Sinopsis Dorama : Cursed in Love Episode 02 part 1

 


Sinopsis Dorama : Cursed in Love Episode 02 part 1



Pagi hari,

Nao lagi tukar baju dan tiba-tiba saja, Tsubaki datang dan langsung membuka pintu. Nao jelas kaget karna Tsubaki jadi melihat tubuhnya, tapi Tsubaki malah bersikap santai, seolah tidak peduli.


Selesai Nao bertukar baju, Tsubaki membawanya ke dapur. Dia memberitahu kalau dapur ini adalah jantung Kogetsu-an. Tsubaki juga memperkenalkan dua koki utama yaitu Koichi Yamaguchi dan Masaru Tomioka. Kemudian, ada 3 anak magang yaitu : Yusuke Jojima, Daigo Abe dan Ayato Sugita. Selesai memperkenalkan, Tsubaki memberitahu kerja yang harus Nao lakukan yaitu menjadi tukang cuci piring.




Nao tampak kecewa, tapi dia juga tidak bisa menentangnya. Tsubaki juga tidak peduli dan menyuruhnya untuk mulai bekerja. Tsubaki kemudian mengajak Pak Tomioka untuk bicara mengenai manisan besok.



Setelah Tsubaki keluar dari dapur, Abe dan Sugita menanyai Jojima, mengenai Nao yang kemarin mengacaukan acara pernikahan itu kan? Jojima membenarkan. Mereka malah asyik bergosip tanpa sadar kalau suara mereka cukup keras untuk di dengar Nao. Pak Yamaguchi yang mendengar juga, berdeham sebagai tanda agar mereka fokus bekerja.


Nao berusaha fokus untuk bekerja. Berada di dapur, sudah membuat Nao merasa bahagia. Dia merasa tenang mencium aroma kacang merah yang sedang di masak, suara pengayakan dan api kompor. Ah, dia ingin bisa selamanya di dapur ini.





Saat Pak Yamaguchi menyuruh Jojima untuk menyaring kacang merah, Nao merasa iri. Dia juga ingin di suruh-suruh begitu. Pengetahuan Nao cukup luas. Dia melihat Jojima yang hendak menyaring kacang merah secara langsung. Dengan cepat, dia menghentikannya dan memberitahu metode yang benar dalam menyaring kacang merah yang sudah di rebus.

Saat kacang merah selesai di rebus, mereka harus menambahkan air ke dalam rebusan untuk menurunkan suhu air panas. Dengan melakukan hal itu, kacang merah akan mendidih halus. Kemudian, perhatikan baik-baik ekspresi kacang merahnya. Wajah kacang merah berganti seolah kacang merah berkata kalau dia akan memberitahu momen saat rasanya menjadi enak.


Jojima mendengarkan penjelasan Nao dengan seksama. Cara Nao menjelaskan sangat menarik. Dia mengakui juga kalau dia salah karna dia baru kerja sebulan dan gampang lupa yang di ajarkan. Jojima melanjutkan pekerjaannya. Nao yang memperhatikan menyadari kalau dapur sangat sibuk. Jojima memberitahu kalau lusa akan ada festival doa di kuil Misaka. Dan Kogetsu-an di percaya untuk menangani manisan pada festival itu tiap tahunnya. Jadi, seharian ini akan sangat sibuk.


Nao lanjut nanya, siapa pekerja paling lama di sini? Jojima menjawab kalau Pak Tomioka yang paling lama, sudah 10 tahun. Pak Yamaguchi juga sama. Jojima juga memberitahu bahwa sejak kasus 15 tahun yang lalu, semua pegawai dapur di ganti dengan yang baru. Tapi, pelanggan Kogetsu-an masihlah pelanggan yang lama.

Karna ucapan Jojima mengenai pelanggan reguler lama, Nao jadi terpikir sesuatu. Dia ingin bertanya pada orang yang tau mengenai kasus 15 tahun lalu dan mungkin saja bisa dapat petunjuk.



Karna itu, malamnya, ketika toko sudah tutup, Nao diam-diam pergi ke kantor dan mencari arsip tamu. Ada satu tamu yang menarik perhatian Nao karna sudah memesan manisan di Kogetsu-an lebih dari 50 tahun.  Nama tamu itu adalah Gofukuya – Shirafujiya.

Yang buat merinding, Kyoko berdiri di pinggir pintu dan melihat apa yang Nao lakukan.


==Watashitachi wa Douka Shiteiru==


Esok hari,

Pak Tomioka bertanya dengan marah, siapa orang yang sudah menerima pesanan dari Shirafujiya? Tsubaki yang baru datang, mendengar amarahnya dan mau tahu apa yang terjadi. Pak Yamaguchi yang menjelaskan pada Tsubaki kalau ada yang menerima pesana Shirafujiya padahal mereka masih harus menyiapkan pesanan untuk festival.



“Aku orangnya,” ujar Nao, yang baru datang. “Aku yang menerimanya. Tanpa sengaja, aku menerima pesanan pelanggan.”

Pak Tomioka dan staff yang lain memarahinya. Mereka tidak akan sempat membuat pesanan untuk Shirafujiya karna mereka juga harus membuat pesanan untuk festival. Hari pesanan dan jam nya juga sama-sama pukul 12.00, jadi nggak akan ada yang bisa mengantarkan pesanan ke Shirafujiya.


“Kalau begitu, aku yang mengantar. Karna aku bukan termasuk orang yang ke festival,” ajukan Nao.



Tsubaki dengan tegas menolak. Alasannya karna Shirafujiya adalah pelanggan yang berharga, jadi dia yang akan mengantarkan. Kyoko langsung muncul tiba-tiba dan menghalangi Tsubaki. Tsubaki harus muncul saat mengantarkan pesanan manisan ke festival karna akan ada banyak orang penting yang hadir. Jadi, Tsubaki harus datang agar wajahnya di kenali sebagai penerus Kogetsu-an.



Tsubaki tidak peduli dan tetap pada rencana awalnya. Nao langsung mengejarnya dan memohon pada Tsubaki agar percaya padanya dan mengizinkannya untuk mengantarkan pesanan Shirafujiya.  Sayangnya, Tsubaki tidak mau mempercayainya dan juga memperingatinya untuk mengikuti saja apa yang di perintahkan.




Walau Tsubaki marah dan menatapnya dengan tajam, Nao tidak gentar. Dia menunjukkan pengetahuannya mengenai Shirafujiya. Dari dulu, Shirafujiya selalu memesan manisan yang sama yaitu : manisan yang mirip bunga wasteria. Bunga itu memiliki makna kemakmuran bagi keturunan. Hatinya Shirafujiya yang telah melindungi toko dengan keluarganya pasta kacang putting. Bentuknya adalah pakaian komersial. (Shirafujiya adalah toko yang membuat kimono).

“Aku juga bisa membuatnya!” ujar Nao yakin. “Kau tidak akan menolak pesanan dari toko yang menghargai kepercayaan, kan?”


“Baiklah, akan ku serahkan padamu. Tapi, aku yang akan buat manisannya.”

“Gimana dengan festival?”

“Buat tanpa tidur,” ujar Tsubaki dan langsung pergi. Tandanya, dia tidak mau mendengar protes dari Nao.

--




Di kediaman Haseya,

tn. Haseya memarahi Shiori karna sudah bersikeras mau menjadi menantu Kogetsu-an padahal dia sudah melarang. Dan sekarang, hasilnya, mereka di permalukan!! Dengan tegas, dia menyuruh Shiori untuk melupakan Tsubaki dan tidak lagi berurusan dengan keluarga mereka.

Shiori hendak bicara, tapi tn. Haseya tidak mau mendengarkannya. Dia tidak memberikan kesempatan sama sekali bagi Shiori untuk mengemukakan pendapatnya.

--



Sama seperti yang Tsubaki katakan, dia bekerja lembur untuk membuat manisan pesanan Shirafujiya. Nao tidak bisa berbuat apapun selain hanya memperhatikannya dari balik pintu.

--


Esok hari,

Semua sibuk membuat dan membungkus manisan yang akan di bawa ke festival. Saat semuanya sibuk, Nao meminta izin untuk pergi mengantarkan pesanan Shirafujiya. Dan tentu saja, dia di abaikan.



Nao sempat berpas-pasan dengan Tsubaki. Dan perintah Tsubaki padanya adalah agar tidak membuat kesalahan. Jika sedikit saja salah, dia tidak akan memaafkan Nao.

“Baik,” jawab Nao.

--



di Shirafujiya,

Kedatangan Nao di sambut dengan ramah oleh Shirafujiya. Nao juga tidak lupa memperkenalkan diri sebagai calon mempelai dari penerus Kogetsu-an, Tsubaki. Shirafujiya tersenyum dan menerima manisan yang Nao antarkan. Dia membawa manisan itu ke dapur.

Sembari menunggu Shirafujiya kembali dari dapur, Nao menenangkan diri. Dia bertekad untuk mendapatkan informasi mengenai kasus 15 tahun lalu dari Shirafujiya (jadi, Nao mau mengorek informasi dari Shirafujiya yang adalah pelanggan lama Kogetsu-an. Mana tau saja dia ada dengar gosip gitu).

Shirafujiya membawa manisan yang Nao antarkan ke dapur. Tapi, begitu di buka, isinya sangat menyeramkan hingga membuat Shirafujiya menjerit. Manisan yang harusnya berwarna putih, berubah menjadi merah darah seolah seseorang menyiramkan cat merah ke atas manisan tersebut.




Nao yang mendengar jeritan, segera lari ke dapur. Dan begitu melihat warna merah di manisan tersebut, asma Nao menjadi kambuh. Ingatan buruknya saat ibunya di tangkap kembali muncul. Nao menjadi kesulitan berdiri.


Saat itu, Tsubaki muncul. Shirafujiya yang melihat kedatangannya, menuntut penjelasan.

“Hukuman. Sepertinya, dia sedang berbohong,” ujar Tsubaki dan berjalan mendekati Nao yang masih mengalami sesak nafas.

--


Kyoko di kamarnya, sedang bermain bersama kupu-kupu. Dia menyanyikan lagu yang terdengar menyeramkan.

--


“Salahmu sendiri. Karna kau berbohong, makanya jadi begini,” ujar Tsubaki sembari menggendong Nao yang masih sesak nafas.

--


Kyoko menatap jemarinya. Di kuku jari telunjuknya, ada noda merah.

--



Kondisi Nao sudah stabil. Dia langsung menundukkan kepala dan meminta maaf pada Shirafujiya.  


“Manisan itu… mengandung perasaan dari pengantarnya. Perasaan Nao. Telah tersampaikan sepenuhnya,” ujar Shirafujiya, menyindir.


Ah, ucapannya membuat Tsubaki dan Nao pulang dengan perasaan kecewa. Mereka sadar kalau Shirafujiya sudah tersinggung dengan manisan yang  Nao antarkan.

Dalam perjalanan pulang, Nao meminta maaf pada Tsubaki atas kesalahannya. Tapi, siapa yang membuat manisannya menjadi begitu?

--


Kyoko mengecat kukunya menjadi warna merah darah. Tampaknya, dialah pelaku yang menyabotase manisan untuk Shirafujiya.

--



Tsubaki menatap Nao dengan marah. Dia menyebut Nao sudah berbohong. Ternyata, setelah Nao pergi untuk mengantarkan manisan, dia menelpon ke pihak Shirafujiya untuk memastikan. Dan pihak Shirafujiya bilang tidak pernah memesan apapun! Tsubaki merasa kalau sekarang tidak penting mencari siapa pelaku yang sudah menyabotase manisa tersebut. Yang dia tahu sekarang mereka sudah kehilangan satu pelanggan yang berharga.

Nao tentu merasa bersalah. Dia tahu maksud ucapan Tsubaki.

Lebih baik Kogetsu-an menghilang saja.

Itulah yang selama ini ku pikirkan.


Flashback

Saat masih sekolah, setiap kali mendengar orang-orang yang membeli manisan dari Kogetsu-an, Nao merasa marah dan sedih. Dia tidak terima Kogetsu-an di cintai banyak orang setelah merenggut segalanya darinya. Nao selalu berpikir kalau Kogetsu-an menghilang, pasti kesedihannya pun sirna.

End

Namun, kalau tempat ini sekarang menghilang, aku tak akan tahu kebenarannya.

--




Tsubaki dan Nao sudah kembali ke Kogetsu-an. Saat berjalan di koridor, Tsubaki tanpa sengaja berpas-pasan dengan kakek. Kakek langsung mengingatkan mengenai janji bahwa Tsubaki harus menunjukkan hasil Kogetsu-an dalam tiga bulang.

--


Nao beristirahat di dapur yang sudah sepi. Jojima yang baru kembali dan hendak merapikan dapur sampai kaget melihat Nao ang ada di dapur sedang sepi. Eh, dan mereka tiba-tiba saja membahas aroma kacang merah yang menenangkan. Keduanya sangat menyukai kacang merah.

Usai membahas kacang merah, Jojima menanyakan apa yang Nao lamunkan tadi. Nao menjawab kalau dia memikirkan Shirafujiya.


“Oh, pasti senang menerima pesanan dari mereka. Bagi Kogetsu-an, mereka pelanggan terbaik. Nyonya sampai memeriksanya juga,” ujar Jojima.


“Eh, Nyonya memeriksa?”


“Ya. Aku cuma melihat sekilas tadi. Tapi, karna selama ini beliau belum pernah begitu, jadi rasanya langka,” cerita Jojima. Dia melihat Kyoko tadi pagi ada di dapur dan membuka kotak berisi manisan Shirafujiya.

Ah, sudah pasti pelakunya adalah Kyoko. Nao menyadari hal itu. Dia bisa menduga tujuan Kyoko melakukan hal seperti itu. Dengan panik, Nao langsung lari ke kamarnya.


Dan benar saja, Kyoko sudah ada di kamarnya dan menyusun barang-barang Nao. Dia mengusir Nao dari Kogetsu-an dengan alasan Nao sudah membuat mereka kehilangan pelanggan. Dia juga memberikan segepok uang pada Nao karna menduga tujuan Nao masuk ke Kogetsu-an adalah demi uang.



Nao sangat marah. Dia tidak terima perbuatan Kyoko yang merusak manisan hanya demi mengusirnya. Dengan tegas, dia menolak uang pemberian Kyoko dan bertekad tidak akan pergi dari Kogetsu-an. Dia akan menebus kesalahannya dengan meminta maaf pada Shirafujiya. Dia pasti akan menikah dengan Tsubaki!


Ucapan Nao menyulut emosi Kyoko. Dia meraih pot bunga yang ada di kamar Nao dan melemparkan air di dalam pot itu ke wajah Nao.




“Pembawa sial!!” makinya. “Kupu-kupu hanya akan menurunkan kecantikannya kepada kupu-kupu yang cantik juga. Dia takkan menjadikan ngengat sebagai keluarganya. Orang asing tidak di perlukan!” teriaknya.

--



Tsubaki mengantarkan obat kakek. Tapi, Sojyuro tidak meminumnya dan malah menanyakan, apakah Tsubaki sudah menemukan anak itu? Tsubaki tidak menjawab dan hanya menyuruh kakek untuk minum obat.



Saat itu, Pak Yamaguchi datang ke sana dan melaporkan kalau ada panggilan untuk Tsubaki. Sebelum Tsubaki keluar dari ruangan kakek, kakak berujar padanya : “Kau takkan bisa menjadi pewaris Kogetsu-an.”

Raut wajah Tsubaki menunjukkan kemarahan yang berusaha di tahannya.

--


Kyoko membawa barang-barang Nao keluar rumah. Dia beneran mau mengusir Nao. Tapi, Nao sangat tidak mau di usir. Dengan sekuat tenaga, dia berusaha merebut barangya dari Kyoko. Karna rebutan itu, barangnya jadi terlempar ke dalam kolam ikan.



Nao tanpa pikir panjang langsung masuk ke dalam kolam tersebut. Itu karna di dalam barang yang masuk ke kolam, ada cetakan bunga sakura hadiah ibunya. Melihat Nao yang masuk ke dalam kolam dan bahkan tersandung, Kyoko tertawa puas. Dia mengejek Nao yang kotor dan memperingatinya untuk tidak masuk kembali ke Kogetsu-an.

Saat itu, Tsubaki lewat dan melihat apa yang di lakukan ibunya.


Nao sangat malu dan merasa terhina. Dia berbicara di dalam hatinya, meminta dirinya untuk tidak menangis. Dia harus kuat karna tidak akan ada satupun orang yang akan membantunya.


Dan berbeda dari yang di bayangkan Nao, Tsubaki masuk ke dalam kolam renang. Dia membantu mengambil barang Nao dan berujar pada Ibunya kalau Nao akan tinggal di Kogetsu-an. Kenapa? Karna barusan Tsubaki menerima telepon dari Shirafujiya yang ingin memesan 20 monaka.



“Hanya saja, itu harus di buat langsung oleh Nao,” ujar Tsubaki, memberitahu permintaan Shirafujiya.

--

Apa yang membuat Shirafujiya tiba-tiba memberikan kesempatan kedua bagi Kogetsu-an, terutama Nao?



Shirafujiya sedang kedatangan tamu, yaitu Takigawa. Tampaknya, dia sangat menghormati Takigawa hingga memanggilnya dengan sebutan “Guru.” Dia juga memberitahu Takigawa kalau dia sudah melakukan sesuai yang di minta Takigawa, membuat pesanan pada Kogetsu-an.

“Aku sejujurnya tidak tahu, mengapa Tsubaki ingin menjadikannya istri?”

“Jika kau memakan manisannya, mungkin akan paham alasannya,” jawab Takigawa sebelum pergi.

--


Karna Shirafujiya hanya mau Nao yang membuat manisan, maka Tsubaki akan mengajarkan Nao cara membuat pasta kacang ala Kogetsu-an.

Kyoko sangat marah, tapi dia tidak bisa berkata apapun lagi. Alasannya untuk mengusir Nao sudah tidak ada lagi. Dan Tsubaki ada di pihak Nao sekarang.

 

 

3 Comments

Previous Post Next Post