mata Sia juga. Orang itu segera melapor pada Sia kalau ada seorang wanita tua yang datang menemui Thip.
--



Begitu mendapatkan kabar tersebut, dengan panik, Sia segera menuju tempat ibunya. Dan di saat Panom sedang lengah, Sia memukul tengkuk lehernya dan membuatnya pingsan.
--

Sepertinya, Orn sudah mendengar semuanya dari Waen. Dia menelepon Panom, tapi tidak di angkat. Itu karna mereka tidak tahu kalau ponsel Panom sekarang di tangan Sia. Orn jadi khawatir kalau sesuatu buruk terjadi pada Nenek.

“Bibi Waen, apa ada orang lain yang tahu kemana Nenek?” tanya Rin, mendesak.
Waen menangis dan menggelengkan kepalanya.
--

Don di rumah sakit juga sudah mendapatkan kabar dari Orn kalau Nenek menghilang. Ratree juga menghilang. Pit jadi cemas kalau Ratree melakukan hal buruk pada Nenek. Lisa juga cemas karna baginya Ratree tidak seperti orang normal. Ratree bahkan berani menyerangnya di restoran, jadi ada kemungkinan kalau Ratree menculik Nenek.
“Jika Ratree melakukan sesuatu pada Nenek, aku tidak akan membiarkannya lepas,” ujar Don marah.

Don segera pergi dari sana. Lisa yang takut meminta Pit untuk mengejar Don. Jika Don melakukan sesuatu pada Ratree, Ratree bisa berbuat lebih berbahaya lagi.
--


Ratree ada di restoran. Dan tentu saja dia bingung saat Don dan Pit tiba-tiba muncul di depannya dan menanyakan mengenai dimana Nenek. Ratree beneran tidak tahu, tapi Don mengiranya hanya berbohong.
“Aku sudah tahu kalau kau bekerja untuk Sia,” ujar Don, marah.
“Dan kau juga harusnya tahu kalau bukan aku sendiri yang bekerja untuknya. Pitarn juga bekerja untuknya. Dan sudah jauh sebelum aku,” adukan Ratree.
“Aku sudah tahu hal itu. Pitarn sudah menceritakan semuanya. Jadi, kau bisa mengaku sekarang. Kemana kau membawa nenek ku?!
“Aku bilang, aku nggak tahu!”


Sama seperti dongeng cerita ‘anak gembala dan serigala’, ucapan Ratree sudah tidak di percayai oleh Don. Don bahkan mencengkeram erat tangan Ratree dan berkata tidak akan ada orang yang mempercayai wanita jahat seperti Ratree!
Ratree merasa tersinggung. Don tidak peduli dan makin memojokkan Ratree dengan menyebutnya orang yang tidak tahu terimakasih. Padahal Nenek sudah mencintai Ratree seperti cucu sendiri, menjaganya dengan baik dan memberikan semua yang Ratree inginkan. Tapi, lihat yang sudah Ratree lakukan! Dia pasti akan ke neraka!
“Ini bukan salahku!” teriak Ratree sambil memukuli dada Don. “Bukan salahku! Bukan salahku! Si tua bangka itu yang memulainya. Dia sudah berjanji pada nenekku kalau dia akan menjagaku selamanya. Tapi, dia membuangku demi Lisa. Ini salah si tua bangka Tuptim itu!!”

“Si ‘tua bangka’ yang kau bicarakan itu adalah ibuku! Dan kau tidak punya hak untuk memanggilnya begitu,” ujar Orn yang baru tiba. Dia mengucapkannya dengan penuh kemarahan. “Kau si bajingan yang tidak tahu terimakasih!!!” makinya.

Saking marahnya, Orn menampar kuat pipi Ratree. Ratree berteriak marah karna menganggap mereka berkomplot untuk menyerangnya. Dia mulai mengucapkan serapah kalau mereka semua tidak akan mati dengan tenang. Sia akan kembali dan mengambil semuanya kembali yang sudah di rebut darinya 30 tahun lalu!
“Apa yang di rebut?” tanya Pit.

“Jika kau mau tahu, pergi dan tanyakan pada Nenekmu. Tapi, aku tidak tahu entah dia bisa balik dengan hidup-hidup dan bisa kalian tanyai. Sekarang, Sia pasti sudah menguburnya di dalam hutan.”
Orn sangat marah dan menjambak rambut Ratree, memaksanya untuk memberitahu dimana Nenek sekarang. Dan itu membuat Ratree semakin dendam pada mereka semua.
Tahu kalau percuma saja memaksa Ratree buka mulut mengenai keberadaan Nenek, mereka memilih untuk mencari Nenek sendiri.
--



Ko dan Paula beneran stress karna ternyata banyak masalah terjadi di perternakan baru-baru ini. Baru juga membicarakan masalah, mereka berdua sudah melihat seseorang yang mencurigakan. Dan semakin mencurigakan karna saat di tegur, orang itu berlari kencang.

Orang itu adalah Jade! Dia masih hidup dan datang untuk mencari Don. Ko dan Paula begitu terkejut.
--


Orn kembali ke kediaman Nenek. Dia melempar semua barang Ratree yang ada di kamar keluar. Ratree tentu marah, apalagi Orn memerintahkan Waen dan pekerja perternakan untuk membakar semua barangnya.

Ratree berusaha menghalangi, tapi Orn tidak membiarkannya. Ratree mulai memperingati Orn yang akan menyesal karna sudah melakukan hal ini padanya.
“Siapa yang menyesal?!” balas Orn.
“Aku sudah melapor pada polisi mengenai kau yang menculik Nenek,” timpali Rin. “Dalam 20 menit, polisi akan tiba di sini.”

Wajah Ratree mulai takut. Tapi, mau di desak bagaimanapun, dia memang tidak tahu. Dia sangat kesal karna tidak ada yang mau percaya padanya. Saat dia mencoba kabur, Pit malah menutup pintu, tidak mengizinkannya untuk pergi selangkah apapun. Don juga menyuruh Ratree untuk menunggu polisi hingga tiba dan di interogasi.
“Tidak! Aku tidak mau menunggu polisi karna aku tidak melakukan hal yang salah,” tegas Ratree.
Tapi, mau bagaimanapun usahanya untuk pergi, Pit tidak membiarkannya. Ratree malah mengancam akan memberitahu semuanya kalau dia juga berkonspirasi dengan Sia. Pit tidak takut dengan ancaman itu dan mempersilahkan Ratree untuk mengatakannya. Itu karna Pit merasa sudah tidak ada hal lagi yang di takutinya.
“Malah kau yang sudah menghancurkan masa depanmu dan tidak ada lagi orang di pihakmu,” balas Pit.

Entah karna stress atau merasa terpojok, Ratree tiba-tiba aja pingsan.


Akhirnya, Ratree di tidurkan di kamarnya. Orn meminta Pit untuk mengurung Ratree di kamar dan terus awasi karna Ratree pasti akan mencoba kabur begitu sadar. Dan dia dengan Don akan menunggu polisi hingga tiba.
Begitu semuanya sudah pergi dan tersisa Pit, Ratree tiba-tiba menginggau, “Aku tidak tahu apapun,” berulang kali. Pit jadinya mendekat untuk memeriksa.

Dan semua hanya akal-akalan Ratree. Begitu Pit mendekat, dia mengigit tangan Pit dengan kuat dan leher Pit juga. Di saat Pit berteriak kesakitan, Ratree segera memanfaatkan moment untuk kabur. Don, Orn dan Rin yang berjaga di depan pintu ikut mengejar Ratree. Tapi, Ratree beruntung bisa kabur dengan mobil yang di parkirnya di belakang rumah.

Di saat itu, Waen memanggil mereka dan memberitahu kalau dia baru saja terpikir kalau ada seseorang yang mungkin tahu kemana Nenek pergi. Pengacara.





Post a Comment

Previous Post Next Post