Sinopsis C-Drama : Poisoned Love Episode 19
Xiao K menyalakan pemantik
apinya. Dia siap membakar dirinya dengan Shi Meng dan Fang Yan. Fang Yan
semakin panik dan berteriak kalau dia akan membuktikan perasaannya pada Shi
Meng. Dan sedetik kemudian, Fang Yan menarik kerah baju Shi Meng, berjinjit dan
mencium Shi Meng. Shi Meng membalas ciumanya dengan penuh perasaan.
Mereka berdua larut dalam
ciuman penuh cinta tersebut.
Shi Yi tiba tidak lama kemudian
bersama dengan para polisi yang ada di dalam. Shi Yi segera menjelaskan kondisi
kalau pacarnya (Fang Yan) ada di dalam rumah dan di sandera. Polisi pun
bergegas masuk ke dalam rumah dan menyergap Xiao K (dengan mendobrak pintu). Saat
itu, Fang Yan dan Shi Meng masih dalam posisi ciuman. Xiao K tidak melakukan
perlawanan apapun dan membiarkan polisi memborgol tangannya dan membawanya ke
kantor polisi. Sebelum Xiao K di bawa pergi, Shi Yi menutupi kedua tangannya
yang di borgol dengan selendangnya.
Shi Yi kemudian menghampiri
Fang Yan dan menanyakan keadaannya. Fang Yan berkata dia baik-baik saja.
--
Setelah Shi Meng dan Fang Yan
selesai memberi keterangan pada polisi, Fang Yan segera memeluk Shi Meng dengan
erat. Shi Yi melihat hal itu. Shi Meng tampak gelisah dan menyuruh Fang Yan
melepaskannya. Dia juga mengingatkan kalau mereka sudah putus.
“Terusakan saja kebohonganmu,”
ujar Fang Yan, tidak peduli.
“Aku mengatakan yang
sebenarnya.”
“Terus saja membohongiku.
Mantan pacar takkan pernah mempertaruhkan nyawanya untuk mantan pacar mereka.”
Karna kekeraskepalaan Fang Yan,
Shi Meng jadi tidak berkutik. Dia pun mengecup bibir Fang Yan singkat. Tentu
saja, itu tanda kalau dia memang mencintai Fang Yan.
Shi Yi cemburu melihat hal itu.
Tapi, dia tidak bisa berbuat apapun karna polisi memintanya untuk ikut ke
kantor polisi membuat pernyataan.
--
Shi Yi sudah menyelesaikan
keperluannya di kantor polisi. Saat mau pulang, dia berpas-pasan dengan
pengacara Li, yang bertugas membela Xiao K. Pengacara Li menyampaikan pesan
Xiao K.
Xiao
K mengakui kalau dia sudah berbuat salah. Dia tidak seharusnya menyakiti Fang
Yan, namun, dia tak menyesali semua yang sudah di lakukannya untuk Shi Yi. Selama
bertahun-tahun, dia mengikuti Shi Yi setiap harinya. Dia sudah merasa puas.
Jika dia di beri satu kesempatan lagi, dia akan tetap memilih di sisi Shi Yi.
Setelah menyampaikan pesan Xiao
K, pengacara Li memberitahu kalau kasus Xiao K akan di bawa ke pengadilan. Xiao
K harus menghadapi konsekuensi hukum atas perilaku irasionalnya. Dan apa ada
yang ingin Shi Yi sampaikan pada Xiao K?
“Sampaikan padanya, aku tak
menyalahkannya.”
--
Shi Yi pulang ke rumah. Saat
dia tiba, rumah dalam keadaan gelap gulita, yang artinya Fang Yan sudah tidak
ada di rumahnya. Untuk memastikan, Shi Yi pergi ke kamar Fang Yan, dan memang
benar, tidak ada lagi barang di kamar itu. Yang tersisa hanya sebuah surat
ucapan terimakasih Fang Yan dan juga kalau dia pulang.
Shi Yi menghela nafas panjang.
Dia mulai mengingat kembali pertemuan pertamanya dengan Fang Yan dan kemudian,
bagaimana Fang Yan membuatnya terhibur. Dia sangat menyukai sifat cerita Fang
Yan yang membuat semua harinya terasa lebih berwarna. Walau dia sudah mencoba
berbagai cara untuk menunjukkan perasaanya pada Fang Yan, tapi bagi Fang Yan dia
hanyalah ‘mega bintang Shi Yi.’
Saat itu, bel rumahnya
berbunyi. Fang Yan kembali. Secara otomatis, senyum Shi Yi langsung merekah.
Dia menyuruh Fang Yan masuk dan membuatkannya minuman hangat. Dia juga
memainkan piano untuk Fang Yan. Fang Yan juga duduk di sampingnya dan ikut
bermain piano bersamanya. Shi Yi sangat bahagia.
“Sebenarnya, hal-hal yang urung
kau katakan tempo hari, aku mengerti,” ujar Fang Yan, tersenyum.
Perlahan mereka mendekatkan
kepala dan hendak berciuman.
Ttengg!
Tengg!!
Suara bel pintu membuat Shi Yi
tersadar kembali. Semua hanyalah mimpi. Dan tanpa sadar, dia pun meneteskan air
mata.
Ttengg!
Tengg!!
Bel terus berbunyi dan Shi Yi
lari ke bawah untuk membukakan pintu. Dia berharap itu adalah Fang Yan, sama
seperti yang di mimpikannya. Sayangnya, yang datang adalah Shi Meng.
--
Mereka bicara di luar. Shi Yi
berusaha memojokkan Shi Meng dengan membahas penyakit Fang Yan. Shi Meng dengan
tenang menjawab kalau dia menemui Shi Yi untuk membicarakan hal ini. Seperti
yang di lihat, Fang Yan tidak akan bahagia walaupun dia melepaskannya. Bukankah
Shi Yi tidak ingin melihat Fang Yan tidak bahagia? Shi Yi juga berharap Fang
Yan bisa sembuh kan? Selama menyembuhkan Fang Yan, selain harus melepaskannya,
dia akan menyetujui cara apapun.
“Kau menyetujui cara apapun?”
tanya Shi Yi. mengulangi perkataan Shi Meng.
--
Fang Yan tinggal kembali di
rumah Shi Meng. Hubungan mereka menjadi lebih dekat dan mesra daripada
sebelumnya. Saking senangnya, Fang Yan memotret Shi Meng yang sedang makan pie
buatanya dan menguploadnya di
timeline medsosnya. Dia meminta Shi Meng untuk menekan tombol like untuk
unggahannya.
Shi Meng menurutinya. Tapi saat
dia memeriksa timeline medsos Fang Yan, tidak kelihatan ada postingan. Dengan
santai, Fang Yan bilang kalau itu tidak mungkin.
“Kau menghapusku (dari daftar
teman)?!” sadar Shi Meng. “Kau menghapusku hanya karna kita putus?”
Fang Yan panik karna baru
ingat, waktu itu kontak Shi Meng terhapus pas dia lagi galau dan Yao Yao
tiba-tiba muncul. Shi Meng pun jadi ngambek. Fang Yan pun ikutan ngambek.
Alasannya? Karna jika Shi Meng benar-benar mencintainya, seharusnya Shi Meng
udah sadar dari awal kalau dia sudah menghapus Shi Meng. Itu artinya, Shi Meng
tidak pernah mengirimkan pesan WeChat atau memperhatikan akunnya.
Shi Meng mengalah dan bilang
kalau dia salah. Dan untuk berbaikan, mereka akan berciuman. Belum juga ciuman,
malah terdengar suara bel pintu.
Shi Meng yang membukakan pintu.
Shi Yi yang datang dengan membawa koper besar. Shi Meng tidak terkejut sama
sekali dan malah menyindir Shi Yi yang datang tepat waktu sekali. Fang Yan
tentu bingung, kenapa Shi Yi datang? Shi Yi beralasan kalau rumahnya sudah
menjadi tempat TKP, jadi agar bisa melupakan kejadian itu, dia akan tinggal di
sini sementara waktu.
(Ini pasti yang Shi Yi minta
kemarin dari Shi Meng).
Fang Yan senang karna
menurutnya ini mungkin bisa menjadi kesempatan baginya, membuat Shi Yi dan Shi
Meng berbaikan.
Shi Meng di dapur, membuat kopi
sambil mengingat percakapan kemarin.
Flashback
“Kau
menyetujui cara apapun?” tanya Shi Yi. mengulangi perkataan Shi Meng.
Shi
Meng mengangguk.
“Mulai
sekarang, selama sebulan, kau tak di perbolehkan mendekati Fang Yan, apalagi
melakukan kontak fisik. Aku akan punya waktu sebulan untuk mengejar Fang Yan.
Jika aku tak bisa membuatnya jatuh cinta padaku dalam sebulan, aku akan menjadi
penawarnya tanpa keluhan,” ujar Shi Yi, yang masih saja menipu mereka.
Bertingkah seolah memang dia orang yang bisa menyembuhkan Fang Yan.
Shi
Meng tidak takut sama sekali dengan syarat yang Shi Yi ajukan. Karna walau dia
tidak melakukan kontak fisik dengan Fang Yan, itu tidak akan menghentikan Fang
Yan untuk tetap menyukainya.
“Kalau
begitu, aku akan tinggal di tempatmu selama sebulan. Jika Fang Yan jatuh sakit,
aku bisa merawatnya. Bukankah itu bagus?” ujar Shi Yi.
End
Fang Yan tiba-tiba muncul di
sampingnya dan memonyongkan mulut. Dia mau ciuman karna mereka tidak berciuman
selama beberapa hari. Shi Meng menghindar dengan alasan sedang membuat kopi.
Fang Yan cukup peka karna bisa merasakan Shi Meng yang seperti menghindarinya.
Shi Meng membantah hal itu, tapi dia terus saja menolak ajakan Fang Yan untuk
ciuman.
Shi Meng hampir saja goyah
karna bujuk rayu Fang Yan, tapi tiba-tiba saja dia melihat Shi Yi yang keluar
kamar. Jadi, dia pun kembali menghindar. Fang Yan yang tidak tahu syarat antara
Shi Yi dan Shi Meng, jadi kesal mengira Shi Meng tidak peduli lagi padanya.
Diam-diam, Shi Yi tersenyum tipis
melihat hal itu.
--
Fang Yan sudah berpakaian rapi
dan menanyakan, apa Shi Yi dan Shi Meng tidak bekerja? Mereka berdua menjawab
kalau mereka tidak buru-buru berangkat kerja. Ya udah, Fang Yan pamit duluan
mau pergi. Keduanya, secara bersamaan nanya, dia mau kemana? Fang Yan tidak
menjawab dan pergi keluar rumah.
--
Ternyata, Fang Yan menemui Ying
Jun. Dia ingin tahu bagaimana tipe wanita yang di sukai Ying Jun. Ying Jun
bingung menjawabnya dan harusnya kan Fang Yan nanya langsung ke Shi Meng.
Lagipula, Fang Yan kan pacarnya Shi Meng.
“Aku memang pacarnya, tapi kau
sahabatnya.”
“Lantas?”
“Jadi, kau harus tahu gadis
seperti apa yang dia suka. Inilah pertanyaannya. Ku rasa, Shi Meng … muak
dengan penampilanku.”
Ying Jun malah bertepuk tangan
memuji Fang Yan yang sadar. (Wkwkw, teman kurang ajar nih sih Ying Jun). Ying
Jun mau saja memberitahu tipe wanita kesukaan Shi Meng, tapi sebagai gantinya,
Fang Yan harus memberitahu beberapa hal tentang Zuo Yao.
Fang Yan emosi karna dia tidak
akan pernah mengkhianati Zuo Yao. Ngomongnya sih gitu, tapi dia malah
mengulurkan tangan untuk bersalaman. Ying Jun yang awanya udah kaget, jadi
senyum dan mulai bicara tegas juga tidak akan mengkhianati sahabatnya. Tapi,
sama seperti Fang Yan, dia mengulurkan tangan, menyambut uluran tangan Fang
Yan.
“Shi Meng menyukai film,”
beritahu Ying Jun.
“Aku tahu itu. Zuo Yao menyukai
Zuo You. Apa yang di sukai Shi Meng?,” beritahu Fang Yan sembari nanya.
“Bibir Angelina Jolie. Siapa
ayah Zuo You?”
“Ayah Zuo You bukanlah ayahnya.
Beritahu lebih banyak lagi!”
“Dia mengagumi sosok Marilyn
Monroe. Ayah Zuo You bukan ayahnya? Apa maksudnya?”
“Zuo You punya ayah, tapi kini
dia menghilang. Lanjutkan!”
“Dia suka temperamen Audrey
Hepburn. Kenapa dia menghilang?”
“Karna ayahnya bukanlah orang
yang kau pikirkan.”
Selesai! Fang Yan sudah
mendapatkan informasi yang di butuhkannya, jadi dia tidak akan menjawab
pertanyaan Ying Jun lagi. Mari akhiri! Tanpa mendengar keluhan Ying Jun, Fang
Yan langsung kabur.
--
Malam hari,
Fang Yan beneran ingin memikat
Shi Meng, jadi ketika Shi Meng sedang bekerja, dia datang ke ruangannya dengan
penampilan Marilyn Monroe. Shi Meng bukannya terkesima, tapi jadi ketakutan. Fang
Yan nggak nyerah. Dia pergi kembali ke kamarnya dan menukar pakaian serta
berakting sebagai Angelina Jolie. Masih gagal juga. Dia kembali bertukar
pakaian seperti Audery Hepburn.
Shi Meng beneran bingung di
buatnya. Dia malah mengira Fang Yan sedang melakukan permainan kostum.
Reaksinya membuat Fang yan jadi sedih karna dia sudah mengikuti saran Ying Jun
dan berubah seperti tipe ideal Shi Meng, tapi masih saja gagal.
“Dasar gadis bodoh! Aku
menyukaimu karna kau menjadi dirimu sendiri. Bukan karna ini,” ujar Shi Meng.
Ucapannya membuat Fang Yan
langsung gembira kembali.
--
Shi Yi berada di kamarnya. Dia
memikirkan, apakah masih ada kesempatan dirinya dengan Fang Yan?
--
Fang Yan mengumpulkan Shi Yi
dan Shi Meng di ruang tamu untuk nonton film horror bersama. Dia sudah
memutuskan untuk melakukan terapi desensitisasi. Dan karna ada Shi Yi serta Shi
Meng, dia tidak akan merasa takut. Tapi, bukan dia yang takut, kedua pria itu
yang takut kalau penyakit Fang Yan akan kambuh. Makanya, ketika sang vampir
muncul, keduanya refleks menutup mata Fang Yan. Dengan santai, Fang Yan
menurunkan kedua tangan mereka sembari berkata kalau dia nggak takut vampir
karna vampir bukan hantu.
Baru juga ngomong gitu, pas
vampirnya tiba-tiba muncul, Fang Yan langsung menjerit kaget dan memeluk Shi Meng
yang duduk di sebelah kirinya. Shi Yi jelas kesal tapi Shi Meng menunjukkan
dengan wajahnya kalau dia kan nggak memegang Fang Yan sama sekali.
Shi Yi jadinya nggak bisa
protes. Tapi, saat Fang Yan ke kamar mandi, Shi Yi langsung meminta tukar
posisi duduk sama Shi Meng. Dan Shi Meng yang nurut aja. Pas Fang Yan masuk,
dia heran lihat mereka tukar posisi duduk, tapi dia nggak ada komentar juga.
Film lanjut di putar. Vampirnya
mendadak muncul lagi. Shi Yi udah siap mau memeluk Fang Yan, eh Fang Yan malah
memeluk Shi Meng yang ada di sebelah kanan. Shi Yi beneran kesal dan memutuskan
nggak mau nonton lagi. wkwkwk.
--
Esok harinya,
Fang Yan beneran bersikap mesra
pada Shi Meng yang mau berangkat kerja. Dan sikap mesra mereka membuat Shi Yi
beneran risih. Setelah Shi Meng pergi kerja, Fang Yan mendekat pada Shi Yi dan
meminta tolong padanya.
Jadi, Fang Yan meminta tolong
Shi Yi untuk menakut-nakutinya. Dia sedang melakukan perawatan desensitisasi,
yaitu perlahan bersentuhan dengan hal-hal yang membuatnya merasa takut atau
ngeri. Intinya, dia sedang berusaha untuk menjadi berani.
Shi Yi udah berusaha sekuat
tenaga untuk membuat Fang Yan takut, tapi tetap saja Fang Yan nggak takut.
Mungkin Fang Yan udah terlalu kebal sama hal-hal horror, jadi mentalnya udah
kayak baja. Shi Yi sampai kehilangan akal karna bukannya di puji, dia malah di
marahi sama Fang Yan.
--
Shi Yi membawa Fang Yan entah
kemana. Sepanjang perjalanan, Fang Yan menyindir Shi Yi karna nggak bisa
nakut-nakutin. Shi Yi tidak tersinggung dan nanya alasan Fang Yan tiba-tiba melakukan
terapi desensitiasi ini. Fang Yan bercerita kalau dr. Cui sudah lama
memberitahunya mengenai terapi desentisisasi ini, tapi dia tidak menyukainya
dan selalu menghindari terapi ini. Itu karna dia khawatir orang-orang akan
menertawainya, khawatir penyakitnya kambuh dan khawatir orang akan memandang
rendah dirinya.
“Lalu, kenapa kau mau
melakukannya sekarang?”
“Karna Shi Meng. Aku begitu
ingin bersamanya. Aku tidak ingin terjadi sesuatu karna penyakitku. Kami berdua
kembali bersama setelah melalui banyak kesulitan. Aku tidak ingin keadaan
memburuk karna penyakitku.”
Jawaban Fang Yan membuat Shi Yi
jadi merasa bersala dan tidak fokus menyetir. Karna itu, ketika melewati
perempatan, karna tidak fokus, Shi Yi jadi nggak melihat mobil yang membelok
dan hampir saja terjadi tabrakan kalau dia tidak cepat menginjak rem.
Masalahnya, kecelakaan yang
hampir terjadi, membuat Fang Yan sangat shock
hingga penyakitnya kambuh.
🙏🙏lanjut💕💕💕💕 semangat🔛🔥 👸💕💕💕💕💕
ReplyDelete💕💕💕💕💕
ReplyDeleteLanjut💕💕💕💕
ReplyDeleteSemangat 💕💕💕💕💕💕
ReplyDelete