Images by : Tencent TV
Taichu tampaknya cemas kalau
Qianyu akan berubah pikiran, karna saat Qianyu mau masuk ke rumah, dia berujar
: “Sampai jumpa besok.”
--
Dawei sudah menunggu Junhao di
kediamannya. Dia datang hanya untuk memberitahu kalau berita Junhao dan Ye
Qianyu semua adalah ulang dari Xie Quan yang memerintahkan media gosip untuk
mempublikasikannya. Junhao menduga kalau ini adalah aksi balas dendam. Dawei
mengingatkan kalau foto-foto yang tersebar adalah foto yang di tunjukkan oleh
Wakil GM Zhang Minghan saat rapat dulu dan tidak mungkin tersebar keluar,
kecuali kalau ini perbuatan orang dalam.
“Teruskan pengecekan,” perintah
Junhao. “Kalau tidak ada, kau boleh pulang dan beristirahat.”
Dawei sebenarnya masih ingin
menanyakan keputusan Junhao untuk menikah besok. Dia tahu perasaan bos-nya itu.
Tapi, dia juga sadar kalau dirinya hanya bawahan dan tidak pantas untuk
menanyakan hal itu, jadi dia mengurungkan niatnya.
Begitu masuk ke dalam rumah,
sudah ada Yunyi yang menunggunya di ruang tamu yang gelap. Junhao kaget karna
Yunyi duduk di sana tanpa membuka lampu. Yunyi menjawab kalau matanya juga
tidak bisa melihat, jadi tidak ada bedanya jika tidak menyalakan lampu.
“Junhao, aku mencintaimu,” ujar
Yunyi dan memeluk Junhao dengan erat. “Kau tidak perlu untuk menanggapinya
sekarang. Karena aku akan menggunakan seluruh waktu ku untuk menunggu
tanggapanmu.”
Junhao terdiam. Tidak mampu
menjawab ataupun membalas pelukan Yunyi.
--
Ziqian menghabiskan malam dengan
minuman keras. Sejak Minghan memberitahu mengenai kecelakaan orang tuanya dan
hubungannya dengan keluarga Shan, sudah tidak ada lagi keceriaan di wajah
Ziqian. Setiap malamnya, dia habiskan dengan minum hingga mabuk. (Miss the old Ziqian).
--
Qianyu tidak bisa tidur malam
ini. Dia terus memikirkan Tonghao. Dan langkahnya, menuntunnya pergi ke gudang
yang dulu di jadikan tempat tidur Tonghao, sebelum dia pindah tidur di kamar
Shengzhe. Tempat itu masih sama. Kenangan itu masih ada. Tapi, semua sudah
berubah, Tonghao tidak lagi ada.
Di saat Qianyu memegang bantal
yang dulu Tonghao gunakan, dia menemukan sesuatu di balik sarung bantal. Sebuah
buku harian milik Tonghao. Di dalam buku itu, berisi semua curahan hatinya saat
bersama Qianyu. Mengenai keinginannya untuk mengabulkan semua keinginan Qianyu,
mengenai keinginannya untuk terus tinggal di Guanmei, mengenai ciuman mereka,
mengenai kecemburuannya dan mengenai cintanya.
Membaca buku harian itu, memutar
kembali kenangan-kenangannya saat bersama Tonghao. Dan itu, membuat Qianyu
menangis.
--
Junhao tahu bahwa besok adalah
hari pernikahannya. Tapi, perasaannya pada Qianyu tidak bisa di lenyapkan. Dan
itu membuatnya merasa sangat dilema.
--
Pagi-pagi sekali, Taichu sudah
menjemput Qianyu. Dia dan Qianyu siap untuk berkeliling luar negeri. Jinzhi,
Shengzhe, tn. Tang dan semua staff Penginapan Guanmei juga datang untuk
mengantar kepergiannya dan memberikannya berbagai hadiah.
--
Ziqian sudah berada di gedung
acara dan ikut membantu menyambut para tamu. Minghan yang datang, bertanya
penuh arti, kalau tujuan Ziqian di sini bukan hanya menyambut para tamu kan?
Wajah serius Ziqian seolah menjadi jawaban bagi Minghan.
--
Dawei membantu Junhao memakai
jas-nya. Wajah Junhao tidak tampak bahagia sama sekali. Ny. Shan yang baru
datang, merapikan dasi kupu-kupu yang Junhao gunakan.
“Hari ini adalah hari besarmu,
kau harus bahagia. Junhao, mungkin saja sekarang kau akan membenci Ibu. Tapi,
kau harus percaya kalau ini yang terbaik untukmu,” ujar Ny. Shan.
--
Sepanjang perjalanan menuju
bandara, Taichu memberitahu tujuan pertama mereka. Pertama mereka akan ke
Prancis, kemudian Spanyol…
Dan selama Taichu bercerita,
Qianyu hanya diam dan menatap jam tangannya. Taichu menyadari hal itu dan karna
itu, dia berhenti bicara.
--
Yunyi sangat bahagia karna
mengenakan pakaian pengantinnya. Walaupun dia masih belum bisa melihat, tapi
dia bisa merasakan betapa indahnya penampilannya. Ziqian yang mengunjunginya,
memujinya sangat cantik. Tapi, apa Yunyi tidak mau mempertimbangkannya lagi?
Yunyi tidak mau mendengarkan
ucapan Ziqian dan mengalihkan dengan mengucapkan terimakasih. Ziqian tahu bahwa
itu adalah jawaban Yunyi atas pertanyaannya.
--
Dawei tinggal berdua dengan
Junhao. Dia tidak nyaman melihat Junhao yang menikah terpaksa seperti ini. Dan
dia meminta waktu Junhao untuk mendengarkan ceritanya.
“Aku masih ingat, di saat musim
dingin di tahun itu, demi impianku, aku meninggalkan kampung halaman. Sejak
itu, orang di kampungku, sama sekali tidak pernah minum air,” ceritanya dan
kemudian tertawa ngakak.
“Apa yang sebenarnya kau
katakan?”
“Apa tidak lucu? Aku hanya ingin
Anda senang sedikit.”
Pembicaraan mereka terhenti
dengan kedatangan Ziqian yang memberitahu kalau acara akan di mulai setengah
jam lagi. Usai menyampaikan hal itu, Ziqian pergi begitu saja.
--
Taichu menghentikan mobilnya di
tengah jalan. Qianyu jelas heran.
“Qianyu, aku dulu pernah bilang
padamu, perpisahan yang sebenarnya bukan dalam waktu dan ruang. Jika kau masih
tidak bisa melepaskannya, pergi kemanapun tidak akan menyelesaikan masalah.”
“Taichu, aku…”
“Jadi, apa kau sudah memikirkan
dengan baik untuk pergi?”
“Perpisahan membutuhkan proses.
Aku secara perlahan pasti akan melupakannya.”
“Qianyu, hati manusia sangat
sempit. Hanya bisa muat satu orang,” ujar Taichu.
Entah apa yang Taichu pikirkan,
dia tiba-tiba saja memutar arah mobil. Tidak jadi menuju bandara. Qianyu jelas
heran, kemana mereka akan pergi.
“Pergi ke tempat yang ingin kau
kunjungi,” jawab Taichu.
--
Acara pernikahan dimulai,
Junhao naik ke atas panggung
sambil membawa sebuket bunga. Yunyi masuk dari ujung panggung dengan di tuntun
oleh Ziqian. Dan begitu, sampai di depan Junhao, berat bagi Ziqian untuk
membiarkan tangan Yunyi di genggam oleh Junhao.
Di antara raut wajah Junhao,
Yunyi dan Ziqian, hanya wajah Yunyi lah yang berseri bahagia. Sangat kontras
dengan raut wajah Junhao dan Ziqian.
Sekarang sesi pernyataan menikah.
Yunyi dengan bersemangat menjawab dia bersedia menikah dengan Yunyi. Semua
bertepuk tangan. Kini, giliran Junhao yang mendapat pertanyaan tersebut. Junhao
terdiam.
Sementara itu, di depan pintu
masuk ruangan acara, berdiri Qianyu dan Taichu. Taichu membawa Qianyu ke sana.
Dia merelakan Qianyu.
Para tamu mulai berbisik-bisik
karna Junhao tidak kunjung menjawab pertanyaan itu, padahal jawabannya hanya,
“Bersedia.” Yunyi masih terus tersenyum, menanti jawaban Junhao.
Qianyu masih ragu untk masuk ke
dalam ruangan acara. Taichu berkata dia akan menemaninya. Dan begitu pintu
terbuka, semua tamu semakin bergunjing. Siapa dia? Kenapa datang?
“Ngapain kau datang?” tanya Ny.
Shan, marah dan gelisah.
Pertanyaan itu membuat Junhao
berbalik dan akhirnya menyadari kedatangan Qianyu.
“Aku datang untuk memberi selamat
kepada GM Shan dan Direktur Fan,” jawab Qianyu. “GM Shan dan Direktur Fan,
selamat berbahagia.”
Dan di saat yang sama, Yunyi
secara perlahan dan samar mulai bisa melihat lagi. Dia bisa melihat Qianyu dan
para tamu yang bergunjing.
Usai mengatakan semua itu, Qianyu
berbalik untuk pergi. Tapi, sebelum dia pergi, dia melihat dekorasi tiang yang
ada di atas gedung akan terjatuh, jadi, dia segera berlari naik ke atas
panggung dan mendorong Junhao. Tiang dekor membentur kepalanya dengan keras dan
membuatnya berdarah. Bukan hanya satu tiang dekor, tapi tiang kedua juga
tumbang dan Junhao langsung berlari melindungi Qianyu.
Aksi saling melindungi itu
terlihat jelas oleh Yunyi. Membuatnya dalam keadaan shock. Karna tertimpa tiang, Junhao menjadi tidak sadarkan diri.
Semua mulai panik dan memanggil ambulans.
Yunyi merasa sangat linglung
dalam keadaan ini. Di saat semuanya sibuk dengan Junhao, Yunyi berjalan turun
dari atas panggung dan membuang buket bunga di tangannya di lantai. Tidak ada
yang menyadari kepergiannya tersebut.
Semua sibuk mengantarkan Junhao
ke rumah sakit. Begitu Junhao sudah di antarkan ke rumah sakit, Ziqian segera
kembali mencari Yunyi. Tapi, Yunyi sudah tidak ada di gedung acara dan
ponselnya tidak bisa di hubungi.
Taichu cemas karna kepala Qianyu
juga terluka dan menyarankan agar Qianyu juga pergi mengobati lukanya. Qianyu
menolak dan berkata tidak apa-apa. Menyadari kalau Qianyu masih ada di sana,
Ny. Shan mulai meluapkan amarahnya padanya. Dia menyalahkan Qianyu yang datang
dan merusak semuanya.
“Ny. Shan, jika bukan karna
Qianyu, luka GM Shan pasti akan lebih parah,” bela Taichu.
“Benar Ny. Shan. Demi menolong GM
Shan, Qianyu sendiri juga terluka,” setuju Dawei.
Taichu membujuk Qianyu agar mau
mengobati lukanya dan Qianyu mendengarkannya untuk kal ini.
--
Ziqian sangat cemas karna Yunyi
tidak ada dimanapun. Dia menelpon ke rumah dan Bibi Lin memberitahu kalau Yunyi
belum kembali. Ziqian memintanya untuk segera menelponnya jika Yunyi sudah
kembali.
--
Yunyi berjalan di tengah jalan
dengan mengenakan pakaian pengantin. Dan semua pejalan kaki menatapnya dengan
aneh. Beberapa bahkan memotretnya dan menyebutnya yang sudah gila karna
berjalan sendirian dengan pakaian pengantin seperti itu.
Yunyi benar-benar dalam keadaan
linglung. Dia mencintai Junhao dengan sepenuh hatinya dan percaya kalau Junhao
akan bisa berpaling jika dia tetap menunggu. Namun, yang baru saja terjadi,
melihat Junhao yang melindungi Qianyu, membuat Qianyu menjadi terguncang.
--
Dokter sudah siap mengoperasi
Junhao dan menjelaskan kondisinya. Intinya, Junhao sudah dalam keadaan
baik-baik saja. Ny. Shan jelas lega mendengarnya.
Ny. Shan menyuruh Dawei untuk
menyelidiki masalah ini, mengenai siapa yang sudah menyabotase properti tiang
tersebu. Dia tidak akan melepaskan orang yang sudah berusaha melukai Junhao.
Dawei menyanggupi.
Belum selesai satu masalah,
mereka malah mendapat kabar dari Ziqian kalau Yunyi tidak ada. Ny. Shan jadi
panik dan menyadari kalau masalah Junhao tadi membuatnya lupa mengenai Yunyi.
“Kalian hanya mengkhawatirkan
Junhao. Yunyi hilang pun kalian tidak tahu,” marah Ziqian. “Dia sekarang tidak
bisa melihat. Bagaimana kalau terjadi sesuatu?!” teriaknya dan langsung pergi.
Ny. Shan langsung menyuruh Dawei
untuk pergi mencari Yunyi.
--
Begitu lukanya di obati, Qianyu
segera berlari ke kamar rawat Junhao. Dan untungnya, Junhao juga sudah sadar.
Begitu melihat Qianyu, dia segera menarik tangannya dan memeluknya dengar erat.
Dia juga meminta Qianyu untuk lain kali tidak melakukan hal berbahaya seperti
ini (menolongnya).
“Aku… dalam kondisi seperti itu,
tidak peduli siapapun, aku pasti akan menolongnya.”
Qianyu kemudian memberitahu kalau
tujuannya datang untuk melupakan Junhao. Junhao mengartikan kalimat itu kalau
Qianyu masih belum melupakannya.
“Ini sudah ketiga kalinya aku
menolongmu. Aku pasti utang padamu di kehidupan kehidupan kehidupan
sebelumnya,” ujar Qianyu, kesal.
“Aku utang padamu. Aku tidak
peduli di katakan tidak bertanggung jawab ataupun egois. Aku tidak peduli apa
yang mereka katakan. Aku sudah memutuskan. Aku tidak akan membuatmu melupakanku.
Aku akan membayar utangku kepadamu dengan hidupku.”
Taichu sedari tadi ada di sana
dan melihat kedekatan keduanya, memutuskannya untuk pergi.
--
Ziqian masih terus mencari Yunyi.
Dia bahkan sampai ke kediaman keluarga Shan, mana tahu Yunyi udah pulang dan
Bibi Lin lupa menghubunginya. Tapi, Yunyi memang belum pulang. Bibi Lin jadi
ingin tahu apa yang terjadi? Ziqian tidak menjelaskan apapun dan pergi begitu
saja.
Di saat dia pergi, Yunyi juga
baru saja tiba dengan berjalan kaki di depan rumah. Dia menatap rumah itu
dengan tatapan kosong dan nanar. Dia masuk ke dalam gerbang, tapi tidak masuk
ke dalam rumah dan hanya duduk diam di depan tangga (seperti masa kecilnya saat
di buang di sana).
Dia masih ingat saat itu, ketika
dia membuka mata, Junhao yang pertama kali di lihatnya.
--
Qianyu masih menemani Junhao. Junhao
merasa kalau pertemuan mereka adalah takdir. Dan setelah kecelakaan tadi, dia
sadar kalau dia tidak bisa mengabaikan Qianyu. Dia tidak akan membiarkan Qianyu
meninggalkannya.
“Jangan mengatakan hal yang tidak
bertanggung jawab seperti itu. Kau sudah menikah.”
“Tapi aku belum menyatakan
sumpah. Jangan mengingkari hatimu seperti itu.”
Junhao meminta Qianyu mendekat,
tapi Qianyu tidak mau. Junhao langsung berpura-pura sakit, dan Qianyu langsung
mendekat dengan khawatir.
“Mulai dari sekarang, kau tidak
bisa melarikan diri lagi,” ujar Junhao.
Ny. Shan yang baru kembali tentu
marah melihat Qianyu ada di kamar Junhao. Qianyu ketakutan dan mau pergi, tapi
Junhao menahan tangannya.
“Junhao, Yunyi menghilang,”
beritahu Ny. Shan.
Qianyu begitu terkejut dan merasa
bersalah hingga dia menarik tangannya dari genggaman Junhao. Dan saat Ny. Shan
menyuruhnya keluar, Qianyu langsung pergi.
--
Setelah duduk beberapa saat di
tangga, Yunyi memutuskan untuk pergi. Slayer pengantin yang di kenakannya,
terlepas dan terjatuh ke tanah.