Original
Network : tvN
Lee Yeon membawa Imoogi Terry untuk terjun bersama- sama ke dalam sungai Samdo.
Melihat itu, Lee Rang menangis sambil menatap
tangannya yang telah menusuk kan pedang kepada Lee Yeon serta Imoogi Terry.
Sementara Ji A menangis tersedu- seduh sambil
memeluk gantungan boneka milik Lee Yeon yang tertinggal didepan pintu.
Lee Yeon dan Imoogi Terry jatuh bersama- sama
ke dalam sungai. Lalu mereka terpisah. Imoogi Terry yang tidak sadarkan diri
menghilang begitu saja. Sedangkan Lee Yeon masih bisa mendengar suara tangisan
Ji A.
Lee Yeon : “Aku
bisa mendengar tangisnya. Aku harus memberitahunya bahwa dia tidak perlu
terlalu bersedih dan kisah cinta manusia dan rubah selalu berakhir seperti ini.
Sejak awal, kami bagian dari dua dunia yang berbeda. Memanfaatkan cinta kami
sebagai jembatan, aku berharap bisa menyeberang ke dunianya. Aku ingin
bersamanya lebih lama. Aku ingin menjadi manusia. Mimpiku tidak pernah menjadi
kenyataan, tapi kematianku adalah surat cinta yang paling bergairah yang
dikirim untuk cinta pertama dan terakhirku. Kuharap dia tidak menungguku.
Kuharap dia tidak terlalu sering menangis. Aku rela memberikan apa pun untuk
melihatnya untuk kali terakhir. Aku tidak bisa melihat wajahnya lagi.”
Lee Yeon seolah- olah bisa melihat Ji A
mengulurkan tangannya. Tapi sayangnya, mereka sama sekali tidak bisa
bersentuhan. Kemudian Ji A pun menghilang dari pandangan nya.
Yoo Ri datang menemui Shin Joo. Mereka saling
berpelukan untuk menghibur satu sama lain.
Rekan Kim sembuh.
Begitu juga dengan Team Leader Choi.
Berita semnbuhnya banyak orang diberitakan
dimedia. Kejadian ini dianggap orang- orang sebagai keajaiban.
Hyeonuiong kembali kepada Taluipa. Dia merasa
bersyukur, karena segalanya kembali normbal. Sedangkan Taluipa merasa bersalah,
karena dia tidak bisa menyelamatkan Lee Yeon dan sekali lagi kehilangan
seseorang yang disayangi nya. Mendengar itu, Hyeonuiong menghibur Taluipa,
karena Taluipa telah melakukan segala yang Taluipa bisa untuk membantu Lee
Yeon. Karena itulah, dia mau kembali kepada Taluipa.
“Semoga Yeon tidak menderita,” harap Taluipa.
“Mungkin
tidak. Dia menyelamatkan wanita itu, yang merupakan keinginannya,” balas
Hyeonuiong dengan yakin.
Ji A datang kembali ke kantor Imigrasi. Dia
memanggil Hyeonuiong dan meminta Hyeonuiong untuk membukakan pintu baginya.
Mendengar itu, Taluipa menyuruh Hyeonuiong
untuk jangan membukakan pintu bagi Ji A. Karena Ji A harus belajar melupakan
Lee Yeon dan menjalani kehidupan orang biasa seperti orang lain.
Ji A tidak mau menyerah. Dia menanyai secara
langsung, apa yang harus dilakukan nya untuk menyelamatkan Lee Yeon.
Namun Taluipa dan Hyeonuiong sama sekali
tidak bisa menjawab, jadi mereka pun mengabaikannya.
Hari selanjutnya. Ji A datang lagi. Dan
Hyeonuiong serta Taluipa masih mengabaikannya.
Ji A menunggu sampai malam. Dia menutup kedua telinga nya untuk menahan kesedihannya. Dan Taluipa mengetahui itu, namun dia tetap mengeraskan hatinya.
Hari selanjutnya, Ji A datang lagi. Dan
menunggu lagi disana.
Sedangkan Lee Rang. Dia juga masih merasa
sedih dan bersalah, karena dia yang menusuk Lee Yeon dan Imoogi Terry
menggunakan kedua tangannya sendiri.
Melihat kondisi nya, Yoo Ri merasa sangat
khawatir. Dan berusaha mengajaknya berbicara serta menyemangati nya. Tapi Lee
Rang tidak peduli. Dia menghabiskan waktu nya dengan terus meminum alkohol.
“Itu bukan salahmu. Kamu hanya melakukan
permintaan Yeon,” kata Yoo
Ri, mengatakan fakta.
“Ucapkan satu kata lagi dan aku akan
membunuhmu,” ancam Lee
Rang, tanpa semangat sama sekali.
Soo Ho juga merasa khawatir kepada Lee Rang.
Jadi dia berusaha menghiburnya dengan mengajaknya untuk bermain bersama- sama.
“Bisakah
kalian berdua enyah saja? Keluar dari rumahku!” bentak
Lee Rang, marah. Dan Yoo Ri pun langsung membawa Soo Ho untuk pergi.
Suatu hari, akhirnya Taluipa bersedia membuka
kan pintu bagi Ji A. Lalu dia langsung memberitahu Ji A bahwa dia tidak punya
waktu untuk menghibur hati Ji A yang terluka. Karena faktanya, Lee Yeon sudah
meninggal, dan dia tidak bisa membangkitkan nya.
“Anda
punya kendali atas hidup dan mati, jadi, pasti ada sesuatu…”
“Kami juga
punya peraturan di dunia ini. Ada hal-hal yang tidak bisa dilakukan,” tegas Taluipa.
“Setidaknya
biarkan dia bereinkarnasi. Aku tidak peduli jika dia tidak mengenaliku. Tidak
masalah jika dia lupa semua tentangku, jadi…” pinta Ji
A, memohon.
“Yeon
memilih melompat ke Sungai Samdo secara sukarela. Dia tahu dia tidak akan bisa
bereinkarnasi, tapi dia tetap memilih untuk melakukannya. Jadi, berhentilah
protes di depan ruanganku. Kamu tidak bisa membatalkan apa yang telah terjadi
dengan merajuk,” jelas Taluipa, dengan tegas menyadarkan Ji
A.
Namun Ji A masih saja bersikap keras kepala.
Dia yakin bahwa pasti ada cara untuk mengembalikan Lee Yeon. Dan mendengar itu,
Taluipa pun tidak peduli lagi serta menutup pintu.
Ketika Ji A berjalan pulang dijalanan yang
gelap, dia teringat akan Lee Yeon yang dulu ada menemaninya.
Ketika Ji A sampai didepan rumah, dia
teringat akan kunang- kunang yang Lee Yeon berikan untuk menemaninya.
Dengan sedih, Ji A merasa sangat tidak
bersemangat serta lemas. Dan tepat sebelum dia terjatuh, Shin Joo datang dan
menolong nya. Lalu disaat itu, lampu jalanan menyala.
“Dokter
Koo. Kamu baik-baik saja?” tanya Ji
A, ingin tahu.
“Aku harus
baik-baik saja meskipun tidak. Banyak yang harus kulakukan,” jawab Shin Joo sambil tersenyum seperti
biasa.
Ji A kemudian menceritakan kepada Shin Joo
tentang apa yang Taluipa katakan. Dan Shin Joo mengerti, karena dari awal Lee
Yeon sendiri sudah tahu akibatnya, tapi Lee Yeon tetap memilih untuk berkorban
demi Ji A.
“Apa yang
harus kulakukan?” tanya Ji A, dengan pelan.
“Jalani
saja hidupmu seakan-akan tidak terjadi apa pun. Lupakan soal bertemu Pak Lee
dan semua yang kamu lihat terkait dunia kami, dan jalani kehidupan yang normal.
Itu yang dia inginkan untukmu,” jawab
Shin Joo, menjelaskan. Dan Ji A pun mengerti.
Shin Joo kemudian datang ke rumah Lee Rang.
Dia menghentikan Lee Rang untuk jangan terus meminum alkohol, karena ini tetap
tidak akan mengembalikan Lee Yeon. Dan mendengar itu, Lee Rang merasa kesal,
lalu dia mengejek Shin Joo yang tampak hidup dengan sangat baik, kepadahal Lee
Yeon telah meninggal.
Shin Joo tidak peduli, bila Lee Rang
mengatainya. Dia memukul kepala Lee Rang menasehatinya dengan keras. “Fokuslah. Berhentilah
bersikap seperti bayi dan mulai jalani hidupmu.”
“Kamu mau
mati?” ancam Lee Rang, tidak menyangka Shin Joo
akan memukulnya.
“Pak Lee
menyuruhku mengatakan itu. Silakan dengarkan sisanya,” bentak Shin Joo. Lalu dia menunjukkan video
yang Lee Yeon buat.
“Hei, ini
aku. Kita baru saja makan naengmyeon bersama. Dan kamu memakan telurku. Jika
kamu menonton ini, aku mungkin sudah mati,” kata Lee
Yeon dengan gugup didalam video wasiat nya.
“Rang. Kamu minum-minum? Kamu mungkin minum anggur,
bukan?” kata Lee Yeon,. Dan Lee Rang heran,
bagaimana Lee Yeon bisa menebak nya dengan benar. “Soju lebih cocok untukmu daripada anggur.
Kamu lebih cocok menjadi pekerja sosial daripada penjahat. Kamu tidak bisa
melewati anjing yang cedera sejak kecil. Aku bertanya-tanya kenapa kamu banyak
berubah. Tapi kamu sama sekali tidak berubah. Kamu tidak berubah sedikit pun.
Jadi, kamu akan baik-baik saja bahkan setelah aku tiada,” jelasnya.
“Berengsek.
Bagaimana kamu bisa berharap aku baik-baik saja?” keluh
Lee Rang dengan sedih.
“Kamu
harus baik-baik saja. Kamu punya keluarga untuk dilindungi sekarang.”
“Aku tidak
membutuhkan mereka,” gumam
Lee Rang.
“Berhentilah
membantah saat aku bicara denganmu,” kata Lee
Yeon didalam video, seolah dia tahu Lee Rang akan seperti itu. “Ingat apa yang kukatakan padamu di Hutan
Orang Kelaparan? Aku memberitahumu bahwa aku tidak pernah menelantarkanmu.
Jadi, jangan pernah menelantarkan dirimu dengan gegabah. Hargai dirimu untukku.
Ini permintaan terakhir ku. Jaga dirimu,” katanya dengan sedih. Lalu video pun
berakhir.
Selesai
menonton video tersebut, Lee Rang mulai menangis dengan keras.
Ji A : “Kamu menyuruhku melupakan, tapi
aku akan menunggumu. Jika aku mengharapkannya berulang kali, mungkin kita bisa
bertemu lagi. Di kehidupanku berikutnya… Bukan. Kehidupan setelah itu juga tidak
masalah. Karena itulah aku memutuskan untuk mengingatmu dan meninggalkan
rekaman dirimu. Aku akan menggunakan keahlianku.”
Ji A mulai menjalani kehidupannya seperti
biasa lagi.
Lee Rang juga mulai menjalani kehidupannya
yang biasa. Dan dia berniat untuk mewarnai rambutnya untuk merubah suasana.
Namun sebelum dia sempat melakukannya, Ji A datang. Dan diapun langsung
menanyai, apa yang Ji A lakukan.
Ji A
menceritakan kepada Lee Rang bahwa dia menulis kisah berjudul “Tale of the
Nine Tailed”. Dan dia
berencana untuk menemui satu persatu orang yang Lee Yeon kenal. Dimulai dari
Lee Rang. Dan Lee Rang tidak keberatan. Jadi Ji A pun mulai merekamnya.
“Kamu tahu
dia seorang narsistik? Segala jenis makhluk dari seluruh dunia datang ke hutan
kami untuk menemui Yeon. Dia sangat bangga dengan penampilannya. Bayangkan
betapa buruknya situasi itu,” kata Lee
Rang, bercerita dengan geli.
Lee Yeon selalu melihat bayangan dirinya
sendiri di sungai dan berkata “Jika kamu
mewujudkan kata "indah" ke dalam sebuah bentuk, itu pasti wajah ini.”
Mendengar itu,
Ji A tertawa. Dan lalu dia gantian menceritakan tentang sikap konyol Lee Yeon.
Dan Lee Rang tertawa.
Mereka
berdua terus mengenang satu persatu kenangan mereka tentang Lee Yeon. Dan
mereka berdua merasa bahwa mereka telah menerima sangat banyak dari Lee Yeon.
Memikirkan itu, mereka berdua mulai merasa sedih lagi.
Taluipa
memohon kepada kakak nya, Raja Hades, untuk membuat pengecualian sekali ini
saja dan selamatkan Lee Yeon. Tapi Hades tidak mau membantu. Dan dengan kesal,
Taluipa pun berteriak marah.
“Cukup.
Kamu sudah berusaha semampumu,” kata
Hyeonuiong, menenangkan Taluipa.
“Lebih
baik aku bicara dengan dinding. Kenapa dia sangat tidak fleksibel?” keluh Taluipa, keasl.
Mendengar
keluhan itu, Hyeonuiong tertawa, karena dulu Taluipa juga tidak fleksibel. Dan
mendengar tawa itu, Taluipa langsung kembali ke sikap keras nya. Dengan takut,
Hyeonuiong pun berhenti tertawa dan memberikan tteokbokki pedas kesukaan
Taluipa.
Shin Joo
menyanyikan lagu cinta sambil bermain gitar. Melihat itu, Yoo Ri menutup wajahnya,
karena dia sangat malu dan dia menyuruh Shin Joo untuk berpura- pura tidak
mengenalnya. Dan Shin Joo pun berhenti beryanyi.
“Menikahlah denganku,” kata Shin
Joo dengan serius. Lalu dia berlutut dihadapan Yoo Ri dan menunjukan cincin
yang sudah disiapkannya. “Maukah
kamu menerima cintaku sampai aku mati?”
“Hanya
dengan satu cincin kecil?” keluh
Yoo Ri, tidak serius.
“Aku juga
punya apartemen. Ini gedung baru,” kata
Shin Joo dengan bangga sambil menunjukkan buktinya. “Jika kamu mau, aku bisa menambah… Tidak, aku bisa memasukkan namamu,” katanya, menawarkan.
“Aku tidak butuh itu. Aku
mungkin akan membawa keluargaku,” balas
Yoo Ri. Lalu dia tersenyum bahagia dan memakai cincin pemberian Shin Joo. Dan
Shin Joo merasa sangat senang.
Lee Rang, Ji A, Hye Ja, Hyeonuiong, rekan
Kim, dan rekan Pyo, mereka semua datang dan memberikan selamat kepada Shin Joo
serta Yoo Ri.
“Meskipun
dia tidak ada di sini bersama kita, Pak Lee… Terima kasih, dan aku merindukanmu,” kata Shin Joo, mulai merasa sedih dan
menangis keras.
Dengan perhatian, Yoo Ri memeluk dan
menghiburnya.
Saat makan- makan, Ji A merekam setiap orang.
Dan menanyai, adakah pesan yang ingin mereka sampaikan kepada Lee Yeon. Dan
setiap orang pun menjawab pertanyaan tersebut.
Kemudian Team Leader Choi datang, dan Hye Ja
pun langsung menyambutnya dengan bersemangat serta memperkenalkan nya kepada
setiap orang.
Ji A : “Bahkan pada hari-hari aku
sangat merindukan Yeon, aku tidak menangis lagi. Karena aku tahu air mataku
akan mengakhiri cerita ini sebagai tragedi.”
"Enam
bulan kemudian"
Ji A : “Lalu, pada hari aku
menyelesaikan "Tale of the Nine Tailed" versiku…
Seolah-olah aku berkhayal, Yeon
menghubungiku.”
Ji A selesai
menulis kisah tersebut.