Sinopsis C-Drama : Forget You, Remember Love Episode 33
Images by : Tencent TV
Qianyu mulai bekerja di
Penginapan Guanmei. Dia memberikan arahan kepada A Sheng dan Liyin mengenai apa
yang harus mereka lakukan. Di saat dia sibuk memberikan pengarahan, Liyin malah
sibuk membaca artikel artikel berita di internet. Artikel mengenai keluarga
Shan Junhao menempati posisi pertama. Dengan panik, Liyin menunjukkan artikel itu
pada Qianyu. Sama seperti yang lain, Qianyu terkejut membaca isi artikel
tersebut.
--
Ny. Shan dan Junhao menemui Ding
Yuanxun. Dengan kepala tertunduk, Yuanxun memberitahu semuanya. Dia adalah
asisten dari mendiang dari Tn. Shan dan hanya dia yang tahu kebenaran semua
peristiwa itu.
“Kenapa kau tiba-tiba muncul
sekarang?”
“Karna hati nuraniku sudah
tersiksa selama lebih dari 20 tahun ini!” teriak Yuanxun. “Aku sudah lelah. Aku
tidak mau hidup seperti ini lagi.”
Ny. Shan masih sulit menerima
semua itu. Dia yakin kalau suaminya bukan orang yang sejahat dan mampu
melakukan hal seperti itu. Akan tetapi, Yuanxun terus berkata kalau tn. Shan
yang melakukannya dan itu karna dia mencintai Senwell lebih dari apapun.
Di tengah kekalutan hatinya,
Junhao mendapat telepon dari Qianyu. Dia tidak sanggup mengangkat telepon itu
dan memilih mengabaikannya.
--
Qianyu beneran panik karna Junhao
tidak bisa di hubungi. Dia sangat khawatir pada Junhao.
--
Dawei mengantar Junhao ke
Senwell, tapi ada begitu banyak wartawan yang menanti di pintu msuk. Biasanya,
Junhao akan masuk melalui pintu depan, tapi kali ini, Dawei membawanya masuk
melalui ruang basement.
--
Ziqian ada di Senwell dan duduk
manis di ruangan Junhao. Minghan yang sedari tadi sudah mencari Ziqian tampak
sangat marah. Dia mengingatkan kalau apa yang Ziqian lakukan ini berpengaruh
buruk pada Senwell dan membuat saham mereka jatuh di titik terendah. Bukankah
Ziqian sudah berjanji hanya akan menjatuhkan Junhao, tapi kenapa malah membuat
Senwell terlibat dengan menyebarkan surat pengalihan saham dan rekaman itu?
Kenapa tidak merugikannya dengannya sebelum melakukan semua itu?
“Wakil GM Zhang, aku tidak pernah
berjanji apapun padamu,” jawab Ziqian, tenang.
“Kita sudah sepakat untuk bekerja
sama!”
“Aku sudah pernah bilang, aku
tidak pernah memihak siapapun. Aku hanya bertindak dengan caraku.”
Minghan sangat marah mendengar
jawaban tersebut. Dia sangat ingin tahu apa yang sebenarnya Ziqian rencanakan. Sayangnya,
Ziqian tidak berniat memberitahunya sama sekali.
--
Berita yang tersebar membuat para
karyawan Senwell menjadi bergosip. Mereka merasa kasihan pada Ziqian karna
sudah menganggap Junhao sebagai sahabat, tapi ternyata orang tuanya di bunuh
dan di jebak oleh orang tua Junhao.
Yang namanya karyawan, selalu
bergosip di belakang bos, tapi ketika bos muncul, mereka akan bersikap dengan
sangat sopan. Dan begitu lah yang terjadi ketika Junhao datang.
Taichu sudah kembali bekerja di
Senwell karna gagal berangkat dengan Qianyu. Dia berpas-pasan dengan Junhao dan
Junhao memberikan selamat karna sudah kembali ke Senwell. Taichu menegaskan
kalau dia di Senwell hanya untuk menyelesaikan proyek Desa Nelayan Guanmei.
“Aku sangat mengagumi sikap
lapang dadamu,” komentar Junhao.
“Aku juga sangat mengagumi sikap
tenangmu,” balas Taichu.
Dengan tulus, Taichu memberikan
semangat pada Junhao agar bisa bertahan karna sekarang harga saham Senwell
jatuh hingga titik terendah. Dia juga jujur kalau khawatir masalah pribadi
keluarga Shan akan berimbas pada proyek Desa Guanmei. Apalagi di surat
perjanjian ada pasal kalau proyek kerja sama bisa batal akibat reputasi bisnis
Senwell.
“Tenanglah. Aku akan memberikan
penjelasan yang bisa di terima,” jawab Junhao.
--
Ziqian masih ada di ruangan GM.
Dia menanti kedatangan Junhao. Dan Junhao jelas terkejut saat melihat Ziqian
ada di ruangannya dan menatapnya penuh kebencian. Dia tidak tahu harus
bagaimana menghadapi Ziqian karna masalah ini. Ziqian dengan tenang dan penuh
intimidasi menyuruh Junhao untuk mengembalikan semua ke posisinya.
“Jika ayahku benar-benar
melakukannya, aku tidak akan lepas tanggung jawab,” janji Junhao.
“Pantas saja selama ini orang
tuamu sangat perhatian padaku. Aku sangat berterimakasih juga terharu. Aku
menganggap kalian seperti keluargaku. Tapi sampai sekarang, aku baru tahu semua
hanyalah kebohongan.”
“Mereka memperhatikanmu dengan
tulus.”
“Tulus? Kamu sedang membahas
ketulusan denganku? KELUARGA SHAN KALIAN MASIH MEMILIKI KETULUSAN?!” teriaknya.
“Ayahku adalah rekan dan sahabat ayahmu. Tapi dia… setelah mengambil semuanya,
malah mencelakai ayahku dengan kejam. Dan kau… Yunyi adalah tunanganmu, orang
yang menganggapmu sebagai dunianya. Tapi, kau mencampakkannya berkali-kali.
Shan Junhao, utang kalian pada ayahku, terhadap Yunyi, terhadapku, aku akan
membuat kalian menebus semuanya!!!” ujarnya, penuh amarah dan dendam.
Junhao tidak tahu harus bagaimana
selain meminta maaf. Dia akan menebus semuanya. Dia juga tahu kalau dia tidak
layak meminta Ziqian memaafkannya, tapi dia ingin Ziqian tetap tahu kalau
baginya Ziqian adalah sahabat terbaiknya.
“Jangan berakting lagi! Keluar!
Aku tidak mau melihatmu lagi,” perintah Ziqian.
“Ziqian, maaf,” ujar Junhao
sekali lagi sebelum pergi.
--
Qianyu berulang kali membaca
artikel berita mengenai Junhao. Dia beneran cemas. Dan setelah menunggu sedari
tadi, akhirnya Junhao menelponnya. Begitu mengangkat telepon, Qianyu langsung
teriak memarahinya karna sudah membuatnya sangat khawatir.
“Qianyu, aku ingin bertemu
denganmu.”
--
Malam hari,
Ge melakukan pekerjaannya,
bernyanyi di atas jembatan. Dan kali ini, Yunyi menemaninya. Ge melihat uang
yang di kumpulkannya hari ini lumayan banyak dan dia merasa itu karna Yunyi
yang cantik menemani. Yunyi malah merasa heran karna Ge tampak bahagia hanya
dengan hal kecil seperti itu.
“Kalau kau mengumpulkan hal-hal
kecil yang membuatmu senang, maka akan menjadi kebahagiaan besar,” ujar Ge.
Yunyi jadi ingin terus menemani
Ge bernyanyi. Ge jadi khawatir, emangnya Yunyi tidak mau pulang ke rumah? Bisa
saja keluarga Yunyi sekarang sedang mencarinya dan menunggunya kembali.
“Aku tidak tahu bagaimana
menghadapi mereka,” ujar Yunyi.
“Menghindar hanya bersifat
sementara. Kau tidak bisa menghindarinya selamanya, bukan?”
“Saat aku bersamamu, aku baru
bisa tidak memikirkan semua masalah itu sementara. Masa lalu hanyalah seperti
mimpi. Aku tidak mau kembali ke mimpi buruk itu lagi.”
“Sudahlah. Kalau gitu tunggu
sampai kau bisa menerima dan melepaskan segalanya, baru pulang.”
--
di Penginapan Guanmei,
Junhao datang ke sana menemui
Qianyu. Dia hanya diam, tidak tahu harus memulai darimana. Qianyu juga mengerti
kalau Junhao pasti merasa stress dan tertekan dengan semua masalah yang datang
tiba-tiba seperti ini. Karna itu, Qianyu mulai menceritakan sebuah kisah yang
dulu pernah Tonghao ceritakan padanya saat mereka terjatuh ke dalam lubang.
Tonghao menceritakan mengenai katak yang mencari air, tapi hanya menemukan
sebuah batu dan akhirnya mati kehausan. Katak itu tidak tahu bahwa di bawah
batu ada mata air yang besar. Hanya dengan membalik batu itu, katak bisa minum
sepuasnya. Kisah itu membuatnya belajar untuk tidak menyerah.
“Jadi, tidak peduli apapun
masalahnya, kau tidak boleh menyerah, oke?”
Junhao menghela nafas panjang,
“Jika suatu hari aku jadi tidak memiliki apapun lagi, apa kau masih akan
mencintaiku?”
“Mengapa menanyakan pertanyaan
seperti ini?”
“Hanya merasa tidak percaya diri.
Aku takut pada diriku sendiri jika tidak memiliki apapun dan kau akan
meninggalkanku.”
Qianyu tersenyum, “Bodoh! Saat
aku mencintai Tonghao, dia bukan hanya tidak punya apapun, tapi juga berhutang
8500 yuan padaku.”
Mendengar jawaban itu, Junhao
dapat tertawa kecil. Qianyu senang melihatnya tertawa. Dia menasehati Junhao
untuk tidak sering mengerutkan alis dan lebih sering tertawa.
“Hidup ini sangat berat. Tapi
jangan lupa untuk bersenang-senang. oke?”
“Terimakasih, Ye Qianyu.”
“Kau harus ingat, tidak peduli
apapun yang terjadi, aku akan selalu ada di sisimu.”
Kalimat itu menjadi penghiburan
baginya.
--
Keesokan harinya,
Ny. Shan dan Junhao menemui
Ziqian. Mereka mengembalikan semua saham yang pernah tn. Shan terima dari tn.
Xu kepada Ziqian. Juga, saham atas namanya dan nama ibunya, akan di berikan pad
Ziqian sebagai kompensasi atas kejadian itu.
“Nyawa dua orang, apakah bisa di
tebus dengan ini?!” marah Ziqian.
“Aku tahu. Kejadian ini sudah
berlalu sangat lama, tidak peduli apapun yang kami lakukan, juga tidak bisa
menebus kehilanganmu. Kami hanya melakukan apa yang kami bisa untuk menebus
kesahalan Yaolong. Ziqian, selama ini, aku selalu menganggapmu sebagai anakku.
Kau harus percaya padaku,” ujar Ny. Shan.
Ziqian berusaha menahan aramah
dan perasaannya. Dia menegaskan bahwa dia tidak bisa memaafkan keluarga Shan.
Junhao mengerti. Dia tidak memaksa Ziqian memaafkan mereka dan hanya berharap
Ziqian menjaga Senwell dengan baik karna Senwell adalah perusahaan yang di
dirikan orang tua mereka.
“Dan aku punya sebuah permintaan
kecil. Aku harap proyek Desa Nelayan Guanmei bisa terus di laksanakan.
Penginapan Guanmei pasti akan bisa menjadi resort yang bagus,” ujar Junhao.
Permintaan kecil itu membuat
Ziqian semakin marah. Dia tahu kalau Junhao meminta itu demi Qianyu. Apa mereka
lupa kalau Yunyi masih belum di temukan?!
“Aku akan terus mencari Yunyi,”
janji Junhao.
“Masalah ini, tidak akan selesai
begitu mudah!!”
--
Junhao bertemu Taichu di atap
Senwell untuk berbincang. Dia memberitahu keputusannya menyerahkan semua saham
yang di milik keluarganya kepada Ziqian. Dan itu artinya, dia tidak punya hak
apapun di Senwell lagi. Dan juga, Ziqian memang pantas menerimanya. Taichu bisa
mengerti dengan keputusan Junhao dan mendukungnya.
Tidak lama, Dawei datang dengan
panik. Dia melapor kalau pengacara Ziqian sudah melayangkan gugatan atas
kejadian waktu itu.
“Jika kejadian waktu itu
benar-benar di sebabkan oleh ayahku, aku bersedia menanggung akibatnya,” ujar
Junhao.
“Bukan hanya itu, direktur Xu
(Ziqian) membocorkan kepada media pers terkait Anda yang mengalihkan
kepemilikan saham. Beritanya sudah muncul. Kita harus segera pergi. Jika tidak,
akan di kerumuni wartawan lagi.”
Junhao mengerti dan pamit pada
Taichu.
Pas di lobby, Junhao malah
berpas-pasan dengan Minghan. Minghan sangat puas dengan kondisi Junhao saat
ini. Dia bahkan memanasi kalau keluarga Junhao lah yang sudah menghancurkan
keluarga Ziqian, jadi ini adalah karma.
“Utang keluarg Shan terhadap
Ziqian tidak perlu penilaianmu,” tegas Junhao.
Minghan tetap saja bicara
mengejek Junhao yang jatuh, gagal dan kehilangan reputasi. Junhao yang malash
mendengarkan omong kosongnya, memilih untuk pergi. Tapi sesuai yang sudah di
perkirakan oleh Dawei, baru juga muncul di pintu keluar, para wartawan sudah
mengerubungi mereka.
--
Ny. Shan yang pulang duluan malah
mendapat tamu yang tidak di sangka. Siapa? Para polisi dari Pengadilan Kota
Qingcheng yang datang dengan membawa ‘Surat pemberitahuan penyegelan Pengadilan
Kota Qingcheng.’ Polisi pun mulai menjelaskan kalau ny. Shan di duga terlibat
dengan kasus Shan Yaolong, jadi semua aset miliknya, di bekukan
Ny. Shan masih merasa bingung dan
kelimpungan tapi para tamu polisi sudah mulai memasang stiket ‘di sita.’
--
Lagi-lagi, Liyin yang sedang
membaca artikel, memberitahu dengan panik kalau Junhao sudah di usir dari
Senwell dan hartanya juga di sita. A Sheng dkk jadi berspekulasi, apa mungkin
yang di gosipkan mengenai ayah Junhao benar?
Daripada sibuk berpikir, lebih
baik mereka segera memberitahu artikel itu pada Qianyu. Qianyu jelas panik saat
membaca isi artikel yang beredar.
--
Dawei mengantarkan Junhao pulang.
Mereka juga tidak bisa apa-apa selain menuruti apa yang tertulis di kertas
penyitaan. Dan mereka juga harus segera pergi hari ini juga. Mereka tidak boleh
membawa harta benda apapun kecuali keperluan sehari-hari.
Di tengah semua itu, Junhao jadi
merasa minder saat Qianyu menelponnya. Dia memilih untuk tidak mengangkatnya.
Ny Shan masih shock, tapi mau bagaimanapun dia harus menerimanya.
Karna Junhao tidak mengangkat
teleponnya, Qianyu memutuskan pergi mencarinya.
Junhao sudah siap berberes dan
sedang menunggu ibunya. Sembari menunggu, Junhao meminta maaf pada Dawei yang
harus ikut di pecat dari Senwell karnanya. Dawei tidak mempermasalahkan hal itu
dan meminta Junhao untuk tidak mengkhawatirkannya. Dan juga, dia akan terus
membantu mencari Yunyi.
Akhirnya, Ny Shan selesai
berberes. Karna mereka akan pindah, Junhao memberikan semua uang tunai yang ada
di dompetnya kepada Bibi Lin sebagai upah bekerja bulan ini. Bibi Lin menolak
uang itu karna dia tahu bahwa Junhao dan Ny. Shan lebih membutuhkannya. Dia
juga meminta mereka tidak mengkhawatirkannya karna dia bisa tinggal bersama
putrinya. Dia lebih khawatir pada Ny. Shan yang pasti akan kesulitan adaptasi
untuk kehidupannya, jadi dia meminta Junhao lebih memperhatikan Ny. Shan.
Ny. Shan mengambil uang Junhao
dan meminta Bibi Lin untuk menerima uang itu. Akhirnya, Bibi Lin pun menerima.
Sembari berterimakasih, dia meminta Ny. Shan untuk menjaga diri sendiri.
Saat mereka keluar rumah, sudah
ada banyak wartawan yang berkumpul untuk mewawancarai dan memotret mereka yang
di usir. Dawei yang bertugas menghalangi para wartawan mendekat dan mengawal
mereka hingga masuk ke dalam taksi.
--
Di dalam taksi, Ny. Shan tampak
sangat takut dan khawatir mengenai kehidupan selanjutnya. Junhao menyadari hal
tersebut. Dia menggenggam tangan Ny. Shan dan memintanya untuk tidak khawatir
karna Ny. Shan masih memilikinya.
--
Qianyu tiba terlambat di kediaman
keluarga Shan. Saat dia sampai di sana, rumah sudah di segel dan para wartawan
sudah bubar. Untung saja Dawei masih ada di sana. Qianyu langsung menanyakan
keberadaan Junhao. Saat tahu kalau Junhao dan ibunya sudah pergi ke hotel,
Qianyu langsung meminta Dawei mengirimkan alamat hotel padanya.
--
Junhao dan ibunya tiba di hotel.
Tapi, saat mau membayar uang kamar, tidak ada satupun kartu atm dan kredit
Junhao yang berfungsi, sementara Junhao sudah tidak memiliki uang tunai lagi.
Tapi, Junhao tidak mau membuat ibunya menjadi semakin tertekan, jadi dia
berbohong kalau kamar hotel sudah penuh.
“Kalau begitu, coba lihat di
tempat lain,” ujar Ny. Shan.
Junhao pun menuntun koper ibunya
dan kopernya keluar dari gedung hotel. Mereka tidak punya tujuan, jadi Junhao
mengajak ibunya untuk berjalan sekeliling mencari tempat.
--
Qianyu tiba di hotel tersebut dan
langsung menunjukkan foto Junhao, menanyakan apakah pernah melihat orang di
foto? Petugas itu memberitahu kalau kartu atm pria itu tidak bisa di gunakan,
jadi pria itu dan wanita itu pun pergi.
Qianyu jadi semakin panik, kemana
Junhao dan ibunya pergi?
--
di Senwell,
Gary melapor pada Ziqian kalau
masih belum ada kabar mengenai Yunyi. Dia juga sudah menugaskan orang berjaga
di depan rumah keluarga Shan 24jam, jadi kalau Yunyi kembali, mereka akan
segera melapor.
Tidak lama, Ziqian mendapat
telepon dan Ziqian menyuruh orang yang di telepon untuk datang ke ruangannya.
Dan orang itu adalah tn. Qiu dan
tn. Liu. Tujuannya datang adalah menjilat Junhao. Ziqian berterimakasih karna
mereka lah yang sudah menemukan tn. Ding dan menemukan semua bukti kejahatan
Shan Yaolong. Keduanya sok rendah hati berkata kalau mereka melakukan semua ini
demi menjatuhkan Junhao. Dan melihat Junhao sudah jatuh seperti ini, membuat
mereka merasa puas. Juga, tujuan mereka datang bukan untuk mendapatkan balasan
tapi ingin memperkenalkan seseorang padanya.
“Siapa?” tanya Ziqian.
Keduanya pun menatap penuh arti.
--
Junhao dan ny. Shan beristirahat
sejenak di pinggir jalan. Ny. Shan benar-benar merasa tidak berdaya. Dia
meminta maaf pada Junhao karna dendam generasinya harus di tanggung oleh
Junhao.
“Ma, jangan bilang begitu.
Berikan aku waktu, dan semua akan membaik,” tenangkan Junhao. “Aku pergi beli
minum dulu. Tunggu aku di sini sebentar.”
--
Junhao pergi ke minimarket
terdekat dan membeli 2 botol air. Pas mau bayar, Junhao baru teringat kalau
kartunya tidak bisa di gunakan dan dia tidak punya uang tunai. Junhao sudah mau
membatalkan pembelian, tapi seseorang tiba-tiba membayarkannya. Dan orang itu
adalah Qianyu.
Junhao malu berhadapan dengan
Qianyu dengan kondisinya saat ini dan langsung kabur. Qianyu tidak
membiarkannya pergi. Dia mengejar Junhao sambil membawa 2 botol air itu
“Shan Junhao!! Dasar bodoh! Jika
sudah memutuskan untuk bersama, maka harus menghadapi masalah bersama. Untuk
apa bersembunyi?” marah Qianyu.
Qianyu meluapkan rasa khawatirnya
dan kecewanya karna Junhao tidak mengangkat teleponnya dan tidak memberitahu
masalah sebesar ini. Dia malah tahu dari berita. Apa di hati Junhao, dia tidak
ada?
Junhao meluapkan rasa kecewanya
juga. Dia kecewa dan malu pada dirinya sendiri saat ini. Dia yang selalu bisa
melakukan apapun, kini kehilangan segalanya dan dia tidak mau di kasihani.
“Kau sama sekali tidak tahu Shan
Junhao yang paling terpuruk yang pernah kulihat seperti apa. Kau setiap hari
mengenakan pakaian yang rusak, bersamaku mengantarkan barang. Walau begitu, kau
tetap optimis. Kau mementingkan segala kepentinganku. Menghadapi masalah yang
ku alami. Sekarang? Kau hanya tahu menghindar. Kau terus bilang tidak akan
meninggalkanku, tapi sekarang kau malah meninggalkanku.”
Junhao merasa bersalah. Qianyu
meluapkan semua perasaannya terus dan terus, mendukung Junhao dalam keadaan
terpuruk. Dan itu, membuat Junhao merasa sangat terharu. Dia memeluk Qianyu
dengan erat. Dan Qianyu membalas pelukannya dengan sebuah senyuman.