Original
Network : tvN
Ketika Lee Yeon pulang, dan melihat Ji A ada didalam apatermennya. Dia merasa bingung ada apa. Lalu saat Ji A menceritakan bahwa barusan Gurbenur diserang oleh Imoogi dan kehilangan sesuatu yang penting. Dia merasa ada yang aneh.
“Kamu dia, bukan?” kata Lee Yeon dengan sangat yakin.
“Sekarang pertanyaannya. Apa yang sebenarnya
diambil dari si gubernur?” tanya Imoogi, tidak menyangkal.
“Cermin bulan,” gumam Lee Yeon, terkejut.
Taluipa
merasa sangat terkejut sekali melihat wajah Imoogi Terry, karena itu adalah
wajah anaknya, Bok Gil.
“Saat bereinkarnasi, aku memilih cangkang yang
akan mengacaukan perasaanmu. Aku punya firasat hari ini akan tiba,” kata Imoogi
Terry, menjelaskan alasannya sambil tersenyum.
“Bagaimana kamu bisa tahu soal putraku?!” teriak
Taluipa, marah.
“Ini pertanyaan berikutnya. Menurutmu kenapa separuh diriku mengincar
cermin bulan itu?” kata
Imoogi, bertanya.
“Tidak... Nenek!” gumam Lee Yeon, panik.
Saat Lee
Yeon ingin pergi, tiba- tiba Shin Joo menahan lehernya dengan kuat dari
belakang. Dan Hye Ja serta Lee Rang menahan kedua tangan nya.
Inilah yang
dibisikkan oleh Imoogi Terry kepada Shin Joo dan Hye Ja serta Lee Rang pada
hari itu. “Suatu hari,
saat Imoogi di dalam dirinya memanggilmu. Kamu akan menjadi serdaduku.”
Imoogi Terry
menceritakan kisah pertemanannya dengan Bok Gil. Menurutnya, Bok Gil adalah
anak yang manis, karena saat yang lain menganggap nya menjijikkan, Bok Gil
datang dan berbincang dengan nya. Namun dia merasa iri, karena Bok Gil tampak
sangat bahagia, jadi diapun menanamkan wabah didalam Istri Bok Gil.
“Berengsek!” teriak Taluipa, sangat marah, saat
mengetahui kenyataan yang terjadi. Dan Imoogi
Terry tertawa puas.
Talupa
kemudian mengangkat tangannya dan bersiap untuk menyerang Imoogi Terry. Dan
melihat itu, Imoogi Terry tersenyum dengan tenang sambil memainkan cermin bulan
di tangannya yang berada dibelakang punggung.
Lee Yeon
menyerang Lee Rang, Shin Joo, dan Hye Ja yang berusaha menghalangi nya. Lalu
dia memegang tangan Imoogi dan berbicara kepada Ji A. “Ayo. Kita
membutuhkan Nenek,” katanya.
“Sudah terlambat,” balas
Imoogi.
“Sadarlah,
Ji A!” bentak Lee Yeon, berusaha untuk menyadarkan Ji A. “Kita berdua bisa
selamat. Untuk kali pertama, ada harapan.”
Lee Rang,
Shin Joo, dan Hye Ja yang sebelumnya sempat pingsan untuk sesaat, mereka
bertiga terbangun secara bersamaan.
“Shin Joo,
jangan ikut campur. Rang, ikutlah denganku,” kata Lee Yeon,
memberikan perintah dengan cepat.
Sesampainya
di kantor Imigrasi Akhirat. Lee Yeon langsung menanyai Imoogi Terry yang berada
disana, dimana Taluipa. Sedangkan Imoogi dengan santai duduk dan menonton
pertunjukkan.
“Ini
benar-benar harta karun roh gunung,” kata Imoogi Terry sambil menunjukkan
cermin bulan yang ada padanya. Lalu dia menunjuk ke arah sesuatu yang ditutupi
dengan kain putih.
Ketika Lee
Yeon membuka kain putih tersebut, dia melihat tubuh Taluipa yang telah berubah
menjadi patung. Melihat itu, Imoogi merasa takjub.
“Muncul
dengan wajah putranya membuatnya kehilangan akal sehatnya. Kamu bisa
memanggilnya roh segala roh sesukamu. Selama memiliki hati manusia, dia akan
selalu memiliki kelemahan,” kata Imoogi Terry, menjelaskan.
Dengan
kesal, Lee Yeon mencengkram leher Imoogi Terry. Dan Imoogi Terry menjelaskan
bahwa ini adalah salah Lee Yeon, karena Lee Yeon tidak menyerah juga, maka
orang- orang yang tidak berdosa pun harus mati. Juga sekarang Ji A sedang
sekarat.
Mendengar
itu, Lee Yeon langsung menyerang Imoogi Terry. Dan disaat dia hampir berhasil
untuk menusuk Imoogi Terry, disaat itu Imoogi didalam tubuh Ji A maju dan
menghalangi nya. Sehingga diapun merasa dilema.
Dengan putus
asa, Lee Yeon menahan Imoogi. “Ji A…” panggilnya. “Kumohon,” pintanya dengan
sangat.
Dengan kuat,
Imoogi mencengkram leher Lee Yeon dan lalu memukulnya. “Bahkan dalam situasi
ini, kamu tidak sanggup menyentuhku. Jadi, relakan saja tubuhmu dan matilah,”
ejeknya.
“Kamu
kehabisan pilihan sekarang. Ini satu-satunya cara menyelamatkan Ji A,”jelas
Imoogi Terry, lalu dia menunjukkan contohnya.
Ji A merasa
kepalanya sangat sakit sekali. Melihat itu, Lee Yeon merasa tidak tega. Dia
meminta Imoogi Terry untuk berhenti, dan dia setuju dengan permintaan Imoogi
Terry. Lalu dia bersiap untuk menelan sisik milik Imoogi.
Yoo Ri berdiri
menghalangi Lee Rang, dia tidak mengizinkan Lee Rang untuk masuk. Dan Lee Rang
menjelaskan bahwa jika sesuatu menimpa Lee Yeon, maka dia bersumpah akan
membunuh Yoo Ri. Tapi Yoo Ri tetap tidak mau minggir.
Ji A
tersadar. Sebelum Lee Yeon sempat menelan sisik milik Imoogi, dia mengambil
pistol dan bersiap untuk melakukan bunuh diri.
Melihat itu,
Lee Yeon merasa panik. Dan meminta Ji A untuk jangan melakukan itu. Tapi Ji A
sudah memutuskan. “Aku akan melindungimu, Yeon.’
“Tidak,
biarkan aku melakukannya,” balas Lee Yeon.
“Selamat tinggal,” kata Ji A, pelan. Lalu dia menutup matanya, dan air matanya menetes keluar.
Dengan cepat,
Lee Yeon berlari ke arah Ji A dan menghentikan Ji A. Lalu dia menelan sisik
milik Imoogi. Melihat itu, Ji A merasa sangat sedih dan khawatir.
“Keluarlah
dari tubuh itu,” perintah Lee Yeon. Lalu secara perlahan, Imoogi berpindah dari
dalam tubuh Ji A, ke dalam tubuhnya.
“Maafkan
aku. Aku melakukan ini untuk melindungimu, Rang,” kata Yoo Ri.
Namun tanpa
ragu sedikitpun, Lee Rang memukul Yoo Ri. Lalu dia masuk ke dalam.
Ji A merasa
sangat stress dan sedih sekali. Sedangkan Imoogi Terry merasa sangat senang,
karena dia menang.
Tepat disaat
itu, Lee Rang masuk. Dan melihat kejadian itu, dia langsung bergerak melawan
Imoogi Terry. Tapi sayangnya, dia sama
sekali bukan tandingan Imoogi Terry. Sehingga diapun kalah.
Imoogi Terry
kemudian tiba- tiba merasa sangat kesakitan. Dan dia merasa bingung, apa yang
terjadi.
“Kita
menang,” kata Lee Yeon dengan bangga kepada Ji A. Lalu dia berdiri dan
memandang Imoogi Terry. “Ini hadiahku. Saat separuh dirimu melemah, kamu juga
melemah,” katanya, menjelaskan. “Ini bunga evening primrose dari pemakaman.”
Flash back
Sebelum Lee
Yeon mengikuti Imoogi untuk menemui Taluipa. Dia memakan bunga evening primrose
yang telah disiapkannya.
Flash back
end
Dengan
cepat, Lee Yeon maju dan melawan Imoogi Terry. Namun sayangnya dia tidak cukup
kuat. Dan melihat itu, Lee Rang merasa berdaya, karena kaki nya dilukai oleh
Imoogi Terry, jadi dia tidak bisa bergerak dan membantu.
Karena tidak
bisa mengalahkan Imoogi Terry, maka Lee Yeon pun memeluknya untuk menahannya.
Lalu dia berteriak memanggil nama Lee Rang. Dan dengan susah payah, Lee Rang
berjalan mendekati nya.
“Kita satu
sekarang. Jika kamu membunuhku, kamu juga akan mati,” kata Imoogi Terry,
mengingatkan.
“Itulah yang
kuinginkan,” balas Lee Yeon sambil tertawa. Lalu dia melemparkan pedangnya
kepada Lee Rang.
Disaat itu,
pintu yang mengarah ke Sungai Samdo terbuka. Dan Imoogi Terry merasa sangat
terkejut.
“Rang,”
panggil Lee Yeon.
“Aku tidak
bisa,” gumam Lee Rang, menolak.
“Tidak lama
lagi, aku akan berubah menjadi Imoogi. Biarkan aku tetap menjadi diriku,” kata
Lee Yeo, memohon. “Rang.”
Lee Yeon
kemudian mulai memuntahkan darah. Dan melihat itu, Lee Rang serta Ji A merasa
sangat stress.
“Rang.
Selamatkan aku,” pinta Lee Yeon.
Lee Rang
menguatkan dirinya dan menyerang Imoogi Terry serta Lee Yeon. Dia menusuk
mereka berdua.
Melihat itu,
Ji A langsung berlari untuk mendekati mereka.
“Aku akan
terlahir kembali. Aku akan terlahir kembali, dan aku akan menemukannya
kembali,” kata Imoogi Terry, bertekad.
“Entah apa
yang kamu bicarakan. Begitu jatuh ke dalam Sungai Samdo, kamu tidak akan pernah
bisa kembali,” balas Lee Yeon. Lalu dia membawa Imoogi Terry bersamanya untuk
melompat ke dalam Sungai Samdo.
“Aku
mencintaimu,” kata Lee Yeon untuk terakhir kalinya kepada Ji A.
“Tidak!”
teriak Ji A sambil mengulurkan tangannya, berusaha untuk menangkap Lee Yeon.
Tapi sayangnya, dia gagal.
Pintu Sungai
Samdo tertutup.
Dengan
sedih, Lee Rang dan Ji A menangis. Lee Rang menatap kedua tangannya. Sedangkan
Ji A memeluk gantungan boneka milik Lee Yeon yang tertinggal didepan pintu
Sungai Samdo.
Ji A : “Dia tersenyum.
Seolah-olah dia lega telah menyelamatkanku. Seakan-akan ini akhir bahagianya.
Aku merasa aku mungkin mendengar kata "cinta" di penghujung.”