ATTENTION
:
Menurut saya pribadi, drama ini tidak
sesuai untuk usia di bawah 19 tahun. Jadi, jika ada yang di bawah 19 tahun,
harap tidak lanjut membaca. Pemirsa di harap bijak. Terimakasih.
=====
Sinopsis Lakorn : Sapai Import Episode 15 - 1
Images by : Channel 7
--
--
Ratree bersikap mencurigakan. Dia
diam-diam menelpon Sia dan melapor kalau sekarang polisi berjaga di sekitar
perternakan. Semua orang yang tinggal di perternakan juga bersikap sangat
waspada. Jadinya, akan sangat sulit bagi Sia untuk mencoba melakukan sesuatu di
sini. Sia tidak peduli karna dia percaya mengenai kekuatan uang yang dapat
membeli apapun.
Sia lumayan pintar karna dia memilih untuk tidak menjawab telepon tersebut. Kenapa? karna dia sempat mendengar suara Orn saat merebut ponsel Ratree.
“Kenapa temanmu tidak mengangkat
teleponnya?” interogasi Orn.
“Bagaimana aku bisa tahu? Mungkin
dia sedang sibuk sekarang.”
Ratree terus bersikeras kalau dia
tidak mempunyai hubungan apapun dengan Sia. Dia juga mengibaskan tangan Orn
yang menahannya.
--
Semua hal itu membuat Pit mulai frutasi. Dia menyesal sudah terlibat begitu jauh. Jeritan frustasi Pit terdengar oleh Ratda. Ratda sangat khawatir apalagi Pit menangis begitu putus asa. Ada apa? Apa yang terjadi?
Pit memeluk Ratda, “Mae, maafkan aku,” tangisnya.
“Tidak apa-apa, anakku. Mae akan selalu memaafkanmu. Tidak peduli seberapa buruk hal yang sudah kau lakukan. Karna kau adalah anakku. You’re the apple of my eye,” ujar Ratda.
“Jika aku tidak melakukannya, dia akan membunuh mae dan Pat,” ujar Pit, mulai menceritakan ancaman yang di terimanya.
Nasehat dari Ratda, bisa membuat
Pit sedikit tenang.
--
Lisa sudah sangat bosan hanya
bisa berbaring di rumah sakit. Tapi, dia masih belum boleh pulang dan terlalu
banyak bergerak karna takut luka bekas operasinya akan infeksi. Karna itu, Lisa
hanya bisa membuat permohonan. Dia mau makan ice cream. Dan dengan senang
hati, Don membelikannya sebuah ice cream cokelat.
Saat Lisa sedang makan, Don
meminta untuk mencoba ice cream itu
juga. Dan yang di lakukannya adalah mencium Lisa.
--
Pit sudah menceritakan semuanya, mengenai perbuatannya dan juga perintah Sia. Lisa sudah sangat khawatir kalau Don akan marah dan memukuli Pit, karna itu, dia langsung berusaha menenangkan Don. Dia meminta Don tidak marah karna Pit sudah mengumpulkan banyak keberanian untuk datang menemui mereka dan meminta maaf. Itu artinya, Pit sekarang siap untuk melawan Sia Wichai. Dan yang harus mereka lakukan adalah membantu satu sama lain.
Don jujur kalau dirinya yang dulu pasti sudah akan menghajar Pit. Tapi, sekarang tidak. Itu karna Pit sudah melalui banyak hal.
“Pit. Kau mengirim orang untuk
menyerang restoran waktu itu karna perintah dari Sia Wichai kan? Dan kau kembali
untuk membuat semua orang percaya kalau kau sudah bertobat juga adalah perintah
Sia Wichai kan? Termasuk menipuku dan membawaku ke hutan agar orang-orangnya
bisa membunuhku dan membuat Khun Lisa tertembak. Tapi, orang yang menyelematkan
Lisa dan menembak anak buah Sia Wichai adalah kau. Kau melakukannya atas
kemauanmu sendiri, benar kan? Maka, aku akan menganggap, pertolonganmu pada
Lisa adalah penebusan atas semua yang sudah kau lakukan,” ujar Don.
“Ya.”
Pit kehilangan kata-katanya.
Tidak menyangka kalau Don akan memaafkannya semudah itu padahal dia sudah
membuat banyak masalah. Dan hal itu membuatnya merasa sangat buruk! Dia melakukan
semuanya tanpa memikirkan keluarga. Dia merasa sangat jahat dan juga malu pada
dirinya sendiri.
Don memegang pundak Pit dan
menyuruhnya untuk berhenti minta maaf.
Pit sangat terharu hingga
menangis. Dia terus meminta maaf dan juga berterimakasih. Don memeluknya dan
menyuruhnya berhenti menangis seperti bayi. Padahal, dirinya juga menangis.
Lisa pun ikut menangis.
Perlahan, keluarga yang terpecah
itu mulai bersatu dengan segala masalah yang menyerang.
--
Nenek mendapat telepon dari seseorang, mungkin dari pengacaranya yang memberitahu hasil penyelidikannya. Telepon itu membuat Nenek tampak tegang. Waen sampai khawatir kalau itu adalah hal buruk. Nenek juga tidak memberitahukan apapun karna dia akan melihatnya terlebih dahulu baru memberitahu Waen. Dia memberi perintah agar Waen memanggil Panom untuk segera menyiapkan mobil.
--
“Siapa kau?” tanya Orn. “Sia
Wichai kan?” desaknya.
Telepon langsung terputus bersamaan
dengan Rin yang datang.
Orn memberitahu Rin mengenai kecurigaannya kalau Ratree berkomplot dengan Sia Wichai. Rin masih ragu, apa iya? Orn yakin karna dia sudah memikirkannya sepanjang malam. Tiba-tiba saja Ratree kembali dan bertingkah seperti sudah bertobat. Dan setelah itu, Sia Wichai mulai berkeliaran di sekitar mereka. Dia yakin kalau ini semua adalah rencana mereka.
“Jika P’Ratree beneran berkerja sama dengan Sia Wichai, maka ini berbahaya bagi Nenek,” ujar Rin khawatir.
Orn baru tersadar akan hal itu.
Dia dengan panik langsung pergi ke kediaman Nenek.
Saking buru-burunya, Orn lupa membawa ponselnya. Jadi ketika Don menelpon, tidak ada yang mengangkat. Untungnya, Rin membawa ponselnya jadi Don bisa menghubungi Orn melalui Rin.
Don memberitahu informasi dari
Pit mengenai Ratree yang berkomplot dengan Sia Wichai. Orn kaget karna
dugaannya ternyata benar.
--
Orn dan Rin mulai berteriak mencari Nenek. Tapi tidak ada jawaban dan tidak ada orang sama sekali. Ratree juga tidak ada. Mereka berdua semakin panik, takut terjadi sesuatu.
Tidak lama, Waen tiba. Begitu melihat Orn dan Rin, Waen panik dan langsung lari, mencoba menghindari mereka. Orn berhasil menahannya. Waen sudah takut duluan dan tanpa di tanya sudah bilang kalau dia tidak tahu apapun dan tidak akan mengatakan apapun.
“Aku masih belum tanya apapun. Bagaimana kau bisa tahu kalau aku mau bertanya?” interogasi Orn. “Jika kau tidak memberitahuku dan sesuatu terjadi pada ibuku, aku akan memecatmu. Jadi, kau mau cerita atau tidak?!”
Waen semakin ketakutan, tidak
tahu harus gimana.
--
Nenek ternyata mendapatkan informasi mengenai Thip. Dia pergi ke alamat yang di dapatkannya dan benar, di sana ada Thip yang hanya bisa terbaring di atas tempat tidur karna stroke yang di alaminya.
--
Begitu mendapatkan kabar tersebut, dengan panik, Sia segera menuju tempat ibunya. Dan di saat Panom sedang lengah, Sia memukul tengkuk lehernya dan membuatnya pingsan.
--
Waen menangis dan menggelengkan
kepalanya.
--
Don di rumah sakit juga sudah mendapatkan kabar dari Orn kalau Nenek menghilang. Ratree juga menghilang. Pit jadi cemas kalau Ratree melakukan hal buruk pada Nenek. Lisa juga cemas karna baginya Ratree tidak seperti orang normal. Ratree bahkan berani menyerangnya di restoran, jadi ada kemungkinan kalau Ratree menculik Nenek.
“Jika Ratree melakukan sesuatu
pada Nenek, aku tidak akan membiarkannya lepas,” ujar Don marah.
Don segera pergi dari sana. Lisa yang takut meminta Pit untuk mengejar Don. Jika Don melakukan sesuatu pada Ratree, Ratree bisa berbuat lebih berbahaya lagi.
--
Ratree ada di restoran. Dan tentu saja dia bingung saat Don dan Pit tiba-tiba muncul di depannya dan menanyakan mengenai dimana Nenek. Ratree beneran tidak tahu, tapi Don mengiranya hanya berbohong.
“Aku sudah tahu kalau kau bekerja
untuk Sia,” ujar Don, marah.
“Dan kau juga harusnya tahu kalau
bukan aku sendiri yang bekerja untuknya. Pitarn juga bekerja untuknya. Dan
sudah jauh sebelum aku,” adukan Ratree.
“Aku sudah tahu hal itu. Pitarn
sudah menceritakan semuanya. Jadi, kau bisa mengaku sekarang. Kemana kau
membawa nenek ku?!
“Aku bilang, aku nggak tahu!”
Sama seperti dongeng cerita ‘anak gembala dan serigala’, ucapan Ratree sudah tidak di percayai oleh Don. Don bahkan mencengkeram erat tangan Ratree dan berkata tidak akan ada orang yang mempercayai wanita jahat seperti Ratree!
Ratree merasa tersinggung. Don
tidak peduli dan makin memojokkan Ratree dengan menyebutnya orang yang tidak
tahu terimakasih. Padahal Nenek sudah mencintai Ratree seperti cucu sendiri,
menjaganya dengan baik dan memberikan semua yang Ratree inginkan. Tapi, lihat
yang sudah Ratree lakukan! Dia pasti akan ke neraka!
“Ini bukan salahku!” teriak
Ratree sambil memukuli dada Don. “Bukan salahku! Bukan salahku! Si tua bangka
itu yang memulainya. Dia sudah berjanji pada nenekku kalau dia akan menjagaku
selamanya. Tapi, dia membuangku demi Lisa. Ini salah si tua bangka Tuptim
itu!!”
“Si ‘tua bangka’ yang kau bicarakan itu adalah ibuku! Dan kau tidak punya hak untuk memanggilnya begitu,” ujar Orn yang baru tiba. Dia mengucapkannya dengan penuh kemarahan. “Kau si bajingan yang tidak tahu terimakasih!!!” makinya.
“Apa yang di rebut?” tanya Pit.
“Jika kau mau tahu, pergi dan tanyakan pada Nenekmu. Tapi, aku tidak tahu entah dia bisa balik dengan hidup-hidup dan bisa kalian tanyai. Sekarang, Sia pasti sudah menguburnya di dalam hutan.”
Orn sangat marah dan menjambak
rambut Ratree, memaksanya untuk memberitahu dimana Nenek sekarang. Dan itu
membuat Ratree semakin dendam pada mereka semua.
Tahu kalau percuma saja memaksa
Ratree buka mulut mengenai keberadaan Nenek, mereka memilih untuk mencari Nenek
sendiri.
--
Ko dan Paula beneran stress karna ternyata banyak masalah terjadi di perternakan baru-baru ini. Baru juga membicarakan masalah, mereka berdua sudah melihat seseorang yang mencurigakan. Dan semakin mencurigakan karna saat di tegur, orang itu berlari kencang.
--
Orn kembali ke kediaman Nenek. Dia melempar semua barang Ratree yang ada di kamar keluar. Ratree tentu marah, apalagi Orn memerintahkan Waen dan pekerja perternakan untuk membakar semua barangnya.
Ratree berusaha menghalangi, tapi Orn tidak membiarkannya. Ratree mulai memperingati Orn yang akan menyesal karna sudah melakukan hal ini padanya.
“Siapa yang menyesal?!” balas
Orn.
“Aku sudah melapor pada polisi
mengenai kau yang menculik Nenek,” timpali Rin. “Dalam 20 menit, polisi akan
tiba di sini.”
Wajah Ratree mulai takut. Tapi, mau di desak bagaimanapun, dia memang tidak tahu. Dia sangat kesal karna tidak ada yang mau percaya padanya. Saat dia mencoba kabur, Pit malah menutup pintu, tidak mengizinkannya untuk pergi selangkah apapun. Don juga menyuruh Ratree untuk menunggu polisi hingga tiba dan di interogasi.
“Tidak! Aku tidak mau menunggu
polisi karna aku tidak melakukan hal yang salah,” tegas Ratree.
Tapi, mau bagaimanapun usahanya
untuk pergi, Pit tidak membiarkannya. Ratree malah mengancam akan memberitahu
semuanya kalau dia juga berkonspirasi dengan Sia. Pit tidak takut dengan
ancaman itu dan mempersilahkan Ratree untuk mengatakannya. Itu karna Pit merasa
sudah tidak ada hal lagi yang di takutinya.
“Malah kau yang sudah
menghancurkan masa depanmu dan tidak ada lagi orang di pihakmu,” balas Pit.
Akhirnya, Ratree di tidurkan di kamarnya. Orn meminta Pit untuk mengurung Ratree di kamar dan terus awasi karna Ratree pasti akan mencoba kabur begitu sadar. Dan dia dengan Don akan menunggu polisi hingga tiba.
Begitu semuanya sudah pergi dan
tersisa Pit, Ratree tiba-tiba menginggau, “Aku tidak tahu apapun,” berulang
kali. Pit jadinya mendekat untuk memeriksa.
Di saat itu, Waen memanggil mereka dan memberitahu kalau dia baru saja terpikir kalau ada seseorang yang mungkin tahu kemana Nenek pergi. Pengacara.
Tags:
Sapai Import