Sinopsis C-Drama : Forget You, Remember Love Episode 32

 

Sinopsis C-Drama : Forget You, Remember Love Episode 32

Images by : Tencent TV

 Walau sudah mencari kemanapun, Ziqian tetap saja tidak bisa menemukan Yunyi. Asistenya, Gary, menelpon dan memberitahu kalau dia sudah memeriksa kamera CCTV gedung acara. Terlihat kalau Yunyi berjalan pergi sendiri dari gedung acara. Dan tampaknya, mata Yunyi sudah membaik, jadi tidak perlu terlalu khawatir.

--

 

 Setelah di usir oleh Ny. Shan, Qianyu baru tersadar kalau Taichu tidak ada. Dia segera menelpon Taichu dan menanyakan apa dia pergi? Dia juga meminta maaf karna sudah membuang waktu Taichu.

“Kita bertemu dan bicara saja,” ujar Taichu.

--

 

 Ny. Shan membahas mengenai gapura yang terjatuh tanpa alasan tadi dengan Junhao. Dia merasa kalau itu karna Qianyu. Junhao tidak suka mendengarnya dan meminta Ny. Shan tidak berbicara buruk mengenai Qianyu. Bagaimanapun, Qianyu lah yang menyelematkan nyawanya.

Ny. Shan tetap mengomel. Dia marah karna di depan khalayak ramai, Qianyu muncul dan membuat masalah. Ini tentu akan menjadi skandal baru. Junhao berkata kalau itu bukanlah skandal. Ny. Shan tetap tidak menyukai Qianyu dan balik memarahi Junhao yang tidak khawatir padahal Yunyi menghilang.

 Tidak lama, Dawei datang untuk melapor. Dia sudah mencari kemanapun dan menelpon semua kenalan Yunyi, tapi tidak ada petunjuk sama sekali. Dan juga, dari kamera CCTV hotel, terlihat kalau Yunyi pergi sendiri tanpa membawa apapun.

Ny. Shan tambah cemas. Dia mengira Yunyi masih tidak bisa melihat. Junhao merasa kalau Ziqian pasti tahu Yunyi ada dimana. Dawei langsung berkata kalau Ziqian juga sedang mencari Yunyi dan belum mendapat kabar sama sekali.

“Kerahkan lebih banyak lagi. Kau harus bisa menemukan direktur Fan!” perintah Ny. Shan.

--

 

 Taichu menjemput Qianyu dari rumah sakit dan membawanya ke restoran untuk berbincang. Qianyu hanya bisa meminta maaf pada Taichu. Taichu juga baik karna dia tahu bahwa perasaan tidak ada yang salah dan benar dan tidak bisa di paksakan. Qianyu kembali meminta maaf karna dia tidak bisa pergi dengan Taichu.

“Sebagian besar hidupku di habiskan di jalan. Karna tidak pernah ada seorangpun yang menghentikan langkah kakiku. Aku pun tidak pernah mengira aku punya sifat egois hingga aku bertemu denganmu,” ujar Taichu.

 

 “Terimakasih karna sudah mengantarku kembali. Terkadang, aku tidak tahu sama sekali apa yang ku pikirkan. Tapi, kau hampir bisa mengerti aku.”

“Kalau ada kata ‘kalau’, sekarang mungkin kita sudah berada di negara lain kan? Aku pernah bermimpi bisa pergi bersamamu di setiap sudut dunia. Sekarang, hanya bisa jadi mimpi,” ujarnya, tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya.

Ucapannya membuat Qianyu semakin menyesal. Taichu tersenyum dan berkata tidak apa-apa. Dan ada satu hal yang tidak pernah di katakannya pada Qianyu. Yaitu, mengenai Ziqian yang bisa menemukan Tonghao adalah karna dirinya.

 Qianyu terkejut. Apa sedari awal Taichu sudah tahu Tonghao adalah Shan Junhao? Taichu menggeleng. Waktu itu, dia melihat Tonghao yang mengatakan dirinya adalah Shan Junhao di pesta reuni Qianyu, dan dari sana mulai curiga.

“Saat itu, bukankah kau kebetulan punya rapat penting?”

“Benar. Waktu itu, aku mengakhiri rapat lebih cepat dan pergi ke sana. Aku ingin memberikanmu kejutan. Tapi, tidak di sangka, aku terlambat selangkah,” sesal Taichu.

Qianyu tidak marah karna Taichu sudah memberitahu Ziqian mengenai Tonghao. Karna, cepat atau lambat, Tonghao harus kembali ke keluarganya.

Tidak ada lagi yang harus di bicarakan, karna itu, Taichu mengajak Qianyu pulang. Qianyu menolak karna dia bisa pulang sendiri. Taichu meminta Qianyu untuk mengizinkannya mengantarkannya pulang untuk kali terakhir.

--

 Walau sudah malam, Ziqian masih terus berkeliling di jalanan mencari Yunyi.

--

 

 Taichu mengantarkan Qianyu kembali  ke Guanmei. Qianyu menanyakan rencana Taichu selanjutnya. Taichu menjawab kalau dia tidak jadi pergi sementara waktu ini karna Qianyu tidak pergi. Dia akan menyelesaikan rencana proyek Desa Nelayan Guanmei terlebih dahulu.

“Terimakasih, Taichu.”

“Qianyu. Bisakah aku memelukmu sebentar?”

Tidak ada jawaban. Karna itu, Taichu maju dan memeluk Qianyu dengan erat. Meluapkan perasaannya dan juga melepaskan Qianyu.

 Usai itu, Taichu pun pergi.

Kepulangan Qianyu, tentu membuat Jinzhi bingung serta panik saat melihat ada perban di kepala Qianyu. Tapi, Qianyu menolak menjelaskan dengan alasan : lelah.

--

 

 Dawei mengantarkan Ny. Shan pulang (udah kayak supir aja). Dan di depan rumah, mereka menemukan slayer milik Yunyi. Ny. Shan jelas mengira Yunyi sudah pulang, tapi Bibi Lin memberitahu kalau Yunyi belum kembali.

“Telepon Ziqian,” perintah Ny. Shan.

--

 

 Jinzhi sangat marah saat tahu apa yang Qianyu lakukan dan keputusannya. Dia menyebut Qianyu yang bodoh karna bukannya memilih jalan yang di penuhi bunga, malah memilih jalan berduri. Mirip siapa sih kau ini?

“Harusnya mirip sepertimu. Setelah ayahku meninggal waktu itu, kau jelas-jelas bisa membuangku. Tapi, kau malah membesarkanku dan menanggung hutang ayahku. Otak mu pasti sudah kacau kan?” balas Qianyu.

 

 Jinzhi jadi terdiam dan tidak bisa memarahi Qianyu lagi. Shengzhe sampai berkomentar kalau ini semua karna cinta. Jinzhi sebenarnya hanya khawatir dengan keputusan Qianyu. Bersama dengan Junhao, tidak akan mudah. Tapi, kalau memang itu keputusan Qianyu, dia hanya bisa mendukungnya.

Shengzhe jadi merasa kasihan pada Taichu. Jinzhi pun merasa begitu dan yakin kalau suatu hari Taichu akan bisa menemukan kebahagiaannya sendiri.

--

 

 Ziqian tiba ke rumah keluarga Shan, tidak lama setelah di telepon. Ny. Shan memberitahu kalau Yunyi sempat pulang kemari karna mereka menemukan slayer pengantin Yunyi di depan rumah. Tapi, Yunyi tidak ada masuk.

“Kenapa kalian tidak memperhatikannya?” teriak Ziqian, penuh emosi.

“Maaf. Aku menunggu di dalam rumah. Tidak tahu kalau Nona Yunyi ada di depan pintu,” ujar Bibi Lin.

Ny. Shan jadi tidak mengerti, kenapa Yunyi pulang tapi tidak masuk rumah? Mendengar pertanyaan itu, emosi Ziqian menjadi tersulut. Dia memarahi Ny. Shan yang malah tidak tahu alasan Yunyi sungkan masuk ke rumah! Apa mereka tidak tahu kalau sekarang ini Yunyi merasa sangat sedihi! Apa pernah mereka mempedulikan perasaan Yunyi, hah?!

 Usai meluapkan emosinya, Ziqian pergi begitu saja. Ny. Shan sangat terkejut karna selama ini, Ziqian tidak pernah marah dan membentaknya seperti itu.

--

 Dawei pergi menemui Junhao untuk melapor kalau dia sudah menyuruh orang memeriksa gapura tadi. Dan tampaknya, melihat dari arah jatuh gapura, ada seseorang yang sengaja melakukannya.

“Kelihatannya, aku lah targetnya,” sadar Junhao.

Dawei memberitahu lebih lanjut kalau semua yang menyiapkan tempat adalah karyawan Senwell dan harusnya mereka tidak berani melakukan hal seperti itu. Tampaknya, ada seseorang yang merencanakan semua ini.

Junhao sangat pusing dengan semua masalah ini. Dia menyuruh Dawei agar hal ini tidak sampai keluar dan katakan saja hanya kecelakaan. Dawei mengerti dan berkata akan menyelidikinya secara diam-diam.

Junhao kemudian menanyakan mengenai Yunyi. Dawei memberitahu kalau Yunyi belum di temukan. Dan tadi, saat dia mengantarkan Ny. Shan pulang, dia melihat ada slayer Yunyi di depan pintu. Kelihatannya, Yunyi sempat pulang. Dan dari CCTV, kondisi Yunyi tampaknya tidak baik, tapi dari caranya berjalan, tampaknya matanya sudah sembuh.

“Tenanglah. Aku sudah melaporkannya ke polisi. Tapi, kehilangan baru bisa jadi kasus setelah 24jam,” ujar Dawei.

“Cepat cari lagi. Dia harus di temukan,” perintah Junhao.

--

 Ziqian kembali mencari Yunyi di jalan. Tapi, tetap saja dia tidak bisa menemukan Yunyi.

--

 

 Yunyi hanya terus berjalan tanpa arah dengan pikiran kosong. Seorang penyanyi jalanan bersuara merdu yang sedang menyanyikan lagu perpisahan cinta, menarik perhatiannya. Lagu itu seperti kondisinya saat ini. Yunyi pun jongkok melihat penampilan penyanyi itu. Dia terus berada di sana walaupun penyanyi itu sudah selesai menyanyi dan para penonton sudah bubar.

 

 Dua orang pria mabuk lewat di sana dan mulai menggoda Yunyi, menariknya untuk ikut bersama mereka. Penyanyi itu jadi tidak tega meninggalkan Yunyi dan menolongnya dari pria mabuk itu. Dia menasehati Yunyi untuk pulang.

“Aku tidak punya rumah,” jawab Yunyi, lemah.

“Apakah kau tidak punya teman? Suruh temanmu datang jemput.”

“Aku tidak punya apa-apa.”

 Karena merasa kasihan, penyanyi itu mengajak Yunyi untuk sementara ke rumah nya saja.

--

 

 Penyanyi itu cukup baik untuk memberikan baju ganti dan makanan untuk Yunyi. Dia menanyakan nama Yunyi dan memuji namanya yang bagus. Dia juga memperkenalkan namanya : Xiao Ge. Nama yang di buatnya sendiri. Dia tidak punya keluarga. Saat umur 3 tahun, dia di buang di depan pintu panti asuhan. Karna tubuhnya kurus dan kecil, dia di beri nama Xiao-xiao. Mungkin, karna dia tidak cantik, tidak ada yang mengadopsinya. Saat umur 16 tahun, dia keluar dari panti dan mulai hidup sendiri.

“Lalu, apa kau membenci orangtuamu?”

“Mereka membuangku, pasti karna tidak bisa menghidupiku. Aku tidak membenci mereka. Setidaknya, mereka sudah memberiku nyawa. Karna hidup, barulah bisa menikmati sinar matahari, nyanyian dan musik. Aku berterimakasih pada mereka karna membiarkanku datang ke dunia ini. Kalau kau? Kenapa kabur dari rumah? Kelihatannya, kau kabur dari pernikahan ya?”

 Yunyi pun mulai menceritakan mengenai kehidupannya. Dia juga di buang oleh orangtuanya. Saat umur 6 tahun, ibunya membuangnya ke pintu rumah mewah. Lalu, pemilik rumah menampungnya dan memperlakukannya dengan baik. Mereka juga ingin dia menjadi menantu mereka. Awalnya dia mengira dia sangat bahagia. Tapi di pernikahan tadi, membuatnya sadar kalau semua hanyalah angan-angannya. Pria itu mencintai orang lain. Mungkin, tidak pernah mencintainya.

 “Kalau begitu, kau beruntung,” ujar Ge.

 

 “Aku beruntung?”

“Ya. Pertama, ibumu pasti mencintaimu. Bahkan saat membuangmu, juga meletakkanmu di gerbang rumah orang kaya, ingin membiarkanmu ke depan menjalani hidup dengan baik. Apalagi, keluarga itu masih menampungmu yang artinya mereka sangat baik mau memberimu sebuah keluarga. Sekarang, kau tidak jadi menikah dengan orang yang mencintaimu. Kau punya waktu banyak untuk pacaran dengan pria lain, menikah dan hidup lebih baik. Semua ini adalah keberuntungan dalam hidupmu.”

“Tapi, aku mencintainya. Dia pernah bilang mau menikahiku. Tapi sekarang dia sama seperti orang tua kandungku, membuangku. Apa aku di lahirkan hanya untuk di buang? Aku tidak terima.”

“Saat kita di buang oleh orang tua, kita tidak dapat menghidupi diri sendiri. Hanya bisa bergantung pada orang lain. Sekarang berbeda. Kita sudah dewasa. Mengapa kau masih akan begini, merasa di buang? Lagian kita bukan barang. Kita bukanlah milik siapapun. Kita hanya milik diri kita sendiri. Selain diri sendiri, siapa yang bisa membuang kita? Aku rasa, kau terlalu bergantung padanya. Ketergantungan belum tentu cinta. Mungkin cinta mu hanyalah bergantung pada perasaannya, itu saja.”

Yunyi terdiam, memikirkan semua perkataan Ge. Apa selama ini, perasaan cintanya sudah salah?

--

 Ziqian menemui Junhao. Dia sangat marah pada Junhao karna sudah membuat Yunyi sangat sedih. Dia merasa sangat kecewa. Junhao juga merasa bersalah, tapi hubungannya dengan Yunyi bukanlah cinta, tapi kasih sayang.

“Shan Junhao, kau terlalu egois! Apakah kau pernah memperhatikan perasaan Yunyi? Kau anggap dia apa? Seseorang yang hadir untuk di perintah? Ini yang kau sebut kasih sayang?” marah Ziqian.

 

 “Ziqian, persoalannya bukan seperti yang kau ucapkan!”

“Yunyi menghilang dan tidak ada yang peduli padanya. Sampai tidak ada yang tahu kapan dia menghilang. Keluarga Shan kalian, dari awal sampai sekarang, satupun tidak pernah ada yang peduli apa yang sebenarnya di inginkan Yunyi.”

“Semua yang terjadi sangat tiba-tiba dan juga membingungkan. Kami tidak sengaja (melupakan Yunyi).”

“Jika terjadi sesuatu pada Yunyi, aku tidak akan melepasmu!!!”

Junhao terkejut dengan ucapan Ziqian dan merasa dia terlalu berlebihan. Tapi, Ziqian sudah sangat membenci Keluarga Shan, dan memperingati kalau dia akan membuat keluarga Shan membayar apa yang sudah mereka lakukan.

--

 Yunyi tidak bisa tidur. Dia terus memikirkan mengenai semua yang terjadi.

--

 

 Esok hari,

Karna Yunyi yang menghilang, Ny. Shan jadi tidak berselera makan. Untuk menghibur tuannya yang tampak murung, Bibi Lin menyarankan agar mereka pergi ke rumah sakit mengantarka makanan untuk Junhao.

--

 

 Pagi-pagi, Qianyu sudah datang ke rumah sakit dan membawakan makanan untuk Junhao. Junhao jelas bahagia dengan perhatian Qianyu. Dia juga sadar kalau Qianyu masih khawatir mengenai Yunyi yang menghilang, jadi dia menyuruhnya tidak khawatir karna dia pasti akan menemukannya.

 

 Di saat itu, Ny. Shan yang baru datang melihat mereka. Dia tampak marah. Tapi, kali ini, dia tidak melabrak Qianyu dan malah berbalik pergi diam-diam.

--

 Ziqian tidak bisa tidur semalaman memikirkan mengenai Yunyi yang belum juga ketemu. Emosi dan semua perasaan negatif yang sudah di tahannya selama ini, perlahan mulai meledak. Dia sudah memutuskan sesuatu.

--

 

  Qianyu baru mau pulang, tapi Ny. Shan ternyata sedari tadi sudah menunggunya di depan kamar rawat Junhao. Begitu Qianyu keluar dari dalam kamar Junhao, dia langsung memarahinya karna sudah membuat masalah. Dia menyebut Qianyu yang mau menghancurkan Keluarga Shan. Mau apapun yang Qianyu lakukan, baginya, hanya Yunyi menantunya walaupun itu belum resmi.

“Jika kau benar-benar mencintai Shan Junhao, tinggalkan dia, semakin jauh, semakin baik!” peringatinya.

--

 

 Junhao tidak tahu apa yang sudah Ny. Shan katakan pada Qianyu, sehingga dia bersikap biasa saja. Tidak lama, Dawei datang melapor perkembangan pencarian Yunyi yang masih belum menemukan titik terang.

Ny. Shan sangat takut kalau terjadi sesuatu pada Yunyi. Junhao menyuruh Ny. Shan untuk tidak khawatir karna Yunyi pasti bisa menjaga diri sendiri. Dan lagi-lagi, Ny Shan menyalahkan Qianyu. Dia memohon pada Junhao untuk tidak berhubungan lagi dengan Qianyu. Banyak masalah datang bersamaan. Yunyi menghilang dan sikap Ziqian juga berubah.

“Ibu telah kehilangan ayahmu. Tidak mau kehilangan siapapun,” ujar Ny. Shan, sedih.

--

 Malam hari,

 Saat makan malam, tn. Tang meminta Qianyu mengambil alih secara resmi Penginapan Guanmei. Qianyu jelas menolak karna merasa dia tidak cukup pantas melakukannya. tn. Tang memberitahu kalau Penginapan Guanmei hampir hancur di tangannya dan dia juga cukup tua, jadi merasa sudah waktunya mengalihkan pengelolaan kepada orang lain. Menurutnya Qianyu adalah gadis pintar dan mampu melakukannya. Qianyu masih saja cemas tidak bisa melakukannya.

Tapi, karna tn. Tang dan Jinzhi membujuk dan menyakinkannya, Qianyu jadi bersedia menerimanya. Shengzhe malah sempat-sempatnya protes kalau Penginapan Guanmei kan harusnya menjadi miliknya. Tapi, karna Qianyu yang mengambil alih properti, dia ingin uang jajannya di naikkan. Tentu saja, itu hanyalah candaan.

--

 

 Ziqian kembali memanggil Xie Quan menemuinya. Dia memberikan sebuah amplop yang berisi bukti-bukti yang di dapatkannya dari Minghan (yang di berikan tn. Qiu dan tn. Lin) mengenai dugaan kalau Shan Yaolong merebut saham dan membunuh orangtuanya. Tentu saja, ini adalah berita besar bagi Xie Quan.

--

 

 Dan benar saja, di hari Junhao keluar rumah sakit, para wartawan sudah berkumpul di depan rumah sakit dan langsung mewawancarainya. Mereka menanyakan mengenai apa benar tn. Shan yang membunuh ayah Ziqian?

“Siapapun yang menyebar fitnah seperti ini, tidak akan ku lepaskan. Persoalan ini akan ku selidiki sampai jelas dan menjelaskannya pada kalian,” jawab Junhao dan beranjak pergi. Sementara Dawei menghalangi para wartawan mendekat.

--

 

 Di mobil dalam perjalanan pulang, Junhao membaca artikel and mendengarkan berita mengenai keluarganya yang di tuduh telah merebut saham dan membunuh Xu Yifeng beserta istrinya demi mendapatkan Senwell.

Berita itu juga sudah di dengar oleh Ny. Shan. Dia meminta Junhao untuk percaya kalau ayahnya bukanlah orang seperti itu.

 “Kalau begitu, kenapa bisa sampai begini?” tanya Junhao.

Ny. Shan menjawab jujur kalau dia hanya IRT biasa dan tidak begitu tahu dengan jelas masalah perusahaan. Tapi, dia dengar kalau Yifeng mempunyai seorang teman yang menjalankan bisnis bernama Perusahaan Keuangan Dongdao.  Karna bisnis yang di jalankan tidak bagus, dia meminta bantuan dari Yifeng dan Yifeng yang tidak tega, memutuskan berinvestasi. Tapi, tn. Shan dan ayah Minghan tidak setuju. Yifeng tetap keras kepala dan masih saja melakukan investasi itu. Tidak di sangka, temannya itu malah melarikan diri dan membuat Senwell hampir bangkrut. Yifeng jadi merasa malu pada perusahaan dan merasak tidak cocok di bisnis ini, jadi memutuskan mengundurkan diri.

“Tapi, di dalam rekaman, memang ayah yang memaksa paman Xu.”

“Ayahmu tidak akan begitu. Pasti ada kesalahpahaman,” yakinkan Ny. Shan.

“Apakah kapal pesiar Changfeng adalah pemberian ayah untuk Paman Xu?”

“Benar.”

“Masalah ini harus ku selidiki sampai tuntas,” tekad Junhao.

 

 Tidak lama, Junhao mendapat telepon dari Dawei yang melapor kalau ada yang ingin bertemu. Orang itu bilang dia adalah Asisten Direktur Utama sebelumnya. 

Post a Comment

Previous Post Next Post