Sinopsis K- Drama : Tale of the Nine Tailed Episode 11 part 3

 

Original Network : tvN

Lee Rang memberitahukan keputusannya kepada Pria Rang. Dia akan membantu Pria Rang untuk menjebak Lee Yeon, tapi Pria Rang sendiri yang harus mengambil jantung Lee Yeon. Dan Pria Rang mengerti serta merasa puas. Lalu dia memberikan obat kepada Lee Rang.



“Ambil ini. Dan pancing Yeon ke lokasi yang kuperintahkan padamu. Mulai sekarang, kita akan bergerak bersama,” kata Pria Rang, menjelaskan. “Tidurlah di sini malam ini,” katanya menawarkan. Dan Lee Rang menurutinya.



Keesokan harinya. Lee Yeon datang ke tempat perjanjian nya dengan Lee Rang. Dan Pria Rang memperhatikan itu dari jauh melalui CCTV di hp.




Dikantor. Rekan Kim dan rekan Pyo terus memuji- muji Imoogi, karena Imoogi sangat pintar seperti ensiklopedia berjalan. Imoogi mengetahui tentang sejarah, sastra, seni, agama, dan bisa menerjemahkan bahasa Inggris, Prancis, dan Tiongkok.

“Apa rahasiamu?” tanya Ji A, tertarik.

“Aku tidak pernah meninggalkan rumah saat kecil karena kesehatanku. Aku sendirian selain dengan pengasuhku. Jadi, aku hanya membaca,” jawab Imoogi.



Kemudian disaat itu, Team Leader Choi datang. “Tim Legenda Urban, ada makan malam tim malam ini,” katanya memberitahu. Dan semuanya menolak untuk ikut. “Tidak. Tidak ada penyelidikan, tidak ada pengeditan, tidak ada alasan yang akan berhasil hari ini. Kenapa? Karena ini makan malam penyambutan Terry,” jelas nya.

Mendengar itu, semuanya pun diam dan tidak bisa menolak.




Lee Rang membuatkan kopi untuk Lee Yeon. Dan Lee Yeon yang baru datang merasa heran, kenapa ada begitu banyak bunga di dalam café.

“Agar kamu bisa menikmati aroma rumah lama kita. Pilih satu yang kamu sukai. Wanita menyukai hal ini,” kata Lee Rang dengan sikap acuh.

“Kamu perhatian sekali,” puji Lee Yeon.



Ketika Lee Yeon sedang memperhatikan bunga- bunga, Lee Rang secara diam- diam menaruh obat ke dalam kopi yang disiapkan nya untuk Lee Yeon. Dan Pria Rang memperhatikan semua itu dari CCTV di hpnya.




Setelah kopi siap, Lee Yeon langsung menanyai Lee Rang, dimana buah ceplukannya. Dan Lee Rang tidak mau menjawab. Dengan kesal, Lee Yeon berniat untuk meminum kopinya dan langsung pergi saja, karena dia tidak punya banyak waktu untuk mengobrol. Tapi Lee Rang menghentikannya.

“Apa arti diriku bagimu?” tanya Lee Rang sambil menatap Lee Yeon dengan tatapan serius. “Jawab aku. Apa arti diriku bagimu?” tuntutnya.

“Kamu keluarga. Keluarga menjengkelkan yang mengira hanya karena ayah kita sama, kamu berhak melakukan semua hal jahat kepadaku. Jangan berpikir aku akan memberimu kata-kata indah hanya karena kamu mengelilingiku dengan bunga. Aku muak dengan rengekanmu di usiamu ini!” balas Lee Yeon dengan ketus. Dan Lee Rang merasa sedih.




Lee Rang merasa aneh pada dirinya sendiri, karena Lee Yeon tidak pernah menjadi kakak yang baik, tapi Lee Yeon bersinar dimata nya. Seolah- olah Lee Yeon tampak sempurna, dan dia ingin menjadi seperti Lee Yeon. Sesudah mengatakan itu, dia mempersilahkan Lee Yeon untuk minum.

“Bagaimana jika kamu meracuninya?” tanya Lee Yeon, curiga. “Tenanglah. Aku hanya bercanda,” katanya kemudian. Lalu dia meminum kopinya.



Dengan serius, Lee Rang memperhatikan Lee Yeon minum. Kemudian dia memandang ke arah kamera CCTV. Dan melihat itu, Pria Rang tersenyum puas.



Lee Yeon kemudian kembali menanyakan, dimana buah ceplukannya. Dan dia mengingatkan Lee Rang untuk jangan coba macam- macam.

“Setelah kamu menyelamatkanku dari Hutan Orang Kelaparan, kupikir aku harus mati untukmu suatu hari nanti untuk menyelamatkanmu,” kata Lee Rang sambil menghela nafas berat. “Tapi aku sadar aku tidak bisa. Aku ingin hidup. Karena itulah aku ingin Kakak mati,” katanya. Lalu dia memukul Lee Yeon menggunakan vas bunga di atas meja.



Dengan kesal, Lee Yeon memandang Lee Rang. “Kamu mau berkelahi?”

“Aku tidak bisa mengalahkanmu jika kita bertarung dengan adil,” balas Lee Rang sambil menunjukkan obatnya. Dan Lee Yeon merasa terkejut, lalu tubuh nya terasa sangat lemas. “Jika kamu memedulikanmu sedikit saja dibandingkan kekhawatiranmu padanya, aku tidak akan melakukan ini,” kata Lee Rang dengan penuh kebencian.

“Dasar bodoh,” umpat Lee Yeon. Lalu diapun pingsan.




Melihat itu, Pria Rang merasa sangat bersemangat. Dan segera masuk ke dalam café. Dia menginjak tubuh Lee Yeon sedikit untuk memastikan. Sementara Lee Rang duduk dengan lemas di bangku nya.



Setelah yakin kalau Lee Yeon benar- benar tidak sadarkan diri, Pria Rang langsung menghubungi Imoogi dan memberitahunya.

“Tunggu sampai aku tiba di sana. Jangan menghubungiku ke telepon ini lagi,” kata Imoogi, mengerti. Kemudian dia kembali ke dalam restoran.

“Sial. Apa dia pikir aku pesuruhnya?” umpat Pria Rang, kesal.



Ketika Imoogi kembali, Team Leader Choi menuangkan minuman untuknya dan mengajak semuanya bersulang. Lalu dia memuji- muji Imoogi sambil tertawa.

“Aku mulai menghormati Pak Choi sekarang. Kenapa dia tidak berubah?” kata rekan Pyo, menyindir sikap menjilat Team Leader Choi.




Imoogi kemudian secara diam- diam pergi menjauhi semuanya. Dan melihat itu, Ji A pun mengikuti Imoogi. “Terry, kamu hendak ke mana?” teriaknya, bertanya.

Mendengar panggilan itu, Imoogi menahan dirinya untuk bersabar. “Aku harus menemui seseorang sebentar. Aku akan segera kembali,” jawab nya dengan cepat.




Ji A menghentikan Imoogi supaya tidak bisa pergi. Ji A mengomentari sikap Imoogi yang tidak tahu sopan santun, karena main pergi begitu saja, kepadahal Imoogi adalah bintang utama nya. Dan Imoogi meminta maaf. Lalu Ji A menanyai, apa buku kesukaan Imoogi. Dan Imoogi menjawab ‘A Lover's Discourse: Fragments’.

“Oleh Roland Barthes?” tanya Ji A dengan sikap tertarik. “Aku terpancing dengan judulnya. Kukira itu akan mengajariku tentang cinta, tapi untuk memahami bahasa cintanya, orang harus memiliki setidaknya gelar magister,” katanya, bercerita dengan sungguh- sungguh.

“Dia menulis banyak kalimat indah. "Dia memuji kesempurnaannya dan memuji dirinya karena memilih kesempurnaan murni.",” balas Imoogi sambil menatap mata Ji A.



“Sementara itu, aku memuji koktail,” kata Ji A. Kemudian dia menarik Imoogi untuk ikut dengannya. Dan dengan terpaksa, Imoogi pun mengikutinya.



Lee Rang memeriksa waktu di jam tangannya. Lalu dia memberitahu Pria Rang bahwa waktunya hanya tinggal lima menit lagi, dan kesepakatan mereka akan berakhir. Dan Pria Rang menjawab tidak, kesepakatan mereka berakhir saat dia berhasil mendapatkan jantung Lee Yeon.

“Aku membawanya kepadamu sesuai janji. Sekarang, umumkan akhir dari kesepakatan kita,” kata Lee Rang, menuntut.

“Tidakkah kamu lihat aku menunggu Imoogi?” balas Pria Rang, kesal. “Aku yakin itu membuatmu gila. Kamu tidak bisa membunuh orang yang berutang budi kepadamu,” ejek nya.




“Sekali budak, selamanya budak. Kamu tidak bisa melakukan apa pun tanpa persetujuan tuanmu,” balas Lee Rang, mengejek. “Kamu melayani makhluk yang mengisap darah keluargamu.”

“Diam,” geram Pria Rang.

“Bagaimana rasanya melihat orang tua, istri, dan anak-anakmu meninggal? Kamu menangis?” tanya Lee Rang, memancing emosi Pria Rang. “Katakan kesepakatan kita sudah berakhir,” tegasnya.

“Baiklah. Aku akan mengakhiri kesepakatan kita dengan caraku sendiri,” balas Pria Rang dengan kesal. Lalu dia mengambil pisau dan mau menancap tubuh Lee Yeon. Tapi Lee Rang langsung mendorong nya dengan kuat hingga terjatuh.



Lee Rang menjelaskan bahwa walaupun dirinya adalah sampah, tapi dia tidak akan mengorbankan keluarganya demi keinginannya. Dan Pria Rang mengutuk Lee Rang untuk mati, karena rubah yang melanggar kesepakatan harus mati. Mendengar itu, Lee Rang berubah menjadi sosok Lee Yeon. Sementara Lee Yeon yang terbaring di lantai berubah menjadi sosok Lee Rang. Melihat itu, Pria Rang merasa sangat terkejut dan tidak menyangka.

“Apa yang terjadi? Sejak kapan …” tanya Pria Rang dengan gugup.

“Sejak rumahmu semalam,” jawab Lee Yeon sambil tersenyum.



Flash back

Ketika Lee Rang berada di bar, Lee Yeon datang menemuinya secara tiba- tiba. Dia meminta maaf kepada Lee Rang, dan menanyai bagaimana bila Lee Rang tinggal bersamanya. Dan mendengar itu, Lee Rang merasa terharu sekaligus sedih, karena dia tidak bisa melepaskan kesepakatannya dari Pria Rang.



“Ada jalan keluarnya,” kata Lee Yeon dengan percaya diri. “Bertukar tempat denganku dan bawa aku kepadanya sesuai keinginannya,” jelas nya.

Flash back end




Pria Rang merasa sangat marah, karena telah ditipu. Dia mengambil pisau dan ingin menusuk Lee Yeon. Tapi Lee Yeon bergerak lebih cepat, dia menghentikan tangan Pria Rang, dan membuat Pria Rang menusuk dirinya sendiri. Lalu sebelum Pria Rang sempat berbicara untuk memberikan perintah kepada Lee Rang, Lee Yeon mencekik lehernya.



“Berhentilah merundung adikku atau aku harus mematahkan lehermu,” kata Lee Yeon, memperingatkan Pria Rang. “Jadi, pilihannya ada padamu. Bunuh Rang dan biarkan nyawamu tamat di tanganku. Atau ubah perjanjiannya.”

Setelah mengatakan itu, Lee Yeon menlonggarkan cengkraman nya. Dan Pria Rang pun langsung merubah perintahnya. “Selamatkan aku dan kesepakatan kita akan berakhir.”




Mendengar itu, tangan Lee Rang langsung bergerak dengan sendirinya. Dia menurunkan tangan Lee Yeon yang mencengkram leher Pria Rang. Dan lalu dengan susah payah, Pria Rang memerintahkan Lee Rang untuk menemaninya ke pohon ceplukan. Dan Lee Rang pun menurut.

Ketika Lee Rang melihat pohon ceplukan yang di carinya, dia tersenyum.



Saat makan malam telah selesai, Imoogi ingin pulang menaiki taksi. Tapi Ji A langsung menghentikannya. Dia menawari Imoogi untuk naik mobil bersama- sama dengannya saja. Dan awalnya Imoogi menolak, tapi akhirnya dia setuju.




“Nona Nam,” panggil Imoogi. “Apa kamu memacari seseorang?” tanyanya. Dan Ji A menjawab iya. “Seperti apa pacarmu?”

“Seperti seseorang dari dongeng,” jawab Ji A sambil tersenyum lembut.

“Putuslah dengannya,” kata Imoogi dengan nada memerintah. “Dongeng untuk orang dewasa cenderung memiliki akhir yang menakutkan,” jelasnya, beralasan.

Mendengar itu, Ji A diam dan menatap Imoogi dengan serius.



Dengan ketakutan, Pria Rang berlari pergi. Dan melihat itu, Lee Yeon serta Lee Rang sama- sama tertawa geli. Juga akhirnya kontrak kesepakatan antara Lee Rang dan Pria Rang terputus.




“Omong-omong, akting yang bagus. Kamu cukup hebat untuk menjadi aktor,” puji Lee Yeon.

“Mungkin aku akan mencobanya,” balas Lee Rang sambil tersenyum senang.




Ji A mendapatkan pesan bahwa pohon ceplukan sudah berhasil didapatkan. Dan mengetahui itu, Ji A merasa senang, tapi dia berusaha untuk menahan ekspresinya supaya tidak terlalu kentara dihadapan Imoogi.

“Terry. Jangan berpura-pura bersikap romantis,” kata Ji A, menasehati. “Karena bagiku, kamu bukan apa-apa selain makhluk yang merenggut orang tuaku dariku,” lanjutnya dengan ketus.

“Ternyata kamu sudah tahu,” balas Imoogi sambil tertawa. “Karena itukah kamu menahanku di sini?” tanyanya. Dan Ji A mengangguk pelan.



Flash back

Lee Yeon memberitahu Ji A tentang rencana nya. Selagi dia sibuk mencari Buah Ceplukan, dia ingin Ji A menyibukkan Imoogi.

“Imoogi? Di mana dia?” tanya Ji A, ingin tahu.

“Di suatu tempat yang jauh lebih dekat denganmu dari dugaanmu,” jawab Lee Yeon.

“Lebih dekat denganku? Tidak mungkin …” gumam Ji A, menebak.

Flash back end



“Kamu tampak tidak terlindungi untuk seseorang yang tahu identitas asliku,” komentar Imoogi.

“Yeon memberitahuku kamu tidak bisa membunuhku,” balas Ji A.

“Dia benar. Aku agak menyukaimu,” kata Imoogi sambil memegang tangan Ji A dengan paksa. Lalu mengecupnya dengan lembut.

Setelah itu, Imoogi berjalan pergi. Dan Ji A langsung memanggil taksi untuk pulang. Dia merasa jijik sekali dengan tangannya yang dicium oleh Imoogi.



Sesampainya didekat rumah, Ji A berlari menuju ke arah Lee Yeon yang sudah menunggu nya di depan rumah. Dan dia langsung memeluk Lee Yeon dengan erat.



Lee Yeon kemudian membawa Ji A untuk masuk ke dalam rumah. Dan saat Ji A, melihat sepatu kedua orang tuanya, dia langsung buru- buru membuka pintu. Dan kemudian dia melihat kedua orang tuanya yang selama ini di carinya.



“Ibu. Ayah,” panggil Ji A. Lalu dia menangis dan memeluk mereka berdua.

Lee Yeon tersenyum lembut melihat moment bahagia Ji A tersebut.

Post a Comment

Previous Post Next Post