Sinopsis K- Drama : Tale of the Nine Tailed Episode 15 part 3

 


Original Network : tvN

Ketika Lee Yeon pulang, dan  melihat Ji A ada didalam apatermennya. Dia merasa bingung ada apa. Lalu saat Ji A menceritakan bahwa barusan Gurbenur diserang oleh Imoogi dan kehilangan sesuatu yang penting. Dia merasa ada yang aneh.

Kamu dia, bukan? kata Lee Yeon dengan sangat yakin.

Sekarang pertanyaannya. Apa yang sebenarnya diambil dari si gubernur? tanya Imoogi, tidak menyangkal.

Cermin bulan, gumam Lee Yeon, terkejut.



Taluipa merasa sangat terkejut sekali melihat wajah Imoogi Terry, karena itu adalah wajah anaknya, Bok Gil.

Saat bereinkarnasi, aku memilih cangkang yang akan mengacaukan perasaanmu. Aku punya firasat hari ini akan tiba, kata Imoogi Terry, menjelaskan alasannya sambil tersenyum.

Bagaimana kamu bisa tahu soal putraku?! teriak Taluipa, marah.

Ini pertanyaan berikutnya. Menurutmu kenapa separuh diriku mengincar cermin bulan itu? kata Imoogi, bertanya.

Tidak... Nenek! gumam Lee Yeon, panik.





Saat Lee Yeon ingin pergi, tiba- tiba Shin Joo menahan lehernya dengan kuat dari belakang. Dan Hye Ja serta Lee Rang menahan kedua tangan nya.

Inilah yang dibisikkan oleh Imoogi Terry kepada Shin Joo dan Hye Ja serta Lee Rang pada hari itu. Suatu hari, saat Imoogi di dalam dirinya memanggilmu. Kamu akan menjadi serdaduku.



Imoogi Terry menceritakan kisah pertemanannya dengan Bok Gil. Menurutnya, Bok Gil adalah anak yang manis, karena saat yang lain menganggap nya menjijikkan, Bok Gil datang dan berbincang dengan nya. Namun dia merasa iri, karena Bok Gil tampak sangat bahagia, jadi diapun menanamkan wabah didalam Istri Bok Gil.

Berengsek! teriak Taluipa, sangat marah, saat mengetahui kenyataan yang terjadi. Dan Imoogi Terry tertawa puas.

Talupa kemudian mengangkat tangannya dan bersiap untuk menyerang Imoogi Terry. Dan melihat itu, Imoogi Terry tersenyum dengan tenang sambil memainkan cermin bulan di tangannya yang berada dibelakang punggung.



Lee Yeon menyerang Lee Rang, Shin Joo, dan Hye Ja yang berusaha menghalangi nya. Lalu dia memegang tangan Imoogi dan berbicara kepada Ji A. Ayo. Kita membutuhkan Nenek, katanya.

Sudah terlambat, balas Imoogi.

“Sadarlah, Ji A!” bentak Lee Yeon, berusaha untuk menyadarkan Ji A. “Kita berdua bisa selamat. Untuk kali pertama, ada harapan.”


Lee Rang, Shin Joo, dan Hye Ja yang sebelumnya sempat pingsan untuk sesaat, mereka bertiga terbangun secara bersamaan.

“Shin Joo, jangan ikut campur. Rang, ikutlah denganku,” kata Lee Yeon, memberikan perintah dengan cepat.


Sesampainya di kantor Imigrasi Akhirat. Lee Yeon langsung menanyai Imoogi Terry yang berada disana, dimana Taluipa. Sedangkan Imoogi dengan santai duduk dan menonton pertunjukkan.

“Ini benar-benar harta karun roh gunung,” kata Imoogi Terry sambil menunjukkan cermin bulan yang ada padanya. Lalu dia menunjuk ke arah sesuatu yang ditutupi dengan kain putih.


Ketika Lee Yeon membuka kain putih tersebut, dia melihat tubuh Taluipa yang telah berubah menjadi patung. Melihat itu, Imoogi merasa takjub.

“Muncul dengan wajah putranya membuatnya kehilangan akal sehatnya. Kamu bisa memanggilnya roh segala roh sesukamu. Selama memiliki hati manusia, dia akan selalu memiliki kelemahan,” kata Imoogi Terry, menjelaskan.

Dengan kesal, Lee Yeon mencengkram leher Imoogi Terry. Dan Imoogi Terry menjelaskan bahwa ini adalah salah Lee Yeon, karena Lee Yeon tidak menyerah juga, maka orang- orang yang tidak berdosa pun harus mati. Juga sekarang Ji A sedang sekarat.

Mendengar itu, Lee Yeon langsung menyerang Imoogi Terry. Dan disaat dia hampir berhasil untuk menusuk Imoogi Terry, disaat itu Imoogi didalam tubuh Ji A maju dan menghalangi nya. Sehingga diapun merasa dilema.




Dengan putus asa, Lee Yeon menahan Imoogi. “Ji A…” panggilnya. “Kumohon,” pintanya dengan sangat.

Dengan kuat, Imoogi mencengkram leher Lee Yeon dan lalu memukulnya. “Bahkan dalam situasi ini, kamu tidak sanggup menyentuhku. Jadi, relakan saja tubuhmu dan matilah,” ejeknya.

“Kamu kehabisan pilihan sekarang. Ini satu-satunya cara menyelamatkan Ji A,”jelas Imoogi Terry, lalu dia menunjukkan contohnya.



Ji A merasa kepalanya sangat sakit sekali. Melihat itu, Lee Yeon merasa tidak tega. Dia meminta Imoogi Terry untuk berhenti, dan dia setuju dengan permintaan Imoogi Terry. Lalu dia bersiap untuk menelan sisik milik Imoogi.

Yoo Ri berdiri menghalangi Lee Rang, dia tidak mengizinkan Lee Rang untuk masuk. Dan Lee Rang menjelaskan bahwa jika sesuatu menimpa Lee Yeon, maka dia bersumpah akan membunuh Yoo Ri. Tapi Yoo Ri tetap tidak mau minggir.



Ji A tersadar. Sebelum Lee Yeon sempat menelan sisik milik Imoogi, dia mengambil pistol dan bersiap untuk melakukan bunuh diri.

Melihat itu, Lee Yeon merasa panik. Dan meminta Ji A untuk jangan melakukan itu. Tapi Ji A sudah memutuskan. “Aku akan melindungimu, Yeon.’

“Tidak, biarkan aku melakukannya,” balas Lee Yeon.

“Selamat tinggal,” kata Ji A, pelan. Lalu dia menutup matanya, dan air matanya menetes keluar.


Dengan cepat, Lee Yeon berlari ke arah Ji A dan menghentikan Ji A. Lalu dia menelan sisik milik Imoogi. Melihat itu, Ji A merasa sangat sedih dan khawatir.

“Keluarlah dari tubuh itu,” perintah Lee Yeon. Lalu secara perlahan, Imoogi berpindah dari dalam tubuh Ji A, ke dalam tubuhnya.

“Maafkan aku. Aku melakukan ini untuk melindungimu, Rang,” kata Yoo Ri.

Namun tanpa ragu sedikitpun, Lee Rang memukul Yoo Ri. Lalu dia masuk ke dalam.


Ji A merasa sangat stress dan sedih sekali. Sedangkan Imoogi Terry merasa sangat senang, karena dia menang.

Tepat disaat itu, Lee Rang masuk. Dan melihat kejadian itu, dia langsung bergerak melawan Imoogi Terry.  Tapi sayangnya, dia sama sekali bukan tandingan Imoogi Terry. Sehingga diapun kalah.


Imoogi Terry kemudian tiba- tiba merasa sangat kesakitan. Dan dia merasa bingung, apa yang terjadi.

“Kita menang,” kata Lee Yeon dengan bangga kepada Ji A. Lalu dia berdiri dan memandang Imoogi Terry. “Ini hadiahku. Saat separuh dirimu melemah, kamu juga melemah,” katanya, menjelaskan. “Ini bunga evening primrose dari pemakaman.”


Flash back

Sebelum Lee Yeon mengikuti Imoogi untuk menemui Taluipa. Dia memakan bunga evening primrose yang telah disiapkannya.

Flash back end


Dengan cepat, Lee Yeon maju dan melawan Imoogi Terry. Namun sayangnya dia tidak cukup kuat. Dan melihat itu, Lee Rang merasa berdaya, karena kaki nya dilukai oleh Imoogi Terry, jadi dia tidak bisa bergerak dan membantu.


Karena tidak bisa mengalahkan Imoogi Terry, maka Lee Yeon pun memeluknya untuk menahannya. Lalu dia berteriak memanggil nama Lee Rang. Dan dengan susah payah, Lee Rang berjalan mendekati nya.

“Kita satu sekarang. Jika kamu membunuhku, kamu juga akan mati,” kata Imoogi Terry, mengingatkan.

“Itulah yang kuinginkan,” balas Lee Yeon sambil tertawa. Lalu dia melemparkan pedangnya kepada Lee Rang.



Disaat itu, pintu yang mengarah ke Sungai Samdo terbuka. Dan Imoogi Terry merasa sangat terkejut.

“Rang,” panggil Lee Yeon.

“Aku tidak bisa,” gumam Lee Rang, menolak.


“Tidak lama lagi, aku akan berubah menjadi Imoogi. Biarkan aku tetap menjadi diriku,” kata Lee Yeo, memohon. “Rang.”


Lee Yeon kemudian mulai memuntahkan darah. Dan melihat itu, Lee Rang serta Ji A merasa sangat stress.

“Rang. Selamatkan aku,” pinta Lee Yeon.


Lee Rang menguatkan dirinya dan menyerang Imoogi Terry serta Lee Yeon. Dia menusuk mereka berdua.

Melihat itu, Ji A langsung berlari untuk mendekati mereka.


“Aku akan terlahir kembali. Aku akan terlahir kembali, dan aku akan menemukannya kembali,” kata Imoogi Terry, bertekad.

“Entah apa yang kamu bicarakan. Begitu jatuh ke dalam Sungai Samdo, kamu tidak akan pernah bisa kembali,” balas Lee Yeon. Lalu dia membawa Imoogi Terry bersamanya untuk melompat ke dalam Sungai Samdo.

“Aku mencintaimu,” kata Lee Yeon untuk terakhir kalinya kepada Ji A.

“Tidak!” teriak Ji A sambil mengulurkan tangannya, berusaha untuk menangkap Lee Yeon. Tapi sayangnya, dia gagal.

Pintu Sungai Samdo tertutup.




Dengan sedih, Lee Rang dan Ji A menangis. Lee Rang menatap kedua tangannya. Sedangkan Ji A memeluk gantungan boneka milik Lee Yeon yang tertinggal didepan pintu Sungai Samdo.

Ji A : “Dia tersenyum. Seolah-olah dia lega telah menyelamatkanku. Seakan-akan ini akhir bahagianya. Aku merasa aku mungkin mendengar kata "cinta" di penghujung.”

Post a Comment

Previous Post Next Post