Sinopsis C-Drama : Poisoned Love Episode 16

 

Sinopsis C-Drama : Poisoned Love Episode 16


Yao Yao sendirian di ruang tamu sambil minum segelas wine. Wajahnya tampak muram. Di hadapannya, ada sebuah kotak berisi barang kenangannya bersama Ying Jun dulu.


Flashback

Yao Yao sering datang saat Ying Jun main basket. Teman-teman Ying Jun jadi sering menggoda Ying Jun yang membawa pacar ke pertandingan. Ying Jun tidak merasa terganggu ataupun malu, dan sebaliknya malah mengecup pipi Yao Yao. Yao Yao terkejut tapi juga senang.

End



Yao Yao melihat sebuah kartu ucapan di antara barang kenangannya dengan Ying Jun. Isi di dalam kartu ucapan itu adalah : Yao Yao, aku mencintaimu. Mari kita menikah setelah lulus.



Flashback

Yao Yao sangat senang saat menerima kartu ucapan tersebut. Ying Jun juga memberikannya sebuah buket bunga. Dia benar-benar bahagia.

End

Yao Yao menutup kartu itu. Dan wajahnya semakin sedih.


Flashback

Di hari kelulusan, Yao Yao hendak memberikan kejutan pada Ying Jun, jadi diam-diam dia masuk ke apartemen Ying Jun tanpa menekan bel. Dia mendapati Ying Jun yang sedang tertidur dengan pakaian berantakan. Di sampingnya ada cardigan wanita.


Dari sela pintu kamar mandi yang tidak tertutup, Yao Yao melihat seorang wanita, Gu Wei, sedang mengeringkan rambut. Gu Wei hanbya mengenakan tanktop.

Yao Yao sangat kecewa melihat hal itu sehingga dia langsung kabur dari kamar Ying Jun.

End


Itulah alasan kenapa Yao Yao berusaha menjauhkan Ying Jun dari kehidupannya.

“Hao Ying Jun, ku pikir, aku tidak bisa mempercayaimu lagi.”

--



Hari sudah pagi dan Shi Meng baru mengantarkan Fang Yan kembali ke rumah Yao Yao. Fang Yan melarang Shi Meng untuk mengantarkannya sampai ke depan pintu, cukup sampai di depan gedung apartemen. Itu karna dia tidak mau Yao Yao salah paham pada mereka. Dia sudah tidak pulang selama 2 malam, dan jika dia melihat Shi Meng mengantarkannya sekarang, dia khawatir Yao Yao akan salah paham.


Shi Meng bisa merasakan kalau Yao Yao sangat perhatian pada Fang Yan. Fang Yan membenarkan kalau Yao Yao sudah seperti kakak kandungnya dan selalu menjaganya. Shi Meng langsung berujar kalau untuk selanjutnya, dia yang akan menjaga Fang Yan.

Fang Yan tersenyum malu mendengar ucapannya. Dia kemudian menanyakan jadwal Shi Meng nanti malam. Dia ingin mengajaknya makan malam sekaligus ingin mengatakan sesuatu. Shi Meng mau tahu sekarang. Tapi, Fang Yan tidak bisa memberitahunya sekarang karna dia harus menyiapkan diri dulu. Shi Meng tidak memaksa dan bersedia menunggu hingga nanti malam.


Sebelum Fang Yan masuk ke dalam apartemen, Shi Meng meminta kiss di pipi. Dengan malu, Fang Yan melakukannya.

--



Pagi-pagi, Shi Yi sudah pergi menemui dr. Cui. Dengan sedih, dia memberitahu kalau dia sudah di campakkan dan butuh perawatan. dr. Cui bisa menebak kalau wanita itu pasti Fang Yan. Dia sudah merasakan kalau hubungan mereka bukan sekedar teman baik biasa.

Shi Yi berujar sedih kalau bagi Fang Yan, dia hanyalah seorang teman. dr. Cui tidak setuju karna menurutnya, mereka berdua di takdirkan untuk bersama. Shi Yi tertawa sinis mendengar ucapannya itu. 


“Saat konferensi pers, saat dia jatuh ke pelukanmu, jelas kau satu-satunya yang di dunia yang bisa menyelamatkannya. Lalu, kau bilang kalau ini bukan takdir?” bahas dr. Cui, menceritakan bagaimana Fang Yan bertemu Shi Yi pertama kali (padahal itu Shi Meng, tapi mereka salah mengira pria itu sebagai Shi Yi).

“Dia jatuh ke pelukanku?” tanya Shi Yi, bingung.

“Apa kau lupa? Konferensi pers “Kisah Dunia Air.” Saat itu, dia sakit. Dia menjadi lebih baik setelah kau memeluknya.”


Shi Yi beneran bingung. Dia berusaha mencerna semuanya dan langsung pergi tanpa mengatakan apapun pada dr. Cui.

--


Fang Yan masuk ke dalam rumah dengan mengendap-endap. Dia berusaha agar Yao Yao tidak mendengar kepulangannya, tapi sayang, dia sudah ketahuan sama Yao Yao. Dengan serius, dia menanyakan kemana saja Fang Yan hingga tidak pulang 2 hari? Fang Yan berbohong kalau dia bertemu teman sekelas SMA dan kemudian pergi main selama 2 hari. Yao Yao tidak percaya dan menanyakan teman yang mana? Dia akan menelpon mereka.



“Jangan!” hentikan Fang Yan. “Aku akan jujur. Maafkan aku. Maaf, Yao Yao. Aku seharusnya tidak berbohong padamu. Namun, ini cerita yang panjang. Baiklah, aku akan membuatnya singkat,” ujar Fang Yan dan mulai bercerita.

Yao Yao menyimpulkan semuanya dalam satu kalimat, kalau Fang Yan sudah pacaran dengan Shi Meng sejak Shi Meng dari rumah sakit. Fang Yan takut Yao Yao salah paham, jadi dia menegaskan kalau mereka tidur bersama juga, tapi hanya pegangan tangan. Tidak ngap-ngapain.



Yao Yao sangat marah mendengarnya. Dia kan sudah pernah bilang kalau Fang Yan tidak boleh pacaran sampai penyakitnya sembuh! Terlebih lagi, kini Fang Yan malah pacaran dengan Shi Meng.

“Dia tidak seperti yang kau pikirkan. Dia memperlakukanku dengan sangat baik,” bela Fang Yan.

“Sangat baik? Seberapa baik? Sepertinya kau di butakan oleh cinta. Kau tahu siapa Shi Meng. Dia adalah seorang pembuat film. Ada berbagai wanita di sisinya. Dia bisa meninggalkanmu kapan saja dia mau. Biar ku beritahu, semua pria sama saja. Mereka semua tidak bisa di andalkan!”


“Kau tidak bisa menggeneralisasi mereka seperti itu. Hanya karna kau tidak percaya pada cinta, tidak berarti aku juga. Lagipula, ini pertama kalinya aku pacaran! Tidak bolehkan aku bermimpi tentang cinta sebentar?” protes Fang Yan.

“Baik. Kau bisa bermimpi. Kalau begitu, pergi dan beritahu Shi Meng. Ceritakan tentang penyakitmu. Katakan padanya bahwa kau perlu di peluk dan di cium saat sakit sama Shi Yi. Lihat apakah dia bisa menerimanya,” tantang Yao Yao.


Fang Yan menerima tantangannya. Dia akan bilang pada Shi Meng tanpa perlu Yao Yao ingatkan! Fang Yan sangat marah dan masuk ke kamarnya.

--


Shi Yi pulang ke rumah dengan gelisah. Dia merasa ada yang aneh dengan cerita dr. Cui. Karna itu, dia meminta Xiao K mengirimkan rekaman CCTV gedung saat konferensi pers Kisah Dunia Air.



Begitu Xiao K sudah mendapatkannya dan mengirimkannya ke email Shi Yi, Shi Yi langsung memeriksanya. Dia pun melihat di rekaman itu, orang yang menolong Fang Yan adalah Shi Meng! Rekama itu memnbuat Shi Yi sangat marah.


Dia mulai mengingat semuanya, bahwa selama ini dia sudah salah paham. Fang Yan selama ini sadar bukan karnanya tapi karna ada Shi Meng di dekatnya. Bukan dia yang di takdirkan untuk Fang Yan, tapi Shi Meng.

--


Karna ucapan Yao Yao tadi, Fang Yan semakin ingin membuktikan kalau Yao Yao sudah salah. Dia akan memberitahu Shi Meng mengenai keadaannya dan Shi Meng pasti akan menerimanya. Karna itu, dia mengirim pesan pada Shi Meng, mengingatkannya mengenai janji mereka malam ini.


Saat dia baru selesai mengirim pesan pada Shi Meng, dia malah mendapat pesan dari Shi Yi yang mengajak bertemu malam ini karna dia ingin memperdengarkan lagu barunya. Fang Yan membalas pesannya dengan voice note, meminta maaf karna malam ini dia sudah ada janji dengan Shi Meng.

Shi Yi mengirim pesan kembali, menanyakan Fang Yan janji dengan Shi Meng dimana? Fang Yan membalas kalau dia belum tahu dan malah menanyakan rekomendasi tempat dari Shi Yi. Shi Yi langsung membalas “Bar Jazz” dan mengirimkan location nya. Fang Yan tidak tahu apa yang Shi Yi rencanakan dan dengan senang, mengucapkan terimakasih.

--



Shi Meng sangat tidak sabar menunggu pertemuannya malam ini dengan Fang Yan. Moodnya beneran bagus hingga dia terus tersenyum. Dia bahkan memberitahu rencananya pada Ying Jun, kalau dia ingin mengajak Yao Yao makan malam. Dia ingin memberitahu pada Yao Yao, kalau mulai sekarang, dia yang akan menjaga Fang Yan.

--


Fang Yan galau memilih baju yang akan di kenakan untuk nanti malam. Dia jadi nyesal karna sudah bertengkar dengan Yao Yao. Kalau tidak, dia pasti bisa meminta saran dari Yao Yao.

Baru juga di pikirkan, Yao Yao mengetuk pintu kamarnya dan masuk dengan setumpuk pakaian bagus. Dia meletakkannya di atas kasur Fang Yan dan bilang kalau pakaian itu tidak bagus dan dia tidak mau pakai lagi.


“Yao Yao,” panggil Fang Yan, “Maafkan aku. Bukan maksudku mengatakan itu tadi. Bisakah kau memaafkanku?”

“Bukan begitu. Ini salahku.  Aku terlalu emosional. Aku hanya ingin yang terbaik untukmu.”

“Aku tahu. Kau adalah orang yang paling baik padaku selain Ibu dan Ayahku,” ujar Fang Yan.


Keduanya saling meminta maaf dan kembali berbaikan. Yao Yao juga sudah mendukung keputusan Fang Yan. Dia hanya tidak ingin Fang Yan terlalu terluka karna memberikan perasaannya pada Shi Meng. Dengan yakin, Fang Yan bilang padanya kalau dia percaya pada Shi Meng.

Karna sudah berbaikan, Yao Yao membantu Fang Yan memilih pakaian untuk di kenakan nanti malam.

--


di Bar Jazz,

Fang Yan tiba lebih awal dan mulai melatih apa yang harus di katakannya pada Shi Meng. Di saat dia sedang berlatih, Shi Meng mengirim voice note kalau dia sudah sampai dan sedang memarkirkan mobil. Fang Yan semakin gugup. Saat itu, pandangannya tiba-tiba tertuju ke sebuah meja. Di atas meja itu, ada sebuah benda yang berputar dan membuat Fang Yan tiba-tiba kehilangan kesadaran. Dia mulai dalam keadaan terhipnosis.




Dalam keadaan itu, dia mulai berjalan dan menabrak orang-orang. Orang yang di tabrak, mulai mengerumungi dan mengiranya mabuk. Shi Meng yang baru tiba, segera menyelamatkannya. Dia mencoba memanggil Fang Yan untuk sadar, tapi karna tidak ada respon, maka Shi Meng menggendongnya.



Dan mendadak Shi Yi muncul di hadapannya. Dia berusaha merebut Fang Yan dari gendongan Shi Meng dan tentu saja, Shi Meng tidak mengizinkan.

“Berikan padaku. Hanya aku yang bisa membantunya,” ujar Shi Yi.


Ucapan itu membuat Shi Meng teringat saat Fang Yan mengalami keadaan seperti ini, dan Yao Yao bilang padanya agar membiarkan Shi Yi yang menangani Fang Yan. Yao Yao bilang saat itu, kalau Fang Yan hanya bisa tenang saat bersama Shi Yi (ini saat Fang Yan lulus audisi sulih suara Dewi Danau dan di kerjai sama asisten Lin Lin).

“Jika kau peduli pada keselamatannya, serahkan dia padaku,” ujar Shi Yi dan merebut paksa Fang Yan dari gendongan ShI Meng.


Shi Meng ingin Fang Yan baik-baik saja, jadi dia memberikannya. 

Dia mengikuti Shi Yi yang membawa Fang Yan ke ruang VIP. Shi Yi menatap Shi Meng sehingga Shi Meng membalikkan wajah, mungkin mengira Shi Yi akan mencium kening Fang Yan seperti waktu itu.


Dan tidak lama kemudian, Fang Yan sadar. Melihat itu, Shi Meng memilih pergi, membiarkan Fang Yan dengan Shi Yi.



Fang Yan dalam keadaan setengah sadar, heran kenapa dia bisa ada di sini? Shi Yi menjawab kalau Fang Yan tadi tidak sadar. Tapi, tenang saja karna dia tidak memberitahu apapun pada Shi Meng mengenai kondisi Fang Yan. Shi Yi bohong pada Fang Yang dengan bilang kalau dia memberitahu Shi Meng kalau tadi itu Fang Yan hanya pingsan.

“Namun, kenapa penyakitku tiba-tiba kambuh? Aku tidak melihat apapun yang membuatku takut.”

“Mungkin… kau terlalu syok, makanya lupa.”

Fang Yan tetap merasa ada yang aneh. Kali ini, tidak sama seperti saat penyakitnya kambuh. Dia tadi merasa seperti tertidur. Lalu, dia terus mendengar seseorang berbisik padanya : “Maju terus.” Walau begitu, dia tetap berterimakasih atas bantuan Shi Yi.

“Tak apa. Istirahatlah dengan baik. Aku dan Shi Meng akan pergi dan menyapa pemiliknya untuk berterimakasih karna telah menyiapkan tempat ini untuk kita,” ujar Shi Yi.

--


Saat berdua dengan Shi Meng, Shi Yi menanyakan, apakah dia tahu penyakit Fang Yan? Shi Meng menjawab kalau dia tahu Fang Yan sakit vertigo. Shi Yi langsung memberitahu yang sebenarnya kalau Fang Yan sakit yang membuatnya tidur berjalan. Ketika penyakitnya kambuh, Fang Yan akan kehilangan kesadaran.






Yang di beritahukan Shi Yi, membuat Shi Meng teringat saat pertama kali dan kedua kalinya bertemu Fang Yan, Fang Yan berjalan dengan tatapan kosong. Saat dia menakuti Fang Yan juga seperti itu.



Shi Yi berbohong pada Shi Meng kalau hanya dia yang bisa menyembuhkan Fang Yan. Fang Yan menggunakan Shi Yi agar bisa bertemu dengannya dan meminta barangnya, itu karna penyakitnya. Hal itu membuat Shi Meng jadi tersadar kalau sedari awal dia sudah salah paham pada Fang Yan, mengiranya menyukai Shi Yi.

--


Karna hal yang di beritahu Shi Yi, Shi Meng jadi nggak fokus saat bersama Fang Yan. Dia mengantarkan Fang Yan dan menyuruh Fang Yan untuk beristirahat. Fang Yan bilang ada hal yang ingin di katakannya. Shi Meng menyuruhnya untuk mengatakan besok saja dan beristirahat saja sekarang.


Sebenarnya, Shi Meng sangat khawatir pada Fang Yan. Karna itu, dia menelpon dr. Cui dan membuat janji temu besok.

--


Shi Yi dalam perjalanan pulang. Di dalam mobilnya, dia tampak gelisah.


Flashback

Shi Yi sedari tadi ada di Bar Jazz. Dia menggunakan jaket hitam dan topi hitam untuk menyamar. Saat Fang Yan sedang menunggu Shi Meng, Shi Yi menggunakan alat yang biasa di gunakan dr. Cui untuk menghipnosis Fang Yan. Dia sudah memperhatikan metode yang dr. Cui lakukan dan dia menirunya. Itulah yang membuat Fang Yan jadi hilang kesadaran.


Begitu Fang Yan hilang kesadaran dan berada di pelukan Shi Meng, Shi Yi segera melepas jaket dan topinya, kemudian menghampiri mereka seolah baru tiba. Dan saat berada di ruang VIP, ketika Shi Meng mengalihkan pandangan, Shi Yi menggunakan alat hipnosis tadi, untuk menyadarkan Fang Yan kembali.


Dengan cara itu, Shi Yi membuat Shi Meng percaya kalau hanya dia yang bisa mengobati Fang Yan.

End



Setelah melakukan hal licik seperti itu, Shi Yi tampak sangat kesal. Dia marah pada dirinya karna berbuat sejahat itu hanya demi mendapatkan Fang Yan.

--


dr. Cui memberitahu kondisi Fang Yan dan juga bahwa hanya Shi Yi yang bisa menanganinya ketika penyakitnya kambuh. Raut wajah Shi Meng menjadi tidak bisa di gambarkan. Saat itu, Fang Yan mengirimnya pesan untuk mengingatkan janji mereka untuk nonton siang ini.

--


Di bioskop, Shi Meng tidak bisa fokus menonton filmnya dan terus saja melirik ke Fang Yan. Di dalam hatinya, Shi Meng berujar kalau dia sangat mencintai Fang Yan.


Saat pulang, hujan sedang turun dengan deras. Fang Yan membuka pembicaraan dengan membahas film tadi yang sangat bagus karna sang wanita memberikan segalanya demi mengejar cintanya. Dia merasa hal itu sepadan. Karena, dia sendiri, rela memberikan segalanya termasuk hidupnya demi mengejar cintanya.


Ucapannya itu membuat Shi Meng mengambil keputusan, “Aku sudah bertemu dr. Cui. Kau tidak sakit vertigo.”


“Maafkan aku. Aku tidak bermaksud menyembunyikannya. Aku tahu seharusnya aku memberitahumu lebih awal.”

“Apakah ada bedanya kau memberitahu lebih cepat atau tidak?”

“Aku … selama ini, aku tidak tahu bagaimana harus mengatakan ini padamu,” ujar Fang Yan, cemas. “Aku hanya ingin bersamamu.”

Shi Meng terus saja mempertahankan nada bicara yang dingin. Jika Fang Yan ingin bersamanya, lalu, bagaiamna caranya akan mengobati penyakitnya? Fang Yan dengan yakin menjawab kalau dia tidak membutuhkan perawatan dan hanya butuh Shi Meng.

Shi Meng terdiam mendengar jawaban Fang Yan.


Flashback

Kemarin malam, selain memberitahu penyakit Fang Yan, Shi Yi juga membujuk agar Shi Meng putus dari Fang Yan. Dia bilang kalau Fang Yan adalah seseorang yang rela menyerahkan segalanya untuk cinta. Setelah pacaran dengan Shi Meng, Fang Yan tidak akan menerima metode pengobatan ini (memeluk dan di cium Shi Yi, yang sebenarnya hanya kesalah pahaman).

End

(Ucapan Shi Yi inilah yang membuat Shi Meng dari kemarin bersikap aneh. Shi Meng mencintai Fang Yan dan tidak ingin Fang Yan mengorbankan hidupnya hanya demi dia).


Karna pemikiran tersebut, Shi Meng memilih untuk putus dengan Fang Yan. Dia dengan sengaja menyakiti hati Fang Yan dengan menyebutnya naif. Dia berterimakasih atas semua yang sudah Fang Yan lakukan untuknya selama ini, tapi dia tidak membutuhkannya.

Tanpa menunggu jawaban dari Fang Yan, Shi Meng memberikan payungnya pada Fang Yan, kemudian berjalan pergi di tengah hujan.


“Maafkan aku. Hanya dengan cara ini, kau bisa di obati dengan tenang.”



Fang Yan tidak bisa menerima keputusan Shi Meng. Dia berlari mencoba mengejar Shi Meng, tapi… langkahnya terhenti. Dia mulai menangis terisak-isak. Menyadari kalau hubungannya dengan Shi Meng berakhir.

--


Sementara itu, di rumahnya, Shi Yi memandang hujan yang turun. Wajahnya tidak menunjukkan penyesalan atas perbuatannya.

 

4 Comments

  1. 😭😭😭😭cian... Lanjut trus ya.... Semangat🔛🔥 💕💕💕💕💕💕

    ReplyDelete
  2. 😭😭baca lg sambil nunggu update 💕💕💕

    ReplyDelete
  3. 💞💞💞💞💞

    ReplyDelete
  4. 💕💕💕💕

    ReplyDelete
Previous Post Next Post