Original Network : tvN
Lee Rang memberitahukan keputusannya kepada Pria Rang. Dia akan membantu Pria Rang untuk menjebak Lee Yeon, tapi Pria Rang sendiri yang harus mengambil jantung Lee Yeon. Dan Pria Rang mengerti serta merasa puas. Lalu dia memberikan obat kepada Lee Rang.
“Ambil ini.
Dan pancing Yeon ke lokasi yang kuperintahkan padamu. Mulai sekarang, kita akan
bergerak bersama,” kata Pria Rang, menjelaskan. “Tidurlah di sini malam ini,”
katanya menawarkan. Dan Lee Rang menurutinya.
Keesokan
harinya. Lee Yeon datang ke tempat perjanjian nya dengan Lee Rang. Dan Pria
Rang memperhatikan itu dari jauh melalui CCTV di hp.
Dikantor.
Rekan Kim dan rekan Pyo terus memuji- muji Imoogi, karena Imoogi sangat pintar
seperti ensiklopedia berjalan. Imoogi mengetahui tentang sejarah, sastra, seni,
agama, dan bisa menerjemahkan bahasa Inggris, Prancis, dan Tiongkok.
“Apa
rahasiamu?” tanya Ji A, tertarik.
“Aku tidak
pernah meninggalkan rumah saat kecil karena kesehatanku. Aku sendirian selain
dengan pengasuhku. Jadi, aku hanya membaca,” jawab Imoogi.
Kemudian
disaat itu, Team Leader Choi datang. “Tim Legenda Urban, ada makan malam tim
malam ini,” katanya memberitahu. Dan semuanya menolak untuk ikut. “Tidak. Tidak
ada penyelidikan, tidak ada pengeditan, tidak ada alasan yang akan berhasil
hari ini. Kenapa? Karena ini makan malam penyambutan Terry,” jelas nya.
Mendengar
itu, semuanya pun diam dan tidak bisa menolak.
Lee Rang
membuatkan kopi untuk Lee Yeon. Dan Lee Yeon yang baru datang merasa heran,
kenapa ada begitu banyak bunga di dalam café.
“Agar kamu
bisa menikmati aroma rumah lama kita. Pilih satu yang kamu sukai. Wanita
menyukai hal ini,” kata Lee Rang dengan sikap acuh.
“Kamu
perhatian sekali,” puji Lee Yeon.
Ketika Lee
Yeon sedang memperhatikan bunga- bunga, Lee Rang secara diam- diam menaruh obat
ke dalam kopi yang disiapkan nya untuk Lee Yeon. Dan Pria Rang memperhatikan
semua itu dari CCTV di hpnya.
Setelah kopi
siap, Lee Yeon langsung menanyai Lee Rang, dimana buah ceplukannya. Dan Lee
Rang tidak mau menjawab. Dengan kesal, Lee Yeon berniat untuk meminum kopinya
dan langsung pergi saja, karena dia tidak punya banyak waktu untuk mengobrol.
Tapi Lee Rang menghentikannya.
“Apa arti
diriku bagimu?” tanya Lee Rang sambil menatap Lee Yeon dengan tatapan serius.
“Jawab aku. Apa arti diriku bagimu?” tuntutnya.
“Kamu
keluarga. Keluarga menjengkelkan yang mengira hanya karena ayah kita sama, kamu
berhak melakukan semua hal jahat kepadaku. Jangan berpikir aku akan memberimu
kata-kata indah hanya karena kamu mengelilingiku dengan bunga. Aku muak dengan
rengekanmu di usiamu ini!” balas Lee Yeon dengan ketus. Dan Lee Rang merasa
sedih.
Lee Rang
merasa aneh pada dirinya sendiri, karena Lee Yeon tidak pernah menjadi kakak
yang baik, tapi Lee Yeon bersinar dimata nya. Seolah- olah Lee Yeon tampak
sempurna, dan dia ingin menjadi seperti Lee Yeon. Sesudah mengatakan itu, dia
mempersilahkan Lee Yeon untuk minum.
“Bagaimana
jika kamu meracuninya?” tanya Lee Yeon, curiga. “Tenanglah. Aku hanya
bercanda,” katanya kemudian. Lalu dia meminum kopinya.
Dengan
serius, Lee Rang memperhatikan Lee Yeon minum. Kemudian dia memandang ke arah
kamera CCTV. Dan melihat itu, Pria Rang tersenyum puas.
Lee Yeon kemudian kembali menanyakan, dimana buah ceplukannya. Dan dia mengingatkan Lee Rang untuk jangan coba macam- macam.
“Setelah
kamu menyelamatkanku dari Hutan Orang Kelaparan, kupikir aku harus mati untukmu
suatu hari nanti untuk menyelamatkanmu,” kata Lee Rang sambil menghela nafas
berat. “Tapi aku sadar aku tidak bisa. Aku ingin hidup. Karena itulah aku ingin
Kakak mati,” katanya. Lalu dia memukul Lee Yeon menggunakan vas bunga di atas
meja.
Dengan
kesal, Lee Yeon memandang Lee Rang. “Kamu mau berkelahi?”
“Aku tidak
bisa mengalahkanmu jika kita bertarung dengan adil,” balas Lee Rang sambil
menunjukkan obatnya. Dan Lee Yeon merasa terkejut, lalu tubuh nya terasa sangat
lemas. “Jika kamu memedulikanmu sedikit saja dibandingkan kekhawatiranmu
padanya, aku tidak akan melakukan ini,” kata Lee Rang dengan penuh kebencian.
“Dasar
bodoh,” umpat Lee Yeon. Lalu diapun pingsan.
Melihat itu, Pria Rang merasa sangat bersemangat. Dan segera masuk ke dalam café. Dia menginjak tubuh Lee Yeon sedikit untuk memastikan. Sementara Lee Rang duduk dengan lemas di bangku nya.
Setelah
yakin kalau Lee Yeon benar- benar tidak sadarkan diri, Pria Rang langsung
menghubungi Imoogi dan memberitahunya.
“Tunggu
sampai aku tiba di sana. Jangan menghubungiku ke telepon ini lagi,” kata
Imoogi, mengerti. Kemudian dia kembali ke dalam restoran.
“Sial. Apa
dia pikir aku pesuruhnya?” umpat Pria Rang, kesal.
Ketika
Imoogi kembali, Team Leader Choi menuangkan minuman untuknya dan mengajak
semuanya bersulang. Lalu dia memuji- muji Imoogi sambil tertawa.
“Aku mulai
menghormati Pak Choi sekarang. Kenapa dia tidak berubah?” kata rekan Pyo,
menyindir sikap menjilat Team Leader Choi.
Imoogi kemudian
secara diam- diam pergi menjauhi semuanya. Dan melihat itu, Ji A pun mengikuti
Imoogi. “Terry, kamu hendak ke mana?” teriaknya, bertanya.
Mendengar
panggilan itu, Imoogi menahan dirinya untuk bersabar. “Aku harus menemui
seseorang sebentar. Aku akan segera kembali,” jawab nya dengan cepat.
Ji A
menghentikan Imoogi supaya tidak bisa pergi. Ji A mengomentari sikap Imoogi
yang tidak tahu sopan santun, karena main pergi begitu saja, kepadahal Imoogi
adalah bintang utama nya. Dan Imoogi meminta maaf. Lalu Ji A menanyai, apa buku
kesukaan Imoogi. Dan Imoogi menjawab ‘A Lover's Discourse: Fragments’.
“Oleh Roland
Barthes?” tanya Ji A dengan sikap tertarik. “Aku terpancing dengan judulnya.
Kukira itu akan mengajariku tentang cinta, tapi untuk memahami bahasa cintanya,
orang harus memiliki setidaknya gelar magister,” katanya, bercerita dengan
sungguh- sungguh.
“Dia menulis
banyak kalimat indah. "Dia memuji
kesempurnaannya dan memuji dirinya karena memilih kesempurnaan murni.",”
balas Imoogi sambil menatap mata Ji A.
“Sementara
itu, aku memuji koktail,” kata Ji A. Kemudian dia menarik Imoogi untuk ikut
dengannya. Dan dengan terpaksa, Imoogi pun mengikutinya.
Lee Rang
memeriksa waktu di jam tangannya. Lalu dia memberitahu Pria Rang bahwa waktunya
hanya tinggal lima menit lagi, dan kesepakatan mereka akan berakhir. Dan Pria
Rang menjawab tidak, kesepakatan mereka berakhir saat dia berhasil mendapatkan
jantung Lee Yeon.
“Aku membawanya kepadamu sesuai janji. Sekarang, umumkan akhir dari kesepakatan kita,” kata Lee Rang, menuntut.
“Tidakkah
kamu lihat aku menunggu Imoogi?” balas Pria Rang, kesal. “Aku yakin itu
membuatmu gila. Kamu tidak bisa membunuh orang yang berutang budi kepadamu,”
ejek nya.
“Sekali
budak, selamanya budak. Kamu tidak bisa melakukan apa pun tanpa persetujuan
tuanmu,” balas Lee Rang, mengejek. “Kamu melayani makhluk yang mengisap darah
keluargamu.”
“Diam,”
geram Pria Rang.
“Bagaimana
rasanya melihat orang tua, istri, dan anak-anakmu meninggal? Kamu menangis?”
tanya Lee Rang, memancing emosi Pria Rang. “Katakan kesepakatan kita sudah
berakhir,” tegasnya.
“Baiklah.
Aku akan mengakhiri kesepakatan kita dengan caraku sendiri,” balas Pria Rang
dengan kesal. Lalu dia mengambil pisau dan mau menancap tubuh Lee Yeon. Tapi
Lee Rang langsung mendorong nya dengan kuat hingga terjatuh.
Lee Rang
menjelaskan bahwa walaupun dirinya adalah sampah, tapi dia tidak akan
mengorbankan keluarganya demi keinginannya. Dan Pria Rang mengutuk Lee Rang
untuk mati, karena rubah yang melanggar kesepakatan harus mati. Mendengar itu,
Lee Rang berubah menjadi sosok Lee Yeon. Sementara Lee Yeon yang terbaring di
lantai berubah menjadi sosok Lee Rang. Melihat itu, Pria Rang merasa sangat
terkejut dan tidak menyangka.
“Apa yang
terjadi? Sejak kapan …” tanya Pria Rang dengan gugup.
“Sejak
rumahmu semalam,” jawab Lee Yeon sambil tersenyum.
Flash back
Ketika Lee
Rang berada di bar, Lee Yeon datang menemuinya secara tiba- tiba. Dia meminta
maaf kepada Lee Rang, dan menanyai bagaimana bila Lee Rang tinggal bersamanya.
Dan mendengar itu, Lee Rang merasa terharu sekaligus sedih, karena dia tidak
bisa melepaskan kesepakatannya dari Pria Rang.
“Ada jalan
keluarnya,” kata Lee Yeon dengan percaya diri. “Bertukar tempat denganku dan
bawa aku kepadanya sesuai keinginannya,” jelas nya.
Flash back
end
Pria Rang
merasa sangat marah, karena telah ditipu. Dia mengambil pisau dan ingin menusuk
Lee Yeon. Tapi Lee Yeon bergerak lebih cepat, dia menghentikan tangan Pria
Rang, dan membuat Pria Rang menusuk dirinya sendiri. Lalu sebelum Pria Rang
sempat berbicara untuk memberikan perintah kepada Lee Rang, Lee Yeon mencekik
lehernya.
“Berhentilah merundung adikku atau aku harus mematahkan lehermu,” kata Lee Yeon, memperingatkan Pria Rang. “Jadi, pilihannya ada padamu. Bunuh Rang dan biarkan nyawamu tamat di tanganku. Atau ubah perjanjiannya.”
Setelah
mengatakan itu, Lee Yeon menlonggarkan cengkraman nya. Dan Pria Rang pun
langsung merubah perintahnya. “Selamatkan aku dan kesepakatan kita akan
berakhir.”
Mendengar
itu, tangan Lee Rang langsung bergerak dengan sendirinya. Dia menurunkan tangan
Lee Yeon yang mencengkram leher Pria Rang. Dan lalu dengan susah payah, Pria
Rang memerintahkan Lee Rang untuk menemaninya ke pohon ceplukan. Dan Lee Rang
pun menurut.
Ketika Lee
Rang melihat pohon ceplukan yang di carinya, dia tersenyum.
Saat makan
malam telah selesai, Imoogi ingin pulang menaiki taksi. Tapi Ji A langsung
menghentikannya. Dia menawari Imoogi untuk naik mobil bersama- sama dengannya
saja. Dan awalnya Imoogi menolak, tapi akhirnya dia setuju.
“Nona Nam,”
panggil Imoogi. “Apa kamu memacari seseorang?” tanyanya. Dan Ji A menjawab iya.
“Seperti apa pacarmu?”
“Seperti
seseorang dari dongeng,” jawab Ji A sambil tersenyum lembut.
“Putuslah
dengannya,” kata Imoogi dengan nada memerintah. “Dongeng untuk orang dewasa
cenderung memiliki akhir yang menakutkan,” jelasnya, beralasan.
Mendengar
itu, Ji A diam dan menatap Imoogi dengan serius.
Dengan
ketakutan, Pria Rang berlari pergi. Dan melihat itu, Lee Yeon serta Lee Rang
sama- sama tertawa geli. Juga akhirnya kontrak kesepakatan antara Lee Rang dan
Pria Rang terputus.
“Omong-omong,
akting yang bagus. Kamu cukup hebat untuk menjadi aktor,” puji Lee Yeon.
“Mungkin aku
akan mencobanya,” balas Lee Rang sambil tersenyum senang.
Ji A
mendapatkan pesan bahwa pohon ceplukan sudah berhasil didapatkan. Dan
mengetahui itu, Ji A merasa senang, tapi dia berusaha untuk menahan ekspresinya
supaya tidak terlalu kentara dihadapan Imoogi.
“Terry.
Jangan berpura-pura bersikap romantis,” kata Ji A, menasehati. “Karena bagiku,
kamu bukan apa-apa selain makhluk yang merenggut orang tuaku dariku,” lanjutnya
dengan ketus.
“Ternyata
kamu sudah tahu,” balas Imoogi sambil tertawa. “Karena itukah kamu menahanku di
sini?” tanyanya. Dan Ji A mengangguk pelan.
Flash back
Lee Yeon
memberitahu Ji A tentang rencana nya. Selagi dia sibuk mencari Buah Ceplukan,
dia ingin Ji A menyibukkan Imoogi.
“Imoogi? Di
mana dia?” tanya Ji A, ingin tahu.
“Di suatu
tempat yang jauh lebih dekat denganmu dari dugaanmu,” jawab Lee Yeon.
“Lebih dekat
denganku? Tidak mungkin …” gumam Ji A, menebak.
Flash back
end
“Kamu tampak
tidak terlindungi untuk seseorang yang tahu identitas asliku,” komentar Imoogi.
“Yeon
memberitahuku kamu tidak bisa membunuhku,” balas Ji A.
“Dia benar.
Aku agak menyukaimu,” kata Imoogi sambil memegang tangan Ji A dengan paksa.
Lalu mengecupnya dengan lembut.
Setelah itu, Imoogi berjalan pergi. Dan Ji A langsung memanggil taksi untuk pulang. Dia merasa jijik sekali dengan tangannya yang dicium oleh Imoogi.
Sesampainya
didekat rumah, Ji A berlari menuju ke arah Lee Yeon yang sudah menunggu nya di
depan rumah. Dan dia langsung memeluk Lee Yeon dengan erat.
Lee Yeon
kemudian membawa Ji A untuk masuk ke dalam rumah. Dan saat Ji A, melihat sepatu
kedua orang tuanya, dia langsung buru- buru membuka pintu. Dan kemudian dia
melihat kedua orang tuanya yang selama ini di carinya.
“Ibu. Ayah,”
panggil Ji A. Lalu dia menangis dan memeluk mereka berdua.
Lee Yeon tersenyum lembut melihat moment bahagia Ji A tersebut.